Anda di halaman 1dari 13

Your Picture Here

Potensial Listrik
Pada berbagai
Keadaan Sel
Transduksi Sinyal ;
Potensial Membran Istirahat
Depolarisasi
Hiperpolarisasi
Potensial Aksi

Your Picture Here


KELOMPOK 2 :
Afrizal Muhdana
Andi Nurul Ramadhani Novtalya Labi Mambea
Anisa Khaerunnisa
Boki Nursaifa Nur Aisyah M. Asbanu
Desi Riska Ananda
Gebby Arifki Ramadhan
Halimah Isyfahani Khaerunnisa
Mahdania
Transduksi sinyal mencakup pengubahan
sinyal dari satu bentuk ke bentuk lain dalam
sel. Akhirnya, respon terjadi sebagai hasil dari
Transduksi sinyal awal. Sinyal-sinyal kimia dapat berupa
protein, asam amino, peptida, nukleotida,
sinyal steroid, dan gas. Sebagian besar sinyal bersifat
hidrofilik sehingga tidak dapat melewati
membran (contohnya protein, asam amino,
dan peptida). Beberapa sinyal bersifat
hidrofobik dan mampu melalui membran
untuk memulai respon (contohnya hormon
steroid). Sinyal-sinyal tersebut diproduksi
oleh signal cell dan dideteksi oleh protein
reseptor pada sel target.
Menurut sifat stimulator/ligand,
transduksi sinyal dibagi menjadi 2,
yaitu:

01 Reseptor Intraseluler 02 Reseptor di Membran sel


Ligandnya merupakan Ligandnya tidak bisa larut
senyawa yang dapat larut dalam lipid, jadi tidak bisa
dalam lipid. Oleh karena itu menembus membran sel.
ia bisa langsung menembus Tetapi karena ada reseptor
membran sel lalu masuk ke di membran sel, jadi ia
dalam sel menuju menempel di di reseptor
reseptornya yang ada di tersebut
dalam sel.
Secara singkat langkah-langkah transduksi
sinyal adalah:

1)    Sintesis molekul sinyal oleh sel yang memberi sinyal.


2)    Pelepasan molekul sinyal oleh sel yang memberi
sinyal.
3)    Transpor sinyal oleh sel target.
4)    Pengikatan sinyal oleh reseptor spesifik yang
menyebabkan aktivasi reseptor tersebut.
5)    Inisiasi satu atau lebih jalur transduksi sinyal intrasel.
6)    Peubahan spesifik fungsi, metabolisme, atau
perkembangan sel.
7)    Pembuangan sinyal yang mengakhiri respon sel.
Pengubahan sinyal di dalam sel dapat
terjadi sebagai berikut:

1)    Sinyal molekul ekstrasel berikatan dan mengaktifkan protein atau glikoprotein
membran sel. Molekul protein yang diikat reseptor akan mengaktifkan: a) protein
kinase, b) enzim penguat yang menggiatkan second messengers.
2) Second messengers, berperan:
a)    Mengubah kegiatan enzim, khususnya protein kinase
b)    Meningkatkan ion kalsium intrasel
c)    Menggiatkan kanal ion tertentu
Fosforilasi protein atau kegiatan ion kalsium mengubah fungsi sel sebagai respon sel.
Sedangkan protein yang dimodifikasi ion kalsium dan proses fosforilasi akan
mengontrol:
1)    Enzim-enzim metabolik.
2)    Kontraksi otot dan pergerakan sitoskeleton.
3)    Protein yang mengatur kegiatan gen dan sintesis protein.
4)    Transport membran dan kegiatan protein reseptor.
Potensial aksi sesungguhnya tejadi di seluruh
membran sel, hal ini didasarkan oleh adanya
perbedaan konsentrasi ion natrium dan kalium antara
intra-seluler dan ekstra-seluler. Perbedaan gradien
konsentrasi ion tersebut
dipertahankan oleh adanya suatu enzim pada
membran sel yang disebut dengan enzim Na-K ATPase
atau dalam istilah lainnya disebut pompa Na-K. Pompa
POTENSIAL NaK ini bekerja dengan cara mentranfer tiga ion

AKSI Natrium keluar sel serta 2 ion Kalium ke dalam sel.


Gradien konsentrasi ini menyebabkan adanya
potensial positif di luar membran sel dan potensial
negatif di dalam sel. Perbedaan potensial
membran ini disebut sebagai Resting Membrane
Potential. Sitoplasma sel memiliki potensial listrik
sebesar -60 hingga -80 mV diabandingkan dengan
cairan ekstraseluler.5
Potensial Membran Istirahat
Sinyal pada sel-sel saraf disampaikan melalui sinyal listrik. Sinyal listrik ini dapat terjadi karena ada
perbedaan muatan di dalam dan di luar sel. Perbedaan muatan ini dapat diukur menggunakan voltmeter
yang terhubung dengan elektroda pembanding dan mikroelektroda perekam (lihat Gambar 1). Pada
keadaan istirahat kanal ion tertutup, ion yang tersebar di sepanjang membran dapat diprediksi dengan
mudah. Konsentrasi Na+ diluar sel 10 kali lebih besar dari pada di dalam sel dan konsentrasi K+ di
dalam sel lebih besar daripada di luar sel. Sitosol mengandung anion konsentrasi tinggi dalam bentuk
ion fosfat dan protein yang terionisasi negatif. Pada keadaan ini (istirahat) muatan di dalam sel lebih
negatif daripada di luar dan beda potensialnya sebesar -70 mV. Nilai ini disebut dengan potensial
istirahat membran. Kebocoran kanal ion dapat terjadi yang memungkinkan ion Na+ masuk ke dalam sel
atau ion K+ keluar dari sel, namun hal ini dapat diatasi oleh pompa Na+/K+ yang menjaga agar potensial
membran selalu terjaga.
Depolarisasi

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada keadaan normal beda


potensial antara sitosol dan cairan ekstraseluler akan selalu berada
dalam kesetimbangan pada kisaran -70 mV. Meskipun demikian,
pada keadaan tertentu dapat terjadi perubahan. Sebagai contoh,
stimulus tertentu mengakibatkan terbukanya kanal ion Na+
membuat ion Na+ yang ada di luar sel berdifusi ke dalam sel akibat
gradien konsentrasi menyebabkan muatan pada sel berangsur-
angsur berubah menjadi positif dan pada suatu saat potensial
membran mencapai +30 mV. Fenomena ini disebut dengan
depolarisasi, yang secara harafiah diartikan bahwa potensial
mengarah pada nol.
Repolarisasi

Ketika potensial mencapai +30 mV, kanal ion K+


terbuka mengakibatkan ion K+ berdifusi keluar sel
sehingga potensial menurun menuju ke potensial
istirahat membran. Fenomena ini disebut dengan
repolarisasi, yang berarti bahwa potensial kembali
pada -70 mV atau kembali ke membran istirahat
potensial.
Hiperpolarisasi

Hiperpolarisasi adalah keadaan di mana


potensial membran menjadi lebih rendah
daripada potensial istirahat membran. Hal ini
dapat terjadi ketika ion K+ keluar dari dalam
sel atau masuknya ion negatif ke dalam sel
(cth. ion Cl-).
Mekanisme
potensial
aksi
Peristiwa setelah adanya stimulus -
Propagasi depolarisasi - repolarisasi ini terjadi
sepanjang sel saraf dengan tujuan untuk
Potensial menyampaikan pesan dari neuron afektor -
Aksi efektor atau sebaliknya. Ketika terjadi
depolarisasi sel saraf pada satu segmen
menyebabkan terbukanya kanal ion Na+
pada segmen selanjutnya. Sementara pada
segmen tersebut terjadi repolarisasi karena
kanal K+ terbuka maka pada segmen
selanjutnya terjadi depolarisasi akibat
masuknya ion Na+. Begitu seterusnya
hingga impuls sampai pada ujung sel saraf
TERIMA KASIH !

Anda mungkin juga menyukai