2017
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1521
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN HIPERTENSI
DENGAN UPAYA PENGENDALIAN HIPERTENSI DI UPTD
PUSKESMAS KECAMATAN GUNUNGSITOLI
SELATAN KOTA GUNUNGSITOLI
TAHUN 2017
SKRIPSI
OLEH
FYNCE SONIFATI DAELI
NIM : 131000502
OLEH
FYNCE SONIFATI DAELI
NIM : 131000502
GUNUNGSITOLI TAHUN 2017” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil
karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau mengutip dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang
etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian
Medan, Oktober2017
i
Universitas Sumatera Utara
HALAMAN PENGESAHAN
Disahkan oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
aYustina M.
201993082001
11
iii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
iv
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat
kesulitan dan hambatan namun berkat bimbingan, bantuan dan motivasi dari
berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.Untuk itu kritik dan saran
masih sangat diperlukan demi kesempurnaan skripsi ini. Oleh sebab itu pada
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M. Hum selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan
3. Dr. Lita Sri Andayani, SKM, M.Kes selaku Ketua Departemen Pendidikan
Sumatera Utara.
v
Universitas Sumatera Utara
4. Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, M.KM selaku Dosen Pembimbing I yang telah
6. Drs. Alam Bakti Keloko, M.Kes selaku dosen Penguji I yang telah banyak
7. Dr. dr. Linda T Maas, MPH selaku dosen Penguji II yang telah banyak
8. dr. Mhd. Makmur Sinaga, MS selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
Kesehatan dan Ilmu Perilaku yang telah memberikan ilmu dan membantu
10. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada
kedua orang tua penulis, yaitu Filifo Daeli dan Yurniwati Harefa yang telah
skripsi ini. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari
vi
Universitas Sumatera Utara
semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis
pengetahuan.
Penulis
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.........................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
ABSTRACT............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...........................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum..........................................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus.........................................................................................5
1.4 Hipotesis Penelitian..........................................................................................6
1.5 Manfaat Penelitian............................................................................................6
viii
Universitas Sumatera Utara
2.5 Landasan Teori................................................................................................35
2.6 Kerangka Konsep............................................................................................39
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
x
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Hubungan Pekerjaan Pasien Hipertensi Dengan Upaya
Pengendalian Hipertensi ................................................................ 66
xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
xii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner........................................................................................83
Lampiran 2 Master Data.....................................................................................89
Lampiran 3 Dokumentasi.................................................................................101
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian.....................................................................102
Lampiran 5 Surat Selesai Penelitian................................................................103
Lampiran 6 Output Data..................................................................................104
xiii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Pendidikan Formal
xiv
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah
sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg) yang menetap.
Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding arteri
ketika darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Semakin tinggi
hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya
12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated cases), diperkirakan sampai
tahun 2025 tingkat terjadinya tekanan darah tinggi akan bertambah 60%, dan akan
orang atau 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi. Tekanan darah tinggi
merupakan penyakit kronis yang bisa merusak organ tubuh manusia (Depkes RI,
2007).
WHO mencatat pada tahun 2013 sedikitnya sejumlah 839 juta kasus
hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29%
dari total penduduk dunia, dimana penderitanya lebih banyak pada wanita (30%)
dibanding pria (29%). Sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terjadi terutama di
1
Universitas Sumatera Utara
2
yang memiliki tingkat hipertensi paling tinggi di dunia yaitu sebanyak 72% pada
orang dewasa yang usianya di atas 50 tahun. Tim peneliti yang dibentuk oleh
WHO yang bernama SAGE atau Strategic Advisory Group of Expert menemukan
prevalensi hipertensi pada hampir 72% orang dewasa di negara Rusia. Angka
prevalensi yang lebih rendah terdapat di beberapa negara seperti 58% di Meksiko,
(InaSH, 2014). Hal ini menunjukkan, 76% kasus hipertensi pada masyarakat
menderita hipertensi.
Indonesia pada kelompok usia 15-24 tahun adalah 8,7 %, pada kelompok usia 25-
34 tahun adalah 14,7 %, 35-44 tahun 24,8 %, 45-54 tahun 35,6 %, 55-64 tahun
45,9 %, 65-74 tahun 57,6 %, dan lebih dari 75 tahun adalah 63,8 %. Dengan
prevalensi yang tinggi tersebut, hipertensi yang tidak disadari mungkin jumlahnya
tahun dapat diketahui bahwa penyakit hipertensi atau yang lebih dikenal dengan
Gunungsitoli dengan jumlah kasus sebanyak 3499 kasus (Profil Kesehatan Kota
Gungsitoli Tahun 2016), jumlah ini meningkat dari tahun 2015 yang berjumlah
2480 kasus. Pada tahun 2016 UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
mencatat ada 627 kasus hipertensi yang terjadi di wilayah kerjanya. Data yang
sebanyak 125 pasien hipertensi pada bulan januari terjadi sampai dengan bulan
mei 2017.
berhubungan dengan hipertensi pada penderita rawat inap di rumah sakit umum
sari mutiara medan. Sejalan dengan hasil Penelitian Syahrini (2012) menunjukkan
hidup sehat. Perilaku hidup sehat antara lain seperti mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang yang memenuhi kebutuhan nutrisi dengan unsur kaya serat,
rendah lemak dan rendah natrium (kurang dari 6 gr natrium perhari), berolahraga
secara teratur, istirahat yang cukup, berpikir positif, tidak merokok, dan tidak
(Wahid, 2008).
agar tidak terjadi peningkatan tekanan darah yang lebih parah. Tetapi sayangnya
penyakitnya. Hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan dan sikap penderita
Selatan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti, mungkin masyarakat sudah
mengetahui tentang penyakit hipertensi yang dideritanya tetapi tidak ada tindakan
mengetahui sama sekali kalau mereka menderita penyakit hipertensi. Hal inilah
yang menjadi alasan peneliti mengambil judul hubungan tingkat pengetahuan dan
Namun dari hasil pengamatan data bahwa penderita hipertensi semakin meningkat
dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Tahun 2017.
pengambilan kebijakan.
2. Bagi Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan faktor dominan yang sangat
penting dalam membentuk tindakan seseorang, sebab dari hasil penelitian ternyata
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku
aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek inilah yang akan menentukan sikap
seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek di
berikut:
a. Pengetahuan Implisit
seseorang biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis
b. Pengetahuan Eksplisit
atau disimpan dalam wujud nyata, bisa dalam wujud perilaku kesehatan.
1. Tahu (know)
kembali (recall) terhadap yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari
atau rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan
tingkat pengetahuan paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (aplication)
yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di
rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain.
