Anda di halaman 1dari 3

Nama : Reonal Steven M

Nim : S1 Ars 01.4.20.00015


Matkul : Epidemiologi Klinik

Desain Deskriptif

1. Gambaran epidemiologi Cedera Kepala pada Korban Akibat Kecelakaan Lalu


Lintas (studi kasus pada pengendara sepeda motor di Kabupaten Kendal)
Abstrak : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif secara kuantitatif dan
kualitatif dengan desain studi cross sectional. Data korban diperoleh dari Laporan
Polisi Polres Kendal Januari – Desember 2014. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
128 orang dan tujuh informan terpilih. Hasil penelitian kuantitatif responden dengan
proporsi paling banyak adalah jenis kelamin laki laki (62,5%), umur 15-44 tahun
(76,2%) bekerja sebagai wiraswasta, karyawan, buruh, dan pelajar (62,6%), menderita
cedera kepala ringan (53,9%). Responden paling banyak mengalami kecelakaan
lalulintas pada pukul 06.00-18.00 WIB (69,5%), hari Senin-Jum’at (67,2%), di jalan
nasional (72,7%), kondisi lingkungan cerah (90,6%), jalan lurus (85,9%) dan
lalulintas ramai (53,9). Kesimpulan penelitian ini cedera kepala pada responden
terjadi pada kelompok umur produktif dengan pekerjaan bervariasi pada jam dan hari
kerja di jalan nasional yang ramai sebagian disebabkan perilaku berkendara responden
yang kurang benar.
2. GAMBARAN EPIDEMIOLOGI KASUS CAMPAK DAN INDIKATOR
KINERJA SURVEILANS CAMPAK RUTIN DI INDONESIA TAHUN 2005-2008
Abstrak :Campak merupakan salah satu dari lima penyakit penyebab utama kematian
anak di dunia. Insiden kasus campak di Indonesia tahun 2007 untuk golongan umur <
1 tahun sebesar 48,9 per 100.000 orang tahun, umur 1-4 tahun sebesar 36,6 per
100.000 orang tahun, dan umur 5-14 tahun sebesar 18,2 per 100.000 orang tahun.
Bahkan sampai dengan tahun 2009 masih dijumpai kejadian luar biasa campak di
beberapa propinsi di Indonesia. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi masih
tingginya kasus campak di Indonesia adalah kinerja surveilans campak di Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran epidemiologi kasus
campak dan indikator kinerja surveilans campak rutin di Indonesia tahun 2005-2008
serta mengetahui gambaran cakupan imunisasi campak di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian Epidemiologi Deskriptif dengan desain studi korelasi
populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kasus campak di seluruh propinsi
di Indonesia yang tercatat dalam laporan integrasi AFP di Subdit Surveilans
Epidemiologi sebagai kasus campak. Analisis data menggunakan analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus campak banyak terjadi pada daerah dengan
kepadatan penduduk tinggi dengan insiden > 16 per 100.000 orang tahun, pada
kelompok umur < 5 tahun dengan status tidak diimunisasi, dan kasus tertinggi terjadi
pada bulan Januari setiap tahunnya. Kinerja surveilans campak rutin masih perlu
ditingkatkan karena rata-rata persentase indikatornya masih di bawah target. Cakupan
imunisasi campak di Indonesia telah mencapai target UCI (> 80%), namun jumlah
kasus campak masih tinggi sehingga diperlukan perbaikan kinerja dan pencatatan
laporan. Kata Kunci: epidemiologi, campak, surveilans, Indonesia
o Variabel : kasus campak
o Hasil penelitian : perlu dilakukan laporan dan perbaikan kerja meskipun
imunisasi campak di Indonesia telah mencapai target.

Desain Crossectional

Hubungan Usia dan Paritas dengan Kejadian Preeklampsia Berat di Rumah Sakit
Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2012 – 2013
Abstrak : Preeklampsia dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan bagi
ibu dan janin, sehingga dapat menimbulkan kematian.  Beberapa faktor risiko seperti usia
yang ekstrem (<20 &>35 tahun) dan nuliparitas. Keduanya merupakan faktor risiko yang
tidak dapat dimodifikasi. Tujuan  penelitian ini adalah menentukan hubungan usia dan paritas
dengan kejadian preeklampsia berat. Telah dilakukan penelitian di Bagian Rekam Medis
Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi terhadap data semua pasien rawat inap obstetri
dan ginekologi tahun 2012 – 2013.  Penelitian menggunakan metode analitik dengan
desain cross sectional study. Analisis penelitian menggunakan ratio prevalence dan chi-
square test dengan derajat kepercayaan 95%. Penelitian ini menemukan 162 kasus (4,99%)
preeklampsia berat. Proporsi kasus terbesar ditemukan pada kelompok usia ekstrem (9,90%)
dan kelompok multiparitas (8,68%). Analisis ratio prevalence menyimpulkan bahwa usia
ekstrem merupakan faktor risiko preeklampsia berat (RP= 1,476; CI= 1,094 – 1,922), dan
nuliparitas belum dapat ditentukan apakah merupakan faktor risiko atau faktor protektif (RP=
0,765; CI= 0,565 – 1,034). Berdasarkan analisis dengan chi-square test, disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan preeklampsia berat (p= 0,014<0,05)
dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan preeklampsia berat (p=
0,096>0,05).
 Variabel :
- Variabel independen : preeklampsia, faktor risiko, usia, paritas
- Variabel dependen : Hubungan Usia dan Paritas dengan Kejadian
Preeklampsia Berat di Rumah Sakit
 Hasil penelitian : Penelitian ini menemukan 162 kasus (4,99%) preeklampsia
berat. Analisis ratio prevalence menyimpulkan bahwa usia ekstrem merupakan
faktor risiko preeklampsia berat (RP= 1,476; CI= 1,094 – 1,922), dan nuliparitas
belum dapat ditentukan apakah merupakan faktor risiko atau faktor protektif (RP=
0,765; CI= 0,565 – 1,034).

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN


TINGKATKECEMASAN PENDERITA KANKER SERVIKS PALIATIF

Abstrak : Kanker serviks adalah kanker yang menyerang uterus yaitu bagian serviks uterus
atau leherrahim, merupakan penyakit keganasan yang paling banyak ditemukan pada
perempuan. Di Indonesiaprevalensi kanker serviks 4,3 per 1000 penduduk. Prevalensi
tertinggi di Yogyakarta 9,6 per 1000penduduk. Angka harapan kesembuhan penderita
kanker serviks stadium paliatif adalah kecil, penderita sering mengalami penderitaan fisik
dan psikososial sehingga menimbulkan kecemasan.Penderita kanker serviks memerlukan
dukungan keluarga. Bentuk dukungan keluarga berupadukungan emosional, dukungan
penghargaan, dukungan materi dan dukungan informasi. Tujuan:penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan penderita
kanker serviks. Desain: penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan rancangan
crossectional. Data diperoleh dengan cara responden mengisi kuesioner Hasil: terdapat
hubungan yang kuat antara dukungan keluargadengan tingkat kecemasan penderita kanker
serviks paliatif (r) -1,000. Saran: perawat senantiasa meningkatkan pelayanan kepada
penderita kanker serviks dengan memperhatikan kebutuhan bio-psiko-sosio dan spiritual
melalui pendidikan kesehatan dan konseling kepada penderita maupun keluarga.

 Variabel : Dukungan keluarga, tingkat kecemasan pada pasien, kanker serviks


 Jenis variabel : Jenis variabel pada jurnal tersebut yaitu variabel dependen. Jenis
ini mengacu pada variabel yang utama yaitu berupa dukungan keluarga. Hal ini
dipengaruhi karena dengan adanya dukungan keluarga dapat meningkatkan
keinginan pasien untuk sembuh.
 Hasil penelitian : hasil penelitian dari jurnal tersebut menyatakan bahwa dukungan
keluarga lebih besar dampaknya dalam proses penyembuhan pasien. Hal ini
terbukti jika keluarga memberikan dukungan yang positif maka tingkat
kesembuhan pasien akan semakin besar.

Anda mungkin juga menyukai