Anda di halaman 1dari 4

NAMA: Yesaya Will Pujawan

NIM: 01.4.20.00018
EPIDEMILOGI KLINIK

Desain Deskriptif

1. STUDI EPIDEMIOLOGI KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI


KOTA PONTIANAK
Iskandar Arfan, Wulandari Wulandari

ABSTRAK
Angka kecelakaan lalu lintas di Kota pontianak terus menerus terjadi peningkatan
setiap tahun. tahun 2014 sebanyak 477 kasus, tahun 2015 sebanyak 454 kasus dan
tahun 2016 sebanyak 542 kasus, penelitian penting dilakukan untuk mengetahui
faktor penyebab utama kecelakaan sehingga pengambil kebijakan dapat
mengupayakan intervensi yang tepat dan maksimal. Tujuan penelitian  untuk
mengetahui epidemiologi kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara motor dan
mobil di Kota Pontianak. Penelitian menggunakan desain cross sectional
deskriptif. Sampel penelitian 94 orang yang pernah mengalami kecelakaan lalu lintas
3 bulan terakhir yang tercatat di data Polresta Kota Pontianak dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan
sebagian besar distribusi frekuensi variabel epidemiologi pada kasus kecelakaan lalu
lintas adalah sebagai berikut: usia 26-45 tahun (45.7%), jenis kelamin laki-laki
(70.2%), tidak memiliki SIM (82%). Berdasarkan faktor pengemudi sebagian besar
memiliki kebiasaan berkendara dengan kecepatan tinggi (67%), faktor kendaraan
sebagian besar pengemudi tidak rutin merawat kendaraan (44.7%), faktor lingkungan
sebagian besar pengemudi dalam kondisi jalan gelap (17%). Diharapkan
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang langkah-langkah keselamatan
berkendara dan meningkatkan kekuatan polisi lalu lintas dan sukarelawan di titik-titik
lalu lintas yang padat untuk mengontrol lalu lintas terutama selama akhir pekan serta
pengaturan ketat dari faktor pengemudi khususnya kepemilikan surat ijin mengemudi,
perawatan kendaraan, dan perbaikan fasilitas lingkungan jalan.

Variabel : Kejadian kecelakaan lalu lintas


Hasil penelitian : Angka kecelakaan lalu lintas di Kota pontianak terus menerus
terjadi peningkatan setiap tahun. Tahun 2014 sebanyak 477 kasus, tahun 2015
sebanyak 454 kasus dan tahun 2016 sebanyak 542 kasus, penelitian penting dilakukan
untuk mengetahui faktor penyebab utama kecelakaan sehingga pengambil kebijakan
dapat mengupayakan intervensi yang tepat dan maksimal. Tujuan penelitian untuk
mengetahui epidemiologi kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara motor dan
mobil di Kota Pontianak. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar distribusi
frekuensi variabel epidemiologi pada kasus kecelakaan lalu lintas adalah sebagai
berikut: usia 26-45 tahun (45.7%), jenis kelamin laki-laki (70.2%), tidak memiliki
SIM (82%).

2. Gambaran Epidemiologi dan Indikator Kinerja Surveilans Epidemiologi Tetanus


Neonatorum di Indonesia Tahun 2005-2008
SABATINI, KRISTINA (2009) Undergraduate thesis, Diponegoro University.
Abstract
Tetanus Neonatorum merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyebab
kematian bayi baru lahir di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Penyakit
yang disebabkan oleh spora Clostridium tetani ini menyebabkan 9,5% kematian pada
periode neonatal. CFR tetanus neonatorum juga mengalami peningkatan dari 39%
pada tahun 2006 menjadi 54,6% tahun 2008. Selain itu, pada tahun 2008, masih
ditemukan adanya KLB di beberapa daerah di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendapatkan gambaran epidemiologi dan indikator kinerja surveilans
epidemiologi tetanus neonaatorum di Indonesia tahun 2005-2008. Jenis penelitian ini
adalah epidemiologi deskriptif dengan desain studi korelasi populasi. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh kasus tetanus neonatorum di Indonesia tahun 2005-2008
yang tercatat dalam laporan integrasi AFP Subdit Surveilans Epidemiologi Depkes
RI. Analisa data kasus tetanus neonatorum di Indonesia tahun 2005-2008, cakupan
imunisasi tetanus toxoid pada ibu hamil dan cakupan penolong persalinan oleh tenaga
kesehatan dilakukan secara deskriptif, sedangkan kinerja surveilans epidemiologi
tetanus neonatorum digambarkan berdasarkan indikatornya, seperti kelengkapan
laporan puskesmas dan rumah sakit, serta ketepatan laporan. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan terjadi peningkatan kasus tetanus neonatorum dari tahun 2005-2008,
sedangkan persentase kelengkapan laporan puskesmas dan rumah sakit, ketepatan
laporan, cakupan imunisasi tetanus toxoid pada ibu hamil dan cakupan penolong
persalinan oleh tenaga kesehatan masih berada dibawah target yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil penelitian, maka masih perlu adanya peningkatan koordinasi antara
Subdit KIA, Subdit Imunisasi,dan Subdit Surveilans. Kata Kunci: Epidemiologi,
Tetanus Neonatorum, Surveilans, Ibu Hamil
Variabel : Tetanus neonatorum
Hasil penelitian :
1. Terjadi peningkatan tetanus neonatorum di Indonesia tahun 2005-2008
2. Perlu adanya peningkatan koordinasi anatara tiap subdit.

Desain Crossectional

1. HUBUNGAN ANTARA GOLONGAN DARAH DAN PENYAKIT JANTUNG


KORONER

Abstrak
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit dengan angka mortalitas yang
tinggi baik di negara maju maupun berkembang. Golongan darah merupakan ciri
khusus darah dari suatu individu, seperti golongan ABO maupun Rhesus. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan golongan darah dan PJK. Metode
penelitian menggunakan studi Cross Sectional dengan jumlah responden dalam
penelitian ini adalah 42 pasien PJK yang melakukan pemeriksaan mulai bulan
November hingga Desember 2012 di poliklinik Jantung BLU RSUP Prof. Dr. R. D
Kandou, Manado. Berdasarkan uji Chi Square menunjukkan nilai Pearson Chi Square,
yang didapatkan nilai signifikansinya adalah 1,000 (nilai signifikan <0.05%) sehingga
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara golongan darah dan
PJK.
c. Variable
Variabel bebas yaitu golongan darah dan variabel terikat yaitu PJK.
d. Hasil
Dari hasil analisis dan pembahasan yang didapatkan dari hasil penelitian yang
diperoleh dapat ditarik simpulan yaitu tidak terdapat hubungan bermakna antara
golongan darah dan penyakit jantung koroner (PJK) dengan menggunakan studi Cross
Sectional dengan uji Chi Squarekarena uji ini berguna untuk menilai/ menguji
hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan
antara variabel yang satu dengan variabel nominal yang lainnya. Namun masih bisa
diperhitungkan mengenai hubungan Golongan Darah dan PJK melalui perbandingan
persentase masing-masing golongan darah penderita PJK dengan persentase
keseluruhan perbandingan golongan darah di dunia.

2. Gambaran Epidemiologi Kejadian Demam Berdarah Dengue : Karakteristik


Penderita,waktu dan faktor lingkungan di Kecamatan Tembalang Tahun 2019

Abstrak
Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan desain studi crosssectional.
Sampel yang digunakan adalah 122 kasus yang terverifikasi sebagai DBD oleh Dinas
Kesahatan Kota Semarang dan bertempat tinggal di Kecamatan Tembalang. Hasil
analisis epidemiologi didapatkan persentase penderita DBD terbanyak sebesar 61,5%
pada jenis kelamin laki-laki, 59% pada usia 4-12 tahun dan 63,1% pada musim hujan.
Hasil analisis statistik diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara ketinggian
wilayah (p = 0,084), suhu udara (p = 0,823), curah hujan (p = 0,692), penggunaan
lahan (p = 0,655) dan kepadatan penduduk (p = 0,387) dengan kejadian DBD di
Kecamatan Tembalang tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai