Anda di halaman 1dari 10

TEORI LEVINE

TEORI LEVINE & EMPAT KONSEP POKOK


Levine menekankan kebutuhan dalam memandang individu sebagai makhluk holistik yang termasuk
individu sebagai makhluk yang kompleks. Dia mendefinisikan perawatan berdasarkan pada ketergantungan/
hubungan manusia dengan orang lain. Besarnya ketergantungan ini membuatnya merencanakan empat
prinsip konservasi yakni kebutuhan energi dan pemakaiannya, integritas sosial, integritas struktur, integritas
personal. Manusia tergantung pada yang lain pada semua aspek kehidupan, makanan, keamanan, rekreb
bbbbbbbbb b asi dan penghargaan. Levine mengharapkan seorang perawat :
1.

mengetahui kekomplekan interaksi

2.

mendukung dalam mempertahankan atau memulihkan hubungan saat klien mengalami gangguan
kesehatan.

Keseimbangan yang normal berubah saat sakit dan klien akan berusaha mengatasi stress nya dan
menunjukkan perubahan pola tingkah laku dan fungsi. Seorang perawat harus mempersepsikan
pertanggung jawaban dalam membantu klien untuk mengadaptasi perubahan kearah cara pemeliharaan
kesehatan yang positif. Pengaruh masyarakat atau lingkungn dalam teori Levine sangat penting. Inti dari
definisi teori Levine bahwa perawatan adalah interaksi antara manusia, ia menggunakan konsep adaptasi
dan peningkatan respon tubuh melalui pendekatan sistem.

TEORI LEVINE DAN PROSES KEPERAWATAN


Teori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen proses perawatan. Menurutnya harus
selalu mengobservasi klien, memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan perencanaan dan mengevaluasi.
Semua tindakan ini bertujuan untuk membantu klien. Menurutnya dalam perawatan klien, perawat dan
klien harus bekerja sama.
Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga kemampuan klien terbatas
untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data, perencanaan, implementasi atau semua fase dari posisi
ketergantungan. Klien membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi terhadap gangguan
kesehatannya. Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya kemampuan partisipasi klien dalam
perawatan.Dalam fase pengkajian, klien dikaji melalui dua metoda yaitu interview dan observasi. dalam
pengkajian berfokus pada klien, keluarga, anggota lainnya, atau hanya mempertimbangkan penjelasan dari
mereka dalam membantu memecahkan permasalahan kesehatanklien. Hal ini juga mempengaruhi kesiapan
klien dalam menghadapi lingkungan eksternal. Menurut Levine, jika anggota keluarga membutuhkan suatu
perjanjian maka keluarga harus menjadi sasaran pengkajian. Dalam pengkajian menyeluruh, perawat
menggunakan empat prinsip teori Levine yang disebut pedoman pengkajian. Perawat menitik beratkan pada

keseimbangan energi klien dan pemeliharaan integritas klien. Kemudian perawat mengumpulkan sumber
energi klien yaitu nutrisi, istirahat (tidur), waktu luang, pola koping, hubungan dengan anggota
keluarga/orang lain, pengobatan, lingkungan dan penggunaan energi yakni fungsi dari beberapa sistem
tubuh, emosi dan stress sosial dan pola kerja. Juga data tentang integritas struktur klien yaitu pertahanan
tubuh, struktur fisik, integritas personal (sistem diri klien) yakni keunikan, nilai, kepercayaan dan integritas
sosial yakni : proses keputusan dari klien dan hubungan klien dengan orang lain serta kesukaran dalam
berhubungan dengan orang lain atau masyrakat.
Setelah mengumpulkan semua data, perawat menganalisa data secara menyeluruh. Analisa ini
mencerminkan keseimbangan kekuatan dan kelemahan dari diri klien pada empat area pengkajian (prinsip
konservasi). Analisa ini juga membutuhkan pengumpulan data lebih banyak. Dalam menganalisa, konsep
dan teori dari disiplin lain juga sama penekanannya.Dalam fase perencanaan dimasukkan tujuan akhir.
Proses perawatan menekankan kualitas dari aktivitas klien dan perawat. Bagaimanpun, Levine tidak secara
khusus mengidentifikasikan atau menekankan kebutuhan sebagai tujuan akhir. Kesimpulannya mutu adalah
sangat penting diaplikasikan dalam teori ini untuk mencapai tujuan klinik. Dasar dari pendapat ini adalah :
Posisi ketergantungan dari klien sebagai akibat dari sakit atau bantuan kesehatan yang membutuhkan
bantuan perawatan.Tanggung jawab perawat untuk memonitor kondisi klien dalam mengatur keseimbangan
antara intervensi keperawatan dan partisipasi klien dalam perawatan. Perawat sebagai individu harus
melibatkan klien dalam aktivitas pengkajian dasar dan kemampuan partisipasi klien dalam mencapai tujuan
akhir. Tujuan harus mencerminkan usaha membantu klien untuk beradaptasi dan mencapai kondisii sehat.
Dalam fase perencanaan, perawat harus menetapkan tujuan :
1.

Menetapkan strategi yang dipakai untuk perencanaan.

2.

Menentukan tingkat perencanaan yang harus dikembangkan untuk mencapai tujuan.

Levine menyatakan perawat harus mempunyai dasar pengetahui praktis, kemudian tahapan dari
perencanaan perawatan harus berdasar dari prinsip, hukum, konsep, teori, dan pengetahuan tentang diri
manusia. Dalam mengembangkan perencanaan perawat harus meningkatkan kemampuan partisipasi klien
dalam perencanaan perawatan dan mengidentifikasi tingkat partisipasi klien. Selama fase perencanaan
perawat boleh konsul dengan team kesehatan lain. Pelaksanaan dari perawatan disebut implementasi.
Perawat harus mengawasi respon klien. Data dikumpulkan kemudian dipakai dalam fase evaluasi. Selama
fase evaluasi perawat bertanggung jawab untuk memberikan perawatan kepada klien. Teori Levine
menyatakan bahwa :
1.

Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.

2.

Intervensi perawat mendorong adaptasi klien.

3.

Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk melakukan tindakan perawatan.

4.

Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan intervensi perawatan yaitu
tentang pengobatan atau support.

Bagaimana teori Levine berfokus pada orang per orang, berorientasi pada waktu sekarang maupun masa
yang akan datang, dan klien dengan gangguan kesehatan membutuhkan intervensi perawatan.
REFERENSI :
Dwidiyanti, Mediana. 1998. Aplikasi Konseptual Keperawatan. AKPER DEPKES : Semarang.

TEORI BETTY NEUMAN


Betty Neuman mandefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik dan
pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang
dinamis dan fisiologis,sosiokultural dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka.
Sebagai sistem terbuka manusia berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang
digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatuyang mempengaruhi
(intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang
berasal dari luar diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien untuk
menciptakan lingkungan yang aman,yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang didasari maupun yang
tidak didasari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat merusak sistem.
Model Neuman mencakup stressor intrapersonal,interpersonal dan ekstrapersonal. Neuman meyakini bahwa
keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membanyu individu,
keluarga dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat
mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang
mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder,
dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktorfaktor resiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada
penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada
gejala-gejala yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip
dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor melalui
pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama. B. HISTORIS
PERSPEKTIF BETTY NAUMAN Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara
dan merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6
tahun dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman tentang
perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien.Pekerjaan ibunya
sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan. Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat
melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan
sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta

adiknya. Adanya program wajib militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah
keperawatan.Neuman lulus program diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman
menerima gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat
serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA. Tahun 1985 Neuman
menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan
bed side nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas
termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric
suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967, 6 bulan setelah
mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya
sebagai guru, dosen, penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman
dan keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan program
pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia yang pertama kali
mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American Association of Marriage & Family
Therapy dan tetap melakukan praktek konseling. Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu
ada permintaan lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan wawasan
tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman
1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek diatas
secara holistic.Setelah 2 tahun dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi ( 1982,1989, 1995) BAB
II PEMBAHASAN A. Pengertian Model konseptual betty neuman ini memberi penekanan pada penurunan
stres dengan cara memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat: Fleksibel Normal Resisten Intervensi
diarahkan terhadap ketiga garis pertahanan tesebut yang terkait dengan tiga level prevensi. B.
Perkembangan Sistem Model Neuman Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara
pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi
aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara
dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal
maupun eksternal. Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien
dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai
suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi
individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai
disiplin keilmuan. Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu
berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor,
baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguangangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa
potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi. C. Konsep Utama Dan Definsi
Teori Model Neuman. Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan. Yang termasuk
dalam konsep mayor menurutnya adalah : 1. Tekanan Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar

pandangan Neuman tentang tekanan yaitu : Intra Personal : Secara individu atau perorangan. Inter
Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang lain lebih dari satu. Ekstra Personal : Di luar
individu 2. Struktur Pokok Sumber Energi Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas. 3. Tingkat
Ketahanan Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan. 4. Garis Normal Pertahanan Tingkatan
kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal. 5. Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan. 6. Tingkat Reaksi Tindakan yang muncul
akibat dari pengaruh tekanan. 7. Intervensi Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul. 8.
Tingkat-Tingkat Pencegahan Dibagi menjadi : a. Pencegahan primer Sebelum terjadi tindakan b.
Pencegahan sekunder c. Ketika terjadi tindakan d. Pencegahan tersier : Adaptasi atau pengaruh kerusakan
9. Penyesuain Kembali Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra personal
dan ekstra personal. D. Keyakinan dan Tata Nilai Model ini menginteraksi 4 variabel yang menunjang dalam
keperawatan komunitas atau keluarga yaitu: Aspek Fisik Aspek Psikologi Aspek Sosial Aspek Kultural
dan Spiritual Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam lingkumgan yang
dinamis. Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman tentang 4 konsep utama yang terkait dengan
keperawatan keluarga adalah sebagai berikut: 1. Manusia Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu
mencari keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel: fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spritual. 2. Lingkungan Yaitu meliputi semua faktor internal
dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien. 3. Sehat Suatu kondisi
terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor. 4. Kepeawatan Intervensi keperawatan
bertujuan untuk menurunkan stressor melalui pencegahan primer, sekunder dan tertier. E. Model Betty
Neuman Dalam Lingkungan Komunitas Atau Keluarga Model konseptual dari Neuman memberikan
penekanan pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan
untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu : v Intervensi
yang bersifat promosi Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat
fleksibel yang berupa : a. Pendidikan kesehatan. b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar
yang dapat dilakukan klien dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan. v Intervensi
yang bersifat preventif a. Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu : Deteksi dini gangguan
kesehatan Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll b. Memberikan zat kekebalan pada klien
yang bersifat individu misalnya : konseling pra nikah. v Intervensi yang bersifat kuratif Dilakukan apabila
garis pertahanan terganggu. v Intervensi yang bersifat rehabilitatif Dilakukan seperti pada upaya kuratif
yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu. Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif
untuk gagguan pada garis pertahanan resisten dapat berupa: a. Melakukan prosedur keperawatan yang
memerlukan kepakaran perawat. Misal: melatih klien duduk atau berjalan b. Memberikan konseling untuk
penyelesaian masalah. c. Melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektor untuk penyelesaian
masalah. d. Melakukan rujukan keperawatan atau non keperawata bisa lintas program dan lintas sektor. F.
Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh

dua faktor utama, yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan : a. Pengkajian b. Diagnosis keperawatan komunitas atau
keluarga c. Perencanaan d. Pelaksanaan e. Evaluasi 1. Pengkajian Yang perlu dikaji pada komunitas atau
kelompok adalah : v Care atau inti v Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas a. Perumahan.
Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor
bagi penduduk. b. Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuannya. c. Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di
lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress. d. Politik dan kebijakan pemerintah terkait
kesehatan. Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di
berbagai bidang termasuk kesehatan. e. Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini
gangguan atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi. f. Sistem komunikasi. Sistem komunikasi
apa saja yang tersedia dan dapat dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan
terkait dengan gangguan penyakit. g. Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan
apakah sesuai dengan upah minimum regional, dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan ditujukan
pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi masing-masing. h. Rekreasi.
Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah terjangkau komunitas atau tidak. 2.Diagnosis
keperawatan komunitas dan kelompok Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap
stressor yang ada. Selanjutnya dirrumuskan dalam 3 komponen : P ( problem atau masalah ) E ( etilogi
atau penyebab) S (symtom atau menifestasi/ data penunjang) 3. Perencanaan Perencanaan yang dapat
dilakukan adalah : a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler b. Lakukan
demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda
gangguan penyakit kardiovaskuler melalui pemeriksaan tekanan darah d. Lakukan kerja sama dengan ahli
gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi yang berisiko e. Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat
pemerintah setempat untuk memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor f.
Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan 4. Pelaksanaan Perawat bertanggung jawab untuk
melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang sifatnya : a. Bantuan untuk mengatasi masalah
gangguan penyakit kardiovaskuler di komunitas b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini
sehat melaksanakan peningkatan kesehatan c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah
gangguan penyakit kardiovaskuler d. Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas. 5. Evaluasi dan penilaian a. Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah
dilakukan intervensi b. Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit. G. Mengintegrasikan
Model Sistem Neuman dengan Konsep Duka Cita Model Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk
menjelaskan kerangka konsep duka cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem klien, yaitu :
fisiologis, psikilogis, rohani, perkembangan, dan sosial budaya, dapat digunakan untuk menguraikan atribut
dari duka cita. Kehilangan di masa lalu dapat dijelaskan sebagai sebuah stressor, dan akibat dari duka cita
diartikan sebagai suatu proses yang serupa dengan konsep Neuman yaitu rekonstitusi. Intervensi untuk
membantu klien dalam menghadapi pengalaman duka cita dapat dikatagerikan sebagai upaya pencegahan

primer, sekunder, dan tersier (Reed,2003). Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan
konsep duka cita dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul
sebelumnya. Dalam terminologi Neuman, kejadian di masa lalu merupakan stressor, dan dalam kasus duka
cita, stressor adalah perasaan kehilangan. Perasaan kehilangan mugkin bersifat intra-personal (misalnya :
kehilangan salah satu anggota badan. Kehilangan peran atau fungsi), interpersonal (misalnya : berpisah
dengan pasangannya, anak, atau orangtua), atau ekstra-personal (misalnya : hilangnya pekerjaan, rumah,
atau hilangnya limgkungan yang dikenal).Neuman (1995) menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat
didasarkan pada dua hal, yaitu : kekuatan stressor dan banyaknya stressor. Modifikasi terhadap respon duka
cita diidentifikasi sebagai kombinasi dari beberapa pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi
oleh banyak faktor yang terdiri dari hubungan antara orang yang berduka dengan objek yang hilang, sifat
alami dari kehilangan, dan kehadiran sistem pendukung (support system). Faktor-faktor lain memiliki efek
yang kuat pada perasaan duka cita, seeperti penglaman individu yang sama sebelumnya,kepercayaan
spiritual dan budaya yang dianut. Penjelasan mengenai modofikasi respon duka cita sama halnya dengan
gagasan Neuman mengenai interaksi antar variabel (fisik, psikologis, sosial budaya, perkembangan , dan
rohani). Kombinasi beberapa variabel yang unik pada diri seseorang (pengalaman sebelumnya dengan duka
cita, nilai-nilai, kepercayaan spiritual, status fisiologis, batasan sosial budaya, dan yang lainnya) dapat
dibandingkan dengan variabel-variabel yang menyusun garis pertahanan normal (normal lines of defense)
dan garis perlawanan. Masing-masing garis pertahanan dan garis perlawanan memodifikasi pada tingkatan
tertentu dimana stressor mempumyai efek yang negatif pada diri seseorang. Garis pertahanan normal
membantu sistem klien untuk menyeduaikan dengan stres akibat kehilangan ; garis perlawanan bertindak
sebagai kekuatan untuk membantu klien kembali ke kondisi yang stabil. Faktor yang lain, seperti
pengalaman individu sebelumnya dengan perasaan kehilangan dan duka cita, budaya, dan kepercayaan
religius menjadibagian dari struktur dasar individu. Garis pertahanan dan perlawanan melindungi struktur
dasar dari gangguan stres yang menimpa individu (Reed, 1993). H. Analisa 1. Analisis Internal Asumsi
didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan, beberapa tipe asumsi, tetapi asumsi dengan
banyak kesesuaian antara implisit dan explicit . Secara garis besar asumsi diidentifikasi Neuman sebagai
berikut : a. Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal. b. Beberapa tipe stressor
mungkin dalam garis keseimbangan individual ( garis pertahanan normal ). Stressor alamiah mungkin
berdampak keluar yang mana seseorang mungkin menggunakan garis pertahanan yang flexible. c. suatu
waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis pertahanan normal. d. Garis
pertahanan flexible adalah system reaksi yang digunakan untuk pertahanan stressor, ketika garis pertahanan
flexible tidak dapat digunakan untuk pertahanan stressor, stressor mempengaruhi keseimbangan seseorang.
e. Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu yang normal. f. Kesakitan adalah
hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi, sosio budaya dan perkembangan status. g. Pencegahan
utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor resiko berhubungan dengan stressor. h. Pencegahan
sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi. i. Pencegahan tersier berhubungan dengan
adaptasi atau hasil rekontruksi Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien

dalam intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat dari sebuah model yang
spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien, contoh seorang terapi fisik mungkin
mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau tolong maka intervensi spesifik akan diatur dari
pengetahuan. Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien mempunyai nilai dan
usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan professional klien lebih baik mempunyai respon yang
besar untuk status kesehatan ini. Tambahan, perawatan kesehatan professional adalah dapat membantu
klien mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat. Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman,
tetapi dapat diasumsikan hanya untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun mengasumsikan
konssep yang original dalam terminology klien. Dia berharap akan meluaskan. Dia percaya mereka
menampilkan yang lebih baik dalam system yang lain. Asumsi untuk system perawatan kesehatan yang lebih
besar yaitu komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman melaporkan dari Ontorio Canada
dan propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk praktek perawatan kesehatan masyarakat dalam
system model Neuman, yang mana sukses dalam implementasi ( Neuman, komunikasi personal ). 2. Analisis
Konsep Keperawatan menurut Neuman Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor
pontensial kaitannya dengan penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor lingkungan. Tujuan
Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien, membantu klien untuk mengurus diri yang mana hal
hal sebagai persyaratan untuk mencapai tahap kesehatan yang optimum. Memfasilitasi kesehatan yang
optimum untuk pasien melalui memperkuat atau memelihara stabilitas system klien. Sehat adalah keadaan
baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada rentang negentrophy paling besar ke entrophy maksimum.
Saat semua bagian pada klien berada dalam keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan
untuk bertemu, kesehatan optimal tercapai. kesehatan adalah juga energi. Manusia terdiri dari Fisiologi,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan
garis perlawanan. Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan. Lingkungan
adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi klien dan system klien. Tiga type
lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan , lingkungan yang diciptakan. Stressor adalah
bagian dari lingkungan, lingkungan internal berisi dalam batas system klien. Lingkungan eksternal berisi
kekuatan-kekuatan diluar system klien. Lingkungan yang diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak
disadari klien terdiri dari struktur komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan system klien yang terancam atau manifestasi aktual respon
terhadap stressor Proses Keperawatan Neuman menggambarkan 3 langkah fokus : diagnosa keperawatan,
tujuan keperawatan dan hasil. Intervensi keperawatan adalah intervensi yang diidentifikasi oleh Neuman,
yaitu tiga komponen tipologi intervensi : tahap pencegahan primer, sekunder dan tersier. Rekontitusi
merupakan bagian dari tahap pencegahan tersier. 3. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep a. Kekuatan
o Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam semua penjelasan tentang teori
sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat
dengan tantangan tantangan untuk pertimbangan o Model system Neuman lebih flexible bias digunakan
pada area keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan b. Kelemahan o Model Sistem Neuman

dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik o
Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih dirasakan belum ada
perbedaan yang jelas o Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat klien, padahal
hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan Keperawatan I. Contoh Kasus Sebuah
keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama mereka. Sang ibu telah mengandung 2
bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa
dipertahankan. Oleh karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibunya Pada kasus di atas,
perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu
berduka karena calon bayinya tidak bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan
terhadap kehamilan yang telah ditunggu-tunggu(kehilangan intrapersonal), atau barangkali merasa bersalah
kepada anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai harapan mereka (kehilangan ekstrapersonal). Ketika
kita akan menentukan tingkat pengaruh kehilangan pada diri seseorang, kita juga harus mengkaji dampak
dari perasaa kehilangan tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka mengatasi mengatasi
kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai kehilangan. Secara umum kita akan
mengkaji fungsi dari masing-masing garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan,
dan struktur dasar. Pengkajian harus meliputi banyak aspek, meliputi : aspek fisiologis, spiritual, psikologis,
perkembangan, dan sosial budaya. Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan
interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji. Siapakah anggota keluarga
yang dapat memberikan dukungan positif?. Apakah sistem pendukung secara kultural dapat diterima oleh
pasangan trsebut?. Setiap orangtua akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung pada struktur dasar
yang dimilikinya. Sebuah penelitian telah membuktikan adanya perbedaan respon berdasarkan jender
terhadap perasaan kehilangan pada masa perinatal, maka respon terhadap pengalaman duka cita bagi
masing-masing orang tidak akan sama termasuk rentang waktu pemulihannya pun berbeda. Perbedaan
dalam proses duka cita tentu akan memberikan stres tambahan diantara para orangtua.Selanjutnya, faktortaktor ekstrapersonal berpotensi memberikan dampak bagi mereka. Setelah dilakukan pengkajian secara
menyeluruh, selanjutnya tahapan perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang
sama. Perangkat penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdampak secara khusus pada aspek-aspek
fisiologis, psikologis rohani, sosial budaya, dan perkembangan. Misalnya aspek sosial budaya akan
mempengaruhi jenis intervensi yang bisa diterima oleh keluarga. Kehilangan pada masa perinatal
merupakan suatu pengalaman yang sangat pribadi bagi banyak orang. Pemahaman mengenai arti dari
pengalaman pribadi akan sangat membantu petugas kesehatan untuk menentukan intervensi yang spesifik
dan terbaik. Intervensi terhadap gangguan fisiologis yang dapat menghalangi proses rekonstitusi bisa juga
diberikan tergantug kondisi klien, misalnya perubahan pola tidur, nutrisi, dan sebagainya. Selanjutnya,
perawat perlu mempertimbangkan aspek perkembangan seseorang dari perasaan berduka. Intervensi yang
sesuai untuk ibu muda primigravida tentunya akan sangat berbeda dengan ibu yang telah memiliki anak
sebelumnya. BAB III KESIMPULAN Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum
dan memandang keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap stressor dan lingkungan.

Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual. Intervensi
keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini
digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan keperawatan.
Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapat memberikan
pedoman bagi kita dalam pengembangan perangkat penilaian dan pengukuran yang lebih spesifik, andal
(reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model
keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk menila konsep-konsep yang
menarik perhatian bagi profesi perawat. Sudut pandang yang holistik seperti itu penting sekali digunakan
bila perawat berhadapan dengan variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut,
marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan keperawatan. Dalam praktik pelayanan keperawatan,
penggunaan model keperawatan akan membantu perawat dalam mendefinisikan area penilaian dan
memberikan pedoman untuk menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah
riset keperawatan, maka model konseptualakan membantu dalam menyusun struktur yang logis dan
konsisten dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode,
dan indikator pengukuran. Sebab banyak dari konsep-konsep keperawatan yang justru menggunakan atau
dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain. Seharusnya, kita dapat mendeskripsikan suatu terminologi
dengan perspektif ilmu keperawatan. Reformulasi informasi hasil penelitian kedalam model keperawatan
dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih mudah
mempelajari dan memahami manusia beserta aplikasinya.
DAFTAR PUSTAKA Mubarak, wahid iqbal,SKM.2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: CV.
Sagung Seto http://mataharibersinar.com

Anda mungkin juga menyukai