APRIANA
1511316032
Pembimbing 1 :
Hema Malini, S.Kp, MN, PHD
Pembimbing 2 :
Ns. Dewi Murni, S.Kep, M.Kep
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
SKRIPSI
APRIANA
1511316032
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
SKRIPSI
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.
Kep) Pada Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas
APRIANA
BP. 1511316032
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
Mripsi ini telah disetujui
Tanggal Janu¥ri, 2017
CAMBABAN TINGKAT PE tGETAHUAN DAN SIKAP
PASIEH TENTANG PENATALAKSANAAH hON
FARMAKOLO£il KONJUNGTTVITIS Dfi DtNAS
KESEHAT§iN KOTA TAf\fJUNCPlNAHG TAHUN 2016
Tim Ptiigo[i,
2. Anggota
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya yang selalu
dicurahkan pada seluruh makhluknya. Salawat serta salam dikirimkan kepada
nabi muhammad saw, alhamdulillah dengan nikmat dan hidayahnya, peneliti telah
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan
dan Sikap Pasien tentang Penatalaksanaan Non Farmakologi Konjungtivitis di RS.
TNI Angkatan Laut Tanjung Pinang, RSUD Tanjung Pinang, dan RSUP Tanjung
Pinang”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana keperawatan (S.Kep).
Terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti ucapkan kepada Ibu Hema
Malini, S. Kp, MN, PHD dan Ibu Ns. Dewi Murni, S. Kep, M. Kep sebagai
pembimbing Skripsi ini. Terima kasih yang tak terhingga juga disampaikan
kepada Pembimbing Akademik Peneliti, ibu Esi Afriyanti, S.Kp, M. Kes. yang
telah memberi motivasi, nasehat dan bimbingan selama peneliti mengikuti
perkuliahan di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas. Selain itu, peneliti juga
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes selaku Dekan Fakultas
3. Orang tua dan seluruh anggota keluarga yang telah memberikan segala
Peneliti
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
JANUARI 2017
Nama : Apriana
No. BP :1511316032
ABSTRAK
Penyakit konjungtivitis dapat mengenai semua kalangan tanpa memandang
ras, usia, jenis kelamin dan strata sosial serta dapat dijumpai diseluruh dunia.
Konjungtivitis dapat menular dengan mudah. Penderita konjungtivitis meningkat
setiap tahunnya, di Indonesia pada tahun 2015 terdapat 1.528 kasus dan pada
tahun 2016 yaitu 1.769 kunjungan ke poli mata dengan kasus konjungtivitis.
Dengan banyaknya kasus konjungtivitis diperlukan pengetahuan dan sikap yang
baik pada pasien tentang pencegahan secara mandiri (penatalaksanaan non
farmakologi). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
tingkat pengetahuan dan sikap pasien tentang penatalaksanaan non farmakologi
konjungtivitis di RSAL Tanjungpinang, RSUD Tanjung Pinang dan RSUP
Tanjungpinang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode Deskriptif.
Waktu penelitian dimulai pada bulan April 2016 sampai dengan Januari 2017
dengan menggunakan kuesioner. Populasi berjumlah 128 orang dengan sampel 97
orang yang diambil secara Propotionate Random Sampling. Hasil penelitian
menunjukkan rata-rata umur responden yaitu umur 26-35 (49,2%), memiliki jenis
kelamin perempuan yaitu 73 orang (75,3%), memiliki pendidikan SMP yaitu 48
orang (49.5%), dan 37 orang responden (38,1%) bekerja sebagai buruh. Lebih dari
separuh (51,5%) responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang
penatalaksanaan non farmakologi konjungtivitisdan sebagian besar 75 orang
(77,3%) responden memiliki sikap yang negatif tentang penatalaksanaan non
farmakologi konjungtivitis. Oleh karena itu diharapkan Rumah Sakit dapat
memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien tentang penatalaksanaan non
farmakologi konjungtivitis dan membagikan leaflet terkait penyakit konjungtivitis
dan penatalaksanaannya.
Name : Apriana
Registered Number 1511316032
Abstract
Conjunctivitis diseases is a common disease that can be experienced by everione
regardless their race, gander, and social strata. Conjunctivitis can be contagious
easily, so that in addition to pharmacological treatment non pharmacological
treatment is also required. Every years, in Indonesia, conjunctivitis increase
significanly, where in 2015 there were 1,528 cases, in 2016 1,769 cases. In order
to prevent increase the self. Prevention management, people with conjunctivitis
need have significant knowledge and skill. The purpose of this research is to know
the description of the level of knowledge and attitude of patients about treatment
of non pharmacological conjunctivitis in Tanjungpinang Navy Hospital, a general
hospital area tanjungpinang and provincial general hospital tanjungpinang. This
research is quantitative with a descriptive method. Data from april 2016 until
January 2017 using the questionnaire. population of 128 people with samples of
the 97 people who are taken as a proportionate random sampling. The results
showed the average age of respondents has aged 26-35 (49,2%), has a junior high
school education 48 respondens (49.5%), and 37 respondents (38,1%) worked as
a laborer. More than half (51.5%) of the respondents have a low level of
knowledge about the management of non pharmacological conjunctivitis and most
of the 75 respondens (77.3%) have a negative attitude about therapy for non
pharmacological conjunctivitis. It is expected that the hospital can provide health
education to patients about non pharmacological conjunctivitis and leaflets
related conjunctivitis treatment.
Keywords : Conjunctivitis, Knowledge, Attitude
Bibliography : 27 (2009-2015)
DAFTAR ISI
a. Tujuan Umum…..................................................................................7
b. Tujuan Khusus…..................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................8
BAB VI PEMBAHASAN
A. Tingkat Pengetahuan Tentang Penatalaksanaan Konjungtivitis…............46
B. Sikap Tentang Penatalaksanaan Konjungtivitis….....................................49
BAB VIIPENUTUP
C. Kesimpulan…...........................................................................................53
D. Saran…......................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halama
n Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarkan Usia, Jenis
Kelamin, Pendidikan, dan Pekerjaan responden
Tentang Penatalaksanaan Konjungtivits di RS. TNI
Angkatan Laut Tanjungpinang, RSUD
Tanjungpinang, dan RSUP Tanjungpinang tahun
(2017)........................................................................................ 32
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Teori...........................................................................33
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ringan dengan mata berair sampai berat dengan sekret purulen kental.
menutupi belakang kelopak dan bola mata yang dibedakan kedalam bentuk
konjungtiva (lapisan luar mata dan lapisan dalam kelopak mata) yang
iritasi dari bahan-bahan kimia seperti terkena serpihan kaca yang debunya
virus dan kuman atau campuran keduanya) ditularkan melalui kontak dan
penderita akan mengalami beberapa gejala umum seperti mata terasa perih,
berair, terasa ada yang mengganjal disertai dengan adanya sekret atau
kotoran pada mata (Wijana, 2009). Penyebab umumnya eksogen tetapi bisa
konjungtivitis atau dengan benda yang baru disentuh oleh penderita, lalu
orang yang sehat tersebut menggosok tangannya ke mata dan hal ini bisa
yang lebih besar yaitu sekitar 135 per 10.000 penderita baik pada anak-anak
jalan terbanyak pada tahun 2015 (KEMENKES RI, 2015). Berdasarkan data
2016 Agustus 2016 mencapai 1.769 kasus pada tiga rumah sakit di wilayah
jam setelah infeksi di mulai, mata menjadi merah dan nyeri. Perawatan mata
masyarakat. Jika tidak diobati bisa terbentuk ulkus kornea, abses, perforasi
menurut Notoatmodjo (2010), adalah hasil dari tahu yang dapat diketahui
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga dan sangat erat
seseorang.
penting dimiliki masyarakat karena salah satu faktor yang dapat menularkan
dasar untuk berperilaku secara benar pula karena pengetahuan dan sikap
dapat menjadi media penularan, seperti melalui jabatan tangan. Bisa pula
data dapat dilihat masih ada masyarakat yang belum memahami dan
mereka enggan untuk berobat ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan yang
lain, sehingga Konjungtivitis menjadi salah satu penyakit mata yang sering
rumah sakit memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang isu
pelayanan pengobatan saja tetapi lebih dari itu rumah sakit memiliki
menjadi 30 pasien.
mata secara mandiri di rumah dengan berbagai cara seperti menggunakan air
rebusan daun sirih, menggunakan urin pada pagi hari yang diteteskan ke
menangani penyakit mata merah yang mereka alami dengan tepat dan tidak
Tanjungpinang”.
B. Rumusan Masalah
Tanjungpinang?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tanjungpinang
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian Konjungtivitis
dan lapisan dalam kelopak mata), selaput lendir yang menutupi belakang
kelopak mata dan bola mata. Konjungtivitis dibedakan kedalam bentuk akut
menutupi bagian berwarna putih pada mata dan permukaan bagian dalam
kelopak mata.
2. Etiologi
c. Iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara lainnya, sinar.
menyebabkan konjungtivitis.
9
a. Kelainan saluran air mata
konjungtivitis yaitu bahan kimia dan bahan polutan (asap). Masa inkubasi
3. Klasifikasi
a. Konjungtivitis Bakteri
terkontaminasi.
ke oftalmologis segera.
c. Konjungtivitis Viral
Jenis konjungtivitis ini adalah akibat infeksi humanadenovirus
d. Konjungtivitis Alergi
Infeksi ini terjadi setelah terpapar zat kimia seperti hair spray, tata rias,
asap rokok. Asma, demam kering dan ekzema juga berhubungan dengan
4. Patofisiologi
kematian sel dan eksfoliasi, hipertrofi epitel atau granuloma. Mungkin pula
fibrin dan mukus dari sel goblet, membentuk eksudat konjungtiva yang
tergores, panas, atau gatal. Sensasi ini merangsang sekresi air mata.
danmenambah jumlah air mata. Jika klien mengeluh sakit pada iris atau
5. Klasifikasi Konjungtivitis
a. Konjungtivitis Bakteri
epifora dan rabas pada awalnya encer akibat epifora tetapi secara
kornea(Ilyas, 2015).
yang masif. Gejala lain meliputi mata merah, iritasi, dan nyeri palpasi.
(Vaughan, 2010).
c. Konjungtivitis Viral
d. Konjungtivitis Alergi
1) Mata Gatal
3) Mata berat
4) Mata merah
konjungtivitis gonore).
4) Perdarahan subkonjungtiva
memiliki mata merah telah mengusap mata dan bersalaman dengan anda,
kemudian setelah salaman tanpa mencuci tangan terkebih dahulu anda lalu
mengucek mata, dengan cara tersebut virus dan bakteri tertular dari
seseorang ke orang lain, atau melalui alat- alat kebutuhan sehari-hari seperti
mencuci tangan dengan sabun sebelum mengusap wajah atau mata. Jangan
berbagi handuk wajah, riasan mata, lensa kontak, kacamata atau bahkan lap
kacamata dengan orang lain. Bersihkan lensa kontak secara teratur dan jika
telah terinfeksi dan langsung ganti dengan yang lensa kontak baru (Ilyas.
2015).
kepada orang lain atau pada mata yang sehat, menurut WHO (World Health
orang lain. Perawat dapat memberikan intruksi pada pasien untuk tidak
menggosok mata yang sakit dan kemudian tidak menyentuh mata yang
sehat.
3. Hindari penggunaan kain lap, handuk, dan sapu tangan secara bersama-
sama dengan orang lain. Dan juga menggunakan handuk,kain lap dan
7. Mengganti sarung bantal dan handuk setiap hari. Ini berguna untuk
B. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
hasil dari tahu terhadap sesuatu yang terjadi setelah seseorang melakukan
dalam pikiran manusia sebagai hasil dari penggunaan panca indera. Berbeda
yang mendasari sikap seseorang masih dipengaruhi oleh faktor lain yang
2010).
2. Pengukuran pengetahuan
untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat
3. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini
b. Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang telah faham terhadap objek atau
c. Aplikasi (Aplication)
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
d. Analisis
e. Sintesis
baru, dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun suatu
f. Evaluasi
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
c. Pengalaman Pribadi
pengetahuan, yaitu:
a. Pendidikan
dan kemampuan didalam dan diluar sekolah (baik formal maupun non
pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok dan juga usaha
mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa.
b. Informasi
Informasi adalah sebuah transfer pengetahuan. Informasi tersedia
dan dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang diperoleh dari data
kognitif baru
d. Lingkungan
dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal
balik maupun tidak, yang akan direspons sebagai pengetahuan oleh setiap
individu.
e. Pengalaman
f. Usia
membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam
Selain itu, orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak
dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia
ini.
C. Sikap
1. Pengertian Sikap
sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi
merupakan predisposisi tindakan suatu prilaku. Sikap merupakan kesiapan
2. Komponen sikap
3. Tingkatan sikap
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
Memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan atau
menyelesaikan tugas dan kewajiban adalah suatu indikasi dari sikap. Ini
c. Menghargai (valuing)
dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah indikasi sikap tingkat 3
Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena
yang dinilai oleh responden yang dibagi menjadi dua kategori yaitu
pernyataan positif dan pernyataan negatif. Salah satu skala sikap yang sering
5. Karakteristik Sikap
Menurut Brigham dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2003 ada beberapa
masalah emosi
c. Sikap dipelajari
mengarah pada objek itu dengan suatu cara tertentu. Ada beberapa
1. Arah
Artinya sikap terpilah pada dua arah kesetujuan yaitu apakah setuju
arahnya negatif.
2. Intensitas
3. Keluasan
tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek yang ada pada
objek sikap.
4. Konsistensi
6. Pembentukan Sikap
7. Fungsi Sikap
motivation function).
definisi mengenai sikap. Nilai merupakan disposisi yang lebih luas dan
sifatnya lebih mendasar. Nilai berakar lebih dalam dan karenanya lebih
stabil dibandingkan sikap individu. Jadi, nilai bersifat lebih mendasar dan
stabil sebagai bagian dari ciri kepribadian, sikap bersifat evaluasi dan
berakar pada nilai yang dianut dan terbentuk dalam kaitannya dengan suatu
objek.
massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor
a. Pengalaman pribadi
tersebut. Sikap akan lebih mudah terbentuk jika yang dialami seseorang
dianggap pentingtersebut.
c. Pengaruh Kebudayaan
d. Media Massa
Jika cukup kuat, pesan-pesan sugestif akan memberi dasar afektif dalam
Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari
f. Faktor Emosional
dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula
ketika individu bersedia menerima pengaruh dari orang lain atau dari
tanggapan positif dari pihak lain tersebut. Identifikasi terjadi saat individu
meniru perilaku atau sikap seseorang atau sikap sekelompok lain
dengan apa yang dipercayai individu dan sesuai dengan sistem nilai yang
Proses mana yang akan terjadi dari ketiga proses tersebut banyak
luar mata dan lapisan dalam kelopak mata), selaput lendir yang menutupi
tahun 2009 dan 2010 didapatkan hasil bahwa 54% penderita konjungtivitis
adalah wanita, 22,1% berusia 31-40 tahun, 24,1% adalah ibu rumah tangga,
dan 55,8% konjungtivitis mengenai kedua mata kiri dan kanan. Penelitian
tangan sebelum dan sesudah memegang mata yang sakit, seperti sikap
KERANGKA KONSEPTUAL
A. KerangkaTeori
Dari uraian latar belakang dan tinjauan pustaka yang telah di uraikan
Notoatmodjo (2012) yang mana dia merupakan seorang ahli psikologi pendidikan
membagi perilaku manusia itu kedalam tiga domain: yaitu a. Kognitif (cognitive),
kerangka teori:
32
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alur pikir untuk mendapatkan
penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu input, proses dan output. Dimana yang
output untuk tingkat pengetahuan dibagi 3 yaitu pengetahuan baik, cukup, dan
rendah. Untuk sikap dibagi menjadi 2 kategori yaitu positif dan negative.
