Anda di halaman 1dari 3

Tugas Individu

Keperawatan HIV/AIDS

Nama : Ragil Putro Prasongko

NIM : 01.2.19.00701

Prodi : Sarjana Keperawatan

Bagaimana cara Anda memenuhi kebutuhan spiritualitas sebagai seorang perawat


jika Anda berhadapan dengan klien HIV/AIDS yang agnostic-atheis, agnostic-
theis, gnostic-atheis, dan gnostic-theis?

 Tuliskan tindakan-tindakan yang mungkin anda lakukan dalam aspek


spiritualitas sertakan rasional dengan mengacu pada buku maupun jurnal.
 Jangan lupa lengkapi dengan sitasi pada penulisan jawaban dan sumber
pustaka pada daftar

Pembahasan :

Agnostic atheist adalah orang yang tidak mempercayai adanya Tuhan,


tetapi orang tersebut tidak mengklain bahwa orang tersebut mungkin salah.
Gnostic atheist merupakan orang yang tidak mempercayai dengan Tuhan, dan
orang itu tahu bahwa Tuhan tidak ada dan dianggap bodoh. Agnostic theist
merupakan orang percaya dengan Tuhan, tetapi orang itu tidak begitu yakin,
mungkin hanya cerita konyol. Gnostic theist merupakan orang yang percaya
dengan Tuhan, dan orang itu menganggap Tuhan itu masuk akal.

Dari semua penjelasan di atas apabila kita menjumpai pasien dengan


keyakinan seperti penjelasan diatas kita bisa menarik kesimpulan bahwa tindakan
keperawatan yang dapat kita penuhi adalah spiritual pasien. Perubahan perilaku
pada pasien yang terjadi akibat tidak terpenuhinya kebutuhan spiritual
diantaranya merasa tidak nyaman dalam keadaan kesadarannya, merasakan
penyakit sebagai hukuman, takut untuk tergantung pada orang lain,
mengekspresikan perasaan ambivalen terhadap Tuhan, merasa putus asa,
dan mencemaskan masa lalu dan masa yang akan datang. Masalah spiritual
tersebut menyebabkan pasien kehilangan hubungan dengan Tuhan dan
merasa hidupnya tidak berarti. Perasaan-perasaan tersebut menyebabkan
seseorang menjadi stres dan depresi berat, sehingga terjadi penurunan
kekebalan tubuh yang akan memperberat kondisinya. Contohnya kepada
pasien yang memiliki keyakinan Gnostic atheist, mereka memang tidak
menganggap Tuhan itu ada, namun kita juga harus memberikan penjelasan kepada
mereka bahwa Tuhan itu nyata dan memang ada didalam kehidupan setiap
manusia, “Perawat: jadi begini bapak/ibu, memang menurut kalian Tuhan
memang tidak ada, namun coba lihat sekarang ini, bapak/ibu bisa hidup sampai
saat ini karena kehendak siapa? Lalu bapak/ibu bisa bernafas sampai saat ini
dan geratis tidak dipungut biaya itu karena siapa?, oleh karena itu Tuhan telah
menyediakan kebutuhan kita didalam dunia ini, agar kita sebagai manusia dapat
bersyukur atas apa yang Tuhan telah berikan bagi kita umat manusia”. Sebagai
perawat kita juga harus selalu menghadirkan diri secara langsung ke pasien untuk
memenuhi kebutuhan spiritual pasien dengan cara menganjurkan pasien untuk
selalu berdoa dan berserah dengan keyakinannya, mendukung ritual atau ibadah
pasien.

Ada beberapa berpan perawat dalam memnuhi kebutuhan spiritual pasien :

Dukungan Perkembangan Spiritual (I.09269)

- Sediakan lingkungan yang tenang untuk refleksi diri, untuk memberikan


rasa tenang pada pasien.
- Fasilitasi mengidentifikasi masalah spriritual, untuk mengetahui masalah
yang diamali pasien.
- Fasilitasi mengidentifikasi hambatan dalam pengendalian diri, untuk
mengetahui hambatan dalam kehidupan pasien.
- Fasilitasi mengeksplorasi keyakinan terkait pemulihan tubuh, pikiran, dan
jiwa, untuk memberikan kesempatan kepada pasien dalam tujuan hidup
melalui diri sendiri dan Tuhan.
- Fasilitasi hubungan persahabatan dengan orang lain dan pelayanan
keagamaan, untuk memberikan dukungan kepada pasien dan orang lain
dalam melakukan pelayanan keagamaan
- Anjurkan membuat komitmen spiritual berdasarkan keyakinan dan nilai,
untuk menjalin rasa saling percaya dan memndorong pasien dalam
melakukan spiritual sesuai dengan keyakinanannya.
- Anjurkan berpartisipasi dalam kegiatan ibadah (hari raya, ritual,) meditasi,
agarnpasien lebih dekat dengan Tuhan sesuai dengan keyakinan yang
dianutnya.
- Kolaborasi pada pemuka agama/kelompok agama, untuk membantu pasien
dalam menangani perawatan spiritual.
- Kolaborasi kepada kelompok pendukung, swabantu, atau program
spiritual, untuk memberikan dukungan kepada pasien dalam membantu
proses penyembuhan spiritual.

Sumber Literatur

http://bionursing.fikes.unsoed.ac.id/bion/index.php/bionursing/article/vi
ew/27/47diakses hari Rabu 5 Mei 2021 21.26 WIB.

http://jurnal.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/62
/23

Anda mungkin juga menyukai