Anda di halaman 1dari 121

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP


DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA
PUTRI
DI SMA NEGERI 2 KOTA BENGKULU
TAHUN 2021

Disusun Oleh:

PRILI PUSPA DEWI


NIM: P05140317032

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM
SARJANA TERAPAN
KEBIDANAN 2021
SKRIP

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP


DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA
REMAJA PUTRI
DI SMA NEGERI 2 KOTA

Skripsi ini diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar
Sarjana Terapan Kebidanan

Disusun Oleh:

PRILI PUSPA DEWI NIM : P0 5140317032

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM
SARJANA TERAPAN
KEBIDANAN 2021

i
ii
i
i
BIODATA PENULIS

 Nama : Prili Puspa Dewi


 NIM : P05140317032
 Agama : Islam
 TTL : Bogor, 13 April 2000
 Nama Orang Tua : Ayah : Syofian
Ibu : Syarifah
Nenek :
Waningsih
 Nama Saudara : Adik Pertama : Vira Ardita Indriani
Adik Kedua : Febby Andira Bintari
Adik Ketiga : Vega Dhesta Olivia
 Alamat : Jl. Merpati 4 Rawa Makmur, Perumahan
Griya Puspa Sari Blok F No 15 Kec.
Muara Bangka Hulu Kota Bengkulu
 Email : prilipuspad@gmail.com
 No Hp 082269274713
 No WhatsApp 082376089262
 Riwayat Pendidikan
 SD Al-Husna Kecamatan Leuwiliang Kota Bogor (2012)
 SMP Negeri 2 Putri Hijau Bengkulu Utara (2014)
 SMA Negeri 1 Putri Hijau Bengkulu Utara (2017)
 Poltekkes Kemenkes Bengkulu Prodi DIV Kebidanan (2021)

v
Motto

“Memulai dengan Penuh Keyakinan, Menjalankan

dengan Penuh Keikhlasan, Menyelesaikan dengan

Penuh Kebahagiaan”.

 Keberhasilan adalah sebuah proses. Niatmu adalah awal dari


keberhasilan. Peluh keringatmu adalah penyedapnya.
Tetesan air matamu adalah pewarnanya. Doamu dan doa
orang-orang disekitarmu adalah bara api yang
mematangkannya. Kegagalan disetiap langkahmu adalah
pengawetnya. Maka dari itu bersabarlah. Allah selalu bersama
dengan orang-orang yang sabar dalam setiap proses menuju
keberhasilan. Sebab, sesungguhnya kesabaran akan
membuatmu mengerti bagaimana cara menyusukuri
nikmat dari sebuah keberhasilan.

 If Allah is making you wait, then be prepared to receive more

than what you asked for.

 Jika kita memiliki ambisi yang kuat untuk menggapai impian dan

cita-cita walaupun dirasa sangat sulit itu tidak masalah selama


masih ada niat dan keyakinan untuk mewujudkannya. Kita harus
yakin dan optimis bahwa apa yang diusahakan akan tercapai.

v
PERSEMBAHAN

 Yang paling utama hambamu ucapkan puji syukur kepada

ALLAH SWT yang meridhoi dan mengabulkan segala do’aku,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu.

 Kedua orang tuaku Ayahku tersayang (Syofian) dan Mamahku


tercinta (Syarifah) serta Nenek (Waningsih) yang sangat kakak

sayangi, kakak mengucapkan sangat-sangat berterimakasih

karena Ayah Mamah Nenek selalu memberikan kasih sayang,

perhatian, serta selalu mendo’akan dan meridhoi setiap langkah

yang kakak ambil, sehingga sekarang dapat berada dititik ini.

Ucapan terimakasih saja takkan pernah cukup untuk membalas

semua yang telah Ayah Mamah dan Nenek berikan selama ini,

karena itu terimalah persembahan bakti dan cintaku untuk kalian

Ayah, Mamah dan Nenekku.

 Adik-adikku yang tercinta Adik Indri, Adik Febby dan Adik Vega,
Terimakasih senantiasa memberikan dukungan, semangat, serta

do’anya.

 Dosen pembimbing (Elvi Destariyani SST, M.Kes dan Elly


Wahyuni, SST, M.Pd) dan penguji (Lela Hartini. SST, M.Kes dan

Rialike Burhan. SST, M.Keb), terimakasih telah membimbing dan

mengarahkan saya menjadi lebih baik.

 Sahabatku sedari SMA yang seperti keluarga bagiku Apep, Ayu,


Eli, Fatikhah, Indri, Loli, Marisa, Nur terimakasih banyak selalu

mendengarkan keluh kesah selama kita kenal serta selalu

mendoakan yang terbaik untukku.

 Teman sealmamater angkatan’17 DIV Kebidanan di Poltekkes


Kemenkes Bengkulu, Terutama Sahabatku yang seperti keluarga

bagiku Talitha, Putri, Lola, terimakasih banyak untuk canda

tawa, tangis, kenangan manis yang telah mengukir perjuangan

yang kita lewati bersama selama 4 tahun.

v
Program Studi Diploma IV, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Skripsi, 16 Maret 2021

Prili Puspa Dewi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEJADIAN


KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 2 KOTA
BENGKULU TAHUN 2021

XVII+63 halaman, 6 tabel, 7 gambar, 18 lampiran

ABSTRAK

Masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami wanita salah satunya yaitu
kejadian keputihan. Sebanyak 75% wanita pernah mengalami keputihan.
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Hubungan Antara Pengetahuan dan
Sikap dengan Kejadian Keputihan yang dialami oleh Remaja Putri di SMA Negeri
2 Kota Bengkulu pada Tahun 2021.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Cross Secsional. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu,
dengan pengambilan sampel menggunakan rumus slovin sehingga didapatkan 87
responden kelas XII yang akan diambil dengan teknik Proportionete Stratified
Random Sampling. Data dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat
menggunakan uji Chi Square dengan nilai α = 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan dari 87 remaja putri hampir sebagian
(35,6%) remaja putri memiliki pengetahuan kurang, hampir sebagian (41,4%)
remaja putri memiliki sikap tidak mendukung dan sebagian besar (72,4%) remaja
putri mengalami kejadian keputihan. Hasil uji Chi Square diperoleh ada hubungan
antara pengetahuan dengan kejadian keputihan (p-value = 0,029 < α = 0,05), ada
hubungan antara sikap menjaga vaginal hygiene dengan kejadian keputihan (p-
value = 0,016 < α = 0,05) dengan nilai RP = 2.682.
Saran untuk SMA Negeri 2 Kota Bengkulu diharapkan bisa menjadi bahan
acuan bagi pihak sekolah SMA Negeri 2 Kota Bengkulu untuk bisa kembali
mengaktifkan esktrakulikuler PIK-R secara online agar dapat melakukan
penyuluhan kesehatan reproduksi remaja putri yaitu keputihan dan diharapkan
kepada remaja putri agar dapat menjaga kesehatan reproduksinya dengan
meningkatkan pengetahuan keputihan, melakukan personal hygiene genitalia yang
baik sehingga dapat memiliki sikap yang mendukung untuk menjaga kesehatan
reproduksi.

Kata Kunci : Keputihan, Pengetahuan, Sikap, Vaginal Hygiene

53 daftar pustaka : 2015-2020

vi
Diploma IV study program, Department of Midwifery at the Health Ministry of
Health, Bengkulu
Thesis, March 16, 2021

Prili Puspa Dewi


THE CORRELATIONS OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE WITH THE
INCIDENCE OF VAGINAL DISCHARGE IN ADOLESCENT GIRL IN SMA
NEGERI 2 KOTA BENGKULU 2021

XVII+63 page, 9 table, 14 picture, 18 attachments


ABSTRACT
Reproductive health problems that are often experienced by women, one of
which is the incidence of vaginal discharge. As many as 75% of women have
experienced vaginal discharge. This study aims to determine the correlations
between knowledge and attitudes with the incidence of vaginal discharge
experienced by adolescent girl in SMA Negeri 2 Kota Bengkulu 2021.
This research study used method Cross-Sectional. The population in this
study were all adolescents girl in SMA Negeri 2 Kota Bengkulu. The samples were
taken using the Slovin formula in order to obtain 87 in class XII respondents who
were taken using the technique Proportionete Stratified Random Sampling. Data
were analyzed using univariate analysis, bivariate using test Chi Square with a
value of α = 0.05.
The results of this study showed that out of 87 adolescent girl, almost half
(35.6%) of adolescent girl had less knowledge, almost half (41.4%) of adolescent
girl had attitudes unfavorable and most (72.4%) of adolescent girl experienced
vaginal discharge. The results of the test Chi Square showed that there was a
correlations between knowledge and the incidence of vaginal discharge (p-value=
0.029 <α = 0.05), there was a correlations between the attitude of maintaining
vaginal hygiene and the incidence of vaginal discharge (p-value= 0.016 <α =
0.05) with the value of RP. = 2,682.
Suggestions for SMA Negeri 2 Kota Bengkulu are expected to be a reference
for the SMA Negeri 2 Kota Bengkulu to be able to reactivate extracurricular PIK-
R online so that they can provide education on reproductive health for young
women, namely vaginal discharge and it is hoped that young women can maintain
their reproductive health. by increasing the knowledge of vaginal discharge,
doing good personal genital hygiene so that you can have a supportive attitude to
maintain reproductive health.

Keywords : Vaginal discharge, Knowledge, Attitude, Vaginal Hygiene

53 bibliography: 2015-2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah

memberikan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kejadian Keputihan pada

Remaja Putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu Tahun 2021”.

Penulis menyadari terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-

ide, mau pun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Eliana, SKM, MPH, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian

Kesehatan Bengkulu.

2. Ibu Yuniarti, SST, M,Kes, selaku Kepala Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu

3. Ibu Diah Eka Nugraheni, M.Keb selaku ketua Prodi DIV Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu

4. Ibu Elvi Destariyani, SST, M.Kes selaku Pembimbing I yang telah

memberikan banyak pemikiran, motivasi, bimbingan dengan penuh ketegasan,

perhatian dan kesabaran serta masukan terbaik dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Elly Wahyuni, SST, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan

banyak pemikiran, motivasi, bimbingan dengan penuh ketegasan, perhatian

dan kesabaran serta masukan terbaik dalam penyelesaian skripsi ini.

x
6. Ayah, Mama, Nenek, adik-adikku ( Vira, Febby dan Vega) serta keluarga saya

tercinta yang telah mendoakan, serta memberikan dukungan semangat

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman-teman mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Program Studi Dip
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan sara
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang.

Bengkulu, 16 Maret 2021

Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................iii
PERNYATAAN.........................................................................................................iv
BIODATA...................................................................................................................v
MOTTO......................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN.....................................................................................................vii
ABSTRAK...............................................................................................................viii
KATA PENGANTAR................................................................................................x
DAFTAR ISI.............................................................................................................xii
DAFTAR TABEL....................................................................................................xiv
DAFTAR BAGAN...................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xvii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................7
C. Tujuan Penelitian........................................................................................7
1. Tujuan Umum.......................................................................................7
2. Tujuan Khusus......................................................................................7
D. Manfaat Penelitian......................................................................................8
1. Bagi Akademik.....................................................................................8
2. Bagi SMA Negeri 2 Kota Bengkulu.....................................................8
3. Bagi Pelayanan Kesehatan Dasar.........................................................8
4. Bagi Peneliti Lain.................................................................................8
E. Keaslian Penelitian.....................................................................................9
BAB II. TINJAUAN TEORI
A. Keputihan.................................................................................................10
1. Pengertian Keputihan..........................................................................10
2. Etiologi Keputihan..............................................................................10
3. Patofisiologi Keputihan......................................................................16
4. Jenis Keputihan...................................................................................16
5. Dampak Keputihan.............................................................................18
6. Pencegahan Keputihan........................................................................19
7. Pengobatan Keputihan........................................................................20
B. Pengetahuan..............................................................................................21
1. Pengertian Pengetahuan......................................................................21
2. Tingkatan Pengetahuan.......................................................................22
3. Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan...........................................23
4. Mengukur Pengetahuan......................................................................23
5. Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Keputihan.........................24
C. Sikap Menjaga Vaginal Hygiene..............................................................25
1. Pengertian Sikap.................................................................................25

x
2. Tingkatan sikap...................................................................................25
3. Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap................................26
4. Faktor yang mempengaruhi sikap menjaga vaginal hygiene.............27
5. Cara melakukan sikap vaginal hygiene..............................................28
6. Pengukuran sikap................................................................................29
7. Hubungan sikap menjaga vaginal hygiene dengan keputihan............29
D. Remaja......................................................................................................30
1. Pengertian remaja...............................................................................30
2. Karakteristik remaja............................................................................31
3. Perubahan fisik dan kejiwaan remaja.................................................31
4. Kesehatan reproduksi remaja..............................................................32
5. Hak-hak reproduksi remaja.................................................................32
E. Kerangka Teori.........................................................................................33
F. Kerangka Konsep.....................................................................................34
G. Hipotesis...................................................................................................34
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian......................................................................................35
B. Variabel Penelitian...................................................................................35
C. Definisi Operasional.................................................................................36
D. Populasi dan Sampel................................................................................37
E. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................38
F. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data..........................................38
1. Pengumpulan data...............................................................................38
2. Pengolahan data..................................................................................40
3. Analisis data........................................................................................43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Jalannya Penelitian...................................................................................46
B. Hasil Penelitian.........................................................................................47
1. Analisis univariat................................................................................47
2. Analisis bivariat..................................................................................48
C. Pembahasan..............................................................................................50
1. Pengetahuan remaja putri....................................................................50
2. Sikap remaja putri...............................................................................51
3. Hubungan pengetahuan dengan kejadian keputihan...........................52
4. Hubungan sikap dengan kejadian keputihan......................................56
5. Keterbatasan penelitian.......................................................................59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...............................................................................................60
B. Saran.........................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................62

LAMPIRAN

x
DAFTAR
1.1 Keaslian Penelitian .................................................................. 9
3.1 Defenisi Operasional.......................................................................36
3.1 Sampel.............................................................................................38
4.1 Distribusi Frekuensi.........................................................................48
4.2 Hubungan Pengetahuan dengan Keputihan.....................................49
4.3 Hubungan Sikap Dengan Keputihan...............................................49

x
DAFTAR

2.1 Kerangka Teori................................................................................33


2.2 Kerangka Konsep............................................................................34
3.1 Desain Penelitian.............................................................................35
3.2 Variabel Penelitian..........................................................................36

x
DAFTAR

2.1 Keputihan Akibat Jamur Candida Albican......................................11


2.2 Keputihan Akibat Parasite Trichomonas Vaginalis.........................12
2.3 Keputihan Akibat Bakteri Gardnerella...........................................12
2.4 Keputihan Akibat Bakteri Bacterial Vaginosis...............................13
2.5 Keputihan Akibat Virus...................................................................13
2.6 Keputihan Fisiologis........................................................................17
2.7 Keputihan Patologis.........................................................................18
DAFTAR

Lampiran 1 : Organisasi Penelitian


Lampiran 2 : Jadwal Kegiatan
Penelitian
Lampiran 3 : Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing I
Lampiran 4 : Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing II
Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian dari Institusi Kepada SMA N 2
Kota Bengkulu
Lampiran 6 : Surat Rekomendasi Penelitian dari DPMPTSP
Provinsi Bengkulu
Lampiran 7 : Surat Rekomendasi Penelitian dari Dinas Pendidikan
Provinsi Bengkulu
Lampiran 8 : Surat Keterangan Selesai
Penelitian Lampiran 9 : Surat Layak Etik
Penelitian
Lampiran 10 : Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 11 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 12 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 13 : Kuesioner Penelitian Google Form
Lampiran 14 : Master Tabel Penelitian
Lampiran 15 : Hasil Pengolahan Data
Lampiran 16 : Dokumentasi Pengambilan Sampel
Lampiran 17 : Dokumentasi WhatsApp Grup
Lampiran 18 : Dokumentasi Mengerjakan
Kuesioner

xv
BAB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami wanita salah

satunya yaitu kejadian keputihan (Pertiwi, 2018) . Keputihan atau flour albus

merupakan kondisi vagina saat mengeluarkan cairan atau lendir yang

disebabkan oleh kuman yang terkadang dapat menimbulkan rasa gatal, bau

tidak enak dan berwarna kehijauan (Novita, 2019). Keputihan dapat dialami

oleh berbagai umur, seperti kejadian keputihan yang dialami pada wanita usia

subur (WUS) yang sering mengalami kejadian Pelvic Inflamatorry Disease

(PID) yang diakibatkan karena adanya infeksi. Keputihan juga dapat dialami

oleh remaja, karena pada masa ini remaja mengalami masa pubertas yang

ditandai dengan datangnya menstruasi (Kusmiran, 2016).

Angka kejadian keputihan di dunia menurut World Health

Organization (WHO) terjadi sebanyak 75%, sedangkan di Eropa yang

mengalami keputihan sebesar 25%. Hampir seluruh wanita baik usia remaja

maupun dewasa mengalami keputihan, pada wanita remaja usia 15-22 tahun

adalah 60% dan pada wanita dewasa usia 23-45 tahun 40% (Bagus dan

Aryana, 2019)

Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan,

karena Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis, sehingga jamur mudah

berkembang yang mengakibatkan banyaknya kasus keputihan (Azizah, 2015).

Menurut data Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun

1
2

2016, gejala keputihan juga dialami oleh wanita yang belum menikah

atauremaja putri berumur 15-24 tahun sebanyak 31,8%. Sebanyak 75% wanita

Indonesia pernah mengalami keputihan dengan kejadian keputihan 50% pada

remaja dan 25% pada wanita usia subur. Hal ini menunjukan bahwa remaja

lebih beresiko mengalami kejadian keputihan (Survei Kesehatan Reproduksi

Remaja Indonesia, 2016).

Kejadian keputihan di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya.

Berdasarkan data BKKBN bahwa pada tahun 2016 sebanyak 50% remaja

Indonesia pernah mengalami keputihan, kemudian pada tahun 2017 meningkat

menjadi 60%, pada tahun 2018 meningkat menjadi 70% wanita Indonesia

pernah mengalami keputihan setidaknya sekali dalam hidupnya (Ramadhani,

2019).

Di Provinsi Bengkulu, jumlah remaja putri menurut kelompok umur

(15-24 tahun) berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu tahun

2018 berjumlah 177,278 jiwa (BPS Provinsi Bengkulu, 2018). Di kota

Bengkulu tidak terdapat data spesifik mengenai masalah keputihan. Hal ini

dikarenakan kejadian keputihan sulit dilakukan pendataan, karena penderita

merasa malu untuk berobat. Pemerintah Indonesia telah mengangkat

Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) menjadi program nasional, begitupun di

Provinsi Bengkulu. Pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu remaja untuk

memiliki status kesehatan reproduksi yang baik melalui pemberian informasi

maupun pelayanan konseling. Namun, pengetahuan remaja tentang kesehatan


3

reproduksi masih sangat rendah hanya 35% remaja putri yang mengetahui

mengenai masalah keputihan (BKKBN, 2018).

Dampak dari keputihan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan

akan menimbulkan berbagai penyakit infeksi genetalia diantaranya vulvitis

(infeksi vulva), vaginitis kandidiasis (keputihan menggumpal kental dan terasa

sangat gatal), servisitis dan endometritis (infeksi pada lapisan dalam dari

rahim), mengakibatkan kemandulan karena terjadi penyumbatan pada saluran

tuba, keputihan juga merupakan gejala awal kanker leher rahim yang

merupakan pembunuh nomor satu bagi wanita (Ramadhani, 2019).

Faktor penyebab kejadian keputihan yaitu faktor internal yang terdiri

dari faktor hormon, jamur, bakteri, virus, kelelahan fisik, stress dan alat

kontrasepsi sedangkan faktor eksternal salah satunya yaitu sikap dalam

menjaga vaginal hygiene (Bahari, 2016). Faktor hormon saat sebelum dan

sesudah menarche, hal ini disebabkan karena pengaruh perubahan peningkatan

hormon estrogen. Keputihan yang keluar dari vagina juga disebabkan oleh

hormon progesteron yang merubah flora dan pH vagina, sehingga jamur

dengan mudah tumbuh di dalam vagina dan menimbulkan keputihan

(Muryadi, 2017).

Kelelahan fisik dan stress memicu peningkatan sekresi hormon

adrenalin yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah sehingga

menyebabkan hormon estrogen kedalam vagina menjadi terhambat sehingga

keasaman vagina berkurang mengakibatkan bakteri, jamur mudah berkembang

sehingga menimbulkan keputihan. Faktor yang mempengaruhi keputihan juga


4

dikarenakan kurangnya pengetahuan dan sikap vaginal hygiene yang buruk

(Fallis, 2017).

Pengetahuan kesehatan reproduksi sangat penting bagi wanita

khususnya keputihan agar mereka mengetahui bagaimana seharusnya mereka

menghadapi keputihan yang nantinya akan berhubungan dengan keputihan

yang dialaminya. Pada wanita yang kurang pengetahuan dan informasi tentang

kebersihan alat genetalia akan berdampak pula pada sikapnya dalam menjaga

kebersihan alat genetalianya. Karena pengetahuan dan sikap perawatan

genitalia yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kebersihan

alat genetalia.

Sikap menjaga vaginal hygiene sangat mempengaruhi terjadinya

keputihan. Hal ini menunjukkan bahwa perawatan organ reproduksi dengan

melakukan tindakan higienis termasuk mencuci organ intim dengan air bersih,

menjaga kelembaban organ intim dapat mempengaruhi terjadinya keputihan

pada remaja (Bagus dan Aryana. 2019). Sikap vaginal hygiene yang tidak

hygienis seperti air untuk cebok tidak bersih, celana dalam tidak menyerap

keringat, penggunaan pembalut yang kurang baik merupakan salah satu faktor

penyebab keputihan (Irnawati, 2017).

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eni

Saputri Handayani tahun 2018 mengenai Faktor-faktor yang berhubungan

Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri Di Pesantren Harsallaqum

Kota Bengkulu menunjukkan bahwa hampir dari sebagian responden (46,8%)

mempunyai pengetahuan yang kurang tentang keputihan, sebagian dari


5

responden (50,6%) mempunyai sikap yang unfavorabel dengan keputihan,

sebagian besar responden (57,1%) kurang baik dalam melakukan personal

hygiene, sebagian besar responden (66,2%) mengalami keputihan. Kondisi ini

menunjukkan tingginya angka kejadian keputihan yang dialami remaja putri di

wilayah Kota Bengkulu (Handayani, 2018).

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi

Bengkulu jumlah peserta didik perempuan terbanyak sekota Bengkulu, yang

pertama yaitu SMAN 2 Kota Bengkulu dengan 648 siswi, SMAN 7 Kota

Bengkulu 591 siswi dan urutan ketiga SMAN 3 Kota Bengkulu sebanyak 552

siswi (Diknas Provinsi Bengkulu, 2020). Berdasarkan hasil survey mendatangi

UKS di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu, SMA Negeri 7 Kota Bengkulu dan

SMA Negeri 3 Kota Bengkulu masalah keputihan hanya terdapat dibuku

kunjungan pasien dari UKS SMA Negeri 2 Kota Bengkulu.

SMA Negeri 2 Kota Bengkulu merupakan salah satu SMA favorit

yang ada di Kota Bengkulu yang memiliki ekstrakulikuler Pusat Informasi dan

Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) “Gujarani” untuk

memenuhi kebutuhan remaja mengenai informasi dan konseling tentang

TRIAD KRR (Seksualitas, HIV/AIDS dan Napza). Namun ekstrakulikuler ini

hanya beranggotakan 40 siswa yang sebagian besar siswa kelas XI. Kurangnya

minatnya siswa untuk mengikuti PIK-KRR akan berdampak pada kurangnya

pemenuhan pengetahuan mengenai informasi kesehatan reproduksi di sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada pembina

ekstrakulikuler, bahwa ekstrakulikuler PIK-KRR ini selama pandemi terhitung


6

dari awal tahun 2020 sudah tidak aktif ditambah dengan adanya pembelajaran

online bahkan seluruh ekstrakulikuler menjadi pasif saat ini. Padahal

ekstrakulikuler inilah yang menjadikan wadah bagi para remaja mendapatkan

kebutuhan mengenai informasi kesehatan reproduksi dan seksualitas dalam

lingkungan sekolah tanpa harus ragu dan malu karena para remaja akan

mendapat informasi dari relasi teman sebaya.

Kurangnya akses informasi mengenai kesehatan reproduksi,

mengakibatkan remaja kurang tahu untuk menangani masalah tersebut

sehingga membutuhkan penanganan melalui Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS). Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari buku kunjungan pasien di

UKS terdapat keluhan mengenai keputihan yang dialami oleh 3 orang siswi

kelas XII.

Survey awal yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu

dengan jumlah siswi sebanyak 648 orang yang terbagi menjadi 3 tingkat, kelas

X berjumlah 233 siswi, kelas XI 201 siswi dan kelas XII berjumlah 214 siswi.

Pemberian kuesioner kejadian keputihan saat melakukan prapenelitian di

SMA Negeri 2 Kota Bengkulu terhadap 15 siswi dengan masing – masing 5

siswi pada tiap tingkat, diketahui bahwa 10 siswi (66,6%) mengalami kejadian

keputihan yaitu 5 siswi (100%) dari kelas XII mengalami keputihan, dari 5

siswi kelas XI 3 diantaranya mengalami keputihan (60%) dan siswi kelas X

yang mengalami keputihan berjumlah 2 siswi (40%).

Dari hasil wawancara peneliti, mereka juga mengatakan kurang

mengerti tentang kejadian keputihan, perawatan kebersihan organ reproduksi


7

mereka terutama saat menstruasi, berapa kali harus mengganti pembalut dan

bagaimana cara mencuci organ reproduksi dengan cara yang baik dan benar.

Tentu hal ini sangat berbahaya karena dari sikap yang tidak baik dalam

menjaga kebersihan organ reproduksinya dapat menyebabkan keputihan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap

Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri di SMA Negeri 2 Kota

Bengkulu”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas masih tingginya kejadian keputihan pada

remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu yaitu 10 dari 15 siswi (66,6%)

mengalami kejadian keputihan serta kurangnya pemahaman mengenai

keputihan dan menjaga kebersihan organ reproduksi, maka pertanyaan peneliti

adalah Adakah Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Kejadian

Keputihan pada Remaja Putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan kejadian keputihan

yang dialami oleh remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui distribusi frekuensi pengetahuan, sikap dengan kejadian

keputihan pada remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu


8

b. Diketahui hubungan pengetahuan dengan kejadian keputihan pada

remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu

c. Diketahui hubungan antara sikap dengan kejadian keputihan pada

remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu.

D. Manfaat penelitian

1. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dan

literatur di perpustakaan Poltekkes Kemenkes Bengkulu sehingga

bermanfaat bagi siswa yang merupakan calon tenaga kesehatan, khususnya

calon bidan yang nanti akan memberikan pelayanan pada masyarakat.

2. Bagi SMA Negeri 2 Kota Bengkulu

Hasil penelitian ini di harapkan memberikan masukan bagi sekolah untuk

meningkatkan upaya promosi kesehatan reproduksi yang tepat pada siswa

melalui ekstrakulikuler PIK-R.

3. Bagi Pelayanan Kesehatan Dasar

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukkan bagi petugas

puskesmas untuk melakukan penyuluhan tentang keputihan.

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat di jadikan sebagai dasar bagi

penelitian selanjutnya dan sebagai bahan acuan dalam mengembangkan

ilmu pengetahuan bagi peserta didik yang akhirnya memperbaiki mutu

pelajaran.
9

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keasliaan Penelitian


No Peneliti/tahun Judul Desain Hasil Perbedaan

1 Novita, Isna Hubungan Metode Hasil uji Jumlah


Nurmaliani Pengetahuan penelitian ini statistic sampel,
(2019) Dan Perilaku menggunakan didapatkan nilai variabel,
Menjaga analitik dengan p-value= 0,007 sasaran,
Kebersihan pendekatan tentang tempat dan
Genetalia cross sectional, pengetahuan, waktu
Eksterna yang menjadi p-value= 0,027 penelitian.
Remaja Putri sampel dalam pada perilaku
Dengan penelitian ini menjaga
Kejadian adalah seluruh kebersihan
Keputihan siswi kelas VIII genetalia
SMP Islam eksterna. Maka
Asyafiiyah. ada hubungan
pengetahuan
dan perilaku
kebersihan
genetalia
dengan kejadian
keputihan
2 Mella Hubungan Metode Hasil uji Jumlah
Qurrotul Aini Sikap penelitian ini statistic sampel,
(2016) Menjaga bersifat pendapatan p- variabel,
Kebersihan observasional value= 0,000 sasaran,
Organ analitik maka ada tempat dan
Genetalia menggunakan hubungan waktu
Eksterna rancangan antara sikap penelitian.
Dengan cross-sectional menjaga
Kejadian Analisa dengan kebersihan
Keputihan Uji Chi Square. organ genetalia
Pada eksterna dengan
Mahasiswi kejadian
Program keputihan
Studi D III
Keperawatan
Jurusan
Keperawatan
Poltekkes
Kemenkes
Tasikmalaya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Keputihan

1. Pengertian keputihan

Keputihan adalah secret putih yang kental yang keluar dari vagina

maupun rongga uterus baik berbau atau tidak berbau dan disertai rasa

gatal pada daerah kewanitaan (Aeni, 2017).

Keputihan juga dapat diartikan keluarnya cairan berlebihan dari

liang senggama (vagina) yang terkadang disertai rasa gatal, nyeri, rasa

terbakar dibibir kemaluan, kerap disertai bau busuk, dan menimbulkan

rasa nyeri sewaktu buang air kecil atau bersenggama (Aini, 2016).

Keputihan (Leukorea, Flour Albus) merupakan gejala awal suatu

penyakit dengan adanya cairan yang dikeluarkan dari alat – alat genetal

yang bukan berupa darah (Sukamto, 2018). Gejala keputihan yang paling

sering dijumpai pada penderita ginekologi adanya gejala ini diketahui

oleh penderita karena terdapatnya secret yang mengkotori celananya

(Ayu, 2019).

2. Etiologi keputihan

Beberapa penyebab terjadinya keputihan menurut Ayu (2019),

diantaranya sebagai berikut :

a. Penyebab Fisiologis

Dipengaruhi oleh faktor hormonal seperti saat terjadinya ovulasi,

sebelum dan sesudah haid, rangsangan seksual, dan emosi.

10
1

b. Penyebab Patologis

1) Infeksi

a) Jamur

Infeksi jamur yang menyebabkan keputihan yang

paling sering biasanya disebabkan oleh jamur Candida

albican atau monilia. Cairannya berwarna putih kental,

bergumpal seperti butiran tepung, berbau agak menyengat,

kadang ada rasa nyeri saat bersenggama disertai rasa gatal

vagina.

Gambar 2.1 Keputihan akibat jamur Candida Albican

Sumber : (https://tap-assets-prod.dexecure.net/wp-
content/uploads/sites/24/2019/01/2-1.png)

b) Parasit

Jenis parasite yang sering menimbulkan keputihan

adalah Trichomonas vaginalis. Parasite ini ditularkan

terutama lewat hubungan seksual, sehingga termasuk salah

satu Penyakit Menular Seksual (PMS). Dapat pula ditularkan

melalui perlengkapan mandi, atau bibir kloset yang sudah

terkontaminasi. Ciri – cirinya keputihan sangat kental,

berwarna kuning atau kehijauan, dan berbau anyir.


1

Gambar 2.2 Keputihan akibat parasite Trichomonas Vaginalis

Sumber : (https://tap-assets-prod.dexecure.net/wp-
content/uploads/sites/24/2019/01/9-1.png)

c) Bakteri

Bakteri adalah sekelompok mikroorganisme bersel

tunggal dengan konfigurasi selular prokariotik (tidak

memiliki selubung inti). Beberapa bakteri yang dapat

menyebabkan infeksi :

1) Gardnerella

Keputihan yang disebabkan oleh bakteri ini

biasanya encer, berwarna keabuan, berair, berbuih dan

berbau amis disertai rasa ketidaknyamanan di perut

bagian bawah.

Gambar 2.3 Keputihan akibat bakteri Gardnerella

Sumber : (https://tap-assets-prod.dexecure.net/wp-
content/uploads/sites/24/2019/01/4-1.png)
1

2) Bacterial vaginosis

Ditandai dengan keluarnya keputihan yang kental,

berwarna kuning, berbau busuk atau gatal, vulva

kemerahan dan terasa bengkak serta sakit ketika buang

air kecil.

Gambar 2.4 Keputihan akibat bakteri Bacterial Vaginosis

Sumber : (https://tap-assets-prod.dexecure.net/wp-
content/uploads/sites/24/2019/01/8.png)

d) Virus

Keputihan akibat infeksi virus juga sering disebabkan

oleh penyakit-penyakit kelamin seperti condyloma

acuminata, herpes, HIV/AIDS. Infeksi akibat condyloma

acuminata ditandai dengan timbulnya kutil – kutil yang

sangat banyak disertai dengan cairan yang sangat bau namun

tidak menyebabnya rasa gatal.

Gambar 2.5 Keputihan akibat virus

Sumber:(https://pramareola14.files.wordpress.com/2012/
05/keputihan2.jpg?w=300&h=207)
1

2) Penggunaan antibiotik

Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan

populasi bakteri di daerah vagina ikut mati. Bakteri doderlein

lactobacillus di daerah vagina bertugas menghasilkan asam laktat

agar jamur atau bakteri tidak dapat hidup. Kebiasaan

menggunakan produk pencuci kewanitaan yang umumnya

bersifat alkalis juga dapat menurunkan keasaman daerah vagina

(Suririyah, 2018).

c. Penyebab lainnya

Penyebab terjadinya keputihan yang lainnya menurut Yunianti

(2015) adalah :

1) Kurangnya pengetahuan

Kurangnya pengetahuan mengenai kejadian keputihan

akan membawa remaja pada sikap menjaga kebersihan organ

genitalia yang buruk dapat menjadi faktor penentu dalam

memelihara kesehatan reproduksi, kurangnya pemahaman

tentang kondisi dan perubahan tubuh pada saat keputihan

sehingga terjadi salah pengertian dan kecemasan berlebihan

terhadap kondisi tersebut.

2) Sikap menjaga vaginal hygiene yang buruk

a) Penggunaan celana dalam yang tidak menyerap keringat

Jamur tumbuh subur pada keadaan yang hangat dan

lembab. Celana dalam yang terbuat dari nilon tidak


1

menyerap keringat sehingga menyebabkan kelembaban.

Campuran keringat dan sekresi alamiah vagina sendiri

mulai bertimbun. Keadaan ini menjadi tempat yang cocok

untuk pertumbuhan jamur kandida dan bakteri lain yang

merugikan.

b) Penggunaan celana panjang yang ketat

Celana panjang yang ketat juga dapat menyebabkan

keputihan karena merupakan penghalang terhadap udara

yang berada disekitar daerah genetalia dan merupakan

perangkap keringat pada daerah selangkangan.

c) Penggunaan sabun pembilas vagina

Sabun vagina sebenarnya tidak perlu digunakan

karena dapat mengiritasi membran mukosa dan mungkin

menimbulkan keputihan. Karena tidak dapat bekerja

semestinya sehingga mempengaruhi kuman-kuman di

dalam vagina.

3) Asupan gizi

Hindari makanan yang banyak mengandung karbohidrat

dengan kadar gula tinggi seperti, tepung, sereal dan roti. Gula

yang dikonsumsi berlebihan yaitu > 50 gram/hari menyebabkan

bakteri lactobacillus tidak dapat meragikan semua gula ke

dalam asam laktat dan tidak dapat menahan pertumbuhan

penyakit, maka jumlah gula menjadi meningkat dan jamur atau


1

bakteri perusak akan bertambah banyak. Keputihan tetap

terkendali bila makanan yang dikonsumsi adalah karbohidrat

dengan kadar gula yang rendah misalnya kol,wortel, kangkung,

bayam, kacang panjang, tomat dan seledri.

3. Patofisiologis keputihan

Didalam vagina terdapat berbagai bakteri, 95% adalah bakteri

lactobacillus dan selebihnya bakteri patogen (bakteri yang menyebabkan

penyakit). Dalam keadaan ekosistem vagina yang seimbang, bakteri

patogen tidak akan mengganggu. Peran penting bakteri dan flora vaginal

adalah untuk menjaga derajat keasaman (pH) agar tetap pada level normal

yaitu sekitar 3,5–4,5. Dengan tingkat keasaman tersebut, lactobacillus

akan tumbuh subur dan bakteri patogen akan mati. Pada kondisi tersebut

kadar pH bisa berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari normal.

Jika pH vagina naik menjadi lebih tinggi dari 4,5 (kurang asam), maka

jamur akan tumbuh dan berkembang. Akibatnya lactobacillus akan kalah

dari bakteri patogen sehingga menimbulkan keputihan (Sibagariang,

2016).

4. Jenis keputihan

Menurut Sarmila (2018) keputihan dibagi menjadi 2, yaitu keputihan

fisiologi (normal) dan keputihan patologi (abnormal).

a. Keputihan Fisiologi

Keputihan dikatakan normal bila tanpa adanya gejala dan

tanda lain yang menunjukkan kemungkinan adanya kelainan. Vagina


1

yang normal terdapat secret yang diproduksi oleh kelenjar pada leher

rahim (serviks). Adapun cairan yang keluar berwarna jernih atau

kekuningan dan tidak berbau. Selain itu, keputihan jenis ini tidak

disertai rasa gatal dan perubahan pada warna (Manuaba, 2015).

Keputihan fisiologis biasanya ditemukan pada :

1) Kira – kira sampai 10 hari umur kelahiran bayi baru lahir,

keadaan ini disebabkan karena pengaruh hormon esterogen dari

plasenta yang berpengaruh terhadap uterus dan vagina janin.

2) Waktu sebelum dan sesudah menarche, hal ini disebabkan

karena pengaruh perubahan peningkatan hormon estrogen.

3) Pada wanita dewasa yang mendapatkan rangsangan seksual

4) Waktu sekitar terjadinya menstruasi, hal ini disebabkan pada

saat terjadinya ovulasi secret dari kelenjar - kelenjar servik uteri

mengalami menjadi lebih encer dan sekresinya bertambah.

(Oktavriana, 2017).

Gambar 2.6 Keputihan Fisiologis

Sumber : (https://id.theasianparent.com/jenis-
keputihan)

b. Keputihan patologis

Keputihan patologis merupakan cairan eksudat yang terjadi

akibat adanya reaksi tubuh terhadap luka dan mengandung banyak


1

leokosit yang diakibatkan karena infeksi mikroorganisme, benda

asing, neoplasma jinak, lesi prakanker, dan neoplasma ganas.

Gambar 2.7 Keputihan Patologi

Sumber : (https://id.theasianparent.com/jenis-keputihan)

Berikut ciri – ciri keputihan patologis menurut, Oktavriana (2017)

1) Jumlah : banyak dan berlebihan.

2) Warna : putih susu, kekuningan, kuning kehijauhan.

3) Bau : berbau amis sampai busuk

4) Gatal : menimbulkan rasa gatal bahkan sampai perih,

juga iritasi.

5) Waktu : tidak spesifik dan terjadinya terus menerus.

5. Dampak keputihan

Keputihan akan menimbulkan kuman yang dapat menimbulkan

infeksi pada daerah yang mulai dari muara kandung kemih, bibir

kemaluan sampai uterus dan saluran indung telur sehingga menimbulkan

penyakit radang panggul, infertilitas dan dapat menyebabkan kanker leher

Rahim sebagai salah satu penyakit pembunuh nomor satu bagi wanita

(Bahari, 2016). Menurut Aulia (2016) dampak dari keputihan yang

mengakibatkan infeksi pada alat genital antara lain :

a. Vulvitis sebagian besar dengan gejala keputihan dan tanda infeksi

local. Penyebab secara umum jamur vaginitis.


1

b. Vaginitis merupakan infeksi yang sebagian besar terjadi karena

hubungan seksual. Tipe vaginitis yang sering dijumpai adalah

vaginitis karena jamur.

c. Serviksitis merupakan infeksi dari servik uteri. Infeksi servik sering

terjadi karena luka kecil bekas persalinan yang tidak dirawat dan

infeksi karena hubungan seksual.

d. Penyakit radang panggul (Pelvic Inflamatory Discase) penyakit ini

dapat bersifat akut atau menahun atau akhirnya menimbulkan

berbagai penyulit yang berakhir dengan terjadinya perlekatan

sehingga dapat menyebabkan kemandulan. Tanda-tandanya yaitu

nyeri menusuk-nusuk, mengeluarkan keputihan bercampur darah.

6. Pencegahan keputihan

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah keputihan yaitu:

a. Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu

kestabilan keasaman di sekitar vagina (Oktavriana, 2017). Vagina

memiliki pH yang asam yaitu 4,5 hal ini menjaga kesehatan vagina

dengan menghambat pertumbuhan bakteri (Rahayu, 2017).

b. Gunakan produk pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu,

karena produk seperti ini mampu menjaga keseimbangan pH

sekaligus meningkatkan pertumbuhan flora normal dan menekan

pertumbuhan bakteri yang tak bersahabat (Oktavriana, 2017).

c. Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar

vagina harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel-


2

partikel halus yang mudah terselip di sana-sini dan akhirnya

mengundang jamur dan bakteri bersarang di tempat itu (Rahayu,

2017).

d. Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab,

usahakan cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai

(Marmi, 2015).

e. Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti

katun (Oktavriana, 2017).

f. Tidak dianjurkan memakai celana jeans karena pori-porinya sangat

rapat. Pilihlah seperti rok atau celana bahan non-jeans agar sirkulasi

udara di sekitar organ intim bergerak leluasa.

g. Ketika haid, sering-seringlah berganti pembalut. Gunakan panty

liner disaat perlu saja. Jangan terlalu lama. Misalkan saat bepergian

ke luar rumah dan lepaskan sekembalinya di rumah (Marmi, 2015).

7. Pengobatan Keputihan

a. Pengobatan modern

Pengobatan atau penatalaksanaan leukorea atau keputihan

tergantung dari penyebab infeksi seperti jamur, bakteri atau parasit.

Obat-obatan yang digunakan dalam mengatasi keputihan biasanya

berasal dari golongan flukonazol untuk mengatasi infeksi candida dan

golongan metronidazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan parasite

(Misni, 2015).
2

b. Pengobatan Tradisional

1) Kunyit

Kunyit dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit, salah

satunya keputihan. Kunyit mempunyai pengaruh yang nyata

terhadap zona hambat jamur Candida Albicans. Kunyit

mengandungkurkumin,desmetoksikurkumin,bidesmetoksikurkum

in, oleoresin dan minyak atsiri dimana dalam minyak atsiri

terdapat fenol alami yang mempunyai daya antiseptik yang sangat

kuat dalam mematikan jamur Candida Albicans sebagai penyebab

keputihan tersering (Pulungan, 2017).

2) Daun Sirih

Pada pengobatan tradisional india, daun sirih dikenal

sebagai zat aromatic yang mengahangtkan, bersifat antiseptic.

Daun sirih mengandung minyak atsiri dimana komponen

utamanya terdiri atas fenol dan senyawa turunannya seperti

kavikol, cavibetol, carvacrol, eugenol dan allipyrocatechol. Selain

minyak atsiri, daun sirih juga mengandung karoten, tiamin,

riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, tannin, gula, pati dan asam

amino (Zahid, 2015).

B. Pengetahuan

1. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan


2

terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2015).

2. Tingkat pengetahuan

Menurut (Notoadmodjo, 2015), tingkatan pengetahuan dibagi menjadi 6

tingkatan yaitu:

a. Tahu (know)

Know atau tahu diartikan sebagai mengingat materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Yang termasuk dalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari suatu

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (compreherension)

Yaitu suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang

objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut

secara benar, dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya.

c. Aplikasi (application)

Yaitu sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

d. Analisis (analysis)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu

struktur organisasi tersebut masih ada kaitannya satu sama lain.


2

e. Evaluasi (evaluation)

Adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian

terhadap suatu materi atau objek.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut (Notoadmodjo,2015) faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan antara lain:

a. Tingkat pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan

sehingga terjadi perubahan sikap positif yang meningkat. Semakin

tinggi tingkat pendidikan seseorang diharapkan akan semakin tinggi

pengetahuannya.

b. Informasi dengan sumber informasi yang lebih banyak akan

mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

c. Budaya adalah tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam

memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.

d. Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami seseorang akan

menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat normal.

e. Sosial ekonomi adalah tingkat kemampuan seseorang untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin tinggi tingkat sosial

ekonomi memungkinkannya untuk mempunyai fasilitas-fasilitas yang

mendukung informasi dan pengalaman yang lebih banyak.

4. Mengukur tingkat pengetahuan

Pengetahuan dapat diukur melalui wawancara atau angket yang

menyatakan tentang isi materi suatu objek yang ingin diukur dari suatu
2

objek penelitian atau responden. Pengetahuan menurut Arikunto (2016),

dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Pengetahuan baik, bila responden menjawab pertanyaan dengan total

nilai benar 76-100 dari pertanyaan yang diajukan.

b. Pengetahuan cukup, bila responden dapat menjawab pertanyaan

dengan total nilai benar 56-75 dari pertanyaan yang diajukan.

c. Pengetahuan kurang, bila total nilai <56 dari pertanyaan yang diajukan.

5. Hubungan pengetahuan dengan kejadian keputihan remaja

Pengetahuan dapat mempengaruhi tindakan atau praktik seseorang

yang artinya seberapa besar pengetahuan mengenai objek akan

menentukan kemampuan praktik terhadap objek tersebut. Pengetahuan

atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang (Darma, 2017).

Menurut Abrori (2017) menyatakan bahwa peningkatan

pengetahuan tentang keputihan dapat memberikan dukungan atau

motivasi kepada remaja putri untuk selalu memperhatikan segala hal

yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi wanita

Hasil penelitian Nurlaila (2015) dapat disimpulkan bahwa

terhadap 60 remaja putri di SMP Suryadarma Bandar Lampung Tahun

2015, adalah sebagai berikut : 30 siswa (65,0%) berpengetahuan baik, 37

siswa ( 61,7% ) mengalami fluor albus. Sedangkan 34 (56,7%) remaja

putri tidak melaksanakan personal hygiene dengan baik. Sehingga dapat

disimpulkan pengetahuan siswa hanya sebatas tahu saja, tetapi tidak


2

paham dalam melakukan personal hygienenya atau cara perawatan alat

reproduksinya sendiri.

C. Sikap Menjaga Vaginal Hygiene

1. Pengertian sikap menjaga vaginal hygiene

Menurut Wawan (2016) sikap itu merupakan kesiapan atau

kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif

tertentu, sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan

reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan

untuk bereaksi terhadap obyek- obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu

penghayatan terhadap obyek (Azwar, 2015).

Sedangkan Vaginal Hygiene merupakan suatu tindakan dalam

mempertahankan atau memperbaiki kesehatan dengan cara memelihara

kesehatan vagina dalam upaya mencapai kesejahteraan fisik dan psikis

wanita (Rahayu, 2017). Sehingga sikap menjaga vaginal hygiene dapat

diartikan sebagai reaksi, respon ataupun tindakan seseorang dalam

mempertahankan menjaga atau memperbaiki kesehatan vagina (Oriza,

2018).

2. Tingkatan Sikap

Menurut Notoadmodjo (2015) Sikap terdiri dari berbagai tingkatan :

a. Menerima (Receiving): menerima diartikan bahwa orang (obyek) mau

dan memperhatikan stimulus yang diberikan.


2

b. Merespon (Responding): memberikan jawaban apabila ditanya

mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu

indikasi dari sikap.

c. Menghargai (valuing): mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

d. mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi bersikap.

e. Bertanggung jawab (Responsible): bertanggung jawab atas segala

sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan

sikap yang paling tinggi.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukkan sikap

a. Pengalaman pribadi

Apa yang dialami seseorang akan mempengaruhi penghayatan dalam

stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar dalam

pembentukan sikap yang mendukung (favourable) maupun yang tidak

mendukung (unfavourable), untuk dapat memiliki tanggapan dan

penghayatan seseorang harus memiliki pengamatan yang berkaitan

dengan obyek psikologis.

b. Orang lain

Seseorang cenderung akan memiliki sikap yang disesuaikan atau

sejalan dengan sikap yang dimiliki orang yang dianggap berpengaruh

antara lain adalah; orang tua, teman dekat, teman sebaya, rekan kerja,

guru, suami atau istri, dll.


2

c. Kebudayaan

Kebudayaan dimana kita hidup akan mempengaruhi pembentukan

sikap seseorang.

d. Media masa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai media masa seperti televisi,

radio, surat kabar, mempunyai pengaruh dalam membawa pesan-

pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarah pada opini yang

kemudian dapat mengakibatkan adanya landasan kognisi sehingga

mampu membentuk sikap.

e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Pemahaman akan baik dan buruk antara sesuatu yang boleh dan tidak

boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan pusat keagamaan serta

ajaran-ajarannya.

f. Faktor emosional

Kadang-kadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang

didasari oleh emosi, yang berfungsi sebagai semacam penyaluran

frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap

demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu

(Azwar, 2015).

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dalam menjaga vaginal hygiene

a. Faktor internal: karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan, misalnya tingkat pendidikan, tingkat emosional, konsep diri,

dan sebagainya.
2

b. Faktor eksternal: faktor lingkungan ini merupakan faktor yang

dominan yang membentuk sikap seseorang dalam menjaga vaginal

hygiene, karena seseorang akan cenderung menyesuaikan dan

mengikuti perilaku hygiene sesuai dengan kebiasaan yang ada dalam

lingkungannya (Bagus and Aryana, 2019).

5. Cara melakukan sikap dalam menjaga vaginal hygiene

a. Membasuh alat kelamin yang benar adalah dari arah depan (vagina) ke

arah belakang (anus) karena kalau terbalik kuman dan bakteri dari

sekitar anus akan masuk ke dalam vagina dan dapat menyebabkan

infeksi (Ramadhani, 2019).

b. Menggunakan air bersih saat mencuci vagina. Tidak perlu terlalu

sering untuk memakai sabun pembersih vagina atau obat semprot

pewangi vagina. Karena vagina sendiri sudah memiliki mekanisme

alami untuk mempertahankan keasamannya yaitu adanya bakteri

Dordelin yang hidup di vagina.

c. Kebersihan daerah kewanitaan juga bisa dijaga sering mengganti

celana dalam minimal 2 kali sehari untuk menjaga vagina dari

kelembaban yang berlebihan. Bahan celana dalam yang baik harus

menyerap keringan dengan baik seperti katun (Nikmah, 2018).

d. Menghindari penggunaan bedak pada daerah vagina

Meskipun tujuannya hanya untuk membuat vagina tetap harum dan

kering, cara ini sangat berbahaya. Perlu diketahui bedak memiliki

partikel – partikel halus yang mudah terselip (Ramadhani, 2019).


2

e. Menghindari bergonta – ganti celana dalam dengan orang lain.

Kebiasaan ini akan meningkatkan risiko untuk tertular infeksi jamur

Candida, Trichomonas, ataupun bakteri yang lain yang dapat

menyebabkan keputihan (Saloma, 2018) .

f. Sering mengganti pembalut saat haid

Cara ini akan membuat vagina selalu dalam keadaan kering dan

bersih. Dengan demikian, kemungkinan terjadinya infeksi keputihan

semakin kecil (Yunianti, 2015).

6. Pengukuran sikap

Menurut Azwar (2015), pengukuran sikap bisa bersifat positif

(favourable) dalam artian pernyataan sikap menunjukkan dukungan

terhadap suatu objek, tetapi bisa juga bersifat negatif (unfavourable),

dimana pernyataan menggambarkan tidak mendukung atau kontra

terhadap suatu objek.

Pengukuran sikap dengan menggunakan skala likert yang

tujuannya untuk mengukur persepsi, sikap atau perilaku seseorang atau

kelompok mengenai sebuah perstiwa atau fenomena sosial, yang berisi

pernyataan-pernyataan terpilih dan telah diuji reabilitas dan validitasnya

maka dapat digunakan untuk mengungkapkan sikap kelompok responden.

7. Hubungan sikap dengan kejadian keputihan remaja

Sikap yang berhubungan dengan kejadian keputihan terjadi karena

kurangnya menjaga kebersihan daerah kewanitaan. Vaginal hygiene yaitu

suatu tindakan atau praktik tentang cara perawatan atau cara memelihara
3

kebersihan dan menjaga kesehatan organ reproduksi wanita dalam upaya

mencapai kesejahteraan fisik dan psikis wanita (Rahayu, 2017).

Membentuk sikap yang baik pada remaja putri juga perlu

menambah pengetahuannya dengan cara remaja putri menerima input dan

untuk itu seseorang harus mempertimbangkan logika dalam pengambilan

keputusan untuk bersikap vaginal hygiene yang baik. Seorang remaja yang

telah memiliki pengetahuan memadai tentang kesehatan reproduksi yang

dalam penelitian ini adalah mengenai keputihan diharapkan dapat

menerapkan sikap vaginal hygiene yang baik sehingga dapat hidup lebih

sehat yang nantinya dapat mengahasilkan generasi-generasi penerus

bangsa. Pengalaman sangatlah berhubungan dengan sikap seseorang,

semakin seseorang pernah mengalami sesuatu atau berpengalaman maka

dia akan mempunyai sikap yang positif (Darma, 2017).

Penelitian Anggraini (2019) menunjukkan bahwa hasil analisis

dengan uji Chi Square, diperoleh nilai ρ = 0,0005, ada hubungan antara

sikap personal hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri di

desa Sumbersari RT 10/04 Kabupaten Subang periode Juni 2016.

D. Remaja

1. Pengertian remaja

Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

masa dewasa, di mana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat

termasuk fungsi reproduksi sehingga memengaruhi terjadinya perubahan-


3

perubahan perkembangan, baik fisik, psikologis, maupun peran social

(Ayu, 2019).

2. Karakteristik remaja

Menurut (Ayu, 2019), karakteristik remaja berdasarkan umur adalah :

a. Masa remaja awal (10-12 tahun)

Masa remaja awal karateristiknya lebih dekat dengan teman

sebaya, ingin bebas, lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya,

mulai berpikir abstrak.

b. Masa remaja pertengahan (13-15 tahun)

Masa remaja pertengahan karateristiknya adalah mencari

identitas diri, timbul keinginan untuk berkencan, mempunyai rasa

cinta yang mendalam, mengembangkan kemampuan berpikir abstrak

dan berkhayal tentang aktivitas seks.

c. Remaja akhir (17-21 tahun)

Remaja akhir karateristiknya adalah pengungkapan kebebasan

diri, lebih selektif dalam mencari teman sebaya, mempunyai citra

tubuh (body image) terhadap dirinya sendiri dan dapat mewujudkan

rasa cinta.

3. Perubahan fisik dan kejiwaan pada remaja

Tanda-tanda seks primer merupakan tanda yang berhubungan

langsung dengan organ seks yang terdiri atas terjadinya menstruasi pada

remaja putri. Tanda-tanda seks sekunder ditandai dengan pinggul melebar,


3

pertumbuhan rahim dan vagina, payudara membesar, tumbuhnya rambut

di ketiak dan sekitar kemaluan (pubis) (Ramadhani, 2019).

Perubahan proses kejiwaan terdiri dari perubahan emosi yang

ditandai dengan sensitif (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa),

agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh.

(Irianto, 2015).

4. Kesehatan reproduksi remaja

Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat mental, fisik dan

kesejahteraan social secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan

system dan fungsi serta proses dan bukan kondisi yang bebas dari penyakit

dan kecacatan (Marmi, 2015)

5. Hak-hak reproduksi remaja

Hak-hak reproduksi yang harus dipenuhi remaja adalah mendapat

informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi, pelayanan dan kesehatan

reproduksi, kebebasan dalam pelayanan kesehatan reproduksi, bebas dari

penganiayaan dan perlakuan buruk yang menyangkut kesehatan

reproduksi, mendapatkan manfaat dari hasil kemajuan ilmu pengetahuan di

bidang kesehatan reproduksi dan kebebasan dari segala bentuk

diskriminasi dalam kesehatan reproduksi (Ayu, 2019).


3

F. Kerangka teori

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Penyebab Keputihan

Pengetahuan Vaginal Hygiene buruk Sikap

Pengalaman Pribadi
Tahu Penggunaan celana tidak menyerap keringat
Memahami Penggunaan celana ketat
Aplikasi Penggunaan deodoran vagina
Analisis Mendukung Tidak mendukung
Evaluasi

Respon
mengenai
kebersiha
Proses n vaginal
pH vagina tidak seimbang baik

Kesadaran Respon
mengena
pH vagina menjadi basa pH pH
Merasa tertarik i
vagina tidak
Berprilaku kebersih
sesuai pengetahuanan
pH vagina menjadi asam
pH vagina menjadi basa
Lactobacillus menurun, kuman patogen meningkat

Lactobacillus meningkat,Lactobacillus
kuman patogen tidak mengganggu
menurun, kuman patogen m

Kejadian keputihan

Sumber : Modifikasi Anggraini (2017)


Pengobatan
3

F. Kerangka Konsep

Bagan 2.2 Kerangka Konsep

Pengetahuan Keputihan
G. Hipotesis Kejadian Keputihan

Sikap
1 : Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian keputihan pada

remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu.

2 : Ada hubungan sikap dengan kejadian keputihan pada remaja

putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yang

bertumpu sangat kuat pada pengumpulan data berupa angka hasil dari

pengukuran. Karena itu data yang terkumpul harus diolah secara statistik agar

dapat ditaksir dengan baik (Arikunto, 2016).

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik

observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional

merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari

adanya suatu hubungan antara variabel independen dan variabel dependen

yang diukur hanya satu kali dalam satu waktu (Wahyuni, 2018).

Bagan 3.1 Desain Penelitian


Keputihan
Buruk
Tidak Keputihan

Keputihan
Pengetahuan Cukup

Tidak Keputihan

Remaja Putri SMAN 2 Kota Bengkulu Keputihan


Baik

Tidak Keputihan

Tidak mendukung Keputihan

Sikap Tidak Keputihan

Keputihan
Mendukung
Tidak Keputihan

35
3

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini mengkaji dua variabel, yaitu variabel dependen dan

variabel independen. variabel dependen adalah kejadian keputihan dan

variabel independen adalah pengetahuan dan sikap pada remaja putri di SMA

Negeri 2 Kota Bengkulu.

Bagan 3.2 Variabel Penelitian


Variabel Independen Variabel Dependen
Pengetahuan

Kejadian Keputihan
Sikap

C. Definisi Oprasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Oprasional Alat ukur Hasil Ukur Skala


Ukur

Kejadian Keluaranya cairan yang berlebihan selain Kuesioner 0: Keputihan Nominal


keputihan darah dari liang vagina diluar kebiasaan Kejadian 1: Tidak
Dengan ciri: jumlahnya sedikit-banyak, Keputihan Keputihan
dengan konsistensi encer-kental, berbau
atau tidak berbau dan gatal
Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui oleh Kuesioner 0: Kurang Jika nilai Ordinal
responden tentang keputihan mengenai Pengetahu- Jawaban responden
pengertian, penyebab, jenis, ciri, an (<56)
dampak, pencegahan, cara mengatasi, 1: Cukup Jika nilai
pengobatan, kebiasaan baik mencegah jawaban responden
keputihan (56-75)
2: Baik Jika nilai
jawaban responden
(76-100)
Sikap Segala kebiasaan remaja untuk menjaga Kuesioner 0 : Tidak mendukung Ordinal
vaginal kebersihan mengenai vaginal hygiene Sikap Jika Skor T < 50.00
hygiene yang baik dan buruk pada organ 1 : Mendukung Jika
reproduksi Skor T ≥ 50.00
3

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di SMA Negeri

2 Kota Bengkulu tahun 2020 sebanyak 648 orang.

2. Sampel

Sampel ditentukan oleh rumus menurut Slovin dengan tingkat kesalahan

atau ketidaktelitian 10% sebagai berikut :

n= 𝑁
1 +𝑁 (𝑑2)

648
n = 1 +648 (0,12)

648
n = 7,48

n = 86,63 = 87

Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 87 responden.

Ket :

n = Besar sampel

N = Besar

populasi

d2 = Standar eror 10% = (0,1)

Pengambilan sampel untuk mencukupi jumlah 87 responden

menggunakan teknik Proportionete Stratified Random Sampling agar

dapat mewakili setiap kelas XII. Stratified Sampling adalah cara

penarikan sampel untuk populasi yang memiliki karakteristik

heterogen atau karakteristik yang dimiliki populasi bervariasi (Janna,

2016).
3

Proportional sampling atau sampling berimbang, yaitu dalam

menentukan sampel, peneliti mengambil wakil-wakil dari tiap-tiap

kelompok yang ada dalam populasi yang jumlahnya disesuaikan

dengan jumlah anggota subjek yang ada di dalam masing-masing

kelompok tersebut.

Kelas XII terbagi menjadi kelas MIPA 6 kelas dengan jumlah

140 siswi dan kelas IPS 4 kelas berjumlah 65 siswi. Sehingga jumlah

seluruh siswi kelas XII adalah 205. Adapun pembagian sampelnya

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Sampel

No Kelas Jumlah Rumus Sampel


Siswi
18
1 XII MIPA A 18 = x 87 = 7,6 ≈ 8 8
205

2 XII MIPA B 26 = 26
x 87 = 11,0 ≈ 11 11
205
XII MIPA = 23
x 87 = 9,7 ≈ 10
3 23 205 30
C-E 10 x 3 = 30
4 XII MIPA F 27 = 27
x 87 = 11,4 ≈ 11 11
205
= 17
x 87 = 7,2 ≈ 7
5 XII IPS A,B 17 205 14
7 x 2 = 14
6 XII IPS C 16 = 16 x 87 = 6,7 ≈ 7 7
205
15
7 XII IPS D 15 = x 87 = 6,3 ≈ 6 6
205
Jumlah seluruh responden 87

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu pada bulan

Desember - Januari 2021.

F. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis data

1. Pengumpulan data
3

a. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data sekunder

dan data primer. Data sekunder diperoleh dari register jumlah remaja

perempuan yang masih aktif sebagai peserta didik di SMA Negeri 2

Kota Bengkulu. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner

secara online menggunakan aplikasi kuesioner elektronik pada google

form. (Link dan foto kuesioner terlampir).

b. Instrument

Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Notoadmodjo, 2015). Penelitian ini menggunakan

instrument penelitian berupa kuesioner penelitian terdahulu yaitu

penelitian Handayani (2018) yang sudah baku karena sudah teruji

validitas dan reliabilitasnya, dengan cara memberikan seperangkat

pertanyaan kepada responden secara online untuk dijawab. Kuesioner

terdiri dari 31 soal yaitu:

1) Satu pertanyaan tentang kejadian keputihan

2) Dua puluh pertanyaan tentang pengetahuan dengan bentuk soal

pilihan ganda options a-d, jika responden menjawab salah maka

pointnya 0 jika responden menjawab benar maka pointnya untuk

satu pertanyaan pointnya 5. Jika responden menjawab pertanyaan

dengan nilai benar <56 pengetahuannya kurang, jika responden

menjawab pertanyaan dengan nilai benar 56-75 pengetahuan


4

cukup dan jika responden menjawab pertanyaan dengan nilai

benar 76-100 pengetahuannya baik.

3) Sepuluh pertanyaan tentang sikap, dengan menggunakan skala

likert sebagai skala pengukuran.

Pertanyaan tidak mendukung, Sangat Setuju (SS) = 1, Setuju (S)

= 2, Tidak Setuju (TS) = 3, Sangat Tidak Setuju (STS) = 4

Pertanyaan mendukung, Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3,

Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

2. Pengolahan data

Berikut proses pengolahan data menurut Heryana (2019) :

a. Pemeriksaan Data (Editing)

Dalam melakukan kegiatan memeriksa data ini meliputi perhitungan

dan perjumlahan dan koreksi (memeriksa kelengkapan data,

kesinambungan data dan keseragaman data).

b. Pengkodean (Coding)

Pengkodean merupakan dilakukan dengan memberikan simbol-simbol

tertentu untuk masing-masing data yang sudah diklasifikasikan.

1) Coding untuk variabel kejadian keputihan

a) Keputihan 0

b) Tidak Keputihan 1

2) Coding untuk variabel pengetahuan

a) Pengetahuan Kurang 0

b) Pengetahuan Cukup 1
4

c) Pengetahuan Baik 2

3) Coding untuk variabel sikap

a) Sikap tidak mendukung : 0

b) Sikap mendukung 1

c. Menentukan Skor (Scoring)

Tahapan ini dilakukan setelah ditentukan kode jawaban atau hasil

observasi sehingga setiap jawaban responden atau hasil observasi dapat

diberikan skor.

1) Untuk mengukur pengetahuan tentang keputihan

Bila responden menjawab benar satu soal skornya 5 dan bila

responden menjawab salah skor yang diberikan 0. Dengan hasil

jumlah soal yang benar dikali 5. Contoh jika responden

menajawab soal benar semua 20x5 = 100.

Dengan Kategori:

a) Kurang : Skor nilai kurang dari 65

b) Cukup : Skor nilai 56-75

c) Baik : Skor nilai 76-100

2) Untuk mengukur
sikap

Pengukuran sikap dengan menggunakan skala likert yang

tujuannya untuk mengukur persepsi, sikap atau perilaku seseorang

atau kelompok mengenai sebuah perstiwa atau fenomena sosial,

yang berisi pernyataan-pernyataan terpilih dan telah diuji


4

reabilitas dan validitasnya maka dapat digunakan untuk

mengungkapkan sikap kelompok responden (Azwar, 2015).

Menggunakan skor berdasarkan skala likert:

a) Skala likert pernyataan positif:

Sangat Setuju (SS) =4

Setuju (S) =3

Tidak Setuju (TS) =2

Sangat Tidak Setuju (STS) =1

b) Skala likert pernyataan negatif:

Sangat Setuju (SS) =1

Setuju (S) =2

Tidak Setuju (TS) =3

Sangat Tidak Setuju (STS) =4

Maka, Penilaian sikap yang didapatkan jika :

1. Skor T < 50.00, berarti subjek bersikap tidak mendukung

2. Skor T ≥ 50.00 berarti subjek bersikap mendukung

d. Memasukkan Data (Data Entry)

Data yang sudah diberi kode dimasukkan kedalam program komputer.

e. Pembersihan Data (Cleaning)

Melakukan pengecekan ulang kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.


4

f. Tabulasi Data (Tabulating)

Tabulasi data merupakan kegiatan menyusun dan mengorganisir data

sedemikian rupa sehingga akan dapat dengan mudah untuk dilakukan

penjumlahan, disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.

1. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

univariat (Analisis Deskriptif) dan analisis bivariat. Analisis univariat

bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap

variable penelitian (Notoadmodjo, 2015). Analisis ini akan disajikan

dalam bentuk tabel. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui

beberapa variabel yang mungkin berhubungan dengan kejadian keputihan,

antara variabel independen dengan variabel dependen. Analisis data pada

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS Statistik versi

16 lalu disajikan dalam bentuk narasi, dan tabel.

a. Analisis univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi

variabel pengetahuan dan sikap dengan menggunakan rumus:

P = 𝐹 x 100 %
𝑁

P = Jumlah persentase yang ingin dicapai

F = Jumlah frekuensi karakteristik

responden N = Jumlah sampel

Dengan interprestasi hasil sebagai berikut:

0% = Tidak satupun dari responden


4

1%-25% = Sebagian kecil dari

responden 26%-49% = Hampir sebagian

responden 50% = Setengah responden

51%-75% = Sebagian besar dari

responden 76%-99% = Hampir seluruh

responden 100% = Seluruh responden

(Arikunto, 2015)

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Imron, 2016).

Untuk melihat hubungan pengetahuan dan sikap dengan kejadian

keputihan. Analisis bivariat menggunakan statistic chi-square (χ2)

dengan sistem komputerisasi tingkat kemaknaan (signifikansi) sebesar

5% atau p < 0,05 dan menggunakan perbandingan χ2 hitung > χ2 tabel

untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapat hubungan antara

variabel dependen dan independen. Kriteria hasil menggunakan uji

statistik chi-square dapat ditarik dengan kesimpulan berikut :

1) Analisis Uji Hipotesa

a) Pengetahuan

Jika p ≤ 0,05 maka Ha diterima, berarti ada hubungan antara

pengetahuan dengan kejadian keputihan pada remaja putri di

SMA Negeri 2 Kota Bengkulu.


4

Jika p > 0,05 maka Ha ditolak, berarti tidak ada hubungan

antara pengetahuan dengan kejadian keputihan pada remaja

putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu.

b) Sikap

Jika p ≤ 0,05 maka Ha diterima, berarti ada hubungan antara

sikap dengan kejadian keputihan pada remaja putri di SMA

Negeri 2 Kota Bengkulu.

Jika p > 0,05 maka Ha ditolak, berarti tidak ada hubungan

antara sikap dengan kejadian keputihan pada remaja putri di

SMA Negeri 2 Kota Bengkulu.

2) Analisis Uji Rasio Prevalensi (RP)

Karena penelitian ini adalah Cross Secsional yang digunakan

untuk melihat seberapa besar risiko yaitu dengan menggunakan

Uji RP dengan cara membagi nilai Odds Rasio (OR) dengan

Relative Risk (RR). Pada penelitian ini uji RP hanya dilakukan

pada variabel sikap karena pada variabel pengetahuan tabel 2x3

sehingga tidak bisa dilakukan uji RP.

a) Bila nilai RP > 1 = Faktor risiko sikap dapat menyebabkan

terjadinya keputihan

b) Bila nilai RP = 1 = Faktor risiko sikap yang bersifat netral

(tidak mempengaruhi)

c) Bila nilai RP < 1 = Faktor risiko sikap tidak menyebabkan

terjadinya keputihan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Jalannya Penelitian

Penelitian ini berjudul Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan

Kejadian Keputihan pada Remaja Putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu

Tahun 2021. Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2021 dengan tujuan

untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan kejadian

keputihan pada remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu.

Penelitian ini dilakukan saat masa pandemi Covid-19 dan pihak

sekolah masih melaksanakan pembelajaran daring bagi para siswa dan siswi,

maka peneliti melakukan penelitian secara online dengan menyebarkan

kuesioner menggunakan Google Form. Setelah mendapatkan izin dari

kemahasiswaan, peneliti melakukan pengambilan 87 sampel dengan

menggunakan teknik Proportionete Stratified Random Sampling agar dapat

mewakili sampel pada tiap kelas kemudian dilakukan dengan cara pengundian

nomor absen, yang nomornya keluar sesuai dengan urutan absen maka ia

adalah responden.

Setelah itu peneliti menghubungi masing-masing wali kelas untuk izin

sekaligus meminta nomor WhatsApp remaja putri yang telah terpilih sebagai

responden untuk dimasukkan kedalam grup penelitian. Setelah responden

lengkap 87 orang, peneliti mulai melakukan penelitian dengan melakukan

pembukaan digrup WhatsApp seperti memperkenalkan diri, menjelaskan

maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini dan dilanjutkan melakukan list

4
4

absen. Kemudian peneliti membagikan link kuesioner pengetahuan tentang

keputihan, sikap vaginal hygiene dan kejadian keputihan dalam satu link

Google Form.

Setelah data terkumpul, pada tanggal 15 Januari 2021 data

dimasukkan kedalam format pengumpulan data, kemudian dilakukan tahap

pengolahan data yaitu editing, coding, entry data/processing dan cleaning.

Data tersebut kemudian diolah secara komputerisasi menggunakan program

Microsoft Excel dan SPSS 16, selanjutnya dilakukan analisis data univariat

untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel dan analisis

bivariat untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan kejadian

keputihan.

B. Hasil Penelitian

1. Analisis univariat

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari

variabel independen pengetahuan dan sikap serta variabel dependen

kejadian keputihan pada remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu

pada tahun 2021. Adapun hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut :

4
4

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan, Sikap dengan Kejadian


Keputihan pada Remaja Putri di SMA Negeri 2 Kota
Bengkulu

No n=87 Frekuensi (F) Persentase (%)


1 Pengetahuan
Kurang 31 35,6
Cukup 14 16,1
Baik 42 48,3
2 Sikap
Tidak mendukung 36 41,4
Mendukung 51 58,6
3 Kejadian
Keputihan
Keputihan 63 72,4
Tidak Keputihan 24 27,6

Berdasarkan tabel 4.1 dari 87 remaja putri, didapatkan hasil hampir

sebagian (35,6%) remaja putri memiliki pengetahuan kurang, hampir

sebagian (41,4%) remaja putri memiliki sikap unfavourable dan sebagian

besar dari remaja putri (72,4%) mengalami kejadian keputihan.

2. Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan

pengetahuan tentang keputihan dan sikap menjaga vaginal hygiene

dengan kejadian keputihan pada remaja putri SMA Negeri 2 Kota

Bengkulu yang dapat dilihat pada tabel berikut:


4

Tabel 4.2 Hubungan Pengetahuan Tentang Keputihan Dengan


Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri SMA Negeri 2
Kota Bengkulu

Kejadian Keputihan
Tidak Total
Pengetahuan Keputihan
Keputihan 𝝌2 df p
F % F % F %
Kurang 27 87,1 4 12,9 31 100
Cukup 11 78,6 3 21,4 14 100 7,140 2 0,029
Baik 25 59,5 17 40,5 42 100

Dari tabel 4.2 didapatkan bahwa dari 31 remaja putri yang

memiliki pengetahuan kurang, hampir seluruh remaja putri (87,1%)

mengalami keputihan dengan 14 remaja putri yang memiliki pengetahuan

cukup hampir seluruh remaja putri (78,6%) mengalami keputihan dan dari

42 remaja putri memiliki pengetahuan baik sebagian besar dari remaja

putri (59,5%) mengalami keputihan.

Hasil uji Chi-Square diperoleh diperoleh χ2 hitung = 7,105

sedangkan χ2 tabel berdasarkan df = 2 dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)

sebesar 5,991 (7,105 > 5,991) dengan nilai ρ = 0,029 < α = 0,05 berarti

signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi ada hubungan yang

signifikan antara pengetahuan remaja mengenai keputihan dengan kejadian

keputihan pada remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu.

Tabel 4.3 Hubungan Sikap Menjaga Vaginal Hygiene


Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri
SMA Negeri 2 Kota Bengkulu

Kejadian Keputihan
Tidak
Sikap Keputihan Total RP
Keputihan F 𝝌2 df p 0R/RR
% F % F %
Tidak mendukung 31 86,1 5 13,9 36 100 1
Mendukung 32 62,7 19 37,3 51 100 5,768 0,016 2.6
5

Dari tabel 4.3 didapatkan bahwa dari 36 remaja putri yang

memiliki sikap tidak mendukung, hampir seluruh remaja putri (86,1%)

mengalami keputihan. Selanjutnya, dari dari 51 remaja putri yang

memiliki sikap mendukung, sebagian besar dari remaja putri (62,7%)

mengalami keputihan.

Hasil uji Chi-Square diperoleh diperoleh χ2 hitung = 5,768

sedangkan χ2 tabel berdasarkan df = 1 dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)

sebesar 3,841 (5,768 > 3,841) dengan nilai ρ = 0,016 < α = 0,05 berarti

signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi ada hubungan yang

signifikan antara sikap menjaga vaginal hygiene remaja dengan kejadian

keputihan pada remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu, dengan nilai

RP = 2.682 yang berarti remaja putri SMA Negeri 2 Kota Bengkulu yang

memiliki sikap tidak mendukung memiliki risiko 2,682 kali lebih besar

mengalami kejadian keputihan.

C. Pembahasan

1. Pengetahuan remaja putri

Berdasarkan dari kuesioner penelitian pengetahuan remaja putri

sudah cukup baik karena mereka sudah mengetahui mengenai jenis

keputihan, pencegahan keputihan, penyebab vaginal hygiene yang buruk,

penggunaan air dan celana yang tepat untuk mencegah keputihan. Namun

masih ada juga dari remaja putri yang belum mengetahui mengenai hal

tersebut ditambah mengenai ciri keputihan tidak normal dan dampak

keputihan yang mengakibatkan hampir sebagian remaja putri memiliki


5

pengetahuan yang kurang, karena hanya 45 remaja putri dengan jawaban

benar mengenai ciri keputihan tidak normal dan hanya 53 remaja putri

yang menjawab benar mengenai dampak dari keputihan.

Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana

diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan

semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan

berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan

rendah pula. Hal ini mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak

mutlak hanya diperoleh melalui pendidikan (Notoadmodjo,2015).

2. Sikap vaginal hygiene remaja putri

Sebagian besar dari remaja putri SMA Negeri 2 Kota Bengkulu

memiliki sikap menjaga kebersihan daerah kewanitaan yang mendukung

karena, didukung mengenai sikap positif yang dilakukan dalam menjaga

kebersihan seperti membasuh daerah kewanitaan dari arah depan

kebelakang, mengeringkan daerah kewanitaan setelah buang air kecil,

mencuci tangan sebelum menyentuh daerah kewanitaan serta menghindari

sikap negatif seperti mengindari pemakaian air sabun untuk membasuh

daerah kewanitaan dan tidak menggunakan celana yang ketat.

Namun masih terdapat juga sikap remaja putri yang tidak

mendukung dikarenakan jarang mengganti celana dalam dan pembalut saat

menstruasi, menggunakan air yang tergenang didalam ember untuk

membasuh daerah kewanitaan serta menggunakan antiseptik setiap hari.


5

Sikap dalam merawat organ reproduksi merupakan faktor utama

dalam kesehatan organ reproduksi. Adanya sikap yang buruk dalam

menjaga kebersihan area genitalia seperti mencuci dengan air kotor,

memakai pembilas secara berlebihan, menggunakan celana yang tidak

menyerap keringat, jarang mengganti celana dlam dan tidak sering

mengganti pembalut dapat menjadi faktor pencentus terjadinya keputihan

pada remaja (Aini, 2016).

Kebersihan seseorang merupakan suatu tindakan untuk memelihara

kesehatatan untuk mencapai kesejahteraan fisik dan psikis, apabila ingin

terhindar dari keputihan tentu harus menjaga kebersihan daerah

kewanitaan (Nurlaila, 2015).

3. Hubungan pengetahuan dengan kejadian keputihan pada remaja putri

Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan nilai ρ = 0,029 < α = 0,05 ada

hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja mengenai keputihan

dengan kejadian keputihan. Dari 31 remaja putri yang memiliki

pengetahuan kurang, hampir seluruh remaja putri 27 (87,1%) mengalami

keputihan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jawaban yang salah dari

pertanyaan kuesioner remaja putri mengalami kejadian keputihan

dikarenakan tidak tahu definisi keputihan tidak tahu penyebab keputihan,

tidak tahu dampak keputihan, dan tidak tahu cara menjaga kebersihan

vagina yang benar seperti penggunaan air yang benar untuk membasuh

daerah kewanitaan dan juga cara membasuh daerah kewanitaan.


5

Didukung oleh teori Notoadmodjo (2015) yang mengatakan bahwa

pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi terjadinya masalah

kesehatan. Jika pengetahuan seseorang itu rendah maka semakin rendah

pula kesehatannya.

Pengetahuan yang kurang juga disebabkan karena masih adanya

sikap yang acuh terhadap kesehatan reproduksi sehingga mereka tidak

memperhatikan dengan benar hal-hal apa saja yang berkaitan kesehatan

reproduksi. Selain itu, banyaknya pelajaran yang didapatkan oleh siswi

disekolah membuat para siswi bersikap acuh, para siswi lebih memilih

untuk menganggapi dan mencari informasi mengenai pelajaran yang

didapat disekolah dibandingkan untuk mencari informasi lain di luar mata

pelajaran sekolah. Kurang aktifnya ekstrakulikuler PIK-R juga

mempengaruhi pengetahuan siswi mengenai kesehatan reproduksi

(Haringi, 2016).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Darma (2017)

menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antara pengetahuan

dengan kejadian keputihan (ρ = 0,009). Keputihan lebih sering terjadi

pada siswi dengan pengetahuan kurang daripada pada siswi dengan

pengetahuan baik.

Selain itu juga selaras dengan hasil penelitian Novita (2019) yang

menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antara tingkat

pengetahuan ramaja SMP kelas VIII dengan kejadian keputihan (ρ =

0,027).
5

Begitupun penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Nurlaila

(2015) Hubungan Pengetahuan dan Personal Hygiene Dengan Kejadian

Keputihan Pada Remaja Putri yang menunjukkan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara pengetahuan responden dengan terjadinya

keputihan dengan nilai ρ = 0,010 < 0,05.

Namun dalam penelitian ini juga didapatkan dari 31 remaja putri

yang memiliki pengetahuan kurang, sebagian kecil remaja putri (12,9%) 4

orang tidak mengalami kejadian keputihan, hal itu dapat terjadi karena

mereka memiliki sikap yang mendukung dalam menjaga kebersihan

vagina sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya keputihan. Dapat juga

dilihat dari faktor lain seperti remaja putri tidak sedang mengalami stress

atau kelelahan, kemudian menjaga pola makan dengan tidak banyak

mengkonsumsi makanan tinggi gula > 50 gram/hari yang dapat

menyebabkan keputihan.

Dari 14 remaja putri yang memiliki pengetahuan cukup hampir

seluruh remaja putri (78,6%) mengalami kejadian keputihan. Hal ini dapat

terjadi karena faktor lain seperti sikap menjaga kesehatan reproduksinya

kurang baik, remaja putri mengalami kelelahan dan stress. Pengetahuan

remaja yang cukup mengenai kesehatan reproduksi khususnya keputihan

namun belum mampu untuk berfikir rasional dan logis terhadap ilmu atau

gagasan yang didapatnya (Anggraini, 2019).

Berdasarkan hasil penelitian ini juga didapatakan 42 remaja putri

yang memiliki pengetahuan baik sebagian besar dari remaja putri (59,5%)
5

mengalami kejadian keputihan. Hal ini disebabkan karena pemahaman

mengenai pengetahuan keputihan yang mereka miliki hanya sebatas tahu

saja tetapi tidak mereka aplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Penerapan

ilmu yang dimilikinya belum bisa mereka terapkan sehingga

pengetahuannya tidak berkembang.

Faktor lainnya yang dapat menyebabkan keputihan selain dari

pengetahuan yaitu kondisi tubuh yang mengalami kelelahan dan stress

baik secara fisik maupun psikologi seperti tuntutan pelajaran sekolah yang

terlalu berat dan adanya tugas yang menumpuk tentu hal tersebut dapat

mempengaruhi kerja hormon yang ada dalam tubuh perempuan termasuk

memicu peningkatan hormon estrogen dalam tubuh. Pengaruh hormon ini

pula dapat menyebabkan terjadinya keputihan pada remaja putri.

Selain itu juga kurangnya menjaga pola makan seperti seringnya

mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula yang tinggi

yaitu > 50 gram/hari dapat menyebabkan bakteri lactobacillus tidak dapat

meragikan semua gula kedalam asam laktat dan tidak dapat menahan

pertumbuhan penyakit, maka adanya jumlah gula yang meningkat jamur

atau bakteri perusak akan bertambah banyak, sehingga dapat menyebabkan

terjadinya keputihan.

Seseorang yang memiliki pengetahuan baik belum tentu akan

memiliki sikap ataupun perilaku yang baik pula apabila kesadaran akan

sikap atau perilaku itu tidak ada (Azwar, 2015).


5

Remaja putri yang mengalami keputihan dan tidak mengalami

keputihan sama-sama memiliki pengetahuan yang baik, cukup dan kurang.

Meskipun remaja putri yang berpengetahuan baik tentang keputihan, akan

tetapi mengalami keputihan yang diakibatkan sikap dan personal hygiene

yang kurang baik dalam menjaga kebersihan organ genitalia (Darma,

2017).

Faktor lainnya yang mempengaruhi pengetahuan seseorang juga

adalah paparan informasi baik itu yang berasal dari media masa, dari orang

tua, guru ataupun dari petugas kesehatan. Penelitian lain menunjukkan

bahwa terdapat beberapa sumber informasi reproduksi seperti dari sekolah,

media, petugas kesehatan dan forum pertemuan (Pertiwi, 2018).

4. Hubungan sikap menjaga vaginal hygiene dengan kejadian keputihan pada


remaja putri

Berdasarkan analisis uji Chi Square didapat ρ = 0,016 < α = 0,05

berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap menjaga vaginal

hygiene remaja dengan kejadian keputihan pada remaja putri di SMA

Negeri 2 Kota Bengkulu. Terdapat 36 remaja putri yang memiliki sikap

unfavourable, hampir seluruh remaja putri (86,1%) mengalami keputihan.

Hal ini terjadi karena masih adanya remaja putri yang mengabaikan untuk

melakukan kebersihan vagina sehingga lebih rentan mengalami kejadian

keputihan.

Dilihat dari hasil jawaban pertanyaan kuesioner sikap remaja putri

mengalami kejadian keputihan disebabkan karena remaja putri banyak

yang menggunakan sabun untuk mencuci daerah kewanitaan, air yang


5

tergenang didalam bak digunakan untuk membasuh daerah kewanitaan,

jarang mengganti celana dalam, jarang mengganti pembalut pada saat

menstruasi terlalu sering membersihkan daerah kemaluan menggunakan

antiseptik khusus vagina hal tersebut tentu bisa merubah pH vagina

menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari normal yang menjadikan

tempat tumbuhnya bakteri patogen dan mematikan bakteri lactobacillus.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Purnama (2016) pada

siswi MTS di Bantul terdapat hubungan bermakna antara sikap perawatan

vagina seseorang dengan kejadian keputihan (ρ=0,046). Persepsi, sikap,

dan harapan dari individu merupakan hal penting untuk terjadinya

perubahan perilaku. Sikap merupakan presdiposisi untuk melakukan suatu

tindakan serta suatu keadaan yang memungkinkan timbulnya suatu

perbuatan atau tingkah laku.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Oriza (2018) dengan

judul Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keputihan Pada

Remaja Putri Di SMA Darussalam Medan, yang menunjukkan terdapat

hubungan yang signifikan antara sikap vulva hygiene responden dengan

terjadinya keputihan dengan nilai ρ = 0,004 < 0,05.

Penelitian ini juga selaras dengan penelitian Sukamto (2018) yang

menunjukkan terdapat hubungan antara sikap perawatan vagina dengan

kejadian keputihan dengan nilai ρ = 0,041 < 0,05.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sikap menjaga vaginal

hygiene merupakan perawatan dimana seseorang merawat fungsi-fungsi


5

genetalia, adanya personal hygiene genetalia yang baik dapat mengurangi

risiko kejadian keputihan (Ramadhani, 2019).

Penelitian ini didukung juga didukung dengan teori bahwa sikap

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan tindakan atau

aktivitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku

(Notoatmodjo, 2015).

Namun dalam penelitian ini juga terdapat dari 36 remaja putri

yang mempunyai sikap unvaforable tetapi 5 orang tidak mengalami

kejadian keputihan. Hal ini dapat terjadi karena pengetahuan yang mereka

miliki baik dalam artian mereka sudah mengetahuai mengenai keputihan

hanya saja tidak mereka aplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari.

Faktor lain yang mempengaruhi sikap yaitu faktor pengalaman pribadi,

lingkungan, orang lain, media massa. Seperti ketika remaja melihat trend

berpakaian maka ia akan mengikuti pula seperti pemakaian celana yang

ketat, namun karena remaja tersebut memiliki pengetahuan yang baik hal

itu tidak dilakukan remaja dengan terlalu sering sehingga dapat

mengurangi risiko terjadinya keputihan.

Dapat pula terjadi karena remaja putri tersebut tidak sedang

mengalami stress atau kelelahan sehingga tidak mengalami keputihan.

Faktor makanan juga mempengaruhi ketika remaja putri tidak

mengkonsumsi makanan yang tinggi gula dalam jumlah > 50 gram/hari itu

tentu dapat mengurangi risiko terjadinya keputihan.


5

Berdasarkan penelitian ini juga didapat 51 remaja putri yang

memiliki sikap favourable, sebagian besar dari remaja putri (62,7%)

mengalami kejadian keputihan. Hal ini tentu disebabkan karena keputihan

bisa timbul dari faktor lain seperti pengetahuan yang kurang, faktor

meningkatnya hormon estrogen sebelum dan sesudah menstruasi yang,

kelelahan, stress dan makanan tinggi gula yang dikonsumsi > 50 gram/hari

tentunya mempengaruhi kejadian keputihan.

Terbentuknya sikap menjaga kebersihan organ genital, terutama

pada remaja putri dimulai pada domain kognitif dalam arti remaja putri

harus tahu terlebih dahulu tentang materi sehingga menimbulkan

pengetahuan dan selanjutnya menimbulkan respon batin dalam bentuk

sikap remaja putri terhadap objek yang diketahuinya yaitu tentang

keputihan (Notoadmodjo, 2015).

5. Keterbatasan penelitian

a. Pengumpulan data dengan kuesioner bersifat subjektif, sehingga

jawaban pada kuesioner bergantung pada pendapat atau pandangan

pribadi dari responden.

b. Penentuan kejadian keputihan pada penelitian ini tidak dengan

dengan pemeriksaan makroskopis, hanya sesuai dengan jawaban

kesioner dari responden berdasarkan pendapat pribadi.

c. Waktu dan tenaga yang terbatas dengan subjek yang diteliti dalam

jumlah besar sehingga hanya dilakukan pengisian kuesioner secara

terpimpin dan tidak melakukan wawancara secara langsung.


6

d. Pendokumentasian pengisian kuesioner online yang tidak

didampingi wali kelas lebih sulit dilakukan dibandingkan

dokumentasi pengisian kuesioner secara langsung dengan adanya

pendampingan dari wali kelas.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan dan

Sikap dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Putri di SMA Negeri 2 Kota

Bengkulu Tahun 2021, maka penulis dapat dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Dari 87 remaja putri didapatkan hasil hampir sebagian remaja putri

memiliki pengetahuan kurang, hampir sebagian remaja putri memiliki

sikap tidak mendukung dan sebagian besar remaja putri mengalami

kejadian keputihan.

2. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan mengenai keputihan

dengan kejadian keputihan pada remaja putri di SMA Negeri 2 Kota

Bengkulu Tahun 2021.

3. Ada hubungan yang signifikan antara sikap vaginal hygiene dengan

kejadian keputihan pada remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu

Tahun 2021.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti

ingin memberikan saran kepada beberapa pihak yang terkait :

61
62

1. Bagi Akademik

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan

informasi bagi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu untuk

menambah pengetahuan mahasiswa tentang kejadian keputihan.

2. Bagi SMA Negeri 2 Kota Bengkulu

Hasil penelian ini diharapkan bisa menjadi bahan acuan bagi pihak sekolah

SMA Negeri 2 Kota Bengkulu untuk bisa kembali mengaktifkan

esktrakulikuler PIK-R secara online agar dapat melakukan penyuluhan

kesehatan reproduksi remaja putri yaitu keputihan dan diharapkan kepada

remaja putri agar dapat menjaga kesehatan reproduksinya dengan

meningkatkan pengetahuan keputihan, melakukan personal hygiene

genitalia yang baik sehingga dapat memiliki sikap yang mendukung untuk

menjaga kesehatan reproduksi.

3. Bagi Pelayanan Kesehatan Dasar

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukkan bagi

pihak puskesmas untuk melakukan penyuluhan tentang keputihan pada

remaja putri.

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukkan

dalam pengembanagan penelitian berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Abrori. 2017. “Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keputihan Patologis


Siswi SMAN 1 Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara". Pontianak:
Universitas Muhammadiyah Fakultas Kesehatan Masyarakat. Vol 3(5).
Aeni, Wiwin Nur. 2017. “Hubungan Perilaku Genitalia Hygiene Dengan Kejadian
Keputihan Remaja Di Pondok Pesantren Di Indramayu.” Vol 1 Hal:39–48.
Aini, Mella Qurrotul. 2016. “Hubungan Sikap Menjaga Kebersihan Organ
Genetalia Eksterna Dengan Kejadian Keputihan Pada Mahasiswi
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.” Jurnal Keperawatan Poltekkes
Tasikmalaya Vol 12.
Anggraini, Nelly. 2017. “Hubungan Pengetahuan dan Personal Hygiene Genitalia
Terhadap Kejadian Flour Albus Patologis Pada Remaja Putri Di Pondok
Pesantren Pancasila Kota Bengkulu Tahun 2017.” Poltekkes Kemenkes
Bengkulu.
Anggraini, Nofa. 2019. “Hubungan Pengetahuan Tentang Personal Hygiene dan
Perilaku Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri.” Vol 2
(2) Hal :83–88.

Arikunto, Suharsimi. 2015. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.


Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arthanasia. 2015. Sistem Reproduksi. Jakarta: Mutiara.
Aulia. 2016. Serangan Penyakit-Penyakit Khas Wanita Paling Sering Terjadi.
Yogyakarta: Buku Biru.
Ayu. 2019. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Yogyakarta:
PT. Pustaka Baru.
Azwar. 2015. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Bagus, Made, and Dwi Aryana. 2019. “Gambaran pengetahuan, sikap, dan
perilaku Tentang Vaginal Hygiene Terhadap Kejadian Keputihan
Patologis Pada Siswi Kelas 1 Di SMA Negeri 1 Denpasar Periode Juli
2018.” Intisari Sains Medis Vol 10(1) Hal:88–94.
Bahari, H. 2016. Cara Mudah Atasi Keputihan. 2nd ed. Jakarta: Buku
Biru. BKKBN. 2018. “Kesehatan Reproduksi Remaja.”
BPS Provinsi Bengkulu. 2018. “Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Di Provinsi Bengkulu Tahun 2018.”

63
6

Darma. 2017. “Hubungan Pengetahuan, Vulva Hygiene, Stres dan Pola Makan
Dengan Kejadian Infeksi Flour Albus.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat Vol 2(6) Hal:1–9.
Diknas Provinsi Bengkulu. 2020. Data Jumlah Peserta Didik SMA Provinsi
Bengkulu.
Elliana, Dewi. 2020. “Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan
Keputihan Pada Remaja Karang Taruna Di Kabupaten Cilacap.” Miwifery
Care Journal Vol 1(3) Hal:28–33.
Fallis, A.2017. "Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Vaginal Hygiene
Terhadap Kejadian Keputihan Patologis Pada Remaja Putri Usia 13-17
Tahun Di Daerah Pondok Cabe Ilir". Vol. 53.

Handayani, Eni Saputri. 2018. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Al-Quran
Harsallakum Kota Bengkulu Tahun 2018.”
Heryana. 2019. Metodologi Penelitian Pada Kesehatan Masyarakat. 2nd ed.
Jakarta: Esa Unggul.
https://id.theasianparent.com/jenis-keputihan (Gambar Keputihan)

Ida Samidah. 2016. “Hubungan Pengetahuan Sikap dan Praktek Personal Hygiene
Dengan Kejadian Keputihan Remaja Putri Di Sman 4 Kota Bengkulu.”
Jnph Vol 4(2) Hal:51–56.
Irianto, K. 2015. Kesehatan Reproduksi (Reproduktive Health) Teori &
Praktikum. Bandung: ALFABETA.
Irnawati, Yuli, and Vivi Nur Setyaningrum. 2017. “Hubungan Personal Hygiene
Organ Reproduksi Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Siswi Smk N
1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang.” Hal:47–52.
Janna, Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif.
2nd ed. Jakarta: Rajagrafindo Perkasa.
Jurnal Laboratorium Medic. 2017. “Gambar Keputihan Dan Mikrobakterial.”
Kusmiran, E. 2016. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba
Medika.
Manuaba, I. B. G. 2015. Buku Ajar Ginekologi Untuk Mahasiswa Bidan. 2nd ed.
Jakarta: EGC.
Marmi. 2015. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Masturoh. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
6

Misni. 2015. Sinopsis Obstetri Jilid II. Jakarta: EGC.

Muryadi, Agustanico Dwi. 2017. “Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Personal


Kebersihan Genital Terhadap Kejadian Keputihan Pada Santriwati
SMAS/MA Di PPM Rahmatul Asri Enrekang Tahun 2017.” Vol 3(1)
Hal:1–14.
Nikmah. 2018. “Personal Hygiene Habits dan Kejadian Flour Albus Patologis
Pada Santriwati PP AL-Munawwir, Yogyakarta.” Media Kesehatan
Masyarakat Indonesia Vol 14(1) Hal:36.
Noor Azizah. 2015. “Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan Di
Smk Muhammadiyah Kudus.” Vol 6(1) Hal:57–78.
Notoadmodjo, S. 2015. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Novita, and Isna Nurmaliani. 2019. “Hubungan Pengetahuan dan Perilaku
Menjaga Kebersihan Genetalia Eksterna Remaja Putri Dengan Kejadian
Keputihan”. Jurnal Antara Keperawatan Vol 2(3) Hal:112–21.
Nurlaila. 2015. “Hubungan Pengetahuan dan Personal Hygiene Dengan Kejadian
Keputihan". Jurnal Keperawatan Vol XI(1).
Oktavriana. 2017. Keputihan Remaja. Jakarta: Saufa.
Oriza, Novalita, and Roslina Yulianty. 2018. “Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri Di SMA Darussalam Medan.”
Jurnal Bidan Komunitas Vol 1(3) Hal:142.
Pertiwi, Siti. 2018. “Hubungan Pengetahuan dan Kebiasaan Vulva Hygiene
Dengan Kejadian Keputihan Dismk Muhammadiyah 1 Palu.” Kesehatan
Masyarakat Vol 2(3).

Pulungan. 2017. “Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Kunyit Terhadap Jamur


Candida Albicans.” Vol 3 (2).
Rahayu. 2017. Kesehatan Reproduksi Remaja & Lansia. Surabaya: Airlangga.
Ramadhani. 2019. “Hubungan Antara Perilaku Higiene Menstruasi Dengan
Kejadian Keputihan (Fluor Albus) Di Madrasah Aliyah (Ma) Pondok
Pesantren Sultan Hasanuddin Gowa.” Jurnal UIN Makassar Vol 3(5).

Saloma, Merita. 2018. “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Keputihan


Dengan Perilaku Feminine Hygiene Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan
Bidan Universitas Airlangga.” Jurnal Kebidanan Airlangga Vol 4(6).
Sarmila, Aisina. 2018. “Hubungan Pengetahuan Personal Hygiene Dengan
Keputihan (Fluor Albus) Pada Pekerja Seks Di Hotel Sibayak Medan
Tahun 2018.” Institut Kesehatan Helvetia Vol 2(3).
6

Sibagariang, E. E, Pusmaika R., and Rismalinda. 2016. Kesehatan Reproduksi


Wanita. Jakarta: Trans Info Media.
Sukamto. 2018. “Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Perawatan Vagina
Terhadap Kejadian Keputihan Patologis Pada Mahasiswi Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.” Majalah
Kedokteran Sriwijaya Vol 50(4) Hal:213–21.
Suririyah. 2018. Keputihan Selama Hamil Apa Penyebabnya.
Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia. 2016. “Resiko Keputihan Pada
Remaja.”

Wahyuni, Sri. 2018. “Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Keputihan


Pada Smp Pius Kutoarjo Tahun 2015.” Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol
IX(1) Hal:39–48.
Wawan & Dewi. 2016. Teori dan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.
Cetakan II. Yogyakarta: Nuha Medika.
Yunianti. 2015. “Hubungan Pengetahuan Tentang Keputihan dan Sikap Personal
Hygiene Terhadap Kejadian Fluor Albus (Keputihan) Pada Mahasiswi
Keperawatan Uin Alauddin Makassar Tahun 2015.” Vol 1(3).
Zahid. 2015. “Aktivitas Antijamur Ekstrak Daun Sirih Terhadap Jamur Candida
Albicans Penyebab Keputihan.” Vol 2(4).
LAMPIRAN
Lampiran 1
ORGANISASI PENELITIAN

A. Pembimbing

Nama : Elvi Destariyani, SST,

M.Kes NIP 19781203 200212 2003

Pekerjaan : Dosen Poltekkes Kemenkes Bengkulu Jurusan

Kebidanan Jabatan : Pembimbing I

Nama : Elly Wahyuni, SST,M.Pd

NIP 196603211986012001

Pekerjaan : Dosen Poltekkes Kemenkes Bengkulu Jurusan

Kebidanan Jabatan : Pembimbing II

B. Peneliti

Nama : Prili Puspa Dewi

NIM : P05140317032

Pekerjaan : Mahasiswa Diploma IV Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Bengkulu

Alamat : Jl Merpati 4 Perumahan Griya Puspa Sari, Rawa

Makmur kecamatan Muara Bangkahulu kota Bengkulu


Lampiran
JADWAL KEGIATAN

No Kegiatan Semester Pertama Semester Kedua

I Pendahuluan Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

Mengidentifikasi
Masalah

Prngambilan
Judul

Pembuatan
Proposal

Ujian Proposal

Pengurusan Izin

II Pelaksanaan
Penelitian

Pengolahan Data

Penyusunan
Laporan

Seminar Hasil

Perbaikan Hasil
Lampiran
Lampiran
Lampiran 5
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran

PERMOHONAN RESPONDEN

Kepada Yth,
Sdr.Responden
Di
Tempat
Dengan hormat,

Saya yang bertanda-tangan dibawah ini Mahasiswa Poltekkes Kemenkes

Bengkulu Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Semester VIII :

Nama : Prili Puspa Dewi

NIM : P05140317032

Alamat : Jl. Merpati 4 Rawa Makmur, Perumahan Griya Puspa Sari Blok
F NO 15, Kec.Muara Bangka Hulu Kota Bengkulu
Akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap

Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu

Tahun 2021”.

Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian bagi responden, kerahasiaan

semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya akan digunakan untuk

kepentingan penelitian.

Apabila menyetujui, maka dengan ini saya mohon kesediaannya untuk

menandatangani lembar persetujuan. Atas perhatiannya, saya ucapkan

terimakasih. Peneliti

PRILI PUSPA DEWI


Lampiran

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Dengan ini, Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :...............................................................................

Usia :...............................................................................

Kelas :...............................................................................

................................................................................

No. Responden..........................................................................(Diisi Oleh Peneliti)

Menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi menjadi responden penelitian

yang dilakukan oleh Prili Puspa Dewi mahasiswi Program Studi DIV Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Bengkulu dengan judul Penelitian “Hubungan Pengetahuan

dan Sikap Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 2 Kota

Bengkulu Tahun 2021”.

Persetujuan ini saya buat secara sukarela, tanpa paksaan dan tekanan dari

pihak manapun karena saya mengetahui bahwa keterangan yang akan saya

berikan sangat besar manfaatnya bagi kelanjutan penelitian peneliti.

Bengkulu, Januari 2021

Responden

(........................................)
Lampiran
KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEJADIAN


KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI
DI SMA N 2 KOTA BENGKULU
TAHUN 2020

I. Identitas Responden

Nama/Inisial :

Umur :

II. Kejadian Keputihan


Berilah tanda checklist () pada kotak yang telak disediakan sesuai
dengan pilihan anda
NO PERNYATAAN PERTANYAAN

YA TIDAK

1 Apakah anda mengalami keputihan yang


ditandai dengan keluar cairan berwarna
putih/kekuningan dari liang vagina yang
berbau atau tidak berbau didaerah kewanitaan?

Sumber : (https://hamil.co.id/wp-
content/uploads/2015/04/keputihan-
saat-hamil-300x201.jpg)

Sumber : Handayani, 2018, Poltekkes Kemenkes Bengkulu.


III. Pengetahuan tentang keputihan
Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut anda benar.
1. Apa yang dimaksud dengan keputihan ?
a. Cairan yang keluar dari dubur berwarna putih
b. Cairan yang keluar dari dubur berwarna merah
c. Keluarnya cairan dari liang vagina selain darah diluar kebiasaan,
yang berbau atau tidak berbau dan disertai gatal didaerah kewanitaan
d. Keluarnya cairan dari liang vagina yang berwarna merah, tidak
bau dan tidak gatal

2. Dibawah ini yang termasuk penyebab keputihan adalah ?


a. Personal hygiene genetalia yang baik
b. Jamur, virus dan parasit
c. Sering mengganti pembalut saat haid
d. Sering mengganti celana dalam saat lembab

3. Berikut ini yang termasuk kedalam jenis keputihan adalah ?


a. Keputihan normal dan tidak normal
b. Keputihan sehat dan tidak sehat
c. Keputihan dan tidak keputihan
d. Keputihan jarang dan sering

4. Dibawah ini manakah yang merupakan ciri keputihan yang tidak normal ?
a. Cairan encer, bening, tidak gatal dan berbau
b. Cairan kental, berwana kekuningan/kehijauan, berbau dan gatal
c. Cairan encer, bening, gatal dan tidak berbau
d. Cairan kental, putih, tidak gatal dan tidak berbau

5. Apakah dampak yang akan terjadi jika keputihan abnormal tidak


kunjung sembuh ?
a. Tidak ada dampak
b. Radang panggul hingga kemandulan
c. Sakit kepala
d. Tidak bisa BAK

6. Manakah yang tidak termasuk penyebab keputihan ?


a. Infeksi jamur
b. Keturunan
c. Area kewanitaan selalu dibiarkan basah
d. Memakai celana dalam yang ketat
7. Keputihan dapat dicegah dengan ?
a. Menjaga kebersihan alat kelamin
b. Memakai panty liner setiap hari
c. Memakai pembilas vagina secara terus menerus
d. Memakai celana ketat

8. Berikut yang termasuk cara mengatasi keputihan adalah ?


a. Ketika haid jarang mengganti pembalut
b. Selalu memakai celana jeans
c. Memakai bedak pada organ kewanitaan
d. Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian

9. Vaginal hygiene yang kurang baik dapat menyebabkan ?


a. Demam
b. Pilek
c. Keputihan
d. Kanker payudara

10. Penggunaan celana dalam yang baik untuk mencegah keputihan berbahan
?
a. Celana dalam dari bahan sintesis
b. Celana dalam dari bahan nilon
c. Celana dalam dari bahan katun
d. Celana dalam dari bahan spandek

11. Kapan saat yang tepat mengganti celana dalam ?


a. Saat celana dalam terasa lembab
b. Satu kali sehari
c. Dua hari sekali
d. Saat kotor saja

12. Setelah buang air kecil dan dibilas dengan air bersih, selanjutnya adalah ?
a. Langsung memakai celana dalam
b. Area kewanitaan perlu dikeringkan dengan handuk bersih
c. Memakai pembilas vagina
d. Mengganti celana

13. Air yang baik untuk membasuh daerah kewanitaan adalah ?


a. Air yang mengalir langsung dari keran
b. Air yang telah tertampung didalam bak
c. Air hujan
d. Air sumur

14. Penggunaan celana dalam yang benar adalah ?


a. Tidak ketat dan menyerap keringat
b. Ketat dan tidak menyerap keringat
c. Memakai celana dalam yang lembab
d. Memakai celana dalam yang sudah kotor

15. Bagaimana salah satu cara menjaga daerah kewanitaan yang baik ?
a. Cebok dari belakang kedepan
b. Cebok dari depan kebelkanag
c. Disemprot hingga masuk kedalam vagina
d. Membasuh vagina dengan air kotor

16. Mencegah kelembaban pada daerah kewanitaan adalah cara mencegah


dari ?
a. Pertumbuhan jamur, bakteri dan parasite
b. Pertumbuhan virus
c. Infeksi
d. Aroma tidak sedap

17. Alat kelamin merupakan salah satu organ yang sensitive sehingga
memerlukan ?
a. Kebersihan diri dan keluarga
b. Personal hygiene genetalia yang baik
c. Kebersihan diri dan orang tua
d. Kebersihan lingkungan

18. Setelah BAK dan BAB, sebaiknya daerah kewanitaan dilap dengan
menggunakan ?
a. Tisu antiseptic
b. Tisu berparfum
c. Tisu non alcohol dan air bersih dan kering
d. Handuk basah

19. Mengapa harus sering mengganti pembalut saat menstruasi ?


a. Agar tidak sakit
b. Agar nyaman saat menstruasi
c. Agar belajar hidup sehat
d. Agar terhindar dari pertumbuhan jamur dan bakteri

20. Obat tradisional yang bisa digunakan untuk membantu mengobati


keputihan dan mengilangkan jamur dan kuman pada daerah kewanitaan
adalah ?
a. Rebusan daun cengkeh
b. Rebusan daun sirih
c. Rebusan daun serai
d. Rebusan daun jeruk nipis
Sumber : Handayani, 2018, Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
IV. Sikap
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda checklist ()
pada salah satu dari empat kemungkinan jawaban yang tersedia.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Membasuh alat kelamin yang benar adalah dari
arah depan (vagina) ke arah belakang (anus)
2 Air yang baik digunakan untuk membasuh
daerah kewanitaan yaitu air sabun
3 Setelah buang air besar atau buang air kecil
harus mengeringkan daerah kewanitaan
4 Pemakaian celana dalam atau celana jeans yang
ketat tidak mempengaruhi keputihan
5 Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari
untuk menjaga vagina dari kelembaban yang
berlebihan
6 Memakai bedak didaerah kewanitaan untuk
membuat vagina tetap harum
7 Sering mengganti pembalut saat haid
8 Air yang digunakan untuk membasuh daerah
kewanitaan adalah air yang tergenang didalam
ember
9 Mencuci tangan harus dilakukan sebelum
menyentuh daerah kewanitaan
10 Penggunaan antiseptik untuk membersihkan
daerah kewanitaan harus digunakan setiap hari
Sumber : Handayani, 2018. Poltekkes Kemenkes Bengkulu dan Amanda,
2009. Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha
Lampiran 13

LINK KUESIONER GOOGLE FORM

https://forms.gle/RYUZwxCFqVVgdf6XA

https://id.theasianparent.com/jenis-keputihan
Lampiran 14
MASTER DATA AWAL PENELITIAN
JAWABAN KUESIONER
NO NAMA UMUR PENGETAHUAN SIKAP
Ke putihan? P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 Laras Sati Kardiani 18 YA C B A B A B A D C C A B A A B A D C D B S S SS TS SS TS SS TS SS S
2 Khanza Amira Putri 17 YA C B A B B B A D C C C B A A B A B C D B SS TS SS TS SS TS S TS S S
3 SITI VIA DELLA 18 TIDAK C A A C A A A D C C A B A A B A B C D B SS STS SS TS S TS SS S SS S
4 Lina Nabilah Daulay 17 YA C A A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS S SS TS S S SS TS S TS
5 Putri junita 17 TIDAK A A A B A B A D D A A B A A B A B C D C SS STS SS S S TS SS TS SS S
6 Amanda Fadhia 17 TIDAK C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B S TS S S S TS SS S SS TS
7 Sarah safta marga 19 TIDAK A A D A A D A D C A A B B A B A B C D B SS S SS TS SS TS SS SS SS SS
8 FADHILA FUTRI 17 TIDAK C B A B B B A D C C A B A A A A B C D C TS TS SS S SS STS SS S SS S
9 Salsabila 18 YA A A A B A C A D C C A B A A C A B C D B S STS SS TS SS STS S TS SS S
10 Sandra Dewi Aqilah 18 TIDAK C B A C B C A D C C A B B A B A A C D A SS S TS STS SS S STS TS S STS
11 Ghina Tsamarah Salsabila 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS TS S STS SS TS S TS
12 RERE DESMI ANANDA 18 YA C A A B B D A D C C A B A A B A D C D B S TS SS TS S S SS TS S TS
13 Aqilah luthfiyah khansa 18 YA C D A B A A A D C A A B A A A A B C D B S TS SS S SS S SS SS S SS
14 Prisilia anggraini putri 18 TIDAK C B A C B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS S STS S S SS TS S TS
15 Bunga angraini 17 YA C B A A B B A D C A A B A A B A B C D B SS STS SS STS SS SS SS STS SS TS
16 NANDA WAFIQ AZIZAH 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B S TS SS TS S TS S S SS TS
17 KEYSHE NUR CHOLISA 18 TIDAK A B A B B C A D C C A B B A A A B C D B TS TS SS TS S TS SS S SS TS
18 Tiara jewingga 18 YA C B C C A B A D C A A B B A B A B C D B S TS SS TS SS S SS S SS TS
19 Alda Bhumi Nauli Batubara 17 TIDAK C A A B A D A D C C A B A A B A B C D B SS STS SS STS SS STS SS TS SS STS
20 RAYSHA NAURRA D 17 YA C B A B B B A D C C B B A A B A B C D B SS STS SS STS SS STS SS TS SS TS
21 Meyela Anggrini 17 TIDAK A B A B B B A D C A A B A A B A B C D B S TS SS TS S TS S TS SS TS
22 Annisa fauziah 17 TIDAK A B D B B D A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS S S TS SS TS SS S
23 ZYTKATHAYA S 17 YA C A A B B B A D C C A B A A B A B C D B S TS SS S S TS SS TS S TS
24 Tiara Putri Rahayu L 18 YA C B C D D C A D C A A B A A B D B C D B S TS S S S TS S S S TS
25 ANISAH RIZKI MAWARNI 17 TIDAK C A A B B B A A C C A B A A A A B A D B STS STS S STS S TS SS TS S SS
26 Ghina Athiyyah 18 TIDAK C D A B A C A D C A A B A A B B A D A B SS S TS S SS TS SS S SS S
27 Novelia Dwi Putri 18 YA C A D B B B A D C C B B A A B A B C D B SS TS SS TS SS STS S TS S S
28 Dara Lativa Kalsum Nova 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS S TS S S S TS SS TS
29 Annisa Sahda Fazrina 17 TIDAK C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS STS SS TS SS STS SS STS S TS
30 Velisa Kusuma Dewanti 16 TIDAK C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS SS S TS SS TS SS TS
31 FANIA INDRIA ZORA 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B S S SS S SS TS SS TS SS S
32 NADILA GUNTUR 16 YA A B A B B B A D C C A B C A A A D C D B TS S TS STS TS STS SS SS SS TS
33 YEMI FITRIAH 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS TS S TS S TS S STS
34 Annisa Febriana 17 YA C B B D B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS TS SS TS SS S S STS
35 Hilda Febrinti 16 YA C C C C D B D C D B B D D B C B D D D B TS S TS STS STS S SS TS S SS
36 Amanda Putri D A 17 YA C A A B B B A A C C A B A A A A B A D B STS STS S STS S TS SS TS S SS
37 ANDRAVELLA 17 YA C A A B B B A A C C A B A A A A B A D B STS STS S STS S TS SS TS S SS
38 SALSABILA SEPTIAWAN 18 YA C C A D B C C D C C A B A B B A A A A D SS S SS S SS SS S S S SS
39 Lutfia Dara Safira 17 YA C A B B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS TS S TS SS S SS S
40 Anataza sri rezejki 17 YA C D C D A A A C D C B C B D D D D C C C STS S TS S S STS S SS S TS
41 Fadiyah Nur Ayu Ning Tyas 18 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS STS SS TS S STS SS S SS TS
42 AISYAH MILHAZ NURUL M 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B S TS SS TS TS S S S S S
43 Aisyah Erja Della 17 TIDAK C B A D B B A D C C A B A A A A B C D B SS TS S S TS TS SS S SS TS
44 Aliyah Rahmadhani 18 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS STS SS STS SS STS SS TS SS TS
45 Qonisa Novia Rahma 18 YA C A A B B B A D C C A B A A B B B C D B SS STS SS TS SS STS SS S S TS
46 JENI PUSPITA NINGRUM 18 TIDAK C B A B A B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS STS S TS SS TS SS TS
47 Siti Eraz Ratu Saddina 17 TIDAK A B A B B B A A C C A B A A B A B C D A SS TS STS TS STS SS STS TS STS TS
48 Yolan 17 YA D B B D B B B A C B C D B B A B B A B A STS TS TS TS S S TS TS S STS
49 Stepani 16 YA C A A B A A B C C C C C D A B B A A A C S SS TS S S S S S TS S
50 Firsiliya Andini 17 YA C B A A B B A A D C C C B C B D B A A B S SS S S TS SS S S S S
51 DESTIANI TIARA SAFITRI 18 YA C A A B A D A D C C C A A A B A B A D B SS TS S TS SS S SS S SS SS
52 Levina Lutfiah 17 TIDAK C A B C B B A D C C A B A A B B B C D B SS S SS S SS STS SS S SS S
53 Dira julika 17 YA C B B D D B A D C C C B A A B A B C B C SS S S S S S TS S S S
54 ade risva 18 YA A A A B A C A D C C A B A A C A B C D B S STS SS TS SS STS S TS SS S
55 Frischa 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS STS SS STS SS STS SS STS
56 PANCE YUNITA NOVA L 17 YA C B C B B B A D C C C B A A B A B C D B SS STS SS STS SS STS SS TS SS TS
57 Amanda 18 YA C B A B B B A D C A A B A A B A B C D B SS STS SS STS SS STS SS STS SS TS
58 Dhea Permata 16 TIDAK C B A B A B A D C A A B A A B D B C B B SS TS SS TS SS S S TS SS S
59 Defi Dwi Maryani 17 YA C B A B B B A D C C A B A A A C B C D B SS S SS STS S S S TS SS S
60 DIAH JAVITA 16 TIDAK C B A B B B A D C A A B A A A A A C D B SS TS SS TS SS TS S S SS S
61 Azighah fitrilia damayanti 16 YA C B A B B B A D C A C B A A A C B C B A SS TS SS TS S TS S S SS S
62 Jihan Raqiqah 17 TIDAK C B A B A B A D C A A B A A A A A C D B SS TS SS TS S TS S TS SS S
63 SHERLY DESRI M 17 YA C B A B B B A D C A A B A A A A B C D B SS TS S TS S S SS TS SS S
64 Ayu Pitriani 16 YA A B A C B D A D C C A B B A B B B C B B S TS SS S SS TS SS TS SS S
65 DEA SUKMA MAHARANI 17 YA C B D D A A A D C C A B A A B D B C C B SS S SS S SS S SS S SS S
66 Prince amalia p 16 YA C B B A A B C D C C A B B A B C B C D B S TS SS S SS TS SS S SS S
67 muharni aulia 17 YA A B A D B C A D C C A B A A B A B C D B SS STS SS TS SS TS SS TS SS S
68 MARCELIA DWI DAHRI 16 YA A B A C B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS S SS TS SS S SS S
69 Vinny Alifi 16 TIDAK A B A C B D A D C C A B B A B C B C D C SS TS SS S SS TS SS S SS TS
70 Salwa Eka 17 YA A B B D B B A D C C A B A A B C B C D C SS TS SS S SS S SS S SS S
71 Nabilah Nuur Hidayah 16 YA A B B D B B A D C C A B B A B A B C D B SS S SS S SS TS SS S SS S
72 Nandari Hunafa Sakinah 17 TIDAK C B A B B B A D C C A B A A A A B C D B S TS SS STS S STS SS TS SS S
73 Nadia Asa Fadillah 16 YA A B A D B D A D C C A B B A B C B C D B SS S SS S SS TS SS S SS S
74 Keiysha 17 YA A A A B A B A D D A A B A A B A B C D C SS STS SS S S TS SS TS SS S
75 lifta putri z 16 YA C B A A B B A D C C A B D B B A B A B B SS TS SS STS S STS TS TS S S
76 ANISAH 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS STS SS STS SS STS SS STS
77 Cindy Anisa 17 YA C B A A A C B D C C A B A A A B D A C B S TS SS TS SS SS S S S TS
78 AMELIA L 16 TIDAK A A A B B B A A C B C D B B B B B C D B SS S S S TS STS TS TS S S
79 Angelica Putri 17 YA C B A A A A A C D A C D D A A A B A B C S S SS TS S STS S TS TS STS
80 Amanda Nur 16 YA C B C C A B C D C B A B A A A A B A D B S S S SS TS S S S S S
81 ROSE TIARA 16 YA D C A A A B A A C B D D B A A B B A D C S SS TS S S S TS S S TS
82 Hesty apriyanti 17 TIDAK C B A A A A A D C C A D A A A A B C C A TS S TS TS S TS TS TS S S
MASTER DATA AWAL PENELITIAN

JAWABAN KUESIONER
NO NAMA UMUR PENGETAHUAN SIKAP
eputihan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 s Sati Kar 18 YA C B A B A B A D C C A B A A B A D C D B S S SS TS SS TS SS TS SS S
2 nza Amira 17 YA C B A B B B A D C C C B A A B A B C D B SS TS SS TS SS TS S TS S S
3 I VIA DEL 18 TIDAK C A A C A A A D C C A B A A B A B C D B SS STS SS TS S TS SS S SS S
4 Nabilah Da 17 YA C A A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS S SS TS S S SS TS S TS
5 Putri junita 17 TIDAK A A A B A B A D D A A B A A B A B C D C SS STS SS S S TS SS TS SS S
6 anda Fadh 17 TIDAK C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B S TS S S S TS SS S SS TS
7 ah safta m 19 TIDAK A A D A A D A D C A A B B A B A B C D B SS S SS TS SS TS SS SS SS SS
8 HILA FU 17 TIDAK C B A B B B A D C C A B A A A A B C D C TS TS SS S SS STS SS S SS S
9 Salsabila 18 YA A A A B A C A D C C A B A A C A B C D B S STS SS TS SS STS S TS SS S
10 ra Dewi A 18 TIDAK C B A C B C A D C C A B B A B A A C D A SS S TS STS SS S STS TS S STS
11 samarah S 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS TS S STS SS TS S TS
12 DESMI AN 18 YA C A A B B D A D C C A B A A B A D C D B S TS SS TS S S SS TS S TS
13 luthfiyah k 18 YA C D A B A A A D C A A B A A A A B C D B S TS SS S SS S SS SS S SS
14 ia anggrain 18 TIDAK C B A C B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS S STS S S SS TS S TS
15 unga angra 17 YA C B A A B B A D C A A B A A B A B C D B SS STS SS STS SS SS SS STS SS TS
16 WAFIQ 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B S TS SS TS S TS S S SS TS
17 E NUR CH 18 TIDAK A B A B B C A D C C A B B A A A B C D B TS TS SS TS S TS SS S SS TS
18 ara jewing 18 YA C B C C A B A D C A A B B A B A B C D B S TS SS TS SS S SS S SS TS
19 umi Nauli 17 TIDAK C A A B A D A D C C A B A A B A B C D B SS STS SS STS SS STS SS TS SS STS
20 HA NAUR 17 YA C B A B B B A D C C B B A A B A B C D B SS STS SS STS SS STS SS TS SS TS
21 yela Angg 17 TIDAK A B A B B B A D C A A B A A B A B C D B S TS SS TS S TS S TS SS TS
22 nnisa fauzi 17 TIDAK A B D B B D A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS S S TS SS TS SS S
23 KATHAY 17 YA C A A B B B A D C C A B A A B A B C D B S TS SS S S TS SS TS S TS
24 Putri Rah 18 YA C B C D D C A D C A A B A A B D B C D B S TS S S S TS S S S TS
25 RIZKI M 17 TIDAK C A A B B B A A C C A B A A A A B A D B STS STS S STS S TS SS TS S SS
26 ina Athiyy 18 TIDAK C D A B A C A D C A A B A A B B A D A B SS S TS S SS TS SS S SS S
27 velia Dwi P 18 YA C A D B B B A D C C B B A A B A B C D B SS TS SS TS SS STS S TS S S
28 ativa Kalsu 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS S TS S S S TS SS TS
29 a Sahda F 17 TIDAK C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS STS SS TS SS STS SS STS S TS
30 Kusuma D 16 TIDAK C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS SS S TS SS TS SS TS
31 INDRIA 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B S S SS S SS TS SS TS SS S
32 ILA GUN 16 YA A B A B B B A D C C A B C A A A D C D B TS S TS STS TS STS SS SS SS TS
33 MI FITRI 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS TS S TS S TS S STS
34 nisa Febria 17 YA C B B D B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS TS SS TS SS S S STS
35 ilda Febrin 16 YA C C C C D B D C D B B D D B C B D D D B TS S TS STS STS S SS TS S SS
36 anda Putri 17 YA C A A B B B A A C C A B A A A A B A D B STS STS S STS S TS SS TS S SS
37 DRAVEL 17 YA C A A B B B A A C C A B A A A A B A D B STS STS S STS S TS SS TS S SS
38 ILA SEPT 18 YA C C A D B C C D C C A B A B B A A A A D SS S SS S SS SS S S S SS
39 fia Dara Sa 17 YA C A B B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS TS S TS SS S SS S
40 taza sri re 17 YA C D C D A A A C D C B C B D D D D C C C STS S TS S S STS S SS S TS
41 Nur Ayu N 18 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS STS SS TS S STS SS S SS TS
42 MILHAZ 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B S TS SS TS TS S S S S S
43 yah Erja D 17 TIDAK C B A D B B A D C C A B A A A A B C D B SS TS S S TS TS SS S SS TS
44 ah Rahmad 18 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS STS SS STS SS STS SS TS SS TS
45 a Novia R 18 YA C A A B B B A D C C A B A A B B B C D B SS STS SS TS SS STS SS S S TS
46 SPITA NI 18 TIDAK C B A B A B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS STS S TS SS TS SS TS
47 az Ratu Sa 17 TIDAK A B A B B B A A C C A B A A B A B C D A SS TS STS TS STS SS STS TS STS TS
48 Yolan 17 YA D B B D B B B A C B C D B B A B B A B A STS TS TS TS S S TS TS S STS
49 Stepani 16 YA C A A B A A B C C C C C D A B B A A A C S SS TS S S S S S TS S
50 rsiliya And 17 YA C B A A B B A A D C C C B C B D B A A B S SS S S TS SS S S S S
51 NI TIARA 18 YA C A A B A D A D C C C A A A B A B A D B SS TS S TS SS S SS S SS SS
52 evina Lutfi 17 TIDAK C A B C B B A D C C A B A A B B B C D B SS S SS S SS STS SS S SS S
53 Dira julika 17 YA C B B D D B A D C C C B A A B A B C B C SS S S S S S TS S S S
54 ade risva 18 YA A A A B A C A D C C A B A A C A B C D B S STS SS TS SS STS S TS SS S
55 Frischa 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS STS SS STS SS STS SS STS
56 YUNITA 17 YA C B C B B B A D C C C B A A B A B C D B SS STS SS STS SS STS SS TS SS TS
57 Amanda 18 YA C B A B B B A D C A A B A A B A B C D B SS STS SS STS SS STS SS STS SS TS
58 hea Perma 16 TIDAK C B A B A B A D C A A B A A B D B C B B SS TS SS TS SS S S TS SS S
59 i Dwi Mar 17 YA C B A B B B A D C C A B A A A C B C D B SS S SS STS S S S TS SS S
60 AH JAVI 16 TIDAK C B A B B B A D C A A B A A A A A C D B SS TS SS TS SS TS S S SS S
61 h fitrilia da 16 YA C B A B B B A D C A C B A A A C B C B A SS TS SS TS S TS S S SS S
62 han Raqiqa 17 TIDAK C B A B A B A D C A A B A A A A A C D B SS TS SS TS S TS S TS SS S
63 RLY DES 17 YA C B A B B B A D C A A B A A A A B C D B SS TS S TS S S SS TS SS S
64 Ayu Pitrian 16 YA A B A C B D A D C C A B B A B B B C B B S TS SS S SS TS SS TS SS S
65 KMA MA 17 YA C B D D A A A D C C A B A A B D B C C B SS S SS S SS S SS S SS S
66 ince amalia 16 YA C B B A A B C D C C A B B A B C B C D B S TS SS S SS TS SS S SS S
67 uharni aul 17 YA A B A D B C A D C C A B A A B A B C D B SS STS SS TS SS TS SS TS SS S
68 LIA DWI 16 YA A B A C B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS S SS TS SS S SS S
69 Vinny Alif 16 TIDAK A B A C B D A D C C A B B A B C B C D C SS TS SS S SS TS SS S SS TS
70 Salwa Eka 17 YA A B B D B B A D C C A B A A B C B C D C SS TS SS S SS S SS S SS S
71 ah Nuur Hi 16 YA A B B D B B A D C C A B B A B A B C D B SS S SS S SS TS SS S SS S
72 ri Hunafa S 17 TIDAK C B A B B B A D C C A B A A A A B C D B S TS SS STS S STS SS TS SS S
73 ia Asa Fad 16 YA A B A D B D A D C C A B B A B C B C D B SS S SS S SS TS SS S SS S
74 Keiysha 17 YA A A A B A B A D D A A B A A B A B C D C SS STS SS S S TS SS TS SS S
75 lifta putri z 16 YA C B A A B B A D C C A B D B B A B A B B SS TS SS STS S STS TS TS S S
76 ANISAH 17 YA C B A B B B A D C C A B A A B A B C D B SS TS SS STS SS STS SS STS SS STS
77 Cindy Anis 17 YA C B A A A C B D C C A B A A A B D A C B S TS SS TS SS SS S S S TS
78 AMELIA L 16 TIDAK A A A B B B A A C B C D B B B B B C D B SS S S S TS STS TS TS S S
79 ngelica Pu 17 YA C B A A A A A C D A C D D A A A B A B C S S SS TS S STS S TS TS STS
80 manda Nu 16 YA C B C C A B C D C B A B A A A A B A D B S S S SS TS S S S S S
81 OSE TIAR 16 YA D C A A A B A A C B D D B A A B B A D C S SS TS S S S TS S S TS
82 esty apriya 17 TIDAK C B A A A A A D C C A D A A A A B C C A TS S TS TS S TS TS TS S S
83 aimunah h 16 YA C D C C A B C A C B C C A C B A B A C C SS S TS TS STS STS TS S STS S
84 isa Rizky A 16 YA A C A B D A D C C C A D B C B A B A B B S TS S TS STS S STS STS STS STS
85 ALSABIL 16 YA C D C A D A A A C B C D A A B B B A B A TS SS S S S S S S S S
86 keyse 17 YA C A A A A B A A D C C D D A A C C A D B S S S S S S S SS S S
87 Fitria 16 YA C B C A A B A D C C D D B A A C B A A C TS SS S S SS TS TS SS SS S
MASTER TABEL PENELITIAN PRILI PUSPA DEWI

PENGETAHUAN KEJADIAN
NO TOTAL KETERANGAN KODE KODE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 KEPUTIHAN
1 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 90 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
3 5 0 5 0 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
4 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 5 0 55 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
5 0 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 80 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
6 5 0 5 0 0 0 0 5 0 5 5 0 5 5 5 0 5 5 5 0 55 KURANG 0 TIDAK KEPUTIHAN 1
7 0 5 5 0 0 5 5 5 5 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 75 CUKUP 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 0 0 5 5 5 0 80 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
9 0 0 5 5 0 0 5 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 5 0 50 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
10 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0 85 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
11 0 5 0 0 0 0 5 0 0 5 0 5 5 5 5 5 0 5 0 5 50 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
12 5 0 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 85 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
13 5 0 5 5 0 0 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 75 CUKUP 1 KEPUTIHAN 0
14 0 5 0 0 5 0 0 5 5 5 5 0 5 0 0 0 5 0 5 5 50 KURANG 0 TIDAK KEPUTIHAN 1
15 5 0 5 0 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 75 CUKUP 1 KEPUTIHAN 0
16 0 0 5 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
17 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 5 5 80 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
18 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 5 5 0 5 0 5 5 0 5 5 50 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
19 5 0 5 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
20 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 0 5 5 0 5 0 5 5 0 5 55 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
21 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
22 0 5 0 5 5 0 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
23 5 0 5 5 0 0 5 0 0 5 0 5 0 0 5 5 5 0 5 0 50 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
24 5 5 0 0 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 75 CUKUP 1 KEPUTIHAN 0
25 5 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 5 80 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
26 5 0 5 5 0 0 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 75 CUKUP 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
27 5 0 0 5 0 5 5 0 0 5 0 5 5 0 5 5 5 0 5 0 55 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
28 5 5 5 5 5 5 0 5 0 0 5 0 5 5 5 0 5 5 0 5 70 CUKUP 1 KEPUTIHAN 0
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
30 5 5 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 5 0 0 55 KURANG 0 TIDAK KEPUTIHAN 1
31 0 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
32 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 0 5 5 5 85 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
34 5 5 0 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 BAIK 0 KEPUTIHAN 0
35 5 0 0 5 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 30 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
36 5 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 85 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
37 5 0 5 5 0 5 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
38 5 0 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0 75 CUKUP 0 KEPUTIHAN 0
39 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 0 5 5 5 0 0 70 CUKUP 0 KEPUTIHAN 0
40 0 0 0 0 0 0 5 0 0 5 5 0 5 0 0 0 0 5 0 0 25 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
41 5 5 0 0 5 5 0 5 5 0 0 5 0 5 0 0 5 0 5 5 55 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
43 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 90 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
44 0 5 5 0 0 5 5 0 0 5 5 0 0 0 5 5 0 5 0 5 50 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
45 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 90 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
47 0 0 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 5 5 0 65 CUKUP 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 5 5 85 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
49 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0 5 80 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
50 5 5 5 0 5 5 5 0 0 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 80 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
51 5 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
52 5 0 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 80 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
53 0 5 0 0 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 0 0 65 CUKUP 1 KEPUTIHAN 0
54 5 0 5 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 80 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
56 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
58 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 80 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
59 5 0 5 0 0 0 5 0 5 5 0 0 0 5 0 0 5 5 5 0 45 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 85 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 0 0 5 5 0 0 70 CUKUP 1 KEPUTIHAN 0
62 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 80 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
63 0 5 0 5 5 0 0 0 5 0 5 5 0 5 0 5 0 5 0 5 50 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
64 0 5 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 5 5 0 0 55 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
65 5 5 0 0 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
66 5 5 0 0 0 5 0 5 0 5 0 5 0 0 5 0 0 5 0 5 45 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
67 0 5 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
68 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
69 0 5 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 5 5 0 70 CUKUP 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
70 0 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 0 75 CUKUP 1 KEPUTIHAN 0
71 0 5 0 0 5 5 0 0 0 5 0 0 0 5 5 0 5 5 5 5 50 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
72 5 5 5 5 5 5 0 0 0 5 0 5 5 0 0 5 5 0 0 0 55 KURANG 0 TIDAK KEPUTIHAN 1
73 0 5 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 5 5 5 75 CUKUP 1 KEPUTIHAN 0
74 0 0 5 5 0 5 5 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 70 CUKUP 1 KEPUTIHAN 0
75 5 0 5 0 5 5 0 5 5 5 0 5 0 0 0 5 5 0 0 5 55 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
76 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
77 5 5 5 0 0 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 5 60 CUKUP 1 KEPUTIHAN 0
78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 0 5 0 0 5 5 5 5 5 80 BAIK 2 TIDAK KEPUTIHAN 1
79 0 5 5 0 5 0 5 0 5 5 5 0 0 5 0 5 5 0 0 5 55 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
80 5 5 0 0 0 0 0 0 5 0 5 5 5 5 0 5 5 0 5 0 50 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
81 0 0 5 0 5 5 5 0 5 0 0 0 0 5 0 0 5 0 5 0 40 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
82 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 5 5 0 0 75 CUKUP 1 KEPUTIHAN 0
83 5 0 0 0 5 5 0 0 5 0 0 0 5 0 5 5 5 0 0 0 40 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
84 0 0 5 5 5 5 0 0 5 5 5 0 0 0 5 5 5 0 0 5 55 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
85 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 85 BAIK 2 KEPUTIHAN 0
86 5 0 5 0 5 5 5 0 0 5 5 0 0 5 0 0 0 0 5 5 50 KURANG 0 KEPUTIHAN 0
87 5 5 0 0 0 0 5 5 5 5 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 40 KURANG 0 KEPUTIHAN 0

SKOR 60/87 59/87 65/87 46/87 53/87 56/87 70/87 65/87 69/87 66/87 65/87 68/87 61/87 71/87 60/87 59/87 70/87 69/87 65/87 60/87

