Skripsi
ATIH KARNILA
NIM 18142012020
Skripsi
ATIH KARNILA
NIM 18142012020
Pembimbing I Pembimbing II
Hera Hijriani, S.Kep., Ners., M.Kep Wardah Fauziah, S.Kep., Ners., M.Kep
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
Heni, S.Kep.,Ners.,M.Kep Hera Hijriani, S.Kep., Ners., M.Kep Eti Rohayati, SKM.,MHKes
Mengetahui,
Ketua Prodi S 1 Keperawatan
ATIH KARNILA
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH
SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK DI RUANG
ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM KELAS B KABUPATEN SUBANG
xiii + 54 hal + 5 Tabel + 2 Diagram + 6 Lampiran
ABSTRAK
ATIH KARNILA
RELATIONSHIP OF MOTHER'S KNOWLEDGE ABOUT CLEAN AND
HEALTHY LIFE BEHAVIOR (PHBS) WITH DIARRHEA IN CHILDREN IN
THE ORCHID ROOM OF CLASS B PUBLIC HOSPITAL, SUBANG
DISTRICT
ABSTRACT
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana dalam
bidang Keperawatan. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan Skripsi ini. Oleh
Majalengka;
telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
4. dr. H.Achmad Nasuhi, selaku Direktur RSUD Kelas B Kab. Subang yang
telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang saya perlukan;
5. Hj. Ani Maryani, S.Kep. Ners, selaku Kepala Ruang Anggrek RSUD
Kelas B Kab. Subang yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh
ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan membalas segala
kebaikan dan bantuan semua pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Diare …………………………………………………………… 49
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 2.1. Kerangka Teori .......................................................................... 33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia (IPM) Indonesia mencapai 71,92, angka ini meningkat sebesar 0,53
poin atau tumbuh sebesar 0,74 persen dibandingkan tahun 2018. Salah satu
kematian yang relatif tinggi dalam kurun waktu yang relatif singkat
(Widoyono, 2010).
setiap tahun. Secara global, ada hampir 1,7 miliar kasus penyakit diare anak-
anak setiap tahun. Diare dapat berlangsung beberapa hari, dan dapat
meninggalkan tubuh tanpa air dan garam yang diperlukan untuk bertahan
hidup. Di masa lalu, bagi kebanyakan orang, dehidrasi parah dan kehilangan
cairan adalah penyebab utama kematian akibat diare. Sekarang, penyebab lain
semua kematian terkait diare. Anak-anak yang kekurangan gizi atau memiliki
gangguan kekebalan serta orang yang hidup dengan HIV adalah yang paling
angka kesakitan diare untuk semua golongan umur adalah sekitar 120-360 per
1000 penduduk (12%-36%), dan untuk golongan balita menderita satu atau
dua kali episode diare pada setiap tahunnya, 76% kematian karena diare
terjadi pada bayi dan balita terutama 2 tahun pertama usia bayi. Pada bayi
kasus diare menduduki urutan kedua setelah Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Riskesdas 2018 tercatat sebanyak 18.225 (9%) anak dengan diare golongan
umur < 1 tahun, 73.188 (11,5 %) anak dengan diare golongan umur 1-4 tahun,
182.338 (6,2 %) anak dengan diare golongan umur 5-14 tahun, dan sebanyak
165.644 (6,7 %) anak dengan diare golongan umur 15-24 tahun (Kemenkes
RI, 2019).
diare golongan umur < 1 tahun, 5.312 (13,43 %) anak dengan diare golongan
umur 1-4 tahun, 12.806 (6,98 %) anak dengan diare golongan umur 5-14
tahun, dan sebanyak 12.409 (7,24 %) anak dengan diare golongan umur 15-24
penyakit diare sering terjadi pada balita, seperti yang diungkapkan oleh Juffrie
lebih lunak dan cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24
frekuensi berak lebih dari biasanya (lebih dari 3 kali per hari) serta ditandai
yang jelek, serta penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya.
penyebab lain. Yang sering ditemukan adalah diare karena keracunan dan
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
RI, 2017).
sarana penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, kedua faktor ini akan
manusia yang tidak sehat, maka dengan mudah penularan diare dapat terjadi
yang disebut dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) (Kemenkes RI,
2017).
anak terkena diare, tercatat pada bulan Januari sebanyak 47 (8,62%), Februari
2019).
10 ibu yang anaknya dirawat, dimana 4 ibu (40 %) memiliki anak tidak
tentang apa itu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti harus
mencuci tangan dengan air dan sabun saat hendak memberi makan pada anak,
berada dalam wadah yang bersih dan selalu tertutup, serta manfaat PHBS bagi
keluarga mereka yaitu agar keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
Sedangkan pada 6 ibu (60 %) yang memiliki balita dengan riwayat diare,
diketahui bahwa semua ibu belum mengetahui tentang apa itu PHBS dan
manfaat PHBS bagi keluarganya sendiri, yaitu 2 orang ibu (33,3%) menjawab
(16,7%) hanya mencuci tangan dengan air tanpa sabun sebelum memberi
makan pada anak karena ibu beranggapan bahwa mencuci tangan dengan air
saja sudah cukup, dan 3 orang ibu (50%) tidak selalu menyimpan air dalam
keadaan tertutup karena beranggapan bahwa air yang sudah dimasak sampai
Pengetahuan Ibu Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dengan Kejadian
Diare Anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari uji statistik Chi square
signifikan antara pengetahuan tehadap perilaku ibu bersih dan sehat dengan
kejadian diare pada anak di Puskesmas Medan Johor. Begitu pula dengan hasil
tentang PHBS dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Jubelan pada tahun
2018. Hasil penelitian : dari hasil penelitian diketahui pengetahuan ibu tentang
cenderung memiliki balita dengan diare (77,8%), p-value 0,003 < α 0,05 yang
berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang PHBS dengan kejadian
(PHBS) dengan kejadian diare pada anak di ruang Anggrek Rumah Sakit
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada anak di ruang Anggrek Rumah
2. Tujuan khusus
Kabupaten Subang.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
kejadian diare.
penyakit diare.
c. Bagi Penelitian Selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diare
1. Pengertian Diare
serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali
Diare adalah buang air besar lembek atau cair bahkan dapat berupa air
saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya, (biasanya 3 kali atau lebih
dalam sehari) dan berlangsung kurang dari 14 hari (Kemenkes RI, 2011).
2. Etiologi Diare
a. Faktor Infeksi
berikut :
1) Infeksi bakteri oleh kuman E. coli, salmonela, vibro Cholerae
3) Infeksi basil;
6) Infeksi jamur;
7) Infeksi akibat organ lain seperti radang tonsil, bronchitis, dan radang
tenggorokan;
8) Keracunan makanan.
b. Faktor Malabsorpsi
diare berat tinja berbau sangat asam, dan sakit didaerah perut. Faktor
matang.
makanan pendamping ASI harus setelah usia empat bulan, karena jika
c. Faktor Makanan
matang.
d. Fakor psikologis
Biasanya berupa rasa takut, cemas, dan tegang, bila terjadi pada
3. Epidemiologi Diare
a. Tidak memberikan ASI (Air Susu Ibu) secara penuh 4-6 bulan pada
pertama kehidupan. Pada bayi yang tidak diberi ASI resiko untuk
menderita diare lebih besar dari pada bayi yang diberi ASI penuh dan
beberapa jam pada suhu kamar, makanan akan tercemar dan kuman akan
berkembang biak.
e. Tidak mencuci tangan sesudah buang air besar dan sesudah membuang
mengandung virus atau bakeri dalam jumlah besar. Sementara itu tinja
b. Kurang gizi
Diare dan disentri sering terjadi dan berakibat berat pada anak-anak
d. Imudofisiensi / Imunosupresi
imunosupresi berat diare dapat terjadi karena kuman yang pathogen dan
lingkungan. Dua faktor yang dominan, yaitu sarana air bersih dan
kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat
4) Tersedianya oalit.
b. Mengobati dehidrasi
mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat, yaitu dengan oralit. Bila
RI, 2011).
c. Memberikan Makanan
pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta
makanan sesuai yang dianjurkan. Anak yang masih minum ASI harus
sering diberi ASI, anak yang minum susu formula diberikan lebih sering.
Anak usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapat
d. Mengobati Komplikasi
rehidrasi. Tidak ada obat yang aman dan efektif untuk menghentikan
Ruang Angrek RSUD Kelas B Kab. Subang. Hasil ukur variabel angka
kejadian diare pada anak terdiri dari tiga kategori yaitu, hasil ceklist
dengan derajat diare tanpa dehidrasi diberi nilai 1 dan ceklist dengan
dengan kejadian diare dengan dehidrasi berat diberi nilai 3 rekapan hasil
B. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
dari semua proses apapun, entah lahir dari bawaan atau dicapai lewat
pengalaman.
pengalaman atau sejak lahir yang menjadikan seseorang itu tahu akan
sesuatu. Proses tahu tersebut diperoleh dari proses kenal, sadar, insaf,
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehension)
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
c. Aplikasi (Application)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (Analisys)
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitan satu sama lain.
e. Sintesis (Synthesis)
baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Cara Tradisional
terlebih dahulu.
yang lalu.
4) Melalui Jalan Pikiran
b. Cara modern
yang diamati.
4. Pengukuran Pengetahuan
a. Penelitian Kuantitatif
dalam bentuk tertutup dan terbuka. Instrumen atau alat ukurnya seperti
b. Penelitian Kualitatif
1) Wawancara mendalam
yaitu :
1) Pertanyaan Subyektif
2) Pertanyaan Obyektif
2015).
a. Pengalaman
pengetahuan seseorang
b. Keyakinan
c. Fasilitas
d. Sosial budaya
(Notoatmodjo, 2014).
C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1. Pengertian PHBS
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh
Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat
oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan oleh
setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak. Rumah
dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Kemenkes RI,
2015).
2. Manfaat PHBS
ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang yang sehat
menjadi lebih sehat dan produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan
maupun sosial.
(Akmal, 2016) :
yang bersih dan sehat sehingga murid, guru dan masyarakat lingkungan
sehingga mampu minat orang tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja
3. Sasaran PHBS
lima tatanan yaitu di rumah atau tempat tinggal, di tempat kerja, di tempat-
a. Sasaran primer
b. Sasaran sekunder
yang bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orang tua murid, kader
terkait.
c. Sasaran tersier
murid.
4. Macam-macam PHBS
diantaranya :
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat
2016)
karena itu, makanan yang tidak dibersihkan dan menempel di gigi dapat
perawatan gigi dan mulut yang buruk adalah karies, radang gusi, gigi
berlubang, dan sariawan. Personal hygiene gigi dan mulut yang baik
memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulasi nafsu makan
(Akmal, 2016).
4) Memakai sikat gigi yang berbulu banyak, halus, kecil sehingga dapat
daerah kepala. Untuk menjaga supaya rambut kelihatan bersih dan tidak
infeksi, bau dan cedera pada jaringan. Seringkali orang tidak sadar akan
masalah pada kaki dan kuku sehingga terjadi nyeri dan ketidaknyamanan.
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam
melalui kuku. Memotong kuku jari tangan dan jari kaki dapat
(Akmal, 2016).
berbentuk oval, atau mengikuti bentuk jari. Sedangkan kuku pada kaki
kapas yang diberi air matang atau boorwater, dilakukan dua kali sehari
pada sudut mata (Kemenkes RI, 2015). Tujuan untuk menjaga kebersihan
alat indera yang sangat penting, maka kebersihan dan kesehatan mata
harus selalu tetap dijaga. Mata yang merah dan berair adalah suatu tanda
bahwa mata tersebut lelah atau ada kelainan. Secara normal mata
yang berlebihan.
2015).
kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun dan air
sabun, air mengalir yang bersih, dan handuk yang bersih (Wati, 2017).
Menurut WHO (2015) terdapat dua teknik mencuci tangan yaitu
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan mencuci tangan
1) Basuh tangan dengan air bersih yang mengalir, ratakan sabun dengan
2) Gosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dan tangan
5) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
g. Perawatan Genitalia
(Andarmoyo, 2012).
D. Hasil Penelitian Orang Lain
tentang PHBS dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Jubelan pada
ibu tentang PHBS sebagian berada pada kategori cukup sebanyak 36 orang
0,003 < α 0,05 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang
Kejadian Diare Anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari uji statistik
Chi square diperoleh nilai p <0,05 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara pengetahuan tehadap perilaku ibu bersih dan sehat
dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Ibu dengan Kejadian Diare pada Anak
Usia 1-4 tahun di Puskesmas Siantan Hilir tahun 2013. Hasil penelitian :
Bersih dan Sehat (PHBS) ibu dengan kejadian diare pada anak usia 1-4
E. Kerangka Teori
Pengetahuan PHBS
1. Persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI
eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban
Perilaku Hidup Kejadian Diare
sehat
Bersih pada Anak
7. Memberantas jentik di
Sehat
rumah
8. Makan buah dan sayur
setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik
setiap hari
10. Tidak merokok di dalam
rumah
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Bedasarkan data dan teori di atas, maka karena keterbatasan waktu dan
kemampuan peneliti, maka dalam penelitian ini hanya terfokus pada kejadian
diare pada anak dilihat dari pengetahuan ibu tentang Perilaku Hidup Bersih
Sehat (PHBS) untuk lebih jelasnya mengenai konsep penelitian ini dapat dilihat
3 :Diare
dehidrasi berat
C. Hipotesis Penelitian
Sehat(PHBS) dengan kejadian diare pada anak di ruang Anggrek Rumah Sakit
sebagai berikut :
D. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
variabel dan menguji berdasarkan teori yang ada (Nursalam, 2016). Desain
independen dan dependen hanya satu kali, pada satu saat, dengan maksud
tentang perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari atas subjek yang
penelitian ini adalah seluruh ibu yang anaknya diare sedang dirawat di
Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Kabupaten Subang
b. Sampel
2015).
memilih subjek pada ibu yang memiliki anak dengan diare yang dirawat
Keterangan:
N : Besar populasi
n : Besar sampel
d : Tingkat kepercayaan/Ketepatan yang diinginkan (0,10)
orang.
a. Lokasi
b. Waktu Penelitian
4. Instrument Penelitian
a. Variabel Penelitian
Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer, yaitu data yang
dalam penelitian ini diperoleh dari responden, dalam hal ini adalah
seluruh ibu yang mempunyai anak dengan diare yang dirawat di Ruang
data sekunder dalam penelitian ini didapatkan dari rekam medik Ruang
untuk diisi. Pada saat pengisian kuesioner, responden akan diarahkan agar
tetap mematuhi standar Covid -19. Bila ada pertanyaan responden bisa
kejadian diare yang terdapat dalam rekam medik Ruang Anggrek RSUD
6. Pengolahan Data
Ruang Angrek RSUD Kelas B Kab. Subang. Hasil ukur variabel angka
kejadian diare pada anak terdiri dari tiga kategori yaitu, hasil ceklist
dengan derajat diare tanpa dehidrasi diberi kode 1 dan ceklist dengan
software computer.
sudah dientry apakah data ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut
7. Analisis Data
a. Analisa Univariat
n
P x100%
N
Keterangan :
b. Analisis Bivariat
ibu tentang Perilaku Hidup Sehat Bersih dengan kejadian diare dengan
menggunakan rumus :
X2 = ∑ (fo – fe)2
fe
Keterangan:
X2 = Nilai chi-kuadrat
8. Etika Penelitian
X2 = ∑ (fo – fe)2
fe
dan Pelatihan dan Kepala Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah
dimusnahkan.
1999).
ini.
informasi.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
hubungan pengetahuan ibu tentang perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dengan
kejadian diare pada anak di ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Kelas B
Kabupaten Subang.
Dengan Kejadian Diare Pada Anak di Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum
baik tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) yaitu 36, responden
(42,9%).
2. Gambaran kejadian diare pada anak di ruang Anggrek Rumah Sakit Umum
dengan Kejadian Diare pada Anak di Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum
dengan kejadian diare tanpa dehidrasi. Hasil uji statistik Chi Square
diketahui p.Value = 0,000 (p.Value > 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa ada
B. Pembahasan
1. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Dengan Kejadian Diare Pada Anak di Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), pengetahuan ibu dengan kategori baik
baik tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) yaitu 36, responden
baik tentang diare, oleh karena bagi tenaga kesehatan secara berlanjut
dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
Kondisi ini dimungkinkan karena data yang diambil dalam penelitian kali
ini peneliti langsung mendapatkan data dari keluarga. Hal ini berarti bahwa
data yang didapatkan peneliti adalah data pada keluarga yang anaknya
tingginya angka kesakitan dan angka kematian akibat diare. Dari beberapa
dengan Kejadian Diare pada Anak di Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum
dengan kejadian diare tanpa dehidrasi. Hasil uji statistik Chi Square
diketahui p.Value = 0,000 (p.Value > 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa ada
anaknya.
diare pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas 4 Ulu Palembang tahun
Keluarga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan kejadian
Diare pada Balita. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan tidak
dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
A. Kesimpulan
perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada anak di ruang
sebagai berikut :
1. Pengetahuan ibu tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) berada pada
2. Angka kejadian diare berada pada kategori diare tanpa dehidrasi (56%).
Hidup Bersih Sehat (PHBS) dengan kejadian diare p.Value = 0,000 (p.Value >
0,05).
B. Saran
secara ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2020). BPS Catat Indeks Pembangunan Manusia Capai
71,92. Tersedia di https://economy.okezone.com. Diakses Tanggal 18
Juni 2020.
Dinkes Jawa Barat. (2017). Kementrian Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Bandung
Reber, S.A., Reber S.E. (2010). Kamus Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Kemenkes RI. (2015). Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Maryunani, A. (2015). Buku Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk
Mahasiswa Kesehatan. Jakarta : TIM Salemba Medika.
Proverawati, A dan Eni Rahmawati. (2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Yogyakarta : Nuha Medika
FOTO
3X4
B. Prosedur Penelitian
Responden akan diberikan informasi mengenai manfaat dan tujuan dari
penelitian ini, apabila Anda bersedia menjadi responden dalam penelitian ini,
selanjutnya Saya mohon untuk menandatangani lembar persetujuan untuk
menjadi responden. Kemudian Anda mengisi data diri, penjelasan tentang cara
mengisi kuesioner.
E. Manfaat
Keuntungan yang didapatkan adalah anda dapat meningkatkan pengetahuan,
ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta penanganan diare
pada Anak Ibu.
F. Kompensasi
Sebagai ucapan rasa terimakasih atas kesediaan menjadi menjadi responden,
Ibu akan mendapatkan souvenir gantungan kunci.
G. Pembiayaan
Semua biaya yang terkait penelitian akan ditanggung peneliti.
