HIPERTENSI DI PUSKESMAS
BOJONG 1
DISUSUN OLEH :
DIAN APRIANTO
PENDAHULUAN
WEAKNESS (KELEMAHAN)
Pasien yang terdaftar di program prolanis hipertensi
Puskesmas Bojong 1 tidak mengikuti program secara rutin
karena sikap acuh yang mempengaruhi kesadaran pasien
akan bahaya hipertensi yang ditimbulkan. Komplikasi
hipertensi menurut Palmer & Williams (2007, h.10) adalah
angina dan serangan jantung, stroke dan stroke ringan,
gagal jantung, kerusakan ginjal, dan masalah mata.
Rutinitas kerja warga yang padat di wilayah kerja
Puskesmas Bojong 1 yang bisa menjadi factor penghalang
tersampaikannya informasi mengenai pentingnya program
prolanis hipertensi karena sebagian besar warga yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Bojong 1 adalah
wirausaha konveksi dan buruh pabrik.
OPPORTUNITY (KESEMPATAN)
Sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas Bojong 1 sudah baik ditandai
dengan adanya ambulance, kendaraan motor, LCD proyektor, leaflet yang
menarik dan tenaga kesehatan yang bercakap lugas, memberikan kesempatan
untuk beredukasi melalui PENKES ke masyarakat dalam jangkauan yang lebih
luas. Edukasi yang diberikan bisa dimulai dari lingkup kader, masyarakat dan
pasien. Hal ini pula harus ditunjang dengan memberikan kesempatan
pelatihan bagi pemegang program agar lebih berkompeten dalam program
prolanis hipertensi. Adanya program Puskesmas Bojong 1 tentang edukasi,
konseling, dan pengobatan rutin berkala pada pasien yang mengikuti prolanis
hipertensi.
Akses yang mudah dari Puskesmas Bojong 1 yang berada di pinggir jalan
utama Bojong Kajen memberikan kesempatan untuk pasien dengan masalah
hipertensi mendapatkan edukasi, konseling dan pengobatan berkala rutin.
Kemudahan area Wi fii memberikan kesempatan untuk pemegang program
dalam mengakses informasi terbaru mengenai program prolanis hipertensi.
THREATS (ANCAMAN)
Pasien yang tidak rutin mengikuti prolanis hipertensi beresiko terkena komplikasi hipertensi yang mengancam produktivitas kinerja sehari-hari. Menurut Palmer & Williams (2007, h.12) tanda dan
gejala yang dapat timbul pada pasien hipertensi antara lain pusing, pandangan kabur, sakit kepala, kebingungan, mengantuk. Sedangkan menurut Corwin (2009, h.461) sebagian besar tanda dan
gejala yang terjadi setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun, adalah :
Sakit kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranium.
Penglihatan kabur akibat kerusakan hipertensif pada retina.
Cara berjalan yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat.
Nokturia yang disebabkan peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus.
Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.
TERIMA KASIH