SikapPasiententang PenatalaksanaanNon
Sikap Farmakologi Konjungtiviti
Positif
Negative
Gambar 3.2
Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pasien tentang Penatalaksanaan
Non Farmakologi Konjungtivitis di RS. TNI Angkatan Laut Tanjung Pinang,
RSUD Tanjung Pinang, dan RSUP Tanjung Pinang
BAB IV
METODE PENELITIAN
1. Populasi
2. Sampel
34
Sampling yang berarti pengambilan sampel yang digunakan bila anggota
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
1,2774
dibulatkan 97
dari tiga rumah sakit yang masing-masing rumah sakit diwakili besar
sampel berikut:
1) Kriteria Inklusi
2) Kriteria Eksklusi
Tabel 4.1
Variabel dan Definisi Operasional
digunakan sebagai alat pengumpul data karena dinilai mudah dimengerti oleh
1. Salah satu masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana data yang
diperoleh akurat dan objektif. Data yang kita kumpulkan tidak akan
berguna bila mana alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data
mana ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur data. Untuk mengetahui
validitas suatu instrumen (dalam hal ini kuesioner) dilakukan dengan cara
Bila r hitung < r tabel = Ho gagal ditolak, artinya variabel tidak valid.
2. Reabilitas
hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama. Cara
konjungtivitis yang ada di RSUD Tanjung Uban. Pemilihan RSUD Tanjung Uban
sebagai lokasi uji validitas dikarenakan RSUD ini sama-sama berada di daerah
G. EtikaPenelitian
1. Informed consent
hak responden.
2. Anonimity
melainkan hanya menuliskan kode pada lembar data atau hasil penelitian
yang disajikan.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
oleh peneliti.
a. Data Primer
konjungtivitis.
b. Data Sekunder
jumlah pasien yang berobat selama 6 bulan terakhir yang diperoleh dari
telah disiapkan.
Teknik pengolahan data meliputi : Data yang terkumpul pada penelitian ini
akan diolah secara manual dan komputer. Dalam proses pengolahan data
J. Analisis Data
1. Analisa Univariat
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
18 Desember 2016. Penelitian ini telah dilaksanakan di RS. TNI Angkatan Laut
bentuk tabel distribusi frekuenssi mengenai pengetahuan dan sikap pasien tentang
B. Karakteristik Responden
sakit yaitu RS. TNI Angkatan Laut Tanjungpinang, RSUD Tanjungpinang, dan
43
Tabel5.1. Karakteristik responden berdasarkan Usia, Jenis Kelamin,
Pendidikan, dan Pekerjaan responden Tentang Penatalaksanaan
Konjungtivits di RS. TNI Angkatan Laut Tanjung Pinang, RSUD
Tanjung Pinang, dan RSUP Tanjung Pinang tahun (2017)
Pada table 5.1 dapat dilihat bahwa rata – rata umur responden yaitu umur
Tingkat Pengetahuan f %
Tinggi 4 4,1
Sedang 43 44,3
Rendah 50 51,5
Jumlah 97 100.0
Tabel 5.1 di atas terlihat bahwa dari 97 responden, lebih dari separuh (51,5
Sikap Tentang
Penatalaksanaan f %
Konjungtivits
Positif 22 22,7
Negatif 75 77,3
Jumlah 97 100.0
Tabel 5.2 diatas terlihat bahwa dari 97 responden, sebagian besar 75 orang
PEMBAHASA
Tanjung Pinang, RSUD Tanjung Pinang, dan RSUP Tanjung Pinang. Hal ini
tidak mengetahui penyebab dari mata merah dan 48 orang responden (49,5%)
macam hal, seperti : Infeksi oleh virus atau bakteri, Reaksi alergi terhadap
debu, serbuk sari, bulu binatang, Iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi
udara lainnya, sinar, Ultraviolet dari las listrik atau sinar matahari Pemakaian
konjungtivitis.
