DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
1. MOH.TAUFIK MANTO 2119004
2. SYAFIRA RULMADANI 2119009
3. YULIUS BULU 2119003
4. ZHADELLA R. ABDULLAH 2119001
5. SAMUEL DEDI 2119007
6. AVELINUS PUTRA JAYA ANTAS 2119006
7. ADRIANUS JERATU 2119005
8. ICA INAKU 2119008
9. YUSTINA NOVARIA JENOLITA 2119002
10. MARIA OCTAVIANTRY NONA ALTRIKS 2119010
11. URSULA ANGELISTA 2119011
12. ENO LORIAN 2119012
13. SARIYANTI SOFIA LENDE 2119014
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2019
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul: Prinsip-Prinsip Pendekatan Secara Holistik Dalam Konteks Keperawatan
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Perumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Holistic Care 3
1. Pengertian Holistic Care----------------------------------------- 3
2. Sejarah Holistic Care 3
3. Perawatan Holistic Care 4
4. Macam-macam Cabang Penyembuhan Holistic Care--------- 5
5. Teknik Pengobatan/penerapan Holistic Care------------------- 7
6. Motto Klinik Holistic Care--------------------------------------- 8
B. Holisme 8
C. Humanisme 9
1. Pengertian Humanisme 9
2. Ciri-ciri teori Humanisme---------------------------------------- 10
A. Kesimpulan 11
B. Kritik dan Saran 11
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata holistik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai pengertian “ciri
pandangan yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih penting dari
pada satu-satu bagian dari suatu organisme”.Berdasarkan pengertian kata holistik diatas maka
istilah “pelayanan yang holistik‟ adalah pelayanan yang bersifat menyeluruh, tidak terbagi-
bagi. Pelayanan yang memandang, memahami, mendekati dan memperlakukan manusia
sebagai satu keseluruhan yang utuh. Ini merupakan sebuah pengakuan bahwa hakikat
manusia adalah memang terdiri atas unsur-unsur dan aspek-aspek yang berbeda-beda
(multidimensional), namun demikian kepebagian itu tidak dipahami sebagai yang bersifat
dikhotomis (dapat dipisah-pisahkan atau saling dipertentangankan) ataupun hirarkis
(seolaholah ada unsur yang lebih penting atau lebih mulia dari unsur lainnya). Perawat
meyakini manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang utuh
berespons terhadap suatu perubahan yang terjadi antara lain karena gangguan kesehatan dan
penyimpangan pemenuhan kebutuhan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan secara holistik dan
unik diperlukan pendekatan yang komprehensif dan bersifat individual bagi tiap sistem klien.
Holistik juga merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan
yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut
merupakan suatu kesatuan yang utuh. Apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi
dimensi lainnya. Holistik terkait dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai
kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional,
intelektual, sosial dan spiritual.Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang
harus dimilikiindividu adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus.
Keperawatan adalah pelayanan profesional oleh seseorang/lebih kepada
seseorang/sekelompok orang yang menghadapi masalah kesehatan aktual dan potensial
disuatu tatanan pelayanan kesehatan. Keperawatan adalah ilmu terapan dari berbagai
kelompok ilmu. Keberhasilan perawat profesional adalah tergantung kemampuan mensintesa
ilmu dan mengaplikasikannya, sehingga perawat mengetahui alasan mengapa perlu
mengerjakan sesuatu dan apa yang di lakukan. Keperawatan adalah pengetahuan tentang
perilaku dan kesehatan manusia sepanjang daur kehidupan manusia. Berlandaskan falsafah
keperawatan yang meyakini manusia sebagai individu yang unik dan holistik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Holistic Care
1. Pengertian Holistic Care
Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy.
Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang
terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi,
intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya
phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually.
Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa :
Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat
membentuk raga yang sehat.., Dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri
secara penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki
segala sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah SWT. Pengobatan Holistic terpadu,
memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional),
Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat
kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan
holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara
menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi
kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada
umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien
Langgangan Dokter.
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan
Smuts dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah
holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer
dengan cepat di tahun 70-an.
3. Perawatan Holistic
Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang
mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat
perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat
kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi teman
yang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien memahami arti
kehidupan.
Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang. Dimensi pemahaman
bahwa seseorang merupakan satu kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan.
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal
sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau
pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur,
herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain- lain. Gelar para
praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se, dukun, dan lain-
lain.
b. Holistik Modern
Dari segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga yaitu
Contoh beberapa “penyakit serius” yang bisa Anda taklukkan setelah menguasai
beberapa teknik Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia dan operasi adalah:
Diabetes melitus,
Kolesterol tinggi dan sakit jantung,
Stroke,
9
Asam urat dan rematik,
Tumor dan kanker,
TBC,
Maag akut dan kronis,
Hepatitis,
Gagal ginjal,
Demam berdarah.
AIDS
Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbang
Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan
Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
Silaturahmi Doktrin
Pancaran Bio energy (Pranaisasi)
Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal
Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.
Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.
10
6. Motto Klinik Holistik Care
C : Caring-kami senantiasa mempertahankan pelayanan kesehatan bernuansa caring.
A : Accessible-kami memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat.
R : Research bassed-kami mengintegrasikan pembuktianklinis dengan keahlian kami dan
pilihan klien dalam membuat keputusan kesehata yang tepat bagi dirinya.
E : Empowerment-kami memberikan informasi yang tepat bagi pasien agar mampu
memberdayakan dirinya sendiridalam membuat keputusan yang tepat bagi kesehatannya.
B. Holisme
Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari
Yunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog dari
Amerika),yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme adalah
nama yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik melihat
dirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia,
hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakan
bahwa organisme merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-
bagian. Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakan
satu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh
pada keseluruhan.
Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi (unity,
integration, consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan normal dan
disorganisasi berarti patologik.
11
Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada
bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-
hukum yang tidak terdapat dalam bagian-bagian.
Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actualization). Orang berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan potensi
inheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.
Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal. Potensi
organisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadian
yang sehat dan integral.
Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian
ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.
C. Humanisme
1. Pengertian Humanisme
Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik dan
humanistik. ”Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.
Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri
kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh
lebih signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep peri
kemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan
humanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai,
karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas
supernatural mana pun".
Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal - hal yang
positif. Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik beraliran
humanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang
positif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang
terdapat dalam domain afektif. Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang nampak dari
para pendidik beraliran humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar
merupakan proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia.
Dimana memanusiakan manusia di sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi
diri, pemahaman diri serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.
12
2. Ciri - Ciri Teori Humanisme
Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif.
Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan
yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup
kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri ditujukan untuk
memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan masyarakat. Ketrampilan atau
kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan
karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik.
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika siswa memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar
lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik - baiknya. Teori belajar ini
berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut
pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk
mengembangkan dirinya yaitu membantu masing - masing individu untuk mengenal diri
mereka sendiri sebagai manusia unik dan membantu dalam mewujudkan potensi - potensi
yang ada dalam diri mereka.
Ada salah satu ide penting dalam teori belajar humanisme yaitu siswa harus mampu
untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam kegiatan belajar - mengajar, sehingga siswa
mengetahui apa yang dipelajarinya serta tahu seberapa besar siswa tersebut dapat
memahaminya juga siswa dapat mengetahui mana, kapan, dan bagaimana mereka akan
belajar. Dengan demikian, siswa diharapkan mendapat manfaat dan kegunaan dari hasil
belajar bagi dirinya sendiri. Aliran humanisme memandang belajar sebagai sebuah proses
yang terjadi dalam individu meliputi bagian atau domain diantaranya domain kognitif, afektif
dan psikomotorik. Dengan kata lain, pendekatan humanisme menekankan pentingnya emosi
atau perasaan, komunikasi terbuka dan nilai - nilai yang dimiliki oleh setiap individu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh,
yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia
yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling
berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/
elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari
Yunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog dari
Amerika),yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme adalah
nama yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik melihat
dirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia,
hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakan
bahwa organisme merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-
bagian. Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakan
satu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh
pada keseluruhan
Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik dan
humanistik. ”Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.
Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri
kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh
lebih signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep peri
kemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan
humanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai,
karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas
supernatural mana pun".
John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, hlm 646
Eka Darmaputra, Membangun Manusia Indonesia Seutuhnya Di Pedesaan. Bambang
Budijanto, ed.,Pesat, Salatiga, 2014, hlm 41
Vinay K. Samuel, Serving with the Poor in Asia. MARC, USA, p. 145
Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam.(2011)