Keterangan : 0 = Jawaban Salah


5 = Jawaban Benar
MASTER DATA PENELITIAN PRILI PUSPA DEWI

SIKAP VAGINAL HYGIENE STANDAR Z SKOR X rata-


NO JUMLAH MEAN T SKOR T MEAN KETERANGAN KODE KEJADIAN KEPUTIHAN KODE
DEVIASI rata/SD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 2 2 3 4 3 4 3 3 2 29 0 54 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
2 4 2 4 1 4 3 2 3 2 2 27 0 52 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 2 33 1 60 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
4 1 2 1 3 1 1 2 1 3 3 18 -1 40 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
5 4 4 4 2 3 3 4 3 4 2 33 1 60 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
6 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 30 1 56 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
7 2 2 1 3 4 3 4 4 1 4 28 0 53 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
8 2 3 4 2 4 4 4 2 4 2 31 1 57 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
9 1 1 2 3 4 2 1 2 3 1 20 -1 42 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
10 4 2 2 4 4 2 1 3 3 4 29 0 54 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
11 1 1 2 1 1 1 2 1 3 2 15 -1 36 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
12 3 1 4 3 1 2 2 3 4 4 27 0 52 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
13 2 2 4 2 1 2 3 1 1 1 19 -1 41 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
14 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 32 1 58 FAVORABLE 0 TIDAK KEPUTIHAN 1
15 4 4 1 4 1 1 2 4 4 4 29 0 54 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
16 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 29 0 54 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
17 2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 31 1 57 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
18 3 1 2 3 1 2 2 1 1 1 17 -1 38 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39 2 68 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
20 4 2 2 2 2 2 2 3 1 2 22 -1 45 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
21 3 1 1 1 3 1 3 1 1 1 16 -1 37 UNFAVORABLE 0 TIDAK KEPUTIHAN 1
22 4 3 4 2 3 3 4 3 4 2 32 1 58 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
23 1 1 1 2 1 3 1 1 1 2 14 -2 34 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
24 3 2 1 1 1 1 1 2 2 1 15 -1 36 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
25 1 4 1 4 1 2 3 3 3 1 23 0 46 UNFAVORABLE 0 TIDAK KEPUTIHAN 1
26 4 1 1 1 1 1 2 2 2 3 18 -1 40 UNFAVORABLE 0 TIDAK KEPUTIHAN 1
27 4 3 2 1 4 4 1 3 3 2 27 0 52 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
28 4 1 3 1 1 2 3 2 1 1 19 -1 41 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
29 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 37 2 65 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
30 1 3 4 1 1 1 1 2 2 3 19 -1 41 UNFAVORABLE 0 TIDAK KEPUTIHAN 1
31 3 2 4 2 4 3 4 3 1 2 28 0 53 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
32 2 2 2 4 2 4 4 1 4 3 28 0 53 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
33 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 33 1 60 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
34 4 1 1 2 2 3 1 1 1 1 17 -1 38 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
35 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 14 -2 34 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
36 1 4 3 4 3 3 2 3 2 1 26 0 50 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
37 1 4 3 4 3 3 4 3 3 1 29 0 54 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
38 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 15 -1 36 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
39 1 2 2 3 1 3 3 2 1 1 19 -1 41 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
40 1 1 2 3 3 2 3 1 2 2 20 -1 42 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
41 3 1 2 2 2 4 1 1 2 1 19 -1 41 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
42 3 3 4 3 2 2 3 2 3 2 27 0 52 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
43 4 3 3 2 2 3 4 2 4 4 31 1 57 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
44 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 2 66 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
45 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 35 1 62 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
46 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 35 1 62 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
47 4 3 4 3 4 1 1 3 1 3 27 0 52 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
48 1 3 2 3 3 2 2 3 3 4 26 0 50 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
7.461 25.74 50.00
49 3 1 2 2 1 2 3 1 2 2 19 -1 41 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
50 2 1 3 2 1 1 3 2 2 1 18 -1 40 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
51 3 1 1 2 4 1 4 1 1 1 19 -1 41 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
52 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 32 1 58 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
53 4 4 3 2 4 2 2 2 4 4 31 1 57 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
54 3 1 1 3 2 1 2 3 2 1 19 -1 41 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
55 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 38 2 66 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
56 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 2 66 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
57 4 1 4 1 4 4 2 4 4 3 31 1 57 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
58 4 3 4 3 4 2 3 3 4 2 32 1 58 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
59 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 18 -1 40 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
60 4 3 4 3 4 3 3 2 4 2 32 1 58 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
61 2 3 1 1 3 1 3 1 2 2 19 -1 41 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
62 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 32 1 58 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
63 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 14 -2 34 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
64 3 2 1 1 1 3 1 1 1 1 15 -1 36 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
65 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 14 -2 34 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
66 3 3 4 2 4 3 4 2 4 2 31 1 57 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
67 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 35 1 62 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
68 4 3 4 2 4 3 4 2 4 2 32 1 58 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
69 4 3 4 2 4 3 4 2 4 3 33 1 60 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
70 4 3 3 4 3 2 4 2 4 2 31 1 57 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
71 4 2 4 2 4 4 4 1 4 4 33 1 60 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
72 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 35 1 62 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
73 4 2 4 3 4 3 4 2 4 2 32 1 58 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
74 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 13 -2 33 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
75 4 3 4 4 3 4 2 3 3 2 32 1 58 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
76 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 30 1 56 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
77 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 34 1 61 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
78 4 2 3 2 2 4 2 3 4 4 30 1 56 FAVORABLE 1 TIDAK KEPUTIHAN 1
79 1 1 1 3 2 4 1 2 2 2 19 -1 41 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
80 4 2 4 1 2 2 3 2 4 2 26 0 50 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
81 2 1 2 3 1 1 1 2 3 2 18 -1 40 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
82 2 4 2 4 3 4 2 3 4 4 32 1 58 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
83 4 2 1 1 1 2 2 1 1 1 16 -1 37 UNFAVORABLE 0 KEPUTIHAN 0
84 3 3 3 3 4 2 1 4 4 4 31 1 57 FAVORABLE 1 KEPUTIHAN 0
Lampiran 15

HASIL PENGOLAHAN DATA HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN


SIKAP DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI
DI SMA NEGERI 2 KOTA BENGKULU TAHUN 2021

1. Analisis Univariat
a. Distribusi frekuensi pengetahuan, sikap dengan kejadian keputihan
Statistics
Pengetahuan tentang Sikap menjaga vaginal Kejadian
keputihan hygiene keputihan
N Valid 87 87 87
Missing 0 0 0
Percentiles 25 .00 .00 .00
50 1.00 1.00 .00
75 2.00 1.00 1.00

b. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan


Frequency Table
Pengetahuan tentang keputihan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang 31 35.6 35.6 35.6
Cukup 14 16.1 16.1 51.7
Baik 42 48.3 48.3 100.0
Total 87 100.0 100.0

c. Distribusi Frekuensi Sikap Vaginal Hygiene Remaja

Sikap menjaga vaginal hygiene


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Unfavorable 36 41.4 41.4 41.4
Favorable 51 58.6 58.6 100.0
Total 87 100.0 100.0

d. Distribusi frekuensi kejadian keputihan pada remaja


Kejadian keputihan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Keputihan 63 72.4 72.4 72.4
Tidak keputihan 24 27.6 27.6 100.0
Total 87 100.0 100.0
2. Analisis Bivariat

Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan tentang
keputihan * Kejadian 87 100.0% 0 .0% 87 100.0%
keputihan
Sikap menjaga vaginal hygiene
87 100.0% 0 .0% 87 100.0%
* Kejadian keputihan

a. UJI CHI SQUARE


1) Hubungan pengetahuan tentang keputihan dengan kejadian keputihan pada
remaja putri
Crosstab
Kejadian keputihan
Tidak
Keputihan keputihan Total
Pengetahuan tentang Kurang Count 27 4 31
keputihan % within Pengetahuan
87.1% 12.9% 100.0%
tentang keputihan
Cukup Count 11 3 14
% within Pengetahuan
78.6% 21.4% 100.0%
tentang keputihan
Baik Count 25 17 42
% within Pengetahuan
59.5% 40.5% 100.0%
tentang keputihan
Total Count 63 24 87
% within Pengetahuan
72.4% 27.6% 100.0%
tentang keputihan

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 7.105a 2 .029
Likelihood Ratio 7.405 2 .025
Linear-by-Linear Association 6.863 1 .009
N of Valid Cases 87
a. 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 3,86.
2) Hubungan pengetahuan sikap dengan kejadian keputihan pada remaja
Crosstab
Kejadian keputihan
Tidak
Keputihan keputihan Total
Sikap menjaga vaginal Unfavorable Count 31 5 36
hygiene % within Sikap menjaga
86.1% 13.9% 100.0%
vaginal hygiene
Favorable Count 32 19 51
% within Sikap menjaga
62.7% 37.3% 100.0%
vaginal hygiene
Total Count 63 24 87
% within Sikap menjaga
72.4% 27.6% 100.0%
vaginal hygiene

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 5.768a 1 .016
Continuity Correction b
4.657 1 .031
Likelihood Ratio 6.124 1 .013
Fisher's Exact Test .027 .014
Linear-by-Linear Association 5.701 1 .017
N of Valid Casesb 87
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,93.
b. Computed only for a 2x2 table

b. UJI PR
1) Uji PR pengetahuan tentang keputihan
Tidak dapat dilakukan uji PR karena tabel pengetahuan 3x2
2) Uji PR sikap menjaga vaginal hygiene
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Sikap menjaga vaginal hygiene
3.681 1.223 11.081
(Unfavorable / Favorable)
For cohort Kejadian keputihan = Keputihan 1.372 1.070 1.760
For cohort Kejadian keputihan = Tidak keputihan .373 .153 .906
N of Valid Cases 87

Untuk Cross Secsional PR = OR/RR = 3.681/1372 = 2.682 (PR)


HASIL OLAH DATA SIKAP MENJAGA VAGINAL

Descriptives
[DataSet0]

Mencari Mean Skor Sikap

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Skor Sikap 87 13 39 25.74 7.461
Valid N (listwise) 87

Descriptives
[DataSet0]

Mencari Mean T Skor

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TSKOR 87 33 68 50.0 10.000
Valid N (listwise) 87 0
Lampiran 16

BUKTI PENELITIAN

PROSES PENGAMBILAN SAMPEL DENGAN UNDIAN


REKAP NAMA REMAJA PUTRI KELAS XII MIPA SMA NEGERI 2 KOTA BENGKULU TAHUN AJARAN 2020/2021

KELAS XII MIPA A KELAS XII MIPA B KELAS XII MIPA C


1 Chiara Ayumi Syafrulian 1 Aisyah Rizal Amini 1 Amanda Putri Dwi Anjani
2 Dara Lativa Kalsum Nova 2 Alda Bhumi Nauli Batubara 2 Andravella Venia
3 Ghina Athiyyah 3 Aliyah Dwi Pratiwi 3 Anggy Apria Faradisya Rahmah
4 Ghina Tsamarah Salsabila 4 Annisa Febriana Putri 4 Celline Salsa Sabila
5 Hulwa Hamidah 5 Annisa Sahda Fazrina 5 Cherry Asasi
6 Irena Aliva Nurfadhilah 6 Aqilah Meiti Zahra 6 Delvia Adriana
7 Nadila Guntur 7 Dwi Adinda Arigya 7 Dhea Afvadila
8 Natasya Dita Anggraini 8 Ella Anggraini 8 Dira Julika Adelina
9 Radiah Oktarina 9 Emmanuella Carin Maramis Sitorus 9 Elsa Rosi Oktaviani
10 Siti Eraz Ratu Saddina 10 Fadiyah Nur Ayu Ning Tyas 10 Fadilah Syakirah
11 Stepani Puja Ayuningtias 11 Ferizka Dinda Larasati 11 Firsiliya Andini Mutiara Dita
12 Syakira Arista Marsa 12 Hilda Febrianti 12 Frischa Lora Pelintya
13 Syifa Rohadatul Hasna 13 Jessica Constantia 13 Hudari Aklinia Handadly
14 Tri Muhti Ah Ulfadillah 14 Keyshe Nur Cholisa 14 Kania Nuraisyah
15 Viona Juanda Putri 15 Laras Dalena 15 Levina Luthfiah
16 Yemi Fitriah Amanda 16 Maharani Nurwulandari 16 Nandari Hunafa Sakinah
17 Yevi Yolanda Sari 17 Manda Aprilia 17 Novelia Dwi Putri Br Barus
18 Yolan Iksan Dika 18 Mike Angreyanti 18 Nurkesa Arman
19 Nabila Margareta 19 Olga Jeni Setiyo Wati
20 Novrilya Rahmadanisya Putri 20 Raysha Naurra Dwitafikri
21 Prisillia Anggraini Putri 21 Riesa Alditha Harahap
22 Putri Arifa Izzati 22 Tiasaria Hamizah Arzasana
23 Salsabila Khairani 23 Ulfa Maimunah Harahap
24 Salsabila Septiawan
25 Silvia Juniarti
26 Velisa Kusuma Dewanti

KELAS XII MIPA D KELAS XII MIPA E KELAS XII MIPA F


1 Ade Risva Sari 1 Adhisty Rizka Afrinda 1 A'idah Haniyah Sary
2 Adila Syahroni Putri 2 Alena Briliantyas Saldinar 2 Aliyah Rahmadhani
3 Aisyah Milhaz Nurul Muslimah 3 Amanda Fadhia Feriqhalisyah 3 Amelfi Ananda Utami
4 Angelica Putri Pardosi 4 Aria Fitri Anggela 4 Amelia Lestari
5 Azizah Putri Alifiani 5 Diah Javita Kusumawardani 5 Aulia Legita Zahari
6 Balqish Qanita Nasution 6 Enda Zefanya Aloina Sitepu 6 Azri Afidatul Auliya Sapri
7 Bunga Angraini 7 Fadillah Eka Nuranisa 7 Berliana Maury
8 Defa Mahardikha 8 Feby Vitaloka 8 Bhetari Marsanda
9 Destiani Tiara Safitri 9 Fenti Hakimal Juliani 9 Defi Dwi Maryani
10 Ezra Imanuela Sibarani 10 Fitria Andrakila 10 Dona Riztia Putri
11 Hesty Apriyanti 11 Hafifatin Nissa 11 Elza Nur Rahmadina
12 Lina Nabilah Daulay 12 Keisya Salsabila 12 Fadhila Putri
13 Marcelia Dwi Dahri 13 Khanza Amira Putri 13 Hanny Putri Maulana
14 Nabila Nurkhalisa 14 Laurent Jesica Gunawan 14 Jeni Puspita Ningrum
15 Rere Desmi Ananda 15 Lutfia Dara Safira 15 Jihan Raqiqah
16 Sarah Nurrahma Alam 16 Meyela Anggrini 16 Lifta Putri Zulyan
17 Sekar Ayu 17 Najmah Khalishah Zahra 17 Nanda Nazzaha Meilani
18 Sherly Desri Martiza 18 Nanda Rahasati 18 Nisa Aulia Wandira
19 Silvi Kutria 19 Nanda Wafiq Azizah 19 Qonisa Novia Rahma
20 Widyani 20 Nurul Fadhilah 20 Rachel Syavira Sihotang
21 Yeta Putri Utami 21 Pance Yunita Nova Linda 21 Rania Salsabilah Rahman
22 Zalfaa Syahirah 22 Prince Amalia Putri 22 Rose Tiara Sukma Andini
23 Zeta Angelina Madius 23 Shifa Rahmayanti 23 Saarah Alfiyyah
24 Salsabila Rahma Anggraini
25 Sarah Dzakirah Salsabila
26 Vinny Alifi
27 Yanandra Apriliani Putri

REKAP NAMA REMAJA PUTRI KELAS XII IPS SMA NEGERI 2 KOTA BENGKULU TAHUN AJARAN 2020/2021

KELAS XII IPS A KELAS XII IPS B KELAS XII IPS C KELAS XII IPS D
1 Amanda Syafira Hartadi 1 Adinda Aulia 1 Amanda Intan Cahyadewi 1 Amanda Nur Ayisah
2 Angelita Citrahany 2 Aisyah Erjadella 2 Amanda Sawitri 2 Anisah
3 Aqilah Luthfiyah Khansa 3 Anisa Putri Wulandari Gultom 3 Anatazsa Sri Rezeki 3 Annisa Fauziah
4 Dhea Mutiara Sella 4 Ayu Pitriani 4 Anisah Rizki Mawarni 4 Dea Sukma Maharani
5 Dwina Tiara Dita 5 Dea Putri Rahmayanti 5 Annisa Rizky Aulia 5 Dhea Permata
6 Laras Sati Kardiani 6 Dian Marfiani 6 Azighah Fitrilia Damayanti 6 Dian Pratiwi
7 Lovena Angela 7 Ernista Arista Widya 7 Betris Viona 7 Lili Valencia
8 Muharni Aulia Putri 8 Fania Indriazora 8 Cindy Annisa 8 Maritza Salsabila Putri
9 Nabilah Nuur Hidayah 9 Mutiara Pusparani Dwi Putri 9 Efreza Dwilestari 9 Nurdiah Ririn Lestari
10 Nadia Asa Fadillah 10 Neta Sabila 10 Elik Mulistin 10 Putri Septi Dian Lestari
11 Puja Kusuma Dewi 11 Putri Junita 11 Lidya Octavia 11 Rahma Duicta Sari
12 Rien Dwita 12 Santi Permata Sari 12 Nopi Reski Wulandari 12 Rita Permatasari
13 Salsa Jihan Fadilah 13 Sarah Safta Marga 13 Penti Seftari 13 Sandra Dewi Aqilah
14 Salsabila Nur Efriyani 14 Sela Rahma Yeni 14 Salwa Eka Agriani 14 Tata Romantika Simora
15 Shafira Zahwa Anantha 15 Septiya Erza Wahyuni 15 Tiara Putri Rahayu Lubis 15 Tiara Monica
16 Tiara Jewingga Dipa 16 Siti Fia Della 16 Virly Dwi Lestari
17 Yena Rahmadaniati 17 Zytkathaya Syallaisha Az Shawwa Mutaqin

Keterangan : Nama berwarna merah (Responden)


Daftar Nama Remaja Putri yang Menjadi Responden dalam Penelitian

NO NAMA RESPONDEN
1 Dara Lativa Kalsum Nova 48 Pance Yunita Nova Linda
2 Ghina Athiyyah 49 Prince Amalia Putri
3 Ghina Tsamarah Salsabila 50 Aliyah Rahmadhani
4 Nadila Guntur 51 Amelia Lestari
5 Siti Eraz Ratu Saddina 52 Aulia Legita Zahari
6 Stepani Puja Ayuningtias 53 Defi Dwi Maryani
7 Yemi Fitriah Amanda 54 Fadhila Putri
8 Yolan Iksan Dika 55 Jeni Puspita Ningrum
9 Alda Bhumi Nauli Batubara 56 Jihan Raqiqah
10 Annisa Febriana Putri 57 Lifta Putri Zulyan
11 Annisa Sahda Fazrina 58 Qonisa Novia Rahma
12 Ella Anggraini 59 Rose Tiara Sukma Andini
13 Fadiyah Nur Ayu Ning Tyas 60 Vinny Alifi
14 Hilda Febrianti 61 Aqilah Luthfiyah Khansa
15 Keyshe Nur Cholisa 62 Laras Sati Kardiani
16 Prisillia Anggraini Putri 63 Muharni Aulia Putri
17 Salsabila Khairani 64 Nabilah Nuur Hidayah
18 Salsabila Septiawan 65 Nadia Asa Fadillah
19 Velisa Kusuma Dewanti 66 Salsabila Nur Efriyani
20 Amanda Putri Dwi Anjani 67 Tiara Jewingga Dipa
21 Andravella Venia 68 Aisyah Erjadella
22 Dira Julika Adelina 69 Ayu Pitriani
23 Firsiliya Andini Mutiara Dita 70 Fania Indriazora
24 Frischa Lora Pelintya 71 Putri Junita
25 Levina Luthfiah 72 Sarah Safta Marga
26 Nandari Hunafa Sakinah 73 Siti Fia Della
Zytkathaya Syallaisha Az
Novelia Dwi Putri Br Barus
27 74 Shawwa Mutaqin
28 Raysha Naurra Dwitafikri 75 Anatazsa Sri Rezeki
29 Ulfa Maimunah Harahap 76 Anisah Rizki Mawarni
30 Ade Risva Sari 77 Annisa Rizky Aulia
Aisyah Milhaz Nurul Muslimah Azighah Fitrilia Damayanti
31 78
32 Angelica Putri Pardosi 79 Cindy Annisa
33 Bunga Angraini 80 Salwa Eka Agriani
34 Destiani Tiara Safitri 81 Tiara Putri Rahayu Lubis
35 Hesty Apriyanti 82 Amanda Nur Ayisah
36 Lina Nabilah Daulay 83 Anisah
37 Marcelia Dwi Dahri 84 Annisa Fauziah
38 Rere Desmi Ananda 85 Dea Sukma Maharani
39 Sherly Desri Martiza 86 Dhea Permata
40 Amanda Fadhia Feriqhalisyah 87 Sandra Dewi Aqilah
41 Diah Javita Kusumawardani
42 Fitria Andrakila
43 Keisya Salsabila
44 Khanza Amira Putri
45 Lutfia Dara Safira
46 Meyela Anggrini
47 Nanda Wafiq Azizah
Lampiran
DOKUMENTASI PENELITIAN DI WHATSAPP GRUP
Lampiran
BUKTI MENGERJAKAN KUESIONER

Salsabilla Putri Junita Velisa Kusuma Dara Lativa

Tiara Jewingga Bunga Anggraini Rere Desmi Khanza Amira

Amanda Lutfia Dara


Lina Nabilah Daulay Sarah Safta Marga

Prissilia Anggraini Keiysha Salsabilla

Anda mungkin juga menyukai