H. Informasi Tambahan
Bila ada hal yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Anda dapat
menghubungi :
Terima Kasih
Atih Karnila
INFORMED CONSENT
(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)
A. Pengetahuan Ibu
Air Bersih
1. Menurut Saudara apakah air bersih itu?
a. air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau
b. air yang diambil dari sungai
c. air hujan
2. Dimanakah sumber air bersih yang baik digunakan untuk keperluan
sehari-hari?
a. air sumur
b. air hujan
c. air sungai
3. Menurut Saudara bagaimana cara menyimpan air bersih untuk keperluan
minum?
a. di bak penampungan/ drum tertutup
b. di bak penampungan/ drum terbuka
c. tidak ada tempat penyimpanan khusus
4. Menurut Saudara berapa kali sebaiknya menguras tempat penampungan
air yang digunakan untuk keperluan minum dan memasak?
a. kali dalam seminggu
b. 1 kali dalam seminggu
c. tidak pernah
Ketersediaan Jamban Sehat
5. Menurut Saudara dimanakah Buang Air Besar (BAB) yang baik?
a. jamban
b. sungai
c. kebun
6. Menurut Saudara bagaimana jamban/toilet yang sehat?
a. jamban dengan bentuk leher angsa dan tersedia air bersih, sabun, dan lap
pengering serta penerangan
b. jamban yang tidak terdapat hewan atau serangga
c. jamban yang tidak menimbulkan bau-bauan
7. Menurut Saudara berapakah jarak yang baik antara jamban dengan
sumber air?
a. > IO meter
b. 5-10 meter
c. < 5 meter
8. Menurut Saudara bagaimana sebaiknya cara membersihkan jamban?
a. dibersihkan setiap hari
b. dibersihkan 2x dalam seminggu
c. dibersihkan lx dalam seminggu
Rumah
9. Menurut Saudara berapa luas kamar yang seharusnya?
a. minimal 7 m2
b. minimal 5 m2
c. tidak tahu
10. Menurut Saudara mengapa kesesuaian luas ruangan terhadap jumlah
penghuni perlu diketahui?
a. agar tidak kekurangan oksigen (02)
b. untuk kenyamanan
c. tidak tahu
I l. Menurut Saudara berapa orang yang harus menempati ruang tidur?
a. 1-2 orang
b. 3-4 orang
c. lebih dari 4 orang
12. Menurut Saudara bagaimana lantai rumah yang baik?
a. memakai semen/keramik
b. papan/ kayu
c. tanah
13. Menurut Saudara apa dampak menggunakan lantai tanah?
a. lantai yang basah dan berdebu menimbulkan penyakit
b. banyak serangga dan binatang-binatang Iain
c. tidak tahu
Kebiasaan Merokok
14. Menurut Saudara apakah bahaya merokok bagi kesehatan?
a. kanker
b. polusi udara
c. tidak bahaya
15. Menurut Saudara zat berbahaya apakah yang terkandung dalam rokok?
a. nikotin
b. karbon
c. tidak tahu
16. Menurut Saudara manakah yang lebih berbahaya dari hal berikut ini?
a. terhirup asap rokok
b. merokok secara langsung
c. sama saja
Pembuangan Sampah
17. Menurut Saudara dimanakah sebaiknya membuang sampah?
a. kotak sampah
b. lubang sampah
c. sungai/ parit
18. Menurut Saudara bagaimana sebaiknya keadaan tempat pembuangan
sampah?
a. tertutup
b. terbuka
c. tidak tahu
19. Menurut Saudara bagaimana cara pengolahan sampah yang baik?
a. dimasukkan dalam lubang di tanah atau dibakar
b. dibuang ke sungai
c. tidak tahu
20. Menurut Saudara berapa sebaiknya jarak lubang sampah dengan sumber
air minum?
a. > 10 meter
b. 5-10 meter
c. < 5 meter
Konsumsi Buah dan Sayur
21. Menurut Saudara apakah gizi seimbang itu?
a. makanan yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan serat sesuai kebutuhan energi
b. makanan yang dapat menyebabkan kenyang
c. tidak tahu
22. Menurut Saudara seberapa sering kita perlu makan buah dan sayur?
a. setiap hari
b. seminggu 2x
c. seminggu Ix
23. Menurut Saudara apa manfaat makan buah dan sayur bagi kesehatan?
a. kebutuhan pada tubuh terpenuhi
b. pelengkap makanan
c. tidak tahu
Pertolongan Persalinan
24. Saat ibu hamil akan melahirkan, penolong persalinan agar risiko
persalinan minimal dilakukan oleh?
