Anda di halaman 1dari 90

SKRIPSI

PENGARUH MEDIA VIDEO PETIS (PENCEGAHAN GASTRITIS)


TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
GASTRITIS DI SMA NEGERI 10 KOTA BENGKULU

OLEH :

LARAS RIZKIANA MASNAR


P0 5170116 028

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI PROMOSI KESEHATAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
2020
HALAMAN JUDUL

PENGARUH MEDIA VIDEO PETIS (PENCEGAHAN GASTRITIS)


TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
GASTRITIS DI SMA NEGERI 10 KOTA BENGKULU

Skirpsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

Saint Terapan Promosi Kesehatan (S.Tr. Kes)

Oleh :
LARAS RIZKIANA MASNAR
NIM : P0 5170116 028

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI PROMOSI KESEHATAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
2020

i
ii
iii
iv
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena terdapat data survei Dinas Kesehatan Kota
Bengkulu tahun 2018 menjelaskan bahwa gastritis menduduki peringkat ke dua
dari 10 besar penyakit terbanyak dan wilayah kerja puskesmas memiliki kasus
penderita gastritis terbanyak adalah Puskesmas Telaga Dewa. Data Puskesmas
Telaga Dewa pada bulan Januari – Agustus 2019 rentan usia remaja 15-19 tahun
menjadi penderita gastritis terbanyak. Ketidak tahuan remaja tentang gastritis
serta kesalahan-kesalahan pola makan remaja saat ini menjadi sebuah kebiasaan
yang dapat menimbulkan penyakit gastritis. Penelitian ini bertujuan untuk
diketahuinya pengaruh media video petis (pencegahan gastritis) terhadap
perubahan pengetahuan remaja tentang gastritis di SMA Negeri 10 Kota
Bengkulu.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimental One Group Pre
test dan Post test Design. Sampel pada penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 10
Kota Bengkulu yang berjumlah 35 orang dengan teknik purposive sampling.
Analisis data menggunakan uji paired sample t-test.
Hasil penelitian diperoleh rerata pengetahuan sebelum 5,23 dan sesudah 7,46.
Hasil uji paired sample t-test diperoleh p value=0,00 < 0,05 yang menunjukkan
ada pengaruh media video petis (pencegahan gastritis) terhadap perubahan
pengetahuan remaja tentang gastritis di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada penelitian yang
akan datang dengan membandingkan media video petis (pencegahan gastritis)
dengan media lainnya serta peneliti berikutnya dapat mengembangkan penelitian
ini dengan menambah variabel sikap bahkan sampai ke perilaku.

Kata Kunci : Video Petis (Pencegahan Gastritis), Pengetahuan, Gastritis

v
ABSTRACT
This research was conducted because based on data from the Bengkulu City
Health Office in 2018 it was ranked second out of the top 10 most diseases
and According to Bengkulu City profile data in 2018, the working area of the
puskesmas with the most gastritis sufferers was Telaga Dewa Health
Center. Telaga Dewa Community Health Center data from January to August
2019 is vulnerable at the age of teenagers 15-19 years being the most gastritis
sufferers. Teenage ignorance about gastritis and adolescent eating habits are now
a habit that can lead to gastritis . The purpose of this study was to determine the
effect of video petis media (gastritis prevention) on changes in adolescent
knowledge about gastritis in SMA Negeri 10 Kota Bengkulu.
This type of research is Pre Experimental One Group Pre test and Post test
Design. The sample in this study were 35 SMA Negeri 10 Bengkulu students with
a purposive sampling technique. Data analysis using paired sample t-test .
The results of the study obtained an average of knowledge before 5.23 and
after 7.46. Results ofsamples paired t-test was obtained p value =0.00 <0.05,
which showed no influence of video media petis (prevention gastritis) to changes
in adolescent knowledge of gastritis in SMA 10 Bengkulu City.
This research is expected to provide input on future research by comparing
petis video media (prevention of gastritis) with other media and subsequent
researchers can develop this research by adding attitude variables even to
behavior.

Keywords: Petis Video (Gastritis Prevention), Knowledge, Gastritis

vi
RIWAYAT PENULIS

Nama : Laras Rizkiana Masnar


Tempat, tanggal lahir : Curup, 19 Februari 1998
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : 3 (Tiga)
Riwayat Pendidikan : 1. TK Pertiwi Curup
2. SD Negeri 10 Curup
3. SMP Negeri 1 Curup
4. SMA Negeri 1 Curup
Alamat : Jalan H. Agus Salim Desa Rimbo Recap Curup Selatan
Email : laras.19.lr@gmail.com
Nama Orang tua : Masgunanto dan Winarty
Jumlah Saudara : 3 (tiga)
Nama Saudara :
1. Hayuningsih Masnar
2. Brantasoro Masnar
3. Niken Anggraini Masnar

vii
MOTTO

“Apa yang benar-benar diperhitungkan adalah akhir yang baik, bukan awal yang
buruk.” Ibnu Taimiyah

“Wa Maa Alladzatu Illa Ba`da Atta`ab” Kitab Mahfudzot

‘Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan, karena itu

bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain) dan berharaplah kepada

Tuhanmu.” (Q.S Al Insyirah : 6-8)

viii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk :

• Yang Utama Dari Segalanya, sembah sujud serta syukur kepada Allah
SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan,
membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan kesabaran.
Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang
sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan
keharibaan Rasulullah Muhammad SAW.
• Orang tua tercinta, Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang
tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada ibuku tercinta dan
abahku tersayang yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan,
dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas
hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan
persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan
abah bahagia karena kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih.
Untuk ibu dan abah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu
menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku
menjadi lebih baik. Terima Kasih ibu.... Terima Kasih abah... Teteh
sayang ibu.. Teteh sayang abah.. ♥♥
• My Lovely Brother and Sisters. Untuk Mbak Ayu, Aak Bran dan si bungsu
Niken tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian,
walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak
akan bisa tergantikan, terima kasih atas doa dan bantuan kalian selama ini,
hanya karya kecil ini yang dapat aku persembahkan. Maaf belum bisa
menjadi panutan seutuhnya, tapi aku akan selalu menjadi yang terbaik
untuk kalian semua.
• Dosen Pembimbing Akademik.Terima kasihBunda Sri Sumiati AB, S.Pd.,
M.Kes yang sudah membimbing serta memberi masukan dan saran selama
8 semester ini.

ix
• Dosen Pembimbing Skripsi. Terima kasih bapak Dino Sumaryono, SKM.,
MPH dan bunda Linda Sitompul, SST., M.Kes yang sudah membimbing
serta memberi masukan dan saran selama ini, sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini.
• Seluruh Dosen dan staff Promosi Kesehatan, Bunda Linda Sitompul,
SST., M.Kes, bunda Reka Lagora M, SST., M.Kes, bunda Sri Sumiati AB,
S.Pd., M.Kes, bunda Ismiati, SKM., M.Kes, bapak Dino Sumaryono,
SKM., MPH, bunda Wisuda Andeka M, SST., M.Kes, bunda Rini Patroni,
SST., M.Kes, bunda Lisma Ningsih, SKM., MPH, Terima kasih bunda dan
bapak sudah membimbing dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
selama ini.
• My Sweet Heart Wahyudi, Yang telah menemani dalam suka maupun
duka sejak kelas 2 SMA aku persembahkan karya kecil ini untukmu.
Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dan kesabaranmu yang telah
memberikanku semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir
ini, semoga Allah SWT selalu melindungimu dan mendengar doa-doa kita
ya.. ☺
• Promkes Tersayang. Terima kasih 48 mahasiswa Promkes Poltekkes
Kemenkes Bengkulu angkatan pertama atas kebersamaan kita selama 4
tahun ini, semoga kita menjadi promotor-promotor kesehatan terbaik di
Negeri ini.. ☺
• My Best Part Ngalur Ngidul. Igun, Atun, Iyak partner makan, partner
skripsian, dan partner jalan Goes to Curup tapi belum kesampaian ke
Curup bareng. Terima kasih sudah sama-sama berjuang dan saling
mendukung satu sama lain mulai dari awal hingga selesainya tugas akhir
ini, semoga kita semua selalu diberi yang terbaik oleh Allah SWT ya..☺
• Dikadik Asuh. Refky, Aulia, Yonna, Amel, Rahmatul, dan Ramona
Terima kasih banyak adik-adik kakak Laras yang baik hati dan tidak
sombong yang selalu support, selalu memberikan semangat dan selalu
ingin membantu kakak. Semangat terus dikadik kakak kuliahnya, sukses
selalu ya.. ☺

x
• My Best Friend Since 2010. Ayu Siska Moneta, Fitri Handayani, Divania
Darmawan, Istiqomah Yulianti, dan sepupu rasa sahabat Michel WP
terima kasih sudah menjadi teman-teman yang baik, selalu mensupport,
dan mendengarkan keluh kesahku.
• Geng Girls SMP. Fiyola, Sela, Fika, Detri terima kasih sudah menjadi
teman-teman yang baik, dan selalu mensupport diriku.
• Friends since SD. Aulia, Revo dan Walber walaupun jarang bertemu tetapi
sekalinya bertemu kita bagai saudara terima kasih selalu menjadi teman
terbaik dan saling mendukung apapun yang dilakukan.
• TPC. Selvi, Nisrina, Melda, Salsa terima kasih sudah menjadi teman-
teman yang baik, dan selalu mensupport diriku.
• My Girl. Dwi Saras Wati terima kasih sudah menjadi teman terbaik, selalu
mendukungku, selalu memberikan semangat, selalu mendengarkan keluh
kesahku dan selalu menenangkanku di saat aku gundah. Semoga Allah
SWT selalu melindungimu☺
• Kepada semua teman-teman, saudara yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu, saya persembahkan skripsi ini untuk kalian semua.

xi
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiiim. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT

dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengaruh Media Video Petis (Pencegahan Gastritis) Terhadap Perubahan

Pengetahuan Remaja Tentang Gastritis di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu”.

Skripsi ini terselesaikan atas bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari

beragai pihak, pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan

terima kasih kepada :

1. Bapak Darwis., SKp., M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Bengkulu.

2. Bunda Linda Sitompul., SST., M.Kes, selaku Ketua Jurusan Prodi DIV

Promosi Kesehatan.

3. Bapak Dino Sumaryono., SKM., MPH, selaku dosen pembimbing I yang

telah memberikan dukungan, masukan, waktu, motivasi, dan kesabaran

dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bunda Linda Sitompul., SST., M.Kes, selaku pembimbing II yang telah

memberikan dukungan, masukan, waktu, motivasi, dan kesabaran dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Bunda Sri Sumiati, AB., S.Pd., M.Kes selaku Ketua Penguji yang

memberikan arahan dan saran kepada penulis.

6. Bunda Rini Patroni., SST., M.Kes selaku Penguji I yang memberikan

arahan dan saran kepada penulis.

xii
7. Kedua Orang Tua, dan orang yang Penulis sayangi yang selalu memberi

doa, dorongan, dan semangat kepada penulis dalam menggapai semua

cita-cita.

8. Sahabat, teman-teman mahasiswa/mahasiswi seperjuangan jurusan

Promosi Kesehatan yang tidak henti-hentinya telah memberikan semangat

dan moril dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga

penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk kemajuan

penulis di masa yang akan datang. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat dan

berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.

Bengkulu, 2020

Penulis

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN.................................................................... iv
ABSTRAK................................................................................................... v
ABSTRACT................................................................................................ vi
RIWAYAT PENULIS................................................................................ vii
MOTTO...................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN...................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .............................................................................. xii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi
DAFTAR BAGAN...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan Penenelitian............................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 6
E. Keaslian Penelitian ............................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Teoritis Gastritis ................................................................... 8
B. Pengetahuan ……………………....................................................... 17
C. Media Video ...................................................................................... 22
D. Kerangka Teori .................................................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ........................................ 27
B. Kerangka Konsep ............................................................................... 28

xiv
C. Definisi Operasional .......................................................................... 28
D. Populasi dan Sampel........................................................................... 29
E. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 31
F. Instrumen dan Bahan Penelitian ........................................................ 31
G. Pengumpulan Data ............................................................................. 32
H. Pengolahan Data ................................................................................ 32
I. Analisis Data ...................................................................................... 33
J. Alur Penelitian ................................................................................... 35
K. Etika Penelitian .................................................................................. 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.................................................................................. 37
B. Pembahasan....................................................................................... 40
C. Keterbatasan Penelitian..................................................................... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.................................................................................... 45
B. Saran.............................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 47
LAMPIRAN

xv
DAFTAR TABEL

1.1 Keaslian Penelitian............................................................ 7

3.1 Definisi Operasional.......................................................... 28

3.2 Jumlah Sampel Setiap Kelas.............................................. 31

4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden.................. 39

4.2 Rerata Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Diberikan


Media Video Petis (Pencegahan Gasritis)......................... 39

Pengaruh Media Video Petis (Pencegahan Gastritis)


4.3 Terhadap Perubahan Pengetahuan Remaja Tentang
Gastrits Di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu...................... 40

xvi
DAFTAR BAGAN

2.1 Kerangka Teori.................................................................. 26

3.1 Desain Penelitian............................................................. 27

3.2 Kerangka Konsep............................................................. 28

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 : Organisasi Penelitian

Lampiran 2 : Jadwal Kegiatan Penelitian

Lampiran 3 : Kueisoner Penelitian

Lampiran 4 : Storyboard Stop Motion Penelitian

Lampiran 5 : Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 6 : Ethical Clearance

Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 8 : Dokumentasi Penelitian

Lampiran 9 : Lembar Bimbingan Skripsi

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia masih sangat rendah mengenai

pentingnya menjaga kesehatan lambung, padahal gastritis atau sakit maag

akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, baik remaja maupun orang

dewasa. Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran

pencernaan yang paling sering terjadi. Gastritis seringkali dianggap sebagai

suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan awal dari sebuah penyakit

yang dapat menyebabkan kekambuhan hingga kematian (Gustin, 2011).

Gastritis merupakan peradangan (pembengkakan) pada mukosa lambung

ditandai dengan tidak nyaman pada perut bagian atas, rasa mual, muntah,

nafsu makan menurun atau sakit kepala (Ratu & Adwan, 2013). Gaya hidup

yang tidak sehat seperti mengonsumsi makanan yang dapat merangsang

peningkatan asam lambung seperti asinan, cuka, sambal, serta kebiasaan

merokok dan minum alkohol, dapat meningkatkan jumlah penderita gastritis

(Mustakim, 2014). Tanda dan gejala dari penyakit gastritis seperti nyeri ulu

hati, anoreksia, mual, muntah, sakit kepala, perut kembung, rasa asam di

mulut, hemorhagi, kolik usus dan diare (Nuratif & Kusuma, 2015).

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya gastritis

diantaranya yaitu pengetahuan dan upaya untuk mencegah terjadinya gastritis.

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (overt behaviour), upaya pencegahan merupakan perilaku

1
2

yang memerlukan totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang, yang juga

merupakan respon seseorang terhadap objek yang berkaitan dengan sakit dan

penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta

lingkungan (Abdullah, 2008).

Data WHO (World Health Organization) tahun 2011 didapatkan hasil

persentase dari angka kejadian gastritis di dunia 1,8-2,1 juta dari jumlah

penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar

583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Prevalensi gastritis yang

dikonfirmasi melalui endoskopi pada populasi di Shanghai sekitar 17,2%

yang secara substantial lebih tinggi daripada populasi di barat yang berkisar

4,1% dan bersifat asimptomatik (Gustin, 2011).

Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh Departemen

Kesehatan RI pada tahun 2014, angka kejadian gastritis pada tahun 2012-

2013 di beberapa kota di Indonesia diantaranya Medan (91,6%), Jakarta

(50%), Denpasar (46%), Palembang (35%), Pontianak (31,5%), Surabaya

(31,4%), Bandung (30,5%). Angka kejadian penyakit gastritis pada beberapa

daerah di Indonesia dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa

(Depkes RI, 2014).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bengkulu pada tahun 2017

gastritis menjadi peringkat ke dua dari 10 besar penyakit terbanyak dengan

jumlah 12.778 jiwa dan pada tahun 2018 masih menduduki peringkat ke dua

dari 10 besar penyakit terbanyak dengan jumlah 10.772 jiwa. Menurut data

profil Kota Bengkulu tahun 2018, tiga wilayah kerja puskesmas dengan
3

penderita gastritis terbanyak adalah Puskesmas Telaga Dewa 1.402 jiwa,

Puskesmas Lingkar Timur 1.307 jiwa dan Puskesmas Sukamerindu 948 jiwa

(Dinkes Kota Bengkulu, 2018).

Berdasarkan data Puskesmas Telaga Dewa pada bulan Januari – Agustus

2019 terdapat tiga rentan usia yang menderita gastritis, dengan usia 5-9 tahun

terdapat 78 jiwa penderita gastritis, usia 10-14 tahun terdapat 162 jiwa

penderita gastritis, dan usia 15-19 tahun menjadi penderita gastritis terbanyak

yaitu terdapat 271 jiwa (Puskesmas Telaga Dewa, 2019).

Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2019

di wilayah kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu terdapat dua

Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu SMA Negeri 03 dan SMA Negeri 10.

Dari kedua sekolah tersebut SMA Negeri 03 Kota Bengkulu adalah sekolah

pertama yang memiliki angka grastitis cukup tinggi pada bulan Januari-

Oktober 2019 terdapat 112 kasus dengan presentase 10,7% sedangkan SMA

Negeri 10 Kota Bengkulu terdapat 59 kasus dengan presentase 6,1%.

Pola kesehatan yang buruk sangat mungkin terjadi di masyarakat dengan

zaman yang modern ini terutama pada remajanya. Kesalahan-kesalahan pola

makan remaja saat ini menjadi sebuah kebiasaan yang dapat menimbulkan

penyakit gastritis (Dwi Wahyuni, 2017). Berdasarkan penelitian Sumangkut,

MS, dkk (2014), disimpulkan bahwa ada perbedaan perilaku pencegahan

gastritis pada remaja sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan yaitu

dengan terjadi peningkatan nilai rata-rata sebelum dan sesudah penyuluhan

kesehatan tentang gastritis pada remaja, dan penyuluhan kesehatan


4

mempengaruhi pengetahuan dan perilaku pencegahan gastritis pada remaja

dengan perbedaan nilai rata-rata sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan.

Upaya peningkatan pengetahuan pada remaja diperlukan suatu media

pembelajaran yang dapat menggambarkan konsep fisik secara nyata. Salah

satu media yang dapat di gunakaan adalah video. Video merupakan media

audio visual yang dapat mengungkapkan objek dan peristiwa seperti keadaan

sesungguhnya. Melalui media video, siswa mampu memahami pesan

pembelajaran secara lebih bermakna sehingga informasi yang disampaikan

melalui video tersebut dapat dipahami secara utuh (Primavera dan Suwarna,

2014). Media audio-visual telah berhasil membangkitkan ketertarikan remaja

untuk mempelajari seni budaya. Rasa ketertarikan telah membangkitkan rasa

kemandirian remaja itu sehingga partisipasi aktif dalam proses pembelajaran

juga meningkat dengan sendirinya. Cara membangkitkan kemandirian adalah

dengan menggunakan media audio visual sebagai alat penunjang kemandirian

terhadap pembelajaran seni budaya. Peningkatan partisipasi aktif dalam

proses pembelajaran sebagaimana terlihat beberapa indikator seperti

keinginan, perhatian dan partisipasi setelah mengunakan media audio visual

mengindikasikan telah terbangkitnya motivasi remaja dalam belajar (Oktira

dkk, 2013).

Berdasarkan survey awal tersebut maka didapatkan kasus dengan

pesentase terbanyak terdapat di SMA Negeri 03 Kota Bengkulu tetapi peneliti

mengambil sasaran SMA Negeri 10 Kota Bengkulu yaitu dikarenakan SMA

Negeri 03 Kota Bengkulu sudah ada yang meneliti dan SMA Negeri 10 Kota
5

Bengkulu memiliki UKS yang kurang memfasilitasi mengenai informasi

tentang gastritis sehingga kejadian gastritis disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan siswa tentang gastritis. Survey awal yang dilakukan di SMA

Negeri 10 Kota Bengkulu dengan cara mewawancarai lima siswa yang pernah

mengalami gastritis, tiga orang siswa belum mengetahui tentang penyakit

gastritis dan dua orang siswa sudah mengetahui tentang penyakit gastritis

walaupun belum terlalu memahami.

Berdasakan fenomena dan data diatas, peneliti merasa perlu untuk

melakukan penelitian di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu dengan judul

“Pengaruh Media Video Petis (Pencegahan Gastritis) Terhadap Perubahan

Pengetahuan Remaja Tentang Gastritis di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan yang

menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh

penggunaan media video terhadap perubahan pengetahuan tentang penyakit

gastritis pada siswa SMAN 10 Kota Bengkulu?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui pengaruh media video petis (pencegahan gastritis) terhadap

perubahan pengetahuan remaja di SMAN 10 Kota Bengkulu.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui karakteristik responden meliputi umur dan jenis kelamin.


6

b. Diketahui perbedaan rerata skor pengetahuan siswa tentang penyakit

gastritis sebelum dan sesudah diberikan media video petis

(pencegahan gastritis).

c. Diketahui pengaruh media video petis (pencegahan gastritis) terhadap

pengetahuan gastritis.

D. Manfaat Penelitian

1. Institusi Pelayanan Kesehatan

Dapat bermanfaat dan menyediakan informasi yang membantu pihak

pelayanan kesehatan dalam membuat suatu program untuk meningkatkan

pencegahan penyakit gastritis pada remaja.

2. SMAN 10 Kota Bengkulu

Memberikan informasi bagi instansi terkait khususnya pihak UKS

mengenai cara pencegahan gastritis pada siswa SMAN 10 Kota Bengkulu.

3. Program Sarjana Terapan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai

tambahan sumber kepustakaan dan referensi yang bermanfaat bagi

mahasiswa Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu tentang

media video tentang gastritis pada remaja SMA.

4. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dan

informasi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut yang

berhubungan dengan keberhasilan media video tentang gastritis pada

remaja.
7

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian Perbedaan


dan Tahun Penelitian
1. Maya Sinta Pengaruh Hasil penelitian Hanya
Sumangkut, penyuluhan menunjukan adanya mengukur
Sefti Rompas, kesehatan peningkatan pengetahuan tingkat
Michael tentang sebelum dan sesudah pengetahua
Karundeng, gastritis penyuluhan kesehatan yaitu n saja serta
Tahun 2014 terhadap dari 31 orang (41,9%) media yang
pengetahuan dengan pengetahuan baik digunakan
dan perilaku menjadi sebanyak 67 orang yaitu media
pencegahan (90,5%) pengetaahuan baik video,
gastritis pada dengan P Value = 0000. populasi,
remaja di Dan adanya peningkatan sampel,
SMA Negeri perilaku pencegahan waktu dan
7 Manado sebelum dan sesudah tempat
penyuluhan kesehatan penelitian

Luluk Ulyatul, Hubungan Hasil penelitian Populasi,


2. Khusna, tingkat menunjukkan Sampel,
Fahrun Nur pengetahuan bahwa sebagian besar waktu,
Tahun 2014 dengan responden mempunyai tempat
upaya tingkat pengetahuan tentang penelitian,
pencegahan gastritis yang tinggi, menggunak
kekambuhan sebagian besar responden an media
gastritis dalam upaya pencegahan video.
diwilayah kekambuhan gastritis
kerja tergolong baik dan ada
puskesmas hubungan signifikan tingkat
Gatak pengetahuan tentang
Sukoharjo gastritis dengan upaya
pencegahan kekambuhan
pada pasien
gastritis.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teoritis Gastritis

1. Pengertian Gastritis

Gastritis berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro yang berarti

gaster dan Itis yang berarti inflamasi (Mansjoer et. Al, 2007). Gastritis

adalah suatu inflamasi mukosa dan submukosa lambung yang bersifat

akut, kronis yang dapat mengiritasi lambung dan dapat menyebabkan

gastritis. (Ardiansyah. M, 2012).

Gastritis adalah rasa nyeri atau rasa tidak nyaman di sekitar ulu

hati. Pasien dengan gastritis biasanya datang dengan keluhan lain,

yaitu dari mual sampai muntah. Selain itu, keluhan-keluhan lain seperti

kembung, cepat kenyang, nafsu makan berkurang, dan sering sendawa

(Yuliarti, 2009)

Gastritis adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung

yang akut dengan kerusakan erosi pada bagian superfisial, pelepasan

epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung

(Muttaqin & Sari, 2013).

2. Klasifikasi Gastritis

Klasifikasi gastritis menurut Afrian, 2015 terbagi menjadi dua

yaitu :

8
9

a. Gastritis Akut

Gastritis akut merupakan peradangan pada mukosa gaster yang

menyebabkan erosi dan perdarahan mukosa lambung akibat

terpapar pada zat iritan. Erosi tidak mengenai lapisan otot lambung.

Ada dua gastritis akut yaitu gastritis erosive dan gastritis

hemoragik.

1) Gastritis Akut Erosive

Peradangan pada mukosa lambung yang akut dengan

kerusakan erosi. Disebut erosi apabila karusakan terjadi tidak

lebih dalam dari mukosa muskularis. Akibat efek samping

pemakaian obat-obatan.

2) Gastritis Akut Hemoragik

Disebut hemoragik karena pada penyakit ini akan dijumpai

perdarahan mukosa lambung, ada dua penyebab utama yaitu

yang pertama minum alkohol/obat-obat NSAID (Non steroid

Anti Inflamation Drug) yang menimbulkan peradangan pada

mukosa lambung secara berlebih. Meskipun perdarahan cukup

berat tapi kebanyakan perdarahan spontan berhenti. Kedua

adalah stress, pasien yang mengalami trauma berkepanjangan

(penyakit berat lainnya) erosi stress merupakan lesi hemoragik

yang menimbulkan fisiologi yang parah.


10

b. Gastritis Kronik

Gastritis kronik merupakan sutu peradangan bagian permukaan

mukosa gaster yang sifatnya menahun dan berulang. Gastritis

kronik yaitu infeksi bakteri seperti H.Pylori dan Autoimun.

Gastritis kronik diklasifikasikan menjadi tiga perbedaan, yaitu :

1) Gastritis superficial, dengan manifestasi kemerahan, edema,

serta perdarahan dan erosi mukosa.

2) Gastritis atrifik, dimana peradangan terjadi diseluruh lapisan

mukosa pada perkembangannya dihubungkan dengan ulkus dan

kanker lambung, serta anemia pernisiosa. Hal ini merupakan

karakteristik dari penurunan jumlah sel parietal dan sel chief.

3) Gastritis hipertropik, suatu kondisi dengan terbentuknya nodul-

nodul pada mukosa lambung yang bersifat ireguler, tipis, dan

hemoragik.

3. Etiologi Gastritis

Terdapat beberapa faktor penyebab gastritis menurut Afrian, 2015

antara lain :

a. Pola makan

Terjadinya gastritis dapat disebabakan oleh pola makan yang

tidak baik dan tidak teratur yaitu frekuensi makan, jenis dan jumlah

makanan, sehingga lambung menjadi sensitif bila asam lambung

meningkat.
11

b. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus

Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid dapat

menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi

prostalglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika

pemakaian obat-obatan tersebut hanya sesekali, kemungkinan

terjadinya masalah lambng hanya kecil. Tapi jika pemakaiannya

yang berlebihan secara terus menerus dapat mengakibatkan

gastritis.

c. Kaffein

Kaffein dapat menyebabkan stimulasi sistem saraf pusat

sehingga dapat meningkatkan aktivitas lambung dan sekresi

hormon gastrin pada lambung dan pepsin. Hormon gastrin yang

dikeluarkan oleh lambung mempunyai efek sekresi getah lambung

yang sangat asam dari bagian findus lambung. Sekresi asam yang

meningkat dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi pada mukosa

lambung.

d. Penggunaan alkohol secara berlebihan

Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding

lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan terhadap

asam lambung walaupun pada kondisi normal.

e. Stres
12

Keadaan stres yang disebabkan karena pembedahan, luka

(trauma), terbakar, ataupun infeksi penyakit tertentu dapat

mengakibatkan gastritis akut.

f. Makanan dan minuman yang bersifat iritan

Makanan berbumbu dan minuman dengan kandungan kafein

serta alkohol merupakan agen-agen iritasi mukosa lambung.

g. Infeksi Helicobacter Pylori

Saat ini telah terbukti bahwa infeksi yang di sebabkan oleh

Helicobacter pylori pada lambung bisa menyebabkan peradangan

mukosa lambung, proses ini bisa berlanjut hingga terjadi ulkus atau

tukak bahkan kanker lambung. Seiring bertambahnya usia, infeksi

Helicobacter pylori makin sering terjadi, Di negara-negara barat

sekitar 35-40% penduduk mengidap bakteri Helicobacter Pylori,

peningkatan terjadi sekitar 8% setahun. Di negara berkembang

termasuk Indonesia, frekuensi terjadinya infeksi bakteri ini lebih

tinggi, terutama pada usia muda. Hal ini berkaitan dengan keadaan

sosio-ekonomi dan faktor kebersihan yang rendah. Bakteri

ditularkan melalui sesama anggota keluarga melalui feses atau

ludah, termasuk alat makan yang tidak dicuci dengan bersih

(Yuliarti, 2009).

h. Merokok

Merokok dapat menurunkan sekresi bikarbinat dan aliran

darah dimukosa, memperburuk peradangan, dan bekaitan erat


13

dengan komplikasi tambahan karena infeksi Helicobacter Pylori.

Merokok juga dapat menghambat penyembuhan spontan dan

meningkatkan risiko kekambuhan tukak peptik.

4. Manifestasi Klinis

Menurut Wahyu. P (2013) tanda dan gejala gastritis yaitu sebagai

berikut :

a. Mual dan sering muntah

b. Nafsu makan menurun secara derastis, wajah pucat, suhu badan

naik, keluar keringat dingin.

c. Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar.

d. Perut terasa nyeri, pedih (kembung dan sesak) pada bagian atas

perut (ulu hati)

e. Sulit untuk tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut.

f. Kepala terasa pusing.

g. Pada radang lambung dapat terjadi pendarahan.

h. Perdarahan pada saluran cerna berupa muntah darah

(Hematemesis) dan buang air besar dengan darah (melena) atau

bisa tanpa adanya keluhan.

5. Pencegahan Gastritis

Menurut Wahyu. P (2013) gastritis dapat dicegah dengan beberapa

cara berikut :

a. Hindari stres dan bekerja terlalu berat.


14

b. Konsumsi makanan yang ringan dan lunak. Jangan sampai

terlambat makan dan hindari makan berlebihan.

c. Hindari makan yang pedas, asam, keras dan lain-lain yang dapat

mempengaruhi radang lambung seperti alkohol, kopi, mie, ketan,

kangkung, kol, daun singkong, seledri, durian, nanas, nangka,

salak, pisang ambon, softdrink (minuman yang banyak

mengandung gas), dan lain-lain.

d. Usahakan buang air besar secara teratur.

e. Kurangi makanan yang bisa membentuk gas sehingga

mengakibatkan perut kembung, seperti ubi dan nangka.

f. Olahraga teratur.

g. Konsumsi makanan seimbang dan kaya serat.

h. Banyak minum air putih.

i. Hindari merokok, dan kafein.

j. Menerapkan pola makan dan tidur yang teratur.

k. Jika memungkinkan, hindari pemakaian obat-obatan yang dapat

mengiritasi lambung.

6. Pengobatan

Beberapa cara untuk mengobati gastritis yaitu :

a. Untuk menurunkan asam lambung bisa menggunakan obat-obat

maag yang dijual bebas. Tapi pengobatan tersebut hanya

berlansung sementara karena proses penyembuhan luka lambung

berlansung lama. Walaupun luka tersebut sudah pulih, namun akan


15

meninggalkan jaringan parut yang mudah sobek apabila terjadi

iritasi karena produksi asam lambung yang berlebihan hingga

mengakibatkan sekresi kelenjar-kelenjar lambung tidak seimbang.

b. Istirahat yang cukup sampai gejala gastritis mereda.

c. Sebisa mungkin mengolah tekanan emosional dan selama proses

pemulihan kurangi kerja berat.

d. Mengkonsumsi makanan yang lunak.

e. Ramuan tradisional berupa kunyit bisa juga menyembuhkan luka

dinding lambung.

f. Periksakan ke dokter jika penyakit maag terus menerus kambuh

karena siapa tahupenyakit tersebut disebabkan oleh bakteri (kurnia,

2009).

7. Gastritis Pada Remaja

Penyakit gastritis pada awalnya hanya diderita oleh orang tua,

tetapi dengan seiring perubahan zaman penyakit gastritis sekarang juga

banyak diderita pada kalangan remaja. Masa remaja adalah masa

mencari identitas diri, adanya keinginan untuk dapat diterima oleh

teman sebaya dan mulai tertarik oleh lawan jenis menyebabkan remaja

sanggat menjaga penampilan. Semua itu sangat mempengaruhi pola

makan, termasuk pemilihan bahan makanan dan frekuensi makan.

Remaja takut merasa gemuk sehingga menghindari sarapan dan makan

siang atau hanya makan sehari sekali. Hal itu menyebabkan remaja

rentan terkena penyakit gastritis (Potter 2005).


16

Pola makan remaja salah satunya dipengaruhi oleh isu yang

sedang marak dikalangannya yaitu body image. Hasil penelitian

Kusumajaya, et al (2007) menjelaskan bahwa persepsi remaja terhadap

body image dapat menentukan pola makan serta status gizinya.

Terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi body image

terhadap frekuensi makan, dimana semakin negative persepsi body

image (menganggap diri gemuk) maka akan cenderung mengurangi

frekuensi makannya. Diketahui bahwa 41,1% responden merasa

memiliki berat badan yang lebih dibandingkan dengan keadaan yang

sebenarnya, yaitu merasa diri gemuk tapi sebenarnya kurus, merasa

normal tapi sebenarnya kurus dan merasa gemuk tapi sebenarnya

normal. Kejadian ini cenderung terjadi pada remaja putri, yaitu sekitar

45,2%. Sedangkan pada remaja putra sekitar 35%.

Keinginan untuk menurunkan berat badan lebih banyak terjadi

pada remaja putri (37,6%) dibandingkan remaja putra (37%).

Kebanyakan dari remaja sering menunda waktu makan demi

penyelesaian tugasnya, sehingga waktu yang seharusnya digunakan

untuk makan tidak menjadi rutinitas penting, akibatnya lambung

menjadi sakit (Sebayang, 2011). Selain frekuensi makan, jenis

makanan juga dapat memicu terjadinya penyakit gastritis. Menurut

Okviani (2011) dalam penelitiannya, mengkonsumsi makanan pedas

secara berlebihan akan meransang sistem pencernaan, terutama

lambung dan usus untuk berkontraksi. Hal ini akan mengakibatkan


17

rasa panas dan nyeri di ulu hati yang disertai dengan mual dan muntah.

Gejala tersebut membuat penderita makin berkurang nafsu makannya.

Bila kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas lebih dari satu kali

dalam seminggu selama minimal 6 bulan dibiarkan terus - menerus

dapat menyebabkan iritasi pada lambung yang disebut dengan gastritis.

B. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui pancaindra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan

perasa dan peraba. Sebagian besar pengetahuan masyarakat atau

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan

pedoman dalam membentuk tindakan seseorang (Overt Behavior).

Berdasarkan pengalaman dan penelitian bahwa perilaku yang didasari

oleh pengetahuan akan lebih bertahan lama dari pada perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2012).

2. Unsur-Unsur Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan merupakan salah satu

unsur yang diperlukan seseorang individu agar ia berbuat sesuatu,

adapun unsur-unsur tersebut yaitu :

a. Pengetahuan, pengertian, dan pemahaman tentang apa yang akan

dilakukannya.
18

b. Keyakinan dan kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari pa

yang akan dilakukannya.

c. Dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh

kebutuhan yang dirasakannya.

3. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau ranaf kognitif merupakan domain yang sangat

penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour).

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam

tingkatan yaitu (Notoatmodjo, 2012) :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang

paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu

tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefiniskan, menyatakan, dan sebgainya.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,


19

menyebutkan, contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real

(sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam

satu struktur organisasi, dn masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat menggambarkan penggunaan kata

kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),

membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat

merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan


20

sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah

ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang

ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah

ada.

4. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari

subyek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin

kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan domain

(Notoatmodjo, 2012).

5. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Notoatmodjo (2012), menyatakan bahwa pengetahuan seseorang

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun

orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas

pengetahuan seseorang.
21

b. Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan

seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan tinggi dan

mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan

seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

c. Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun-temurun dan

tampak adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini

biasanya mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik keyakinan

itu bersifat positif maupun bersifat negatif.

d. Fasilitas

Fasilitas-fasilitas sebagai informasi yang dapat mempengaruhi

pengetahuan seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran

dan buku serta alat-alat yang mendukung.

e. Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan

seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar

maka dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-

fasilitas sumber informasi.

f. Sosial Budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat

mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang

terhadap sesuatu.
22

C. Media Video

1. Pengertian Media Video

Media video tergolong sebagai media audiovisual yang mampu

menayangkan unsur pesan dan informasi melalui gambar dan suara

yang disampaikan secara simultan. Dengan keunggulan sebagai media

audiovisual, media video mampu memperlihatkan objek, tempat, dan

peristiwa dalam format gambar bergerak secara komprehensif. Media

video telah banyak digunakan untuk berbagai keperluan komunikasi

mulai dari bidang hiburan sampai pendidikan dan pembelajaran

(Pribadi, 2017).

Perkembangan teknologi digital telah memberikan lompatan yang

besar terhadap cara yang dapat ditempuh oleh seseorang untuk

memperoleh informasi dan pengetahuan yang diperlukan. Program

video telah digunakan oleh semua kalangan yang beragam untuk

berbagi keperluan komunikasi. Melalui media video yang digunakan

sebagai sarana belajar dan pembelajaran, pengguna dapat menyimak

rekaman diskusi para pakar tentang suatu isu, proses dan fenomena

alam yang terjadi. (Pribadi, 2017).

2. Manfaat Media Video

Media video dapat digunakan untuk memberikan pengalaman

yang sama atau common experience terhadap sekelompok orangyang

berada pada tempat yang berbeda. Pengalaman yang sama yang

ditayangkan melalui media video, akan dapat mendorong seseorang


23

untuk berperan aktif dalam menciptakan diskusi tentang suatu tema

atau topik (Pribadi, 2017).

Menurut Erickson dan Curl (1992) dalam buku Pribadi (2017),

mengemukakan beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari

penggunaan media video yaitu :

a. Menambah wawasan pengalaman seseorang.

b. Menyediakan informasi yang berguna bagi seseorang.

c. Merangsang timbulnya minat belajar.

d. Membimbing respon seseorang dalam proses belajar.

e. Mengatasi keterbatasan fisik.

f. Mendorong upaya pemecahan masalah.

g. Mengungkapkan kesalahan dalam proses belajar dan upaya untuk

memperbaiki kesalahan tersebut.

3. Tujuan Media Video

Menurut Pribadi (2017), ada beberapa tujuan media video untuk

beberapa keperluan, anatara lain :

a. Memberikan orientasi dan pelatihan atau training bagi seseorang.

b. Menayangkan bahan dan materi.

c. Mengenalkan produk dan kebijakan baru.

d. Membuat informasi jadi lebih standar.

4. Kelebihan dan Kelemahan Media Video

a. Kelebihan

1) Menambah wawasan pengalaman peserta didik.


24

2) Menyediakan informasi yang berguna bagi peserta didik.

3) Merangsang timbulnya minat belajar.

4) Membimbing respons peserta didik dalam proses belajar.

5) Mengatasi keterbatasan fisik.

6) Mendorong upaya pemecahan masalah.

7) Mengungkapkan kesalahan dalam proses belajar dan upaya

untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

b. Kelemahan

1) Kecepatan penayangan informasi dan pengetahuan secara cepat

dan konstan.

2) Kadang-kadang menimbulkan persepsi yang berbeda terhadap

informasi dan pengetahuan yang ditayangkan.

3) Pengeluaran untuk biaya produksi program video sangat mahal.

(Pribadi, 2017)

5. Produksi Media Video

Menurut Pribadi (2017), kegiatan produksi media video pada

umumnya terdiri dari beberapa lagkah yaitu :

a. Perumusan gagasan.

b. Penulisan naskah dan storyboard.

c. Perekaman gambar ke dalam video tape.

d. Perekaman suara yang terdiri dari narasi, musik, dan efek suara.

e. Penyuntingan gambar dan suara atau video edditing dan suara

f. Penggandaan atau dupliccating.


25

Gagasan atau ide yang akan dikomunikasikan melalui program

video merupakan hal penting yang perlu dirumuskan sebelum kegiatan

produksi program dimulai. Perumusan gagasan atau ide merupakan

perencanaan awal yang diperlukan untuk memproduksi sebuah

program video yang mampu mengomunikasikan informasi secara

efektif kepada pemirsanya. Gagasan harus dirumuskan menjadi tema

yang kemudian dirumuskan lagi menjadi judul atau topik (Pribadi,

2017).
26

D. Kerangka Teori

11 Macam Alat Peraga Media

1. Kata-kata
2. Tulisan (flipchart / lembar
balik)
3. Rekaman, radio
4. Film (Video)
5. Televisi
6. Pameran
7. Field Trip
8. Demonstrasi
9. Sandiwara
10. Benda Tiruan
11. Benda Asli

Pengetahuan

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Teori Kerucut Edgar Dale dalam buku Promosi Kesehatan dan

Ilmu Perilaku (2012).


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, metode ini disebut

metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan

rancangan penelitian dengan menggunakan metode Pre Eksperimental,

perencanaan yang digunakan adalah One Grup Pre test dan Post test design

yaitu melakukan satu kali pengukuran di depan (pre test) sebelum adanya

perlakuan (treatment) dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi (post test)

(Sugiyono, 2018).

Adapun desain penelitian dapat dilihat sebagai berikut :

Bagan 3.1 Desain Penelitian

O1 X O2

Media video Petis


Pre test (Pencegahan Gastritis) Post test

(Sumber: Sugiyono, 2018)

Keterangan :

O1 : Pengukuran rerata skor pengetahuan siswa sebelum dilakukan

intervensi

X : Memberikan intervensi dengan media video petis (pencegahan

gastritis)

O2 : Pengukuran rerata skor pengetahuan siswa sesudah dilakukan

intervensi

27
28

B. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini adalah variabel independen (media video

petis pencegahan gastritis) sedangkan variabel dependen (pengetahuan

terhadap gastritis pada siswa SMA).

Bagan 3.2 Kerangka Konsep

Media Video Petis Pengetahuan Tentang


(Pencegahan Gastritis) Gastritis

(Sumber : Notoatmodjo, 2012)

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah ruang lingkup atau pengertian dari variabel-

variabel yang diamati atau diteliti, sehingga variabel tersebut memiliki

batasan. Definisi operasional juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada

pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan

serta pengembangan instrument (Notoatmodjo, 2012).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Definisi Cara Skala


No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur Ukur
1. Pengetahuan Bentuk Kuesioner Mengisi Penilaian Rasio
tentang informasi yang kuesioner rerata skor :
gastritis diketahui oleh Sebelum = 0-
responden 10
tentang Sesudah = 0-
gastritis yang 10
meliputi :
a. Pengetahua
n gastritis
b. Penyebab
terjadinya
gastritis
29

c. Tanda dan
gejala
gastritis
d. Pencegahan
dan
pengobatan
gastritis
2. Media video Penyampaian - - - -
petis informasi
(pencegahan kesehatan
gastritis) tentang
pencegahan
gastritis yang
berbentuk
audiovisual
berupa gambar
serta suara

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan element yang akan dijadikan wilayah

generalisasi (Sugiyono, 2018). Berdasarkan tujuan yang ingin di capai

maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 10 Kota

Bengkulu.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2018). Sampel yang akan diambil

adalah siswa kelas X SMAN 10 Kota Bengkulu. Perhitungan jumlah

sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus beda

mean (Lemeshow,1999), seperti dibawah ini :

(Zα + Zβ)2
𝑛 = 𝜎[ ]
(𝜇1 − 𝜇2)2
30

Keterangan :

n = Besar Sampel

Zα = Standar normal deviasi untuk α (standar deviasi α = 0,05 = 1,96 )

Zβ = Standar normal deviasi untuk β (standar deviasi β = 0,842)

(𝜇1 − 𝜇2) = nilai mean kelompok intervensi yang di dapat dari

literatur

𝜎 = estimasi standar deviasi dari beda mean pretest dan postest

berdasarkan literature (Dharma, 2012).

Berdasarkan literatur yaitu penelitian (Notosiswoyo 2014) didapat

nilai mean kelompok intervensi 𝜇1 = 22,91 𝜇2 = 23,08, dan nilai standar

deviasi dari beda mean 𝜎 = 0,13. Dengan menggunakan rumus diatas maka

dapat diambil sampel :

(1,96 + 0,842)2
𝑛 = 0,13 [ ]
(22,91 − 23,08)2

7,84
𝑛 = 0,13 [ ]
0,0235

𝑛 = 35,2 35 sampel

Berdasarkan perhitungan diatas, didapat besar sampel 35 orang. Cara

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non

probability sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling

diambil secara proporsi dari setiap kelas dengan cara sebagai berikut :

jumlah siswa−siswi dikelas


𝑛= x jumlah sampel perhitungan rumus
jumlah populasi
31

Tabel : 3.2 Jumlah Sampel Setiap Kelas

Jumlah
Jumlah Jumlah sampel
No Kelas sampel
siswa secara proporsi
akhir
30
1. X IPA 1 30 × 35 6
188
29
2. X IPA 2 29 × 35 6
188
27
3. X IPA 3 27 × 35 5
188
34
4. X IPS 1 34 × 35 6
188
34
5. X IPS 2 34 × 35 6
188
34
6. X IPS 3 34 × 35 6
188
Jumlah 35

Kriteria Inklusi :

- Siswa/i kelas X SMAN 10 Kota Bengkulu

- Siswa/i dalam keadaan sehat jasmani dan rohani

Kriteria Eksklusi :

- Siswa/i yang tidak hadir dan tidak bersedia menjadi responden

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA N 10 Kota Bengkulu. Waktu

penelitian akan dilaksanakan pada bulan 03 Februari-10 Februari 2020

F. Instrumen dan Bahan Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner 10 pertanyaan

dalam bentuk pilihan ganda yang telah dimodifikasi dari penelitian Bintang

(2018). Bahan penelitian berupa media video petis (pencegahan gastritis)


32

untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit gastritis pada

siswa SMA.

G. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari :

1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara terhadap

responden dengan menggunakan kuesioner yang telah tersedia untuk

mendapatkan identitas umum responden serta mengukur tingkat

pengetahuan tentang penyakit gastritis.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2016). Data sekunder diperoleh

peneliti secara tidak langsung, yaitu dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu

dan buku laporan registrasi pasien gastritis di wilayah kerja puskesmas

Basuki Rahmat dan secara langsung melalui Unit Kesehatan Sekolah

(UKS) SMA N 10 Kota Bengkulu.

H. Pengolahan Data

Pengolahan data yang telah diperoleh, diolah melalui beberapa tahap

sebagai berikut :

1. Editing (Pemeriksaan Data)

Setelah memperoleh data yang telah dikumpulkan, peneliti

memeriksa kembali kelengkapan data untuk memastikan data yang telah

diperoleh dapat diproses lebih lanjut.


33

2. Codding (Pengkodean Data)

Pengkodean data dilakukan dengan cara data-data yang sudah edit

dilakukan pengkodean guna untuk memudahkan dalam pengolahan data.

Hasil yang sudah ada kemudian diklasifikasikan dengan memberikan

kode.

3. Tabulating (Tabulasi Data)

Mengelompokan data yang sejenis untuk lebih mudah dalam

membaca data dan menganalisa data yang telah diambil dan dimasukan

kedalam bentuk tabel.

4. Entry (Memasukan Data)

Memasukan data yang telah dilakukan editing dan coding komputer.

5. Cleaning (Pembersihan Data)

Sebelum melakukan analisis data, data mentah yang diperoleh

terlebih dahulu dilakukan pengecekan dan pembersihan. Jika ditemukan

kesalahan pada entri data. Data yang tidak lengkap dikeluarkan dari

master data.

I. Analisa Data

Analisa data yang dilakukan yaitu mengolah data dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan serta dapat diuji secara statistik,

kebenaran hipotesa yang telah ditetapkan. Analisa data dilakukan secara

bertahap yaitu :
34

1. Analisa Univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap tiap

variabel dalam hasil penelitian dan mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian. Pada umunya dalam analisisi ini hanya menghasilkan

distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Analisa

univariat yang digunakan untuk menentukan rata-rata skor variabel

independent terhadap variabel dependent mengenai penyakit gastritis.

Data dianalisis untuk menguji hipotesis dari sampel yang diberikan

intervensi dan melihat rata-rata skor yang didapatkan sebelum dan

sesudah diberikan intervensi menggunakan media video petis

(pencegahan gastritis) terhadap peningkatan pengetahuan penyakit

gastritis pada siswa SMA Negeri 10 Kota Bengkulu.

2. Analisa Bivariat

Penelitian ini bertujuan untuk menguji signifikasi pengaruh

penggunaan media video petis (pencegahan gastritis) terhadap

pengetahuan penyakit gastritis pada siswa SMA. Data berdistribusi

normal menggunakan uji Paired Sample T-test untuk mengetahui rerata

skor sebelum dan sesudah kelompok intervensi dilakukan. Kriteria

pengambilan keputusan hasil Uji Paired Sample T-test dengan pendekatan

probabilistic, nilai p < 0,05 ada pengaruh penggunaan media video petis

(pencegahan gastritis) terhadap perubahan pengetahuan remaja di SMA

Negeri 10 Kota Bengkulu.


35

J. Alur Penelitian

1. Tahap Awal

Kelompok intervensi yang berjumlah 35 responden diberikan pre test

dengan menggunakan kuesioner sebelum diberikan intervensi dengan

media video petis (pencegahan gastritis). Setelah diberikan pre test maka

peneliti akan menghitung hasil pre test tersebut. Kuesioner pengetahuan

tentang penyakit gastritis berisi 10 pertanyaan dengan soal pilihan ganda.

2. Tahap Perlakuan

Setelah pre test Keesokan harinya dilakukan intervensi pertama dan

hari ke-4 intervensi kedua dengan orang berbeda pada interensi pertama.

Dari 35 responden dibagi menjadi enam kelompok, satu kelompok

berisikan enam responden. Enam kelompok responden diberikan

intervensi melalui media video petis (pencegahan gastritis) yang berisi

materi penyakit gastritis.

3. Tahap Akhir

Tiga hari setelah dilakukan intervensi kedua dengan menggunakan

media video petis (pencegahan gastritis) tentang penyakit gastritis maka

kelompok diberikan post test dengan menggunakan kuesioner yang sama

pada saat pre test. Tujuannya untuk mengetahui rerata skor pengetahuan

responden tentang gastritis setelah diberikan intervensi menggunakan

media video petis (pencegahan gastritis).


36

K. Etika Penelitian

Peneliti sebaiknya mengerti tentang etika-etika yang harus dilakukan

dalam jalannya penelitian meliputi:

1. Inform Consent (Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan dibuat untuk menyatakan kebersediaan

responden. Dalam lembar tersebut berisi judul penelitian dan manfaat

penelitian. Responden akan memberikan tanda tangan pada lembaran

tersebut jika bersedia dan peneliti tidak akan memaksa responden jika

responden tidak bersedia.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Peneliti akan menjaga privasi dan kerahasiaan responden untuk

melindungi hak-haknya. Peneliti hanya memberikan kode pada responden

tanpa mencantumkan nama.

3. Confidentialy (Kerahasiaan)

Dalam melakukan penelitian, daya dan informasi yang didapat dari

responden akan dirahasikan kecuali pada angka tertentu yang digunakan

sebagai laporan hasil penelitian.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Jalannya Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh media video

petis (pencegahan gastritis) terhadap perubahan pengetahuan remaja

tentang gasritis di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu. Pelaksanaan

pemelitian ini dibagi menjadi dua tahap yang meliputi tahap persiapan

dan tahap pelaksanaan, yaitu sebagai berikut :

a. Persiapan Penelitian

Pada tahap persiapan penelitian ini meliputi beberapa proses

antara lain penetapan judul, menyiapkan instrument penelitian

berupa kuesioner yang telah diuji validitasnya, ujian proposal

skripsi dan mengurus surat izin penelitian. Peneliti meminta izin

penelitian dari Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Provinsi Bengkulu. Izin dilanjutkan ke Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, dan dilanjutkan ke

SMA Negeri 10 Kota Bengkulu.

b. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari proses pengumpulan

data yang diambil dengan menggunakan kuesioner pengetahuan

pre test dan post test . Penelitian ini dilaksankan pada tanggal 03

Februari - 10 Februari 2020 di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu

37
38

dengan jumlah responden sebanyak 35 orang dan dibantu oleh 5

orang enumerator. Adapun dalam pelaksanaan penelitian dibagi

menjadi 4 tahap, yaitu :

Hari pertama, penelitian ini diawali dengan memberikan

lembar persetujuan menjadi responden. Setelah responden mengisi

dan menandatangani lembar persetujuan tersebut, peneliti

membagikan lembar kuesioner yang akan digunakan untuk menilai

skor pre test pengetahuan responden terhadap gastritis.

Hari Kedua, dilakukan intervensi satu melalui media video

petis (pencegahan gastritis). Penayangan video petis (pencegahan

gastritis) ditayangkan secara bergantian.

Hari keempat, dilakukan intervensi dua melalui media video

yang sama dengan intervensi satu tetapi dengan orang yang

berbeda dan dilakukan penayangan video secara bergantian.

Hari kedelapan, dilakukan post test dengan jarak tiga hari

setelah intervensi dua. Responden mengisi kuesioner yang sama

pada saat pre test untuk mengetahui apakah pengetahuan

responden bertambah atau tidak setelah diberikannya intervensi.

2. Hasil Penelitian

a. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mengetahui distribusi

frekuensi masing-masing variabel penelitian, yaitu umur dan jenis


39

kelamin responden, serta hasil pengetahuan sebelum dan sesudah

intervensi di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Karakteristik Responden
No Variabel Frekuensi Persentase
1. Umur responden
15 tahun 13 37.1
16 tahun 22 62.9
Total 35 100
2. Jenis Kelamin
Laki-Laki 10 28.6
Perempuan 25 71.4
Total 35 100

Berdasarkan hasil tabel 4.1 didapatkan bahwa sebagian besar

responden berusia 16 tahun yaitu (62,9%) serta sebagian besar

responden berjenis kelamin perempuan (71,4%).

Tabel 4.2 Rerata Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Diberikan


Media Video Petis (Pencegahan Gasritis)

Variabel N Mean SD ∆Mean Min Max


Pengetahuan
Sebelum 35 4.94 1.18 2 7
1.94
Sesudah 35 6.88 1.20 5 10

Berdasarkan hasil tabel 4.2 Menunjukan terjadinya

peningkatan rerata skor pengetahuan responden sebelum dan

sesudah dilakukannya intervensi menggunakan media video petis

(pencegahan gastritis) sebesar 1,94.


40

b. Analisis Bivariat

Sebelum dilakukan uji bivariat, dilakukan uji normalitas data

terlebih dahulu menggunakan uji kolmogorof smirnov dan

didapatkan hasil data berdistribusi normal, sehingga analisis

bivariat pada penelitian ini menggunakan uji paired sample T-Test

untuk mengetahui pengaruh penggunaan media video petis

(pencegahan gastritis) terhadap pengetahuan remaja tentang

gastritis di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Pengaruh Media Video Petis (Pencegahan Gastritis) Terhadap


Perubahan Pengetahuan Remaja Tentang Gastrits

Sebelum Sesudah Mean P


Variabel N
Mean SD Mean SD Difference Value

Pengetahuan 35 4.94 1.18 6.88 1.10 1.94 0.000

Berdasarkan hasil tabel 4.3 didapatkan bahwa pengaruh

pengguanan media video petis (pencegahan gastritis) diperoleh

nilai p value = 0.000 ≤ 0.05 dengan menggunakan tingkat

kepercayaan 95% maka Ha diterima berarti ada pengaruh media

video petis (pencegahan gastritis) terhadap perubahan pengetahuan

remaja tentang gastritis di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu.

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian yang dilakukan 35 responden menunjukan bahwa

sebagian besar (62,9%) responden adalah berumur 16 tahun sebanyak


41

22 orang. Hal ini terjadi karena kelas X lebih dominan berumur 16

tahun dan pelajar SMA umumnya berusia 16-18 tahun. Hasil serupa

diungkap oleh penelitian Warguna (2016) dari 48 responden

didapatkan bahwa sebagian besar (67%) responden berumur 16-17

tahun sebanyak 32 orang. Budiman & Riyanto (2013), usia

mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap

dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin

membaik.

Berdasarkan karakteristik jenis kelamin 35 responden dalam

penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar (71,4%) responden

berjenis kelamin perempuan sebanyak 25 orang dibandingkan (28,6%)

responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 10 orang. Hal ini terjadi

karena yang berminat pada saat pemilihan responden untuk mengikuti

penelitian ini adalah perempuan. Sejalan dengan penelitian Warguna

(2016), dari 48 responden didapatkan (52%) responden berjenis

kelamin perempuan sebanyak 25 orang. Hal ini dikarenakan remaja

perempuan cenderung mengurangi frekuensi makannya.

2. Rerata Pengetahuan Gastritis Saat Pre Test dan Post Test

Hasil analisis rerata pengetahuan sebelum di berikan media video

petis (pencegahan gastritis) di SMA Negeri 10 kota Bengkulu adalah

4.94. Sedangkan rerata pengetahuan sesudah di berikan media video

petis (pencegahan gastritis) adalah 6.88. Berdasarkan hasil tersebut


42

dapat terlihat bahwa nilai mean pengetahuan sesudah diberikan media

video petis (pencegahan gastritis) lebih besar dibandingkan dengan

sebelum diberikan media video petis (pencegahan gastritis) dengan

selisih 1.94. Berdasarkan hasil tersebut menunjukan peningkatan

pengetahuan. Pada penelitian ini terdapat 10 pertanyaan pengetahuan,

jawaban responden masih bernilai kecil pada pertanyaan nomor tiga

tentang penyebab gastritis, yaitu (42,8%) dan pertanyaan nomor lima

tentang faktor beresiko yang harus dihindari agar dapat tercegah dari

penyakit gastritis, yaitu (42,8%). Asumsi peneliti ini di sebabkan oleh

pilihan jawaban yang hampir menyerupai, tetapi secara keseluruhan

terjadi peningkatan rerata pengetahuan. Hal ini juga sejalan dengan

penelitian Sumangkut dkk (2014), menunjukkan adanya peningkatan

pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan yaitu dari 31

orang (41,9%) dengan pengetahuan baik menjadi 67 orang (90,5%)

pengetahuan baik dengan p value = 0, 000.

Notoadmojo (2012) mengatakan, Pengetahuan adalah hasil

penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek

melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan

sebagainya). Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui

indera pendengaran (telinga) dan indera pengelihatan (mata).


43

3. Pengaruh Media Video Petis (Pencegahan Gastritis) Terhadap

Pengetahuan

Hasil uji statistik dengan paired sample T-test pada tingkat

pengetahuan didapatkan nilai p value = 0,000 (p<0,05) yang berarti

ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan media video petis

(pencegahan gastritis) terhadap pengetahuan siswa di SMA Negeri 10

Kota Bengkulu. Asumsi peneliti dari hasil tersebut, banyaknya

informasi yang dimiliki responden dengan media video maka semakin

baik pula tingkat pengetahuan tentang gastritis.

Lufianti (2010) menyebutkan bahwa dengan video pesan yang

disampaikan lebih menarik perhatian dan motivasi bagi penonton.

Pesan yang disampaikan lebih efisien karena gambar bergerak dapat

mengkomunikasikan pesan dengan cepat dan nyata. Oleh karena itu

dapat mempercepat pemahaman pesan secara lebih kompherensif.

Pesan audiovisual lebih efektif karen penyajian secara audiovisual

membuat penonton lebih berkonsentrasi.

Hal ini serupa dengan penelitian Sulastri (2012) dalam

penelitiannya menunjukkan nilai rerata pengetahuan responden

sebelum penyuluhan dengan media video adalah 18,4, sedangkan

rerata pengetahuan setelah penyuluhan adalah 39,14 dengan nilai p

value sebesar 0,000 atau p<0,05 artinya adanya perbedaan

pengetahuan yang signifikan responden sebelum dan sesudah kegiatan

penyuluhan kesehatan dengan menggunakan video SADARI. Hal ini


44

juga sesuai dengan hasil penelitian Fijri Rachmawati (2016), dalam

penelitiannya menyaakan bahwa ada pengaruh penyuluhan tentang

cuci tangan dengan media video terhadap penerapan praktik cuci

tangan dengan nilai rerata pre test 52,33 dan nilai rata-rata post test

58,62, selisih rerata 6,29 dan nilai p value 0,02<0,05.

Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa

pemberian media video petis (pencegahan gastritis) berpengaruh dalam

merubah pengetahuan tentang gastritis.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian tentang pengaruh media video petis (pencegahan gastritis)

terhadap perubahan pengetahuan remaja tentang gastritis di SMA Negeri

10 Kota Bengkulu masih banyak memiliki keterbatasan, yaitu pada

penelitian ini hanya diberikan intervensi satu kali pada setiap responden,

dalam kuesioner pertanyaan nomor tiga dan nomor lima pilihan jawaban

hampir menyerupai sehingga poin nomor tiga dan nomor lima masih

bernilai kecil, dan penelliti hanya menggunakan satu kelompok tanpa

adanya kelompok pembanding.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh media video petis

(pencegahan gastritis) terhadap perubahan pengetahuan remaja tentang

gastritis di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu, maka dapat di ambil

kesimpulan bahwa :

1. Sebagian besar responden berumur 16 tahun dan sebagian besar

berjenis kelamin perempuan

2. Perbedaan rerata skor pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan

intervensi sebesar 1,94.

3. Ada pengaruh media video petis (pencegahan gastritis) terhadap

pengetahuan tentang gastritis di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu

sebelum dan sesudah dilakuan intervensi dengan P Value = 0,00.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan dapat menjadi referensi dengan memanfaatkan media

video petis (pencegahan gastritis) untuk meningkatkan pengetahuan

tentang gastritis.

2. Bagi SMA Negeri 10 Kota Bengkulu

Bagi sekolah diharapkan dengan adanya media video petis

(pencegahan gastritis) ini dapat menjadi sarana untuk menambah

pengetahuan tentang gastritis pada remaja agar wawasan tentang

45
46

gastritis meningkat melalui media ini dan bisa digunakan di ruang

UKS sekolah atau lingkungan sekolah.

3. Bagi Program Sarjana Terapan

Sebagai instansi pendidikan program sarjana terapan diharapkan

dapat mengembangkan media dalam pemberian informasi kepada

remaja mengenai gastritis atau penyakit lainnya dan media ini dapat

digunakan pada kegiatan penyuluhan atau pengabdian masyarakat.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada

penelitian yang akan datang dengan membandingkan media video petis

(pencegahan gastritis) dengan media lainnya serta peneliti berikutnya

dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambah variabel sikap

bahkan sampai ke peril aku.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Assyari. (2008). Definisi dan Jenis-jenis Pengetahuan. Tersedia di:


http://jurnal.com/2015/06/definisi-dan-jenis-jenispengetahuan.html. Diakses
Pada 29 Oktober 2019

Afrian, Nuari. (2015). Buku ajar asuhan pada gangguan sistem gastrointestinal.
Jakarta. TIM.

Ardiansyah, M. (2012). Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta: Diva Press

Azhar, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Departemen Kesehatan RI. (2014). Konsep Kebiasaan Makan.


http://www.depkes.go.id/downloads/profil_kesehatan_2014/files/buku%20profil%
20kesehatan%20indonesia%202014.pdf. Diakses 29 Oktober 2014

Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. (2018). Profil Kesehatan Kota Bengkulu.


Bengkulu.

Dwi Wahyuni Rumpiati Rista Eko Muji Lestariningsih, S. (2017). Hubungan Pola
Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja. Global Health Science,
2(2), 149–154. Retrieved from http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs.
Diakses 29 Oktober 2019

Rachmawati, F. (2016). Pengaruh Penyuluhan Tentang Cuci Tangan Dengan


Media Video Terhadap Penerapan Praktik Cuci Tangan di SD Negeri
Nogotirto Yogyakarta. http://ejournal.digilib.unisayogya.ac.id/1993/. Diakses 15
Februari 2020
Gustin, R. K. (2011). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Gastritis Pada Pasien yang Berobat Jalan di Puskesmas Gulai Gancah Kota
Bukit Tinggi Tahun 2011.
Khusna, Luluk. Nur, F. Betty, F. (2014). Hubungan tingkat pengetahuan dengan
upaya pencegahan kekambuhan gastritis di wilayah kerja Puskesmas Gatak
Sukoharjo.
Kustandi, C, Sujipto, B. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia.
Kusumajaya, N.A.A, N.K. Wiardami, I.W. Juniarsama. (2007). Persepsi Remaja
Terhadap Body Image (Citra Tubuh) Kaitannya dengan Pola Konsumsi
Makan dan Status Gizi. Jurnal Skala Husada. Politeknik Kesehatan Depkes
Denpasar.

47
48

Lufianti, A. (2010). Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Perawatan Payudara


(Breast Care) Dengan Video Compact Disc (VCD) Dibanding Dengan
Phantom Terhadap Pengetahuan Dan Motivasi Belajar (Pada Mahasiswa
DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AN-Nur Purwodadi.
Thesis. Universitas Sebelas Maret.
Mansjoer, A. (2007). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
Mustakim, (2014). Mengenal Penyakit Organ Cerna, Jakarta: Pustaka. Populer
Obor.
Muttaqin & Sari. (2013). Gangguan Gastrointestinal. Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medical Bedah, Jakarta : Salemba Medika
Nuratif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA, NIC-NOC (Revisi Jil). Jogjakarta: MediAction
Notoatmodjo. S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
_________________. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Pribadi, Benny. A. (2017). Media dan Teknologi dalam Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.

Puskesmas Basuki Rahmad. (2019). Profil Puskesmas Basuki Rahmad. Bengkulu.

Oktira, Y. S., Ardipal, A., & Toruan, J. L. (2013). Penggunaan Media Audio
Visual untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa Belajar Seni Budaya. Jurnal
Sendratasik.

Okviani. (2011). Hubungan Pola Makan Dengan Gastritis Pada Mahasiswa S1


Keperawartan Program FIKKES UPN “Veteran” Jakarta. From
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/3keperawatanpdf/207312041/abstrak.pdf .
Diakses 30 Oktober 2019.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses,
dan Praktik. Edisi 4 Volume 1. EGC. Jakarta.
P.P, Wahyu. (2013). Sistem Pencernaan pada Manusia. Bandung: Sarana Ilmu
Pustaka
Primavera, I. R. C., Suwarna, I. P. (2014). Pengaruh Media Audio-Visual (Video)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IX Pada Konsep Elastisitas. Jurnal UIN.
Ratu, A., & Adwan,G. M. (2013). Penyakit Hati, Lambung, Usus, dan Ambien.
Yogyakarta: Nuha Medika.
49

Ridwan & Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Cetakan
kedua. Alfabeta.
Sebayang, E.N. (2011). Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan
Gastritis Pada Mahasiswa S1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara. Skripsi. Medan : USU
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta. Bandung.
Sulastri, Ridwan M,Syamsar. (2012). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan
Menggunakan Video dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari)
terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri di SMAN 9
Balikpapan Tahun 2012. Skripsi. Balikpapan.
Sumangkut, MS, Rompas S, Karundeng M. (2014). Pengaruh Penyuluhan
Kesehaan tentang Gastritis terhadap Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan
Gastritis pada Remaja di SMA Negeri.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/5219/4733. Diakses pada
29 Oktober 2019
Warguna, R. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat
Pengetahuan Siswa Tentang Pencegahan Gastritis Di SMK Kristen 3
Tomohon. https://ejournal.unsrittomohon.ac.id/index.php?journal&page. Diakses
pada 15 Februari 2020
Yuliarti, Nurheti. (2009). Maag Kenali, Hindari, dan Obati. Yogyakarta : Andi
Offset
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1

ORGANISASI PENELITIAN

A. Pembimbing

Nama : Dino Sumaryono, SKM., MPH

NIP : NIP. 197303051997021002

Pekerjaan : Dosen Jurusan Promosi Kesehatan

Jabatan : Pembimbing I

Nama : Linda Sitompul, SST., M.Kes

NIP : NIP. 196909011989032001

Pekerjaan : Dosen Jurusan Promosi Kesehatan

Jabatan : Pembimbing II

B. Peneliti

Nama : Laras Rizkiana Masnar

NIM : P05170116028

Pekerjaan : Mahasiswa Jurusan Promosi Kesehatan

Alamat : Jl. H Agus Salim Desa Rimbo Recap Curup Selatan


Lampiran 2

JADWAL PENELITIAN

Jadwal Penelitian
No Kegiatan Semester Pertama Semester Kedua
I Pendahuluan Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr
Mengidentifikasi
masalah
Pengambilan Judul
Pembuatan
Proposal
Ujian Proposal
Perbaikan Proposal
Pengurusan Surat
Izin
Pelaksanaan
II Penelitian
Pengolahan Data
Penyusunan
III Laporan
Seminar Hasil
Perbaikan Seminar
Hasil
Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH MEDIA VIDEO PETIS (PENCEGAHAN GASTRITIS)


TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
GASTRITIS DI SMAN 10 KOTA BENGKULU

A. Petunjuk Pengisian
• Bacalah terlebih dahulu petunjuk pengisian jawaban pada lembar kuesioner.
• Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang anda pilih.
• Setiap pertanyaan hanya boleh diisi dengan satu jawaban.
B. Data Diri
Tanggal Pengisian :
No. Responden :
Nama :
Kelas :
Umur :
Jenis Kelamin :

C. Kuesioner Pengetahuan Tentang Gastritis


1. Apakah yang anda ketahui tentang gastritis atau maag?
a. Peradangan dinding lambung
b. Peradangan dinding usus
c. Peradangan tenggorokan
d. Peradangan dinding ginjal
2. Menurut anda apa saja gejala gastritis atau maag?
a. Nyeri dan panas pada tenggorokan, sertademam
b. Nyeri pada epigastrium (ulu hati), mual, kembung,muntah
c. Nyeri dan panas pada bagian perut,demam
d. Nyeri pada epigastrium (ulu hati), demam, flu,batuk
3. Menurut anda apa saja penyebab gastritis atau maag?
a. Makan dengan kadar gula tinggi dan bakteri
b. Makan tidak teratur, obat penghilang rasa nyeri (analgetik) , dan bakteri
c. Makan tidak teratur, tidur larut malam, makan pedas dan manis
d. Tidak sarapan, bakteri, terpapar radiasi, dan tidur larut malam
4. Menurut anda apa akibat dari gastritis atau maag yang tidak diobati atau
pengobatannya tidak dilakukan secara tuntas?
a. Kanker usus
b. Kanker hati
c. Gagal ginjal
d. Kanker lambung
5. Menurut anda faktor beresiko dibawah ini yang harus dihindari agar dapat
mencegah terkena penyakit gastritis atau maag adalah?
a. Stress dan rokok
b. Rokok dan kurang minum air putih
c. Kurang minum air putih dan stress
d. Kurang minum air putih dan tidak berolahraga
6. Menurut anda jenis makanan yang harus dihindari untuk mencegah terkena
penyakit gastritis atau maag?
a. Makanan bersuhu panas dan makanan yang memiliki rasa asam
b. Makanan yang tidak bersih dan makanan pedas serta asam
c. Makanan dengan kadar gula tinggi, memiliki rasa asam dan pedas
d. Makanan pedas dan asam, serta makanan berlemak dan menggunakan
bahan penyedap
7. Menurut anda apa sajakah yang dapat mencegah kekambuhan gastritis atau
maag ?
a. Mengoleskan minyak penghangat pada perut dan meminum obat anti
inflamasi
b. Berolahraga, tidur yang cukup, dan meminum 8 gelas air putih/hari
c. Mengatur pola makan dan menghindari makanan serta minuman iritatif
d. Makan makanan bergizi, minum air putih 8 gelas/hari, tidur yang
cukup, mencuci tangan pakai sabun
8. Menurut anda jenis minuman yang harus dihindari untuk mencegah terkena
penyakit gastritis atau maag adalah?
a. Jus buah asam dan minuman bersuhu dingin
b. Susu kental manis
c. Kopi, alcohol, dan minuman bersoda
d. Minuman bersoda, jus buah asam, susu cokelat
9. Menurut anda termasuk dalam jenis gastritis apakah yang bersifat menahun
dan berulang....
a. Tukak lambung
b. Gastritis Akut
c. Gastritis Erosive
d. Gastritis Kronik
10. Menurut anda pencegahan yang dapat dilakukan untuk terhindar dari
penyakit gastritis atau maag adalah?
a. Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi dalam jumlah yang banyak,
serta berolahraga teratur
b. Manajemen stress yang baik, serta makan teratur dan tepat waktu
c. Tidak merokok, mengkonsumsi vitamin, dan tidak mengkonsumsi
alkohol
d. Tidak mengkonsumsi alkohol, olahraga teratur, dan manajemen stress
yang baik
Lampiran 4
STORYBOARD STOP MOTION
PENELITIAN
Pengaruh Media Video Petis (Pencegahan Gastritis) Terhadap Perubahan
Pengetahuan Remaja Tentang Gastritis Di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu
VISUAL SKETSA AUDIO
Keterangan Sketsa Announcer : salam
: inspirasi sehat! Halo
Aktor menyapa apa kabar?

Musik : Opening
Music

Durasi : 15 detik Efek : Transition


Keterangan Sketsa Announcer : “Apa itu
: Gastritis?”
Menanyakan
tentang Gastritis, Musik : spring in my
gambar menunjuk step
tulisan Gastritis.
Efek : Transition
Durasi : 10 detik
Keterangan Sketsa Announcer : “Gastritis
: atau maag merupakan
Menjelaskan peradangan pada
Pengertian mukosa lambung
Gastritis ditandai dengan tidak
nyaman pada perut
bagian atas, rasa mual,
muntah, nafsu makan
menurun atau sakit
Durasi : 30 detik kepala”

Musik :spring in my
step
Efek : Transition
Keterangan Sketsa Announcer :“bakteri
: bernama Helicobacter
Menjelaskan faktor pylori dapat
penyebab menyebabkan
terjadinya gastritis, kerusakan pada
dan gambar dinding lambung, tidak
muncul satu hanya itu pola atau
persatu. waktu makan yang
tidak teratur, kondisi
setres, merokok,
mengkonsumsi
minuman
alkohol/soda/kaffein,
serta makanan tinggi
asam dan pedas dapat
menjadi penyebab
Durasi : 45 detik
terjadinya gastritis”
Musik : Happy music 2
Efek : Transition
Keterangan Sketsa: Announcer : “jika
Menjelaskan Tanda kamu merasakan Perih
dan Gejala ulu hati, pusing, mual
Gastritis, serta atau bahkan muntah.
gambar muncul Itu sangat umum sekali
dan bergerak dialami oleh penderita
disertai oleh tulisan gastritis”
perih ulu hati, Durasi : 40 detik
pusing, mual dan Musik : Happy music 2
muntah.
Efek : Transition
Keterangan Sketsa Announcer : “Gastritis
: dibagi menjadi dua
Menjelaskan Jenis jenis Gastritis akut dan
Gastritis Akut dan kronis, seringkali
Gastritis Kronik gastritis akut
gambar bergerak digambarkan dengan
dan di perjelas rasa sakit yang tiba-
dengan tulisan tiba dan akan segera
menghilang rasa
Durasi : 55 detik sakitnya setelah cepat
ditangani, gastritis
kronis seringkali tidak
disadari atau mungkin
penderita tidak terlalu
perduli dengan rasa
sakit yang dialami dan
pada akhirnya rasa
sakit akan dikeluhkan
setelah menjadi
semakin lebih parah
sehingga sehingga
memerlukan waktu
pengobatan yang lebih
lama. Akan tetapi
keduanya akan menjadi
sama parah jika terus
dibiarkan.

Musik Happy music 2

Efek : Transition
Keterangan Sketsa Announcer : “Gastritis
: bisa dicegah dengan
Menjelaskan cara mengatur pola atau
pencegahan waktu makan yang
gastritis baik, menjaga
kebersihan makanan
dan alat makan tidak
mengkonsumsi
minuman alkohol,
soda, kaffein, serta
Durasi : 30 detik
menghindari makanan
yang pedas dan kadar
asam tinggi”

Musik : Happy music 2


Efek : Transition
Keterangan Sketsa Announcer : “Ayo
: cegah gastritis!”
Mengajak untuk
cegah Gastritis Musik : Daily
gambar bergerak adventure

Efek : Transition

Durasi : 5 detik
Keterangan Sketsa Announcer : “sehat
: dimulai dari kita, untuk
Menyampaikan kita dan oleh kita”
kalimat penutup
gambar bergerak Musik : Daily
adventure

Efek Announcer :
Durasi : 10 detik
Lampiran 5

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth:
Saudara/i Calon Responden

Di Tempat Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa DIV Promosi


Kesehatan,
Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Nama : Laras Rizkiana Masnar
NIM : P05170116028
Jurusan : DIV Promosi Kesehatam
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Media Video Petis
(Pencegahan Gastritis) Terhadap Perubahan Pengetahuan Remaja di SMAN 10
Kota Bengkulu”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan tidak akan menimbulkan akibat buruk bagi Saudara/i sebagai
responden. Kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya
digunakan untuk tujuan penelitian.
Apabila Saudara/i menyetujui maka dengan ini saya mohon kesediaan
responden untuk menandatangani lembaran persetujuan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan dalam lembaran kuesioner.
Atas perhatian dan kesediaan Saudara/i sebagai responden, saya ucapkan
terima kasih.

Hormat saya,
Peneliti

Laras Rizkiana Masnar


LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Usia :

Setelah membaca penjelasan yang diberikan oleh peneliti, saya bersedia ikut

berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa DIV

Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu dengan judul “Pengaruh

Media Video Petis (Pencegahan Gastritis) Terhadap Perubahan Pengetahuan

Remaja Tentang Gastritis di SMAN 10 Kota Bengkulu”.

Saya menyadari bahwa keikut sertaan saya dalam penelitian ini dilakukan

secara sukarela dan tidak akan merugikan saya. Saya menyadari bahwa segala

informasi pada penelitian ini adalah rahasia dan hanya digunakan untuk tujuan

penelitian.Dengan demikian saya bersedia menjadi responden penelitian.

Bengkulu, 2020

Responden

(………………………………)
Lampiran 8

DOKUMENTASI

Pre Test
Intervensi 1
Intervensi 2
Post Test

Anda mungkin juga menyukai