DISUSUN OLEH:
TRI ANTINI
NIM : P05130216036
iii
MOTTO
(penulis)
(penulis)
(Alitt Susanto)
iv
PERSEMBAHAN
v
keluh kesah, menangis bareng, semua kita lewati bersama selama 4
tahun ini. Semoga kita tetap menjadi sahabat yang baik selamanya.
Seluruh dosen pengajar jurusan gizi yang telah mendidik kami tanpa
kenal lelah dan memberi ilmu yang bermanfaat untuk kami. Terima
kasih atas kesabaran dalam menghadapi sifat-sifat kami yang berbeda-
beda, yang selalu memberikan semangat untuk terus belajar,
memberikan motivasi untuk tetap semangat, banyak sekali ilmu yang
kami dapatkan dari kalian, maafkan kami yang terkadang sering
membuat kalian kesal, hingga terkadang membuat kalian sedih dengan
tingkah laku kami yang kurang baik, kalian guru kami tanpa tanda jasa.
Teman-teman seperjuangan DIV GIZI angkatan 2016 yang tak bisa
disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan, saling
menyemangati satu sama lain, teman seperjuangan, banyak cerita yang
telah kita lalui bersma selama empat tahun ini yang telah memberikan
arti kekeluargaan .
vi
Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika Poltekkes Kemenkes
Bengkulu
Skripsi, 9 Juni 2020
TRI ANTINI
ABSTRAK
Latar Belakang. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan
kematian, semakin tinggi tekanan darah maka risiko komplikasi akan semakin
besar. Salah satu Diet yang dianjurkan untuk hipertensi adalah diet DASH
(Dietary Approach to Stop Hypertension). Puskesmas Jembatan Kecil termasuk
nomor dua yang tertingggi penderita hipertensi 12,7%. Tujuan penelitian untuk
mengetahui Pengaruh Konseling Gizi DiDaHi Media Flashcard Terhadap
Pengetahuan, Asupan Diet DASH (Natrium, Serat, dan Kalium) pada Penderita
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Jembatan Kecil Kota Bengkulu.
Desain. Penelitian menggunakan quasy eksperimental dengan rancangan non
randomized control group pre-test – post tes. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan cara purposive sampling. Jumlah 40 responden, sebanyak 20
orang kelompok intervensi dan 20 orang kelompok kontrol. Data yang
dikumpulkan yaitu pengetahuan, dan asupan Diet DASH (serat, natrium, dan
kalium), instrument yang digunakan kuisioner dan from recall. Analisis data
bivariat menggunakan uji wilcoxon dan uji mann whitney.
Hasil. Berdasarkan hasil penelitian sebelum dan sesudah diberikan intervensi
pengetahuan, asupan natrium dan kalium nilai p-value <0,05 sedangkan pada
kelompok kontrol pengetahuan, asupan natrium, serat, dan kalium nilai p-value
<0,05.
Kesimpulan. Adanya pengaruh konseling gizi terhadap pengetahuan, asupan
natrium, dan kalium kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol tidak
adanya pengaruh pengetahuan, asupan natrium, serat dan kalium terhadap
penderita hipertensi.
Saran. Penelitian ini perlu ditambahkannya konseling gizi tentang Diet DASH
untuk penderita hipertensi pada saat melakukan penelitian dikarenakan banyaknya
responden yang belum mengetahui tentang pola Diet DASH.
Kata kunci: Pengetahuan, Asupan Diet DASH (Natrium, Serat, dan Kalium),
Hipertensi.
Daftar Pustaka : 80 (2002-2018)
vii
Applied Nutrition and Dietetics Undergraduate Study Program Poltekkes
Ministry of Health Bengkulu
ABSTRACT
Background. Hypertension is high blood pressure that can cause death, the
higher the blood pressure, the greater the risk of complications. One of the
recommended diets for hypertension is the DASH (Dietary Approach to Stop
Hypertension) diet. The Little Bridge Health Center is number two, the highest
hypertension sufferer is 12.7%. The purpose of this study was to determine the
Effect of Nutrition Counseling in the Media of Flashcards on Knowledge, DASH
(Sodium, Fiber, and Potassium) Diet for Hypertension Patients in the Work Area
of the Jembatan Jembatan Puskesmas of Bengkulu City.
The design. The study used an experimental quasy design with a non randomized
control group pre-test - post test. The sampling technique is done by purposive
sampling. The number of 40 respondents, as many as 20 people in the intervention
group and 20 in the control group. Data collected were knowledge, and dietary
intake of DASH (fiber, sodium, and potassium), instruments used questionnaire
and from recall. Bivariate data analysis using Wilcoxon test and Mann Whitney
test.
Results. Based on the results of research before and after the intervention of
knowledge, sodium and potassium intake p-value <0.05 while in the control group
of knowledge, intake of sodium, fiber, and potassium p-value <0.05.
Conclusion. The influence of nutritional counseling on knowledge, sodium
intake, and potassium in the intervention group, while in the control group there
was no effect of knowledge, sodium, fiber and potassium intake on hypertensive
patients.
Suggestion. This research needs to add nutritional counseling about the DASH
Diet for hypertension sufferers when conducting research because many
respondents do not know about the DASH Diet pattern.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan untuk Allah SWT yang maha sempurna, dengan
limpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal
skripsi dengan judul “Pengaruh Konseling Gizi DiDaHi Media Flashcard Terhadap
Pengetahuan, Asupan Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) pada
Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Jembatan Kecil Kota Bengkulu
Tahun 2020” sebagai syarat untuk menyelesaikan proposal skripsi.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Terapan Gizi di Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Penulis menyadari akan keterbatasan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun merupakan input dalam penyempurnaan selanjutnya. Semoga dapat
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang dan
masyarakat pada umumnya.
Penyelesaian skripsi ini penyusun telah mendapat masukan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Darwis, S.Kp., M.Kes sebagai Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Bengkulu yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan di jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu.
2. Ibu Kamsiah, SST., M.Kes sebagai Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bengkulu yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan di Prodi DIV Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu.
3. Ibu Miratul Haya, SKM., M.Gizi sebagai Ketua Prodi Sarjana Terapan Gizi Dan
Dietetika Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Bengkulu yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Prodi DIV Gizi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bengkulu.
4. Ibu Emy Yuliantini, SKM,. MPH sebagai Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar dan penuh perhatian
dalam menyelesaikan Skripsi
5. Ibu Jumiyati, SKM,. M.Gizi sebagai Pembimbing II yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar dan penuh perhatian dalam
menyelesaikan Skripsi.
6. Ibu Dr. Demsa Simbolon, SKM., MKM sebagai penguji I yang telah meluangkan
waktu dan memberikan saran dalam penyusunan Skripsi.
ix
7. Ibu Yenni Okfrianti, STP., MP sebagai penguji II yang telah meluangkan waktu dan
memberikan saran dalam penyusunan Skripsi.
8. Kedua orang tua, dan kakak saya yang sangat aku cintai dan sayangi yang selalu
mendoakan dan memberikan dukungan semangat kepada penulis untuk menggapai
cita-cita.
9. Seluruh teman-teman mahasiswa/mahasiswi DIV Gizi angkatan ke-5 teman
seperjuangan yang menyemangati satu sama lain dan saling membantu agar tetap
semangat dalam menyusun Skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran
agar dapat membantu perbaikan selanjutnya.
Bengkulu, 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
xi
2.12 Kerangka Teori ................................................................. 53
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
semakin besar. Pengaruh usia terhadap kemunculan stres juga sering terjadi
sama dengan atau diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg pada dua
kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
Kelebihan asupan natrium akan meningkatkan cairan dari sel, dimana air akan
Hal ini bisa mengakibatkan peningkatan volume plasma darah dan akan
2010).
penyebabnya atau dengan kata lain merupakan penyakit yang tidak didahului
dengan penyakit lain dan mengambil porsi 90% dari seluruh kejadian
1
2
ginjal. Wanita maupun pria memiliki risiko yang sama terhadap hipertensi.
Prevalensi hipertensi ini meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Hal ini
antara lain meliputi umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, obesitas, kadar
garam tinggi, dan kebiasaan hidup seperti merokok dan minuman beralkohol.
preventif, contohnya yang paling sederhana yaitu rutin kontrol tekanan darah
1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia,
dimana penderitanya lebih banyak pada wanita (30%) dibanding pria (29%).
hipertensi di Indonesia untuk usia delapan belas tahun ke atas sebesar 8,4%.
Disamping itu, hipertensi paling banyak terjadi pada usia 75 tahun ke atas
(69,5%) dan lebih banyak terjadi pada perempuan (36,9%) dibandingkan laki-
laki (31,3%).
3
laki 3.292 jiwa dan pada perempuan 4.172 jiwa, sedangkan yang kedua pada
Wilayah Singaran Pati Puskesmas Jembatan Kecil pada laki-laki 2.701, dan
perempuan 3.141.
Salah satu cara untuk mengontrol hipertensi dengan DIDAHI yaitu Diet
suatu pengaturan pola makan dengan diet sayuran serta buah yang banyak
serta kalsium) sementara asupan garamnya di batasi. Diit DASH ini tidak
hanya mengontrol tekanan darah agar mencapai dalam kisaran normal atau
Pola diet DASH merupakan pola diet yang menekankan konsumsi bahan
magnesium (>420 mg/hari), kalsium (>1000 mg/hari), dan serat (25-30 g/hari)
yang terdapat pada buah-buahan dan sayuran segar, produk susu rendah
lemak, rendah asupan lemak dan rendah lemak jenuh, kolesterol, serealia utuh
pengeluaran natrium dan cairan dari dalam tubuh (Lestari D, 2010). Serat
2012).
Bahan makanan yang terdapat dalam pola diet DASH yaitu produk
serealia 7-6 penukar perhari, sayuran sebanyak 4-5 penukar perhari, buah-
buahan 4-5 penukar perhari, produk susu rendah atau tanpa lemak 2-3 perhari,
ikan, daging, dan unggas tidak lebih dari 2 penukar perhari, kacang-kacangan
4-5 penukar per minggu, minyak 2-3 penukar dalam sehari, dan pemanis 5
ini terdapat penurunan nilai tekanan darah sistolik sebesar 16,1/9,9 mmHg
pada intervensi pola diet DASH secara signifikan pada penderita pre
hipertensi dan hipertensi I yaitu sebesar 10.6 mmHg, namun tidak pada
Namun sampai saat ini penggunaan media hanya terbatas pada leaflet saja
Widiyaningsih (2017).
terdapat pada perlakuan media mini flashcard dan leaflet bahwa Perubahan
asupan energi, asupan protein dan z-score BB/U pada kelompok mini
dengan gambar, teks, atau tanda simbol yang ada pada kartu biasanya
adalah hipertensi penyakit ini disebut sebagai The Silent Killer karena
tersembunyi. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok
Singaran Pati Puskesmas Jembatan Kecil termasuk nomor dua yang tertingggi
2020.
2020.
2020.
tubuh untuk membawa oksigen dan zat gizi lain ke jaringan tubuh.
darah yang dipompa oleh jantung dalam satu satuan waktu. Dalam
10
11
volumejuga meningkat.
merah. Namun, jari-jari arteriol adalah faktor yang lebih penting dalam
perifer total dan tekanan arteri rerata. Jari-jari arteriol juga dipengaruhi
(Sherwood, 2011).
baik.
6. Raba nadi pada lipatan lengan, lalu pompa alat hingga denyut
meningkat 30 mmHg.
catatan.
2.2 Hipertensi
2.2.1 Definisi
2010).
tinggi.
2. Jenis kelamin dan usia: laki –laki berusia 35-50 tahun dan
darah pasien dalam batas stabil dan pelihara gaya hidup sehat
b. Hipertensi sekunder
mengakibtkan hipertensi.
19
tekanan darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah
hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
adalah genetik, jenis kelamin, usia, diet, berat badan, gaya hidup.
2.2.4 Patofisiologi
2.3 Faktor Resiko yang dapat diubah dan yang tidak bisa dapat diubah
pada hipertensi
b. Lingkungan (stres)
(Triyanto, 2014).
c. Obesitas
d. Rokok
e. Kopi
tekanan darah.
a. Genetik
b. Ras
Mayer, 2011)
25
tekanan darah menjadi normal. Disamping itu diet juga ditujukan untuk
tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam darah, dan harus
Almatsier, 2005 ).
2.4.1.2 Pengobatan
(JNC 7) bagi semua pasien hipertensi. Pola diet mengikuti pola DASH ini
meliputi tinggi buah-buahan dan sayuran segar, produk susu rendah lemak,
27
rendah asupan lemak dan rendah lemak jenuh, kolesterol, serealia utuh
merah, gula, serta minuman manis. Pola diet sesuai DASH 40 ini kaya akan
2014).
jenis kelamin, dan juga disesuaikan dengan kegiatan maupun aktivitas fisik
dari penderita hipertensi itu sendiri. Semakin banyak kalori yang masuk,
hipertensi juga dapat menjaga berat badan idealnya. Menjaga asupan kalori
untuk melihat tabel makanan, apa saja kandungannya, jumlah kalori total,
lemak, gula, dan natrium atau sodiumnya (National Heart, Lung, and Blood
segar, atau makanan yang diolah tanpa garam natrium, vetsin dan kaldu
bawang merah, bawang putih, jahe, dan bumbu lain yang tidak mengandung
garam. Penggunaan manisan atau gula juga harus kurang dari 5 sendok
makan per minggu Sedangkan makanan yang tidak boleh dikonsumsi adalah
28
2014).
Batasan mengkonsumsi garam adalah 2,4 gram per hari atau setara
dengan satu sendok teh per hari. Ada beberapa cara untuk mengurangi
asupan garam per hari, yaitu dengan tidak menambah garam meja pada
masakan gunakan selain garam, perhatikan kandungan garam yang ada pada
makanan olahan, dan hindari makanan yang memiliki kadar natrium tinggi
seperti keripik, daging olahan, dan keju (Palmer & Williams, 2007).
Selain diet rendah garam penderita hipertensi juga perlu melakukan diet
minyak yang berasal dari hewan : lemak sapi, babi, kambing, susu penuh
kolesterol harian sejumlah 200 mg adalah jeroan sapi (380 mg), jeroan
kambing (620 mg), cumicumi (1170 mg), kuning telur ayam (2000), otak
sapi (2300), dan telur burung puyuh (3640 mg) (Kurniadi & Nurrahmani,
tinggi, cahaya, dan atau oksigen akan menyebabkan banyak zat gizi yang
160° C, oleh karena itu sebagian zat gizi diperkirakan akan rusak,
lipoprotein (LDL) atau yang lebih dikenal sebagai kolesterol jahat. Asupan
asam lemak jenuh yang tinggi dapat menekan aktivitas reseptor LDL
kurang lebih 160o C dan protein akan rusak dengan panas yang sangat
kadar lemak dalam makanan, karena lemak akan mencair bahkan menguap
adanya minyak goreng yang terserap pada bahan pangan tersebut yang
Pola Diet DASH merupakan pola diet yang menekankan pada konsumsi
(25-30 g/hari) serta rendah asam lemak jenuh dan kolesterol (<200
ikan, daging tanpa lemak, susu rendah lemak, dan bahan makanan dengan
gizi suatu bahan pangan pangan akibat pemasakan tergantung dari jenis
Peneltian tentang DASH yang bertujuan untuk menilai efek pola diet
rendah lemak jenuh, tinggi serat dan mineral dari buah-buahan dan sayuran
segar. Selain itu, pada 1.710 laki-laki setengah baya dievaluasi selama 7
diet yang tinggi buah-buahan, sayuran dan rendah daging merah (Kaplan,
2006).
tekanan darah sistolik paling tinggi 160 mmHg dan tekanan diastolik 80-95
penurunan tekanan darah sistolik sebesar 5,5 mmHg dan tekanan diastolik
darah paling besar pada populasi yang menjalankan pola diet DASH
masyarakat Amerika dan diet biasa yang ditambah dengan sayuran dan buah.
serta buah yang banyak mengandung serat pangan (30 gram/hari) yang
11,2/7.5 mmHg pada intervensi pola Diet DASH saja dan penurunan sebesar
darah sistolik secara signifikan pada penderita pre hipertensi dan hipertensi I
33
yaitu sebesar 10.6 mmHg, namun tidak pada tekanan darah diastolik, yaitu
2.7 Media
2.7.1 Pengertian
merupakan alat berupa benda apa saja yang dapat digunakan sebagai
Dewasa ini banyak jenis dan bentuk media yang digunakan dalam
yang rumit, mulai dari media yang murah sampai media yang mahal.
efisien.
pembelajaran.
kegiatan pembelajaran.
menggunakannya.
36
c. Flashcard yang sama dapat dipakai oleh orang yang sudah mengerti
kertas manila atau karton/sejenisnya, kuas, spidol, cat air, pensil, dan
adalah komunikasi dua arah antara klien dan konselor gizi tentang
makan klien.
sendiri dan tidak sekadar mengulang apa yang telah dikatakan klien.
diutarakan klien.
2013).
40
percaya diri klien terhadap apa yang telah dia lakukan dan akan
lain. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membangun percaya diri
3. Memberikan Bantuan
7. Menilai pemahaman
yang dihadapi.
baginya.
klien.
1. Menjaga hubungan baik sejak awal dengan klien karena klien akan
agar dapat mengambil keputusan yang baik. Konselor dalam hal ini
masalahnya sendiri.
materi konseling.
sirkulasi udara.
44
masalah.
makan klien dan 15 memantau klien untuk tetap disiplin serta makan
sampai pada tahap pola makan yang baru sesuai kondisi menjadi bagian
langkah PAGT untuk menjawab atau mengatasi masalah gizi yang ada
dkk, 2013).
asupan energi, dan zat gizi yang kurang, berlebihan dan atau
4. Intervensi Gizi
optimal.
tingkat keberhasilannya.
2.10 Pengetahuan
2.10.1 Pengertian
Notoatmodjo 2012).
1. Tahu
2. Memahami
3. Penerapan
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
ada.
49
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Sumber informasi
baru.
5. Kebudayaan lingkungan
Prinsip metode Food Recall adalah mencatat jenis dan jumlah bahan
makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Hal penting yang
51
perlu diketahui adalah bahwa dari food recall cenderung lebih bersifat
alat URT (sendok, gelas, piring, dan lain-lain) atau ukuran lainnya yang biasa
menggunakan alat bantu URT dan ketepatan alat bantu yang dipakai
dikonsumsi.
penelitian.
jangan dilakukan pada saat panen, hari pasar, hari akhir pekan, pada
1. Gen
2. Ras
Hipertensi
6. Pengetahuan Konseling
7. Asupan
Media Flashcard
Keterangan :
: Yang diteliti.
54
dan setelah dilakukan konseling gizi Diet DASH pada kelompok intervensi dan
setelah dilakukan konseling gizi Diet DASH pada kelompok intervensi dan
A1 Xo A2
A3 X1 A4
Keterangan :
55
56
hipertensi.
Pasien Hipertensi
dewasa
Uji Statistik
59
Kelompok Intervensi
Minggu o
A1 Pre test A3
Pengukuran pengetahuan
menggunakan kuisioner, dan
Recall 24 jam asupan diet DASH
(Natrium, Serat, dan Kalium).
Post test
Minggu 3 Pengukuran pengetahuan
A2 menggunakan kuisioner, dan A4
Recall 24 jam asupan diet DASH
(Natrium, Serat, dan Kalium).
Penyusunan laporan
60
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pasien yang
a. Sampel
𝛼
2𝜎²(𝑍1 − 2 + 𝑍1 − 𝛽)²
[ ]
(µ1 − µ2)²
Keterangan :
61
N = Besar sampel
𝛼
Z1- = Standar normal deviasi untuk α (standar deviasi α = 0,05 =
2
1,96)
σ = Estimasi standar deviasi dari beda mean pretest dan post test
981,763906
=
50
= 19,6
= 20 Sampel
tertentu. Sampel yang akan dipilih yaitu sampel yang berada di wilayah
b. Kriteria ekslusi
2020.
a. Data Primer
24 jam).
63
b. Data Sekunder
Bengkulu.
a. Data Primer
menggunakan Sfigmomanometer.
b. Data Sekunder
yaitu data dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dan Buku Laporan
1. Kuisioner pengetahuan
2. Recal 24 Jam
Hipertension).
64
d. Pengolahan Data
siap di analisis.
e. Analisis Data
a. Analisis Univariat
65
sesudah intervensi.
b. Analisis Bivariat
Jika data normal dan jika data tidak normal maka menggunakan
dengan cara mengganti identitas nama subjek dengan nomor urut responden.
1. Tahap Observasi
Kota Bengkulu.
67
2. Tahapan Persiapan
Kota Bengkulu.
3. Tahapan Pelaksanaan
penelitian.
terlatih.
BAB IV
food recall 3 x 24 jam untuk mendapatkan data asupan serat, natrium dan
dan tahap pelaksanaan. Adapun tahap persiapan dimulai dari penetapan judul,
survei awal, pengurusan surat izin pra penelitian dari institusi pendidikan
68
69
Pengambilan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
berskala rasio.
Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T-test Dependent
dan kalium) sebelum dan sesudah diberi intervensi konseling Diet DASH dan
kuisioner asupan serat, natrium, dan kalium dari beberapa responden yang
70
dengan pihak responden, pengolahan dan analisis data juga memakan waktu
yang cukup lama. Hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti dan hambatan
responden.
memberi kode angka pada hasil penelitian dan ditabulasi. Setelah itu data
kelompok intervensi dan kelompok kontrol (95%) dan hanya (5%) yang
variabel pengetahuan, dan asupan diet DASH (serat, natrium dan kalium)
pengetahuan , dan asupan diet dash (serat, natrium, dan kalium) nilai
Rank Test. Sedangkan t-test independen adalah untuk mengetahui ada atau
kelompok kontrol.
Sebelum Sesudah
Pengetahuan Min- Mean±SD Min- Mean±SD ∆±SD p-valuea
Max Max
Intervensi 2-8 5,4±1,8 9-10 9,85±0,3 7,6±2,57 0,000
Kontrol 2-6 4,3±1,1 3-6 4,70±0,8 4,5±1,03 0,183
p-valueb 0,267 0,000 0,000
a
uji wilcoxon signed rank test buji mann whitney u test
didapatkan nilai p-value 0,267 (>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan.
kelompok kontrol didapatkan nilai p-value 0,000 (<0,05) yang berarti ada
(mg/hr) yaitu p-value 0,218 (>0,05) yang menunjjukan bahwa tidak ada
U Test didapatkan nilai p-value 0,417 (>0,05) yang berarti tidak ada
Tabel 4.4 Perbedaan Asupan Diet DASH Serat Sebelum dan Sesudah
diberikan konseling gizi.
signed rank test pada asupan serat (gr/hr) dengan p-value 0,009 (<0,05)
75
rata-rata asupan serat (gr/hr) yaitu p-value 0,089 (>0,05) yang menunjukan
bahwa tidak ada pengaruh asupan serat (gr/hr) pada kelompok kontrol
didapatkan nilai p-value 0,052 (>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan.
kelompok kontrol didapatkan nilai p-value 0,003 (<0,05) yang berarti ada
rank test pada asupan kalium (mg/hr) dengan p-value 0,002 (<0,05) yang
U Test didapatkan nilai p-value 0,053 (>0,05) yang berarti tidak ada
4.3 Pembahasan
4.3.1 Karakteristik
Responden dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi dan
dari kelompok umur dan kelompok sosial serta ekonomi, dengan semakin
77
Hal ini disebabkan karena wanita yang mulai memasuki masa menopause,
pembuluh darah arterial menjadi kaku, serta merusak lapisan sel dinding
SMP, SMA dan perguruan tinggi adapun pendidikan terbanyak pada kedua
masalah.
hipertensi berbagai macam yaitu pedagang, swasta, petani, kuli dan ibu
Hypertension).
yang cukup baik tentang penyakit hipertensi tetapi pada pertanyaan Diet
pengetahuan yang meningkat yaitu lebih dari 80 dan sudah banyak yang
masih <80.
yaitu 9,85 hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan sebelum dan
dan sesudah diberi konseling gizi dengan hasil yang meningkat. Hasil
diberikan media.
