Anda di halaman 1dari 92

SKRIPSI

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MEDIA GROUP WHATSAPP


TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG
PHBS TATANAN RUMAH TANGGA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TAIS
KABUPATEN SELUMA

DISUSUN OLEH:
DETRI YUNITA
NIM : P05170017048

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI PROMOSI KESEHATAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN 2021
HALAMAN JUDUL

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MEDIA GROUP WHATSAPP TERHADAP


PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PHBS TATANAN RUMAH
TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAIS
KABUPATEN SELUMA

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Promosi Kesehatan (S.Tr. Kes)

Disusun Oleh :

DETRI YUNITA
P05170017048

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI PROMOSI KESEHATAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN 2021

i
ii
iii
iv
ABSTRAK

PHBS merupakan suatu langkah yang harus dilakukan agar tercapai derajat kesehatan
yang optimal pada setiap masyarakat yaitu dengan kesadaran untuk menolong dirinya sendiri
dalam bidang kesehatan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kesehatan. Penerapan
PHBS di tatanan rumah tangga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, Perilaku hidup
bersih dan sehat ini akan sangat berpengaruh kepada derajat kesehatan pada anggota keluarga
dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan
media group whatsapp terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang PHBS di tatanan rumah
tangga.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Pre Experiment
dan rancangan penelitian One Group Pretest and Posttest design yaitu melakukan satu kali
pengukuran didepan (Pretest) sebelum adanya perlakuan (treatment) dan setelah itu dilakukan
pengukuran lagi (posttest) dengan mendistribusikan pertanyaan dalam kuesioner tentang
PHBS.
Sampel pada penelitian ini adalah ibu di wilayah kerja puskesmas Tais Kabupaten
Seluma yang berjumlah 30 orang dengan teknik purposive sampling. Analisis data
menggunakan uji wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian ini diperoleh rata-rata
pengetahuan sebelum yaitu 5,43 dan sesudah 8,90 sedangkan rata-rata sikap sebelum 29,40
dan sesudah 36,93. Hasil uji wilcoxon signed rank test diperoleh p value=0,00 ≤ 0,05 yang
menunjukan ada pengaruh media whatsapp group terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang
PHBS di tatanan rumah tangga wilayah kerja puskesmas Tais Kabupaten Seluma.

Kata Kunci: PHBS Tatanan Rumah Tangga, Ibu, Media Group Whatsapp

v
ABSTRACT
PHBS is a step that must be taken in order to achieve optimal health status in every
community, namely with the awareness to help themselves in the health sector and participate
in various health activities. the application of PHBS in household settings is very important in
daily life, this clean and healthy living behavior will greatly affect the health status of family
members and the community. This study aims to determine the effect of group whatsapp
media health promotion on mothers' knowledge and attitudes about PHBS in household
settings.
This research is a quantitative study with a Pre Experiment research design and a One
Group Pretest and Posttest research design, namely doing one measurement in front (Pretest)
before treatment (treatment) and after that another measurement (posttest) is carried out by
distributing questions in a questionnaire about PHBS.
The sample in this study were mothers in the working area of the Tais Public Health
Center, Seluma Regency, amounting to 30 people with purposive sampling technique. Data
analysis used the Wilcoxon signed rank test. The results of this study obtained the average
knowledge before that is 5.43 and after 8.90 while the average attitude before and after is
29.40 and 36.93. The results of the Wilcoxon signed rank test obtained p value = 0.00 0.05
which shows that there is an influence of whatsapp media on mothers' knowledge and
attitudes about PHBS in the household setting of the Tais Public Health Center, Seluma
Regency.

Keywords: Group Whatsapp Media, Knowledge, Attitude, PHBS in Household Settings

vi
RIWAYAT PENULIS

Nama : Detri Yunita


Tempat/Tanggal Lahir : Rimbo Kedui, 18 Juni 1999
Alamat : Kel. Tanah Patah, Kec. Ratu Agung, Kota Bengkulu
Anak : Ketiga
Jumlah Saudara : 1. Ns. Desti Eka Yani, S.Kep
2. Devi Melia Sari, AMd. Kep
Nama Ayah : Tukimin, S.Pd
Nama Ibu : Suryani
Alamat : Kel. Sidomulyo, Kec. Seluma Selatan, Kab. Seluma
No HP : 081366008601
Email : detriyunita18@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri 48 Seluma Tahun 2009
2. SMP Negeri 05 Seluma Tahun 2012
3. SMA Negeri 01 Seluma Tahun 2017

vii
MOTTO

 Tidak Masalah Kamu Berjalan Dengan Lambat, Asalkan Kamu Tidak Berhenti Mencoba.
 Lakukan Yang Terbaik, Bersikap Dengan Baik, Maka Kau Akan Jadi Orang Yang
Terbaik.
 Jangan Berpikir Sambil Tidur
 Kamu Mungkin Bisa Menunda Sesuatu, Tapi Waktu Tidak Akan Menunggumu.
 Do The Best And Pray. Good Will Take Care Of The Rest. (Lakukan Yang Terbaik
Kemudian Berdoalah. Allah Yang Akan Mengurus Sisanya)

viii
PERSEMBAHAN

Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..
Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan Maha Tinggi
nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang
senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga
keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.
Lantunan Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku merintih, menadahkan doa dalam
syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukmu. Kupersembahkan sebuah karya kecil ini
untuk Ayahanda dan Ibundaku tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku
semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan
hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku.,, Ayah,..
Ibu...terimalah bukti kecil ini sebagai kado keseriusanku untuk membalas semua
pengorbananmu, dalam hidupmu demi hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan
tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga segalanya.. Maafkan anakmu
Ayah,,, Ibu,, masih saja menyusahkanmu..
Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam.. seraya tanganku
menadah”.. ya Allah ya Rahman ya Rahim... Terimakasih telah kau tempatkan aku diantara
kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas menjagaku,, mendidikku,, membimbingku dengan
baik,, ya Allah berikanlah balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah
mereka nanti dari panasnya sengat hawa api nerakamu..
Untukmu Ibu (Suryani)... Ayah (Tukimin),,,Terimakasih....
we always loving you... ( ttd.Anakmu)
Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang kalian
impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih’ insyallah atas dukungan doa dan restu
semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu kupersembahkan
ungkapan terimakasihku kepada:

Kepada kakaku (Desti Eka Yani) dan (Devi Melia Sari), Makasih yaa buat segala
dukungan dan doanya, walaupun kita sering bertengkar tapi hal itu menjadi warna yang tak
tergantikan, maaf belum bisa jadi panutan yang baik tapi aku akan selalu berusaha
memberikan yang terbaik untuk kalian.
Kepada Yayang Juliansyah Dan Annasya Miqhayla Ada beberapa perasaan yang
menghangatkat hati saya:cinta, inspirasi dan syukur. Dan sungguh menakjubkan bagaimana
kalian memberi saya semua hal di atas dan pada akhirnya saya merasa sangat
berterimakasih kepada kalian.

"Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan Tuhan dan
orang lain. Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat
terbaik”..
Terimakasih kuucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan D4 Promosi
Kesehatan 2017’
Buat sahabatku sekaligus saudara selama Berada di Bengkulu (Eyha Gustiarni, Helen
Sundari, Nadia Yulia Putri, Selvia Lovenia, Nova Indriani) Terima kasih sudah mewarnai
ix
kehidupan ku diempat tahun terakhir ini, terima kasih kalian yang selalu ada. Sangat
bersyukur dipertemukan kalian semua yang menerima segala keegoisanku, kekanak2an ku,
pasti ku akan sangat merindukan kalian yang selalu membuat kosan ku atau yang sering kita
sebut basecamp menjadi gaduh, rame, aku harap kalian juga akan merindukan semua itu, aku
juga akan merindukan masakan kalian seperti aku merindukan masakan ibuku saat ini, hmm
inilah perjalanan hidup saat ada pertemuan pasti ada perpisahan dan perpisahan itu sudah
semakin dekat dengan kita. Aku berharap semoga kita depertemukan kembali dengan
kehidupan yang lebih baik. Kata orang masa putih abu masa yang paling indah tapi bagiku
masa kuliah ngga kala indah itu semua karna ada kalian sahabat ku. Love you more sayang2
ku
Terimakasih kuucapkan Kepada GGB SQUAD Teman seperjuangan di bangku SMA.
Buat sahabatku sekaligus saudara (Anggi, Dhela, Meisy, Yulita, Widia, Welia, Yana, Zahra)
Terima kasih sudah mewarnai kehidupan ku di Tujuh tahun ini,

Untuk Keluarga asuhku (ka Rizka, Tika, Yudha, Tiara, Hesti, Salwa, Anggi) terima
kasih sudah mewarnai masa perkuliahan ini, maafkan belum bisa menjadi adek dan kk asuh
yang baik untuk kalian. Kalian semua bukan hanya menjadi teman dan adik yang baik, kalian
adalah saudara bagiku!! Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat
kupersembahkan kepada kalian semua orang-orang yang ku sayangi, Terimakasih beribu
terimakasih kuucapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu
pengetahuan di masa yang akan datang.

Last but not Least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me, I wanna
thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for having no days off, I wanna
thank me for never quitting, for just being me at all times .

x
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat tuhan ALLAH SWT, atas nikmat, ilmu dan
rahmat serta karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Promosi Kesehatan Media Group Whatsapp Terhadap Pengetahuan dan sikap ibu
tentang PHBS tatanan rumah tangga di wilayah kerja puskesmas Tais Kabupaten Seluma”.
Dalam penyusunan skripsi ini saya mendapatkan bimbingan dan bantuan baik materi maupun
nasehat dari berbagai pihak sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Eliana, SKM., MPH, Selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu.
2. Ibu Reka Lagora Marsofely, SST., M.Kes Selaku Ketua Jurusan Promosi Kesehatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu dan selaku ketua penguji.
3. Bapak Darwis, S.Kp, M.Kes selaku Pembimbing I, dalam penyusunan skripsi ini yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan masukan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Ibu Wisuda Andeka M, SST., M.Kes selaku Pembimbing II, dalam penyusunan skripsi
ini yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan masukan
sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Dino Sumaryono, SKM.MPH selaku Penguji I.
6. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
7. Orang tua, keluarga, dan teman-teman tercinta yang selalu mendoakan dan
memberikan semangat dan motivasi kepada saya.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat
keliruan dan kekhilafan baik dalam segi penulis maupun penyusunan, oleh karena itu saya
mengharapkan saran dan bimbingan dari berbagai pihak agar saya dapat berkarya lebih baik
dan optimal lagi dimasa yang akan datang. Saya berharap semoga proposal yang telah saya
susun ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat membawa perubahan positif
terutama bagi saya sendiri dan mahasiswa Jurusan Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes
Bengkulu lainnya.
Bengkulu, Juli 2021

Detri Yunita
xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
BIODATA............................................................................................................ vii
MOTO.................................................................................................................. viii
PERSEMBAHAN................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. PHBS Tatanan Rumah Tangga ............................................................ 6
B. Pengertian Ibu ...................................................................................... 13
C. Pengetahuan ......................................................................................... 13
D. Sikap..................................................................................................... 14
E. Promosi Kesehatan ............................................................................... 15
F. Media Sosial ......................................................................................... 17
G. Kerangka Teori .................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian .......................................... 21
B. Kerangka Konsep ................................................................................. 21
C. Definisi Operasional ............................................................................ 22
xii
D. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 22
E. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 24
F. Instrumen dan Bahan Penelitian .......................................................... 24
G. Pengumpulan Data ............................................................................... 24
H. Pengolahan Data .................................................................................. 25
I. Analisis Data ........................................................................................ 26
J. Alur Penelitian ..................................................................................... 27
K. Etika Penelitian .................................................................................... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 30
B. Pembahasan.......................................................................................... 37
C. Keterbatasan Masalah .......................................................................... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 44
B. Saran .................................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 46
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian .................................................................................. 5

Tabel 3.2 Definisi Operasional .............................................................................. 22

Tabel 4.1 Karakteristik Umur Ibu..........................................................................32

Tabel 4.2 Karakteristik Pendidikan Ibu............................ ....................................33

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan sebelum dan sesudah.....................34

Tablel 4.4 Distribusi persentase pengetahuan sebelum dan sesudah....................34

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi sikap sebelum dan sesudah................................35

Tabel 4.6 Distribusi persentase sikap sebelum dan sesudah...............................36

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengaruh Pengetahuan Sesudah dan Sebelum.....38

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Laswel Model .......................................................... 19

Gambar 2.2 Kerangka Teori S-O-R Model ........................................................... 20

Gambar 2.3 Kerangka Teori .................................................................................. 20

Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 21

Gambar3.2 Kerangka Konsep................................................................................ 21

Gambar 3.3 Alur Penelitian ................................................................................... 27

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Organisasi Penelitian

Lampiran 2 : Formulir Informasi Penelitian

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 4: Lembar Kuesioner

Lampiran 5: Etichal Clearance

Lampiran 6: Rancangan Media Group Whatsapp

Lampiran 7: Dokumentasi

Lampiran 8: Hasil Intervensi

Lampiran 8 : Lembar Konsultasi Pembimbing Skripsi 1

Lampiran 9 : Lembar Konsultasi Pembimbing Skripsi 2

Lampiran 10 : Surat Izin Penelitian

xvi
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu misi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia
adalah dengan menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk ber Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat. PHBS merupakan perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran
peribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada
bidang kesehatan. Walaupun senantiasa dalam keadaan sehat, namun penting bagi kita
untuk selalu mengupayakan perilaku hidup bersih dan sehat (Kemenkes, 2018).
Penerapan PHBS di tatanan rumah tangga sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari, perilaku hidup bersih dan sehat ini akan sangat berpengaruh kepada derajat kesehatan
pada anggota keluarga dan masyarakat. Dampak dari tidak menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat yaitu munculnya penyakit akibat kuman dan juga penyakit-penyakit
seperti diare, penyakit jantung dan paru, hipertensi dan obesitas, serta penyakit infeksi
menular lainnya. Penyakit-penyakit ini dapat dicegah dengan menerapkan PHBS yang
dimulai dari dalam tatanan rumah tangga. (Layya dkk, 2016).
World Health Organization (WHO) tahun 2018, diperkirakan sebanyak 2,4 miliar atau
1 dari penduduk duni tidak memiliki jamban, dan tidak membiasakan hidup bersih dan
sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun, dan menggunakan air bersih, kurang dari 1
miliar penduduk masih buang air besar di tempat terbuka. Hal tersebut mengakibatkan
penyebaran berbagai penyakit seperti diare. WHO juga mencatat bahwa selama tahun
2018 lebih dari 340.000 anak-anak di bawah lima tahun meninggal akibat sanitasi dan air
yang tidak higenis. Pada tahun 2018, terdapat 4,5 miliar orang hidup tanpa sanitasi yang
dikelola dengan aman dan 2,1 miliar orang tidak memiliki jamban dan kekurangan akses
ke tempat air.
Data perilaku cuci tangan pakai sabun ≥10 tahun di indonesia rata-rata hanya 49,8%
dan di Provinsi Bengkulu masih menunjukan nilai yang rendah dalam perilaku cuci tangan
pakai sabun dengan persentase sebesar 40%. Data aktivitas fisik kurang dari 150 menit per
minggu pada penduduk umur ≥10 tahun di indonesia rata-rata 47,8% dan di Provinsi
Bengkulu melakukan aktivitas fisik dengan persentase 33,3%. Proporsi konsumsi buah
dan sayur dari 5 porsi pada penduduk umur ≥5 tahun di indonesia rata-rata 95.5% dan di
Provinsi Bengkulu 89,7%. Data prevalensi merokok umur 10-18 tahun 2013-2018
diperoleh tahun 2013 7,2%, tahun 2016 mengalami kenaikan sebanyak 8.8% serta pada
1
2

tahun 2018 sebanyak 9.1%. Sedangkan target dari RPJMN 2019 adalah 5,4%. Data
perilaku buang air di jamban tahun 2018 pada penduduk umur ≥10 dengan rata-rata 88,2%
dengan provinsi terendah Papua 55,8% dan tertinggi di Provinsi DKI Jakarta 97,6%. Hal
ini menunjukan dari beberapa indikator PHBS diatas bahwa masih rendahnya perilaku
CTPS, Aktivitas fisik dan tingginya perilaku merokok menjadi masalah besar di indonesia
(Riskesdas, 2018).
Dalam sembilan kecamatan, wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timun mendapat skor
terendah yaitu dengan skor 27,2% penduduk yang telah menerapkan PHBS, sedangkan
kementerian kesehatan dalam rencana strategis kementerian kesehatan tahun 2015-2019
menerapkan target perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah 80%. Dalam data
tersebut beberapa Puskesmas telah menerapkan PHBS pada wilayah kerjanya, namun
tidak mengirimkan data survey pemantauan (Dinas Kesehatan kota Bengkulu 2017).
Data PHBS Dinkes Kabupaten Seluma menerangkan setidaknya dalam empat belas
kecamatan, wilayah kerja puskesmas Tais mendapat skor rendah yaitu 17,33% penduduk
yang telah menerapkan PHBS, yang artinya masih sangat jauh dari program rencana
strategi kementerian kesehatan yang telah di tetapkan yaitu 80%. (Dinas Kesehatan
Kabupaten Seluma 2020)
Hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 01 maret 2021 di Puskesmas
Tais Kabupaten Seluma, Puskesmas Tais memiliki wilayah kerja yaitu 7 kelurahan, data
PHBS rumah tangga tahun 2020 yang mendapatkan skor terendah pertama yaitu
Kelurahan Talang Saling dengan skor 9%, Kelurahan Napal 12%, Kelurahan Lubuk
Kebur 13%, Kelurahan Pasar Tais 15%, Kelurahan Talang Dantuk 23%, Kelurahan Dusun
Baru 23%, dan Kelurahan Lubuk Lintang 39%, dari 7 wilayah tersebut Perilaku hidup
bersih dan sehat masih sangat rendah.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terdiri dari tatanan rumah tangga, sekolah,
tempat kerja, tempat umum dan sarana kesehatan. PHBS di tatanan rumah tangga terdiri
dari Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan, Memberi ASI ekslusif, Menimbang balita
setiap bulan, Menggunakan air bersih, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
Menggunakan jamban sehat, Memberantas jentik nyamuk dirumah, Makan buah dan sayur
setiap hari, Melakukan aktivitas fisik setiap hari, Tidak merokok di dalam rumah
(Kemenkes RI, 2016).
Penelitian Damayanti, (2017) diperoleh hasil uji statistik menyatakan bahwa
pengetahuan PHBS pada ibu sebelum perlakuan yaitu kategori cukup (49,21%). Setelah
perlakuan pengetahuan pada ibu kategori baik (80,00%). Sebelum perlakuan sikap PHBS
3

pada ibu yaitu kategori baik (66,06%) setelah perlakuan sikap responden meningkat
kategori baik (85,7%). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan pengetahuan p-
value < 0,001 dan sikap value p-value < 0,001 yang signifikan antara sebelum dan setelah
perlakuan.
Tahun 2016, hasil survei Data Statistik menunjukkan bahwa pengguna internet di
Indonesia mencapai 132,7 juta orang dari jumlah penduduk Indonesia. Dari angka tersebut,
95% menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Pengguna internet di
Indonesia didominasi pengguna muda, yaitu usia 10–24 tahun sebesar 75,5% (APJII,
2016).
Whatsapp menjadi media sosial yang dipilih sebagai media promosi kesehatan. Alasan
dipilihnya Whatsapp karena Whatsapp dinilai lebih efisien dan simpel dibandingkan
dengan aplikasi instant messenger lainnya. Hasil data We Are Social menyatakan bahwa
Whatsapp menjadi media sosial populer di kalangan masyarakat Indonesia Eropa harus
menyatakan telah berumur 16 tahun, namun diwilayah lain syarat minimal pengguna
Whatsapp tetap umur 13 tahun, Pengguna media sosial Whatsapp yang berdomisili
Tercatat sebesar 83% orang Indonesia menggunakan Whatsapp yang berarti sekitar 125
juta orang sudah menggunakan Whatsapp di Indonesia (Hootsuite, 2019).
Hasil penelitian Al Gafi, (2019) diperoleh hasil uji statistik menunjukan media social
whatsapp berpengaruh terhadap pengetahuan tentang rokok sebelum diberi perlakuan
whatsapp diperoleh (5,95%) dan setelah diberi perlakuan media whatsapp menjadi
(6,95%). Setelah perlakuan sikap responden menjadi 35,24% yang artinya meningkat
setelah diberikan perlakuan dengan media whatsapp. Hasil statistik pengetahuan responden
diperoleh nilai p = 0,022 dan sikap responden menunjukan p = 0,000 yang artinya
penggunaan media social whatsapp berpengaruh terhadap pengetahuan tentang rokok dan
sikap siswa.
Berdasarkan data dan uraian diatas peneliti tertarik akan melakukan penelitian dengan
Judul “Pengaruh Promosi kesehatan melalui media group whatsapp terhadap pengetahuan
dan sikap ibu tentang PHBS tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Tais
Kabupaten Seluma”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dijelaskan bahwa masih rendahnya pengetahuan dan
sikap ibu terhadap perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga dapat dirumuskan masalah
pada penelitian ini adalah apakah ada pengaruh promosi kesehatan melalui media group
4

whatsapp dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap Ibu tentang PHBS di tatanan
rumah tangga Wilayah kerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui pengaruh promosi kesehatan media group whatsapp terhadap pengetahuan
dan sikap ibu tentang PHBS tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Tais
Kabupaten Seluma.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui karakteristik ibu meliputi usia dan pendidikan ibu
b. Diketahui rerata pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan promosi
kesehatan melalui media group whatsapp tentang PHBS tatanan rumah tangga.
c. Diketahui rerata sikap ibu sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan
melalui media group whatsapp tentang PHBS tatanan rumah tangga.
d. Diketahui perbedaan rerata pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan sesudah
diberikan promosi kesehatan melalui media group whatsapp.

D. Manfaat Penelitian
a. Instansi pelayanan keseshatan
Sebagai masukan serta tambahan informasi bagi puskesmas mengenai promosi
kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga.
b. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan sikap ibu tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga.
c. Bagi peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan sebagai sumber
informasi mengetahui pengaruh promosi kesehatan melalui media group whatsapp
terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang PHBS di tatanan rumah tangga, sehingga
dapat digunakan dalam penelitian yang lebih lanjut.
5

E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

NO Nama Peneliti dan Judul penelitian Hasil penelitian Perbedaan dan


Tahun Persamaan
1. Ria Damayanti, Peningkatan hasil uji statistik menyatakan Perbedaan pada
Zahroh Shaluhiyah, Pengetahuan dan Sikap bahwa pengetahuan PHBS penelitian ini
Kusyogo Cahyo Ibu Tentang PHBS pada ibu sebelum perlakuan terletak pada
tatanan rumah tangga yaitu kategori cukup rancangan peneliti
(Asi Esklusif) di (49,21%). Setelah perlakuan populasi, sampel,
Kabupaten Sambas pengetahuan pada ibu waktu, dan tempat
melalui media leaflet kategori baik (80,00%). penelitian
berbahasa daerah Sebelum perlakuan sikap
PHBS pada ibu yaitu kategori Persamaan
baik (66,06%) setelah terdapat pada
perlakuan sikap responden teknik
meningkat kategori baik pengumpulan
(85,7%). Hasil penelitian sampel
menunjukan bahwa ada
perbedaan pengetahuan p-
value < 0,001 dan sikap value
p-value < 0,001 yang
signifikan antara sebelum dan
setelah perlakuan.
2. Aldo Al Gafi, Pengaruh penggunaan Hasil uji statistik menunjukan Perbedaan pada
Wisnu Hidayat media sosial whatsapp media social whatsapp penelitian ini
tahun 2019 dan booklet terhadap berpengaruh terhadap terletak pada
pengetahua pengetahuan tentang rokok rancangan peneliti
n dan sikap siswa sebelum diberi perlakuan populasi, sampel,
tentang rokok di SMA whatsapp diperoleh (5,95%) waktu, dan tempat
Negeri 13 Medan. dan setelah diberi perlakuan penelitian
media whatsapp menjadi(
6,95%). Setelah perlakuan Persamaan
sikap responden menjadi terdapat pada
35,24% yang artinya teknik
meningkat setelah diberikan pengumpulan
perlakuan dengan media sampel
whatsapp. Hasil statistik
pengetahuan responden
diperoleh nilai p = 0,022 dan
sikap responden menunjukan
p = 0,000 yang artinya
penggunaan media social
whatsapp berpengaruh
terhadap pengetahuan tentang
rokok dan sikap siswa.

3. Nehru Nugroho Penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan Perbedaan pada


(2019), Pengaruh menggunakan desain bahwa rata-rata self care penelitian ini
edukasi menstruasi penelitian quasi dismenore pada kelompok terletak pada
melalui whatsapp experimental dengan kontrol sebelum di berikan rancangan peneliti
terhadap self care pre test and pos test edukasi WhatsApp131,17 dan populasi, sampel,
disminore pada with control group pada kelompok intervensi waktu, dan tempat
remaja putri SMA design. Teknik 133,71. Setelah dilakukan penelitian
di Kota Bengkulu. sampling adalah simple edukasi WhatsApp pada
random sampling. kelompok kontrol rata-rata self Persamaan
care dismenore 134,57 dan terdapat pada
pada kelompok intervensi teknik
150,09. pengumpulan
sampel
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PHBS
1. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah Semua perilaku yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat. (Kemenkes RI, 2016)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup
keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarga. (Proverawati, 2016).
2. Tatanan PHBS
Tatanan adalah melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat
beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Setiap tatanan tentunya berebeda atau
memiliki kekhasan masing-masing, sehingga pembinaan PHBS harus diisesuaikan
untuk setiap tatanan. PHBS terdiri dari lima tatanan yang telah disepakati pemerintah
yaitu tatanan rumah tangga, tatanan insitusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan
kesehatan dan tatanan tempat umum. PHBS tersebut harus dipraktikkan dimanapun
orang tersebut berada sesuai dengan situasi yang dijumpai (Kemenkes RI, 2016).
3. Tujuan dan Manfaat PHBS
Tujuan dari PHBS yakni untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan
dan kemampuan masyarakat agar tercapai derajat kesehatan yang optimal pada setiap
masyarakat yaitu dengan kesadaran untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang
kesehatan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kesehatan.
Manfaat PHBS di tatanan rumah tangga Menurut (Maryunani, 2013) yaitu:
a. Setiap rumah tangga dan anggota keluarga dapat meningkatkan kesehatannya dan
tidak mudah sakit.
b. Anggota keluarga terbiasa menerapkan pola hidup sehat.
c. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
d. Menghasilkan anggota keluarga yang produktif dalam bekerja dengan
meningkatnya kesehatan anggota keluarga, maka biaya yang harusnya untuk
kesehatan dialokasikan untuk kebutuhan yang lain.

6
7

4. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, dan mampu memperaktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat (Maryunani, 2013). PHBS di
tatanan rumah tangga mencakup (Kementerian Kesehatan RI, 2016), yaitu :
a. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan.
Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang tolong oleh
tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga media lainnya). Persalinan di tolong
oleh tenaga kesehatan ini diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan
bayi. Angka kematian ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat
kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi lingkungan
dan pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil dan ibu melahirkan. Setiap
persalinan harus di tolong oleh tenaga kesehatan karena tenaga kesehatan
merupakan orang yang ahli dalam bidang persalinan sehingga keselamatan ibu
dan bayi lebih terjamin (Proverawati & Rahmawati, 2011).
Apabila terdapat tanda-tanda persalinan seperti ibu mengalami mulas-mulas
yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat, rahim terasa kencang bila
diraba,terutama pada saat mulas, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir,
keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir, merasa
seperti mau buang air besar. Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang
harus dilakukan adalah Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter) tetap
tenang dan tidak bingung, ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil
napas melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut untuk mengurangi rasa
sakit.
Apa tanda-tanda bahaya persalinan?
1) Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas, 2) keluar darah dari jalan
lahir sebelum melahirkan, 3) Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada
jalan lahir, tidak kuat mengejan, 4) mengalami kejang-kejang, 5) air ketuban
keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulai, 6) air ketuban keruh dan berbau,
7) setelah bayi lahir ari-ari tidak keluar, 8) gelisah atau mengalami kesakitan
yang hebat, 9) Keluar darah banyak setelah bayi lahir, 10) Bila ada tanda
bahaya tersebut ibu harus segera dibawa ke bidan/dokter
8

b. Memberi ASI ekslusif.


ASI ekslusif adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi
yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan
berkembang dengan baik. ASI ekslusif umumnya diberikan pada bayi berusia 0-6
bulan hanya diberi ASI saja tanpa makanan tambahan lainnya. Keunggulan ASI
yaitu mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh bayi dan juga zat gizi yang
terkandung sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembang
fisik serta kecerdasaan bayi. Manfaat dari pemberian ASI ekslusif dalam upaya
untuk meningkatkan kualitas hidup anak, karena dengan menyusui tidak hanya
memberikan keuntungan untuk bayi saja tetapi keuntungan untuk ibu dan keluarga
(Proverawati & Rahmawati, 2011).
Apa manfaat memberikan ASI?
Bagi Ibu: 1) Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi
Mengurangi pendarahan setelah persalinan, 2) Mempercepat pemulihan kesehatan
ibu, 3) Menunda kehamilan berikutnya, 4) Mengurangi risiko terkena kanker
payudara, 5) Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat
bayi membutuhkan.
Bagi Bayi:1) Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng dan bayi tidak sering sakit
Bagi Keluarga: 1)Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian
susu formula dan perlengkapannya 2) Tidak perlu waktu dan tenaga untuk
menyediakan susu formula, misalnya merebus air dan pencucian peralatan.
c. Menimbang balita setiap bulan.
Penimbangan balita berguna untuk memantau pertumbuhan anak setiap
bulannya. Penimbangan dilakukan setiap bulan dari umur 1 tahun sampai 5 tahun
di posyandu. Penimbangan balita sangat bermanfaat untuk mengetahui apakah
balita tumbuh sehat, untu mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan
balita dan untuk mengetahui balita yang sakit. Dan apabila bayi yang selama 2
bulan berturut-turut berat badannya tidak naik, balita yang berat badannya bawah
garis merah (BGM) dan balita yang di curigai gizi buruk segara dirujuk ke
Puskesmas, untuk mengetahui kelengkapan imunisasi dan kebutuhan gizi anak
tersebut (Proverawati & Rahmawati, 2011).
9

d. Menggunakan air bersih.


Air adalah kebutuhan dasar manusia yang dipergunakan sehari-hari untuk
berbagai aktivitas, air yang digunakan harusnya bersih agar kita tidak terkena
penyakit atau terhindar sakit. Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indra
kita. Air bersih airnya tidak berwarna harus bening/jernih, air tidak keruh, harus
bebas dari lumpur, debu, dan kotoran lainnya. Air tidak berasa, tidak berasa asin,
tidak berasa asam dan yang lainnya. Air bersih bermanfaat bagi tubuh kita agar
terhindar dai berbagai penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan,
penyakit kulit dan keracunan (Proverawati & Rahmawati, 2011).
Maka perlu menjaga kebersihan sumber air yang bersih yaitu:
1) menjaga kebersihan sumber air bersih, 2) Jarak letak sumber air dengan
jamban dan tempat pembuangan sampah paling sedikit 10 meter, 3) Sumber mata
air harus dilindungi dari bahan pencemaran, 4) Sumur gali, sumur pompa, kran
umum dan mata air harus dijaga bangunannya agar tidak rusak seperti lantai
sumur tidak boleh retak, bibir sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi
penutup, 5) Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di sekitar
sumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak berlumut pada lantai/dinding
sumur, 6) Ember/gayung pengambil air harus tetap bersih dan tidak diletakkan di
lantai (ember/gayung digantung di tiang sumur).
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Kedua tangan sangat penting untuk menyelesaikan semua pekerjaan kita. Jika
tangan kotor maka tubuh sangat beresiko terhadap masuknya mikroorganisme.
Cuci tangan dapat berfungsi untuk menghilangkan atau mengurangi
mikroorganisme yang ada di tangan. Cuci tangan harus dilakukan dengan
mengunakan air bersih dan sabun. Air yang tidak bersih banyak mengandung
kuman yang menyebabkan penyakit. Penggunaan sabun dilakukan untuk
membersihkan kotoran dan membunuh kuman. Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
merupakan cara mudah dan tidak memerlukan biaya yang mahal, karena itu
kegiatan cuci tangan pakai sabun (CTPS) harus dibiasakan kepada seluruh
anggota keluarga. Manfaat dari mencuci tangan ini berguna untuk membunuh
kuman penyakit yang ada ditangan, yang bisa menyebabkan berbagai penyakit
seperti diare, disentri, thypus dan kecacingan (Proverawati & Rahmawati, 2011).
10

Cara mencuci tangan yang benar menurut WHO:


1) Basahi tangan dan berikan sabun, lalu ratakan sabun dengan kedua tangan, 2)
Gosok punggung tangan dan sela-sela jari secara bergantian, 3) Gosok jari-jari
bagian dalam, 4) Gosok telapak tangan dengan posisi jari saling
mengait/mengunci, 5) Gosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan
dan lakukan pada kedua tangan, 6) Gosokkan ujung tangan secara berputar dan
lakukan pada kedua tangan.
f. Menggunakan jamban sehat.
Jamban adalah suatu ruangan yang digunakan untuk pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa
yang dilengkapi dengan penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
Jamban harus dipelihara supaya tetap sehat. Jamban sehat adalah jamban yang
tidak mencemari sumber air minum (jarak jamban dengan sumber air minum
minimal 10 meter), tidak berbau, kotoran tidak dijamah oleh serangga, tidak
mencemari tanah, mudah dibersihkan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, dan
tersedia air, sabun dan alat pembersih. Pengunaan jamban sehat untuk menjaga
lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau serta penggunaan jamban yang sehat
dapat terhindar dari berbagai penyakit (Proverawati & Rahmawati, 2011).
Bagaimana memilih jenis jamban?
1) Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air, 2) Jamban tangki
septik/leher angsa digunakan untuk: Daerah yang cukup air dan Daerah yang
padat penduduk, karena dapat menggunakan “multiple latrine” yaitu satu lubang
penampungan tinja/tangki septik digunakan oleh beberapa jamban (satu lubang
dapat menampung kotoran/tinja dari 3-5 jamban), Daerah pasang surut, tempat
penampungan kotoran/tinja hendaknya ditinggikan kurang lebih 60 cm dari
permukaan air pasang.
g. Memberantas jentik nyamuk dirumah.
Rumah bebas jentik nyamuk adalah rumah yang setelah dilakukan pemeriksaan
jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Agar rumah bebas dari jentik
nyamuk maka perlu dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara
3M plus (Menguras, Menutup, Mengubur dan Menghindari gigitan nyamuk).
Rumah bebas jentik nyamuk bermanfaat untuk mengurangi populasi nyamuk
sehingga penularan penyakit dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau
dihindari (Proverawati & Rahmawati, 2011).
11

Apa manfaat Rumah Bebas Jentik?


1) Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan
perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi, 2) Kemungkinan terhindar dari
berbagai penyakit semakin besar seperti Demam Berdarah Dengue (DBD),
Malaria, Chikungunya, atau Kaki Gajah, 3) Lingkungan rumah menjadi bersih
dan sehat.
Bagaimana cara Pemeriksaan Jentik Berkala?
1) Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja untuk memeriksa
tempat yang sering menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk/tempat
penampungan air di dalam dan di luar rumah serta memberikan penyuluhan
tentang PSN kepada anggota rumah tangga, 2) Menggunakan senter untuk melihat
keberadaan jentik, 3) Jika ditemukan jentik, anggota rumah tangga diminta untuk
ikutmenyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan dengan PSN
melalui 3 M atau 3 M plus, 4) Memberikan penjelasan manfaat dan anjuran PSN
kepada anggota rumah tangga, 5) Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu
Jentik Rumah (kartu yang ditinggalkan di rumah) dan pada Formulir pelaporan ke
Puskesmas.
h. Makan buah dan sayur setiap hari.
Semua sayur dan buah bagus untuk dimakan karena mengandung vitamin dan
mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Pilihlah sayur dan buah yang bebas dari
pestisida dan zat berbahaya lainnya. Biasanya ciri sayur dan buah yang baik adalah
ada sedikit lubang bekas dimakan ulat dan tetap segar. Makan buah dan sayur setiap
hari sangat penting untuk tubuh manusia dan dapat melindungan badan dari
berbagai macam penyakit (Proverawati & Rahmawati, 2011).
Apa manfaat serat yang ada di dalam sayur dan buah?
1) Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang sangat
berfungsi untuk memelihara usus, 2) Serat tidak dapat dicerna oleh pencernaan
sehingga serat tidak menghasilkan tenaga dan dibuang melalui tinja, 3) Serat
tidak untuk mengenyangkan tetapi dapat menunda pengosongan lambung
sehingga orang menjadi tidak cepat lapar.
12

Berapa banyak sayur dan buah dalam sehari harus kita makan?
1) Sayur harus dimakan 2 porsi setiap hari, dengan ukuran satu porsi sama dengan
satu mangkuk sayuran segar atau setengah mangkuk sayuran matang, 2) Sebaiknya
sayuran dimakan segar atau dikukus, karena jika direbus cenderung melarutkan
vitamin dan mineral. 3) Buah-buahan harus dimakan 2-3 kali sehari. Contohnya,
setiap kali makan setengah mangkuk buah yang diiris, satu gelas jus atau satu buah
jeruk, apel, jambu biji atau pisang, 4) Makanlah berbagai macam buah karena akan
memperkaya variasi zat gizi yang terkandung dalam buah.
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang penting untuk pemeliharaan kesehatan fisik,
mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar setiap hari.
Semua anggota keluarga sebaiknya melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit
setiap hari. Aktivitas fisik dapat dilakuan berupa kegiatan sehari-hari yaitu berjalan
kaki, berkebun, naik turun tangga dan yang lainnya (Proverawati & Rahmawati,
2011).
Bagaimana cara melakukan aktivitas yang benar?
1) Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit, 2) Jika belum terbiasa dapat
dimulai dengan beberapa menit setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap, 3)
Lakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah makan. 4) Awali aktivitas
fisik dengan pemanasan dan peregangan, 5) Lakukan gerakan ringan dan secara
perlahan ditingkatkansampai sedang, 6) Jika sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut,
lakukan secara rutin paling sedikit 30 menit setiap hari.
Apa keuntungan melakukan aktivitas fisik secara teratur ?
1) Terhindar dari Penyakit Jantung, Stroke, Osteoporosis, Kanker, Tekanan Darah
Tinggi, Kencing Manis, dll, 2) Berat badan terkendali, 3) Otot lebih lentur dan tulang
lebih kuat, 4) Bentuk tubuh menjadi bagus , 5) Lebih percaya diri, 6) Lebih bertenaga
dan bugar, 7) Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik.
j. Tidak merokok di dalam rumah.
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok karena rokok diibaratkan pabrik bahan
kimia yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan
kerusakan sel-sel yang ada di tubuh kita. Perokok aktif adalah orang yang merokok
secara rutin dengan 1 batang rokok sekalipun. Atau orang yang menghisap rokok
walaupun tidak rutin. Sedangkan perokok pasif adalah orang yang bukan merokok
13

tetapi menghirup asap rokok dari orang lain yang merokok. Bahaya merokok
terhadap tubuh banyak sekali seperti penyakit jantung, paru-paru, kanker rongga
mulut dan lainnya. Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit yang berdampak
kepada seluruh anggota keluarga yang merokok dan menghirup asap rokok. Dalam
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) hendaknya diterapkan agar anggota keluarga
tidak ada yang merokok agar terhindar dari berbagai penyakit (Proverawati &
Rahmawati, 2011).
B. Pengertian Ibu
Ibu adalah orang yang sangat penting dalam rumah tangga. Ibu yang merawat
anggota keluarga, menyediakan makanan untuk anggota keluarga dan terkadang bekerja
untuk menambah pendapat keluarga. Peran ibu adalah seorang yang mempunyai peran
mendidik, mengasuh atau merawat serta memberi kasih sayang yang diharapkan dapat
ditiru oleh anaknya (Werdiningsih & dkk, 2012).
C. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan yaitu hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan dapat terjadi melalui
pancaindra manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2012).
2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo, 2012. Pengetahuan mempunyai 6 tingkatan, yaitu :
a. Tahu (know) Tahu adalah mengingat kembali atau recall terhadap sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. cara agar bisa
mengukur bahawa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu dapat
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan sebagainya.
b. Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan
supaya menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasi materi tersebut secara benar. Seseorang yang telah paham
terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, dan
menyimpulkan terhadap objek yang telah dipelajarinya.
14

c. Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk


menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang
sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan yaitu aplikasi atau penggunaan
hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya disituasi yang lain
maupun konteks.
d. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan menjabarkan suatu materi atau
objek kedalam komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi dan
masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (synthesis) adalah menunjukkan terhadap suatu kemampuan seseorang
untuk merangkum maupun meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari
komponen-komponen pengetahuan yang dimilikinya. Dengan kata lain sintesis
merupakan suatu kemampuan untuk menyusun formula baru dari formulasi-
formulasi yang ada. Misalnya: dapat menyusun, dapat meringkaskan, dapat
merencanakan, dan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan-
rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (evaluation) adalah berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek atau materi tertentu.
Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Pengetahuan yang dimiliki seseorang berbanding lurus dengan tingkat pendidikan
yang tinggi dapat menurunkan resiko terjadinya trachoma pada anak-anak mereka. Ibu
dengan pengetahuan yang baik juga akan memiliki perilaku hidup bersih dan sehat
yang baik dalam rumah tangga. Ibu dengan pengetahuan yang baik cenderung lebih
memperhatikan kebersihan diri, lingkungan dan keluarga (Carolina, 2016).

D. Sikap (Attitude)
Berdasarkan Notoatmodjo (2012) sikap merupakan suatu reaksi atau respons yang
masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus maupun objek. Sikap secara nyata
menunjukan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu, dimana dalam
kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat terhadap stimulus social.
Berdasarkan Newcomb yang merupakan seorang ahli psikologis social menyatakan
bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
merupakan pelakasanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas, tapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.
15

Setelah seseorang mengetahui sitimulus maupun objek,proses selanjutnya yaitu akan


menilai atau bersikap terhadap stimulus maupun objek kesehatan. Oleh sebab itu indicator
untuk sikap kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan kesehatan, yakni: a) Sikap
terhadap sakit dan penyakit, Adalah bagaimana penilaian atau pendapat dari seseorang
terhadap gejala atau tanda-tanda penyakit, penyebab penyakit, cara penularan penyakit,
cara pencegahan penyakit, b) Sikap cara pemelharaan dan cara hidup sehat, yaitu
penilaian atau pendapat dari seseorang terhadap cara memelihara dan cara berperilaku
hidup sehat. Dengan perkataan lain pendapat atau penilaian terhadap makanan, minuman,
olahraga, istirahat, dan sebagainya bagi kesehatan, c) Sikap terhadap kesehatan
lingkungan, Adalah pendapat seseorang terhadap lingkungan dan pengaruh terhadap
kesehatan. Misalnya pen dapat terhadap air bersih, polusi, pembuangan limbah.
Menurut penelitian Zulaikhah (2019), menunjukan bahwa rerata skor sebelum
intervensi adalah 49,93 dengan standar deviasi 7,16. Rerata skor sikap setelah intervensi
adalah 73,83 dengan standar deviasi 8,46, hasil analisis diperoleh p-value=0,000, artinya
sikap terhadap PHBS setelah intervensi secara bermakna mengalami peningkatan, dimana
besar skor peningkatannya adalah 23,9.

E. Promosi Kesehatan
1. Pengertian Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan
kepada perilaku, agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan. Dengan kata lain
promosi kesehatan mengupayakan agar perilaku individu, kelompok atau masyarakat
mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
(Notoatmodjo,2010). Menurut Lawrance green dalam Notoatmodjo (2010) ada dua
determinan masalah kesehatan yakni behavioral factors (faktor perilaku) dan non-
behavioral factors (faktor non-perilaku). Selanjutnya Green menganalisis, bahwa
faktor perilaku ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu :
a. pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku
Faktor predisposisi, yaitu faktor-faktor yang mempermudah atau
mempresdisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap,
keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi dan sebagainya.
b. Faktor pemungkin (enabling factors), adalah faktor-faktor yang memungkinkan
atau memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud dengan faktor
kesehatan.
16

c. Faktor penguat (reinforcing factors), adalah faktor yang mendorong atau


memperkuat terjadinya perilaku. kadang-kadang, meskipun seseorang tahu dan
mampu untuk berperilaku sehat tetapi tidak melakukannya, untuk berperilaku
sehat memerlukan contoh dari para tokoh masyarakat.
2. Strategi Promosi Kesehatan
Strategi global (Promosi kesehatan) menurut WHO dalam (Notoatmodjo, 2010).
a. Advokasi (Advocacy)
Kegiatan yang ditujukan kepada pembuat keputusan (decision makers) atau
penentu kebijakan (policy makers) baik dalam bidang kesehatan maupun sektor
lain diluar kesehatan, yang mempunyai pengaruh terhadap publik.
b. Dukungan sosial
Kegiatan yang ditujukan kepada para tokoh masyarakat, baik formal maupun
informal. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar program atau kegaiatan kesehatan
menperoleh dukungan dari tokoh mayarakat dan tokoh agama dan dapat
menjembatani antara pengelola program kesehatan dengan masyarakat
c. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan ini ditujukan langsung kepada masyarakat sebagai
sasaran primer atau utama promosi kesehatan. Tujuannya adalah agarmasyarakat
memiliki kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri (Notoatmodjo, 2010).
3. Sasaran Promosi Kesehatan
a. Sasaran primer
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya pendidikan
atau promosi kesehatan. Upaya promosi kesehatan yang dilakukan terhadap
sasaran primer sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat.
b. Sasaran sekunder
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan sebagainya adalah
sasaran sekunder. Sasaran sekunder diharapkan akan memberikan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat disekitar.
c. Sasaran Tersier
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat, maupun
daerah adalah sasaran tersier. Dengan kebijakan yang dikeluarkan akan memiliki
dampak terhadap perilaku para sasaran sekunder dan sasaran primer terhadap
perlaku kesehatan.
17

F. Media Sosial
1. Media
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “media” merupakan alat atau sarana
komunikasi, seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk.
Sedangkan “media massa” adalah sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi
untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. Teori media
menjelaskan bagaimana media berpengaruh dalam menyebarkan informasi baik
secara fisik maupun psikologis. Teori ini bermanfaat dalam memahami tentang
berbagai media dan bagaimana masing-masing media dapat bermanfaat dalam
mendistribusikan informasi (Afifah 2019).
2. Media Sosial
Sosial media atau media sosial, sesuai namanya merupakan media yang
memungkinkan penggunanya untuk saling bersolisasi dan berinteraksi, berbagai
informasi maupun menjalin kerja sama (Rohmadi 2016). Media sosial merupakan
representasi teknologi atau aplikasi yang digunakan orang untuk menciptakan
ataupun menjaga jaringan sosial mereka. Contohnya ialah melalui fasilitas chatting
di internet. Saat sekarang hampir semua web berbasis interaktif dan memungkinkan
pertukaran pesan dalam jarak jauh ini. (Arifianto dan Christiany 2017).
Menurut Nasrullah (2015), bahwa media sosial memiliki kelebihan dibadingkan
dengan media konvensional, antara lain: a) Kesederhanaan, karena sangat mudah
digunakan, bahkan untuk orang yang tidak memiliki latar belakang IT pun dapat
mengaksesnya, b) Membangun Hubungan, karena menawarkan kesempatan tak
tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan membangun hubungan, c)
Jangkauan Global, dimana informasi dapat dikomunikasikan dalam sekejap, terlepas
dari lokasi geografis, d) Terukur, dengan system tracking yang mudah, pengiriman
pesan dapat terukur dan relative waktu yang singkat.
3. Whatsapp
Whatsapp adalah media sosial berbentuk aplikasi chating yang dapat digunakan
di smartphone dan hampir mirip BlackBerry Messenger. Media sosial Whatsapp
adalah aplikasi pesan instant yang berfungsi untuk mengirim dan menerima pesan,
tanpa dikenakan biaya pulsa seperti SMS dan Telepon seluler. Hal ini dikarena
whatsapp menggunakan paket data internet yang sama dengan aplikasi lainnya.
Jaringan data internet yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi whatsapp ialah
18

koneksi 3G atau WiFi. Fitur- fiur yang dapat digunakan pada whatsapp yaitu,
melakukan personal /group chat (online), mengirim dokumen, mengirim foto, video,
audio, lokasi. (Lubis, 2017).
Menurut Rohmadi (2016) dalam bukunya yang berjudul Tips Produktif Bersocial
Media, kriteria indikator penggunaan Whatsapp yaitu: Group Whatsapp untuk reuni,
Group Whatsapp untuk diskusi, Mengirim undangan acara, Menelepon, Berbagi
lokasi, Whastapp Web.
Fitur- Fitur Whatsapp
Whatsapp mempunyai beberapa fitur-fitur, antara lain sebagai berikut : a) Mengirim
pesan teks, b) Menerima dan mengirim foto dari kamera langsung maupun album, c)
Mengirim video, d) Bertukar dokumen baik dokumen berupa file maupun yang
lainnya, e) Melakukan panggilan telepon dan panggilan video ataupun mengirim
rekaman suara secara langsung, f) Dapat menggati foto profil, tulisan status,
mencadangkan pesan, g) menggati nomer dan menjaga keamanan akun dan mengatur
privasi dalam menggunakan whatsapp pada fitur pengaturan (Lubis, 2017)
Kelebihan Whatsapp menurut Lubis (2017) menyebutkan beberapa kelebihan yang
dimiliki Whatsapp adalah : a) Tidak memerlukan uang untuk memasang aplikasi
whatsapp ditelpon pintar dan biayanya percuma, b) Boleh menghantar message,
gambar, video, audio dan pesan suara dengan mudah, c) Dapat melakukan obrolan
dengan orang lain dengan kuota lebih dari 70 orang dalam satu chat group, d)
Penggunaan data yang kecil berbanding aplikasi-aplikasi lain.
Penggunaan Whatsapp menurut Nitisusastro (2012) menjelaskan ada faktor- faktor
yang bisa mempengaruhi kita dalam menggunakan suatu produk, yang dimaksud
adalah whatsapp. Faktor-faktor tersebut diantaranya :
a. Pengetahuan Tentang Karakteristik
Pengetahuan tersebut meliputi segala tentang whatsapp, versi, kemampuan,
bagaimana cara mendownload dan menggunakannya, serta biaya yang
dipakai untuk mengaksesnya.
b. Manfaat. Kita harus tahu manfaat dari whatsapp itu sendiri seperti apa,
keunggulan serta kelemahannya dibandingkan dengan aplikasi lainnya.
d. Penggunaan. Penggunaan disini lebih mengarah pada segi waktu, yaitu
berapa lama whatsapp bisa digunakan jika tersambung dengan koneksi
internet dan tujuan menggunakan whatsapp.
19

G. Kerangka Teori
1. Teori Laswell Model
Komunikasi adalah penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang
lain (Effendy,2005). Komunikasi memiliki peran penting dalam promosi kesehatan.
Menurut Laswell komunikasi akan berjalan dengan baik jika melalui lima tahap.
Kelima tahapan itu adalah:
a. Who: Siapa orang yang menyampaikan komunikasi (komunikator).
b. Say what: Apa pesan yang disampaikan.
c. In which channel: Saluran atau media apa yang digunakan.
d. To whom: Siapa penerima pesan (komunikan).
e. With what effect: Perubahan apa yang terjadi ketika komunikan.
Lima unsur itu merupakan elemen pokok komunikasi yang tidak boleh ditinggalkan
dalam melakukan komunikasi dengan siapa saja termasuk komunikasi dalam promosi
kesehatan. Komunikasi dapat bekerja secara sistematis sehingga hasilnya tepat
sasaran.
To Who
Who Say what In which
channel

With what
effect

Gambar 2.1 Kerangka Teori Laswell Model


Sumber : Teori Laswell Model (Effendy, 2003)
2. Teori S-O-R Model
Teori S-O-R dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap yang
dapat berubah jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Dalam
menelaah sikap yang baru, ada tiga variabel yang penting yaitu perhatian, pengertian,
dan penerimaan (Effendy, 2003).
Titik penekanan dalam model komunikasi ini lebih kepada pesan yang
disampaikan mampu menumbuhkan motivasi, menumbuhkan gairah kepada
komunikan sehingga komunikan cepat menerima pesan yang disampaikan dan
selanjutnya terjadi perubahan sikap. Unsur penting dalam model komunikasi S-O-R
ada tiga yaitu:
a. Pesan (stimulus)
b. Komunikan (organism)
c. Efek (response)
20

Organisme :

Perhatian
Stimulus
Pengertian

Penerimaan

Respon :

Perubahan sikap

Gambar 2.2 Kerangka Teori S-O-R Model


Sumber : Teori S-O-R Model (Effendy, 2003)
Pada penelitian ini menggunakan kerangk teori modifikasi lawsell dan S-O-R :

Promotor
Kesehatan

Promosi
Kesehatan

Media Group Pengetahuan


Whatsapp tentang perilaku
hidup bersih dan
sehat
Ibu di kelurahan
talang saling Sikap tentang
wilayah kerja perilaku hidup
PKM Tais Kab bersih dan sehat
Seluma.
Gambar 2.3 Kerangka Teori
Sumber: Modifikasi kerangka Teori laswell dan S-O-R (Effendy, 2003)
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode Pre
Experiment. Desain penelitian menggunakan rancangan One Group Prestest Posttest.
Melakukan satu kali pengukuran didepan (pretest) sebelum adanya perlakuan (treatment)
dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi (posttest). Adapun desain penelitian dapat
dilihat sebagai berikut:
Prestest intervensi Posttest

O1 X O2

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan :

O1 : Pretest sebelum diberikan intervensi.

X : Intervensi promosi kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat


dengan media Group Whatsapp.

O2 : Post-test setelah dilakukan intervensi.

B. Kerangka Konsep
Variabel penelitian ini meliputi variabel independent (variabel bebas) yaitu
promosi kesehatan tentang PHBS melalui media group whatsapp (variabel
independen), sedangkan variabel dependent (variabel terikat) yaitu pengetahuan dan
sikap tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada Ibu (variabel dependen)

Variabel independent Variabel dependent


Pengetahuan dan sikap
Promosi Kesehatan ibu tentang perilaku
media group hidup bersih dan sehat
whatsapp di tatanan rumah
tangga

Gambar 3.4 Kerangka Konsep


Sumber : (Notoatmodjo S, 2012)

21
22

C. Definisi Operasional

Tabel 3.3 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional
1. Pengetahuan Skor Kuesioner Menggunakan Skor tertinggi: Rasio
tentang Pengetahuan kuesioner 10
perilaku responden yang Skor terendah:
hidup bersih tentang berjumlah 10 0
dan sehat Perilaku pertanyaan
Hidup Bersih pilihan
dan Sehat jawaban
(PHBS), 0 = jika
Pengertian, jawaban salah
manfaat, 1 = jika
waktu jawaban benar
pelaksanaan
2. Sikap tentang Skor sikap Kuesioner Berisi 10 Setiap Rasio
perilaku responden pernyataan pernyataan
hidup bersih tentang dengan empat positif
dan sehat perilaku pilihan diberikan skor
hidup bersih jawaban (SS) = 4
dan sehat (S) = 3
(TS) = 2
(STS) = 1
Sedangkan
pada
pernyataan
negatif
diberikan skor
kebalikannya
3. Media Merupakan Media group Mereview Ada pengaruh -
group aplikasi whatsapp kembali media group
Whatsapp media sosial (text mengenai whatsapp
untuk berbagi bergambar) materi yang tentang PHBS
informasi diberikan di tatanan
melalui dengan rumah tangga
media digital memberikan
tentang pertanyaan
perilaku
hidup bersih
dan sehat.

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah objek penelitian yang diteliti berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai. Adapun karakterisktik secara umum yaitu populasi merupakan keseluruhan
dari unit analisis dari sesui dengan informasi yang diinginkan (Notoatmodjo, 2012),
23

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah 235 ibu di kelurahan Talang Saling Wilayah kerja Puskesmas Tais
Kabupaten Seluma.
1. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Notoatmodjo, 2012). Cara pengambilan sampel non-probability sampling dengan
menggunakan teknik purposive sampling.
Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria
tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel digunakan.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut :
1) Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam
sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
a. Responden bersedia diambil menjadi sampel dengan mengisi lembar
kesediaan menjadi sampel.
b. Bisa berkomunikasi dengan baik.
c. Ibu yang mempunyai aplikasi Whatsapp.
2) Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat
mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian
(Notoatmodjo, 2012). Kriteria eksklusi penelitian ini adalah ibu yang tidak hadir
pada saat penelitian atau atau mengalami gangguan kesehatan.
Dengan demikian teknik pengambilan sampel menggunakan Rumus besar
sampel (Dahlan, 2014):

[ ]

Ket :
σ : Estimasi standar deviasi dari beda mean pretest dan
post test berdasarkan literatur.
Z1- α/2 : Standar normal deviasi untuk α (standar deviasi α = 0,05
=1,96)
Z1-β : Standar normal deviasi untuk β (standar deviasi β = 1,28)
24

µ1 : Nilai mean pre test yang didapat dari literatur


µ2 : Nilai mean post test yang didapat dari literatur
Berdasarkan penelitian Maya (2014) didapatkan mean pre test= 7,21
dan mean post test= 8,56 dan nilai σ= 2,12
Besaran sampel yang diperoleh:

[ ]

= 25,87
= 26+10% (antisipasi drop out 10%)
= 29 dibulatakan 30
Sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 30
sampel.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Juli 2021 di Kelurahan Talang Saling
Wilayah Kerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma.
F. Instrumen dan Bahan Penelitian
Instrument dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dalam bentuk
pertanyaan/pernyataan terstruktur telah tervalidasi dan reliabel. Bahan penelitian
berupa media sosial group whatsapp untuk memberikan promosi kesehatan tentang
PHBS di tatanan rumah tangga.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari :
a. Data Primer
Data primer diperoleh dengan cara memberikan edukasi menggunakan
media sosial group Whatsapp selama 8 hari, pemberian materi sebanyak
sepuluh kali dalam satu minggu dengan frekuensi satu kali satu hari dan dihari
ke lima sampai ke tujuh terdapat 2 materi sekaligus yang akan disampaikan,
pemberian intervensi dilakukan pukul 19.00 WIB menggunakan materi berupa
text bergambar di dalam grup group whatsapp.
dengan materi yaitu :
25

Hari pertama pemberian edukasi tentang persalinan ditolong oleh


tenaga kesehatan, Hari kedua pemberian edukasi tentang pemberian ASI
eksklusif, Hari ketiga pemberian edukasi tentang menumbang bayi dan balita
secara berkala, Hari keempat pemberian edukasi tentang cuci tangan dengan
sabun dan air bersih, Hari kelima pemberian edukasi tentang menggunakan air
bersih dan menggunakan jamban, Hari keenam pemberian edukasi tentang
memberantas jentik nyamuk dan konsumsi buah dan sayur, Hari ketujuh
pemberian edukasi tentang melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak
merokok di dalam rumah, Hari kedelapan mereview kembali (diskusi singkat)
tentang materi hari pertama – ketujuh.
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh peneliti secara tidak langsung, yaitu dari Dinas
Kesehatan Kota Bengkulu tahun 2017 dan Dinkes Kabupaten Seluma tahun
2020.

H. Pengolahan Data
Data yang sudah dikumpulkan akan dilakukan proses pengolahan.
Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Editing (pemeriksaan data)
Kegiatan ini meliputi pemeriksaan dan melengkapi serta memperbaiki data yang
telah ada secara keseluruhan.
2. Coding (pengkodean data)
Data-data yang sudah diedit di lakukan pengkodean guna untuk memudahkan
dalam pengolahan data.
3. Tabuling (tabulasi data)
Setelah dilakukan coding maka di lakukan tabulasi data dengan memberikan skor
masing-masing jawaban responden.
4. Entry (Memasukkan data)
Memasukkan data yang telah dilakukan editing dan coding tersebut ke dalam
komputer.
5. Cleaning (pembersihan data)
Setelah data disusun dan selesai maka dilakukan pemeriksaan kembali untuk
memastikan apakah semua data sudah benar dan siap di analisis.
26

I. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan yaitu mengelola data dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan diinterpretasikan serta dapat diuji secara statistik, kebenaran
hipotesis yang telah ditetapkan. Analisa data dilakukan secara bertahap yaitu analisa
data univariat dan bivariat :
1. Analisis Univariat
Analisa univariat digunakan untuk menentukan rerata skor variabel
independent (Promosi Kesehatan) terhadap variabel dependent (Pengetahuan dan
Sikap) mengenai PHBS ditatanan rumah tangga. Data dianalisis untuk menguji
hipotesis dari sampel yang diberikan intervensi dan melihat rata-rata skor yang
didapatkan sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan dengan media
ssosial Group Whatsapp terhadap pengetahuan dan sikap tentang “perilaku hidup
bersih dan sehat di tatanan rumah tangga” pada ibu.
Nilai proporsi yang didapat dalam bentuk presentase yang dinterpretasikan
dengan menggunakan kategori :

0 : Tidak Satupun
1%-25% : Sebagian Kecil
26%-49% : Hampir Sebagian
50%- : Setengan dari Kejadian
51%-75% : sebagian Besar
76%-99% : Hampir Penuh
100% : Seluruh
(Arikunto, 2013)
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan
(Notoatmodjo, S. 2010). Data yang diperoleh, diolah, dianalisa dalam suatu
pembahasan, dan disajikan dalam bentuk tabel. Sebelum melakukan uji bivariat
dilakukan terlebih dahulu uji kenormalan data menggunakan uji Kolmogorof
Smirnof terhadap hasil pre-test dan post-test. Jika distribusi data normal maka uji
yang digunakan adalah paired sampel T-test, namun jika distribusi data tidak
normal maka uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon.
27

J. Alur Penelitian
Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, peneliti melakukan tahapan
penelitian yang dimulai dari seleksi sampling untuk menentukan kelompok intervensi.
dapat dilihat dari bagan berikut.
Gambar 3.4 Alur Penelitian

Membuat Perizinan dan Inform consent

Media Group Whatsapp

Inform consent pada ibu di Kelurahan Talang Saling Wilayah Kerja Puskesma
Tais Kabupaten Seluma

Pembagian pre-test kuesioner

Memberikan edukasi menggunakan media group Whatsapp selama 8 hari,


pemberian materi sebanyak sepuluh kali dalam satu minggu dengan frekuensi
satu kali satu hari dan dihari ke lima sampai ke tujuh terdapat 2 materi sekaligus
yang akan disampaikan, pemberian intervensi dilakukan pukul 19.00 WIB
menggunakan materi berupa text bergambar di dalam grup whatsapp group.
dengan materi yaitu :
1) Hari pertama pemberian edukasi tentang persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan
2) Hari kedua pemberian edukasi tentang pemberian ASI eksklusif
3) Hari ketiga pemberian edukasi tentang menumbang bayi dan balita
secara berkala
4) Hari keempat pemberian edukasi tentang cuci tangan dengan sabun
dan air bersih
5) Hari kelima pemberian edukasi tentang menggunakan air bersih
dan menggunakan jamban
6) Hari keenam pemberian edukasi tentang memberantas jentik
nyamuk dan konsumsi buah dan sayur
7) Hari ketujuh pemberian edukasi tentang melakukan aktivitas fisik
setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah
8) Hari kedelapan mereview kembali (diskusi singkat) tentang materi
hari pertama – ketujuh.

Post test pengukuran pengetahuan dan sikap tentang PHBS

Pengambilan data, pengolahan, dan analisa data hasil penelitian


28

K. Etika Penelitian
Notoadmojo (2012) mengatakan penelitian kesehatan pada umumya menggunakan
manusia sebagai objek yang diteliti disatu sisi, dan sisi yang lain manusia sebagai yan
melakukan penelitian. Oleh karena itu maka dalam pelakasanaan penelitian kesehatan
harus memperhatikan hubungan antara kedua belah pihak ini secara etika yang disebut
etika penelitian. Dimana hak dan kewajiban antara peneliti dan yang akan diteliti
(informan) adalah sebagai berikut:
1. Hak dan Kewajiban Responden
a. Hak untuk dihargai privacy-nya
Privacy adalah hak setiap orang. Semua orang berhak mempunyai privacy
dan kebebasan pribadinya. Begitu juga dengan responden sebagai objek
penelitian ditempat kediamannya masing-masing.
b. Hak untuk merahasiakan informasi yang diberikan
Informasi yang berikan oleh responden adalah miliknya sendiri. Tetapi
diperlukan dan diberikan kepada peneliti, maka kerahasiaan informasi tersebut
perlu dijamin oleh peneliti, yaitu dengan merahasiakan informasi dari masing-
masing responden makan nama responden yang akan di jadikan penlitian tidak
perlu dicantumkan, cukup dengan kode – kode tertentu saja.
c. Hak memperoleh jaminan keamanan atau keselamatan
Apabila informasi yang diberikan itu membawa dampak terhadap keamanan
atau keselamatan bagi diri atau keluarga dari responden tersebut maka peneliti
harus bertanggung jawab terhadap akibat tersebut.
d. Hak memperoleh imbalan atau kompensasi
Apabila semua kewajiban telah dilakukan, dalam arti telah memberikan
informasi yang diperlukan oleh penelitian atau pewawancara, responden berhak
menerima imbalan atau kompensasi dari pihak pengambil data atau informasi.
e. Kewajiban Responden
Setelah adanya inform concent dari responden atau informan artinya
responden sudah mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi yang
diperlukan peneliti. Tetapi selama belum ada inform concent responden tidak
ada kewajiban apapun terhadap peneliti.
29

2. Hak dan kewajiban peneliti


a. Bila responden bersedia diminta informasinya atau menyetujui inform concent,
peneliti mempunyai hak memperoleh informasi yang diperlukan sejujur-
jujurnya dan selengkap-lengkapnya dari responden atau informan.
b. Menjaga privacy responden
Peneliti harus menyesuaikan diri dengan responden terhadapa waktu dan
tempat dilakukannya pengambilan data, sehingga responden tidak terasa
terganggu privacy-nya.
c. Menjaga kerahasiaan reponden
Peneliti harus menjaga kerahasian informasi atau tentang hal-hal yang
bersangkutan dengan responden.
d. Memberikan kompensasi
Apabila informasi yang diperlukan telah diperoleh dari responden atau
informa maka penelitian atau pewawancara juga memenuhi kewajibannpabila
informasi yang diperlukan telah diperoleh dari responden atau informa maka
penelitian atau pewawancara juga memenuhi kewajibannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Jalannya Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan mengurus izin penelitian, yang di lakukan
pertama ialah membuat surat izin penelitian dari Poltekkes Kemenkes Bengkulu
yang ditujukan kepada Kesbangpol Kabupaten Seluma, selanjutnya surat dari
Kesbangpol ditujukan kepada DPMPTSP Kabupaten Seluma, dan surat dari
DPMPTSP ditujukan ke Puskesmas Tais Kabupaten Seluma untuk mendapatkan
izin melakukan penelitian. Penelitian ini di laksanakan di wilayah kerja Puskesmas
Tais Kabupaten Seluma pada bulan Mei sampai bulan Juni 2021. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata pengetahuan dan sikap ibu di wilayah
kerja puskesmas Tais Kabupaten Seluma tentang PHBS di tatanan rumah tangga
menggunakan media group whatsapp yang berjumlah 30 orang responden. Dan
sudah menggunakan etik penelitian yaitu No.KEPK.M/083/06/2021, Pelaksanaan
penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap yang meliputi tahap persiapan dan tahap
pelaksanaan, yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan penelitian ini meliputi beberapa proses antara lain
menyiapkan instrument penelitian berupa kuesioner yang telah diujivaliditasnya,
ujian proposal skripsi dan mengurus surat izin penelitian.
b. Pembuatan Media
Media yang digunakan adalah media sosial Group Whatsapp dengan cara
mengirim gambar ke dalam Group Whatsapp berupa edukasi tentang PHBS
tatanan rumah tangga. Peneliti membuat media berupa gambar dengan tulisan
yang berisi tentang 10 indikator PHBS tatanan rumah tangga, pemilihan materi
diambil dari buku dan kemenkes. Sebelum menggunakan media, peneliti
melakukan uji validitas media kepada ahli media, setelah dilakukan validasi
untuk mendapatkan penilaian dan saran dari ahli mengenai kesesuaian materi
dan tampilan media. Setelah dilakukan validasi media sebanyak satu kali
terdapat kesalahan seperti kesederhanaan pemilihan kata dan terdapat ruang
yang membatasi gambar dengan teks sehingga tidak terkesan berdesak-desakan.,
maka saran perbaikan dari ahli media adalah memilih kata yang sederhana agar
30
31

mudah dimengerti, gambar dibuat sesuai dengan ruang agar tidak terlihat
memaksa untuk dimasukan, sedangkan pada validasi materi terdapat kesalahan
yaitu ada kalimat yang sulit dipahami , maka saran perbaikan dari ahli materi
adalah perjelas materi sehingga mudah untuk dipahami oleh yang membaca,
hasil yang didapat setelah melakukan uji validitas dengan ahli media dan ahli
materi adalah media layak untuk di uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran
c. Pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan menentukan sampel. Cara
pengambilan sampel menggunakan teknik pengambilan secara porposiv
sampling pengambilan sampel dengan menentukan kriteria-kriteria tertentu
pada elemen populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu di
wilayah kerja puskesmas Tais Kabupaten Seluma berjumlah 235 orang. Setelah
itu proses pengambilan data yang diambil melalui proses Lembar kuesioner
diberikan untuk menilai skor pre-test serta post-test pada ibu terhadap
pengetahuan dan sikap tentang PHBS di tatanan rumah tangga. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 6 Juni sampai 17 Juni di wilayah kerja puskesmas
Tais Kabupaten Seluma.
1. Tahap pertama yang dilakukan sebelum melakukan penelitian adalah
melakukan kunjungan kerumah warga yang masuk kriteria menjadi
responden. Selanjutnya menjelaskan maksud tujuan penelitian ini dan
menjelaskan bahwa terjaminnya kerahasiaan identitas responden selama
berlangsungnya penelitian ini, peneliti lalu memberikan lembar permohonan
menjadi responden, selanjutnya mengisi inform consent bagi yang bersedia
untuk menjadi responden. Setelah itu diberikan lembar kuesioner untuk
menilai skor pre test pada ibu di wilayah kerja puskesmas Tais Kabupaten
Seluma terhadap pengetahuan dan sikap tentang PHBS di tatanan rumah
tangga. Setelah ibu selesai mengisi kuesioner, peneliti memberikan arahan
terhadap responden tentang jalannya penelitian yang akan dilakukan
peneliti, yaitu satu hari setelah diberikan kuesuiner tersebut akan dilakukan
promosi kesehatan menggunakan media sosial group whatsapp tentang
PHBS di tatanan rumah tangga.
2. Tahap kedua, memberikan promosi kesehatan menggunakan media group
whatsapp tentang “PHBS di tatanan dirumah tangga”. Di dalam grup
tersebut merupakan responden penelitian yang berjumlah 30 orang dan
32

promosi kesehatan diberikan setiap pukul 19.00 WIB. Absensi responden


dilakukan dengan cara melihat info dibaca dari setiap kiriman. Promosi
kesehatan menggunakan media sosial whatsapp diberikan selama 7 hari
dari tanggal 6 Juni sampai 12 juni 2021 dengan materi PHBS di tatanan
rumah tangga yang berbeda setiap harinya yang terdiri dari indikator
persalinan ditolong tenaga kesehatan, Asi ekslusif, menimbang balita setiap
bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan menggunakan air bersih dan
sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk dirumah,
makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik, tidak merokok
di dalam rumah. Setelah itu dihari ke 8 dilakukan review kembali (diskusi
singkat) tentang materi dan hari ke 9 tidak dilakukan tindakan apapun untuk
memberikan waktu istirahat dalam mengingat materi yang diberikan.
3. Tahap ketiga, setelah diberikan intervensi maka diberikan kuesioner post
test, untuk menilai skor pengaruh penggunaan media sosial group whatsapp
terhadap pengetahuan dan sikap tentang PHBS di tatanan rumah tangga
wilayah kerja puskesmas Tais Kabupaten Seluma.
Setelah didapatkan data penelitian pengetahuan dan sikap ibu di wilayah
kerja puskesmas Tais Kabupaten Seluma, sebelum dan sesudah diberikan
intervensi melalui media group whatsapp, maka data yang telah didapatkan
kemudian dikelompokkan sesuai dengan variabel yang akan diukur di
definisi operasional yaitu pengetahuan dan sikap. Kemudian data diolah
menggunakan tabel distribusi frekuensi, uji normalitas dan menggunakan
kolmograf smirnof, karena data pengetahuan dan sikap berdistribusi tidak
normal, maka menggunakan uji Wilcoxon signed rank test dengan
menggunakan sistem komputerisasi.

2. Hasil Penelitian
a. Analisa univariat pada penelitian ini untuk melihat karakteristik responden
dan nilai rata rata pengetahuan dan sikap responden sebelum dan sesudah di
berikan intervensi di wilayah kerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma.
Dengan penjelasan sebagai berikut.
33

Tabel 4.1
Karakteristik Ibu Berdasarkan Umur di Wilayah
Kerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma

No Variabel F %
1. Umur responden
Muda (<37 Tahun) 24 80.0
Tua (≥ 37 Tahun) 6 20.0

Jumlah 30 100

Berdasarkan hasil Tabel 4.1 didapat bahwa distribusi ibu rumah tangga
berdasarkan karakteristik umur dibagi menjadi dua kategori yaitu muda dan tua.
Pembagian kategori tersebut berdasarkan rata-rata (mean) umur ibu. Ibu yang
berumur lebih kecil (>) dari 37 tahun termasuk dalam kategori muda yaitu hampir
seluruh (80.0). Sementara ibu yang berumur lebih besar atau minimal 37 tahun
(≥37) termasuk dalam kategori umur tua yaitu sebagian kecil (20.0).

Tabel 4.2
Karakteristik Ibu Berdasarkan Pendidikan di Wilayah
Kerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma

No Variabel F %
1. Pendidikan
SD 4 13.3
SMP 6 20.0
SMA 15 50.0
PT 5 16.7
Jumlah 30 100

Berdasarkan hasil Tabel 4.1 didapat bahwa distribusi karakteristik Ibu


berdasarkan tingkat pendidikan yaitu setengah (50.0) Ibu berpendidikan SMA.
34

Tabel 4.3
Rerata Pengetahuan Ibu Tentang PHBS Tatanan Rumah Tangga
Sebelum dan Sesudah Diberikan Media Group Whatsapp Pada
Ibu di WilayahKerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma

Variabel N Mean Std. Deviation Min. Max.


Pengetahuan Sebelum 30 5.43 1.331 2 8
Pengetahuan Sesudah 30 8.90 0.995 6 10
selisih_pengetahuan 30 3.4667 1.52527 1.00 7.00

Berdasarkan tabel 4.2 Didapatkan hasil frekuensi pengetahuan sebelum yaitu


5.43 dan sesudah yaitu 8.90 dengan selisih mean yaitu 3.4667 dan selisih standar
deviation yaitu 1.52527 dari 30 responden yang diberikan media group
whatsapp tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga.

Tabel 4.4
Distribusi Persentase Pengetahuan Sebelum dan Sesudah diberikan
Media Group Whatsapp Tentang PHBS Tatanan Rumah Tangga
Pada Ibudi Wilayah Kerja Puskesmas
Tais Kabupaten Seluma

No Item pertanyaan pengetahuan Sebelum (%) Sesudah (%)


tentang PHBS rumah tangga Salah Benar Salah Benar
1. Persalinan tanpa penyulit/komplikasi 30.0 70.0 0 100.0
cukup ditolong oleh?
2. Bayi diberi makanan pendamping ASI 33.3 66.7 13.3 86.7
pada usia?
3. 40.0 60.0 0 100.0
Waktu untuk menimbang balita adalah?
4. Syarat-syarat air bersih adalah? 50.0 50.0 10.0 90.0
5. Mencuci tangan yang baik 33.3 66.7 3.3 96.7
menggunakan?
6. Salah satu syarat jamban sehat adalah 80.0 20.0 16.7 83.3
tidak mencemari sumber air, jarak
sumber air dengan septic tank
sebaiknya adalah?
7. Salah satu memberantas nyamuk 63.3 36.7 23.3 76.7
adalah 3M plus, yang dimaksud 3M
plus adalah?
8. Setiap anggota rumah tangga 53.3 46.7 26.7 73.3
sebaiknya mengkonsumsi sayur dan
buah setiap hari sebanyak?
9. Aktifitas fisik sebaiknya dilakukan? 43.3 56.7 10.0 90.0
10. Perokok sebaiknya merokok di? 30.0 70.0 6.7 93.3
35

Hasil tabel 4.3 didapatkan bahwa dari 10 pertanyaan pengetahuan


sebelum diberikan intervensi menggunakan media group whatsapp jawaban
yang terbanyak salah disoal nomor 6 yaitu (jamban sehat) dan no 7
(memberantas jentik nyamuk dirumah) sedangkan jawaban yang terbanyak
benar pada soal no 1 (persalinan ditolong tenaga kesehatan), no 3 (menimbang
balita setiap bulan) dan no 10 (merokok diluar rumah). Namun sesudah
diberikan intervensi menggunakan media whatsapp terjadi perubahan
presentase pengetahuan ibu tentang PHBS di tatanan rumah tangga sebelum
dan sesudah. Pada soal no 1 (persalinan ditolong tenaga kesehatan) dan no 3
(menimbang balita) jumlah salah mengalami penurunan yang signifikan yakni
0% dan jumlah benar mengalami peningkatan pada soal no 1 (persalinan
ditolong tenaga kesehatan) dan no 3 (menimbang balita) yakni 100% yang
artinya soal tersebut terjawab dengan benar.

Tabel 4.5
Rerata Sikap Ibu Tentang PHBS Tatanan Rumah Tangga Sebelum dan
Sesudah Diberikan Media Group Whatsapp Pada Ibu Di Wilayah
Kerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma

Variabel N Mean Std. Deviation Min. Max.


Sikap Sebelum 30 29.40 2.207 24 33
Sikap Sesudah 30 36.93 1.780 33 40
selisih_sikap 30 7.5333 2.89748 3.00 15.00

Berdasarkan tabel 4.4 Didapatkan skor sikap sebelum yaitu 29.40 dan
sesudah yaitu 36.93 dengan selisih mean yaitu 7,5333 dan selisih standar
deviation 2,89748 dari 30 responden yang diberikan media group whatsapp
tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga, yang
berarti ada perubahan antara sikap sebelum dan sesudah diberikan intervensi.
36

Tabel 4.6
Distribusi Persentase Sikap Sebelum dan Sesudah diberikan Media
Group Whatsapp Tentang PHBS Tatanan Rumah Tangga Pada
Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma
No Sebelum (%) Sesudah (%)
Sikap
SS S TS STS SS S TS STS
1. Jika ibu hamil apakah 23.3 66.7 10.0 0 86.7 13.3 0 0
menurut ibu persalinan
harus dibantu oleh tenaga
kesehatan
dokter/bidan/perawat?
2. Jika ibu memiliki bayi 6.7 46.7 46.7 0 0 23.3 33.3 43.3
apakah menurut ibu boleh
memberikan ASI ditambah
dengan makanan
tambahan(susu formula,
bubur, pisang) sebelum
bayi berusia 6 bulan?
3. Jika ibu memiliki bayi 36.7 50.0 13.3 0 96.7 3.3 0 0
apakah menurut ibu berat
badan bayi harus dilakukan
sekali sebulan?
4. Menurut anggota keluarga 33.3 56.7 10.0 0 90.0 10.0 0 0
harus menggunakan
sumber air dari
sumur/PAM untuk
masak/minum?
5. Menurut anggota keluarga 0 36.7 46.7 16.7 0 13.3 26.7 60.0
boleh mencuci tangan tidak
menggunakan sabun?
6. Menurut anggota keluarga 30.0 36.7 33.3 0 80.0 20.0 0 0
harus buang air besar/kecil
menggunakan WC/jamban
keluarga (sendiri) yang
menggunakan septic tank
dan leher angsa/toilet?
7. Menurut anggota keluarga 26.7 56.7 16.7 0 73.3 23.3 3.3 0
menguras dan menyikat
tempat penampungan air
secara rutin?
8 Menurut anggota keluarga 13.0 46.7 40.0 0 50.0 46.7 3.3 0
mengkonsumsi sayur dan
buah dilakukan setiap hari?
9. Menurut anggota keluarga 26.7 56.7 16.7 0 83.3 16.7 0 O
melakukan aktifitas
fisik/olahraga dilakukan
setiap hari?
10. Menurut anggota keluarga 0 33.3 63.3 3.3 0 0 26.7 73.3
boleh merokok di dalam
rumah?
37

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 7 pernyataan positif sebelum


diberikan intervensi menggunakan media group whatsapp didapatkan hasil paling
banyak Sangat Setuju adalah hampir sebagian soal no 3 menimbang balita dengan
presentase (36,7). Paling banyak Setuju adalah sebagian besar no 1 persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan (66,7), sebagian besar no 4 syarat air bersih, no 7
memberanatas jentik nyamuk dirumah dan no 9 aktifitas fisik yaitu (56,7). Paling
banyak Tidak Setuju yaitu hampir sebagian no 6 jamban sehat (33,3). Dan hampir
sebagian no 8 mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari (40,0). Paling banyak
Sangat Tidak Setuju sebagian kecil yaitu no 10 merokok (3,3).
Didapatkan hasil pernyataan negatif sebelum diberikan intervensi
menggunakan media group whatsapp paling banyak Sangat Setuju adalah sebagian
besar no 2 ASI ekslusif yaitu dengan presentase (6,7). Paling banyak Setuju adalah
hampir sebagian no 2 ASI ekslusif (46.7). Paling banyak Tidak Setuju sebagian
besar yaitu no 10 merokok (60,6). Paling banyak Sangat Tidak Setuju yaitu tidak
satupun(0).
Didapatkan hasil pernyataan positif sesudah diberikan intervensi menggunakan
media group whatsapp paling banyak Sangat Setuju adalah hampir seluruh no 3
menimbang balita (96,7) dan hampir seluruh no 4 syarat air bersih (90.0). Paling
banyak Setuju adalah hampir sebagian no 8 mengkonsumsi sayur dan buah (46,7).
Paling banyak Tidak Setuju yaitu sebagian kecil no 7 memberantas jentik nyamuk,
dan no 8 mengkonsumsi sayur dan buah yaitu (3.3). Paling banyak Sangat Tidak
Setuju yaitu tidak satupun (0).
Didapatkan hasil pernyataan negatif sesudah diberikan intervensi
menggunakan media group whatsapp paling banyak Sangat Setuju yaitu tidak
satupun (0). Paling banyak Setuju adalah sebagian kecil no 2 ASI ekslusif (23,3).
Paling banyak Tidak Setuju yaitu hampir sebagian no 2 ASI ekslusif (33,3). Paling
banyak Sangat Tidak Setuju yaitu sebagian besar no 5 mencuci tangan (60,0), dan
sebagian besar no 10 merokok (73,3%).

b. Analisis Bivariat
Sebelum melakukan uji bivariat dilakukan terlebih dahulu uji normalitas
menggunakan uji kolmogorof smirnof dan didapatkan bahwa hasil data pengetahuan
dan sikap berdistribusi tidak normal, sehingga analisis bivariat pada penelitian ini
38

menggunakan uji wilcoxson signed rank test untuk hasil pengetahuan dan sikap
sebelum dan sesudah diberikan intervensi media group whatsapp Hasil pengolahan
data disajikan sebagai berikut :
Tabel 4.7
Distribusi frekuensi pengaruh pengetahuan dan sikap sebelum dan
sesudah diberikan media group whatsapp tentang PHBS
di tatanan rumah tangga wilayah kerja
Puskesmas Tais Kabupaten Seluma

Variabel N Sebelum Sesudah Mean P


Mean SD Mean SD Difference Value
Pengetahuan 30 5.43 1.331 8.90 0.995 3.47 0.000
Sikap 30 29.40 2.207 36.93 1.780 7.53 0.000

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan hasil uji data pengetahuan dan sikap
menggunakan uji Wilcoxon signed rank test diperoleh nilai p=0.000 ≤ 0,05 maka Ha
diterima berarti ada pengaruh media group whatsapp terhadap pengetahuan dan sikap
tentang PHBS di tatanan rumah tangga pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Tais
Kabupaten Seluma.

B. Pembahasan
Pada pembahasan akan di uraikan tentang makna hasil penelitian serta
membandingkannya dengan teori atau penelitian sebelumnya yang terkait, serta
mendiskusikan hasil yang telah diuraikan sesui dengan tujuan penelitian, maka
pembahasan hasil penelitian dilakukan untuk mengetahui rerata pengetahuan dan sikap
ibu tentang PHBS di tatanan rumah tangga antara sebelum dan sesudah diberikan
edukasi menggunakan media group whatsapp pada ibu di wilayah kerja Puskesmas
Tais Kabupaten Seluma, hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata
pengetahuan dan sikap ibu di wilayah kerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma
tentang PHBS di tatanan rumah tangga menggunakan media group whatsaap.
a. Karakteristik Responden
Hasil penelitian yang dilakukan pada 30 responden menunjukan bahwa hampir
seluruhnya (80,00%) berumur <37 tahun yaitu sebanyak 24 orang ibu, hal ini
sejalan dengan penelitian (Mulyani dan Subandi, 2017) di dapatkan sebagian besar
68,75% responden adalah berusia 20-35 tahun yaitu sebnyak 11 orang, berbeda
39

dengan penelitian Olsa, dkk (2017) didapatkan dari 232 responden sebagian besar
(63,45) responden berumur 30-39 tahun sebanyak 147 orang.
Hasil penelitian dari 138 responden di dapatkan responden lebih dari setengah
yaitu usia 15-35 tahun, 76 responden (55,1%), oleh sebab itu semakin cukup usia ,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja. Namun dalam memberikan respon setiap orang berbeda-beda karena
dipengaruhi faktor-faktor internal dan eksternal dari orang itu sendiri. Salah satu
faktor yang mempengaruhi orang tersebut untuk mengambil keputusan berperilaku
tertentu yaitu umur, semakin tinggi umur seseorang maka akan semakin matang
daya berfikirnya dan banyak berpengalaman untuk berperilaku, termasuk perilaku
kesehatan. Faktor usia yang lebih tua menyebabkan lebih sulit dalam meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat (Mulyani dan Andi, 2020).
Pada tingkat pendidikan responden didapatkan hasil bahwa dari 30 responden
yang diteliti sebagian besar (50,0%) adalah ibu dengan tingkat pendidikan SMA
sebanyak 15 orang. Hal ini sejalan dengan penelitian Olsa, (2017) yang
menyebutkan hasil penelitian yaitu pada tingkat pendidikan responden terbanyak
adalah SMA sebanyak (56,0%).
Pendidikan diperlukan untuk menunjang hidup seseorang dimana semakin tinggi
pendidikan semakin mudah menerima informasi tentang obyek atau yang berkaitan
dengan pengetahuan, semakin tinggi pendidikan seseorang,maka orang tersebut
akan semakin luas pula pengetahuannya, pendidikan sebagai suatu proses dalam
rangkaian mempengaruhi dan dengan demikian dapat diharapkan menimbulkan
perubahan pada dirinya, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula
menerima informasi kesehatan, sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya
rendah, akan menghambat perkembangan sesorang terhadap penerimaan informasi
kesehatan dan nilai-nilai baru yang diperkenalkan (Nachrawy, dkk 2018).
b. Pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan intervensi
Hasil analisis pengetahuan sebelum diberikan media group whatsapp tentang
PHBS tatanan di rumah tangga pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Tais
Kabupaten Seluma yaitu sebagian kecil 5.43. sedangkan pengetahuan sesudah
diberikan intervensi dengan media group whatsapp yaitu sebagian kecil 8.90. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan meningkat sesudah diberikan media
group whatsapp tentang PHBS di tatanan rumah tangga, dilihat dari nilai mean
pengetahuan sesudah diberikan media group whatsapp tentang PHBS di tatanan
40

rumah tangga lebih besar dibandingkan dengan pengetahuan sebelum diberikan


media group whatsapp tentang PHBS tatanan di rumah tangga pada ibu di wilayah
kerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma.
Hal ini sesuai dengan pendapat teori yang di paparkan oleh Notoatmodjo, (2012)
menyatakan bahwa pengetahuan, sikap dan tindakan merupakan tahapan perubaha
perilaku. Sebelum seseorang mengadopsi perilaku ia harus tahu terlebih dahulu apa
manfaat bagi dirinya. Untuk mewujudkan pengetahuan tersebut, maka individu di
stimulis dengan pendidikan kesehatan. Setelah seseorang mengetahui stimulus
proses selanjutnya ia akan menilai/bersikap terhadap stimulus tersebut. Oleh sebab
itu indikator untuk sikap kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan kesehatan.
Berdasarkan pembahan diatas dapat disimpulkan bahwa media berpengaruh untuk
meningkatkan pengetahuan dan sikap responden.
Dalam penelitian ini menggunakan media whatsapp aplikasi populer dengan
jumlah pengguna tertinngi di dunia. Penggunaan whatsapp dapat memanfaatkan
fasilitas mengirim pesan, gambar, video dan video call hingga membuat kelompok
diskusi. Whatsapp merupakan aplikasiyang paling sering digunakan dan dengan
durasi yang paling lama oleh pengguna smartphone (9,10). Bebrapa penelitian
menyebutkan bahwa media sosial telah menjadi sumber peningkatan aspek kognitif
hingga keterampilan di bidang kesehatan,internet dan media sosial pada era
teknologi saat ini memiliki peluang yang sangat besar dalam pencampaian
informasi kesehatan (Ekadinata, 2017)
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nayak (2018) yang menyatakan bahwa
dengan aplikasi whatsapp terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada
pengetahuan, whatsapp dapat secara efektif digunakan sebagai saluran untuk
menyediakan pendidikan kesehatan. Begitupun menurut (Damayanti, 2017)i
menyatakan bahwa pengetahuan PHBS pada ibu sebelum perlakuan yaitu kategori
cukup (49,21%). Setelah perlakuan pengetahuan pada ibu kategori baik (80,00%).
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan pengetahuan p-value < 0,001
yang signifikan antara sebelum dan setelah perlakuan.
Promosi kesehatan adalah peningkatan kesehatan. dan upaya memasarkan,
menyebarluaskan, mengenalkan atau “menjual” kesehatan, yang akhirnya
masyarakat mau berperilaku hidup sehat. Promosi kesehatan tidak dapat lepas dari
media karena melalui media, pesan- pesan yang disampaikan dapat lebih menarik
41

dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sampai


memutuskan untuk mengadopsi perilaku yang positif (Notoatmodjo, 2010).
c. Sikap sebelum dan sesudah diberikan intervensi
Pada sikap terjadi perbedaan rerata sikap ibu sebelum dan sesudah diberikan
intervensi dengan media group whatsapp yaitu hampir sebagian 29.40 dan sesudah
diberikan intervensi hampir sbagian 36.93. dari pertanyaan sikap, skor sikap
responden yang masih rendah pada pertanyaan negative yaitu pada nomor 2 tentang
memberikan Asi ditambah dengan makanan tambahan susu, formula,bubur, pisang
sebelum 6 bulan sebagian kecil 23.3 dan nomor 5 tentang boleh mencuci tangan
tidak menggunakan sabun sebagian kecil 13.3. Asumsi penelitian ini disebabkan
oleh kurangnya pemahaman responden tentang pencegahan PHBS di tatanan rumah
tangga, tetapi secara keseluruhan jika dilihat dari hasil pengolahan data terdapat
perbedaan rerata sikap sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan
menggunakan media group whatsapp.
Hal ini sejalan dengan penelitian Furwanto (1999), yang menyatakan bahwa
sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari. Selain itu pula, sikap
dapat berubah pada seseorang bila terdapat keadaan-keadaan dan cara-cara tertentu.
Sehingga berdasarkan hal ini sikap ibu tentang PHBS di tatanan Rumah tangga bisa
berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya dikarenakan telah diberikan intervensi
menggunakan media whatsapp. Sikap merupakan reaksi ataupun respon seseorang
yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Newcomb, dalam
Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau
keadaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.
Sikap merupakan pandangan maupun pendapat seseorang tentang suatu objek
yang mendahului tindakannya. Sikap dibedakan menjadi dua yaitu sikap positif
yang berarti sikap yang menunjukkan menerima terhadap norma yang berlaku
dimana individu itu berada, maka dari itu jika sikap suatu individu itu baik otomatis
pengetahuan remaja pastinya baik. Sedangkan yang kedua adalah sikap negatif
yaitu sikap yang menunjukkan penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma
yang berlaku dimana ibu itu berada,. (Munir M, 2018).
Sejalan dengan hasil penelitian Al Gafi dkk, (2019), menunjukan bahwa Hasil
penelitian menunjukan bahwa nilai p-value adalah 0,00 lebih kecil dari α (p < 0,05).
Dengan demikian, untuk kelompok perlakuan maka Ho ditolak dan Ha diterima
42

berarti ada pengaruh edukasi tentang rokok melalui media whatsapp terhadap
peningkatan sikap remaja tentang rokok di SMA Negeri 13 Medan.
d. Pengaruh penggunaan media group whatssapp terhadap pengetahuan dan sikap
tentang PHBS di tatanan rumah tangga pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Tais
Kabupaten Seluma.
Hasil uji statistik menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai p-value = 0.000 ≤
0.05 yang berarti ada pengaruh penggunaan media group whatsapp terhadap
pengetahuan dan sikap ibu tentang PHBS di tatanan rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas Tais Kabupaten.
Promosi kesehatan yang diberikan melalui media group whatsapp dapat
memberikan pengaruh terhadap pengetahuan responden, dikarenakan informasi
atau pun materi yang diberikan oleh peneliti dalam group whatsapp yang telah
dibuat dapat ditangkap oleh responden karena padat dan jelas.
Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan Ermitha dan Yuniarti, (2020)
menunjukan bahwa rerata pengetahuan ibu menyusui sebelum diberikan pendidikan
kesehatan dengan media whatsapp adalah 45,40 dengan nilai terendah pada saat
pretest 33 dan nilai tertinggi pretest adalah 93, sedangkan rerata pengetahuan ibu
menyusui setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan media whatsapp adalah
87,87 dengan nilai terendah pada saat pretest 73 dan nilai tertinggi postets adalah
100 didapatkan nilai p=0,000. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan
melalui whatsapp.
Hal ini sejalan dengan penelitian (Nehru, 2019), menunjukkan Peningkatan rata-
rata pengetahuan setelah diberikan intervensi melalui media sosial WhatsApp yaitu
dengan rata-rata skor pengetahuan 150,09 dengan p value 0,000 pada kelompok
intervensi yang diartikan bahwa ada pengaruh setelah diberikan edukasi melalui
Whatsapp. Sedangkan rata-rata skor pengetahuan pada kelompok kontrol yaitu
134,57 dengan p value 0,004 yang diartikan bahwa terdapat perubahan setelah
diberikan link informasi. Sama halnya dengan penelitian (Aldo, 2019),
menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan siswa bahwa nilai rata-rata
pengetahuan siswa sebelum diberiperlakuan media whatsapp yaitu 5,95 dan setelah
diberi perlakuan dengan media whatsapp diperoleh 6,95 yang artinya ada
peningkatan pengetahuan siswa setelah diberi perlakuan dengan media whatsapp.
43

Media sosial merupakan salah satu media dimana para penggunanya dapat
mencari informasi, saling berkomunikasi dan menjalin pertemanan secara online
seperti diketahui ragam media social, yakni adalah facebook, twitter, line,
bbm,whatsapp, instagram, path, linkedin, snapchat dan beberapa media sosial yang
lain (Trisnani, 2017)
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian
media sosial group whatsapp berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan dan
sikap ibu tentang PHBS di tatanan rumah tangga.

C. Keterbatasan Penelitian
Peneltian ini tentang pengaruh promosi kesehatan melalui media group
whatsapp terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang PHBS di tatanan rumah tangga
wilayah kerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma masih memiliki keterbatasan
diantaranya:
1. Tidak ada Monev bahwa pesan yang diberikan telah dibaca.
2. Masih terdapat responden yang tidak membaca edukasi tentang PHBS
tatanan rumah tangga di group whatsapp tepat waktu sehingga peneliti
mengirim pesan secara pribadi untuk mengingatkan responden.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian tentang pengaruh promosi kesehatan melalui media
group whatsapp terhadap pengetahuan dan sikap ibu ttentang PHBS di tatanan rumah
tangga wilayah kerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma, maka dapat di ambil
kesimpulan bahwa:
1. Ibu berdasarkan kategori umur ibu hampir seluruh berumur <37 tahun, dan sebagian
besar pendidikan ibu adalah SMA.
2. Ibu di wilayah kerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma sebelum diberikan promosi
kesehatan menggunakan media group whatsapp tentang PHBS di tatanan rumah
tangga sebagian besar pengetahuannya kurang, sesudah diberikan promosi kesehatan
menggunakan media group whatsapp tentang PHBS di tatanan rumah tangga hampir
seluruh pengetahuan ibu baik.
3. Ibu di wilayah kerja Puskesmas Tais Kabupaten Seluma sebelum diberikan promosi
kesehatan menggunakan media group whatsapp tentang PHBS di tatanan rumah
tangga hampir setengahnya sikap ibu kurang, sesudah diberikan promosi kesehatan
menggunakan media group whatsapp tentang PHBS di tatanan rumah tangga
sebagian besar sikap ibu baik.
4. Ada Perbedaan rerata peningkatan skor pengetahuan dan sikap ibu yang diberikan
edukasi tentang PHBS di tatanan rumah tangga sebelum dan sesudah diberikan
media group whatsapp.
B. Saran
1. Bagi jurusan Promosi Kesehatan
Sebagai instansi pendidikan di bidang kesehatan diharapkan dapat mengembangkan
media group whatsapp dalam pemberian informasi kepada ibu mengenai PHBS atau
materi lainnya dan media ini dapat digunakan pada kegiatan penyuluhan atau
pengabdian masyarakat.
2. Bagi pelayanan kesehatan
Sebagai media promosi kesehatan untuk menambah informasi tentang PHBS di
tatanan rumah tangga agar dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu.

44
45

3. Bagi peneliti selanjutnya


Diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi, wawasan dan dijadikan sebagai
salah satu acuan dalam penelitian Pengaruh media group whatsapp terhadap
pengetahuan dan sikap tentang PHBS ditatanan rumah tangga pada ibu, serta dapat
dikembangkan dengan meneliti menggunakan media promosi kesehatan lain yang
lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, N., Ningrum, P., Pramonojati, T. (2019). Pengaruh Penggunaan Aplikasi Whatsapp
Terhadap Efektivitas Komunikasi Organisasi Di Lingkungan Pegawai Dinas
Pariwisata Diy The Effect Of Whatsapp Use For The Effectiveness Of Organizational
Communication In Yogyakarta Special Region Tourism Authority Staff. Bandung : e-
Proceeding of management Vol.6 No.1
Al gafi, W. 2019. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Whatsapp dan Booklet Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Siswa Tentang Rokok di SMA Negeri 13. Medan : Jurnal
Muara Sains, Teknologi Kedokteran dan ilmu Kesehatan.
Arifianto, J. 2017. Komunikasi Di Era Digital. Jakarta: Aswaja Persindo.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis, edisi revisi 2010. Jakarta :
Rineka Cipta.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). 2016. Penetrasi dan Perilaku
Pengguna Internet Indonesia. Jakarta: APJII.
Bella A. 2018. Hubungan Sikap dan Motivasi Dngan Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat (PHBS) Pada Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Gulai Bancah Kota Bukit
Tinggi Tahun 2018. Padang : Stikes Perintis Padang.
Carolina, et al. 2016. Hubungan tingkat pengetahuan dan sumber informasi dengan
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) pada keluarga di wilayah kerja
pustu pahandut seberang kota palangka raya tahun 2016. EnviroScienteae vol 12 (3)
: 330 – 337
Dahlan, Sopiyudin. 2014. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Edisi 6. Jakarta,
Salemba Medika.
Damayanti, R, Zahroh, S. 2017. Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang PHBS
Tatanan Rumah Tangga (ASI Eksklsif) Di Kabupaten Sambas Mealui Media Leaflet
Berbahasa Daerah. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia
Dinkes Kabupaten Seluma.2020. Profil Kesehatan Kabupaten seluma Tahun 2020. Bengkulu.
Dinkes Kota Bengkulu. 2017. Profil Kesehatan Kota Bengkulu Tahun 2017. Bengkulu.

Effendi. 2003. Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti. Bandung.
Ekadinata, N., & Widyandana, D. 2017. Promosi Kesehatan menggunakan gambar dan teks
dalam aplikasi Whatsapp pada kader posbindu. Berita Kedokteran Masyarakat.
Ermitha,Yuniarti. 2020. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Media Leaflet dan
Whatsapp Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Menyusui. Mahakam Midwifery
Journal
Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hootsuite and We Are Social. 2018. Digital in 2019: Essential Insights Into Internet, Social
Media, Mobile, and E-Commerce Use Around The World.

46
Kemenkes RI. 2016. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Diakses dari Promkes. Kemenkes.go.id
Kemenkes RI. 2018. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Diakses dari Promkes. Kemenkes.go.id

Layya, Imran. 2016. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dalam Tatanan Rumah
Tangga Berbasis Kerusakan Akibat Tsunami Di Wilayah Kota Banda. Banda Aceh :
Fakultas Universitas Syiah Kuala
Lubis, E. E. 2017. Penggunaan Media Online Whatsapp dalam Aktivitas Komunitas ODOJ
dalam Meningkatkan Minat Tilawah ODOJER di Kota Pekanbaru. Pekanbaru : JOM
Fisip Vol 2 No.1
Maryunani. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta : CV. Trans Info Media

Mulyani, Andi, S. 2020. Efektifitas Pendidikan Kesehatan Melalui Group Whatsapp


Reminder Berkala Dengan Metode Ceramah Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada
Ibu Pasca Seksio Sesarea. Jambi: Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi
Munir M. (2018), Pengetahuan dan Sikap Tentang Risiko Merokok Pada Santri Mahasiswa
Di Asrama UIN Sunan Ampel, Surabaya: Jurusan Sains Fakultas Sains Dan
Teknologi, UIN Sunan Ampel.
Muslim, K. M. 2018. Tingkat pengetahuan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) terhadap
kebersihan Peribadi siswa kelas IV dan V madrasah salafiyah ibtidaiyah (MSI) 01
kauman Pekalongan tahun 2018. Yogyakarta

Nachrawy, Edwin A. 2018. Gambaran Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat di Desa Bobanehena Kecamatan Jailolo Kabupaten
Halmahera Barat. Fakultas Kedokteran Universitas Khairun.
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Nitisusastro, Mulyadi. (2012). Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan.
Bandung : Alfabeta
Notoatmodjo S 2007. pendidikan dan perilaku kesehatan. jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2012. Metode Penelitian Kesehatan (Revisi 2). Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, Hartati. 2019. Pengaruh Edukasi Menstruasi Melalui WhatsApp Terhadap Self
Care Disminore Pada Remaja Putri SMA Di Kota Bengkulu. Bengkulu : journal of
Nursing and Public Health.

Olsa, Edwin. 2017. Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada
Anak Baru Sekolah Dasar di Kecamatan Nanggalo. Jurnal Fk UNAND: Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas Padang.
Promkes. 2016. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
http://promkes.depkes.go.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-disekolah.
47
Proverawati, A. 2016. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Cetakan Kedua.Yogyakarta: Nuha
Medika

Riduwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistika. Bandung: CV Alfabeta.


Riskesdas. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Balitbang. Kemenkes RI. Jakarta.
Riyanto, D. A. 2019. Hootsuite (we are social) : Indonesian digital report 2019.
Rohmadi A. 2016. Tips Produktif Ber-social Media. Jakarta: Gramedia.
Trisnani.2017. Pemanfaatan Whatsapp Sebagai Media Komunikasi dan Kepuasan Dalam
Penyampaian Pesan Dikalangan Tokoh Masyarakat. Jurnal Komunikasi, Media dan
Informatika.
Werdiningsih, A.T.A. (2012). Peran Ibu Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak
Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah. Jurnal Stikes Volume 5, No. 1, Juli
2012.
World Health Organization WHO. Hari Toilet Sedunia. 2018:89(1).
Zulaikhah, T. 2019. Penerapan PHBS dengan peningkatan pengetahuan dan sikap melalui
pendekatan keluarga di Desa Gaji Kabupaten Demak. Indonesian Journal of
community Services Volume 1,No.2

48
L

N
Lampiran 1

ORGANISASI PENELITIAN
A. Pembimbing

Nama : Darwis, SKp,M.Kes

NIP : 196301031983121002

Pekerjaan : Dosen Poltekkes Kemenkes Bengkulu Program Studi Promosi Kesehatan

Program Sarjana Terapan

Jabatan : Pembimbing I

Nama : Wisuda Andeka M, SST,M.Kes

NIP : 197410091999032004

Pekerjaan : Dosen Poltekkes Kemenkes Bengkulu Program Studi Promosi Kesehatan

Program Sarjana Terapan

Jabatan : Pembimbing II

B. Peneliti

Nama : Detri Yunita

NIM : P05170017048

Pekerjaan : Mahasiswi Diploma IV Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Alamat : Jl. Musium, Kelurahan Tanah Patah. Kota Bengkulu


Lampiran 2

FORMULIR INFORMASI PENELITIAN

Assalamu’alaikumWr. Wb.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Detri Yunita
NIM : P05170017 048
Prodi : Sarjana Terapan Promosi Kesehatan
Dengan hormat saya memberitahukan bahwa pada saat ini saya sedang menyelesaikan
skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Saint Terapan (Str) Program
Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu dengan judul “Pengaruh Promosi
Kesehatan Melalui media group whatsapp Terhadap Pengetahuan dan sikap ibu tentang
PHBS di tatanan rumah tangga wilayah kerja puskesmas Tais Kabupaten Seluma”.
Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa hal yang penting untuk disampaikan:
1. Mohon saudara berkenan menjawab atau mengisi kuesioner ini secara lengkap sesuai
dengan keadaan saudara yang sebenarnya.
2. Kuesioner ini digunakan untuk melengkapi data penelitian dan kesediaan saudara
dalam mengisi Kuesioner ini merupakan bantuan yang sangat berharga bagi saya
secara pribadi.
3. Pengisian Kuesioner ini tidak ada kaitannya dengan nama baik dan prestasi saudara.
4. Hasil isian Kuesioner saudara akan terjaga kerahasiaannya.
Atas bantuan dan kesediaan saudara untuk menjawab Kuesioner ini secara jujur dan apa
adanya, saya ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Bengkulu, Juni 2021


Hormat Saya,

Detri Yunita
NIM. P05170017048
Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Usia :

Setelah membaca penjelasan yang diberikan oleh peneliti, saya bersedia ikut berpartisipasi

sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa DIV Promosi Kesehatan

Poltekkes Kemenkes Bengkulu dengan judul “Pengaruh Promosi Kesehatan Melalui media

group whatsapp Terhadap Pengetahuan dan sikap ibu tentang PHBS di tatanan rumah tangga

wilayah kerja puskesmas Tais Kabupaten Seluma”.

Saya menyadari bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini dilakukan secara sukarela dan

tidak akan merugikan saya. Saya menyadari bahwa segala informasi pada penelitian ini adalah

rahasia dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian. Dengan demikian saya bersedia menjadi

responden penelitian.

Bengkulu, Juni 2021

(………………………………)

Responden
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MEDIA GROUP WHATSAPP TERHADAP


PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PHBS
DI TATANAN RUMAH TANGGA WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TAIS
KABUPATEN SELUMA
A. Kuesioner Pengetahuan
Identitas Responden
No. Responden :
Nama :
Usia :
Pendidikan :
No Hp Whatsapp :
Petunjuk pengisian
1. Bacalah terlebih dahulu petunjuk pengisian jawaban pada lembar kuesioner.
2. Jawablah pertanyaan pada kuesioner ini dengan jujur.
3. Pilihlah jawaban yang menurut anda paling benar.
4. Berilah tanda (x) pada jawaban yang anda pilih.
5. Setiap pertanyaan hanya boleh diisi dengan satu jawaban.

1. persalinan tanpa penyulit/komplikasi cukup ditolong oleh ?

a. Dokter umum

b. Dokter spesialis kandungan

c. Bidan

d. Dukun beranak

2. Bayi diberi makanan pendamping ASI pada usia ?

a. 1 bulan

b. 4 bulan

c. 6 bulan

d. 8 bulan

3. Waktu untuk menimbang balita adalah?

a. 1 bulan sekali

b. 2 bulan sekali

c. 3 bulan sekali

d. 6 bulan sekali
4. Syarat-syarat air bersih adalah?

a. Tidak berasa

b. Tidak bewarna

c. Tidak berasa dan tidak bewarna

d. Tidak berasa, tidak bewarna, dan tidak berbau

5. Mencuci tangan yang baik menggunakan ?

a. Air bersih

b. Air bersih mengalir

c. Air bersih mengalir dan sabun

d. Air sabun

6. Salah satu syarat jamban sehat adalah tidak mencemari sumber air, jarak sumber air dengan
septic tank sebaiknya adalah?

a. Minimal 1 meter

b. minimal 3 meter

c. minimal 5 meter

d. minimal 10 meter

7. Salah satu memberantas nyamuk adalah 3M plus, yang dimaksud 3M plus adalah?

a. Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur


barang-barang bekas dan menghindari gigitan nyamuk

b. Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur


barang-barang brkas dan membakar sampah

c. Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur


barang-barang brkas dan memakai kelambu ketika tidur

d. menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas, memakai kelambu


ketika tidur dan memakai obat nyamuk
8. Setiap anggota rumah tangga sebaiknya mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari
sebanyak?

a. Tidak perlu mengkonsumsi sayur dan buah

b. 1 porsi buah dan 1 porsi sayur

c. 3 porsi buah dan 2 porsi sayur

d. Mengkonsumsi 1 porsi sayur saja

9. Aktifitas fisik sebaiknya dilakukan?

a. 5 menit sehari

b. 30 menit sehari

c. 10 menit sehari

d. 30 menit seminggu

10. Perokok sebaiknya merokok di?

a. Di luar rumah

b. Di dalam kamar

c. Di dalam rumah

d. Dimana saja

B. Kuesioner Sikap Tentang PHBS


Berilah jawaban pernyataan yang tepat menurut adik-adik dengan cara mengisi tanda
ceklist (√) dengan keterangan sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Jika ibu hamil apakah menurut ibu persalinan harus
dibantu oleh tenaga kesehatan
dokter/bidan/perawat?
2. Jika ibu memiliki bayi apakah menurut ibu boleh
memberikan ASI ditambah dengan makanan
tambahan(susu formula, bubur, pisang) sebelum
bayi berusia 6 bulan?
3. Jika ibu memiliki bayi apakah menurut ibu berat
badan bayi harus dilakukan sekali sebulan?
4. Menurut anggota keluarga harus menggunakan
sumber air dari sumur/PAM untuk masak/minum?
5. Menurut anggota keluarga boleh mencuci tangan
tidak menggunakan sabun?
6. Menurut anggota keluarga harus buang air
besar/kecil menggunakan WC/jamban keluarga
(sendiri) yang menggunakan septic tank dan leher
angsa/toilet?
7. Menurut anggota keluarga menguras dan menyikat
tempat penampungan air secara rutin?
8. Menurut anggota keluarga mengkonsumsi sayur
dan buah dilakukan setiap hari?
9. Menurut anggota keluarga melakukan aktifitas
fisik/olahraga dilakukan setiap hari?
10. Menurut anggota keluarga boleh merokok di dalam
rumah?

(Sumber : Modifikasi Bella Andini 2018).


Lampiran 6
Rancangan Promosi Kesehatan Melalui Media Group Whatsaap

Grup WhatsApp diberi nama

PHBS di Rumah Tangga

Hari Ke-1

pemberian edukasi tentang Persalinan

ditolong tenaga medis


Hari Ke-2
Pemberian edukasi Pemberian
ASI ekslusif
Hari Ke-3
pemberian edukasi tentang
Menimbang balita setiap bulan
Hari Ke-4
Pemberian Edukasi
Menggunakan air bersih

Hari Ke-5
Pemberian edukasi tentang
Mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun dan
Menggunakan jamban sehat
Hari Ke-6
Pemberian edukasi tentang
Memberantas jentik nyamuk
dirumah, Makan buah dan
sayur setiap hari
Hari Ke-7
pemberian edukasi tentang
Melakukan aktivitas fisik
setiap hari, Tidak merokok di
dalam rumah

Hari Ke-8 Evaluasi mereview kembali (diskusi singkat) tentang materi


hari pertama – ketujuh
Lampiran 7
DOKUMENTASI KEGIATAN

Kegiatan Pre Test


Kegiatan Post- Test
Lampiran 8

HASIL INTERVENSI

Anda mungkin juga menyukai