PROPOSAL
SUKMAWATY
201801044
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL
SUKMAWATY
201801044
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Prodi Ners
STIKes Widya Nusantara Palu
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
2
B. Rumusan masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Hubungan Health
Locus Of Control dengan Kepatuhan Terapi insulin pada Penderita Diabetes
Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk Mengidentifikasi
Hubungan Health Locus Of Control dengan Kepatuhan Terapi insulin
pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas
Nosarara.
5
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi Hubungan Health Locus Of Control pada Penderita
Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara.
b. Mengidentifikasi Kepatuhan Terapi insulin pada Penderita Diabetes
Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara.
c. Menganalisis Apakah ada Hubungan Health Locus Of Control
dengan Kepatuhan Terapi insulin pada Penderita Diabetes Mellitus
Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
pengetahuan ilmiah yang bermanfaat dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan penelitian selanjutnya tentang penyakit Diabetes
Mellitus Tipe II.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan
wawasan bagi masyarakat Kel. Pengawu, Kel. Palupi, Kel. Tavanjuka
tentang Kepatuhan Terapi Insulin.
3. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan
masukan mengenai Keberhasilan Terapi insulin di Puskesmas Nosarara,
sehingga dapat menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kegiatan
penyuluhan kepada masyarakat bagaimana pengobatan pada penyakit
Diabates Mellitus. melalui kepatuhan diet, kepatuhan terapi insulin, dan
kepatuhan minum obat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
6
7
2) Obesitas
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko DM,
penderita DM Tipe II yang mengalami obesitas sebanyak 90%
(Sherwood, 2018). Obesitas dapat terjadi karena genetik atau
terlalu banyak makan namun memiliki aktivitas fisik yang
kurang. Ketidakseimbangan ini memicu terjadi peningkatan
kadar lemak. Kadar lemak yang meningkat di dalam darah
menurunkan manfaat glukosa yang tersimpan di jaringan
adipose. Kejadian ini dapat berdampak pada terjadinya
resistensi insulin yang kemudian menigkatkan pelepasan insulin.
Pelepasan insulin yang terus meningkat nantinya akan
berdampak buruk pada kinerja reseptor insulin. Obesitas sangat
berperan penting pada peningkatan kejadian DM Tipe II namun
obesitas bukan penyebab utama penyakit ini (Silbernagl & Lang,
2014).
3) Kelompok etnik
Penyakit DM Tipe II kemungkinan besar akan diderita
oleh etnik di Amerika Serikat (golongan Hispanik) dan
penduduk asli Amerika dan penduduk asli Amerika
dibandingkan dengan etnik Afrika-Amerika (Smelzer & Bare,
2015).
d. Patofisioligi
Menurut Ernawati (2013), proses metabolism merupakan
proses kompleks yang selalu terjadi dalam tubuh manusia. Setiap
hari manusia mengomsumsi karbohidray yang akan di ubah menjadi
glukosa, protein menjadi asam amino, dan lemak menjadi asam
lemak. Zat-zat makanan makanan terebut akan diserap oleh usus dan
kemudian masuk kepembuluh darah dan diedarkan keseluruh tubuh
untuk digunakan oleh organ-organ didalam tubuh sebagai “bahan
bakar” metabolisme. Zat makanan yang masuk kedalam sel dibantu
oleh insulin agar dapat berfunhsi sebagai “bahan bakar”. Insulin
yang dikeluarkan oleh sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci
9
e. Menifestasi klinis
Seseorang yang menderita DM Tipe II biasanya mengalami
peningkatan frekuensi buang air kecil, rasa lapar, rasa haus, mudah
lelah, kehilangan tenaga, merasa tidak bersemangat , kelelahan yang
berkepanjangan, biasanya terjadi pada usia di atas 30 tahun, tetapi
prevelensinya kini semakin tinggi pada golongan anak-anak dan
remaja . gejala-gejala tersebut sering terabaikan karena dianggap
sebagai keletihan akibat kerja, jika glukosa draah sudah masuk ke
saluran urin dan urin tersebut tidak disiram, maka dikerubuti oleh
semut yang merupakan tanda adnaya gula (Smelzer & Bare, 2015).
10
f. Komplikasi
Menurut Fowler (2011) secara umum komplikasi Diabetes
Mellitus dibagi menjadi dua yaitu:
1) Komplikasi Makrovaskular
Komplikasi Makrovaskular adalah komplikasi yang
mengenai pembuluh darah atereri yang lebih besar, sehingga
menyebabkan atherosklerosis. Akibat atherosclerosis antara lain
timbul penyakit jantung koronenr, hipertensi, dan stroke.
Komplikasi makrovaskular yang umum berkembang pada
penderita diabetes adalah penyakit jantung coroner, penyakit
pembuluh darah otak, dan penyakit pembuluh darah perifer.
Komplikasi makrovaskular ini sering terjadi pada penderita DM
Tipe II yang umumnya menderita hipertensi, dyslipidemia atau
kegemukan.
2) Komplikasi Microvaskuler
Komplikasi Microvaskuler teruatam terjadi pada
penderita DM Tipe II Hiperglikemia yang persisten dan
pembentukan protein yang terglikasi menyebabkan dinding
pembuluh darah menjadi makin lemah dan rapuh dan terjadi
penyumbatan pada pembuluh darah kecil. Hal inilah yang
mendorong timbulnya komplikasi-komplikasi microvaskuler,
antara lain retinopati, nfropati, dan neuropati.
g. Penatalaksanaan
Terapi yang efektif bagi semua tipe DM akan
mengoptimalkan control glukosa darah dan mengurangi komplikasi
(Kowalak, Welsh, & Mayer, 2016). Penanganan DM Tipe II
meliputi:
1) Pemantauan kadar glukosa secara rutin
2) Perencanaan makan yang dirancang secara perorangan untuk
memenuhi kebutuhan gizi, mengendalikan kadar glukosa serta
lipid darah, dan mencapai berat badan yang tepat serta
11
B. Kerangka konsep
Keterangan :
: Diteliti
: Hubungan
C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada Hubungan antara Health
Locus Of Control dengan Kepatuhan Terapi Insulin pada penderita Diabetes
Mellitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2022
18
19
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan sumber data atau subjek penelitian
yang diperlukan dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh penderita Diabetes Melittus di Wilayah Kerja Puskesmas
Nosarara dengan jumlah 37 penderita.
2. Sampel
Teknik Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling
yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan
jumlah populasi. Alasan mengambil total sampling karena jumlah
populasi yang kurang dari 100. Jadi jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebanyak 37 orang.
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Instrumen Penelitian
penelitian ini tersusun secara struktur dan berisikan pernyataan yang harus di
terdiri:
2. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah penderita Diabetes Mellitus
pada tahun 2021 dan dijadikan sebagai responden dalam penelitian.
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini di ambil dari pihak Puskesmas
Nosarara
3. Pengolahan data
Melakukan pengelolahan data melalui tahap Editing, Coding,
Scoring, Tabulastions:
1) Editing dilakukan untuk memeriksa adanya kesalahan atau
kurangnya data yang di isi oleh responden.
2) Coding adalah kegiatan mengklasifikasikan data dengan
caramemberi kode untuk memudahkan peneliti pada saat melakukan
entri data.
3) Tabulations adalah penyusunan data yang berdasarkan variabel yang
diteliti.
4) Entri adalah proses pemasukan data kedalam program comuter untuk
selanjutnya di analisa.
5) Cleaning yaitu membersihkan data melihat bariabel yang telah di
gunakan apakah data-datanya sudah benar atau belum.
6) Describing yaitu menggambarkan atau menjelaskan data yang sudah
dikumpulkan.
H. Analisa Data
1. Analisis Univariat
22
Proposal Penelitian
Puskesmas Nosarara
Polulasi
Tehnik Sampling
Total sampling
Inform Consen
Pengumpulan Data
Analisa Data
Uji Chi-Square