Anda di halaman 1dari 3

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penderita diabetes mellitus dengan pengetahuan pola makan kategori

“baik” sebanyak 32 orang (61,5%), kategori “cukup” sebanyak 17

orang (32,7%), dan kategori “kurang” sebanyak 3 orang (5,8%). Data

ini menunjukkan bahwa pengetahuan pola makan penderita diabetes

mellitus di wilayah kerja Puskesmas Kediri Lombok Barat mayoritas

tergolong baik.

2. Penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Kediri Lombok

Barat dengan kadar gula darah > 126 mg/dl sebanyak 46 orang

(88,5%) dan 6 orang (11,5%) dengan kadar gula darah < 126 mg/dl.

3. Data statistik menunjukkan bahwa tingkat korelasi antara pengetahuan

pola makan dengan kadar gula darah adalah p = 0,702 atau α < 0,05.

Sehingga tidak terdapat hubungan antara pengetahuan pola makan

dengan kadar glukosa pada penderita diabetes mellitus di wilayah kerja

Puskesmas Kediri Lombok Barat (Ho).

55
B. Saran

1. Penderita diebetes mellitus disarankan agar selalu memperhatikan pola

makan dengan baik dengan selalu berusaha menimba pengetahuan

tentang hal-hal yang berkaitan dengan penyakit dibates mellitus,

terutama tentang makanan apa saja yang baik dan kurang baik

dikonsumsi. Sering terjadi di tengah-tengah masyarakat, penderita

diabetes mellitus sering kali mengabaikan pola hidup sehat. Terkadang

makanan yang seharusnya kurang baik, mereka konsumsi, padahal

mereka tahu bahwa makanan itu akan meningkatkan kadar gula darah

mereka yang ujungnya akan berdampak pada tingkat kesehatan

mereka.

2. Kepada instansi terkait (dinas kesehatan, puskesmas, dan instansi

lainnya) supaya lebih intensif untuk memberi penyuluhan tentang pola

makan dan pola hidup sehat kepada penderita diabetes mellitus.

Karena berdasarkan hasil penelitian ini, walaupun pengetahuan pola

makan penderita diabetes mellitus mayoritas dalam kategori baik, akan

tetapi, kadar gula darah mereka mayoritas berada di atas kadar standar

yang ditetapkan World Health Organization (WHO). Karena kesadaran

hidup sehat yang kurang ini pula yang mengakibatkan Indonesia

termasuk dalam kategori negara dengan penduduk penderita diabetes

mellitus tergolong tinggi. Sebagaimana dilansir oleh WHO bahwa

penderita diabetes mellitus di Indonesia berada pada urutan ke empat

dengan pravelensi tertinggi di dunia. Bahkan WHO memprediksikan,

56
pada tahun 2030 mendatang penderita diabetes mellitus di Indonesia

akan meningkat hingga 21,3 juta jiwa. Oleh karena itu, penyuluhan

oleh instansi terkait sangat diharapkan peranannya dalam memberi

pendidikan kepada masyarakat, tertuma pada masyarakat penderita

diabetes mellitus.

3. Kepada para peneliti, akademisi, pegiat, dan pemerhati penyakit

diabetes mellitus agar terus menerus melakaukan penelitian dan kajian

lanjutan terhadap jenis penyakit ini. Hasil penelitian dan pengkajian

sangat bermanfaat sebagai pedoman dalam meminimalisir dan untuk

mengatasi penyakit diabetes mellitus. Demikian juga, kegiatan

penelitian sangat penting peranannya untuk mengetahui bagaimana

perkembangan, keluh kesah, dan problem apa saja yang dihadapi para

penderita diabetes mellitus. Oleh karena itu, diharapkan kepada para

insan akademisi untuk terus melakukan penelitian untuk menemukan

inovasi-inovasi baru terkait dengan solusi penyegahan dan

penyembuhan para penderita diabetes mellitus.

57

Anda mungkin juga menyukai