Anda di halaman 1dari 40

Teori Middle range

dalam keperawatan
(Kolkaba, Pender,
mercer )
By: andre p depeda
Teori Middle range dalam
keperawatan
 Middle-range theory dikemukakan oleh sosiolog amerika Robert
Merton dalam ‘Social theory and social Structure’ (1957) untuk
menghubungkan pemisah diantara hipotesis-hipotesis terbatas
dari studi empirisme dan teori-teori besar yang abstrak.

 TeoriMiddle Range yang merupakan level kedua dari teori


keperawatan.

 Teori Middle Range cukup spesifik untuk memberikan petunjuk


riset dan praktik, cukup umum pada populasi klinik dan
mencakup fenomena yang sama.
2.1  Definisi Middle Range Theories
 Middle range theories dapat didefinisikan sebagai
serangkaian ide/ gagasan yang saling berhubungan
dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu
pada realitas keperawatan (Smith dan Liehr, 2008).
Lanjutan…
 Teori Middle-Range memiliki hubungan yang
lebih kuat dengan penelitian dan praktik.
Hubungan antara penelitian dan praktik menurut
Merton (1968), menunjukkan bahwa Teori Mid-
Range amat penting dalam disiplin praktik,

 Teori ini menjelaskan fenomena spesifik dan telah


diuji dalam penelitian dan digunakan untuk
memandu praktek keperawatan
Kesimpulan
 teori ini menjelaskan fenomena spesifik dan telah
diuji dalam penelitian dan digunakan untuk
memandu praktek keperawatan.

 Kajian analis teori transendensi diri menjelaskan


bagaimana penuaan atau mendorong kerentanan
manusia melampaui batas-batas untuk intra pribadi
focus pada makna kehidupan.
Ciri-ciri Middle Range Theory
 Menurut Meleis A.I. (1997)

 ·      Ruang lingkup yang terbatas


 ·      Memiliki sedikit abstrak
 ·      Membahas fenomena / konsep yang lebih spesifik
 ·      Merupakan cerminan praktik (administrasi, klinik, pengajaran)

 c.     Menurut Whall (1996)

 ·      Konsep dan proposisi spesifik tentang keperawatan


 ·      Mudah diterapkan bias diterapkan pada berbagai situasi
 ·      Proposisi bias berada dalam suatu rentang hubungan

sebab akibat
Kegunaan Middle Range Theory

a) Dalam bidang praktik dan penelitian mudah


diaplikasikan dan cukup abstrak secara ilmiah.
Tingkatnya menengah diorganisasi dalam lingkup
terbatas, variable terbatas, serta dapat diuji secara
langsung.
b) Mampu menstimulasi dan mengembangkan
pemikiran rasional dari penelitian.
c) Membimbing dalam penilitian variable dan
pernyataan dalam penelitian.
d) Membantu praktik dengan memfasilitasi pemahaman
terhadap perilaku klien
Tokoh-tokoh middle range theory
 1. Ramona T. Mercer (Peran Maternal – Menjadi Seorang Ibu/
kebidanan )
 2. Katharine Kolcaba(Teori Kenyamanan)
 3. Pamela G.Reed (Teori Self Transendensi //)
 4. Carolyn L Wiener (Teori Trajektori Sakit)
 5. Cheryl Tatano Beck, DNSc, CNM, FAAN ((Teori Depresi
Pospartum)
 6. Merle Helaine Mishel.(Teori Ketidakpastian dalm Penyakit)
 7. Phil Barker (
 8. Kristen Swanson (Theory of Caring )
 9. Shirly M. Moore (Teori EOL //Teori Hidup damai di akhir)
Katharine Kolcaba
( Teori Kenyamanan )

 Kenyamanan adalah pengalaman yang diterima


oleh seseorang dari suatu intervensi. Hal ini
merupakan pengalaman langsung dan menyeluruh
ketika kebutuhan fisik, psikospiritual, sosial, dan
lingkungan terpenuhi (Peterson & Bredow, 2008).
tiga jenis pemikiran logis
menurut kolcaba
 Kolcaba mengembangkan Teori Kenyamanan melalui tiga jenis
pemikiran logis antara lain:

 1. Induksi

 Induksi terjadi ketika penyamarataan dibangun dari suatu


kejadian yang diamati secara spesifik. Di mana perawat dengan
sungguh-sungguh melakukan praktek dan dengan sungguh-
sungguh menerapkan keperawatan sebagai disiplin, sehingga
mereka menjadi terbiasa dengan konsep Implisit atau eksplisit,
terminologi, dalil, dan asumsi pendukung praktek mereka.
Lanjutan…
 2.Deduksi
 Deduksi adalah suatu format dari pemikiran logis
di mana kesimpulan spesifik berasal dari prinsip
atau pendapat yang lebih umum; prosesnya dari
yang umum ke yang spesifik.
Lanjutan..
 3.
Retroduksi
 Retroduksi adalah suatu format pemikiran untuk
memulai ide. Bermanfaat untuk memilih suatu
fenomena yang dapat dikembangkan lebih lanjut
dan diuji. Pemikiran jenis ini diterapkan di (dalam)
bidang di mana tersedia sedikit teori.
Teori kenyamanan terdiri atas tiga tipe,
 Teori kenyamanan terdiri atas tiga tipe, yaitu :

 (1) relief: kondisi resipien yang membutuhkan penanganan spesifik


dan segera,

 (2) ease: kondisi tenteram atau kepuasan hati dari klien yang
terjadi karena hilangnya ketidaknyamanan fisik yang dirasakan
pada semua kebutuhan,

 (3) transcendence: keadaan dimana seseorang individu mampu


mengatasi masalah dari ketidaknyamanan yang terjadi.
7 komponen utama dalam teori
kenyamanan menurut kolcaba

1. Health Care Needs


 Kebutuhan akan sebuah pelayanan kesehatan
sebagai suatu kebutuhan akan kenyamanan, yang
dihasilkan dari situasi pelayanan kesehatan yang
stressful. Parameter dari kebutuhan ini adalah
tersampaikanya dan dapat dirasakan oleh pasien
rasa kenyamanan akan kebutuhan edukasi dan
dukungan kebutuhan akan kosneling financial dan
Intervensi
Lanjutan …
2. Confort
 Dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dialami oleh
penerima yang dapat didefinisikan sebagai suatu
pengalaman immediate yang menjadi sebuah kekuatan
melalui kebutun akan keinginan, ketenanga, dan
kemmapuan lebih.

3. Comfort measures
 Intervensi yang senaja di rancang untuk meningkatkan
kenyamanan klien atau keluarga
Lanjutan..
4. Enhanced Comfort
 Meningkatkan kenyamanan terus menerus dengan melakukan intervensi
kenyamanan secara konsiten dan terus menerus, sampai klien akan
mencapai kesehatan yang diinginkan dalam mencari kesembuhan.

5. Intervening variables
 Adalah fakto positif ataupun negative yang sedikit sekali dapat dikontrol
oleh perawat atau institusi tetapi berpengaruh langsung kesuksesan
rencan intervensi kenyamanan. Variable ini meliputi : usia, sikap ,status
emosional, support keluarga, financial dan kebiasan pola kesehatan.
Lanjutan…
6. Health Seeking Behavior (HSBs)
 Adalah perilaku pasien atau keluarga yang terlibat secara sadar
atau tidak sadar , menggerakan mereka kearah kesejahteraan.
HSBs ini dapat berasal dari ekternal ( aktivitas yg terkait
pecarian kesehatan ). Internal ( penyembuhan dari diri sendiri)

7. Institusional integrity
 Adalah konidisi sarana perawat kesehatan yang menyeluruh ,
jujur , professional dan beretika. Contoh pelayanan kesehatan
di rumah sakit atau home care
TEORI Nola J. pender ( teori
promokesehatan )
 Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah
teori model keperawatan Nola j pender, model promosi
kesehatan ini merupakan sebuah teori yang menggabungkan
2 teori yaitu Teori Nilai Harapan (Expectancy value)
dan Teori Kognitif Social (Social Cognitive).

 Teori Pender tentang model promosi kesehatan ini konsisten


dan berfokus pada pentingnya promosi dan pencegahan
kesehatan untuk dilakukan guna peningkatan kesehatan klien
atau masyarakat yang lebih baik dan optimal.
Lanjutan…
 Health promotion model
 Suatu cara untuk menggambarkan interaksi manusia
dengan lingugan fisik dan interpersonalnya dalam
berbagai dimensi

Terbagi atas dua


1. Niai pengharapan ( expectancy value )
2. Teori pembelajaran sosial ( social cognitive theory )
Teori Health Promotion Model (HPM)
menurut nola J Pender
 1.Theory Of Reasoned Action & Theory Of
Planned Behavior

 Teoriini berasumsi bahwa perilaku adalah suatu


kemauan dibawah control bukan sebagai hambatan
untuk menunjukkan perilaku
Lanjutan
 2. Social Congnitive Theory ( Self – Efficacy )
 pendekatan teori yang menjelaskan perilaku
manusia. Dengan perspektif individu merupakan
adanya suatu kekuatan pada dirinya bukan control
yang otomatis pada stimulus eksternal.
lanjutan
3. The Theory Of I nterpersonal Behavior

 Sebuah model perilaku meliputi afektif dan


psikologis dalam kekuatan habit yang
menerangkan perilaku ini merupakan factor yang
memberikan perhatian dalam model- model
perilaku lain.
 4.  Cognitive Evalusioan Theory

 Motivasi manusia adalah dasar dari sebuah


susunan dalam kebutuhan psikoligisnya : dari
penentuan dirinya, kompetensi dan hubungan
interpersonal
 5. 
The Interaction Model Of Chen Health
Behavior

 Model interaksi kesehatan klien berfokus pada


karakteristik klien dan factor eksternal pada klien
untuk menyediakan keterangan secara
komprehensif pada tindakan langsung pada
pengurangan resiko dan promosi kesehatan.
Kesimpulan Teori PHM ( health
promotion model (nola J Pender)
 1. Theory Of Reasoned Action & Theory Of Planned Behavior ( reaksi perilaku
manusia terhadap proses kesehatan dan rencana akan kesehatan )

