SKRIPSI
ELIS HERYENI
NIM. 18142012024
NIM : 18142012024
Menyetujui,
NIM : 18142012024
Mengesahkan,
Hera Hijriani, S.Kep., Ners., M.Kep. H. Ade Tedi Irawan, SKM., M.Kes. Wini Fitrina Sofyan, M.Pd.
Mengetahui,
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya saya sendiri dan
belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dibuat di : Majalengka
Pada tanggal : September 2020
Yang Menyatakan
(materai 6000)
(Elis Heryeni)
iv
Motto dan Persembahan
Motto
Persembahan
Sujud syukur ku persembahkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat Nya. Terimakasih kepada
Orang Tua, Suami, Anak-anak, sahabat semua yang telah membantu dan memberi dukungan.
v
Biodata Diri
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
1. TK Galunggung (1985-1986)
vi
Skripsi, September 2020
ELIS HERYENI
NIM. 18142012024
ABSTRAK
vii
Essay Thesis, September 2020
ELIS HERYENI
NIM. 18142012024
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat yang
telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini
tahun 2020”.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah untuk
Skripsi ini dapat hadir seperti sekarang ini tidak lepas dari bantuan banyak
pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besar buat mereka yang telah berjasa membantu kami selama proses
penyusunan Skripsi ini dari awal hingga akhir. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak,
diantara kepada :
Majalengka.
2. Dr. Wawan Kurniawan, SKM, S.Kep., M.Kes., selaku Ketua STIKes YPIB
Majalengka.
ix
4. H. Ade Tedi Irawan, SKM, M.Kes., selaku Pembimbing I yang telah
6. Kedua orang tua, terima kasih atas do’a dan dukungan selama ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan manfaat yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting
adalah semoga dapat turut serta memajukan ilmu pengetahuan untuk Program
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
xi
4. Perubahan-perubahan akibat Proses Menua..........................
9
B. Hipertensi .................................................................................
9
1. Pengertian ............................................................................
9
2. Etiologi Hipertensi...............................................................
10
3. Klasifikasi Hipertensi...........................................................
10
4. Patofisiologi Hipertensi........................................................
10
5. Tanda dan Gejala Hipertensi ...............................................
12
6. Faktor-faktor Resiko Hipertensi ..........................................
13
7. Komplikasi Hipertensi .........................................................
17
8. Penanganan dan Pengobatan................................................
19
C. Perilaku Diet Hipertensi..............................................................
20
1. Pengertian..............................................................................
20
2. Tujuan Diet Hipertensi..........................................................
21
3. Macam-macam Diet Hipertensi ...........................................
22
4. Cara Pengukuran Diet Hipertensi .........................................
23
xii
D. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Diet Hipertensi..........
38
E. Kerangka Teori............................................................................
47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep...................................................................... 48
B. Definisi Operasional.................................................................. 49
C. Hipotesis.................................................................................... 49
D. Metode Penelitian...................................................................... 50
1. Desain Penelitian................................................................... 50
2. Populasi dan Sampel............................................................. 50
3. Lokasi dan waktu Penelitian................................................. 51
4. Instrumen Penelitian.............................................................. 51
5. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 52
6. Pengolahan Data.................................................................... 52
7. Analisa Data.......................................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 57
B. Pembahasan............................................................................... 59
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi..........................................................................
54
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Diet pada Pasien Hipertensi Usia
Pralansia (45-59 tahun) di RSUD Kelas B Kabupaten Subang
tahun 2020........................................................................................
58
Tabel 4.3 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Diet pada Pasien
Hipertensi Usia Pralansia (45-59 Tahun) di RSUD Kelas B
Kabupaten Subang Tahun 2020.......................................................
59
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
xv
Diagram 2.1 Kerangka Teori Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Perilaku Diet pada Pasien Hipertensi..........................................
47
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
Lampiran 1. Lembar Permohonan Responden
Lampiran 3. Kuesioner
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam
mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan (WHO,
2016).
untuk anak-anak, usia dewasa, lansia mulai dari usia pra lansia dan sampai
dengan lansia lanjut. Seiring dengan proses pertambahan usia seseorang, maka
akan terjadi perubahan baik secara fisik maupun psikis. Pada proses menua
Memasuki usia lanjut, ada suatu proses dimana terjadi penurunan atau
Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai ke semua sistem organ tubuh,
endokrin dan integumen. Salah satu perubahan sistem yang perlu mendapatkan
1
1
2
peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai
normal, yaitu melebihi 140/90 mmHg. Laporan WHO menyatakan bahwa pada
tahun 2015 jumlah kasus hipertensi di dunia adalah 839 juta kasus dan
milyar kasus atau sekitar 29% dari total penduduk dunia (Larasika, 2017).
Hipertensi pada usia pra lansia di beberapa negara di Asia Tengga, yaitu
yaitu kelompok umur 45-54 tahun sebesar 35,6%, kelompok umur 55-64 tahun
sebesar 45,9%, kelompok umur 65-74 tahun sebesar 57,6%, dan untuk
2019). Sedangkan prevalensi hipertensi pada pra lansia di Provinsi Jawa Barat
di Provinsi Jawa Barat tahun 2018 sebesar 56, 7% dan tahun 2019 sebesar 60%
usia pra lansia sebanyak 3. 638 orang (Badan Pusat Statistik Kabupaten
Subang, 2019). Menurut data dari RSUD Kelas B Kabupaten Subang, tercatat
3
jumlah pasien penderita hipertensi pada tahun 2019 sebanyak 1. 678 orang
untuk semua kelompok umur, sedangkan yang berusia pra lansia tercatat
peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai
Sani dalam Jafar (2015), hipertensi adalah istilah medis untuk penyakit tekanan
darah tinggi dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
menjadi dua yaitu faktor yang tidak dapat dikontrol dan yang dapat dikontrol.
Faktor yang tidak dapat dikontrol yaitu jenis kelamin, umur, dan genetik.
Sedangkan faktor yang dapat dikontrol yaitu manajemen diri, obesitas, kurang
stres.
anjurkan diet rendah garam, diet rendah kolesterol, dan diet rendah purin.
Tujuan dari diet ini adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi
4
serta mampu menghilangkan penimbunan garam atau air dalam jaringan tubuh
(Sustrani, 2015).
melakukan diet. Adanya dukungan keluarga terhadap pasien hipertensi usia pra
lansia dapat menyebabkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri
peran utama dalam memberi dorongan kepada pasien sebelum pihak lain turut
yang sangat berpengaruh dalam program pengobatan tekanan darah dan diet.
(Notoatmodjo, 2015).
Kelurahan Tonja menunjukkan ada hubungan yang signifikan dan kuat antara
Subang, terhadap 10 orang pasien hipertensi usia pra lansia (45-59 tahun)
dan sering makan jeroan, sementara 3 orang lainnya mengatakan sudah tidak
garam hanya jarang mengkonsumsi buah dan sayuran. Dari 7 orang yang sering
dikonsumsinya.
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Subang pada tahun 2019 sebanyak 456 orang (27, 7%) dan hasil
perilaku diet pada pasien hipertensi usia pralansia (45-59 tahun) di RSUD
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2020.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
c. Bagi Responden
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lansia
1. Pengertian
Lansia atau usia lanjut adalah suatu periode penutup dalam rentang
hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah “beranjak jauh”
dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu
fisiologis, dan biokimia pada jaringan atau organ yang pada akhirnya
(Fatimah, 2015).
dewasa, dan akhirnya menjadi tua (Pujianti, 2015). Lansia merupakan tahap
akhir dari siklus hidup manusia, yaitu bagian dari proses kehidupan yang
tidak dapat dihindarkan dan akan di alami oleh setiap individu. Pada tahap
ini individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental,
yang semakin berkurang fungsinya dan cenderung pada masa tua banyak
2. Batasan-batasan Lansia
age) antara 45 - 59 tahun, usia lanjut (elderly) antara 60 - 74 tahun, dan usia
lanjut tua (old) antara 75 – 90 tahun, serta usia sangat tua (very old) diatas
keatas.
c. Lansia resiko tinggi yaitu kelompok yang berusia lebih dari 70 tahun atau
paralisis/ lumpuh separuh badan, TBC paru, patah tulang dan kanker. Lebih
daripada kaum pria, kecuali untuk bronkitis (pengaruh rokok pada pria)
1) Sel, jumlah sel menurun/lebih sedikit, ukuran sel lebih kecil, jumlah
otak, otot, ginjal, darah, dan hati menurun, jumlah sel otak menurun,
melebar.
2) Sistem persarafan, berat otak menurun 10-20% (sel saraf otak setiap
memori.
atau intermitten).
aktivitas otot.
Pembesaran prostat: kurang lebih 75% dialami oleh pria usia di atas
65 tahun.
menjadi kaku.
berpindah.
b. Perubahan psikologis
B. Hipertensi
1. Pengertian
Pada setiap detak jantung, tekanan darah bisa berkisar antara maksimum
muncul di bagian atas, dikenal dengan tekanan dara sistolik. Itu adalah
jumlah yang diukur dalam setiap detak jantung, ketika jantung berkontraksi
dan mendorong darah melalui arteri ke seluruh tubuh. Angka tekanan darah
sistolik yang normal adalah sekitar 120 mmHg kebawah, sedangkan tekanan
atas nilai normal, yaitu melebihi 140 / 90 mmHg (Marliani, 2015). Menurut
Sani dalam Jafar (2015), hipertensi adalah istilah medis untuk penyakit
14
terjadi dalam masyarakat kita. Keadaan itu terjadi jika tekanan darah pada
arteri utama didalam tubuh terlalu tinggi. Hipertensi kini semakin sering
hipertensi adalah penyakit tekanan darah tinggi dan di batas normal yaitu
2. Etiologi Hipertensi
penyakit lain. Faktor ini juga erat hubungannya dengan gaya hidup dan pola
makan yang kurang baik. Faktor makanan yang sangat berpengaruh adalah
dua yaitu:
hipertensi yang tidak jelas etiologinya. Lebih dari 90% kasus hipertensi
lingkungan.
lain-lain.
3. Klasifikasi Hipertensi
a. Normal, jika tekanan sistolik < 120 mmHg dan tekanan diastolik< 80
mmHg.
b. Pre hipertensi, jika tekanan sistolik 120-139 mmHg atau tekanan diastolik
80-89 mmHg.
d. Hipertensi tahap 2, jika tekanan sistolik > 160 mmHg atau tekanan
4. Patofisiologi Hipertensi
darah secara akut. Sistem tersebut ada yang bereaksi ketika terjadi
16
perubahan tekanan darah dan ada juga yang bereaksi ketika terjadi
perubahan tekanan darah secara akut. Sistem tersebut ada yang bereaksi
ketika terjadi perubahan tekanan darah dan ada yang bereaksi lebih lama.
reflek yang berasal dari atrium, arteri pulmonalis, dan otot polos. Sistem
kiri dan gangguan fungsi diastolik karena gangguan relaksasi ventrikel kiri
(Agoes, 2015).
tidak dapat diatur yang artinya beban jantung bertambah berat dan terjadi
tidak dirasakan.
tidur, tengkuk terasa berat, nyeri kepala bagian belakang dan didada, otot
18
berlebih, denyut jantung yang kuat, cepat atau tidak teratur, impotensi,
antara lain faktor yang dapat dikontrol dan tidak dapat dikontrol.
1) Jenis Kelamin
banyak terjadi pada pria usia dewasa muda. Tetapi lebih banyak
usia premenopause.
19
2) Umur
tekanan darah tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Pada orang
3) Genetik
kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak
1) Obesitas
2) Kurang olahraga
namun jika olahraga secara teratur akan lebih sehat dan mungkin
3) Kebiasaan merokok
menjadi tebal dan kasar, nikotin, CO dan bahan lainya dalam asap
5) Minum kopi
yang lebih besar dari tekanan distol. Hal ini terlihat pada orang yang
sebelumnya.
22
6) Stres
7) Manajemen diri
7. Komplikasi Hipertensi
(Kartikasari, 2015):
a. Otak
intra kranial yang meninggi, atau akibat embolus yang terlepas dari
pembuluh non otak yang terpajan tekanan darah tinggi. Stroke dapat
b. Kardiovaskular
jantung, yang pada akhirnya dapat menjadi infark. Beban kerja jantung
kiri sehingga darah yang dipompa oleh jantung akan berkurang. Apabila
pengobatan yang dilakukan tidak tepat atau tidak adekuat pada tahap ini
c. Ginjal
d. Retinopati
pembuluh darah pada retina. Makin tinggi tekanan darah dan makin lama
dapat ditimbulkan. Kelainan lain pada retina yang terjadi akibat tekanan
darah yang tinggi adalah iskemia optik neuropati atau kerusakan pada
saraf mata akibat penyumbatan aliran darah pada arteri dan vena retina.
gejala, yang pada akhirnya dapat menjadi kebutuhan pada stadium akhir.
Kerusakan yang lebih parah pada mata terjadi pada kondisi hipertensi
8. Penatalaksanaan
jenis, yaitu:
dengan penurunan dosis obat anti hipertensi. Oleh karena itu, pasien
rendah energi dan melakukan latihan 30-45 menit sebanyak 4-6 kali
tubuh serta berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Pola
dari konsumsi garam dapur dalam pemberian rasa pada masakan dan
adalah 27% dari total energi dan < 6% adalah lemak jenuh. Angka
(Damayanti, 2015).
4) Olahraga
olah raga atau aktifitas fisik pada lansia dapat dilakukan dengan cara
5) Berhenti Merokok
perokok berat, tekanan darah akan selalu berada pada level tinggi
(Ramayulis, 2015).
6) Manajemen Stres
Stres adalah respon alami dari tubuh dan jiwa seseorang pada
7) Teknik Relaksasi
terpenuhi. Latihan nafas dalam bukanlah bentuk dari latihan fisik, ini
3) Betabloker, melalui penurunan daya pompa jantung dan cara ini tidak
dan Verapamil.
29
1. Pengertian
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
Diet adalah salah satu strategi non farmakologi yang efektif, tapi
besar dari kepatuhan diet tergantung pada pasien dan perawatan diri adalah
Kepatuhan diet adalah tindakan seumur hidup pada pasien hipertensi, dan
sebesar 2,4 gram natrium atau 6 gram natrium klorida per hari. Konsumsi
2 sdm garam dapur sehari masih dianggap aman untuk orang Indonesia.
b. Memperbanyak serat
Selain itu, kopi dapat memacu detak jantung. Menghentikan kopi berarti
darah ideal yang dapat dicapai kembali tekanan darah yang normal.
laut.
32
yaitu 800 mg yang setara dengan tiga gelas susu dapat mencegah
mengandung kalsium misalnya keju rendah lemak dan ikan seperti ikan
salmon.
tekanan darah, seperti : tomat, wortel, seledri, bawang putih dan kunyit.
daging sapi, domba, dan minyak sawit sangat dilarang untuk penderita
i. Makanan olahan
perasan tambahan lain. Hal ini juga meningkatkan resiko tekanan darah
tinggi.
33
konsumsi garam dapur harus kurang dari 1/4 – 1/2 sendok teh/hari. Anjuran
diet rendah garam I (200-400 mg Natrium) untuk hipertensi berat dan tidak
(Wahyuningsih, 2015).
natriumnya.
asites dan atau hipertensi tidak berat, pemberian makanan sehari sama
setengah sendok teh garam dapur (2g). Dihindari bahan makanan yang
lemak yaitu item nomor 2, 8, 9, indikator banyak makan sayuran hijau dan
menjadi dua yaitu krang baik jika indikator diet hipertensi yang
dilaksanakan < 70% dan baik jika indikator diet hipertensi yang
Perilaku diet adalah tindakan seumur hidup pada pasien hipertensi, dan
keinginan internal dan godaan berperan sebagai penghalang pada masalah ini.
35
kepatuhan diet dari individu (Kamran, 2015). Faktor perilaku menurut teori
a. Pengetahuan
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
(Ali, 2015).
b. Sikap
orang akan dapat menduga bagaimana respon atau tindakan yang akan
diambil oleh orang tersebut terhadap suatu masalah atau keadaan yang
tingkah laku yang akan diambil sebagai respon terhadap suatu masalah
2015).
c. Pendidikan
tingg sehingga melahrikan perilaku yang lebih baik berbeda dengan yang
(Maulana, 2015).
moyang sulit untuk menerima inovasi atau hal-hal baru dalam dunia
2016).
a. Dukungan Keluarga
(2015), yaitu informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata
atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan
atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional
alami jika dibandingkan dengan obat penurun tekanan darah yang dapat
anjurkan diet rendah garam, diet rendah kolesterol, dan diet rendah purin.
Tujuan dari diet ini adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah
40
diperlukan.
perasaan senang dalam diri pasien. Selain itu dengan adanya dukungan
(Niven, 2015).
(Friedman, 2015).
rendah jika skor jawaban responden < rata-rata dan dukungan keluarga
(Notoatmodjo, 2015).
c. Lingkungan
pasien perilaku dietnya kurang baik, dan didapatkan nilai p = 0, 000 artinya
penatalaksanaan diet lansia yang kurang 46,5%, serta ada hubungan yang
40,5% dan yang tidak patuh sebanyak 30,5%. Berdasarkan hasil analisa data
uji statistik chi-square diperoleh p value = 0, 000 yang berarti ada hubungan
hipertensi.
kurang mendapat dukungan keluarga dan 70,4% kurang patuh dalam diet
48% dengan dan yang tidak patuh sebesar 64%. Serta ada hubungan yang
F. Kerangka Teori
Faktor predisposisi
(predisposing):
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Pendidikan
4. Nilai dan
kepercayaan
Faktor pemungkin
(enabling): Perilaku diet pada
Ketersediaan sarana pasien hipertensi
kesehatan
Faktor penguat
(reinforcing):
1. Dukungan keluarga
2. Informasi petugas
kesehatan
3. Lingkungan
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti
maka kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut:
2. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdiri dari dua varibel yaitu variabel bebas
46
47
B. Definisi Operasional
C. Hipotesis Penelitian
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
bersamaan.
a. Populasi
b. Sampel
Z12 x / 2 P(1 P) N
n 2
d ( N 1) Z12 x / 2 P(1 P)
Keterangan:
n : besar sampel
Maka :
52,59
n 30.5
1.722
4. Instrumen Penelitian
hipertensi terdiri dari 10 item. Kusioner tersebut telah dilakukan uji validitas
adalah 0,472 dan paling tinggi 0,876 yang artinya semua item > r tabel.
Correlation > r tabel dimana r tabel untuk n = 20 adalah 0, 444, dimana nilai
tinggi 0, 761 yang artinya semua item > r tabel. Sedangkan nilai
diet hipertensi yaitu hindari makanan yang banyak mengandung garam yaitu
lemak yaitu item nomor 2, 8, 9, indikator banyak makan sayuran hijau dan
setelah ada surat izin, peneliti berkoordinasi dengan pohak RSUD Kelas B
6. Pengolahan Data
a. Editing (Pengeditan Data)
b. Coding (Pengkodean)
sesuai dengan skala dan hasil ukur yang ditentukan. Yaitu untuk perilaku
diet pada pasien hipertensi diberi kode 0 jika indikator yang dilakukan <
70% dan 1 jika indikator yang dilakukan > 70%. Untuk dukungan
keluarga diberi kode 0 jika skor jawaban < rata-ratadan 1 jika skor
c. Data Entry (Pemasukan Data)
7. Etika Penelitian
a. Informed Consent
53
c. Confidentiality (Kerahasiaan)
8. Analisis Data
a. Analisis Univariat
f
P x 100%
n
Keterangan :
P = Proporsi
f = Jumlah kategori sampel yang diambil
n = jumlah populasi
54
Jumlah
Interpretasi data sebagai berikut:
b. Analisis Bivariat
yang diamati melalui uji chi square dengan menggunakan tabel silang 2 x
2 sebagai berikut.
Variabel Terikat
Variabel Bebas
Jumlah
+ -
+
-
Jumlah
N (ad bc) 2
x2
(a c)(b d )(a b)(c d )
Keterangan :
55
N = Jumlah sampel
kepercayaan 95%.
terikat.
terikat.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
dengan perilaku diet pada pasien hipertensi usia pralansia (45-59 tahun) di
RSUD Kelas B Kabupaten Subang yang dilakukan pada bulan Juli Agustus
2020 dengan jumlah responden sebanyak 31 orang. Penelitian ini dengan cara
1. Analisis Univariat
Frekuansi Persen
Dukungan Keluarga
(F) (%)
Rendah 14 45.2
tinggi 17 54.8
Total 31 100.0
56
57
Frekuansi Persen
Perilaku Diet
(F) (%)
Kurang baik 16 51.6
Baik 15 48.4
Total 31 100.0
yang perilaku dietnya kurang baik sebanyak 16 orang (51,6%) dan yang
bahwa lebih dari setengah (51,6%) pasien hipertensi usia pralansia (45-
2. Analisis Bivariat
Perilaku Diet
Dukungan Jumlah r
No Kurang baik Baik
Keluarga value
n % n % N %
1 Rendah 13 92,9 1 7,1 14 100
2 Tinggi 3 17,6 14 82,4 17 100 0,000
Jumlah 16 51,6 15 48,4 31 100
hipertensi usia pralansia (45-59 tahun) yang perilaku dietnya kurang baik
tahun) yang perilaku dietnya kurang baik lebih tinggi terdapat pada
B. Pembahasan
sedang melakukan perilaku diet untuk tetap menjaga dan mengatur pola
selalu mengingatkan pasien untuk diet sesuai dengan nasehat dan anjuran
bahwa dirinya menjadi bagian dari jaringan sosial yang didalamnya tiap
(2015), yaitu informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata
atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan
subyek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-
tingkah laku penerimanya. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih
yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
(Friedman, 2015).
2. Gambaran Perilaku Diet pada Pasien Hipertensi Usia Pralansia (45-59 tahun)
Kabupaten Subang tahun 2020 yang perilaku dietnya kurang baik. Perilaku
diet yang kurang baik dapat dikarenakan pasien belum mampu mengikuti
arahan atau nasehat petugas kesehatan dalam diet karena faktor lupa atau
pasien.
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
62
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
Diet adalah salah satu strategi non farmakologi yang efektif, tapi
besar dari kepatuhan diet tergantung pada pasien dan perawatan diri adalah
Kepatuhan diet adalah tindakan seumur hidup pada pasien hipertensi, dan
pralansia (45-59 tahun) tentang perilaku diet dengan metode yang mudah
bagi pasien, pentingnya mematuhi dan nasehat petugas kesehatan dalam diet
hipertensi untuk mencegah risiko yang lebih baruk atau komplikasi dari
penyakit hipertensi.
63
2020
antara dukungan keluarga dengan perilaku diet pada pasien hipertensi usia
dengan kepatuhan diet pada lansia dengan hipertensi. Juga sejalan dengan
Adanya dukungan keluarga terhadap pasien hipertensi usia pra lansia dapat
utama dalam memberi dorongan kepada pasien sebelum pihak lain turut
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori bahwa peran keluarga dalam
penyakit yang dialami pasien dan penyuluhan kepada pasien hipertensi usia
pralansia (45-59 tahun) tentang perilaku diet dengan metode yang mudah
65
bagi pasien. Bagi pasien dan pasien agar berusaha melakukan perilaku diet
sesuai anjuran dari petugas kesehatan dan berkonsultasi jika ada keluhan.
BAB V
A. Kesimpulan
Perilaku Diet pada Pasien Hipertensi Usia Pralansia (45-59 Tahun) di RSUD
1. Kurang dari setengah (45,2%) pasien hipertensi usia pralansia (45-59 tahun)
keluarga rendah.
2. Lebih dari setengah (51,6%) pasien hipertensi usia pralansia (45-59 tahun)
kurang baik.
3. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku diet pada pasien
Tahun 2020.
B. Saran
hipertensi usia pralansia (45-59 tahun) tentang perilaku diet dengan metode
66
67
dapat pula dijadikan sebagai bahan teori dan praktik kepada mahasiswa
3. Bagi Responden
hipertensi untuk mencegah risiko yang lebih baruk atau komplikasi dari
penyakit hipertensi.
Damayanti, D. 2015. Sembuh Total Diabetes, Asam Urat, Hipertensi Tanpa Obat.
Yogyakarta : Pinang Merah Publisher.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2019. Derajat Kesehatan Provinsi Jawa
Barat tahun 2018. Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Fatimah. 2015. Perbedaan Tekanan Darah Wanita Usia Lanjut yang Mengikuti
Senam Lanjut Usia dan Tidak Mengikuti Senam Lanjut Usia di Desa
Semawung, Kabupaten Purworejo. Semarang: Universitas Diponegoro.
Kartikasari. 2015. Analisa Faktor Risiko dan Status Kesehatan Pada Penderita
Hipertensi. Bogor: Buletin Penelitian Kesehatan.
Saraswati. 2015. Diet Sehat Untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi dan
Stroke. Jogjakarta : A+Plus.
Kepada Yth.
Responden
di RSUD Kelas B Kabupaten Subang
Dengan Hormat,
Saya Elis Heryeni adalah mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan
STIKes YPIB Majalengka bermaksud mengadakan penelitian mengenai
“Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Diet pada Pasien Hipertensi
Usia Pralansia (45-59 tahun) di RSUD Kelas B Kabupaten Subang tahun 2020”.
Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan tugas akhir pada Program
Studi S-1 Keperawatan STIKes YPIB Majalengka.
Penelitian ini akan bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang diet
pada pasien hipertensi usia pralansia dan manfaatnya untuk meningkatkan
dukungan keluarga terhadap perilaku diet pada pasien hipertensi usia pralansia.
Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti memohon kesediaan bapak/ibu
untuk bersedia menjadi responden. Penelitian ini tidak mengandung resiko apapun
dan bapak/ibu cukup menuliskan inisial pada identitas responden untuk menjaga
kerahasiaan bapak/ibu. Keikutsertaan bapak/ibu dalam menjawab kuesioner ini
bersifat sukarela. Atas segala perhatiannya, peneliti mengucapkan banyak terima
kasih.
Hormat Kami
Peneliti
Lampiran 2
Nama/Inisial :…………………………………………..
Umur :…………………………………………..
Alamat :…………………………………………..
Responden
(…………………)
Lampiran 3
KISI-KISI
Pertanyaan
No Variabel Indikator
Positif Negatif
1 Dukungan Dukungan informasi 1,2 3
Keluarga Dukungan finansial 4 5
Dukungan
6,7 8
emosional
Dukungan penilaian 9 10
2 Perilaku Diet Hindari makanan
Hipertensi yang banyak 1 5,7
mengandung garam
Hindari makanan
yang mengandung 2,9 8
banyak lemak
Banyak makan
sayuran hijau dan 3,4
buah-buahan
Kontrol tekanan
6
darah
Menjalani nasehat
10
petugas kesehatan
Lampiran 3
KUESIONER
A. Identitas Responden
1. Nomor Responden :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Usia :
B. Dukungan Keluarga
Petunjuk Pengisian:
- Baca terlebih dahulu pertanyaan dengan baik!
- Jawablah dengan memberi tanda ceklis (V) pada kolom jawaban yang
tersedia!
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Keluarga memberita tahu kepada saya
1 untuk menjaga pola makan sesuai dengan
anjuran petugas kesehatan
Keluarga menjelaskan kepada saya tentang
2 bagaimana mengatur pola makan yang
sesuai dengan diet hipertensi
Keluarga tidak memberi tahu kepada saya
3
untuk mengurangi konsumsi garam
Keluarga saya menyediakan kebutuhan
4
yang sata perlukan selama diet hipertensi
Keluarga saya tidak membelikan makanan
5
yang sesuai dengan diet hipertensi
Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Keluarga memperhatikan apa yang saya
6
makan setiap saat
Keluarga saya mengawasi kebiasaan
7
makan yang saya konsumsi
Keluarga tidak mau tahu apa yang saya
8
rasakan atau keluhkan
Apabila saya makan sesuai dengan aturan
9
diet, keluarga memuji saya
Keluarga tidak memberi pujian jika saya
10 mengikuti saran petugas kesehatan untuk
diet hipertensi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
Saya sering memakan-makanan yang banyak
1
mengandung garam ?
2 Saya menghindari konsumsi gorengan ?
Saya tidak mengkonsumsi buah-buahan setiap
3
hari ?
Saya memakan sayuran yang merupakan
4
pantangan untuk penderita hipertensi ?
Saya merasa keberatan mengenai tindakan
5 pembatasan jumlah garam atau bumbu dapur
karena menyebabkan makanan tidak enak ?
Saya setiap bulan melakukan kontrol tekanan
6
darah ke pelayanan kesehatan ?
Saya mengkonsumsi makanan yang diolah
7 dengan menggunakan bahan tambahan garam
atau penyedap rasa seperti saus dan tauco ?
8 Saya tidak mengkonsumsi golongan protein
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
nabati, seperti kacang tanah, kacang hijau,
kacang merah, dan kacang kedelai setiap hari ?
Saya menghindari jenis makanan jeroan, hati,
9
limpa dan di olah menggunakan minyak ?
Saya selalu menjalani intruksi, arahan, atau
10 nasehat tenaga kesehatan mengenai pola makan
yang harus saya jalani ?
Lampiran 4
Descriptives
Statistic Std. Error
dukungan kel Mean 67.7419 2.36278
95% Confidence Interval for Lower Bound 62.9165
Mean Upper Bound 72.5674
5% Trimmed Mean 67.4507
Median 75.0000
Variance 173.065
Std. Deviation 13.15540
Minimum 50.00
Maximum 92.50
Range 42.50
Interquartile Range 22.50
Skewness -.035 .421
Kurtosis -1.311 .821
Frequency Table
dukungan kel
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 14 45.2 45.2 45.2
tinggi 17 54.8 54.8 100.0
Total 31 100.0 100.0
perilaku diet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang baik 16 51.6 51.6 51.6
baik 15 48.4 48.4 100.0
Total 31 100.0 100.0
Crosstabs
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. Exact Sig.
Value df sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 17.389a 1 .000
Continuity Correctionb 14.508 1 .000
Likelihood Ratio 19.894 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 16.828 1 .000
N of Valid Cases 31
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.77.
b. Computed only for a 2x2 table