46
Pengetahuan yang didapatkan oleh responden sebagian besar
rendah yaitu sebanyak 48 orang (49,5%) masih berpendidikan tamat SMP. Hal
mudah orang tersebut untuk menerima informasi baik dari orang lain ataupun
farmakologi konjungtivitis.
orang (38,1%) adalah buruh hal ini dikarenakan tingkat sosial ekonomi
konjungtivitis.
perilaku manusia karena pengetahuan merupakan hasil dari objek tertentu dan
informasi dari orang lain, media massa dan elektronik seperti koran, leaflet,
Sikap negatif yang dimiliki oleh responden yaitu lebih dari separuh
(52,6%) mengatakan selalu meniup mata mereka yang sakit, lebih dari separuh
ditemukan 49,7% mempunyai sikap negatif dalam hal mencuci tangan setelah
menyentuh mata yang sehat sesudah menyentuh mata yang sakit, Mencuci
mata, mengganti sarung bantal dan handuk setiap hari. Ini berguna untuk
kompres dingin guna untuk mengurangi rasa gatal pada mata, Dilarang untuk
pasien harus diajari bagaimana cara menghindari kontaminasi mata yang sehat
ke mata orang lain. Perawat dapat memberikan intruksi pada pasien untuk
tidak menggosok mata yang sakit dan kemudian tidak menyentuh mata yang
sehat, Mencuci tangan setelah setiap kali memegang mata yang sakit, Hindari
penggunaan kain lap, handuk, dan sapu tangan secara bersama-sama dengan
orang lain, dan juga menggunakan handuk, kain lap dan saputangan yang baru
sarung bantal bersama, membuang tisu bekas pakai pasien konjuntivitis, dan
kontak mata.
diajari bagaimana cara menghindari kontaminasi mata yang sehat atau mata
orang lain. Perawat dapat memberikan intruksi pada pasien untuk tidak
menggosok mata yang sakit dan kemudian tidak menyentuh mata yang sehat,
mencuci tangan setelah setiap kali memegang mata yang sakit, hindari
penggunaan kain lap, handuk, dan sapu tangan secara bersama-sama dengan
orang lain. Dan juga menggunakan handuk,kain lap dan saputangan yang baru
yang terpisah untuk membersihkan mata yang sakit. Asuhan khusus harus
konjungtivitis antar pasien, usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat
dan handuk setiap hari. Ini berguna untuk menjaga kebersihan mata yang
untuk memakai kaca mata, lakukan kompres dingin guna untuk mengurangi
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
Penatalaksanaan konjungtivitis.
B. Saran
Hasil penelitian ini bisa jadi acuan untuk peneliti selanjutnya untuk
lebih sempurna.
53
c. Institusi Pendidikan
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Sidarta. (2015). Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
Kementerian Kesehatan RI, (2013). Jumlah pasien rawat inap dengan jumlah
penderita konjuntivitis.
Salim, Idrus. (2011). Modul Manajemen & Analisa Data Kesehatan. Padang:
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Padang Kementerian
Kesehatan RI Soekanto, S. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja
Gravindo Persada.
Tamsuri, Anas. (2010). Buku Ajar Klien Gangguan Mata & Penglihatan. Jakarta :
EGC.
No KETERANGAN BIAYA
1 Biaya administrasi dan studi awal Rp. 400.000
2 Penyusunan proposal skripsi Rp. 600.000
3 Penggandaan proposal dan ujian proposal Rp. 400.000
4 Instrumen penelitian dan pelaksanaan penelitian Rp. 600.000
5 Pengolahan dan analisa data Rp. 700.000
6 Penyusunan, ujian dan perbaikan skripsi Rp. 700.000
7 Pengadaan skripsi Rp. 500.000
8 Lain-lain Rp. 500.000
Jumlah Rp. 4.400.000
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth :
Bapak / Ibu responden
Di tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas yang bermaksud akan melaksanakan penelitian.
Nama : Apriana
No. BP: 1511316032
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat
Pengetahuan Dan Sikap Pasien Tentang Penatalaksanaan Non Farmakologi
Konjungtivitis Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Tanjung Pinang ”.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian bagi Bapak / Ibu sebagai
responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan
digunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila Ibu/Bapak menyetujui maka dengan ini saya mohon kesediaan
Bapak/ Ibu untuk menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan.
Atas perhatian Bapak/ Ibu sebagai responden saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
Apriana
LEMBARAN PERSETUJUAN
(Informed Concent)
Setelah dijelaskan maksud penelitian, saya bersedia menjadi responden
dalam penelitian yang dilakukan oleh saudara :
Nama : Apriana
No.BP : 1511316032
Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Dengan Judul
“Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pasien Tentang Penatalaksanaan Non
Farmakologi Konjungtivitis Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Tanjung Pinang”
Persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa paksaan dari
siapa pun.
(…................................)
KISI-KISI KUESIONER
No Responden :
A. Identitas Responden
Inisial :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :
Alamat :
B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah setiap pertanyaan dan alternative jawaban dengan seksama
2. Silangi alternative jawaban yang di anggap benar
3. Kousioner yang telah diisi lengkap tolong dikembalikan pada penulis atau
peneliti
C. Pengetahuan
I. Pengertian Konjungtivitis
1. Menurut Bapak/Ibu, apakah yang dimaksud dengankonjungtivitis
(sakit mata merah)?
a. Infeksi pada bagian dalam mata (0)
b. Memerah dan meradang pada lapisan luar mata dan lapisan (1)
dalam kelopak mata
c. Luka pada pada lapisan luar mata dan lapisan (0)
dalam kelopak mata
2. Menurut Bapak/Ibu, dimana lokasi terjadinya konjungtivitis (sakit mata
merah) ?
a. Lapisan luar mata dan bagian dalam kelopak mata (1)
b. Lensa mata (0)
c. Lapisan bagian dalalm mata (0)
10. menurut bapak/ ibu, dampak dari penyakit kongtivitis (mata merah)
adalah…
a. demam (1)
b. sakit kepala (0)
c. sakit perut (0)
VI. Cara Penularan Konjuntivitis
11. menurut bapak/ ibu, apakah penyakit konjungtivitis (mata merah) menular
ke orang lain ?
a. menular (1)
b. tidak menular (0)
14. Menurut Bapak/Ibu, tindakan apa yang kita lakukan sebelum memegang
mata yang sakit?
a. Langsung memegang mata yang sakit (0)
b. Mencuci tangan (1)
c. Mengguyur mata dengan air (0)
16. Menurut Bapak/Ibu, tindakan apa yang diakukan untuk mengurangi rasa
gatal pada mata?
a. Lakukan kompres dingin (1)
b. Lakukan kompres hangat (0)
c. Memberi salep (0)
17. Menurut Bapak/Ibu, usaha apa yang kita lakukan untuk mencegah
terjadinya konjungtivitis (mata merah)?
a. Tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menyentuh (1)
pada yang sakit
b. Menyentuh mata yang sehat (0)
c. Mencuci mata (0)
20. Menurut Bapak/Ibu, salah satu tindakan yang kita lakukan untuk
melindungi mata ?
a. Memberikan salep (0)
b. Memakai lensa (0)
c. Memakai kaca mata (1)
D. Sikap
Petunjuk: Berilah tanda cheklist (√) menurut pendapat bapak/ Ibu
berdasarkan pertanyaan dibawah ini
Keterangan :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Jika mata saya sakit, saya tidak 4 3 2 1
menggosok / memegang mata saya
2 Setelah memegang mata saya yang sakit, 4 3 2 1
saya selalu mencuci tangan
3 Untuk membersihkan mata, saya 1 2 3 4
menggunakan handuk dan sapu tangan
4 Ketika mata saya sakit, saya tidak pernah 4 3 2 1
memegang mata saya yang tidak sakit
5 Saya selalu membuang tisu dan 4 3 2 1
sejenisnya setelah membersihkan kotoran
mata
6 Saya selalu mengganti sarung bantal dan 4 3 2 1
handuk setiap hari
7 Saya selalu meniup mata ketika mata 1 2 3 4
saya sakit
8 Saya memakai kacamata ketika mata saya 4 3 2 1
sakit
9 Untuk mengurangi rasa gatal pada mata 1 2 3 4
saya menggunakan kompres air hangat
10 Ketika mata saya sakit saya selalu 1 2 3 4
memasukan mata kedalam air
CURICULUM VITAE
Nama : Apriana
NIM 1511316032
Tempat, Tanggal Lahir : Tanjung Pinang, 08 April 1980
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Bhayangkara No 03 Rt 05 Rw 11 Tanjung Pinang,
Provinsi Kepulauan Riau.
Nama Orang tua
Ayah : H. Sarimin
Ibu : Fatimah (Almh)