Disusun Oleh :
REVIA SARI
NIM: P05140320090
i
ii
iii
BIODATA
iv
PERNYATAAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi ini adalah betul-betul hasil karya
saya dan bukan hasil penjiplakan dari hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dan apabila kelak dikemudian hari terbukti dalam
Revia Sari
P05140320090
v
MOTTO
vi
Persembahan
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kepadaku
dalam menjalankan aktivitas dalam 1,5 tahun ini tiada hentinya aku bersyukur
kepadamu ya Allah, engkau telah memberikan kemudahan dan jalan kepadaku
untuk menyelesaikan Skripsi. Dan ku ucapkan terimakasih kepada orang-orang
yang telah mendukung dan membantu dalam menyelesaikan Skripsi.
vii
Program Studi Diploma IV, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Bengkulu
Skripsi, 23 Januari 2022
Revia Sari
Efektivitas Pemberian Jahe Merah Dan Teh Hijau Terhadap Penurunan Nyeri
Dismenore Primer Pada Remaja Putri Di Kota bengkulu Tahun 2021
XI+70 Halaman, 9 Tabel, 4 Bagan, 12 Lampiran
ABSTRAK
Dismenore merupakan kondisi medis yang terjadi sewaktu menstruasi yang dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan pengobatan yang ditandai
dengan nyeri atau rasa sakit didaerah perut bagian bawah sampai pinggang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian jahe merah dan
teh hijau terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja putri di Kota bengkulu.
Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperiment dengan
rancangan penelitian two group pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan
secara proportional random sampling dengan jumlah sampel 34 responden.
Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa lembar pengukuran
skala nyeri NRS (numeric rating scale).
Hasil uji wilcoxon nilai p value jahe merah 0.000 <0,05 dan nilai p value teh hijau
0.000 <0,05 sehingga ada pengaruh pemberian jahe merah dan teh hijau terhadap
penurunan nyeri dismenore. Hasil uji mann whitney nilai p value 0.828
menunjukan tidak ada perbedaan efektivitas antara kelompok jahe merah dan teh
hijau dengan selisih rata-rata jahe merah dan teh hijau yaitu (0.06). Hasil uji chi
square dari 3 variabel luar yaitu hanya riwayat keluarga p value (0,021) yang
berhubungan dengan tingkat nyeri dismenore.
diharapkan remaja putri yang mengalami dismenore dapat menggunakan jahe
merah dan teh hijau untuk mengurangi nyeri dismenore.
viii
Diploma IV Study Program, Departement of Midwifery Poltekkes Kemenkes
Bengkulu
Thesis, 23 January 2022
Revia Sari
The Effectivenness of Giving Red Ginger And Green Tea to Reduction of Primary
Dysmenorrehea Pain In Young Women in Bengkulu City in 2021.
The results of the Wilcoxon test, the p-value of red ginger 0.000
<0.05 and the p-value of green tea 0.000 <0.05, so that there was
an effect of giving red ginger and green tea to reduce
dysmenorrhea pain. The results of the Mann Whitney test, p value
of 0.828, showed that there was no difference in effectiveness
between the red ginger and green tea groups with the average
difference between red ginger and green tea (0.06). The results of
the chi square test of 3 external variables, namely only family
history, p value (0.021) associated with the level of dysmenorrhea
pain.
It is hoped that young women who experience dysmenorrhea can use red ginger
and green tea to reduce dysmenorrhea pain.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
Skripsi yang berjudul “Efektivitas Pemberian Jahe Merah Dan Teh Hijau
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
terhormat:
x
7. Seluruh Mahasiswi Program Studi Diploma IV Kebidanan Bengkulu Jurusan
Penulis beharap semoga Skripsi ini yang telah penulis susun ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan serta dapat membawa perubahan positif terutama bagi penulis sendiri
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................iii
BIODATA..........................................................................................................iv
SURAT PERNYATAAN..................................................................................v
MOTTO.............................................................................................................vi
PERSEMBAHAN..............................................................................................vii
ABSTRAK.........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR.......................................................................................x
DAFTAR ISI......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL.............................................................................................xiv
DAFTAR BAGAN.............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................6
D. Manfaat...........................................................................................7
E. Keaslian Penelitian..........................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................69
LAMPIRAN
xii
i
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Efektivitas Pemberian Jahe Merah Dan Teh Hijau Terhadap Penurunan
Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di Kota Bengkulu...................57
Tabel 4.5 Hubungan Variabel Luar (Usia Menarche, Riwayat Keluarga, Dan
Periode Menstruasi) Terhadap Tingkat Nyeri Dismenore...............58
xiv
DAFTAR BAGAN
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
dunia ini sangat besar. Rata-rata dari (50%) perempuan di setiap negara
menyatakan bahwa (10%) dari remaja sekolah lanjut tampak absen 1-3
P. 2020).
(60-70%) atau 107.637 jiwa 964,25%) yang terdiri dari 59.671 jiwa
1
2
tak jarang hal ini membuat mereka tidak masuk sekolah dan kualitas hidup
2011).
dengan minum obat anti nyeri, seperti asetaminofen, asam mefenamat, dan
nyeri adalah menggunakan jahe merah dan teh hijau. Minuman jahe merah
hormon endorphine, hormon ini sebagai obat penenang dalam tubuh untuk
Hanna Mutiara (2017) salah satu terapi untuk mengatasi dismenore adalah
minyak atsiri dan oleoresin yang lebih tinggi dibandingkan varian jahe
lainnya. Oleh karena itu, biasanya jahe merah dapat digunakan untuk
nyeri haid yang dialami siswi kelas VIII berkurang yang ditandai dengan
dihasilkan di otak dan susunan syaraf tulang belakang. Hormon ini dapat
untuk mengurangi rasa nyeri pada saat dismenore. (Astriana dan Mulayadi,
2019).
4
green tea terhadap penurunan nyeri disminore pada remaja putri di SMA
Bengkulu pada tahun 2021 dari seluruh SMP yang berada di kota
yaitu SMP Negeri 02 Kota Bengkulu dan SMP Negeri 05 Kota Bengkulu,
dengan jumlah siswi SMP Negeri 02 Kota bengkulu sebanyak 497 orang
32 orang (6,7%).
anti nyeri yang disediakan di UKS, 5 orang siswi mengatasi nyeri haid
dengan cara beristirahat di UKS, dan 2 orang siswi mengatasi nyeri haid
dengan cara mengolesi perut bagian bawah dengan minyak kayu putih.
5
Dan survey awal yang dilakukan di SMPN 05 Kota Bengkulu dengan cara
dismenore, 4 orang siswi mengatasi dengan cara meminum obat anti nyeri,
B. Rumusan Masalah
non-farmakologi yaitu dengan jahe merah dan teh hijau. Oleh karena itu
Dan Teh Hijau Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri
Di Kota Bengkulu”?
6
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Bengkulu.
diberikan teh hijau pada remaja putri dan di SMP Negeri 05 Kota
Bengkulu
dan periode menstruasi) dengan pemberian jahe merah dan teh hijau
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
benar
2. Bagi Akademik
E. Keaslian Penelitian
sebagian besar ada pada kategori nyeri ringan dan sedang yaitu
kecill ada pada kategori nyeri sedang yaitu sebanyak 1 orang (2,5%).
A. Remaja
1. Definisi
yaitu :
pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosional ini
merupakan tanda awal remaja berada dalam kondisi baru yang berada
dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan
10
11
dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan
sisi lain mereka takut kan tanggung jawab yang menyertai kebebasan
pria, sekiar usia 14-15 tahun mengalami “mimpi basah” keluar sperma.
2) Pinggul melebar
pencarian jati diri, di mana remaja ingin tahu tentang siapa dia, apa
agresif.
6) Masa ini adalah masa pacaran. Mulai jauh cinta dan tertarik
3) Ingin bekerja dan mulai tidak fokus pada sekolah, ingin mndiri
walaupun belum siap. Pada masa ini, jika tidak diluruskan banyak
kuat, lebih bisa membina hubugan serius, dan mulai mengerti tipe
terbalik dengan masa pubertas dan usia menarche. Leptin dihasilkan oleh
dan FSH karena suatu penyakit, status gizi maupun stres (Devirahma,
pada saat haid. Terbukti pada saat haid tersebut, terutama pada masa
baik. Apabila hal ini diabaikan maka dampaknya akan terjadi keluhan-
48%. Permasalahan ini disebaban oleh pedidikan yan tergolong rendah dan
reproduksi pada anak sekolah pada anak luar sekolah (Subiyanto, G. J.,
B. Menstruasi
1. Definisi
bersifat periodik dan siklik dari uterus yang disertai deskuamasi atau
4, yaitu :
a. Fase menstruasi. Fase ini adalah fase yang haus dialami oleh
berhenti.
progesteron menyusut.
3. Gangguan menstruasi
a. Hipermenorea (Menoragia)
lebih banyak atau durasi lebih lama dri normal dengan siklus yang
jumlah darah haid lebih dari 80 ml per siklus dn durasi haid lebih
b. Hipomenorea
c. Polimenorea
d. Oligonomenorea
e. Amenorea
tidak ada menstruasi dalam rentang waktu 90 hari (Jannah, M., &
Setianingsih, P. (2021).
f. Dismenore
C. Dismenore
1. Definisi
ditandai dengan nyeri atau rasa sakit didaerah perut maupun panggul
2. Patofisiologis
disebabkan oleh zat kimia alami yang diproduksi oleh sel-sel lapisan
prostaglandin akan menurun. Rasa sakit dan nyeri haid pun akan
3. Pembagian dismenore
menjadi 2, yaitu :
disebabkan oleh zat kimia alami yang diproduksi oleh sel-sel lapisa
dysmenorrhea) :
a. Menstruasi pertama pada usia amat dini <11 tahun (earlier age at
menarche).
sedikit juga.
memiliki jarak haid yang setiap bulannya relatif tetap yaitu 28 hari.
Jika meleset pun, perubahan waktunya juga tidak terlalu jauh berbeda,
tetap pada kisaran 21 hingga 35 hari, dihitung dari haid pertama, haid
sampai bulan berikutnya. Lama haid dilihat dari darah keluar dalam
sampai bersih, antara 2-10 hari. Darah yang kelur dalam waktu sehari
belum dapat dikatakan sebagai haid, namun bila telah lebih dari 10
e. Merokok
early menopause (lebih cepat berhenti haid) hingga sulit untuk hamil.
memiliki resiko lebih besar terkena penyakit ini juga. Hal ini
g. Konsumsi alkohol
berkontraksi.
h. Kegemukan
chronic atau haid tidak teratur secara kronis. Hal ini mempengaruhi
5. Derajat dismenore
nyeri, terutama pada awal mestruasi namun dengan kadar nyeri yang
a. Dismenore ringan
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
nyamuk
bisa ditoleransi.
b. Dismenore sedang
tersengat lebah.
c. Dismenore berat
Seseorang mengeluh karena adanya rasa terbakar dan ada
tingkatan 7-10.
mengganggu konsenterasi.
6. Penatalaksanaan
2019).
d. Terapi alternatif
handuk panas atau botol air panas pada perut atau punggung
1) Pengertian
dkk 2014).
2) Karakteristik nyeri
lokasi nyeri, durasi nyeri (menit, jam, hari, atau bulan), irama
keterangan lengkapnya :
nyeri yang sangat sakit. Namun hal ini akan sulit dilakukan
merah.
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
tersengat lebah.
D. Jahe Merah
mutiara, h. (2017).
samping itu, bisa digunakan oleh para wanita yang wanita ingin
sebagai penyebab utama nyeri haid (Mariza, A., & Sunarsih. 2019).
varian jahe lainnya, karena itu biasanya jahe merah bisa digunakan
34
memiliki rimpang berwarna merah dan lebih kecil, jahe merah memiliki
gram jahe merah direbus dengan 2 gelas air (400 ml) ditambahkan 2
satu atau ke dua sebanyak 1 kali sehari pada pagi hari sebelum makan.
E. Teh Hijau
Sumber: ulyadays.com
Teh hijau atau green tea adalah teh yang dibuat secara khusus
dari jenis tanaman teh yang khusus pula. Teh hijau adalah teh yang
di atas wajan panas. Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya
Setianingsih, P. 2021).
a. Gyokuro
Gambar 2.4 Teh Gyokuro
Sumber: tea-exclusive.de
Gyukuro karena warna hijau pucat yang keluar dari daun teh.
36
b. Matcha
Gambar 2.5 Teh Matcha
Sumber: m.republika.co.id
Teh inilah yang paling sering kita dengar, merupakan teh hijau
c. Sencha
Gambar 2.6 Teh Sencha
Sumber: id.wikipedia.org
Sencha berbeda dengan teh hijau lainnya, teh ini dibuat dari
d. Bancha
biasanya lebih besar dari daun teh sencha dan aromanya tidak
begitu harum. Teh hijau jenis ini rendah kafein dan memiliki
tubuh dari efek buruk radikal bebas (Winarno, & Kristiano, L. 2016).
phenophytin a dan b.
sebagai anti oksidan katekin ini terdapat pada teh yang tidak
dalam teh juga memiliki efek menurunkan kadar gula darah dalam
2016).
kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri pada saat
Teh hijau diminum 1x sehari sebanyak 200 ml, teh hijau diminum
pada pagi hari sesudah makan (Rossalie, B., Aslim, S., & Elena, I.
M. (n.d.))
40
F. Kerangka Teori
Dismenore
Teh hijau :
polifenol katekin, kafein, vitamin K, flavanol aglikosidik
Jahe(a.I.glikosida),
Merah : leucoanthocyanin dan saponin, sedikit theobrom
gingerol, shagaol dan zingerone memberi efek farmakologi dan fisi
G. Kerangka konsep
Variabel Luar
Usia Menarche
Riwayat keluarga
Periode Menstruasi
I. Hipotesis Penelitian..
Tidak Ada perbedaan efektivitas pemberian jahe merah dan teh hijau
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
01 X1 02
03 X2 04
Keterangan :
01 : Pretest pemberian jahe
42
43
SMPN 02 Kota Bengkulu yang berjumlah 497 siwi dan seluruh siswi
2. Sampel
Keterangan :
n : Minimal besar sampel yang diperlukan
𝜎2 : Standar deviasi
𝑍1−𝛼2 : Derajat kepercayaan 95% (1,96)
𝑍1−𝛽 : Kekuatan uji 80% (0,842)
2
2 ( )
[2.(2,3 ) 1,96+0,842 ]
𝑛1=𝑛2 = ( 2,93−2,17 )2
= 16,95 = 17
jahe merah dan 17 pada kelompok teh hijau. Sehingga sampel dalam
penelitian ini adalah siswi kelas VIII SMPN 02 Kota Bengkulu dan siswi
random sampling.
18
8. VIII. H 18 X 17 = 2 2
175
5
9. VIII. I 5 X 17 = 1 1
175
15
10. VIII. J 15 X 17 = 1 1
175
20
11. VIII. K 20 X 17 = 2 2
175
17
11. VIII. K 17 X 17 = 2 2
170
D. Variabel Penelitian
Variabel Luar
Usia Menarche
Riwayat keluarga
Periode Menstruasi
E. Definisi Operasional
noinalriwa
yat
keluarga
5. Periode Siklus haid yang normal adalah Kuesioner Kuesioner 0= Periode nominal
Menstrusi jika seorang wanita memiliki menstruasi
jarak haid yang setiap bulannya <28 hari
relatif tetap yaitu 28 hari, Jika 1=Periode
meleset pun, perubahan waktunya Menstruasi
juga tidak terlalu jauh berbeda, 28-35 hari
tetap pada kisaran 21 hingga 35
hari
6. Tingkat Derajat nyeri yang dirasakan Obsrvasi Lembar Skala nyeri Rasio
Nyeri remaja pada saat dismenore saat dan ceklist 1-10
Dismenore menstruasi wawancara Numerik
Rating
Scale
(NRS)
F. Instrumen Penelitian
dikatakan dismenore jika diperoleh nilai ≥77 (Chesney & Tasto, 1975) dan
Prosedur (SOP).
menstruasi.
1. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data diperoleh dari data sekunder dan data
primer. Data Sekunder diperoleh dari UKS MTs Negeri 1 OKU Timur
1 kali sehari.
2. Pengolahan Data
a. editing
b. Coding
menggunakan kumputer.
51
c. processing
Kegiatan memproses data agar data yang sudah di entry dapat di analisa
d. cleaning
a. Analisis Univariat
diberikan jahe.
b. Analisi Bivarat
c. Analisa Multivariat
Analisa mulitivariat dalam penelitian ini menggunakan uji regresi
ke multivariat ini nilai p-value nya harus < 0,25. Analisa ini bertujuan
A. Jalannya Penelitian
januari 2022. Sampel dalam penelitian ini yaitu 34 sampel yang terdiri dari
dan teh hijau terhadap penurunan nyeri dismenore primer pada remaja
yaitu mendata siswi yang datang ke UKS dengan keluhan nyeri dismenore
menggunakan skala ukur NRS, untuk data awal (pretest) pada saat haid
pada siklus pertama sebelum dilakukan intervensi jahe merah pada siswi
SMPN 02 Kota Bengkulu dan teh hijau pada siswi SMPN 05 Kota
53
54
pemberian jahe merah dan teh hijau. Data dari lembar ceklist jahe merah
dan teh hijau yang telah dikumpulkan, kemudian dientry dalam bentuk
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
nyeri dismenore sebelum dan sesudah diberikan jahe merah dan teh
hijau.
pada kelompok jahe merah pada siklus menstruasi 28-35 hari dengan
(82.4%).
jahe merah yaitu (2.3) dan selisih tingkat nyeri dismenore pada
2. Analisa Bivariat
merah dan teh hijau terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja
dismenore.
kelompok jahe merah dan teh hijau. Akan tetapi nilai rata-rata dan
kelompok teh hijau, dengan selisih rata-rata (0,06) hal ini berarti jahe
keluarga yang p value < 0.05 artinya ada hubungan riwayat keluarga
3. Analisa Multivariat
karena ditinjau dari hasil analisa bivariat dari 3 variabel luar yang
C. Pembahasan
(2020)
merah adalah (4,71) dan sesudah diberikan jahe merah tingkat nyeri
yang diketahui sebagai penyebab utama nyeri haid (Mariza, A., &
Sunarsih. 2019).
merah adalah (4,24) dan sesudah diberikan jahe merah tingkat neri
yang terdapat dalam teh hijau yaitu Katekin, sebagai anti oksidan
katekin ini terdapat pada teh yang tidak teroksidasi. Proses oksidasi
dan PGE2). Nyeri dismenore dapat di obati salah satunya dengan jahe
(Utari, M. D, 2017).
Setianingsih, P, 2021).
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Fatmawati, E., & Aliya,
Hasil uji statistik diproleh p-value (0,165) artinya tidak ada hubungan
dini.
putri. Hasil penelitian ini sejalan yang dilakukan oleh Sudiman tentang
riwayat keluarga.
keturunannya.
A. M, 2020).
D. Keterbatasan Penelitian
A. Kesimpulan
pemberian jahe merah teh hijau pada remaja putri di Kota Bengkulu, maka
responden.
66
67
4. Tidak ada perbedaan efektivitas antara pemberian jahe merah dan teh
Bengkulu
dismenore.
B. Saran
1. Bagi Peneliti
ditempat yang berbeda dan dengan sampel yang lebih banyak lagi.
2. Bagi Akademik
variabel yang sama dan tempat yang sama atau dengan variabel yang
69
70
Rahayu, R., Patimah, S., & Rohmatin, E. (2019). Pengaruh Minuman Jahe Merah
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Disminore Primer Pada Siswi Kelas
VIII Di SMPN 10 Tasikmalaya Tahun 2018. Jurnal Kebidnan
"Midwife Journal" , 29-31.
Rahayu, T. G. (2019). Rebusan Buah Asam dan Jahe Sebagai Upaya Mengurangi
Disminore. Faletehan Health Journal , 12.
Rahmawatti, S., Ramadhaniyati, & Makmurina, L. (2016). Pengaruh Pemberian
Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe) Terhadap Pnurunan Intenitas
Disminore Pada Remaja Putri Tingkat II Mts Pondok Pesantren Al-
Jihad Pontianak. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan , 90-92.
Ramli, N., & Santy, P. (2017). Efektifitas Pemberian Ramuan Jahe Merah
(Zingibers Officinale) Dan Teh Rosella (Hibiscus Sabdariffa)
Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Haid. Jurnal Action:Aveh
Nutrition Journal , 63-65.
Rossalie, B., Aslim, S., & Elena, I. M. (n.d.). Pengaruh Konsumsi Teh Hijau
Celup Terhadap Penurunan Intensittas Nyeri Pada Mahasiswi Fakultas
Kedokteran UKRAIDA Angatan 2016 Dengan Disminore Primer.
Artikel Penelitian .
Sinaga, Ernawati, dkk (2017). Manajemen Kesehatan Menstruasi. Jakarta :
Universitas Nasional, 2017.
Subiyanto, G. J., Indrayati, A., & Santoso, A. B. (2018). Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Mahasiswi Mengenai Penyakit Menular Seksual PMS di
Universitas Negeri Semarang Tahun 2017/2018. Edu Geography 6 (3)
, 182-188.
Sunardi, Yohanes (2017). Sehat & Cerdas Untuk Remaja-Panduan Nutrisi Otak
Dan Tubuh Ideal Pada Remaja. Yogyakarta : ANDI.
Suparmi, Raden, A., & Mawarti, R. (2016). Upaya Mengurangi Dismenore
Primer Dengan Ekstrak Jahe Asam Jawa Pada Mahasiswi Kebidanan
STIKES AISYIYAH SURAKARTA. GASTER , 78-86.
Utari, M. D. (2017). Pengaruh Pemberian Ramuan Jahe Merah Terhadap Nyeri
Haid Mahasiswi STIKES pmc 2015. Jurnal Ipteks Terapan , 257-264.
Winarno, & Kristiano, L. (2016). Green Tea & White Tea. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka.
Yulifa, Rita (2012). Asuhan Kebidanan komunitas. Jakata : selemba Medika,2012
L
N
LAMPIRAN
Usiamenarchejahemerah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Usia menarche <11 tahun 3 17.6 17.6 17.6
Usia menarche ≥11 tahun 14 82.4 82.4 100.0
Total 17 100.0 100.0
Riwayatkeluargajahemerah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid adariwayatkeluarga 13 76.5 76.5 76.5
tidakadariwayatkeluarga 4 23.5 23.5 100.0
Total 17 100.0 100.0
Periodemenstruasijahemerah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Periodemenstruasi<28 hari 4 23.5 23.5 23.5
PeriodeMenstruasi 28-35 hari 13 76.5 76.5 100.0
Total 17 100.0 100.0
Usiamenarchetehhijau
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Usia menarche <11 tahun 1 5.9 5.9 5.9
Usia menarche ≥11 tahun 16 94.1 94.1 100.0
Total 17 100.0 100.0
Riwayatkeluargatehhijau
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid adariwayatkeluarga 14 82.4 82.4 82.4
tidakadariwayatkeluarga 3 17.6 17.6 100.0
Total 17 100.0 100.0
Periodemenstruasitehhijau
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Periodemenstruasi<28 hari 3 17.6 17.6 17.6
PeriodeMenstruasi 28-35 hari 14 82.4 82.4 100.0
Total 17 100.0 100.0
2. DATA NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
prejahemerah .293 17 .000 .823 17 .004
postjahemerah .205 17 .056 .893 17 .052
pretehhijau .257 17 .004 .799 17 .002
posttehhijau .242 17 .009 .886 17 .040
a. Lilliefors Significance Correction
Statistics
prejahemerah postjahemerah pretehhijau posttehhijau
N Valid 17 17 17 17
Missing 0 0 0 0
Mean 4.71 2.41 4.24 2.47
Median 4.00 2.00 4.00 3.00
Std. Deviation .985 .939 .752 .943
Minimum 3 1 3 1
Maximum 6 4 5 4
B. ANALISIS BIVARIAT
1. ANALISIS WILCOXON
a. PENGARUH PEMBERIAN JAHE MERAH DAN TEH
HIJAU TERHADAP PENURUNAN NYRI DISMENORE
Test Statisticsa
postjahemerah - posttehhijau -
prejahemerah pretehhijau
Z -3.695b -3.827b
Asymp. Sig. (2- .000 .000
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
2. ANALISIS MANN WHITNEY
a. EFEKTIVITAS PEMBERIAN JAHE MREAH DAN TEH
HIJAU TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE
PADA REMAJA PUTRI
Descriptives
Statistic Std. Error
prejahemerah Mean 4.71 .239
95% Confidence Lower Bound 4.20
Interval for Mean Upper Bound 5.21
5% Trimmed Mean 4.73
Median 4.00
Variance .971
Std. Deviation .985
Minimum 3
Maximum 6
Range 3
Interquartile Range 2
Skewness .232 .550
Kurtosis -1.289 1.063
postjahemerah Mean 2.41 .228
95% Confidence Lower Bound 1.93
Interval for Mean Upper Bound 2.89
5% Trimmed Mean 2.40
Median 2.00
Variance .882
Std. Deviation .939
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness .032 .550
Kurtosis -.670 1.063
Pretehhijau Mean 4.24 .182
95% Confidence Lower Bound 3.85
Interval for Mean Upper Bound 4.62
5% Trimmed Mean 4.26
Median 4.00
Variance .566
Std. Deviation .752
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -.435 .550
Kurtosis -.986 1.063
Posttehhijau Mean 2.47 .229
95% Confidence Lower Bound 1.99
Interval for Mean Upper Bound 2.96
5% Trimmed Mean 2.47
Median 3.00
Variance .890
Std. Deviation .943
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -.158 .550
Kurtosis -.692 1.063
Test Statisticsa
Pre Post
Mann-Whitney U 110.000 138.500
Wilcoxon W 263.000 291.500
Z -1.263 -.217
Asymp. Sig. (2-tailed) .206 .828
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .245b .838b
a. Grouping Variable: kelompok
b. Not corrected for ties.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2-
Value Df sided) sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .604a 1 .437
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio 1.070 1 .301
Fisher's Exact Test 1.000 .591
Linear-by-Linear Association .587 1 .444
N of Valid Cases 34
a. 3 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,47.
b. Computed only for a 2x2 table
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2-
Value Df sided) sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 8.209a 1 .004
Continuity Correctionb 4.871 1 .027
Likelihood Ratio 6.515 1 .011
Fisher's Exact Test .021 .021
Linear-by-Linear Association 7.968 1 .005
N of Valid Cases 34
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,82.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 1.175a 1 .278
Continuity Correctionb .181 1 .670
Likelihood Ratio 1.978 1 .160
Fisher's Exact Test .559 .378
Linear-by-Linear Association 1.141 1 .285
N of Valid Cases 34
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,82.
b. Computed only for a 2x2 table
SURAT PERNYATAAN
KETERSEDIAAN MENJADI RESPONDEN
dalam penelitian yang berjudul “ Efektivitas Pemberian Jahe Merah Dan Teh
Hijau Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Primer Pada Remaja Putri Di Kota
Bengkulu Tahun 2021”. Yang akan dilakukan oleh Revia Sari, mahasiswi Progam
pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak
manapun. Apabila selama penelitian ini saya ingin mengundurkan diri sewaktu-
( )
KUESIONER
Identitas Responden
1. Nama (Inisial) :
2. Umur :
Memilih satu dari pilihan respons Tidak Pernah (N), Jarang (R), Terkadang (S),
Sering (0), dan Selalu (A).
b. Gelas
c. Air 400 ml
d. Panci
e. Kompor
6. Penatalaksanaan a. Perkenalkan diri pada pasien dan menjelaskan
tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
b. Lakukan cuci tangan
c. Atur posisi pasien senyaman mungkin
d. Ukur skala nyeri pasien sebelum diberikan
minuman jahe merah pada hari pertama menstruasi
e. Jahe merah ukuran 15 gram di parut dan direbus
dengan air 400 ml
f. Anjurkan pasien untuk minum minuman jahe
merah
g. Tunggu sampai 30 menit
h. Bereskan alat
i. Lakukan evaluasi skor skala nyeri pasien setelah
diberikan minuman jahe merah
Prosedur
4. Sendok
C. Cara Menyeduh Teh Hijau
1. Siapkan air dan teh celup, gunakan air hangat kuku
sebanyak 200 ml
2. Masukan teh hijau celup kedalam gelas, kemudian
tuangkan air hangat kedalam gelas
3. Diamkan teh dalam air selama 2-3 menit
4. Setelah 2-3 menit aduk teh celup supaya tercampur
dengan rata kemudian angkat kantung teh.
D. Penatalaksanaan
1. Perkenalkan diri kepada pasien dan menjelaskan tujuan
dan tindakan yang akan dilakukan
2. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
3. Atur posisi pasien senyaman mungkin
4. Ukur skala nyeri pasien sebelum diberikan teh hijau
pada hari pertama menstruasi
5. Berikan teh hijau sebanyak 200 ml
6. Anjurkan pasien untuk meminum teh hijau tersebut
7. Tunggu selama 1 jam
8. Bereskan alat
9. Lakukan evaluasi skor skala nyeri pasien setelah
diberikan teh hijau