Anda di halaman 1dari 7

Perencanaan Program Pendidikan Kesehatan

“Deteksi dini , Pencegahan dan Bahaya Stunting Stunting Pada Balita”


Di Desa Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar, Jawa Barat.
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan di Program Studi
Sarjana Terapan Kebidanan dan Profesi Bidan

Dosen Pembimbing : Wiwin Mintarsih, S.SiT, M.Kes

Disusun oleh :
Gefi Nursetiawati (P20624519010)
Hilda Lu’luul Amanah (P20624519012)
Mitha Riana Utari (P20624519018)
Putri Lestari (P20624519024)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021

A. Perencanaan Progam Pendidikan Kesehatan “Deteksi Dini, Pencegahan dan


Bahaya Stunting pada Balita”
1. Analisis Situasi
Langkah awal yang penting dalam suatu proses menjalankan suatu progam
pendidikan kesehatan adalah analisis situasi di lingkungan masyarakat. Di dusun
Sukanegara RT 07 RW 02 desa Waringinsari Kecamatan Langensari, Kota Banjar,
Jawa Barat, kami selaku tenaga kesehatan bekerja sama dengan satu desa di
kecamatan langensari yakni desa waringinsari untuk mengkaji lebih dalam
bagaimana tumbuh kembang Balita di desa waringinsari. Tenaga kesehatan
melaksanakan SMD (Survei Mawas Diri) bersama dengan ibu-ibu kader posyandu
serta tokoh masyarakat (ketua RT setempat) berkumpul di Balai dusun untuk
berdiskusi mengenai kapan waktu yang tepat untuk dapat berkumbul bersama paraa
ibu yang memiliki balita tersebut. Yakni pada :
Hari : Sabtu, 28 Agustus 2021
Pukul : 08.00 sd.selesai
Tempat : Balai dusun
Tujuan : Membahas mengenai stunting
Diskusi ini membahas bahwasannya dari pihak tenaga kesehatan di
menganalisis bahwasannya akhir akhir ini banyak balita yang dicurigai mengalami
Stunting apabila dilihat dari data di kader mengenai tunbuh kembang balita tersebut,
sehingga menyebabkan banyak balita yang sakit. Tenaga kesehatan (bidan)
bermaksud meminta izin dari ketus RT, dan kepala desa waringinsari beserta
jajaranya dan tak lupa pula ingin meminta bantuan dan kerja sama dari petugas desa,
seluruh kader yang setempat di desa waringinsari dan tokoh masyarakat terutama
bapak/ibu RT dan RW masing-masing untuk menyebarkan lembaran format survey
kegiatan masyarakat sehari-hari dengan beragam pertanyaan yang ada dalam kertas
tersebut, secara garis besar format tersebut berisikan :
Nama :
Alamat :
Tanggal Survei :
Tahun :
Pengumpulan Hasil survey : Tanggal 1 September, 2021
Pukul : 07.00 WIB (telah disepakati bersama)

No Pertanyaan Ya Tidak Jawaban Lain


1. Apakah ahir ahir ini pernah
mengalami sakit dengan atau tanpa
pengobatan di puskesmas
2. Apakah ibu selalu memperhatikan
tumbuh kembang anak dengan buku
KIA
3. Apakah ibu selalu menerapkan pola
hidup sehat di dalam keluarga
(mencuci tangan dengan air
mengalir bersih, pola makan dan
menu makan yang sehat)
4. Apakah ibu rutin memeriksakan
balita ke posyandu atau pelayanan
kesehatan lainnya

Formulir Survei yang akan diberikan kepada kader dan bapak/ibu RT dan RW
dan mereka yang membantu membagikan formulir tersebut kepada masyarakat.
Formulir yang akan dibagikan berisikan poin pertanyaan-pertanyaan diatas, sehingga
diharapkan penyebab-penyebab sakit yang dialami masyarakat bisa diketahui melalui
hasil rekap survey nanti.

2. Menetapkan Prioritas Masalah


Pada langkah kedua ini, adalah hasil pengumpulan formulir pada tanggal 1
september 20221 pukul 07.00 sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Pada langkah
ini kita melakukan kegiatan MMD (Musyawarah masyarakat desa) yang dihadiri oleh
seluruh ibu yang memiliki balita dan bersama dengan kader setempat, ketua RT, RW,
Kepala desa dan jajarannya untuk membahas data hasil survey di dusun Sukanegara
ini. Data hasil survey memaparkan :
Masssalah-masalah kesehatan yang terbanyak muncul di masyarakat adalah :
a. Setangah dari jumlah balita rata rata mengalami sakit
b. Ibu jarang membaca buku KIA dan tidak tahu mengenai tumbuh kembang
anak yang sesuai dengan usianya
c. Keluhan terbanyak juga ada pada pola PHBS yang belum diterapkan
sepenuhnya dalam Kehidupan sehari hari.
3. Melakukan Identifikasi dan Prioritas Penyebab Masalah
Data hasil survey diatas setelah dilakukan proses pengumpulan survey,
kegiatan MMD masih terus berlangsung dan berdasarkan kategori jawaban telah
terkumpul, maka telah teridentifikasi beberapa penyebab masalah mengapa akhir
akhir ini banyak balita yang sakit. Identifikasi penyebab masalah diantaranya :
a. Ibu masih belum sepenuhnya menerapkan pola hidup sehat
b. Ibu jarang mengunjungi posyandu bersama balitanya
c. Ibu tidak pernah membuka dan membaca buku KIA yang diberikan bidan
d. Ibu masih kurang dalam menerapkan PHBS dan kurang memperhatikan
tumbuh kembang anak
4. Menentukan Solusi
Pemilihan dan Penentuan solusi harus dengan memperhatikan prinsip SMART
(Spesifik, measurable, Attainae, Relevant, Time Bound). Serta bukan hanya
melibatkan tenaga kesehatan, tetapi melibatkan pula seluruh lapisan anggota
masyarakat. Pada saat proses MMD (musyawarah masyarakat desa) penentuan solusi
ini dapat dilakukan, tenaga kesehatan dapat memberikan list atau pilihan pilihan
solussi yang akan disampaikan kepada masyarakat, dan masyarakat dapat
mengungkapkan pendapat nya untuk menyetujui atau bahkan menolak solusi
tersebut. Pada langkah ini proses berpikir kritis dan pengambilan keputusan klinis
bidan diuji. Bidan harus mampu berfikir cepat dan sedikit merayu masyarakat untuk
mau dan mampu mengikuti atau memilih solusi yang tepat untuk dirinya dan
lingkungannya. Bidan dapat memberikan beberapa solusi beserta segudang
manfaatnya kepada masyarakat.
Pada masalah sakit yang dialami balita dan kurangnya pemahaman ibu mengenai
tumbuh kembang balita diatas yakni solusi yang disepakati bersama dan bisa
dilaksanakan yaitu :
a. Pemeriksaan serentak seluruh balita di dusun Sukanegara
b. Pendidikan kesehatan mengenai deteksi dini, penyebab Stunting dan
bahaya Stunting pada balit
5. Menentukan Tujuan Promosi Kesehatan
Tujuan jangka pendek dari solusi diatas diharapkan dengan penyuluhan yang
ada dapat menciptakan sebuah pengertian dan sikap yang mendukung terhadap
dilakukannya pendidikan kesehatan ini. Serta diharapkan terjadi perubahan pola pikir
dan sikap untuk merubah kebiasaannya dalam kesehatan.
Tujuan jangka menengah dari solusi yang akan dilaksanakan yakni terciptanya
perilaku sehat dari masyarakat. Masyarakat dapat mengerti atau paham mengenai
stunting dan deteksi serta pencegahannya, Diharapkan ibu dapat menerapkan pola
hidup sehat kepada balita nya Dan keluarganya sehingga anak balitanya dapat
terhindar dari Stunting. Tak lupa pula dengan mengecek kesehatan balita secara rutin
di posyandu.
6. Menentukan Sasaran Promosi Kesehatan
Dalam masalah ini sasarannya adalah Kelompok (Ibu yang memiliki balita).
7. Menentukan Jenis Kegiatan Promosi Kesehatan
Jenis kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan tenaga kesehatan disini
adalah penyuluhan atau pendidikan kesehatan.
8. Menentukan Metode Promosi Kesehatan
Metode promosi kesehatan berupa penyuluhan ini dilaksanakan secara
langsung di balai dusun dengan 2 kali jadwal supaya untuk mengurangi tingkat
penularan covid-19
9. Menentukan Media Promosi Kesehatan
Media promosi kesehatan yang akan digunakan adalah Audio Visual, supaya
sasaran (masa) ini tidak bosan hanya dengan mendengarkan materi yang akan
diberikan, tetapi mereka akan dengan langsung mendengar melalui video yang
diputar nanti tentang Deteksi dink stunting, bahaya Stunting dan pencegahannya.
10. Menentukan/Mengembangkan Materiydan Uji Coba
Pada pendidikan kesehatan kali ini, materi yang akan disampaikan mengenai :
a. Pengertian Stunting
b. Penyebab Stunting
c. Deteksi dini Stunting
d. Pencegahan stunting

Materi diatas akan dikembangkan oleh tenaga kesehatan dalam suatu media
audio visual ( Power point menarik beserta video edukasi). Tentunya Uji coba
akan dilaksanakan kepada ibu ibu kader setempat dan melibatkan seluruh
petugas acara pendidikan kesehatan, serta komunikator akan dipilih secara
bersama menentukan siapa tenaga kesehatan yang mampu dan dapat
membawakan Pendidikan kesehatan ini secara optimal. Sumber sumber materi
akan dicari oleh tenaga kesehatan berdasarkan evidence based jurnal maupul
penelitian lainnya yang akan di sampaikan ketika penkes dilaksanakan.

11. Menentukan Implementasi ( Pelaksanaan Kegiatan)


Pelaksanaan kegiatan penyuluhan akan dilakukan 2 kali dalam waktu yang
berbeda dengan jumlah sasaran yang akan dibagi 2. Pelaksanaan kegiatan
penyuluhan maupun senam sehat masyarakat akan dilaksanakan di Aula balai dusun
Sukanegara dengan menggunakan media yang telah dipersiapkan.
12. Menentukan Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan : Sabtu dan Minggu (3 dan 4 September
2021, pukul 08.00 sd.selesai).
13. Mengkaji efektivitas
Pengkajian efektivitas ini akan dilaksanakan beberapa hari setelah pendidikan
kesehatan dilakukan, melihat apakah masyarakat sudah memiliki pemahaman akan
pentingnya tumbuh kembang balita atau tidak. Salah satu indikator keberhasilan nya
adalah ibu menjadi mau memeriksakan secara rutin keadaan atau tumbuh kembang
balita ya ke posyandu
14. Umpan balik dan evaluasi program
Pendidikan kesehatan ini sangat menguntungkan kedua belah pihak apabila berhasil
dilaksanakan dan memiliki pengaruh yang baik/ menjadikan masyarakat mengalami
perubahan perilaku yang positif terhadap kesehatan nya, dalam hal ini bidan menjadi
dapat memantau dengan rutin dan menyeluruh terhadap seluruh balita di dusun
tersebut apabila ibu mau memeriksakan balitanya atau memantau Tumbuh kembang
balitanya ke posyandu dan pusat kesehatan lainnya, dengan itu diharapkan tingkat
kesehatan balita dapat meningkat.
Evaluasi program dilaksanakan bila penkes telah dijalankan, dan apabila kurang
berhasil atau tidak ada efek positif bagi ibu dan balita maka tenaga kesehatan dapat
mengkaji ulang dengan perencanaan lainnya untuk dapat melakukan pendidikan
kesehatan ulang atau bahkan disertai promosi kesehatan/program kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai