Anda di halaman 1dari 3

Katharine Kolcaba

(Theory Comfort)

A. Biografi

Katharine Kolcaba lahir di Cleveland, Ohio pada tahun 1944. Pada tahun 1965, ia
memperoleh diploma Keperawatan dari Sekolah Keperawatan Rumah Sakit St. Luke,
kemudian lulus dari Sekolah Keperawatan Frances Payne Bolton di Case Western Reserve
University pada tahun 1987. Pada tahun 1997, Kolcaba memperoleh gelar Ph.D. dalam
Keperawatan, dan menerima Certificate of Authority sebagai Spesialis Keperawatan Klinis.
Pendidikannya berspesialisasi dalam Gerontologi, Intervensi Akhir Kehidupan dan Perawatan
Jangka Panjang, Studi Kenyamanan, Pengembangan Instrumen, Teori Keperawatan, dan
Penelitian Keperawatan.

B. Teori Comfort (1994, 2001)

Pada tahun 1994 Katharine Kolcaba, ahli teori perawat kelas menengah Amerika,
mengembangkan Teori Comfort berdasarkan perawatan yang diamati atau diberikan. Dia
bekerja di Ruang Operasi, perawatan jangka panjang, perawatan di rumah, dan spesialisasi
medis/bedah. Teori comfort didasarkan pada 3 konsep: (a) Relief, (b) ease, dan (c)
transcendence; dan 4 ranah: (a) fisik, (b) psikospiritual, (c) sosiokultural, dan (d) lingkungan.
Jenis Comfort:

 Relief – keadaan terpenuhinya kebutuhan kenyamanan tertentu.


 ease – keadaan tenang atau puas.
 Transcendence – keadaan di mana seseorang dapat mengatasi masalah atau rasa sakit.

Konteks di mana Comfort terjadi:

 Fisik – berkaitan dengan sensasi tubuh, mekanisme homeostatis, fungsi imun, dll.
 Psikospiritual - berkaitan dengan kesadaran internal diri, termasuk harga diri,
identitas, seksualitas, makna dalam hidup seseorang, dan hubungan yang dipahami
seseorang dengan tatanan atau makhluk yang lebih tinggi.
 Lingkungan – berkaitan dengan latar belakang eksternal pengalaman manusia (suhu,
cahaya, suara, bau, warna, furnitur, lanskap, dll.)
 Sosiokultural – berkaitan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan masyarakat
(keuangan, pengajaran, tenaga kesehatan, dll.) Juga dengan tradisi keluarga, ritual,
dan praktik keagamaan.

Dalam model tersebut, keperawatan digambarkan sebagai proses pengkajian kebutuhan


kenyamanan pasien, pengembangan dan implementasi rencana asuhan keperawatan yang
tepat, dan evaluasi kenyamanan pasien setelah rencana asuhan dilaksanakan. Keperawatan
meliputi penilaian kebutuhan kenyamanan yang disengaja, desain tindakan kenyamanan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan penilaian ulang tingkat kenyamanan setelah
implementasi. Penilaian dapat bersifat objektif, seperti observasi penyembuhan luka, atau
subjektif, seperti menanyakan pasien apakah dia merasa nyaman.
C. Kontribusi Katharine Kolcaba untuk Teori Keperawatan: Teori Kenyamanan

Kenyamanan bantuan biasanya datang dalam bentuk manajemen nyeri melalui obat-obatan.
Ketika obat diberikan, pasien memiliki rasa lega dari rasa sakit. Kemudahan kenyamanan
lebih difokuskan pada lingkungan dan keadaan psikologis pasien. Misalnya, setelah masalah
kecemasan ditangani dan ditangani, pasien merasa nyaman. Akhirnya, kenyamanan
transendensi datang ketika pasien mampu mengatasi tantangan yang terjadi dalam perawatan
dan pemulihan.

Dalam teori ini, peran perawat adalah menilai kebutuhan kenyamanan pasien dan membuat
rencana asuhan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ketika kebutuhan
kenyamanan pasien berubah, intervensi perawat juga berubah. Melalui metode ini, perawat
dapat memastikan pasien mereka dirawat dengan baik, dan mereka merasa nyaman. Jika
pasien merasa nyaman, dia akan merasa lebih baik secara emosional dan mental, yang akan
membantu pemulihan.

Anda mungkin juga menyukai