a. Dokter
b. Bidan
c. Paraji
ASI Eksklusif
25. Pemberian ASI Eksklusif bertujuan agar bayi nantinya?
a. Gemuk
b. Sehat
c. Terbebas dari berbagai penyakit
26. Pemberian ASI Eksklusif yang dianjurkan selama?
a. 1 Minggu
b. 1 Bulan
c. 6 Bulan
Penimbangan Bayi dan Balita
27. Bayi setelah lahir, diharapkan selalu ditimbang di?
a. Dokter
b. Bidan
c. Paraji
Aktivitas Fisik
28. Dalam aktivitas sehari-hari ibu dianjurkan untuk selalu melakukan?
a. Aktivitas harian
b. Yoga harian
c. Asupan nutrisi harian
Kebiasaan Cuci Tangan
29. Cuci tangan yang dianjurkan saat ini menggunakan teknik cuci tangan?
a. 6 Langkah
b. 7 Langkah
c. 14 Langkah
30. Mencuci tangan sebaiknya dilakukan di dalam?
a. Air Gayung
b. Air Mengalir
c. Air Gentong
(Nurbaya, 2014)
LEMBAR MONITORING KONSULTASI BIMBINGAN
3.
4.
LEMBAR MONITORING KONSULTASI BIMBINGAN
1. Wardah Fauziah,
S.Kep., Ners., M.Kep
2. Wardah Fauziah,
S.Kep., Ners., M.Kep
3. Wardah Fauziah,
S.Kep., Ners., M.Kep
4. Wardah Fauziah,
S.Kep., Ners., M.Kep
5. Wardah Fauziah,
S.Kep., Ners., M.Kep
HASIL PENELITIAN
Statistics
jmltahu
N Valid 84
Missing 0
Mean 27,44
Median 28,00
Explore
Cases
Descriptives
Median 28,00
Variance 3,888
Minimum 23
Maximum 30
Range 7
Interquartile Range 3
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kejadian Diare
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Baik Count 36 6 6 48
Chi-Square Tests
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
7,29.
Risk Estimate
Value
a
Odds Ratio for Pengetahuan
(Kurang Baik / Baik)
Dengan Hormat
Dalam rangka penyusunan skripsi bagi Mahasiswa/i Tingkat IV Semester
VIII Program Studi S1 Keperawatan STIKes YPIB Majalengka Tahun
Akademik 2019/2020, kami mohon bantuan kepada Bapak/Ibu kiranya
dapat berkenan memberikan izin penelitian yang diperlukan oleh
mahasiswa/I kami yaitu :
Nama : ATIH KARNILA
NIM : 18142012020
Tema/ Judul : HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU
TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH
SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE
PADA ANAK DI RUANG ANGGREK RUMAH
SAKIT UMUM KELAS B KABUPATEN
SUBANG
Tempat Penelitian : Ruang Anggrek RSUD Subang
Waktu : 23 Juni – 23 Juli 2020
Demikian surat permohonan ini, atas perhatian dan perkenannya kami sampaikan terima
kasih.
Majalengka, 19 Juni
2020 Ka. Prodi S1
Keperawatan
TENTANG
IZIN PENGAMBILAN DATA DAN PENELITIAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
YPIB MAJALENGKA
Dasar : Surat dari Ka Prodi S1 Keperawatan
Perihal : Permohonan Pengambilan Data
No : 738/STlkes-S1.Kep/06-Penelitian/VI/2020
MENGIZINKAN
Bahwa :
Nama : Atih Karnila NIM. 18142012020
Untuk : Melakukan pengambilan data dan penelitian dalam hal pembuatan Skripsi
dengan judul “ Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Perilaku Hidup Bersih
Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Anak Di Ruang Anggrek
Rumah Sakit Umum Kelas B Kabupaten Subang”.