 2.  Social Congnitive Theory ( Self – Efficacy )( kesiapan keadaan sosial akan
pendidikan kesehatan )

 3. The Theory Of I nterpersonal Behavior ( kesiapan perubahan sikap seseorang akan


pendidikan kesehatan )

 4.  Cognitive Evalusioan Theory ( evaluasi hasil


 pembelajaran penyuluhan kesehatan )

 5.  The Interaction Model Of Chen Health Behavior ( kesiapaan sesorang akan
penerimaan akan perubahan kesehatan )
 6. Cognitive Evalusioan Theory

 Motivasi manusia adalah dasar dari sebuah


susunan dalam kebutuhan psikoligisnya : dari
penentuan dirinya, kompetensi dan hubungan
interpersonal
Sacara kesimpulan teori pender
Mengandung dua model teori
1. Teori harapan ( expectancy value)
Seperti : keinginan belajar seseorang karena ingin
berubah dan berharap sembuh

2. Teori kognitif sosial ( social cognitive theory )

Seperti perubahan cara /pola berfikir dan perubahan


pola
Teori Ramona T. Mercer
( teori keperawatan maternal
dan peran )

 Teori Mercer Maternal Role Attainment

 Pada awal risetnya, mercer berfokus pada perilaku


dan kebutuhan ibu menyusui, ibu dengan penyakit
post partum, ibu yang melahirkan bayi dengan
cacat dan ibu dengan usia muda
Tujuan teori ramona
 Untuk memberikan dukungan selama hamil untuk
mengurangi lemahnya efek lingkugan dan
dukungan sosial serta kurangnya kepercayaan diri.
 ada dua teori
 1. efek stress antepartum
 2. pencapaian peran ibu
1. efek stress antepartum

Adalah komplikasi dari resiko kehamilan atau


kondisi berisiko tinggi dan peristiwa atau
pengalaman atau perdagangan negative dari hidup
seorang wanita
Faktor yg berhubungan dengan efek stress
antepartum

 1. hubungan interpersonal
 2. peran keluarga
 3. komplikasi dari risiko kehamilan dan
pengalaman negtaive dari hidup
 4. dukungan sosial
 5. rasa percaya diri
 6. gangguan rasa takut, depresi dan keraguan .
Efek stres antepartum terhadap lingkungan dan
fungsi keluarga pada ibu hamil
 Ibu hamil resiko kehamilan tinggi atau komplikasi
kehamilan tinggi yang termasuk atau dirawat
dirumah sakit mengalami fungsi keluarga yang
kurang optimal
 Ibu hamil dengan risiko rendah ( usia kehamilan
anatara 24-34 minggu ) mengalami fungsi
keluarga yang optimal.
2. Pencapaian peran ibu
 Adalah proses interaksi dan perkembangan yang
terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu dimana
ibu menjadi dekat atau akan terjadi ikatan kasi
dengan bayinya
Penekanan dari teori ramona t mercer
 Menjadi seorang ibu berarti mengambil suatu
identitas baru
 Mengambil suatu identitas baru mencakupsutu
pemikirab kembali seara menyeluruh dan
mengidentifikasikan kembali mengenai dirinya
sendiri ( mercer 1989 )
Tahapan dalam peran menjadi seorang
ibu
 1. anticipatory
 2. formal
 3. informal
 4. personal
Faktor yg mempengaruhi dalam
pencapaian peran ibu
Faktor ibu Faktor bayi
1. Umur ibu pada waktu 1. Tempramen ( bayi yg
melahirkan anak sering menangis dan
pertama diam )
2. Status kesehatan ibu 2. Kesehatan bayi ( bayi
3. Perilaku yg sakit lebih rewel )
4. Meisahkan ibu dan
anak secepatnya
Faktor pendukung pencapaian peran
ibu
 1. emosional support
 2. informational support
 3. physical support
 4. appraisal support
Faktor dalam masa adaptasi
 1. disruption phase
 2. achievement phase
 3. reorganisation phase
 4.physical recovery phase
APLIKASI Teori Middle range dalam
keperawatan
 Peran perawat profesional dalam melaksanakan peran dan fungsinya
harus berpedoman pada teori dan model keperawatan, sesuai dengan
situasi kondisi dan masalah yang dihadapi.

 Teori keperawatan ini dimaksudkan untuk memberikan arah dan


pedoman pelaksanaan praktik keperawatan. Pada kondisi awal,
kombinasi dari model dan teori keperawatan dapat dipertimbangkan,
tetapi dengan menerapkan perbedaan ini, maka fokus dan konsekuensi
praktik keperawatan yang dilakukan akan berbeda juga.

 Pengggunaan sebuah teori dan model keperawatan secara konsisten,


akan memudahkan analisa atau evaluasi keefektifan teori dan model
keperawatan tersebut. Dari evaluasi ini diharapkan memudahkan
dalam pemberian kritik dan masukan dalam pengembangan suatu
teori.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai