DOSEN PEMBIMBING :
Wijanarko Heru P, S.Kep, Ns, M.HMH
DISUSUN OLEH :
1. Lutfiyatul M 8. Putri Puspitasari
2. Nataniel P.M 9. Rahmana Ulya
3. Niken Larasati 10. Selvy Irfoni K
4. Nikita Nur B 11. Sheila Pradita D
5. Nur Azizatul M 12. Valentia Becti W
6. Peni Gustina 13. Vera Maifita J
7. Putri Oktaviani 14. Yusuf Azwan
Terlampir
1. Kompor
2. Cobek
3. Pisau
4. Panci perebus air
5. Talenan
6. Garpu
F. PENGORGANISASIAN
Penyaji : Vera Maifita
Moderator : Selvy Irfoni
Observer : Putri Oktaviani
Fasilator : Nur Azizatul
G. URAIAN TUGAS
Moderator : Mengatur dan mengarahkan jalannya diskusi dengan peserta dan
pemimpin diskusi
Penyaji : Menyampaikan materi
Observer : Pengamat jalannya diskusi
Fasilitator : Membantu peserta diskusi untuk memahami tujuan dari pembuatan
jamu temulawak kunyit
H. SETTING TEMPAT
I. KEGIATAN
J. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. SAP sudah disusun
b. Media sudah disiapkan
c. Kontrak waktu sudah dilakukan
d. Tempat sudah dipersiapkan
2. Evaluasi proses
a. Waktu pelaksanaan sesuai rencana
b. 75% Audience (2 orang) hadir tepat waktu
c. 75% Audience (2 orang) mengikuti kegiatan sesuai kontrak
d. 50% Audience (1 orang) aktif bertanya
3. Evaluasi hasil
a. 50% Audience (1 orang) dapat menjelaskan ulang tentang pengertian Jamu
Temulawak Kunyit
b. 50% audience dapat menjelaskan cara pembuatan jamu temulawak kunyit
K. MATERI
I.DEFINISI JAMU TEMULAWAK KUNYIT
Jamu Temulawak Kunyit adalah minuman tradisional yang diolah dari beberapa
rempah, kemudian di ekstrak hingga menjadi minuman yang dapat di konsumsi.
Minuman ini berbahan dasar dari temulawak, kunyit dan madu.
Temulawak dan kunyit memiliki senyawa Kurkumin (zat pewarna kuning). Ketua
Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia
(PDPOTJI) DR (Cand) dr Inggrid Tania, M.Si, mengatakan, aktivitas kurkumin
bersifat antioksidan, anti peradangan, imunomodulator atau meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dengan cara meregulasi respon imun. Kemudian khasiat terkenal
lainnya juga bersifat hepatoprotektor atau melindungi fungsi hati, melalui mekanisme
kerjanya sebagai antioksidan yang dapat menangkal proses oksidasi oleh radikal
bebas.
1. 15 gr Temulawak, bakar
2. 15 gr Kunyit Putih, bakar
3. 15 gr Kunyit
4. 30 gr Alang-alang
5. 2 sdm Madu
6. 500 ml Air
Alat :
1. Kompor
2. Cobek
3. Pisau
4. Panci perebus air
5. Talenan
6. Garpu
Masyarakat tentu kurang paham seberapa banyak temulawak dan kunyit bisa direbus.
“Dosisnya, tergantung indikasi yang ingin kita capai meminum rebusan itu. Misalnya
upaya sifatnya promotif, pelihara kesehatan kebugaran vitalitas. Konsumsi bahan segar
ini terbatas ya. Tak mungkin minum 7,5 kilogram, enggak akan sanggup,” katanya
tertawa.
“Paling yang bisa kita konsumsi misalnya rimpangnya 30 gram, atau lebih sedikit 50
gram. Itupun rasanya sudah pahit kalau kebanyakan,” jelasnya.
Lalu untuk menambah cita rasa, biasanya seseorang menambahkan gula aren atau gula
Jawa dan madu. Hal itu boleh saja, kata dia, selama tak ada riwayat diabetes.
“Selama kita tak ada gangguan metabolisme gula, atau enggak ada diabetes boleh
tambahkan gula aren atau gula Jawa, dan memang nenek moyang kita memberi
dengan campuran itu dan itu aman,” tegasnya.
“Madu juga bisa dipakai menawarkan sedikit rasa pahit. Tapi kalau ada diabetes
sebaiknya tak mengonsumsi gula apapun ya. Walaupun indeks glikemik lebih rendah
ada efeknya. Madu masih debatable. Ada yang bilang iya boleh tapi ada yang bilang
tidak. Atau lebih aman tambahkan pemanis alami dari stevia,” tutupnya.