80
responden yang malas dan tidak membaca dikarenakan sibuk bekerja dan
yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan konseling diet DASH pada
kelompok intervensi.
ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap
untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula
leaflet bahwa Perubahan asupan energi, asupan protein dan z-score BB/U
teks, atau tanda simbol yang ada pada, yang dapat merangsang pikiran
2002).
yang berbeda.
82
bulan, dan salah satu faktor penyebab pengetahuan responden kurang yaitu
sesudah diberikan konsultasi gizi (ρ 0,000), dan juga ada perbedaan rerata
83
pendidikan (p 0,000).
bersikap dan berprilaku gizi yang baik serta menumbuhkan budaya terkait
dengan gizi.
Kelebihan asupan natrium akan meningkatkan cairan dari sel, dimana air
tinggi. Hal ini bisa mengakibatkan peningkatan volume plasma darah dan
(Lestari D, 2010).
mg/hr.
hasil uji statistik menunjukkan nilai p-value 0,218 (>0,05) yang berarti
gizi diet DASH. Penelitian ini juga sejalan dengan (Nurhumairah, 2014)
bahwa konseling gizi memiliki pengaruh terhadap asupan zat gizi lemak,
konseling gizi diberikan leaflet lebih baik dari pada hanya diberi leaflet
Sebelum dilakukan konseling gizi asupan natrium pasien lebih dari anjuran
natrium tinggi.
natrium yaitu konsumsi garam, penyedap rasa (MSG), jenis kue yang
mengandung bikarbonat, seperti roti, biscuit, mie kering, ikan asin, dan
darah meningkat.
statistik p-value 0,009 <0,05 bahwa ada perbedaan konsumsi serat antara
kontrol hasil uji statistik nilai p-value 0,089 >0,05 bahwa tidak adanya
perbedaan yang signifikan, hal ini ketika sesudah diberikan konseling gizi
jumlah yang telah dianjurkan sesuai dengan Diet DASH yaitu kebutuhan
Hal ini juga dapat diketahui dari formulir Recall 3 x 24 jam yang
responden kurang dari kebutuhan normal dan belum sesuai dengan anjuran
diet DASH yaitu 25-30 gr/hr, bila dilihat dari jenis atau variasi bahan
selada, daun pepaya, dan jenis buah yang sering dikonsumsi yaitu pisang,
tinggi tetapi jika dilihat dari jumlah porsi yang dikonsumsi belum
mencukupi anjuran dan masih dalam kategori kurang, hal ini dikarenakan
sayur dalam jumlah yang sedikit dan untuk konsumsi buah-buahan jarang,
bila dibagi menjadi rata-rata harian asupan serat responden masih dalam
kurangnya konsumsi serat yang bersumber dari sayur dan buah pada
hanya menyediakan jenis lauk hewani tanpa sayur dan buah dikarenakan
antara asupan serat dengan tekanan darah. Penelitian ini sejalan dengan
tingkat konsumsi kalium yang belum sesuai dengan yang dianjurkan yang
hal ini juga dapat diketahui dari from Recall 3x24 jam dengan
mg/hr.
diberikan konseling gizi diet DASH. Bahan makanan yang tinggi kalium
sedangkan sayuran yang tinggi kalium yang biasa dikonsumsi yaitu tomat,
wortel, buncis dan kentang. Asupan kalium yang rendah pada responden
dapat dilihat dari jumlah porsi yang dikonsumsi responden kurang dari
kebutuhan/anjuran.
tubuh.
(2013) yang menyatakan tidak ada hubungan antara asupan kalium dengan
tekanan darah dan konseling gizi yang artinya konsumsi kalium responden
mereka sibuk dan tidak punya banyak waktu untuk pertemuan berikutnya.
asupan serat, natrium, dan kalium dari beberapa responden yang sulit
waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti dan
hambatan responden.
responden.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan “Pengaruh Konseling Gizi
sebagai berikut :
pada kelompok kontrol nilai p-value 0,183 yang berarti tidak ada
pada kelompok kontrol nilai p-value 0,218 yang berarti tidak ada
93
94
sedangkan pada kelompok kontrol nilai p-value 0,089 yang berarti tidak
pada kelompok kontrol nilai p-value 0,044 yang berarti ada perbedaan
gizi.
5.2 Saran
kalium 4700 mg/hr, serta terapkan pola sesuai dengan Diet DASH.
konseling gizi.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiani. S., Triyasmono. L., & Ni’mah. M. 2014. Analisis Kadar Asam Lemak
Bebas dalam Minyak Hasil Penggorengan Berulang dengan Metode
Titrasi Asam Basa dan Spektrofotometer Fourier Transformation Infra Red
(Ftir). Jurnal Pharmascience. 1(1). Diakses pada 21 Maret 2016.
Almatsier, 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
American Heart Assosiation. 2014. Undertanding anf Managing High Blood. pdf
diakses tanggal 9 september 2015. Ardiansyah, M. 2012 Medikal Bedah
Untuk Mahasiswa. Jogjakarta : DIVA press.
Ananda D. M, Jumiyati, dan Emy Y., 2018. The Influence Of Nutritio Counseling
On The Knowledge And Intake Of Macro Nutrient Wus Kek In Region Work
Puskesmas Sawah Lebar Bengkulu. Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan
Vol.10 (1). 2019 : 35 – 45.
Andry, Hartono. 2010. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta : Buku
Kedokteran EDGJ.
Apriana Rista, Nana R, dan Yohanna S., 2017. Hubungan Penerapan Metode
Dash (Dietary Approach To Stop Hypertension) dengan Tingkat Hipertensi.
Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 3.
Ariani AD. 2013. Hipertensi Grade II Dengan Prediabetes Pada Pasien Laki-
Laki Lanjut Usia. Jurnal Medula, Volume 1 Nomor 1, September 2013.
95
96
Djamarah & Zain. 2006. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Elsanti S. 2009. Panduan Hidup Sehat Bebas Kolestrol, Stroke, Hipertensi &
Serangan Jantung. Yogjakarta : Araska.
Kowalak JP, Welsh W, Mayer B. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Alih bahasa oleh
Andry Hartono. Jakarta: EGC.
Kumala M. 2014. Peran Diet Dalam Pencegahan Dan Terapi Hipertensi Role Of
Dietary In The Prevention And Treatment Of Hypertension Damianus
Journal of Medicine. Vol.13 No.1 Februari 2014.hlm. 50–61.
Kurniadi, H., & Nurrahmi, U. 2014. Stop! Diabetes. Hipertensi. Kolesterol
Tinggi. Jantung Koroner. Istana Media: Yogyakarta.
Luthfiana Nur Siti, Arwani, dan Budi W., 2019. The Effect Of Dietary Approach
To Stop Hypertension (Dash) Counseling On Reducing Blood Pressure.
Jendela Nursing Journal. Volume 3, Number 2, December 2019, 98-103.
Mahan, L.K., S.E. Stump, and J.L. Raymond. 2012. Krause’s Food and The
Nutrition Care
National Heart, Lung and Blood Institute. 2015. Your Guide to Lowering your
blood pressure with DASH. National Institute of Health.
Palmer, A. dan Williams, B. 2007. Simple Guides Tekanan Darah Tinggi. EGC.
Jakarta.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia 2013, Konseling Gizi, Penerbit Penebar Swadaya
Grup. Jakarta 2013 : 12 –61.
Sherwood, L.2011. Fisioogi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 6.Jakarta: EGC.
99
Soenanto Hardi. 2009. 100 Resep Sembuhkan Hipertensi, Asam Urat, dan
Obesitas. PT Elex Media Komputindo,Jakarta.
Supariasa, dkk. 2012. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
Sutanto. 2010. Cekal (Cegah dan Tangkal) Penyakit Modern Hipertensi, Stroke,
Jantung, Kolestrol, dan Diabetes. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Susilo, Yekti dan Wulandari Ari. 2013. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi.
Yogyakarta.
Suri, A. 2017. Efektivitas Senam Tai Chi Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lanjut Usia Dengan Riwayat Hipertensi Di Puskesmas Junrejo Kota
Batu. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang .
Townsend, Raymond. 2010. 100 Tanya Jawab Mengenai Tekanan Darah Tinggi
(Hipertensi). Jakarta Barat: PT Indeks.
Vollmer WM, Sacks FM, Ard J, Appel LJ. Bray GA, Morton DGS. (2001). Effect
of diet and sodium intake on blood pressure : Sub group analysis of the
DASH-sodiumtrial. Ann Intern Med. 2001; 135: 1019-1028.
Wawan, A dan Dewi, Teori dan Pengukuran Pengetahuan M. 2010., Sikap dan
Perilaku Manusia.Yogyakarta : Nuha Medika.
