PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit ini lebih dikenal sebagai penyakit gula atau kencing manis.
(Widodo, 2017).
642 juta jiwa pada tahun 2040 mendatang (Qifti et al., 2020).
1
2
pada tahun 2019, sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20-70
prevalensi sebesar 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama
2019).
tahun 2021, lansia yang berumur ≥60 tahun sebanyak 53.251 dengan
Puskesmas Lingsar.
kepatuhan diet dan masih bingung seperti apa yang harus dilakukan
untuk mengontrol kadar gula darah, bisa juga mereka malas untuk
mengikuti anjuran diet yang dianjurkan, dan dampak yang terjadi yaitu
faktor risiko diabetes mellitus tipe II. Seseorang yang memiliki aktivitas
fisik yang kurang mempunyai risiko 3,217 kali lebih besar mengalami
resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe II, oleh karena itu
aktivitas fisik, hal ini didukung oleh penelitian Leiva et al (2020) jika
diabetes mellitus tipe II baik pada seseorang yang yang tidak aktif
secara fisik maupun seseorang dengan gaya hidup yang tidak banyak
bergerak.
5
fokus terapi gizi atau diet makanan dan latihan aktifitas fisik atau
diabetes mellitus tipe II, harus tetap diberikan asupan zat gizi yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
tipe II.
2. Tujuan Khusus
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
dan dapat diterapkan oleh para penderita diabetes mellitus tipe II.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi responden
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
(Eduan, 2019)
b. Tingkatan Pengetahuan
1. Tahu (Know)
9
10
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Synthesist)
6. Evaluasi (Evaluation)
(Notoatmodjo S, 2016).
1. Sosial Ekonomi
agama).
kira-kira sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang
dianut.
2. Pendidikan
tersebut.
3. Pengalaman
1. Umur
2. Lingkungan
3. Pekerjaan
lingkungan kerja.
4. Sumber informasi
2. Konsep Kepatuhan
a. Definisi Kepatuhan
Bahasa Indoesia (KBBI), patuh yaitu taat kepada aturan atau perintah
taat, patuh pada aturan yang berlaku atau pada ajaran yang berlaku.
(Faradilla, 2020).
b. Bentuk Perilaku
15
konformitas,
1. Konformitas
laku sesuai norma sosial dengan cara mengubah tingkah laku dan
2. Penerimaan
3. Ketaatan
bukan karena ada tekanan tetapi karena rasa hormat kepada pihak
berwenang.
1. Pengetahuan
2. Motivasi
3. Dukungan Keluarga
anggota keluarganya.
sosial ekonomi
individu cenderung meniru apa saja yang dilakukan oleh orang lain,
3. Konsep Diet
a. Pengertian Diet
2017).
2022).
Noor, 2022).
b. Aspek-Aspek Diet
meliputi:
1. Keberagaman pangan
dan vitamin C.
asupan lemak dalam hal diet yang tepat dan empty calory
digoreng.
c. Jenis-Jenis Diet
21
2019), pengertian jenis diet sehat dan diet tidak sehat, yaitu :
diet.
22
d. Macam-Macam Diet
garam.
hiperaktif.
pada tubuh.
3. Diet Ketogenik
bisa dilakukan.
6. Diet Dukan
7. Diet Mayo
garam atau jenis makanan asin yang lain. Ketika proses ini
8. Diet Atkins
metabolisme.
e. Kepatuhan Diet
1. Faktor Pengetahuan
32
2. Faktor Sikap
tersebut.
5. Faktor Dominan
g. Manfaat Diet
35
oleh tubuh dan manfaat yang didapat tubuh ketika melakukan diet
3. Memperkuat tulang.
tubuh.
36
4. Memperlancar pencernaan.
memperlancar pencernaan.
5. Menyehatkan kulit
6. Melindungi gigi
berbagai penyakit.
37
4. Konsep Olahraga
a. Pengertian Olahraga
dengan teratur serta diiringi dengan pola hidup sehat. Tahap awal bagi
1. Jalan Cepat
kilometer per jam. Jalan cepat kerap direkomendasikan oleh para ahli
detak jantung maksimal 60% sampai 80%. Selain sebagai cara alami
2. Senam
3. Berenang
4. Lari Lari
5. Bersepeda
buang.
bergerak.
42
individu
menjaga agar kadar gula darah dalam tubuh tetap seimbang. Dalam
berkurang, dalam keadaan tersebut akan terjadi reaksi otot dan otot
1. Definisi
progresif.
a) Resistensi insulin
dalam darah.
4. Etiologi
diantaranya :
meningkat.
a) Obesitas
b) Factor Genetik
c) Usia
berkurang.
d) Makanan
e) Kurang Aktivitas
6. Komplikasi
yaitu :
organ tubuh.
50
b) Makroangiopati
karena arteriskelosis.
7. Pemeriksaan Penunjang
2012) yaitu :
terjadinya komplikasi.
52
8. Penatalaksanaan
latihan.
glukophage).
d) Pendidikan kesehatan
secara mandiri.
stabil.
B. Kerangka Konsep
Penderita
Diabetes Mellitus
Type II
54
Keterangan : :
Diteliti
: Tidak diteliti
: Hubungan
Keterangan :
C. Hipotesis Penelitian
55
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Rancangan Penelitian
relevan pada suatu titik waktu tertentu. Oleh karena itu, tidak ada
data dikumpulkan dan sebagian besar mengacu pada waktu pada atau
56
57
n.d.).
1. Populasi
2. Sample
a. Besar Sample
Keterangan :
𝑁. 𝑧2 . 𝑝(1- 𝑝)
n=
𝑁. 𝑑2+𝑧2 x (1- 𝑝)
N : Banyaknya Populasi
n : Banyaknya Sample
𝑁. 𝑧2 . 𝑝(1- 𝑝)
n=
𝑁. 𝑑2+𝑧2 x (1- 𝑝)
n = 99. ¿ ¿
99 x 3,8416 x 0 , 5 x 0 , 5
n=
99 x 0 , 01+3,8416 x 0 ,5
95,0796
n=
2,9108
b. Kriteria Sample
1) Kriteria Inklusi
diantaranya:
2) Kriteria Ekslusi
dan mendengar.
E. Variable Penelitian
F. Definisi Operasional
e ≤ 55 %
No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Hasil
Operasional Data Ukur
61
1. Faktor Resiko questionna
Diabetes Mellitus ire)
2. Komplikasi
Diabetes Mellitus
3. Pemeriksaan
Penunjang
Diabetes Mellitus
4. Penatalaksanaan
Diabetes Mellitus
1. Jenis Data
a. Data primer
b. Data sekunder
a. Data primer
teknik wawancara.
1. Pengolahan Data
a. Data primer
dan perempuan.
(a) Akademi
(b) Politeknik
(d) Institut
(e) Universitas
: <Rp. 500.000.00
: <Rp. 1000.000.00
65
: >Rp. 1000.000.00
4) Pengolahan kuesioner
2. Analisa Data
a. Analisa univariat
b. Analisa bivariat
I. Kerangka Kerja
Populasi
Sampel
Tingkat Pengetahuan
Pengolahan data
Kesimpulan
69
J. Prosedur Penelitian
b. Kuisioner
2. Prosedur Pelaksanaan
Kesehatan Mataram.
kepada peneliti.`
mengisi kuesioner.
71
DAFTAR PUSTAKA
Patrang Jember.
Faradilla. (2020). Evaluasi Dan Karakteristik Kepatuhan. 6–27.
Fauzia, Y., Sari, E., & Artini, B. (2015). Gambaran Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kepatuhan Diet Penderita Diabetes Mellitus Di Wilayah
Puskesmas Pakis Surabaya. Jurnal Keperawatan, 4(2).
https://doi.org/10.47560/kep.v4i2.147
Hariawan, H., Fathoni, A., & Purnamawati, D. (2019). Hubungan Gaya Hidup
(Pola Makan dan Aktivitas Fisik) Dengan Kejadian Diabetes Melitus di
Rumah Sakit Umum Provinsi NTB. Jurnal Keperawatan Terpadu
(Integrated Nursing Journal), 1(1), 1. https://doi.org/10.32807/jkt.v1i1.16
Hipo, S. (2015). Ragam Dan Prosedur Tindakan Penelitian. Ragam Dan
Prosedur Tindakan Penelitian, 49–56.
Isnaeni, F. N., Risti, K. N., Mayawati, H., & Arsy, M. K. (2018). Tingkat
Pendidikan, Pengetahuan Gizi Dan Kepatuhan Diet Pada Pasien
Diabetes Mellitus (Dm) Rawat Jalan Di Rsud Karanganyar. MPPKI
(Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal
of Health Promotion, 1(2), 40–45.
https://doi.org/10.31934/mppki.v1i2.116
Nurayati, L., & Adriani, M. (2017). Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kadar
Gula Darah Puasa Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Amerta Nutrition,
1(2), 80. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i2.6229
Pane, B. S. (2015). Peranan Olahraga Dalam Meningkatkan Kesehatan.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 21(79), 1–4.
Pranesya, R., & Nawangsih, E. (2019). Hubungan Body Image dengan Diet
Tidak Sehat. Prosiding Psiko5logi, 5(2), 645–650.
Putri, K. (2022). Garam Dan Pemanfaatannya Untuk Menghilangkan Sakit
Gigi Pada Masyarakat Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli Tahun 2022.
Suparyasad, 5(3), 248–253.
Qifti, F., Malini, H., & Yetti, H. (2020). Karakteristik Remaja SMA dengan
Faktor Risiko Diabetes Melitus di Kota Padang. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 20(2), 560. https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i2.950
Rahmasari, I., & Wahyuni, E. S. (2019). Efektivitas Memordoca Carantia
(Pare) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah. Infokes, 9(1), 57–64.
Saputro, M. (2022). Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan
Menjalankan Protokol Kesehatan Covid-19 Pada Keluarga Di Desa
Mendelem Kecamatan. http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/27053
73