Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

GAGAL GINJAL AKUT

OLEH

KELOMPOK

1. ELZENIA SOARES AMARAL


2. ELIANI S. D MANAFE
3. ELIGIO EVA DA SILVA
4. EUNIKE T. MANILAKA
5. EMANUEL G. MEKO

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES NUSANTARA KUPANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gagal ginjal akut (GGA) merupakan suatu sindrom klinis yang di tandai dengan fungsi
ginjal yang menurun secara cepat (biasannya dalam beberapa hari) yang menyebabkan azotemia
yang berkembang cepat. Laju filtrasi glomerolus yang menurun dengan cepat menyebabkan
kadar kreatinin serum meningkat sebanyak 0,5% mg/dl/hari dan at kadar nitrogen urea darah
sebanyak 10% mg/dl/hari dalam beberapa hari. ARF (Acute Renal Failure) biasanya disertai oleh
oliguria (keluaran urine <400 ml/hari ) (Wilson, 2012).
Prevelensi menurut (WHO) memperkirakan bahwa prevalansi gagal ginjal akut lebih dari
356. Angka kejadian 1 tahun pada tahun 2010-2011 di wilayah Indonesia, orang yang mengalami
GGA (Gagal Ginjal Akut), mortalitas lebih tinggi pada pasien lanjut usia dan pasien dengan
kegagalan multi organ. Di Indonesia kebanyakan pasien yang melewati episode GGA (Gagal
Ginjal Akut) dapat sembuh dengan fungsi ginjal semula dan dapat melanjutkan hidup seperti
biasanya. namun 50% kasus memiliki gangguan fungsi ginjal sublinis atau dapat di temukan
bekas luka residual pada biopsi ginjal. sekitar 50% pasien tidak pernah kembali fungsi ginjalnya
dan membutuhkan fungsi ginjal jangka panjang dengan dialysis atau transplantasi. Sebagai
tambahan 5% kasus mengalami penurunan GFR (Glomerulus Filtrasion Rate) progresif, setlah
melalui fase awal penyembuhan kemungkinan akibat stress hemodynamic dan scleroris
glomerulus yang tersisa.(Elfridia, 2011).
Penyebab Gagal Ginjal akut di bedakan menjadi gagal ginjal pre-renal, gagal ginjal renal,
dan gagal ginjal post renal, gagal ginjal pre-renal merupakan hipoperfusi ginjal, hipoperfusi
dapat menyebabkan oleh hipovolemia atau menurunya volume sirkulasi yang efektif. Pada gagal
ginjal pre renal intregritas jaringan ginjal masih terpelihara sehingga prognosis dapat lebih baik
apabila factor penyebab dapat di koreksi. Apabila upaya perbaika hipoperfusi ginjal tidak
berhasil maka akan timbul GGA renal berupa nekrosis tubular akut karena iskemia.
Gagal Ginjal Renal yang di sebabkan oleh kelainan vascular seperti vaskulitis, hipertensi
maligna, glomerulus nefritis akut, nefritis internal akut akan di bicarakan tersendiri pada bab
lain. Nekrosis tubular akut dapat di sebabkan oleh berbagai sebab seperti penyakit tropik, gigitan
ular, trauma (crushing injury/bencana alam, peperangan ), toksin lingkungan, dan zat-zat
nefrotoksik.
Gagal Ginjal Post-renal merupakan 10% dari keseluruhan dari gagal ginjal akut.Gagal
Ginjal Akut post renal di sebabkan oleh obtruksi intra renal dan extra renal. Obtruksi Intra Renal
terjadi karena deposisi Kristal (urat, oxalat, sulfonamid,) dan protin (mioglobin, hemoglobin).
Obtruksi externa renal dapat terjadi pada pelvis-ureter oleh obtruksi intrinsic (tumor, batu,
nekrosis papilla) dan exstensik (keganasan pada pelvis dan hipertrofi/keganasan prostat) serta
pada kandung kemih (batu, tumor, hipertrofi/keganasan prostat) dan uretra (stritura). Gagal ginjal
akut post renal terjadi bila obtruksi akut terjadi pada uretra, buli-buli dan ureter bilateral, atau
obtruksi pada ureter unilateral di mana ginjal satunya tidak berfungsi.( Markum 2007).
Dampak pada pasien yang menderit menderita gagal ginal akut jadi lebih jelas dan muncul
gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%.Pada
tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai 15 ml/menit atau
lebih rendah itu.
Munculnya masalah yang sangat komleks, peran perawat di perlukan guna membantu
menyelesaikan masalah di hadapi klien, dengan cara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi.
Promotif yaitu penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit Gagal ginjal akut, bagai mana
pentingnya mempertahankan cairan tubuh.
Upaya untuk mengurangi gagal ginal akut dalam penanganan masalah tergantung pada kerja
sama yang baik anatara perawat, pasien, dan keluarga. Maka perawatan pada penderita yang
dapat di berikan secara komorehensif yaitu membatasi aktifitas selain itu tindakan yang lain
dapat pengatruan pola makan, mempertahankan cairan tubuh,dengan menerapkan pola
kehidupan yang sehat, teratur dan seimbang mulai dari asuhan pola makan, gaya hidup,
kebiasaan keseharaian yang dilakukan, olahraga dsb sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan.

1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuahan keperawatan pada klien dengan gagal ginjal
akut
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari study kasus ini adalah, penulis mampu :
1) Melakukan pengkajian klien dengan gagal ginjal akut
2) Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan gagal ginjal akut
3) Merencanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gagal ginjal akut
4) Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gagal ginjal akut
5) Mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien dengan gagal ginjal akut
6) Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan gagal ginjal akut

Konsep penyakit
A.Pengertian
Gagal ginjal akut merupakan kondisi ketika ginjal mengalami kerusakan secara
mendadak. Kondisi ini otomatis membuat ginjal tak dapat berfungsi dengan normal. Akibatnya,
ginjal tidak dapat membuang limbah metabolisme dari dalam tubuh dantidak dapat
menyeimbangkan air serta elektrolit
Limbah metabolisme akan terus menumpuk karena tidak dapat dikeluarkan dalambentuk urine.
Umumnya, kondisi ini terjadi akibat komplikasi dari penyakit serius lain dan diidap oleh orang
tua atau pasien perawatan intensif dirumah sakit. Jika tidak ditangani dengan segera, gagal ginjal
akut dapat mengancam nya

Etiologi
Etiologi gagal ginjal akut (acute kidney injury) terbagi menjadi prerenal, renal dan pasca
renal. Penyebab dari gagal ginjal akut dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu:

I. Prerenal

Gagal ginjal akut prerenal terjadi akibat hipoperfusi ke ginjal yang menyebabkan
penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG). Etiologi gagal ginjal akut prerenal dibedakan menjadi
hipovolemia, gangguan fungsi jantung, vasodilatasi sistemik, peningkatan resistensi vaskular
renal, dan kegagalan peningkatan resistensi arteriol aferen ginjal.

Hipovolemia

Gagal ginjal akut prerenal dapat terjadi karena hipovolemia akibat kondisi-kondisi
berikut:

 Perdarahan
 Akibat ginjal: poliuria dan obat-obatan diuretik
 Akibat saluran cerna: muntah dan diare
 Akibat sistem integumenter: luka bakar dan sindroma Steven-Johnson
 Pankreatitis
 Gangguan Fungsi Jantung

Gangguan fungsi jantung berikut juga dapat menyebabkan gagal ginjal akut:

 Gagal jantung kongestif


 Infark miokard akut
 Emboli paru

Vasodilatasi Sistemik

Vasodilatasi sistemik akibat penggunaan obat antihipertensi, reaksi anafilaksis, atau


sepsis, merupakan salah satu penyebab terjadinya gagal ginjal akut prerenal.

Peningkatan Resistensi Vaskular Renal

Peningkatan resistensi vaskular renal dapat terjadi akibat penggunaan obat yang
menyebabkan vasokonstriksi ginjal, misalnya siklosporin. Peningkatan resistensi vaskular renal
juga dapat diakibatkan oleh penggunaan obat anestesi, prosedur pembedahan, sindrom
hepatorenal, dan hiperkalsemia.

Kegagalan Peningkatan Resistensi Arteriol Eferen Ginjal

Kegagalan peningkatan resistensi arteriol eferen ginjal yang menyebabkan gagal ginjal
akut prerenal terjadi akibat penggunaan obat antihipertensi golongan angiotensin converting
enzyme inhibitor (ACEi) dan angiotensin receptor blockers (ARB) misalnya candesartan.

II. Renal
Gagal ginjal akut prerenal terjadi akibat gangguan yang terjadi dalam ginjal seperti
tubulus, glomerulus, interstisial dan pembuluh darah intrarenal. Masing-masing bagian ginjal
memiliki kemungkinan etiologinya masing-masing.

Tubulus

Penyebab pada tubulus dibagi menjadi 2, penyebab iskemik dan nefrotoksik.

Iskemik:

Kondisi iskemik pada tubulus dapat terjadi pada kondisi berikut:

 Syok
 Pembedahan
 Trauma
 Pankreatitis
 Kehamilan
 Bakteremia

Nefrotoksik:

Penyebab nefrotoksik pada tubulus adalah

Obat-obatan: aminoglikosida, lithium, amfoterisin dan agen kontras untuk radiografi

Toksin endogen: asam urat, rhabdomyolisis, dan hemolisis intravaskular

Kristal: sindrom lisis tumor, kejang, asiklovir, metotreksat, vitamin C dalam dosis sangat tinggi

Glomerulus

Penyebab dari glomerulus, seperti:

 Glomerulonefritis seperti glomerulonefritis akut pasca infeksi, glomerulonefritis terkait


IgA dan glomerulonefritis membranoproliferatif primer
 Nefritis terkait lupus
 Sindrom Goodpasture (penyakit anti-glomerular basement membrane / GBM)
 Penyakit Wegener (glomerulonefritis terkait ANCA / anti-neutrophil cytoplasmic
antibody)
 Endokarditis infektif

III. Interstisial
 Infeksi: pyelonefritis
 Obat-obatan: penisilin, OAINS, penghambat pompa proton, sefalosporin, alopurinol,
rifampicin, sulfonamid, indinavir dan mesalanin
 Penyakit sistemik (contoh: sindrom Sjogren, lupus, sarcoidosis)

Pembuluh Darah
Gagal ginjal akut renal juga dapat diakibatkan oleh gangguan pembuluh darah

 Gangguan arteri dan vena ginjal seperti akibat trombosis, emboli, diseksi dan peradangan
(vaskulitis)
 Hipertensi maligna
 Sindrom hemolitik uremik
 Thrombotic thrombocytopenic purpura

Pasca Renal

Gagal ginjal akut pasca renal terjadi akibat obstruksi pada traktus urinarius, dimulai dari
tubulus distal ginjal hingga uretra sehingga terjadi peningkatan tekanan intratubular. Penyebab
kondisi ini adalah:

 Pembesaran prostat, baik pembesaran prostat jinak maupun kanker prostat


 Keganasan pada vesica urinaria dan serviks (uterus)
 Obstruksi pada vesica urinaria akibat antidepresan trisiklik dan neurogenic bladder
 Posisi kateter urin yang tidak tepat
 Bekuan darah
 Batu saluran kemih
 Tekanan tinggi intraabdomen pada ascites besar
 Obstruksi di uretra akibat striktur, tumor dan fimosis[3,4]

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya gagal ginjal akut dibedakan antara faktor risiko terkait pasien dan terkait
prosedur.

Faktor Risiko terkait Pasien

Faktor risiko gagal ginjal akut terkait pasien adalah:

 Riwayat penyakit ginjal sebelumnya


 Nilai dasar kreatinin yang tinggi
 Genetik, contoh: defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD)
 Gangguan jantung dan pembuluh darah:
 Hipertensi
 Penyakit pembuluh darah perifer
 Gagal ginjal kongestif
 Fraksi ejeksi ventrikel kiri < 35%
 Syok kardiogenik
 Penyakit jantung koroner
 Aterosklerosis
 Diabetes mellitus
 Sirosis hepatis
 Penggunaan obat-obatan nefrotoksik
 Sepsis
 Trauma, perdarahan dan kurang cairan

Faktor Risiko terkait Prosedur

Terdapat juga faktor risiko yang berhubungan dengan tindakan medis sebagai berikut:

 Riwayat pembedahan jantung dan pembedahan dengan risiko tinggi lainnya


 Penggunaan IABP (intra-aortic balloon pump)
 Durasi bypass jantung-paru
 Hemodilusi
 Penggunaan obat-obatan kontras untuk radiologi[7,8]

Patologi

Patofisiologi gagal ginjal akut (acute kidney injury) adalah ketika terjadi gangguan
perfusi oksigen dan nutrisi dari nefron baik karena pasokan yang menurun maupun permintaan
yang

meningkat. Patofisiologi dari gagal ginjal akut dibedakan berdasarkan etiologinya.

Prerenal

Hipoperfusi ke ginjal yang menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG),


seperti pada hipovolemia, gangguan fungsi jantung, vasodilatasi sistemik dan peningkatan
resistensi vaskular. Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan dalam mempertahankan tekanan
filtrasi intraglomerulus sehingga ginjal hanya menerima 25% dari curah jantung (cardiac output).
Sistem pembuluh darah di ginjal dapat mempertahankan perfusi hingga tekanan darah sistemik
dengan mean arterial pressure (MAP) 65 mmHg. Dalam sebuah penelitian, MAP 72 – 82 mmHg
diperlukan untuk menghindari gagal ginjal akut pada pasien syok sepsis dan bila terdapat
gangguan ginjal.

Renal

Gangguan terjadi dalam ginjal seperti tubulus, glomerulus, interstisial dan pembuluh
darah intrarenal. Nekrosis tubular akut (Acute Tubular Necrosis / ATN) merupakan penyakit
yang paling sering menyebabkan gagal ginjal akut. Kerusakan dan kematian sel tubulus dapat
disebabkan karena iskemik maupun toksik. “Sampah” hancuran sel akibat ATN ini kemudian
dapat menumpuk dan menyebabkan obstruksi yang memperparah gagal ginjal akut.

Pada gagal ginjal akut akibat gangguan renal, dapat terjadi isothenuria (kegagalan mengatur
osmolalitas urin), osmolalitas urin dapat kurang dari 300 mOsm/kgBB.
Pasca Renal

Adanya obstruksi pada traktus urinarius dimulai dari tubulus ginjal hingga uretra dimana
terjadi peningkatan tekanan intratubular. Obstruksi ini juga dapat memicu gangguan tekanan
darah pada ginjal dan reaksi inflamasi yang mengakibatkan penurunan LFG.[3-6]

pemeriksaan penunjang, seperti:

Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar kreatinin dan ureum dalam darah.
Pemeriksaan urine dan pengukuran volume urine yang keluar.

Pencegahan

Cara untuk mencegah gagal ginjal akut adalah dengan menjaga kesehatan ginjal dengan
melakukan beberapa langkah di bawah ini:

 Mengonsumsi makanan sehat


 Membatasi asupan garam
 Menjaga berat badan ideal
 Mengontrol kadar gula darah
 Mengontrol tekanan darah
 Minum air putih dalam kadar yang cukup
 Membatasi konsumsi obat pereda nyeri
 Membatasi konsumsi minuman beralkohol
 Berhenti merokok
 Mengelola stres dengan baik
 Berolahraga secara teratur

Edukasi Pasien Gagal Ginjal Akut

Dalam proses pemulihan pasca gagal ginjal akut dan dengan melihat kondisi dari klinis
dan hasil laboratorium, ada kemungkinan diperlukan diet rendah kalium, rendah garam (natrium)
dan rendah fosfor[18].

Pasien yang telah dinyatakan dapat rawat jalan, disarankan untuk melakukan kunjungan kembali
sesuai dengan advis dari dokter spesialis, dan pemeriksaan yang dapat dilakukan minimal 3
bulan sekali adalah:

 emeriksaan darah: fungsi ginjal dan elektrolit


 Pemeriksaan urin: proteinuria

Pengecekan untuk komorbid lain yang mungkin seperti diabetes, hipertensi, dan profil lipid.
Pasien tidak perlu melakukan pengawasan klinis untuk gagal ginjal akut bila dalam jangka waktu
1 tahun tidak terdapat kejadian gagal ginjal akut dan komorbid telah diatasi.

Anda mungkin juga menyukai