Di Tempat
Dengan Hormat,
Nim : P0 5130216036
Bengkulu, 2020
Peneliti Responden
(Tri Antini) ( )
Lampiran 2
KUISIONER PENELITIAN
1. Identitas Pasien
Isilah titik-titik dibawah ini
1) No. Responden :
2) Nama Responden :
3) Alamat :
4) Umur :
5) Jenis Kelamin :
6) Tinggi Badan :
7) Berat Badan :
8) Pekerjaan :
9) Pendidikan Terakhir :
a. Tidak sekolah/buta huruf
b. Sekolah Dasar (SD) atau sederajat
c. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama(SLTP) atau sederajat
d. Sekolah Menengah Umum(SMU) atau sederajat
e. Akademi (D1, D2, D3)
f. Sarjana (S1, S2, S3)
PENGETAHUAN
Petunjuk
Hari/tanggal :
Recall ke- :
Selingan/jam
Makan
siang/jam
Selingan/jam
Makan
malam/jam
Sumber : Supriasa, 2012. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
Lampiran 4
N of Valid Cases 40
UJI CHI SQUARE USIA
Chi-Square Tests
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 40
UJI CHI SQUARE PEKERJAAN
N of Valid Casesb 40
DATA SPSS PENGETAHUAN
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Pengetahuan sebelum
20 5.45 1.820 2 8
kelompok intervensi
Pengetahuan sebelum
20 4.30 1.174 2 6
kelompok kontrol
Pengetahuan sesudah
20 9.85 .366 9 10
kelompok intervensi
Pengetahuan sesudah
20 4.70 .865 3 6
kelompok kontrol
Pengetahua Pengetahuan
n sesudah sesudah
kelompok kelompok
intervensi - kontrol -
Pengetahua Pengetahuan
n sebelum sebelum
kelompok kelompok
intervensi kontrol
Z -3.934a -1.333a
PENGETAHUAN
40 7.65 2.578 2 10
INTERVENSI
PENGETAHUAN
INTERVENSI
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 210.000
Z -5.646
Descriptive Statistics
Mann-Whitney U 161.000
Wilcoxon W 371.000
Z -1.109
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
UJI WILCOXON
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
ASUPAN NATRIUM
20 1855.27 307.218 1590 2588
SEBELUM INTERVENSI
ASUPAN NATRIUM
20 1793.25 296.995 1361 2494
SEBELUM KONTROL
ASUPAN NATRIUM
20 1153.60 214.359 834 1493
SESUDAH INTERVENSI
ASUPAN NATRIUM
20 1850.64 299.923 1377 2491
SESUDAH KONTROL
ASUPAN ASUPAN
NATRIUM NATRIUM
SESUDAH SESUDAH
INTERVENSI - KONTROL -
ASUPAN ASUPAN
NATRIUM NATRIUM
SEBELUM SEBELUM
INTERVENSI KONTROL
Z -3.920a -1.232b
ASUPAN NATRIUM
40 1.5044E3 441.14596 834.07 2588.47
INTERVENSI
ASUPAN
NATRIUM
INTERVENSI
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 210.000
Z -5.410
ASUPAN NATRIUM
40 1.8219E3 296.04108 1361.17 2493.70
KONTROL
Mann-Whitney U 170.000
Wilcoxon W 380.000
Z -.812
UJI WILCOXON
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
ASUPAN ASUPAN
SERAT SERAT
SESUDAH SESUDAH
INTERVENSI - KONTROL -
ASUPAN ASUPAN
SERAT SERAT
SEBELUM SEBELUM
INTERVENSI KONTROL
Z -2.614a -1.699a
ASUPAN SERAT
40 6.1882 2.22953 2.57 10.07
INTERVENSI
ASUPAN
SERAT
INTERVENSI
Mann-Whitney U 89.500
Wilcoxon W 299.500
Z -2.990
ASUPAN
SERAT
KONTROL
Mann-Whitney U 128.500
Wilcoxon W 338.500
Z -1.934
UJI WILCOXON
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
ASUPAN KALIUM
20 982.50 315.101 567 1828
SEBELUM INTERVENSI
ASUPAN KALIUM
20 964.00 389.484 515 2147
SEBELUM KONTROL
ASUPAN KALIUM
20 1390.35 407.756 926 2223
SESUDAH INTERVENSI
ASUPAN KALIUM
20 1104.00 390.951 646 2459
SESUDAH KONTROL
ASUPAN ASUPAN
KALIUM KALIUM
SESUDAH SESUDAH
INTERVENSI - KONTROL -
ASUPAN ASUPAN
KALIUM KALIUM
SEBELUM SEBELUM
INTERVENSI KONTROL
Z -3.061a -2.016a
ASUPAN
KALIUM
INTERVENSI
Mann-Whitney U 79.000
Wilcoxon W 289.000
Z -3.273
ASUPAN KALIUM
40 1034.00 391.653 515 2459
KONTROL
ASUPAN
KALIUM
KONTROL
Mann-Whitney U 129.000
Wilcoxon W 339.000
Z -1.921
UJI DELTA
Ranks
Total 40
Total 40
Total 40