OLEH:
WIWI ANRIANI
NIM: PO714201161093
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang terjadi baik ketika pankreas tidak
menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
juga merupakan suatu penyakit yang terjadi akibat tingginya kadar gula darah
yang melebihi batas normal. Penyakit diabetes jika tidak ditangani dengan baik
akan menimbulkan berbagai komplikasi pada organ tubuh seperti paada mata,
ginjal, jantung, pembuluh darah dan saraf yang akan membahayakan jiwa
penderita Diabetes Melitus sejumlah 425 juta jiwa di dunia. Pasifik barat berada
pada wilayah dengan prevalensi terbesar sekitar 159 juta dan di ikuti oleh china
yaitu 114 juta sedangkan Indonesia berada pada peringkat ke 6 dengan jumlah
penderita sebanyak 10,3 juta jiwa . Pada tahun 2019 penderita diabetes mellitus
meningkat menjadi 463 juta orang penderita dan diperkirakan akan meningkat
pada tahun 2045 menjadi 700 juta jiwa dengan peningkatan 51%. Pasifik barat
berada pada wilayah tertinggi penderita diabetes mellitus dengan jumlah 163 juta
jiwa dan afrika wilayah terendah dengan jumlah 19 juta jiwa (Internasional
Indonesia menurut diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun keatas terjadi
peningkatan pada tahun 2013 sebanyak 15% dan pada tahun 2018 sebanyak 2%
untuk provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2013 sebanyak 1,6% dan tahun 2018
umur dan berdasarkan rutin periksa gula darah di Indonesia pada tahun 2013
sebanyak 1,2% dan pada tahun 2018 sebayak 1,4% untuk provinsi Sulawesi
diabetes melitus di 46 puskesmas tahun 2017 sebanyak 4.406 dan penderita lama
1,568, Perempuan; 4,538) untuk penderita baru, sedangkan untuk penderita lama
diabetes melitus terdapat 198 (Laki-laki; 74, dan Perempuan; 124) sepanjang
tahun 2016.
Penelitian musyafirah 2016 di Rs Ibnu Sina di dapatkan responden paling
Jenis komplikasi yang palih tinggi adalah Neuropati diabetic (29,2%), sedangkan
komplikasi yang paling sedikit diderita adalah TB paru (2,5%). Semakin lama
responden yang patuh dan komplikasi sebanyak 2 orang (2,04%) dan yang tidak
tidak patuh terhadap penggunaan obat memiliki resiko terkena komplikasi sebesar
20.000 kali dibandingkan dengan pasien diabetes melitus yang patuh terhadap
keberhasilan terapi, kepatuhan penggunaan obat sangat penting karena jika terapi
obat tidak berhasil akan menyebabkan kegagalan terapi obat dan jika kegagalan
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah Apakah ada hubungan lama menderita dan kepatuhan minum
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Kota Makassar.
D.Ruang lingkup
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Terhadap institusi
b. Terhadap peneliti
perkuliahan.
2. Manfaat praktis
a. Terhadap masyarakat
Dapat memotivasi masyarakat agar dapat memperhatikan dampak
b. Terhadap puskesmas
F. Keaslian Penelitian
ansietas pada penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. pirngadi kota
ditandai oleh destruksi autoimun sel Beta, terjadi pada semua usia
Melitus/INDDM
ini adalah jenis paling sering dijumpai. Biasanya terjadi pada usia
diatas 40 tahun, tetapi bisa pula timbul pada usia diatas 20 tahun
(Tandra, 2017)
c. Diabetes Gestasional
d. DM tipe lain
3. Faktor Resiko
a. Faktor Keturunan
sehat yang banyak kita temui, kita perlu menjaga diri dari makanan
c. Obesitas
Hampir 80% orang yang mengidap diabetes di usia lanjut
besar pada tubuh mereka. Sel-sel lemak yang lebih besar tidak
d. Usia
anak yang gemuk maka semakin tinggi kejadian diabetes pada anak
e. Jenis kelamin
yang lebih tinggi terkena diabetes mellitus tipe 2 pada usia lanjut
(Yahya, 2018)
f. infeksi
Pada DM tipe 1 biasanya terjadi pada anak ,sering kali
(Yahya, 2018).
h. Stres
2017)
antara lain:
a. Poliuria
yang banyak, yaitu lebih sering dari pada biasanya. Poliuria terjadi
jika kadar gula darah melebihi nilai ambang ginjal (>180 mg/dl),
maka gula akan keluar bersama urine. Untuk menjaga agar urine
keluar dalam volume yang banyak dan kencing pun menjadi sering.
