Dosen Pembimbing :
Endang Supriyanti, S.Kep, Ns, M.Kep
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa memberikan berkat
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Sehingga kita dapat menyelesaikan tugas
makalah dengan judul “Perawatan Untuk Populasi Rentan” pada mata kuliah Keperawatan
Bencana.
Dalam membuat dan menyelesaikan makalah ini, kami telah berusaha untuk mencapai hasil
yang maksimal, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan
kemampuan yang kami miliki, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.
Terselesainya makalah ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, kami mengucapkan
banyak terimakasih. Apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan dan
keterbatasan materi kami mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga makalah ini berguna dan
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai bencana telah menimbulkan korban dalam jumlah yang besar. Banyak
korban yang selamat menderita sakit dan cacat. Rumah, tempat kerja, ternak, dan peralatan
menjadi rusak atau hancur. Korban juga mengalami dampak psikologis akibat bencana,
misalnya; ketakutan, kecemasan akut, perasaan mati rasa secara emosional, dan kesedihan
yang mendalam. Bagi sebagian orang, dampak ini memudar dengan berjalannya waktu. Tapi
untuk banyak orang lain, bencana memberikan dampak psikologis jangka panjang baik yang
terlihat jelas misalnya depresi, psikosomatis (keluhan fisik yang diakibatkan oleh masalah
psikis) ataupun yang tidak langsung, seperti ; konflik, hingga perceraian.
Beberapa gejala gangguan psikologis merupakan respons langsung terhadap
kejadian traumatik dari bencana. Namun gejala-gejala yang lain juga akan menyusul,
ini adalah dampak tidak langsung dan bersifat jangka panjang yang dapat mengancam
berbagai golongan terutama kelompok yang rentan yaitu lansia, wanita hamil, anak-anak,
orang dengan penyakit kronis, disabilitas, dan sakit mental.
Dalam banyak kasus, jika tidak ada intervensi yang dirancang dengan baik, banyak
korban bencana akan mengalami depresi parah, gangguan kecemasan, gangguan stress pasca
trauma, dan gangguan emosi lainnya. Bahkan lebih dari dampak fisik dari bencana, dampak
psikologis dapat menyebabkan penderitaan lebih panjang, mereka akan kehilangan semangat
hidup, kemampuan sosial dan merusak nilai-nilai luhur yang mereka miliki.
Menurut Departeman Hukum dan Hak Asasi Manusia, kelompok rentan adalah
semua orang yang menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam menikmati standar
kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan berlaku umum bagi suatu masyarakat yang
berperadaban. Jadi, kelompok rentan dapat didefinisikan sebagai kelompok yang harus
mendapatkan perlindungan dari pemerintah karena kondisi sosial yang sedang mereka
hadapi. Konteks kerentanan merujuk kepada situasi rentan yang setiap saat dapat
mempengaruhi atau membawa perubahan besar dalam penghidupan masyarakat. Setiap
orang yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan
perlindungan lebih berkenan dengan kekhususannya. Kelompok masyarakat yang rentan
adalah lansia, wanita hamil, anak-anak, orang dengan penyakit kronis, disabilitas, dan sakit
mental.
Dalam konteks ini, kita akan membicarakan lebih rinci mengenai perawatan
kelompok rentan pra, saat dan pasca terjadinya bencana dalam makalah kami yang berjudul
“Perawatan Untuk Populasi Rentan”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pupulasi rentan lansia, wanita hamil, anak-anak, orang
dengan penyakit kronis, disabilitas, dan sakit mental?
2. Perawatan untuk populasi rentan?
3. Pemenuhan kebutuhan jangka panjang pada populasi rentan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pupulasi rentan lansia, wanita hamil, anak-
anak, orang dengan penyakit kronis, disabilitas, dan sakit mental
2. Untuk mengetahui perawatan pada populasi rentan
3. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan jangka panjang pada populasi rentan
D. Manfaat
Manfaat Penulisan makalah ini, untuk membantu para pembaca baik itu masyarakat maupun
tenaga kesehatan agar lebih memahami perawatan pada kelompok rentan karena hal tersebut
sangat penting dalam kehidupan sehari- hari dalam mitigasi bencana.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. Populasi Rentan
Menurut UU No 24/2007, pasal 55, ayat 2 Kelompok rentan dalam situasi
bencana adalah individu atau kelompok yang terdampak lebih berat diakibatkan
adanya kekurangan dan kelemahan yang dimilikinya yang pada saat bencana terjadi
menjadi beresiko lebih besar, meliputi: bayi, balita, dan anak-anak, ibu yang sedang
mengandung atau menyusui, penyandang cacat (disabilitas), dan orang lanjut usia.
Populasi rentan didefinisikan sebagai kelompok sosial yang memiliki risiko
atau kelemahan yang relatif tinggi sehingga merugikan kesehatan (Flakerud dan
Winslow, 1998; Stanhope dan Lancaster, 2004). Faktor resiko dibidang kesehatan
merupakan pendekatan di bidang epidemiologi yang terdiri dari triangel
epidemiologic yakni agen, host, dan lingkungan. Pada dasarnya populasi rentan
merupakan suatu kelompok dari populasi yang cenderung memiliki masalah
perkembangan kesehatan sebagai akibat dari paparan beberapa fakor resiko atau
memiliki kemungkinan kesehatan lebih buruk daripada kelompok yang lain
(Stanhope dan Lancaster, 2004).
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyarankan kepada para pembaca agar
memahami secara mendalam materi yang telah dipaparkan dalam makalah ini, karena
dalam kehidupan sehari-hari hal tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan taraf
hidup kelompok rentan.
DAFTAR PUSTAKA
Veenema, T.G. 2007. Disaster Nursing and Emergency Preparedness for Chemical, Biological,
and Radiological Terorism and Other Hazards (2nd ed.). New York, NY: Springer
Publishing Company, LLC.
Iskandar Husein, Perlindungan Terhadap Kelompok Rentan (Wanita, Anak, Minoritas, Suku
Terasing, dll) Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia, Makalah Disajikan dalam
Seminar Pembangunan Hukum Nasional ke VIII Tahun 2003, Denpasar, Bali, 14 - 18
Juli 2003
Farida, Ida. 2013. Manajemen Penanggulangan Bencana Kegiatan Belajar II: Keperawatan
Bencana pada Anak. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Farida, Ida. 2013. Manajemen Penanggulangan Bencana Kegiatan Belajar V: Keperawatan
Bencana pada Penyandang Cacat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.