4. Analisis (analysis)
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat
5. Sintesis (syntesis)
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan - rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi (evaluation)
a. Pendidikan
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha
b. Informasi
Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui, namun ada pula yang
apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian, seseorang akan
diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi ini akan
d. Lingkungan
dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal
balik ataupun tidak, yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap
individu.
e. Pengalaman
bidang kerjanya.
f. Usia
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
2.2 Sikap
yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu
tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup. Sikap adalah suatu tingkatan afeksi yang baik yang bersifat
seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus objek dan tidak langsung terlihat
bahwa sikap adalah predisposisi untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
perilaku tertentu, sehingga sikap bukan hanya kondisi internal psikologis yang
murni dari individu (purely psychic inner state), tetapi sikap lebih merupakan
proses kesadaran yang sifatnya individual. Artinya proses ini terjadi secara
subjektif dan unik pada diri setiap individu. Keunikan ini dapat terjadi oleh
adanya perbedaan individual yang berasal dari nilai-nilai dan norma yang ingin
terhadap objek.
(total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,
sebagai berikut :
1. Menerima (receiving)
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap. Karena dengan suatu
terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti orang itu
3. Menghargai (valuing)
suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak.
1. Pengalaman pribadi.
Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial
dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau
sikap kita terhadap sesuatu. Contoh : Orang tua, teman sebaya, teman
3. Pengaruh kebudayaan.
4. Media Massa
radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam
2.3 Hipertensi
Batas tekanan darah yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan
normal atau tidaknya tekanan darah adalah tekanan sistolik dan diastolik.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan
darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari satu periode.
Hal ini terjadi bila arteriol-arteriol kontriksi. Kontriksi arteriol membuat darah
menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi sering
kali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk penyakit
2006).
2.3.2. Etiologi Hipertensi
tanpa subjek yang jelas atau tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi primer
memiliki populasi kira-kira 90% dari seluruh pasien hipertensi. Beberapa faktor
1. Genetik
Laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita pasca menopause berisiko tinggi
3. Diet
bukanlah garam (garam dapur) yang tidak baik bagi tekanan darah, tetapi
tersumbat.
4. Berat badan
cukup. Semakin banyak kalori yang dibakar, semakin banyak pula pasokan
5. Gaya hidup
yaitu kerusakan ginjal, diabetes, kerusakan vaskuler dan lain-lain. Sekitar 10%
dari pasien hipertensi tergolong hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita
adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pemakaian pil
KB). Faktor pencetus munculnya hipertensi sekunder antara lain: penggunaan
(Udjianti, 2011).
Tabel 2.1 Klasifikasi hipertensi berdasarkan tekanan darah sistolik dan tekanan
darah diastolik oleh ESH (Europian Society of Hypertension) dan ESC
(Europian Society of Cardiology) tahun 2013.
Sistolik Diastolik
Tekanan darah tinggi sering disebut sebagai silent killer, hal ini
diibaratkan sebagai bom waktu yang pada awal tidak menunjukkan tanda dan
mimisan.
dan tidak mendapat pengobatan, akan timbul gejala seperti: sakit kepala,
kelelahan, mual, muntah, sesak napas, terengah-engah, pandangan mata kabur dan
keluar keringat yang berlebihan, kulit tampak pucat dan kemerahan, denyut
jantung yang kuat, cepat dan tidak teratur. Kemudian muncul gejala yang
menyebabkan gangguan psikologis seperti: emosional, gelisah dan sulit tidur (Ira,
2014).
berapa tinggi tekanan darah, berapa lama telah dialami, adakah faktor-faktor
a. Stroke
Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih
dari 24 jam yang berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan
yang terjadi tiba-tiba dapat disebabkan oleh iskemia atau perdarahan otak.
Stroke dapat timbul akibat pendarahan tekanan tinggi di otak atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh otak yang terpajan tekanan tinggi.
b. Infark miokardium
miokardium mungkin tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung
c. Gagal Ginjal
progresif dan irreversible dari berbagai penyebab, salah satunya pada bagian
4 kali lebih besar terhadap kejadian gagal ginjal bila dibandingkan dengan
maligna (hipertensi yang meningkat cepat). Tekanan yang sangat tinggi pada
2005).
a. Berdasarkan orang
jawa barat prevalensi hipertensi pada laki-laki sekitar 23,1% sedangkan pada
wanita sekitar 6,5%. Pada usia 50-59 tahun prevalensi hipertensi pada laki-
laki sekitar 53,8% sedangkan pada wanita sekitar 29% dan pada usia lebih
umur 75 tahun ke atas yaitu 63,8%, di ikuti umur 65-74 tahun sebesar 57,6%.
Menurut Bustan (2007), berdasarkan suku dan ras bahwa orang hitam di
berkulit putih.
b. Berdasarkan tempat
(39,6%) dan terendah Papua Barat (20,1%). Provinsi Jawa Timur (37,4%),
31,7%. Provinsi yang paling tinggi adalah Bangka Belitung (30,9%), diikuti
dari 96 per 1000 penduduk pada tahun 1995, naik menjadi 110 per 1000
1. Umur
besar resiko terkena hipertensi. Umur lebih dari 40 tahun mempunyai resiko
besar sehingga prevalesi hipertensi dikalangan usia lanjut lebih tinggi yaitu
umur diatas 75 tahun 63,8% diikuti usia 65-74 tahun (57,6%), usia 55-64
Riskesdas 2013, yaitu : 15-24 tahun, 25-34 tahun, 35-44 tahun, 45-54 tahun,
2. Jenis Kelamin
bahwa tekanan darah seorang anak akan lebih mendekati tekanan darah
bahwa gen yang diturunkan, dan bukan hanya faktor lingkungan (seperti
makanan atau status sosial), berperan besar dalam menentukan tekanan darah
adanya tekanan darah yang meninggi merupakan faktor risiko paling kuat
1. Konsumsi Garam
volume plasma (cairan tubuh) dan tekanan darah. Keadaan ini akan diikuti
oleh peningkatan ekskresi kelebihan garam sehingga kembali pada keadaan
ditemukan pada suku bangsa dengan asupan garam minimal. Asupan garam
tidak lebih dari 6 gram perhari setara dengan 110 mmol natrium atau 2400
mg/hari.
berat badan yang berisiko terjadinya hipertensi. Konsumsi lemak jenuh juga
yang bersumber dari hewan dan peningkatan konsumsi lemak tak jenuh
secukupnya yang berasal dari minyak sayuran, biji-bijian dan makanan lain
2005).
3. Alkohol
diketahui secara pasti. Orang-orang yang minum alkohol terlalu sering atau
terlalu banyak memiliki tekanan yang lebih tinggi dari pada individu yang
dan peningkatan volume sel darah merah serta kekentalan darah merah
4. Obesitas
hipertensi pada obesitas jauh lebih besar. Risiko relatif untuk menderita
hipertensi pada orang gemuk 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorang
5. Olahraga
olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan
tidak aktif juga cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung lebih tinggi
sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi.
Makin keras dan sering otot jantung harus memompa, makin besar tekanan
dan berat badan, tetapi juga dapat menurunkan tekanan darah. Latihan
aerobik sedang selama 30 menit sehari selama beberapa hari setiap minggu
6. Stres
(biologis, psikologis dan sosial) yang ada pada diri seseorang (Depkes, 2006).
7. Merokok
dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak
Tatalaksana non farmakologis meliputi modifikasi gaya hidup, upaya ini dapat
tekanan darah. Pola hidup sehat yang dianjurkan untuk mencegah dan
IMT normal 18,5 – 22,9 kg/m2, lingkar pinggang < 90 cm untuk laki-laki
mmHg dan TDD 2,5 mmHg. Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga
tekanan darah.
4. Berhenti merokok
sebagai berikut:
a. Inisiatif sendiri
c. Kelompok program
kesehatan
perminggu.
Satu unit = setengah gelas bir (5% alkohol), 100 ml anggur (10%
Tabel 2.3 Dampak modifikasi gaya hidup terhadap penurunan tekanan darah
diberikan tepat waktu, dapat menurunkan kejadian stroke hingga 35-40%, infark
kerja panjang sehingga dapat diberikan sekali sehari dan dosisnya dititrasi. Obat
perjalanan terapi.
Pemilihan atau kombinasi obat anti hipertensi yang cocok bergantung pada
penyebabnya.
2. Pengobatan hipertensi essensial ditujukan untuk menurunkan tekanan darah
komplikasi.
antihipertensi.
seumur hidup.
dapat diberikan disaat kontrol dengan catatan obat yang diberikan untuk
sekali, apabila tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau diastolik > 100
7. Pada kasus hipertensi emergensi atau urgensi tekanan darah tidak dapat
kesehatan difokuskan terlalu banyak pada pelaksanaan program dan terlalu sedikit
(yaitu, pola perilaku terkait kesehatan) pada kesehatan tumbuh, demikian juga
pengakuan bahwa perilaku ini, seperti merokok dan minum, dipengaruhi oleh
kekuatan kuat di luar individu, seperti industri, media, politik, dan ketidaksetaraan
sosial.
nilai, tradisi, dan sebagainya. Contohnya seorang ibu mau membawa anaknya ke
Yang dimaksud dengan faktor pendukung adalah sarana dan prasarana atau
rumah sakit, tempat pembuangan air, tempat pembuangan sampah, tempat olah
raga, makanan bergizi, uang dan sebagainya. Contohnya sebuah keluarga yang
air bersih, buang air di WC, makan makanan yang bergizi, dan sebagainya. Tetapi
apakah keluarga tersebut tidak mampu untuk mengadakan fasilitas itu semua,
maka dengan terpaksa buang air besar di kali/kebun menggunakan air kali untuk
penguat ini terwujud dalam sikap dan perilaku keluarga atau petugas kesehatan
petugas kesehatan harus memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai kesehatan. Selain itu perilaku keluarga dan tokoh masyarakat juga dapat
orang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi mereka tidak
melakukannya. Contohnya seorang ibu hamil tahu manfaat periksa hamil dan di
dekat rumahnya ada polindes, dekat dengan bidan, tetapi ia tidak mau melakukan
periksa hamil karena ibu lurah dan ibu tokoh-tokoh lain tidak pernah periksa
hamil namun anaknya tetap sehat. Hal ini berarti bahwa untuk berperilaku sehat
Faktor Predisposisi :
1.Pengetahuan
2.Sikap
3.Kepercayaan
4.Keyakinan
Faktor Pendukung :
1. Adanya Puskesmas
2. Adanya Obat-obatan Perilaku
3. Keterjangkauan Sumber
Faktor Penguat :
1. Keluarga
2. Petugas Kesehatan
3. Masyarakat
(Lawrence W. Green)
2.6 Kerangka Konsep
Faktor Predisposisi
Karakteristik umum pasien
hipertensi :
- Umur
- Jenis kelamin
- Pendidikan
- Pekerjaan
Tingkat pengetahuan
Sikap pasien hipertensi
Upaya
pengendalia
Faktor Pendukung n hipertensi
Sarana dan Prasarana
Faktor Penguat
Dukungan Keluarga dan
Petugas kesehatan
Keterangan
sikap hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi. Dari skema diatas dapat
dilihat berdasarkan teori Green, yaitu perilaku kesehatan dipengaruhi oleh tiga
faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong. Dalam
penelitian ini akan dilihat karakteristik umum pasien hipertensi yang meliputi
umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan serta tingkat pengetahuan dan
sikap pasien hipertensi yang merupakan faktor predisposisi. Untuk faktor penguat
yang akan diteliti yaitu bagaimana dukungan keluarga dan petugas kesehatan
menjadi batasan penelitian atau tidak diteliti oleh peneliti. Peneliti merasa faktor
mampu dijangkau oleh pasien hipertensi dan ketersediaan obat di puskesmas tetap
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Selatan.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2017 sampai dengan selesai.
41
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil di seluruh objek yang diteliti dan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling sampai
jumlah sampel tercapai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan, yaitu
b. Penderita hipertensi
n=
Keterangan :
e = Kesalahan (absolute) yang dapat ditolerir, pada penelitian ini dipakai e = 0,1
N = Jumlah populasi
Internet.
3.6.1 Variabel
pasien hipertensi yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan, tingkat
1. Karakteristik umum pasien hipertensi adalah ciri umum yang dimiliki oleh
pekerjaan.
a. Umur adalah rentang hidup responden dari lahir sampai saat penelitian
menghasilkan uang.
mengenai hipertensi.
1. Pengetahuan
adalah 15. Aspek pengukuran dengan kategori jumlah nilai yang ada dapat
dengan benar apabila skor jawaban > 75% dari nilai tertinggi (11-15).
pertanyaan dengan benar apabila skor jawaban 40% - 75% dari nilai
tertinggi (6-10).
ketentuan:
diperoleh adalah 40. Cara menentukan kategori tingkat sikap responden mengacu
benar apabila skor jawaban > 75% dari nilai tertinggi (30-40).
B. Tingkat sikap cukup bila responden dapat menjawab pertanyaan
dengan benar apabila skor jawaban 40% - 75% dari nilai tertinggi (16-
29).
dengan benar apabila skor jawaban dari nilai tertinggi <40% (< 16)
(Azwar, 2012).
pertanyaan.
tidak pernah.
menjawab pertanyaan dengan benar apabila skor jawaban > 75% dari
pertanyaan.
tidak pernah.
independen, dan menggunakan empat tahapan yaitu editing, coding, entry data
frekuensi.
2. Analisis bivariat yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui keterkaitan
dua variabel menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan dalam
b. Terima Ho jika p > 0,05 maka tidak ada pengaruh diantara variabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN
dengan jumlah penduduk sebanyak 14.439 jiwa yang terdiri dari 3.438 kepala
jiwa dan penduduk berjenis kelamin perempuan tercatat sebanyak 7.426 jiwa.
51
Selatan.
sebanyak 56 responden. Data karakteristik umum yang diambil adalah umur, jenis
1. Umur
yang berumur 35-44 tahun ada sebanyak 8 responden (14,3%), 45-54 tahun ada
2. Jenis Kelamin
diketahui yang berjenis kelamin laki-laki ada sebanyak 26 responden (46,4%) dan
diketahui bahwa yang tidak sekolah ada sebanyak 11 responden (19,6%), yang
responden (5,4%).
4. Pekerjaan
(17,9%), yang bekerja sebagai PNS ada sebanyak 16 responden (28,6%), yang
pertanyaan berapa tekanan darah normal, responden yang menjawab dengan benar
responden (33,9%).
pertanyaan apakah faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah, responden
berikut ini makanan yang dapat menyebabkan darah tinggi, responden yang
pertanyaan kegiatan yang dapat mengurangi risiko darah tinggi, responden yang
menjawab dengan benar ada sebanyak 29 responden (51,8%). Berdasarkan
upaya pengendaliannya berdasarkan perhitungan total skor dapat dilihat pada tabel
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa ada sebanyak 29 responden (51,8%)
sangat setuju bahwa jika merasa pusing dan tengkuk terasa berat dalam jangka
memeriksakan tekanan darah secara teratur tiap bulan dan mengontrol pola
makan. Sebanyak 30 responden (53,6%) setuju bahwa kurang istirahat dan banyak
(66,1%) tidak setuju bahwa konsumsi garam tidak perlu dihindari bagi penderita
hipertensi.
yang mengandung lemak seperti gorengan, dan makanan yang bersantan perlu
bahwa jika istirahat cukup tetapi masih pusing, teruskan saja minum obat anti
bahwa menurunkan berat badan secara bertahap bisa mengurangi risiko tekanan
pengendaliannya berdasarkan perhitungan total skor dapat dilihat pada tabel 4.8
berikut ini
tentang hipertensi dan upaya pengendaliannya berada pada kategori cukup yaitu
30 responden
4.2.4 Upaya Pengendalian Hipertensi
Kecamatan Gunungsitoli Selatan dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini
responden (50,0%) yang selalu mengkonsumsi buah dan sayuran segar setiap hari.
Sebanyak 36 responden (64,3%) yang selalu minum obat anti hipertensi secara
teratur jika tekanan darah tinggi. Sebanyak 29 responden (51,8%) yang kadang-
yang selalu tidak mengkonsumsi minum minuman keras bila sedang mempunyai
pengendaliannya berdasarkan perhitungan total skor dapat dilihat pada tabel 4.10
berikut ini
(64,3%).
4.2.5 Dukungan keluarga dan petugas kesehatan
Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut
ini
(75,0%) mengatakan petugas kesehatan selalu melayani dengan baik apa bila
pengendaliannya berdasarkan perhitungan total skor dapat dilihat pada tabel 4.12
berikut ini
Tabel 4.12 Distribusi responden berdasarkan dukungan keluarga dan
petugas kesehatan
No Faktor Pendukung n %
1 Baik 33 58,9
2 Cukup 20 35,7
3 Kurang 3 5,4
Jumlah 56 100
dan petugas kesehatan kepada responden berada pada kategori baik yaitu 33
responden (58,9%).
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, hasil uji statistik chi square dilakukan
hipertensi diperoleh nilai p > 0,05 (p=0,642). Dari distribusi umur diketahui
responden yang menjawab cukup berada pada rentang umur 45-54 tahun yaitu ada
(10,7%) dan kurang ada sebanyak 2 responden (3,6%). Untuk rentang umur yang
memiliki paling sedikit jawaban baik mengenai upaya pengendalian hipertensi
yaitu umur ≥ 65 tahun yaitu sebanyak 1 responden (1,8%). Hal ini menunjukkan
secara statistik bahwa tidak ada hubungan antara umur pasien hipertensi dengan
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, hasil uji statistik chi square dilakukan
pengendalian hipertensi diperoleh nilai p > 0,05 (p=0,572). Dari distribusi jenis
kelamin diketahui jenis kelamin perempuan yang menjawab cukup ada sebanyak
dan untuk jawaban kurang baik ada sebanyak 2 responden (3,6%). Untuk jenis
statistik bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin pasien hipertensi dengan
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, hasil uji statistik chi square dilakukan
responden (28,6%) dan untuk jawaban baik ada sebanyak 8 responden (14,3%).
Untuk yang tidak sekolah tidak ada responden yang memiliki upaya pengendalian
yang baik. Kebanyakan responden yang tidak sekolah memiliki upaya yang cukup
yaitu 6 responden (10,7%). Hal ini menunjukkan secara statistik bahwa terdapat
pengendalian hipertensi.
66
Berdasarkan tabel 4.16 di atas, hasil uji statistik chi square dilakukan
ada sebanyak 5 responden (8,9%). Untuk pekerjaan lainnya seperti tukang becak
dan montir sepeda motor tidak responden yang memiliki upaya pengendalian yang
baik. Responden yang bekerja lainnya memiliki upaya pengendalian yang cukup
yaitu 2 responden (3,6%). Hal ini menunjukkan secara statistik bahwa terdapat
pengendalian hipertensi.
Berdasarkan tabel 4.17 di atas, hasil uji statistik chi square dilakukan
responden (25,0%). Untuk responden yang pengetahuannya kurang tidak ada yang
baik memiliki upaya pengendalian yang cukup yaitu 3 responden (5,4%). Hal ini
Berdasarkan tabel 4.18 di atas, hasil uji statistik chi square dilakukan
hipertensi diperoleh nilai p < 0,05 (p=0,001). Dari distribusi sikap diketahui sikap
yang paling banyak menjawab upaya pengendalian cukup yaitu responden yang
sikapnya cukup ada sebanyak 22 responden (39,3%), dan untuk jawaban baik ada
secara statistik bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap pasien
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, hasil uji statistik chi square dilakukan
upaya pengendalian hipertensi diperoleh nilai p < 0,05 (p=0,001). Dari distribusi
dukungan keluarga dan petugas kesehatan diketahui yang paling banyak upaya
kesehatannya baik ada sebanyak 19 responden (33,9%) dan untuk jawaban baik
dan petugas kesehatan yang kurang tidak ada yang memiliki upaya pengendalian
orang (3,6%). Hal ini menunjukkan secara statistik bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara dukungan keluarga dan petugas kesehatan dengan upaya
pengendalian hipertensi.
70
BAB V
PEMBAHASA
penilitian diketahui bahwa dari 56 responden, rentang umur yang paling banyak
yaitu 45-54 tahun 35,7% dan yang paling sedikit adalah rentang umur 35-44 tahun
14,3%. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Setiawan Dalimartha
(2008:22), bahwa penyakit hipertensi paling dominan pada kelompok umur 31-55
tahun. Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia, tekanan darah akan
berusia lebih dari 40 tahun bahkan pada usia lebih dari 60 tahun ke atas.
sebanyak 53,6%. Berdasarkan uji chi square diperoleh nilai p > 0,05 (p=0,572),
yang artinya tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan upaya pengendalian
laki hanya sebesar 5,8%. Perempuan akan mengalami peningkatan resiko tekanan
darah tinggi (hipertensi) setelah menopouse yaitu usia diatas 45 tahun. Perempuan
yang belum menopouse dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam
sekolah ada 19,6%, yang berpendidikan SD ada 21,4%, yang berpendidikan SMP
ada 10,7%, yang berpendidikan SMA ada 24,9% dan yang berpendidikan
perguruan tinggi ada 5,4%. Berdasarkan uji chi square diperoleh nilai p < 0,05
(p=0,001), yang artinya ada hubungan yang signifikan antara pendidikan pasien
terhadap gaya hidup yaitu kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, dan
kebiasaan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Hasil Riskesdas tahun 2013
kesehatan dan sulit atau lambat menerima informasi (penyuluhan) yang diberikan
oleh petugas sehingga berdampak pada perilaku/pola hidup sehat (Anggara dan
Prayitno, 2013 ).
bekerja sebanyak 17,9%, responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 28,6%,
lainnya sebanyak 3,6%. Berdasarkan uji chi square diperoleh nilai p < 0,05
(p=0,007), yang artinya ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan pasien
(2010) mengatakan bahwa laki-laki dewasa yang bekerja dalam kondisi pekerjaan
dengan stress yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah tidak hanya selama
jam kerja, akan tetapi setelah tiba dirumah bahkan saat tidur. Hal ini menunjukan
bahwa pekerjaan dapat berdampak pada tekanan darah. Setiap pekerjaan memiliki
suatu yang buruk ketika seseorang tidak mampu menanggulangi stres dengan
baik. Peningkatan darah akan lebih besar pada individu yang mempunyai
kecenderungan stres emosional yang tinggi. Bagi wanita berusia 45-64 tahun,
apapun.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 56 responden total dari jawaban
responden yang paling banyak adalah pengetahun baik yaitu 67,9% dan yang
paling sedikit yaitu tingkat pengetahuan kurang baik 8,9 %. Berdasarkan uji chi
square diperoleh nilai p < 0,05 (p=0,001), yang artinya ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan pasien hipertensi dengan upaya pengendalian
hipertensi. Mengacu pada hasil penelitian ini, pengetahuan tentang hipertensi pada
hipertensi. Hal ini sesuai dengan pendapat Maryono (2007) bahwa pengetahuan
yang baik akan mampu merubah gaya hidup dengan cara berhenti merokok sedini
mungkin, berolahraga secara teratur, perbaikan diet, hindari stres serta hindari
pola hidup tidak sehat. Sumadi (2009), menyatakan bahwa semakin baik
dari keluarga ataupun teman dan media elektronik. Seperti yang kita ketahui, iklan
terutama iklan di media televisi, merupakan media yang sangat ampuh untuk
sangat beragam, baik pengaruh ekonomi, psikologis maupun sosial budaya dan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 56 responden total dari jawaban
responden yang paling banyak adalah sikap cukup baik yaitu 53,6% dan yang
paling sedikit yaitu sikap baik 46,4%. %. Berdasarkan uji chi square diperoleh
nilai p < 0,05 (p=0,001), yang artinya ada hubungan yang signifikan antara sikap
pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi. Hal ini sejalan dengan
perilaku. Suatu sikap pada diri individu belum tentu terwujud dalam suatu
tindakan nyata. sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan
terlebih dahulu dari perilaku tertutup (Sunaryo, 2014). Dengan demikian sikap
merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap nilai kesehatan
individu serta dapat menentukan cara pengendalian yang tepat untuk penderita
hipertensi.
Hasil penelitian ini dapat terlihat bahwa apabila responden memiliki sikap
yang positif maka upaya pengendalian hipertensi yang dilaksanakan juga baik
ataupun cukup baik sesuai dengan teori Lawrence Green yang menyatakan bahwa
perilaku kesehatan akan di pengaruhi oleh berberapa faktor salah satunya sikap.
responden itu sendiri, pengalaman pribadi menjadi dasar dari sikap seseorang
Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 56 responden total dari jawaban
responden yang paling banyak adalah dukungan keluarga dan petugas kesehatan
baik yaitu 58,9% dan yang paling sedikit yaitu dukungan keluarga dan petugas
kesehatan kurang baik 5,4%. %. Berdasarkan uji chi square diperoleh nilai p <
0,05 (p=0,001), yang artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan
penderita yang paling dekat dan tidak dapat dipisahkan. Penderita akan merasa
senang dan tentram apabila diperhatikan oleh keluarga dan petugas kesehatan
dirinya untuk menghadapi atau mengolola penyakitnya dengan lebih baik, serta
penderita mau menuruti saran-saran yang diberikan oleh keluarga dan petugas
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Lestari (2011)
pada pasien hipertensi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Tumenggung (2013)
salah satu cara pengendalian hipertensi yang perlu dilakukan oleh pasien
hipertensi untuk menekan angka tekanan darahnya. Hasil penelitian di atas sesuai
Hasil penelitian ini didukung oleh Violita (2015) yang menyatakan ada
antihipertensi. Dukungan dari petugas kesehatan yang baik inilah yang menjadi
terhadap kondisi fisik maupun psikis menjadi lebih baik. Hal ini terjadi karena
sebagian besar responden menyatakan adanya pelayanan yang baik dari petugas
kesehatan yang mereka terima, selain itu responden menerima informasi yang
jelas dari petugas kesehatan serta selalu mengingatkan penderita untuk rutin
BAB VI
6.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Rentang umur yang paling banyak adalah 45-54 tahun yaitu 35,7%, jenis
pendidikan yang paling banyak adalah SMA yaitu 42,9%, dan pekerjaan
baik yaitu 67,9%, responden sudah mengerti banyak hal tentang penyakit
dideritanya.
77
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
80
Maryono, D., 2009. Penyakit Jantung. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Palmer, A. dan William, B., 2007. Tekanan Darah Tinggi, Jakarta: Erlangga
Wawan, A dan Dewi. M. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan Sikap Dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas
Petunjuk pengisian
Isilah data berikut ini dengan benar
1. Nomor Responden :
2. Nama :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki
( ) Perempuan
5. Pendidikan : ( ) Tidak Sekolah
( ) SD
( ) SMP
( ) SMA
( ) Perguruan Tinggi
6. Pekerjaan : ( ) Tidak Bekerja
( ) PNS
( ) Wiraswasta
( ) Petani/Nelayan/Buruh
( ) Lainnya
83
Universitas Sumatera Utara
84
C. Aspek Sikap
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda!
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Jika merasa pusing dan tengkuk terasa berat
dalam jangka waktu yang lama sebaiknya
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan
terdekat.
2 Penderita hipertensi sebaiknya memeriksakan
tekanan darah secara teratur tiap bulan dan
mengontrol pola makan.
3 Kurang istirahat dan banyak beban pikian dapat
menyebabkan tekanan darah meningkat.
4 Penderita tekanan darah tinggi boleh
melakukan olahraga ringan seperti jogging dan
senam
5 Konsumsi garam tidak perlu dihindari bagi
penderita hipertensi.
6 Mengurangi makanan yang mengandung lemak
seperti gorengan, dan makanan yang bersantan
perlu dilakukan oleh penderita hipertensi.
7 Jika istirahat cukup tetapi masih pusing,
teruskan saja minum obat anti hipertensi tidak
perlu ke puskesmas.
8 Menurunkan berat badan secara bertahap bisa
mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
9 Mengkonsumsi makanan seperti daging-
dagingan dapat meningkatkan tekanan darah
tinggi.
10 Dukungan keluarga sangat penting peranannya
dalam keberhasilan penderita hipertensi dalam
menjalankan dietnya
D. Upaya Pengendalian Hipertensi
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda!
Keterangan :
S : Selalu
KD : Kadang-kadang
TP : Tidak Pernah
No Pernyataan S KD TP
1 Saya selalu mengontrol tekanan darah setiap
bulannya.
2 Saya tidak mengkonsumsi makanan yang
mengandung kolesterol tinggi seperti daging dan
gorengan.
3 Saya mengkonsumsi buah dan sayuran segar setiap
hari.
4 Saya selalu minum obat anti hipertensi secara
teratur jika tekanan darah tinggi.
5 Saya selalu meluangkan waktu untuk istirahat
walaupun pekerjaan menumpuk.
6 Saya berolahraga secara teratur untuk mengontrol
tekanan darah.
7 Saya tidak mengkonsumsi minum minuman keras
bila sedang mempunyai masalah yang berat ataupun
tidak mempunyai masalah.
8 Saya mengurangi kebiasaan merokok dan konsumsi
makanan yang mengandung garam tinggi.
9 Saya mengusahakan mengadakan rekreasi setelah
mengerjakan pekerjaan yang berat.
10 Saya akan mengontrol emosi saya jika sedang
marah/banyak pikiran.
E. Faktor Penguat (Dukangan Keluarga dan petugas kesehatan)
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda!
Keterangan :
S : Selalu
KD : Kadang-kadang
TP : Tidak Pernah
No Pertanyaan S KD TP
1 Keluarga mengingatkan saya untuk rutin
memeriksakan kesehatan
2 Keluarga ikut mengantar/menemani saya dalam hal
memeriksakan kesehatan
3 Keluarga menganjurkan saya untuk minum obat
secara teratur
4 Keluarga melarang saya mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung lemak seperti daging
5 Keluarga mengingatkan saya untuk membatasi
konsumsi sumber natrium seperti garam dapur.
6 Keluarga mengingatkan saya untuk mengkonsumsi
sayur dan buah setiap hari
7 Keluarga menyarankan saya untuk sering
berolahraga secara teratur
8 Petugas kesehatan melayani dengan baik apa bila
memeriksakan kesehatan
9 Petugas kesehatan memberikan saya informasi
tentang penyakit dan upaya-upaya pengendaliannya
10 Petugas kesehatan mengingatkan saya untuk rutin
memeriksakan kesehatan
LAMPIRAN 2 : Master Data
Pengetahuan
Sikap Responden
No TS S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10
1 1 2 4 4 4 3 2 2 3 4 2
2 2 3 4 3 2 3 2 2 3 4 3
3 2 3 4 4 2 3 2 2 3 2 3
4 1 3 4 4 2 4 1 3 3 4 3
5 2 3 4 4 2 4 2 3 2 2 3
6 2 4 4 2 2 4 2 2 3 3 3
7 2 4 3 3 4 1 4 2 2 3 3
8 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3
9 2 3 4 4 2 3 3 1 3 3 3
10 2 4 4 4 2 3 2 1 3 3 3
11 1 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4
12 2 4 3 4 2 4 2 2 2 3 3
13 2 4 3 4 2 4 2 2 3 2 3
14 2 3 3 4 3 2 3 3 2 1 4
15 2 4 3 4 4 2 3 3 2 1 2
16 2 4 3 4 1 2 3 3 2 2 4
17 1 4 3 4 4 2 3 3 1 4 4
18 2 3 3 4 3 2 3 3 2 1 4
19 1 4 3 1 2 4 3 3 4 2 4
20 2 4 3 2 2 4 3 3 2 3 3
21 1 4 4 2 4 3 3 3 2 4 4
22 2 4 4 2 2 3 2 3 2 2 2
23 1 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4
24 1 4 4 3 2 3 2 3 3 3 4
25 2 4 4 3 2 3 2 3 2 2 2
26 2 4 4 3 2 3 2 3 3 2 2
27 2 4 4 3 2 3 2 3 3 2 2
28 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2
29 1 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4
30 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3
31 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3
32 1 4 3 2 2 3 3 2 3 4 4
33 1 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3
34 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3
35 1 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3
36 1 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3
37 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
38 1 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3
39 1 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3
40 1 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3
41 1 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3
42 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3
43 1 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3
44 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
45 1 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3
46 1 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3
47 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 1 4 3 3 4 4 4 2 2 2 3
49 1 4 4 4 3 3 3 2 2 2 3
50 1 3 3 4 4 4 4 2 2 2 3
51 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3
52 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3
53 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3
54 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3
55 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3
56 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3
Keterangan
TS : Tingkat Sikap
S : Pertanyaan Sikap
Upaya Pengendalian
No TUP UP1 UP2 UP3 UP4 UP5 UP6 UP7 UP8 UP9 UP10
1 2 3 1 2 3 2 2 3 1 3 3
2 2 3 1 2 3 2 2 2 1 1 1
3 2 3 1 2 3 2 2 2 1 2 1
4 2 3 1 2 3 3 3 3 3 2 1
5 2 3 1 3 2 3 2 3 2 2 1
6 2 3 3 3 3 2 1 1 2 2 2
7 2 3 3 3 3 2 2 1 2 2 1
8 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1
9 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 2
10 2 3 1 3 3 2 2 2 2 1 3
11 2 3 1 3 3 3 2 2 2 3 3
12 3 3 3 2 2 3 2 2 1 2 2
13 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2
14 3 3 3 3 3 1 1 1 3 2 1
15 2 3 3 1 2 1 2 3 2 2 1
16 3 3 1 1 3 3 2 3 2 2 1
17 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3
18 2 3 1 1 3 3 1 3 3 2 1
19 2 3 1 2 3 3 3 3 3 2 1
20 3 3 2 1 3 3 1 3 3 2 1
21 1 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2
22 1 3 2 3 3 3 1 2 2 1 2
23 2 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2
24 2 2 2 3 3 1 1 2 3 3 3
25 2 2 2 3 3 1 1 2 3 2 2
26 2 2 2 3 1 1 1 2 3 2 1
27 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 1
28 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 1
29 1 2 2 3 3 2 1 3 2 3 3
30 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 1
31 2 2 2 1 3 1 1 1 3 2 1
32 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1
33 2 3 3 3 3 2 2 3 2 1 2
34 2 2 2 1 2 1 1 3 2 1 3
35 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3
36 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2
37 2 2 2 1 2 1 1 3 1 1 2
38 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2
39 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2
40 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2
41 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2
42 1 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2
43 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2
44 2 3 3 3 3 3 2 3 1 1 2
45 1 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2
46 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3
47 1 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2
48 1 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2
49 1 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2
50 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
51 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2
52 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2
53 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2
54 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2
55 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2
56 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2
Keterangan
TUP : Tingkat Upaya Pengendalian Hipertensi
UP : Pertanyaan Upaya Pengendalian
Hipertensi
No TDK D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10
1 2 3 2 3 1 1 3 1 2 3 3
2 2 3 2 3 2 1 3 1 2 3 2
3 2 3 2 3 2 1 3 1 2 3 1
4 2 3 2 2 2 3 1 1 3 2 3
5 2 3 3 3 2 3 1 1 1 2 2
6 2 3 1 1 2 2 2 1 3 2 3
7 2 3 3 3 2 3 3 1 1 1 2
8 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3
9 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 1
10 2 3 2 1 2 3 3 1 3 1 3
11 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
12 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1
13 2 3 3 3 3 1 1 1 2 2 3
14 2 3 3 3 2 1 3 1 3 1 2
15 2 3 3 3 3 1 3 1 2 1 2
16 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2
17 2 3 1 2 3 3 1 1 2 3 3
18 1 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3
19 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 2
20 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
21 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3
22 1 3 3 2 2 2 1 1 3 3 3
23 1 3 3 2 2 2 1 1 3 3 3
24 1 3 3 2 2 2 1 1 3 3 3
25 1 3 3 2 2 2 1 2 3 3 3
26 1 3 3 2 2 2 1 2 3 3 3
27 1 1 3 1 3 2 3 2 3 3 3
28 1 1 3 1 3 2 3 2 3 3 3
29 1 1 3 1 3 2 3 1 3 3 3
30 1 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3
31 1 2 3 3 3 1 2 2 3 3 3
32 1 2 3 3 3 1 2 2 3 3 3
33 1 1 1 3 3 2 2 3 3 3 3
34 1 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3
35 1 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3
36 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1
37 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3
38 1 2 3 3 3 2 2 1 3 3 3
39 1 2 3 3 3 2 2 1 3 3 3
40 1 2 1 3 3 2 2 1 3 3 3
41 1 2 1 1 3 2 3 3 3 3 3
42 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2
43 1 2 2 1 3 2 2 2 3 3 3
44 1 2 2 1 3 2 3 3 3 3 2
45 1 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3
46 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
47 1 3 2 3 2 1 2 1 3 3 3
48 1 3 3 3 2 1 2 1 3 2 3
49 1 2 2 3 3 3 2 1 3 2 3
50 1 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3
51 2 2 1 2 2 1 1 1 3 3 3
52 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
53 2 2 1 2 2 2 1 1 3 3 3
54 2 2 1 2 2 2 1 1 3 3 3
55 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 3
56 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
Keterangan
TDK : Tingkat Dukungan Keluarga dan Petugas Kesehatan
D : Pertanyaan Dukungan Keluarga dan Petugas Kesehatan
101
LAMPIRAN 3 : DOKUMENTASI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jenis_kelamin_responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan_responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan_responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan_responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 38 67,9 67,9 67,9
Cukup baik 13 23,2 23,2 91,1
Kurang baik 5 8,9 8,9 100,0
Total 56 100,0 100,0
p1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 6 10,7 10,7 10,7
1,00 50 89,3 89,3 100,0
Total 56 100,0 100,0
p2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 20 35,7 35,7 35,7
1,00 36 64,3 64,3 100,0
Total 56 100,0 100,0
p3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 12 21,4 21,4 21,4
1,00 44 78,6 78,6 100,0
Total 56 100,0 100,0
p4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 42 75,0 75,0 75,0
1,00 14 25,0 25,0 100,0
Total 56 100,0 100,0
p5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 37 66,1 66,1 66,1
1,00 19 33,9 33,9 100,0
Total 56 100,0 100,0
p6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 39 69,6 69,6 69,6
1,00 17 30,4 30,4 100,0
Total 56 100,0 100,0
p7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 32 57,1 57,1 57,1
1,00 24 42,9 42,9 100,0
Total 56 100,0 100,0
p8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 42 75,0 75,0 75,0
1,00 14 25,0 25,0 100,0
Total 56 100,0 100,0
p9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 40 71,4 71,4 71,4
1,00 16 28,6 28,6 100,0
Total 56 100,0 100,0
p10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 35 62,5 62,5 62,5
1,00 21 37,5 37,5 100,0
Total 56 100,0 100,0
p11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 37 66,1 66,1 66,1
1,00 19 33,9 33,9 100,0
Total 56 100,0 100,0
p12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 28 50,0 50,0 50,0
1,00 28 50,0 50,0 100,0
Total 56 100,0 100,0
p13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 38 67,9 67,9 67,9
1,00 18 32,1 32,1 100,0
Total 56 100,0 100,0
p14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 27 48,2 48,2 48,2
1,00 29 51,8 51,8 100,0
Total 56 100,0 100,0
p15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ,00 24 42,9 42,9 42,9
1,00 32 57,1 57,1 100,0
Total 56 100,0 100,0
Sikap_responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
s2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TS 1 1,8 1,8 1,8
S 38 67,9 67,9 69,6
SS 17 30,4 30,4 100,0
Total 56 100,0 100,0
s3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid STS 1 1,8 1,8 1,8
TS 8 14,3 14,3 16,1
S 30 53,6 53,6 69,6
SS 17 30,4 30,4 100,0
Total 56 100,0 100,0
s4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid STS 1 1,8 1,8 1,8
TS 25 44,6 44,6 46,4
S 20 35,7 35,7 82,1
SS 10 17,9 17,9 100,0
Total 56 100,0 100,0
s5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SS 1 1,8 1,8 1,8
S 5 8,9 8,9 10,7
TS 37 66,1 66,1 76,8
STS 13 23,2 23,2 100,0
Total 56 100,0 100,0
s6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid STS 1 1,8 1,8 1,8
TS 18 32,1 32,1 33,9
S 27 48,2 48,2 82,1
SS 10 17,9 17,9 100,0
Total 56 100,0 100,0
s7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SS 2 3,6 3,6 3,6
S 20 35,7 35,7 39,3
TS 28 50,0 50,0 89,3
STS 6 10,7 10,7 100,0
Total 56 100,0 100,0
s8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid STS 1 1,8 1,8 1,8
TS 26 46,4 46,4 48,2
S 21 37,5 37,5 85,7
SS 8 14,3 14,3 100,0
Total 56 100,0 100,0
s9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid STS 3 5,4 5,4 5,4
TS 29 51,8 51,8 57,1
S 11 19,6 19,6 76,8
SS 13 23,2 23,2 100,0
Total 56 100,0 100,0
s10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TS 7 12,5 12,5 12,5
S 38 67,9 67,9 80,4
SS 11 19,6 19,6 100,0
Total 56 100,0 100,0
Pengendalian_responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KD 27 48,2 48,2 48,2
S 29 51,8 51,8 100,0
Total 56 100,0 100,0
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 11 19,6 19,6 19,6
KD 31 55,4 55,4 75,0
S 14 25,0 25,0 100,0
Total 56 100,0 100,0
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 8 14,3 14,3 14,3
KD 20 35,7 35,7 50,0
S 28 50,0 50,0 100,0
Total 56 100,0 100,0
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 1 1,8 1,8 1,8
KD 19 33,9 33,9 35,7
S 36 64,3 64,3 100,0
Total 56 100,0 100,0
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 9 16,1 16,1 16,1
KD 29 51,8 51,8 67,9
S 18 32,1 32,1 100,0
Total 56 100,0 100,0
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 16 28,6 28,6 28,6
KD 32 57,1 57,1 85,7
S 8 14,3 14,3 100,0
Total 56 100,0 100,0
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 4 7,1 7,1 7,1
KD 15 26,8 26,8 33,9
S 37 66,1 66,1 100,0
Total 56 100,0 100,0
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 13 23,2 23,2 23,2
KD 23 41,1 41,1 64,3
S 20 35,7 35,7 100,0
Total 56 100,0 100,0
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 17 30,4 30,4 30,4
KD 29 51,8 51,8 82,1
S 10 17,9 17,9 100,0
Total 56 100,0 100,0
P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 18 32,1 32,1 32,1
KD 28 50,0 50,0 82,1
S 10 17,9 17,9 100,0
Total 56 100,0 100,0
Dukungan_keluarga_responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 33 58,9 58,9 58,9
Cukup baik 20 35,7 35,7 94,6
Kurang baik 3 5,4 5,4 100,0
Total 56 100,0 100,0
D1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 8 14,3 14,3 14,3
KD 18 32,1 32,1 46,4
S 30 53,6 53,6 100,0
Total 56 100,0 100,0
D2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 16 28,6 28,6 28,6
KD 14 25,0 25,0 53,6
S 26 46,4 46,4 100,0
Total 56 100,0 100,0
D3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 10 17,9 17,9 17,9
KD 17 30,4 30,4 48,2
S 29 51,8 51,8 100,0
Total 56 100,0 100,0
D4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 3 5,4 5,4 5,4
KD 26 46,4 46,4 51,8
S 27 48,2 48,2 100,0
Total 56 100,0 100,0
D5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 14 25,0 25,0 25,0
KD 26 46,4 46,4 71,4
S 16 28,6 28,6 100,0
Total 56 100,0 100,0
D6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 16 28,6 28,6 28,6
KD 19 33,9 33,9 62,5
S 21 37,5 37,5 100,0
Total 56 100,0 100,0
D7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 34 60,7 60,7 60,7
KD 14 25,0 25,0 85,7
S 8 14,3 14,3 100,0
Total 56 100,0 100,0
D8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 5 8,9 8,9 8,9
KD 9 16,1 16,1 25,0
S 42 75,0 75,0 100,0
Total 56 100,0 100,0
D9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 8 14,3 14,3 14,3
KD 11 19,6 19,6 33,9
S 37 66,1 66,1 100,0
Total 56 100,0 100,0
D10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TP 7 12,5 12,5 12,5
KD 9 16,1 16,1 28,6
S 40 71,4 71,4 100,0
Total 56 100,0 100,0
114
Umur_responden * Pengendalian_responden
Crosstab
Pengendalian_responden Total
45-54 Count 6 12 2 20
55-64 Count 5 7 1 13
>= 65 Count 1 12 2 15
14 36 6 56
Total Count
25,0% 64,3% 10,7% 100,0%
% within Umur_responden
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
,789(b) 1 ,374 ,441 ,220 ,060
Association
N of Valid Cases 56
a 7 cells (58,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,86.
Jenis_kelamin_responden * Pengendalian_responden
Crosstab
Pengendalian_responden Total
Perempuan Count 8 20 2 30
Total Count 14 36 6 56
% within
25,0% 64,3% 10,7% 100,0%
Jenis_kelamin_responden
% within
100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
Pengendalian_responden
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
,615(b) 1 ,433 ,497 ,290 ,134
Association
N of Valid Cases 56
a 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,79.
Crosstab
Pengendalian_responden Total
Count 1 10 1 12
SD
% within 8,3% 83,3% 8,3% 100,0%
Pendidikan_responden
Count 3 3 0 6
SMP
% within
50,0% 50,0% ,0% 100,0%
Pendidikan_responden
% within
21,4% 8,3% ,0% 10,7%
Pengendalian_responden
SMA Count 8 16 0 24
% within
33,3% 66,7% ,0% 100,0%
Pendidikan_responden
% within
57,1% 44,4% ,0% 42,9%
Pengendalian_responden
Perguruan Count
2 1 0 3
Tinggi
% within
66,7% 33,3% ,0% 100,0%
Pendidikan_responden
% within
14,3% 2,8% ,0% 5,4%
Pengendalian_responden
Total Count 14 36 6 56
% within
25,0% 64,3% 10,7% 100,0%
Pendidikan_responden
% within
100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
Pengendalian_responden
% of Total 25,0% 64,3% 10,7% 100,0%
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
16,202(b) 1 ,000 ,000 ,000 ,000
Association
N of Valid Cases 56
a 11 cells (73,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,32.
Crosstab
Pengendalian_responden Total
PNS Count 9 7 0 16
Wiraswasta Count 3 4 0 7
Petani/Nelayan/Buruh Count 0 16 5 21
0 2 0 2
Lainnya Count
Linear-by-Linear
7,330(b) 1 ,007 ,007 ,004 ,002
Association
N of Valid Cases 56
a 11 cells (73,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,21.
Pengetahuan_responden * Pengendalian_responden
Crosstab
Pengendalian_responden Total
% within
36,8% 63,2% ,0% 100,0%
Pengetahuan_responden
% within
100,0% 66,7% ,0% 67,9%
Pengendalian_responden
Linear-by-Linear
15,772(b) 1 ,000 ,000 ,000 ,000
Association
N of Valid Cases 56
a 6 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,54.
Sikap_responden * Pengendalian_responden
Crosstab
Pengendalian_responden Total
Chi-Square Tests
N of Valid Cases
56
a 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,79.
Dukungan_keluarga_responden * Pengendalian_responden
Crosstab
Pengendalian_responden Total
% within
Dukungan_keluarga_respo 42,4% 57,6% ,0% 100,0%
nden
% within
,0% 44,4% 66,7% 35,7%
Pengendalian_responden
% within
Dukungan_keluarga_respo ,0% 33,3% 66,7% 100,0%
nden
Linear-by-Linear
20,084(b) 1 ,000 ,000 ,000 ,000
Association
N of Valid Cases 56
a 5 cells (55,6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,32.