Dalam keadaan normal,urine akan keluar sekitar 1,5 liter per hari,
lima kali jumlah itu. Ia akan lebih sering buang air kecil,terlebih
sebentar, harus bangun karena ingin buang air kecil. Hal tersebut
yang membuat para penderita tak jarang bangun tidur dengan tidak
b. Pollidipsi
dingin, menyegarkan, dan manis tentu saja hal tersebut akan sangat
c. polifagia
Inilah sebabnya orang merasa kurang tenaga. Selain itu, sel juga
ngemil.
tubuh tidak bisa mendapatkan energi yang cukup dari gula karena
tampak kurus dan berat badanya akan turun karena massa lemak
per 24 jam (setara dengan 2000 kalori per hari hilang dari tubuh).
5. Patofisiologi
menjadi asam lemak. Ketiga zat makanan itu akan diserap oleh usus
makanan itu harus masuk dulu ke dalam sel supaya dapat diolah.
bahan bakar. Insulin ini adalah hormon yang dikeluarkan oleh sel
beta pankreas.
Dalam keadaan normal artinya kadar insulin cukup dan sensitive,
meskipun insulin ada dan reseptor juga ada, tapi karena ada kelainan
didalam sel itu sendiri pintu masuk sel tetap tidak dapat terbuka tetap
2018)
B. Komplikasi DM
yang ada sebelumnya. Komplikasi ini terdiri atas komplikasi akut dan
komplikasi kronis:
1. Komplikasi Akut
b. Diabetes Ketoasidosis
karbohidrat, protein, dan lemak. Ada tiga gambaran klinik yang penting
asidosis.
Dalam jangka waktu yang panjang, gula darah yang tinggi akan
1) Neuropati perifer
gangguan cerna.
2) Neuropati otonom
belakang.
c.Kerusakan mata
1). Retinopati
sampai buta.
2). Katarak
3). Glaukoma
d.Penyakit jantung
e.Hipertensi
f. Stroke
serta kolagen dan jaringan ikat lain pada dinding pembuluh darah,
sekitarnya.
C. Lama Menderita DM
penurunan sekresi insulin secara progresif akibat kerusakan sel beta yang
dari komplikasi yang sudah ada . Lama menderita dan tingkat keparahan
maupun mikrovaskuler bahkan kematian dan hal ini akan lebih Nampak
yang sehat dapat menciptakan kualitas hidup yang baik, sehingga dapat
yang lama dapat pula menyebabkan masalah lain dalam tubuh seperti
kardiovaskuler.
1. Pengertian
mematuhi rencana.
b. Faktor pasien
atau tidak.
c. Kompleksitas regimen
Banyaknya obat yang harus diminum dan toksisitas serta efek
terapi pasien.
a. Segi penderita
komplikasi secara efektif. Terapi pengobatan yang baik dan benar akan
obat dalam waktu lama dan seumur hidup , perilaku tidak patuh dapat
al., 2018)
teratur dan sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan oleh perawat
meliputi dosis, jumlah, dan jenis obat sesuai resep dokter, serta yang
perlu diperhatikan yaitu frekuensi minum obat 2 kali dalam sehari, waktu
a. Keturunan
e. Jenis Kelamin
f. Infeksi
g. Kurang Aktivitas
h. Stress
Kepatuhan Minum
DIABETES MELITUS
Obat
Lama Menderita
Komplikasi:
a. Retinopati
b. Nefropati
c. Neuropati
d. Penyakit Kardiovaskuler
F. Kerangka Konsep
Lama Menderita
Komplikasi pasien
Diabetes Melitus
Keterangan:
:Variabel Independen
:Variabel Dependen
G. Hipotesis
diajukan, yang kebenaran jawaban ini akan dibuktikan secara empirik dengan
Makassar.
2. ada hubungan Kepatuhan minum obat dengan kejadian komplikasi
Makassar.
METODE PENELITIAN
faktor risiko atau paparan (independen) dengan efek atau akibat (dependen)
independen dan dependen atau model pendekatan pont time. Variabel yang
1. Populasi
dikenai sasaran generalisasi dari sampel yang akan diambil dalam suatu
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang secara nyata diteliti
a. Teknik Sampling
b. Besar sampel
Keterangan:
korelatif adalah:
2
Zα + Zβ
𝑛=[ ] +3
0.5 ln [(1 + 𝑟)/(1 − 𝑟)]
2
1.64 + 1.28
=[ ] +3
0.5 ln [(1 + 0.43)/(1 − 0.43)]
= 16,80
= 17
c. Kriteria Sampel.
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Ekslusi
b) Mengundurkan diri
1.Waktu Penelitian
2.Tempat Penelitian
D. Variabel Penelitian
NO SKALA
VARIABEL DEFENISI ALAT UKUR UKUR SKOR
1.Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
tersedia.
2.Data Sekunder
Data sekunder adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dari
patuh (nilai=<6).
H. Prosedur Penelitian
1.Tahap Persiapan
a. Penyusunan Proposal
Kota Makassar.
2.Tahap Pelaksanaan
responden.
responden.
d. Pada bulan Maret 2020, akan dilakukan pengolahan data dan analisis data
3.Tahap Akhir
Pada bulan Maret 2020 setelah seluruh data terkumpul dan telah
V penelitian.
I. Manajemen Data
1.Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan lembar
2.Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
kalimat menjadi data angka atau bilangan setelah data dilembar observasi
c. Memasukkan data
dalam bentuk kode yakni mengambil data berbentuk kalimat atau huruf
3.Analisis Data
a. Analisa Univariate
Analisa ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
data nilai rata-rata (Mean), median dan standar deviasi. Pada umumnya
b. Analisa bivariate
square test) dengan signifikan α= 0,05. Dari hasil uji statistik ini dapat
bermakna
J. Etika Penelitian
meliputi :
1. Lembar Persetujuan Penelitian
dan memenuhi kriteria inklusi serta disertai judul penelitian dan manfaat
penelitian.
2. Tanpa Nama
3. Kerahasiaan
DAFTAR PUSTAKA
Aziza, F. S., Farmasi, P. S., Farmasi, F., & Surakarta, U. M. (2018). Pengaruh
kepatuhan penggunaan oho dengan munculnya komplikasi pada pasien dm di rs
“x” periode september – november 2017. November 2017.
Bertoluci, M. C., & Rocha, V.Z (2017). Cardiovascular Risk assesment ini
patient with diabetes. Diabetiology and Metabolic Syndrom, 9(1), 1-13.
https://doi.org/10.1186/s13098-017-0225-1
Bulu, A., Wahyuni, T. D., & Sutriningsih, A. (2019). HUBUNGAN ANTARA
TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN KADAR GULA DARAH
PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II Adelaide. 4.
cici Chairunisa, Arifin, S., & Rosida, L. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI
DIABETES PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2. 2(1), 33–42.
Damayanti, S. (2016). Diabetes Melitus Dan Penatalaksanaan Keperawatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Dinkes (2018). Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun
2017. https://dinkeskotamakassar.com/index.php/2017-02-09-09-30-
56?download=28:profil-kesehatan-kota-makassar-2017. Diaskes pada 18
januari
2020. pukul 10.00 PM
Fauzia, H. A. (2018). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Aspek Perilaku
Dengan Status Kontrol Glikemik Pasien Diabetes Melitus Di Rsup Dr.
Kariadi. Retrieved From http://eprints.undip.ac.id/62418/
IDF (2017). Online Version Of Diabetes Atlas Eight 2017.
https://diabetesasia.org/content/diabetes_guidelines/IDF_gidelines.pdf.
Diaskes pada 04 februari 2020. Pukul 10.00 PM
IDF . (2019). International Diabetes Federation Diabetes Atlas Ninth Edition
https://diabetesatlas.org/upload/resources/2019/IDF Atlas 9th Edition 2019.pdf
Kayar,Y., Ilham, A., Kayar, N. B., Unver, N.,Coban, G., Ekinci, l., Eroglu, H. (2017).
Relationship between the poor glycemic control and risk factors, life style and
complications. Biomedical Research (india), 28(4), 1581-1586.
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Laporan Riskesdas 2018. Jakarta: