Anda di halaman 1dari 4

INTEGUMENT NORMAL

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini sering kali merupakan bagian sistem organ
yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat dan produknya.

1. Kulit
Struktur kulit sangat kompleks, elastis dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks,
ras, dan lokasi tubuh. Warna kulit bermacam-macam, misalnya warna terang, pirang, kuning, sawo
matang, dan hitam, merah muda pada telapak kaki dan tangan, serta kecoklatan pada genital eksternal
orang dewasa. Kelembutan kulit bervariasi, tebal, tipis, dan elastisitasnya. Kulit tersusun atas 3 lapisan
utama, yaitu Epidermis, Dermis, Subkutis/sub dermis.
A. Epidermis
Epidermis adalah salah satu lapisan kulit yang terletak paling luar. Fungsinya beragam, mulai dari
menjaga tubuh dari kuman dan zat berbahaya, menentukan warna kulit, hingga memproduksi sel-
sel tertentu yang berperan penting untuk kesehatan tubuh.
Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel :

1) Stratum Corneum
Terdiri dari sel skuamosa yang sangat tipis; mengandung keratinosit.
2) Stratum Lucidum
Terdiri dari keratinosit yang bersih, tidak berinti dan tidak jelas batas antar selnya; sel
berisi materi seperti gel (eleidin) yang akan diubah menjadi keratin; eleidin-lemak
berikatan dengan protein untuk menghambat masuk/keluarnya air; pada kulit tipis lapisan
ini tidak ada.
3) Stratum Granulosum
Proses keratinisasi dimulai dari lapisan ini. Terdiri dari 2-4 lapis sel yang berisi granul
(keratohyalin) yang dibutuhkan untuk pembentukan keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar
enzim lysosom yang tinggi, inti sel tidak ada dan berdegenerasi. Pada kulit tipis lapisan ini
tidak ada.
4) Stratum Spinosum, tempat sel epitel dan epidermal
Terdiri dari 8-10 lapis sel yang berbentuk tidak teratur (polyhedral). Sel pada lapisan ini
kaya akan RNA yang menginisasi sintesis protein untuk produksi keratin.
5) Stratum Basale
Terdiri dari 1 lapis sel kolumnar yang dapat mengalami mitosis aktivitas regenerasi sel
berpindah dari lapisan terbawah ke paling atas.

Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum
merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan
Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi
menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri,
mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen
melanin yang memberi warna pada kulit.
Berdasarkan dari jenis sel penyusunnya, epidermis mengandung 4 jenis sel :
 Keratinosit : sel epidermis yang sedang dalam pembentukan keratin, paling banyak di
epidermis
 Sel langerhans : (seperti makrofag yang berasal dari sumsum tulang) penting dalam
pembentukan imunitas
 Sel granstein : berperan dalam penyajian antigen kepada sel T, berperan dalam sistem
imunitas
 Melanosit : sel pembentuk pigmen melanin
B. Dermis
Lapisan ini jauh lebih tebal daripada epidermis, terbentuk oleh jaringan elastik dan fibrosa padat
dengan elemen selular, kelenjar, dan rambut sebagai adneksa kulit. Dermis terdiri dari :
 Pars papilaris, yaitu bagian yang menonjol ke dalam epidermis, berisi ujung serabut saraf
dan pembuluh darah.
 Pars retikularis, yaitu bagian bawah dermis yang berhubungan dengan subkutis, terdiri atas
serabut penunjang kolagen, elastin, dan retikulin.
Dasar lapisan dermis ini terdiri atas cairan kental asam hialuronat, kondroitin sulfat, dan sel-sel
fibroblast. Kolagen muda bersifat lentur namun dengan bertambahnya umur menjadi stabil dan
keras. Retikulin mirip dengan kolagen muda. Elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf,
mudah mengembang dan elastis. Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung
saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak.
Fungsi Dermis selain sebagai alat ekskresi adalah sebagai organ penerima rangsangan, pelindung
terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan membunuh bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu
tubuh. Reseptor yang terdapat dalam dermis ialah :
 Reseptor sentuhan
 Reseptor Suhu atau termoreseptor
 Reseptor tekanan
Kelenjar yang terdapat dalam dermis ialah :
 Kelenjar keringat (Sudorifera)
 Kelenjar sebum/minyak (Sebasea)
C. Subkutan
Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas :
 Jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak didalamnya
 Sel lemak merupakan sel bulat, dan besar.
Lapisan sel lemak : panikulus adiposa, berfungsi sebagai cadangan makanan dan sebagai bantalan.
Vaskularisasi kulit, terdiri dari :
 Retikularis / pembuluh darah
 Pleksus superfisialis di bagian atas dermis
 Pleksus profunda di bagian subkutan.

2. Rambut
Rambut terdiri atas :
a. Akar rambut : bagian yang terbenam –
b. Batang rambut : bagian yang di luar kulit
Tipe rambut :
a. Lanugo yang halus, tidak mengadung byk pigmen pada bayi
b. Rambut terminal yang kasar, banayk pigmen, mempunyai medula
Pada orang dewasa, selain rambut kepala terdapat juga rambut : Kelopak mata, ketiak, kemaluan,
kumis, dan janggut. Pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon androgen (seks). Ada rambut halus yang
terdapat di badan, dahi, atau leher disebut rambut velus. Rambut mudah dibentuk dengan mempengaruhi
gugus disulfida, misalnya dengan pemanasan atau bahan kimia. Rambut sehat mempunyai struktur elastis,
tidak mudah patah atau terlepas dari akarnya, berkilap, dengan kontur rata mulai dari akar sampai ke
ujung rambut.

3. Kuku

Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum ) yang menebal. Bagian kuku :
 Akar kuku (nail root )
 Badan kuku (nail plate), bagian kuku yang terletak di atas jairngan lunak ujung jari
 Yang menonjol ke depan jari (kuku bebas)
a) Nail wall : kulit di atas akar kuku agak menonjol
b) Nail groove : alur kuku yang terdapat di sisi badan kuku
c) Eponikium : stratum korneum yang menutupi dinding kuku melebar ke atas sebagian badan kuku
yang sering terlihat agak putih (lanula)
d) Hiponikium : stratum korneum di bawah ujung kuku bebas dan menutupi sebagian ujung jari
e) Bagian proksimal kuku : bagian ke arah akar kuku
f) Bagian distal : bagian ke arah ujung kuku bebas

4. Kelenjar Keringat
Keringat merupakan bagian dari fungsi ekskresi dan termoregulasi (pengaturan panas tubuh), serta
mengandung air, elektrolit, garam, sisa-sisa karbohidrat, glukosa, protein, dan asam laktat. Derajat
keasaman keringat berkisar antara 4,0- 6,8. Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat
menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar (vasodilatasi). Melebarnya pembuluh kapiler akan
memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan
keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di
permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi.
Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah (dingin), kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler
di kulit menyempit (vasokonstriksi). Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air.
akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami
kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus (bagian dari otak).
Kelenjar keringat (glandula sudorifera), ada 2 :
a. Kelenjar ekrin yang kecil-kecil, terletak dangkal di dermis, sekret encer, terdapat di seluruh
permukaan (telapak tangan, kaki, dahi dan ketiak), mekanisme diatur oleh saraf kolinergik
b. Kelenjar apokrin, yang lebih besar terletak lebih dalam, sekretnya lebih kental, fungsi kelenjar ini
belum jelas, dipengaruhi oleh saraf adrenergik.

DATAR PUSTAKA

Bariroh, Dahyatul. 2020. “Sistem Integumen”. Universitas Muhammadiyah.


https://onlinelearning.uhamka.ac.id/pluginfile.php/524618/mod_resource/content/1/Sistem%20Integumen
%20Manusia%20-%20D4%20-%202021.pdf. Diakses pada 09 Desember 2021 pukul 21.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai