DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 10
1. REFORTINUS ZEGA
2. ANNA ASAL NIAT LASE
3. SABRAN HADI
4. MARY LOWRENZA SAMOSIR
DOSEN PEMBIMBING:
T.A 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat-Nya,kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan I dengan judul Penghantar Impuls didalam Tubuh dan Transmisi
Sinaps : Potensial and Plate, Pembentukan Excitarory Post Synaptic Potensial
(EPSP) dan Inhibitory Post Synaptic Potensial (IPSP) ini tepat pada waktunya.
Akhir kata, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
demi penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 10
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi
yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh
bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.
Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera. Pengolah
rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk
menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
TINJAUAN TEORITIS
Sistem saraf adalah sekumpulan serabut sel-sel saraf atau neuron -neuron.
Sel-sel ini merupakan sel-sel dengan prosesus percabangan yang panjang (
serabut saraf) yang dapat mengirimkan impuls saraf.
Neuron adalah sel-sel komplek. Neuron terdiri atas badan sel yang
mempunyai nukleus yang dikelilingi oleh protoplasma dan dilapisi oleh membran
sel. Neuron mempunyai tiga dasar :
1. Neuron sensori
Neuron ini membawa impuls yang berisikan informasi dari organ indera
tubuh ke SSP. Neuron ini mempunyai serabut perifer yang panjang yang
berlanjut dengan serabut sentral.
2. Neuron konektor
Neuron ini merupakan neuron terbanyak. Neuron tersebut menghubungkan
dan mengaitkan aktivitas neuron motorik dan sensorik.
3. Neuron motorik
Neuron ini membawa impuls menjauh dari SSP ke otot dan kelenjar tubuh.
(Cambbridge Communication Limited, Anatomi Fisiologi-edisi 2)
2.3 SINAPS
Cela sinaps merupakan hubungan antara satu sel saraf dengan sel saraf yang
lain tempat terjadinya pemindahan impuls . dalam susunan saraf pusat hanya ada
sinaps interneural biasa, disingkat sinaps. Hubungan antara neuron ini dijumpai
dalam berbagai bentuk keanekaragaman gelembung sinaps, morfologi membran
dan hubungan antara membran. (Drs. H. Syaifuddin, AMK., Anatomi Fisiologi
untuk Mahasiswa Keperwatan-edisi 3)
Pada sinaps kimia hal ini tidak mugkin terjadi sebab antara sel presinaps
dan postsinaps terdapat celah yang besar sehingga tidak mungkin potensial aksi
dari presinaps dapat langsung menimbulkan potensial aksi postsinaps.pada
sinaps kimia ini potensial aksi presinaps meningkatakan jumlah neuotransmiter
yang dilepas, hal ini akan memengaruhi membran sel postsinaps sehingga terjadi
aksi hiperpolarisasi sel postsinaps. (Drs. H. Syaifuddin, AMK., Anatomi
Fisiologi untuk Mahasiswa Keperwatan-edisi 3)
Dua bentuk utama potensial sinaptik bergantung pada arah pengaliran ion-
ion apakah membran postsinaptik akan mengalami depolarisasi sehingga timbul
potensial eksitasi postsinaptik. Berdasarkan interaksi antara sinapsi eksitasi dan
inhibisi maka kompetensi untuk pengendalian potensial membran pada berbagai
neuron akan terjadi.
Setiap saat terdapat perubahan potensial pada membran sel potensial. Ini
disebut sebagai potensial postsinaps. Bergantung pada jenis potensial pada sel,
dapat terjadi excitatory postsinaptic potensial (EPSP) dan inhibitory postsinaptic
potensial (IPSP). Eksitasi post sinaptik, potensial yang terdapat dalam sel
postsinaps berupa depolarisasi (proses netralisasi keadaan polar) yang besar
sangat dipengaruhi oleh jumlah neurotransmiter yang dilepas oleh sinaps.
Inhibisi postsinaptik, potensial yang terdapat pada postsinaps berupa
hiperpolarisasi yang besarnya sangat dipengaruhi oleh jumlah neurotransmiter
yang dilepas oleh presinaps. (Drs. H. Syaifuddin, AMK., Anatomi Fisiologi
untuk Mahasiswa Keperwatan-edisi 3)
Sumber Gambar : http://kokopra.blogspot.co.id/2013/04/mekanisme-proses-
penghantaran-implus.html
Suatu impuls saraf dapat terjadi karna membran plasma dari sel saraf
bersifat semipermeabel sehingga hanya dapat dilewati oleh ion-ion tertentu.
Pada membran plasma, protein secara aktif menstranpor ion-ion tertentu dari
satu sisi membran kesisi lain yang lain.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
1. Gibson, John. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
2. Limited Communication Cambridge. 1998. Anatomi Fisiologi. Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
3. Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
4. Sudjadi Bagod. 2007. Biologi Sains untuk Kehidupan.Yudhistira : Jakarta
5. Pearce, Evelyn C.2013. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta
BARANG BUKTI