Di susun Oleh :
Nur Hamidah
NIM. 0105.20.192
Iin
NIM. C.0105.20.191
M. Miraz
NIM. C.0105.20.077
CIMAHI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat
kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah
dan penuh manfaat.
Terima kasih kami kepada semua pihak yang telah banyak membantu
menyelesaikan makalah ini, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah
ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali, didalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-
kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal penyampaian kepada Dosen
Pembimbing serta teman-teman sekalian, yang kadang kala hanya mementingkan egoisme
pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk
lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa
yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil atau menyempurnakan lagi dan atau mengambil hikmah dari makalah
kami yang berjudul : TEORI KEPERAWATAN JEAN WATSON “HUMAN CARE IS
THE HEART OF NURSING” sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah
ada.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
BAB II TEORI KEPERAWATAN.................................................................................. 2
A. Biografi........................................................................................................... 2
B. Definisi dan Konsep Umum Teori................................................................. 2
C. Aplikasi dalam Keperawatan......................................................................... 10
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 12
A. Kesimpulan..................................................................................................... 12
B. Saran............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori keperawatan adalah usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai
fernomena dalam keperawatan (Steven, 1984). Untuk menjadi seorang perawat yang
baik tentunya perlu mengetahui dasar-dasar keperawatan. Selain, kita harus memiliki
dasar ilmu sains atau medis kita tentunya peerlu mengetahui teori dari keperawatan
tersebut, mengetahui perkembangkan teori dari awal hingga sekarang. Karena,
awalnya keperawatan berfokus pada kesembuhan fisik dari pasien atau klien. Sekarang
kita pun harus memperhatikan kondisi psikis merealisasikan konsep caring kepada
klien agar proses pemulihan segera selesai. Tetapi, pendekatan psikis terhadap klien
perlu proses atau adaptasi. Maka dari itu, disini akan dibahas model konsep dari teori
keperawatan yang dikemukakan oleh Sister Callista Roy tentang adaptasi dan konsep
caring oleh Jean Watson.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
TEORI KEPERAWATAN
A. Biografi
a. Pengertian
Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai person as a whole,
as a fully functional integrated self. Jean Watson mendefinisikan sehat sebagai kondisi
yang utuh dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan dengan tingkat
kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Dari beberapa konsep
sehat sakit di atas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip, antara lain:
1. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya
multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-
faktor yang mempengaruhi.
2. Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan seseorang untuk
beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
3. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik tertentu,
tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan
yang dinamis.
c. Teori Watson
3
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsure
teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki
empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar
biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan
fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan
psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi,
kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk
pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia adalah
makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental
dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa
sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan
status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan
penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
1. Carrative Factor
6
konsep yang lebih sesuai dengan evolusi teorinya dan arahnya di masa depan. Konsep
tersebut adalah “clinical caritas” dan “caritas processes”, yang dianggapnya lebih cocok
dengan ide-ide dan arah perkembangan teorinya (Watson,2004). Dimana clinical caritas
process terdiri dari yaitu.
Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam
konteks kesadaran terhadap caring.
Hadir dengan sepenuhnya dan mewujudkan serta mempertahankan sistem
kepercayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang dirawat.
Memberikan perhatian terhadap praktik-praktik spiritual dan transpersonal diri
orang lain, melebihi ego dirinya.
Mengembangkan dan mempertahankan suatu hubungan caring yang sebenarnya,
yang saling bantu dan saling percaya.
Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan posotif dan negatif
sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang
dirawat.
Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai
bangian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang artistic.
Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui
keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain.
Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun
nonfisik, lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki
keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian.
Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang penuh,
memberikan “human care essentials“, yang memunculkan penyusuaian jiwa, raga dan
pikiran, keholistikan dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan melibatkan
jiwa dan keberadaan secara spiritual.
Menelaah dan menghargai misteri spiritual, dan dimensi eksistensial dari kehidupan
dan kematian seseorang, “soul care” bagi diri sendiri dan orang yang dirawat.
Caring Occation menurut Watson (1988,1999) adalah kesempatan (mengenai tempat dan
waktu) pada saat perawat dan orang lain datang pada saat human caring dilaksanakan, dan
dari keduanya dengan fenomena tempat yang unik mempunyai kesempatan secara bersama
datang dalam moment interaksi human to human. Bagi Watson (1988, 1999) bidang yang
luar biasa yang sesuai dengan kerangka refensi seseorang atau perasaan-perasaan yang
dialami seseorang, sensasi tubuh, pikiran atau kepercayaan spiritual, tujuan-tujuan,
harapan-harapan pertimbangan dari lingkungan, arti persepsi seseorang kesemuanya
berdasar pada pengalaman hidup yang dialami seseorang, sekarang atau masa yang akan
datang. Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga
perlu memahami kesadaan dan kehadiranya dalam moment merawat dengan pasiennya,
lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh
perawatan dan tindakan yang dilakukan keduanya, dengan demikian akan menjadi bagian
dari pengalaman hidupnya sendiri. Caring occation bisa menjadi transpersonal jika
memungkinkan adanya semangat dari keduanya (perawat dan pasien) kemudian adanya
kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan kemampuan–kemampuan untuk
berkembang (Watson 1999 , pp. 116-117).
1. Keperawatan
8
Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.
Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”.
Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun
negative.
Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil
keputusan.
Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi
mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
2. Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran, jiwa dan
raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi sehat-
sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan dan selfdetermination.
3. Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri
dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan perawat.
Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal
caring. Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu.
Watson mengatakan 7 asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut yaitu :
1. Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya secara
interpersonal.
2. Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan
manusia tertentu.
3. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga.
4. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga
menerima akan jadi apa dia dikemudian.
9
5. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi
yang ada, dan disaat yang sama membiarkan seseorang untuk memilih tindakan yang
terbaik bagi dirinya saat itu.
6. Caring lebih ”healthogenic” daripada curing.
7. Praktik caring merupakan sentral bagi keperawatan.
1. Pengkajian
Pengkajian meliputi: tindakan pengamatan, melakukan identifikasi, dan menelaah
masalah yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi literature.
Untuk dapat menelaah dan memprediksi suatu masalah dengan baik
sesuai kerangka kerja yang telah dibuat, maka perlu menggali lebih
dalam pengetahuan yang terkait secara konseptual.
Dalam pengkajian juga mencakup formulasi hipotesis mengenai hubungan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah.
Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari variable-
variable yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.
2. Perencanaan
Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan bagaimana
variabel-variabel dapat diuji atau diukur.
Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu pada rencana asuhan
keperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah dikumpulkan &
sesuai.
10
3. Intervensi
Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan.
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan sebuah metoda dan proses untuk menganalisa hasil
pelaksanaan inter-vensi dari setiap masalah yang ada.
Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan generalisasi
terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau kejadian yang mungkin akan terjadi untuk
mendorong teori keperawatan secara umum didasarkan pada studi pemecahan
masalah.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dr. Watson adalah seorang sarjana keperawatan Amerika yang lahir di West
Virginia dan sekarang tinggal di Boulder, Colorado sejak tahun 1962.
Jean Watson mendefinisikan sehat sebagai kondisi yang utuh dan selaras antara
badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang
dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Jean Watson dalam memahami konsep
keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak
ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.
B. Saran
Sikap caring harus dipraktekan dalam kehidupan sehari hari, agar prilaku
caring dapat tumbuhn secara alami dalam jiwa perawat. Dalam menghadapi klien
perawat akan dengan mudah memberikan asuhan kepeperawatan apabila mempunyai
sifat ini. Oleh karena itu perawat disarankan agar faham tentang prilaku caring.
DAFTAR PUSTAKA
13