Anda di halaman 1dari 18

PENTINGNYA, TUJUAN, MANFAAT & ETIKA, RUANG

LINGKUP K3 KEPERAWATAN
SERTA KEBIJAKAN K3 YANG BERKAITAN DENGAN
KEPERAWATAN DI INDONESIA

PERTEMUAN 1_K3_2018

Ety Nurhayati, S.Kp.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Mat

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


NAMA ANGGOTA
KELOMPOK

1.Kezia Irene Joseph (20170303028)


2.Nurlely (20170303017)
3.Ayu Windasari (201533003)
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu membedakan berbagai risiko dan hazard K3 pada pasien dan
perawat dalam setiap tahap pemberian asuhan keperawatan

POKOK BAHASAN
a. K3 dalam keperawatan : pentingnya, tujuan, manfaat & etika
b. Ruang lingkup K3 dalam keperawatan
c. Kebijakan K3 yang berkaitan dengan keperawatan di Indonesia
Pentingnya K3 Dalam Keperawatan
- Setiap pekerjaan/aktifitas selalu ada risiko kegagalan
- Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya
lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan,
kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber
cidera lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi,
gangguan psikososial dan ergonomi.
- Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan
kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan
perawatan kesehatan dan cuti sakit
- Kesehatan dan keselamatan karyawan penting dalam mendukung peningkatan mutu
kerja perawat
Tujuan K3 Dalam Keperawatan

Tujuan Kesehatan dan Keselamatan


Kerja (K3) adalah mencegah,
mengurangi bahkan menihilkan
risiko penyakit dan kecelakaan
akibat kerja (KAK) serta
meningkatkan derajat kesehatan
pekerja sehingga produktivitas
kerja meningkat (Suardi, 2007).
Dalam laporan Bureau Labor Statistics USA (2009) bahwa tingkat
kejadian hilang hari kerja di rumah sakit akibat cedera terpeleset (slip),
tersandung (trip) dan terjatuh (fall) (STF) adalah 38,2 per 10.000
karyawan rumah sakit. Dalam aktivitas pekerjaannya, tenaga kesehatan
di rumah sakit yang mengalami STF sering terjadi cedera yang serius
hingga berakibat : hari kerja hilang, produktivitas berkurang klaim
kompensasi yang mahal dan kemampuan berkurang dalam merawat
pasien
(NIOSH, 2010).
Manfaat Prosedur Kerja K3

• Perlindungan Tenaga kesehatan


• Memperlihatkan kepatuhan
pada peraturan dan undang-
Undang
• Mengurangi biaya
• Membuat sistem manajemen
yang efektif
• Meningkatkan kepercayaan dan
kepuasan Pelanggan
Etika dalam K3 Keperawatan
Otonomi (Autonomi)

Beneficence (Berbuat Baik)


Fidelity (Menepati janji)

Veracity (Kejujuran)

Justice (Keadilan)

Confidentiality (Kerahasiaan)

Accountability (Akuntabilitasi)

Non-maleficence (tidak merugikan)


RUANG LINGKUP K3 DALAM KEPERAWATAN

a. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja


yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja,
bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.
b. Aspek perlindungan dalam hyperkes
c. Penerapan hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan
hingga perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.
d. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut
bertanggung jawab atas keberhasilan usaha hyperkes.
Kesehatan kerja mempunyai karakter seperti berikut:

1. Sasarannya yaitu manusia


2. Berbentuk medis.
Keselamatan kerja mempunyai karakter seperti berikut:

1. Sasarannya yaitu lingkungan kerja


2. Berbentuk tehnik.
Status kesehatan seorang menurut blum ditetapkan oleh
empat aspek yaitu:

1. Lingkungan
2. Tingkah Laku
3. Pelayanan Kesehatan
4. Genetik
Kebijakan K3 Yang Berkaitan Dengan Keperawatan Di Indonesia

Kebijakan merupakan sebuah ketetapan atau serangkaian konsep dan


asas yang menjadi garis besar dan rencana dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan/kepemimpinan.

Kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja merupakan serangkaian


konsep dan asas yang menjadi garis besar dan rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan/kepemimpinan dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya bahaya kecelakan dan penyakit akibat kerja
dan menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani tenaga kerja menuju masyarakat sehat dan sejahtera.
Kebijakan K3 Yang Berkaitan Dengan Keperawatan Di
Indonesia:
1. Pemberi asuhan keperawatan
2. Penyuluh dan konselor bagi klien
3. Pengelola pelayanan keperawatan
4. Peneliti keperawatan
5. Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
6. Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
Kriteria Kebijakan K3:

1. Mencakup komitmen untuk peningkatan berkelanjutan


2. Didokumentasikan, diimplementasikan, dan dipelihara
3. Dikomunikasikan
4. Disosialisasikan.
5. Ditinjau ulang secara berkala
6. Berlandaskan perundang-undangan yang berlaku
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan, perumusan,
penetapan, dan penyebarluasan kebijakan K3 yaitu:

1. Singkat, mudah dimengerti, disetujui oleh manajemen tertinggi dan diketahui


oleh semua tenaga kerja dalam organisasi.
2. Pernyataan kebijakan harus diformulasikan dan dirancang dengan jelas agar
sesuai dengan organisasi.
3. Tertulis dan mencakup rencana organisasi untuk memastikan adanya K3.
4. Kebijakan dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan misi dan visi
organisasi sebagai suatu dokumen yang mencerminkan nilai-nilai
keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan.
5. Kebijakan ini sebaiknya dipajang di tempat kerja sebagai pengingat untuk
semua orang.
SEKIAN
DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai