Anda di halaman 1dari 75

Dokter Pembimbing : dr.

Christine Sitorus

Oleh:
dr. Dewi SwitraY.A
dr. Yolanda Anugrahwaty Kasi
dr. Mutiara Aprilia Senolinggi
Keadaan gizi yang baik
merupakan prasyarat
terciptanya sumber daya Pemantauan
manusia masa depan pertumbuhan
yang berkualitas. Anak
merupakan salah satu
yang mengalami masalah
gizi pada usia dini akan kegiatan utama program
mengalami gangguan perbaikan gizi, yang
tumbuh kembang dan menitik beratkan pada
meningkatkan kesakitan, upaya pencegahan dan
penurunan produktivitas peningkatan keadaan
serta kematian.
gizi anak.
Bahwa di posyandu wilayah kerja Puskesmas
Malawei, secara umum angka cakupan D/S yang
merupakan indikator partisipasi masyarakat ke
posyandu masih rendah bahkan mengalami
penurunan dari waktu ke waktu, khususnya pada
bulan Juni yaitu hanya sebesar 5,7% angka ini
berada di bawah target nasional sebesar 80%.
Penelitian ini dilaksanakan di semua posyandu
yang masuk wilayah kerja Puskesmas Malawei
kota Sorong, yaitu sebanyak 13 posyandu dengan
rata-rata cakupan penimbangan balita (D/S) bulan
Januari-Juni 2018 sebesar 12,4%. Ibu-ibu yang
memiliki anak balita merupakan responden dari
penelitian ini.
Faktor-faktor apa yang berhubungan
dengan kunjungan anak balita ke
posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Malawei kota Sorong
tahun 2018?
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan anak balita ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Malawei kota Sorong tahun 201

Umum :
Untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan kunjungan anak
balita ke posyandu
Tujuan Khusus:
Mengetahui hubungan antara faktor predisposisi
(pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan tentang
posyandu) dengan kunjungan anak balita ke posyandu
Mengetahui hubungan antara faktor penguat
(bimbingan dari petugas kesehatan, pembinaan dari
kader dan dukungan dari tokoh masyarakat) dengan
kunjungan anak balita ke posyandu
A. Bagi Kelurahan, Puskesmas dan Dinas yang
terkait lainnya
Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menetapkan
kebijakan untuk peningkatan upaya pembinaan lebih lanjut
pada masyarakat, khususnya kader kesehatan dan
posyandu dalam rangka meningkatkan peran serta
masyarakat dalam UKBM dan status gizi balita di kota
Sorong khususnya wilayah kerja Puskesmas Malawei.
B. Bagi Ibu-ibu anak balita
Dapat lebih termotivasi dalam memahami pentingnya
membawa anak balita ke posyandu dan melaksanakan
kegiatan tersebut setiap bulan sekali pada hari buka
posyandu.
C. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan di bidang program kesehatan
khususnya Kesehatan Keluarga dan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat.
merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Tujuan Khusus
Tujuan umum Meningkatnya peran masyarakat
dalam penyelenggaraan upaya
Menunjang percepatan kesehatan dasar, terutama yang
penurunan Angka berkaitan dengan penurunan AKI,
Kematian Ibu (AKI), AKB dan AKABA.
Angka Kematian Bayi Meningkatnya peran lintas sektor
(AKB) dan Angka dalam penyelenggaraan Posyandu,
Kematian Anak Balita terutama berkaitan dengan penurunan
(AKABA) di Indonesia AKI, AKB dan AKABA.
melalui upaya Meningkatnya cakupan dan
pemberdayaan jangkauan pelayanan kesehatan dasar,
masyarakat. terutama yang berkaitan dengan
penurunan AKI, AKB dan AKABA
Bagi Masyarakat
 Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi
dan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan
penurunan AKI, AKB dan AKABA.
 Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan
masalah kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan
anak.
 Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar
terpadu dan pelayanan sosial dasar sektor lain terkait.
Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh
masyarakat
Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya
kesehatan yang terkait dengan penurunan AKI, AKB dan
AKABA
Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu
masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan
penurunan AKI, AKB dan AKABA
Bagi Puskesmas
Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer
dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.
Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam
pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada
masyarakat.
Bagi sektor lain
Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam
pemecahan masalah kesehatan dan sosial dasar lainnya,
terutama yang terkait dengan upaya penurunan AKI,
AKB dan AKABA sesuai kondisi setempat.
Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan
secara terpadu sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi
(tupoksi) masing-masing sektor
▪ Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam
alih informasi dan keterampilan dari petugas
kepada masyarakatdan antar sesama masyarakat
dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB
dan AKABA.

▪ Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan


kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan
penurunan AKI, AKB dan AKABA.
1. Bayi
2. Anak balita
3. Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
4. Pasangan Usia Subur (PUS)
biasanya dipilih suatu
satu bulan sekali, waktu
tempat yang mudah
biasanya dipilih setelah
didatangi oleh
tiap bulan  kesepakatan
masyarakat.
bersama (kepala desa,
LPMD, kader, masyarakat,
dan Tim Pembina LPMD)
Kepala desa/
lurah

Unit/ kelompok
pengelola posyandu

Posyandu A Posyandu B Posyandu C


Kriteria pengelola Posyandu antara lain sebagai
berikut:
 Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh
masyarakat setempat.
 Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan
mampu memotivasi masyarakat.
 Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat
Kader adalah tenaga sukarela yang dipilih dan
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat
setempat yang telah mendapatkan pelatihan dan
merasa terpanggil untuk melaksanakan,
memelihara, dan mengembangkan kegiatan yang
tumbuh ditengah-tengah masyarakat dalam
usaha-usaha pembangunan kesehatan.
Pelaksanaan posyandu diselenggarakan oleh
kader bersama Kepala Desa, LPMD dan Tim
Pembina LPMD tingkat Kecamatan
kegiKegiatan di posyandu pada hari buka
posyandu tersebut meliputi 5 atan dasar yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
gizi, imunisasi, penanggulangan penyakit
menular.
 Balita merupakan (bayi lima tahun).Balita merupakan masa
pertumbuhan tubuh dan otak sangat pesat dalam pencapaian
keoptimalan fungsinya. Periode tumbuh kembang anak
adalah masalah balita, karena pada masa ini pertumbuhan
dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
kemanpuan berbahasa, kreatifitas, kesadaran sosial,
emosional dan intelegensia..
 Deteksi dini tumbuh kembang balita dan intrukmen
yang digunakan
 Deteksi pertumbuhan dan standar nomalnya
 Peran perawat (petugas lapangan) dalam upaya
deteksi tumbuh kembang balita
 Kartu menuju sehat (KMS)
▪ Pendidikan

▪ Pekerjaan

▪ Pengetahuan

▪ Bimbingan Petugas Kesehatan

▪ Pembinaan dari Kader

▪ Dukungan dari Tokoh Masyarakat


Pendidikan

Pekerjaan

Pengetahuan ibu
tentang posyandu
Kunjungn ibu ke
Bimbingan dari posyandu
petugas kesehatan

Pembinaan dari kader

Dukungan tokoh
masyarakat
Kat
Kerangka konsep
Variabel Variabel
independen independen

pendidikan

pekerjaan

Pengetahuan ibu tentang


posyandu Kunjungan ibu ke posyandu
Bimbingan dari petugas
kesehatan

Pembinaan dari kader

Dukungan tokoh
masyarakat
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan di tiga belas Posyandu
Penelitian ini menggunakan jenis wilayah kerja Puskesmas Malawei Kota
penelitian survei analitik dengan Sorong. Penelitian yang dilaksanakan selama
desain Cross-sectional satu bulan yaitu pada bulan Agustus 2018.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki
anak balita usia di atas 9-59 bulan yang
terdaftar di masing-masing posyandu
wilayah kerja Puskesmas Malawei periode
bulan Januari-Juli 2018. Jumlah populasi
Teknik Pengambilan Sampel adalah 869 orang.
Teknik pengambilan data dalam Sampel dalam penelitian ini adalah
penelitian ini adalah random sebagian dari populasi yang diteliti dan
dianggap mewakili populasi. Besar sampel
dalam penelitian ini ditentukan
berdasarkan rumus Slovin.
3.5 Metode 3.4Pengumpulan
3.4 MetodaPengumpulan Data

Data primer  kuesioner dan


wawancara.

Data sekunder  buku pemantauan


pertumbuhan balita di posyandu
Puskesmas Malawei Kota Sorong
tahun 2018 dan laporan bulanan
tingkat pencapaian program
pengelola gizi tahun 2018.
Pendidikan
Pekerjaan
Pengetahuan
Bimbingan dari petugas
kesehatan
Pembinaan Kader
Dukungan Tokoh Masyarakat
Analisis bivariat
Analisis Univariat
analisis yang dilakukan analisis yang
untuk satu variabel atau per melibatkan sebuah
variabel. Tujuannya adalah variabel depeden dan
untuk melihat seberapa besar sebuah variabel
proporsi variable yang diteliti independen. Untuk
dan disajikan dalam bentuk mengetahui hubungan
tabel. Analisis univariat antara variabel
dilakukan untuk
indenpeden dan variabel
menggambarkan atau
menjelaskan masing-masing dependen digunakan
variabel yang diteliti dalam analisis statistik dengan
bentuk distribusi frekuensi dari uji chi square (X2)
setiap veriabel penelitian. dengan memakai nilai α =
Dalam penelitian ini data yang telah dikumpulkan
kemudian diolah melalui beberapa tahap:
 Editing

 Coding

 Tabulating

 Processing
1. Tabel 1: Kunjungan Ibu-Ibu Anak Balita ke
Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Malawei
Kota Sorong Tahun 2018

Kunjungan ibu ibu Jumlah %


anak dan balita ke
posyandu
Berkunjung 42 46,7
Tidak berkunjung 48 53,3
Total 90 100,0
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Ibu-Ibu Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun 2

Pendidikan Jumlah %
terakhir ibu ibu
anak balita

Tinggi 70 77,8

Rendah 20 22,2

Total 90 100,0
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Ibu
Bekerjaan ibu Jumlah %
ibu anak balita
Bekerja 15 16,7
Tidak bekerja 75 83,3
Jumlah 90 100,0
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan Ibu.
Pengetahuan Jumlah %
ibu- ibu anak
balita tentang
posyandu
Baik 57 63,3
Kurang 33 36,7
Total 90 100,0
Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Bimbingan
Petugas Kesehatan kepada Ibu-Ibu

Bimbingan petugas Jumlah %


kesehatan
Baik 73 81,1

Tidak baik 17 18,9

Total 90 100,0
Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Pembinaan
Kader kepada Ibu-Ibu.

Pembinaan kader Jumlah %


Baik 78 86,7
Tidak baik 12 13,3
Total 90 100,0
Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan
Dukungan Tokoh Masyarakat kepada Ibu-Ibu

Dukungan tokoh Jumlah %


masyarakat

Baik 48 53,3

Tidak baik 42 46,7

Total 90 100,0
Tabel 8. Hubungan antara Pendidikan Terakhir dengan
Kunjungan Ibu-Ibu Balita ke Posyandudi Wilayah Kerja
Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun 2018
. Pendidika Kunjungan ibu – ibu balita Total p.
n terakhir Tidak berkunjung value
berkunjun
g
n % n % n % 0,672
Rendah 8 40 12 60 20 100
tinggi 34 48,57 36 51,43 70 100
total 4 53,33 42 46,67 90 100
8
Tabel 9. Hubungan antara Pekerjaan dengan Kunjungan Ibu-
Ibu Balita ke Posyandu

Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa nilai p =


0,395 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 atau dengan
perkataan lain nilai p > 0,05, sehingga Ho diterima dan
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara
Pekerjaan dengan Kunjungan Ibu-Ibu Balita ke Posyandu
di Wilayah Kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun
2018.
 Tabel 10. Hubungan antara Pengetahuan
dengan Kunjungan Ibu-Ibu Balita ke Posyandu
di Wilayah Kerja Puskesmas Malawei Kota
Sorong Tahun 2018
 Tabel 11. Hubungan antara Bimbingan Petugas Kesehatan dengan
Kunjungan Ibu-Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Malawei Kota Sorong Tahun 2018

 Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa nilai p = 0,002


dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 atau dengan perkataan lain nilai
p < 0,05, sehingga Ho ditolak dan dapat dikatakan bahwa terdapat
hubungan antara Bimbingan Petugas Kesehatan dengan
Kunjungan Ibu-Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Malawei Kota Sorong Tahun 2018.

 Tabel 12. Hubungan antara Pembinaan Kader dengan
Kunjungan Ibu-Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun 2018

Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa nilai p =


0,031 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 atau dengan
perkataan lain nilai p < 0,05, sehingga Ho ditolak dan
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara
Pembinaan Kader dengan Kunjungan Ibu-Ibu Balita ke
Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Malawei Kota
Sorong Tahun 2018.
 Tabel 13. Hubungan antara Dukungan Tokoh Masyarakat dengan
Kunjungan Ibu-Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Malawei Kota Sorong Tahun 2018

 Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa nilai p = 0,641


dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 atau dengan perkataan lain nilai
p > 0,05, sehingga Ho diterima dan dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan
Kunjungan Ibu-Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Malawei Kota Sorong Tahun 2018.
5.1Analisis Univariat

1. Kunjungan Ibu-Ibu Anak Balita

berdasarkan hasil penelitian terlihat Data kunjungan ibu-ibu


anak balita di wilayah kerja Puskesmas Malawei Kota
Sorong tahun 2018, yang berkunjung adalah sebanyak 42
(46,7%) responden, sedangkan yang tidak berkunjung
adalah sebanyak 48 (53,3%) responden.
2. Pendidikan Terakhir Ibu-Ibu Anak Balita
Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa ibu-ibu anak balita di
wilayah kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong tahun
2018 yang memiliki pendidikan yang tinggi adalah
sebanyak 70 (77,8%) responden, sedangkan yang memiliki
pendidikan yang rendah adalah sebanyak 20 (22,2%)
3.Pekerjaan Ibu-Ibu Anak Balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun
2018
Tabel 3 menunjukkan bahwa ibu-ibu anak balita di
wilayah kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong
tahun 2018, yang bekerja adalah sebanyak 15
(16,7%) responden, sedangkan yang tidak bekerja
adalah sebanyak 75 (83,3%) responden.
4. Pengetahuan Ibu-Ibu Anak Balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun
2018
Tabel 4 menunjukkan bahwa ibu-ibu anak balita di wilayah
kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong tahun 2018, yang
memiliki pengetahuan yang baik tentang posyandu adalah
sebanyak 57 (63,3%) responden, sedangkan yang memiliki
pengetahuan yang kurang tentang posyandu adalah
sebanyak 33 (36,7%) responden
5.Bimbingan Petugas Kesehatan kepada Ibu-Ibu
Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Malawei Kota Sorong Tahun 2018
Tabel 5 menunjukkan bahwa bimbingan petugas
kesehatan kepada ibu-ibu anak balita di wilayah kerja
Puskesmas Malawei Kota Sorong tahun 2018, yang
berkategori baik adalah sebanyak 73 (81,1%) responden,
sedangkan yang tidak baik adalah sebanyak 17 (18,9%)
responden.
6. Pembinaan Kader kepada Ibu-Ibu Anak Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Malawei Kota
Sorong Tahun 2018
Pada tabel 5 penelitian ini menunjukkan bahwa
bimbingan kader kepada ibu-ibu anak balita di wilayah
kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong tahun 2018, yang
berkategori baik adalah sebanyak 78 (86,7%) responden,
sedangkan yang tidak baik adalah sebanyak 12 (13,3%)
responden.
7.Dukungan Tokoh Masyarakat kepada Ibu-Ibu
Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Malawei
Kota Sorong Tahun 2018
Dukungan tokoh masyarakat kepada ibu-ibu anak balita
di wilayah kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong tahun
2018, yang berkategori baik adalah sebanyak 48 (53,3%)
responden, sedangkan yang tidak baik adalah sebanyak 42
(46,7%) responden.
1. Hubungan antara Pendidikan Terakhir dengan
Kunjungan Ibu-Ibu Anak Balita ke Posyandu di Wilayah
Kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun 2018
Berdasarkan tabel 8, responden dengan pendidikan yang
rendah dan tidak berkunjung ke posyandu adalah berjumlah 8
(8,89%) responden, sedangkan responden dengan pendidikan
yang rendah dan berkunjung adalah berjumlah 12 (13,33%)
responden. Responden dengan pendidikan yang tinggi dan
tidak berkunjung ke posyandu adalah berjumlah 34 (37,78%)
responden, sedangkan responden dengan pendidikan yang
tinggi dan berkunjung ke posyandu adalah berjumlah 36
(40%) responden.
Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa nilai
p = 0,672 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 atau dengan
perkataan lain nilai p > 0,05, sehingga Ho diterima dan
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara
Pendidikan terakhir dengan Kunjungan Ibu-Ibu Balita ke
Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Malawei Kota
Sorong Tahun 2018.
2.Hubungan antara Pekerjaan dengan Kunjungan
Ibu-Ibu Anak Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun 2018
Berdasarkan tabel 9, responden yang tidak bekerja dan tidak
rkunjung ke posyandu Balitake adalah berjumlah 42 (46,67%)
sponden, sedangkan responden yang tidak bekerja dan
rkunjung adalah berjumlah 33 (36,66%) responden. Responden
ng bekerja dan tidak berkunjung ke posyandu adalah berjumlah
(6,67%) responden, sedangkan responden yang bekerja dan
rkunjung ke posyandu adalah berjumlah 9 (10%) responden.
Hasil uji statistik chisquare menunjukkan bahwa nilai p
= 0,395 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 atau dengan
perkataan lain nilai p > 0,05, sehingga Ho diterima dan
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara
Pekerjaan dengan Kunjungan Ibu-Ibu Balitake Posyandu di
Wilayah Kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun
2018
3.Hubungan antara Pengetahuan dengan Kunjungan
Ibu-Ibu Anak Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun 2018
Berdasarkan tabel 10, responden yang memiliki
pengetahuan yang kurang baik dan tidak berkunjung ke
posyandu adalah berjumlah 5 (5,56%) responden, sedangkan
responden yang memiliki pengetahuan yang kurang baik dan
berkunjung adalah berjumlah 5 (5,56%) responden.
Responden memiliki pengetahuan yang baik dan tidak
berkunjung ke posyandu adalah berjumlah 43 (47,78%)
responden, sedangkan responden yang memiliki pengetahuan
yang baik dan berkunjung ke posyandu adalah berjumlah 37
(41,1%) responden.
Hasil uji statistik chisquare menunjukkan bahwa nilai p =
1,000 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 atau dengan
perkataan lain nilai p > 0,05, sehingga Ho diterima dan dapat
dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara Pengetahuan
dengan Kunjungan Ibu-Ibu Balitake Posyandu di Wilayah
Kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun 2018,
4.Hubungan antara Bimbingan Petugas Kesehatan
dengan Kunjungan Ibu-Ibu Anak Balita ke
Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Malawei
Kota Sorong Tahun 2018
Berdasarkan tabel 11, responden yang dibimbing dengan
tidak baik oleh petugas kesehatan dan tidak berkunjung ke
posyandu adalah berjumlah 15 (16,67%) responden,
sedangkan responden yang dibimbing dengan tidak baik oleh
petugas kesehatan dan berkunjung adalah berjumlah 2 (2,22%)
responden. Responden yang dibimbing dengan baik oleh
petugas kesehatan dan tidak berkunjung ke posyandu adalah
berjumlah 33 (36,67%) responden, sedangkan responden yang
dibimbing dengan baik oleh petugas kesehatan dan berkunjung
ke posyandu adalah berjumlah 40 (44,44%) responden.
Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa nilai p =
0,002 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 atau dengan
perkataan lain nilai p < 0,05, sehingga Ho ditolak dan dapat
dikatakan bahwa terdapat hubungan antara Bimbingan Petugas
Kesehatan dengan Kunjungan Ibu-Ibu Balita ke Posyandu di
Wilayah Kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun 2018,
5.Hubungan antara Pembinaan Kader dengan
Kunjungan Ibu-Ibu Anak Balita ke Posyandu di
Wilayah Kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong
Tahun 2018
Berdasarkan tabel 12, responden yang dibina dengan tidak
baik oleh kader dan tidak berkunjung ke posyandu adalah
berjumlah 10 (11,11%) responden, sedangkan responden yang
dibina dengan tidak baik oleh kader dan berkunjung adalah
berjumlah 2 (2,22%) responden. Responden yang dibina
dengan baik oleh kader dan tidak berkunjung ke posyandu
adalah berjumlah 38 (42,22%) responden, sedangkan
responden yang dibina dengan baik oleh kader dan berkunjung
ke posyandu adalah berjumlah 40 (44,44%) responden.
Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa nilai p =
0,031 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 atau dengan
perkataan lain nilai p < 0,05, sehingga Ho ditolak dan dapat
dikatakan bahwa terdapat hubungan antara Pembinaan Kader
dengan Kunjungan Ibu-Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah
Kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun 2018,
6.Hubungan antara Dukungan Tokoh Masyarakat
dengan Kunjungan Ibu-Ibu Anak Balita ke
Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Malawei
Kota Sorong Tahun 2018
. Berdasarkan tabel 13, responden yang didukung dengan
tidak baik oleh tokoh masyarakat dan tidak berkunjung ke
posyandu adalah berjumlah 24 (26,67%) responden,
sedangkan responden yang didukung dengan tidak baik oleh
tokoh masyarakat dan berkunjung adalah berjumlah 18 (20%)
responden. Responden yang didukung dengan baik oleh tokoh
masyarakat dan tidak berkunjung ke posyandu adalah
berjumlah 24 (26,67%) responden, sedangkan responden yang
didukung dengan baik oleh tokoh masyarakat dan berkunjung
ke posyandu adalah berjumlah 24 (26,67%) responden.
Pada hasil uji statistik chi square terlihat bahwa nilai p =
0,641 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 atau dengan
perkataan lain nilai p > 0,05, sehingga Ho diterima dan dapat
dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara Dukungan
tokoh masyarakat dengan Kunjungan Ibu-Ibu Balitake
Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong
Tahun 2018,
1 Kesimpulan
Dari data penelitian ini dapat diambil kesimpulan, diantaranya
sebagai berikut:
•Tidak terdapat hubungan antara pendidikan terakhir dengan
kunjungan ibu-ibu anak balita di wilayah kerja Puskesmas
Malawei Kota Sorong Tahun 2018 dengan nilai p = 0,672
•Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan
ibu-ibu anak balita di wilayah kerja Puskesmas Malawei Kota
Sorong Tahun 2018 dengan nilai p = 0,395
•Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan
kunjungan ibu-ibu anak balita di wilayah kerja Puskesmas
Malawei Kota Sorong Tahun 2018 dengan nilai p = 1,000
•Terdapat hubungan antara bimbingan petugas kesehatan
dengan kunjungan ibu-ibu anak balita di wilayah kerja
Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun 2018 dengan nilai
p = 0,002
•Terdapat hubungan antara pembinaan kader dengan
kunjungan ibu-ibu anak balita di wilayah kerja Puskesmas
Malawei Kota Sorong Tahun 2018 dengan nilai p = 0,031
•Tidak terdapat hubungan antara dukungan tokoh
masyarakat dengan kunjungan ibu-ibu anak balita di
wilayah kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong Tahun 2018
dengan nilai p = 0,641
Saran
Ibu balita
Ibu merupakan orang pertama yang selalu menjaga kesehatan
anaknya, sebaiknya ibu harus selalu memeriksa pertumbuhan
dan perkembangan anaknya ke posyandu karena jika ada
masalah pada tumbuh kembang anak dan penyakit lainnya bisa
terdeteksi.
Bagi petugas kesehatan
Petugas kesehatan sebaiknya melakukan sosialisasi tentang
fungsi dan manfaat posyandu pada ibu minimal setiap 3 bulan
sekali, selain itu petugas kesehatan perlu melakukan
pembinaan pada para kader agar dapat menjalankan fungsinya
dengan baik
Bagi kader posyandu
Para kader perlu menginformasikan kegiatan posyandu
pada orang tua sehari sebelum hari buka posyandu dan
melakukan kunjungan rumah khususnya pada ibu yang anak
balitanya tidak hadir ke posyandu 2 bulan berturut-turut.
Bagi tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat perlu mendorong dan memotivasi para
ibu balita untuk menimbang anaknya sampai umur 5 tahun
di posyandu, sehingga tumbuh-kembang anak dapat
terpantau dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai