Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PROSES PATOFISIOLOGI PADA SISTEM TUBUH MANUSIA SISTEM


LIMFATIK DAN KEKEBALAN
Mata kuliah Manajemen Pasien Safety
Diampuh Oleh :
Dr. Dedi Damhudin, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB

Disusun Oleh :
Aldy Prasetya (221121004)
Dinda Rahil Azhara(221121021)
Rizky Wahyu Firnanda (221121056)
Susi Anggraini ( 221121065 )

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN + NERS POLTEKKES KEMENKES


PONTIANAK
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Rahmat dan Hidayah-Nya kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini
sebagai tugas dari dosen mata kuliah Pastiofisiologi. Selain itu, makalah ini dibuat
agar kiranya dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran lebih lanjut mengenai
Proses Patofisiologi Pada Sistem Tubuh Manusia Sistem Limfatik dan kekebalan.

Makalah ini disusun berdasarkan kepentingan-kepentingan dan pembahasan


pokok terkait dengan Proses Patofisiologi Pada Sistem Tubuh Manusia Sistem
Limfatik dan kekebalan

Dengan selesainya makalah ini, pembaca diharapkan mampu memahami tentang


Proses Patofisiologi Pada Sistem Tubuh Manusia Sistem Limfatik dan kekebalan
dan setelah pembaca mampu memahami Proses Patofisiologi Pada Sistem Tubuh
Manusia Sistem Limfatik dan kekebalan, pembaca juga diharapkan mampu
menerapkan pemahamannya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I .............................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

BAB II ............................................................................................................

PEMBAHASAN .............................................................................................

A. Anatomi dan Fisiologi limfatik..............................................................

BAB III ............................................................................................................

PENUTUP .......................................................................................................

A. Kesimpulan ..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sistem limfatik atau bisa kita sebut dengan nama getah bening yaitu yang kita
ketahui bahwa sekumpul jaringan dan organ yang bekinerja untuk mengalirkan
limfa atau getah bening didalam tubuh. Limfa bekerja sirkulasi ke seluruh organ
tubuh yang dimana mirip dengan cara kerja darah yang mengalir. Sistem limfatik
terdiri dari beberapa organ yang mempunyai beberapa fungsi, agar fungsi itu
untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit yang ada berada didalam
tubuh. Cara getah bening mengumpulkan cairan, virus, dan zat yang tidak
diketahui lainnya. Lalu kemudian adanya sistem konduksi menyalurkan limfe dan
terdiri atas beberapa pembuluh tubuler yakni ada yang namanya kapiler limfe,
pembuluh limfe dan duktus torasikus. Lalu saluran limfe akan bergerak
mengalirkan cairan dari ruang interstisial. Setelah itu ujung kapiler dapat tersusun
berbagai lapis sel sel endotel dengan berbagai pola yang sangat brsamaan
sedemikian rupa dapat diketahui adanya atap sampai dengan tepi yang akan
nantinya tertutup. Limfatik mempunyai fungsi umtuk melawan beberapa infeksi
dan juga bakteri akan juga mendeteksi keberadaan sel kanker dan mencegah masa
pertumbuhan akan mengatur juga keseimbangan cairan yang ada didalam tubuh
manusia dimana nantinya akan menyerap sebagian lemak dari makanan yang ada
didalam usus. (http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
thtklcf24d49744full.pdf)

Dan juga dapat kita ketahui bahwa kekebalan tubuh pada manusia memiliki
sistem imun yang dimana agar dapat menjaga dari virus maupun bakteri yang ada
disekitar lingkungan kita baikpun yang di udara atau yang ada menempel pada
benda benda. Sistem kekebalan tubuh merupakan sistem yang akan terstruktur
untuk melawan segala virusnya. Sistem kekebalan dua mempunyai beberapa
mekanisme untuk mempertahan kan tubuh kita antara lain sistem kekebalan
spesifik dan juga non spesifik. Yang dapat kita ketahui sistem spesifik yaitu
sistem kekebalan yang memiliki porsi dengan tersendirinya nanti nya akan
berproses pada saat suatu virus atau bakteri itu sudah diketahui sebelumnya yang
dimana memiliki memori atau daya ingat atau suatu bibit penyakit yang
sebelumnya dan mulai memproses sel kekebalan tersendiri yang disebut limfosit
yang dimana untuk menghilangkan penyakit. Ada juga sistem non spesifik yakni
sistem kekebalan tubuh yang berfungsi saat benda yg tidap dapat terlihat atau
virus apapun yang masuk kedalam tubuh tanpa harus mengenali suatu bibit
penyakit itu tersendiri.(Irianto,2012).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses patofisiologi pada sistem manusia pada sistem limfatik


dan kekebalan

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Anatomi dan Fisiologi limfatik

Sistem limfatik merupakan suatu sistem yang mempunyai sirkulasi sekunder yang
menyalurkan limfa atau getah bening yang berada didalam tubuh, yang di posisi
utamakan yaitu kelenjar limfa. Limfa itu berawal dari plasma darah yang keluar
dari jantung lalu ke dalam jaringan yang berada didekatnya. Limfa atau getah
bening merupakan cairan jernih yang mempunyai warna kekuning kuningan yang
didalamnya ada darah putih, keping darah, dan juga adanya fibrinogren, didalam
fibrinogren ini terdapat limfa yang akan menyebabkan limfa membeku. Cairan
getah bening yang terdapat didalam tubuh ini tidak selalu akan ada didalam
pembuluh limfa, yang dimana akan disebut sebagai suatu peredaran terbuka. Lalu
kemudian tahap selanjutnya cairan disatukan oleh sistem pembuluh limfa dengan
cara proses difusi ke dalam kelenjar limfa yang nantinya ke dalam sistem sirkulasi.
Peredaran cairannya tidak di pompa melalui jantung tetapi akan beredar karena
desakan otot otot rangka di dekat pembuluh limfa itu.
Fungsi dari sistem limfatik yaitu dapat memproses balik kelebihan cairan interstital
dan juga kandungan protein plasma dari jaringan ke dalam sirkulasi darah dan juga
akan meberikan kualitas peredaran cairan jaringan dengan cara menyaring dengan
kelenjar kelenjar limfa yang sebelum dikembalikan ke sistem sirkulasi. Akan juga
nantinya mengangkut limfosit yang dari getah bening itu ke sirkulasi darah. Lalu
ada organ peredaran kapiler limfatik, Kapiler limfatik adalah saluran dengan ujung
tertutup yang terletak di ruang antar sel. Kapiler limfatik ada di seluruh tubuh
kecuali di jaringan yang tidak berpembuluh, seperti tulang dan kornea mata, sistem
saraf pusat, beberapa limpa, dan sumsum tulang merah. Kapiler limfatik memiliki
struktur unik yang memungkinkan cairan interstisial masuk ke dalam pembuluh ini
tetapi tidak keluar. Lakteal adalah kapiler limfatik khusus yang ditemukan di usus
kecil. Lakteal berperan dalam membawa lemak bersama dengan cairan getah
bening ke pembuluh getah bening dan akhirnya masuk ke dalam darah. Pembuluh
limfa memiliki struktur yang mirip dengan vena, tetapi memiliki lebih banyak katup
dan memiliki dinding yang lebih tipis. Melalui pembuluh limfa, cairan limfa akan
mengalir menuju dua saluran utama yaitu pembuluh limfa kiri dan pembuluh limfa
kanan. Pembuluh limfa kemudian mengalirkan cairan getah bening ke dalam
pembuluh darah vena. Sementara itu, semua pembuluh limfa dari anggota tubuh
lainnya yang tidak bermuara ke saluran limfa kanan akan bermuara ke pembuluh
limfa dada .Cairan getah bening masuk ke kelenjar getah bening melalui sejumlah
pembuluh aferen (pembuluh yang menuju ke kelenjar). Kemudian keluar dari
kelenjar melalui pembuluh eferen (pembuluh yang keluar dari kelenjar). Ada juga
organ pengumpulan limfa,yaitu organ primer dan organ sekunder, Organ primer
terdiri atas sumsum tulang merah dan kelenjar timus. Adapun sumsum tulang merah
ditemukan di tulang pipih dan epifisis tulang tubular pada orang dewasa. Sumsum
tulang merah adalah tempat pembentukan limfosit. sedangkan kelenjar timus terdiri
dari dua lobus dan terletak di bagian atas tulang dada. Setiap lobus terdiri dari
korteks dan medula. Korteks terdiri dari limfosit dan sel epitel. Medula terdiri dari
sel-sel epitel. Kelenjar timus menghasilkan hormon yang berperan dalam
pematangan sel limfosit T. Dan adapun organ sekunder yang terdiri dari kelenjar
limfa, limfa/lien dan amandel, kelenjar limfa adalah organ berbentuk kacang yang
terletak di sepanjang pembuluh limfa dan berjumlah sekitar 600 organ. Pembuluh
limfa juga berfungsi menyaring cairan limfa yang mengalir di pembuluh limfa saat
cairan limfa melewati kelenjar getah bening, dan Limfa/lien adalah jaringan
limfatik terbesar di tubuh, berbentuk oval dan panjangnya sekitar 12 cm. Limpa
berperan dalam fungsi imunologi, filtrasi dan pembuangan eritrosit tua dan
hematopoiesis pada janin. Sedangkan amandel adalah organ limfatik yang terlihat
di rongga mulut yang mirip dengan almond.

Adapun gangguan atau penyakit yang dapat menyerang sistem limfatik :

1. Infeksi

Infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan parasit dapat memicu
resistensi dari sistem kekebalan tubuh, termasuk kelenjar getah bening. Kondisi ini
dapat menyebabkan peradangan pada kelenjar getah bening atau limfadenitis.

Gejala yang timbul akibat limfadenitis bervariasi, tergantung penyebab dan lokasi
infeksi. Saat terjadi infeksi, kelenjar getah bening biasanya akan mengalami
pembengkakan.

2. Kanker

Limfoma adalah kanker kelenjar getah bening yang terjadi ketika sel limfosit
tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali. Kanker pada sistem limfatik dapat
membuat sel limfosit tidak berfungsi dengan baik dan mengganggu kelancaran
aliran cairan limfatik pada pembuluh dan kelenjar limfatik.

3. Penyumbatan

Penyumbatan pada sistem limfatik dapat menyebabkan pembengkakan akibat


penumpukan cairan getah bening atau lymphedema.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh terbentuknya jaringan parut pada pembuluh
getah bening yang rusak, misalnya akibat cedera, radioterapi, atau operasi
pengangkatan kelenjar getah bening. Tersumbatnya saluran getah bening juga dapat
disebabkan oleh infeksi cacing, contohnya pada filariasis.
4. Penyakit autoimun

Selain berbagai penyakit di atas, sistem limfatik juga bisa terganggu akibat penyakit
autoimun. Contohnya adalah sindrom limfoproliferatif autoimun (ALPS). Penyakit
ini dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah dan trombosit, serta
kerusakan sel darah putih neutrofil.

Selain itu, penyakit autoimun lainnya, seperti rheumatoid arthritis, scleroderma, dan
lupus, juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem limfatik. limfedema
sekunder memiliki beberapa kemungkinan penyebab, seperti: operasi Kanker.
Kanker dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui sistem limfatik, Terapi Radiasi
Kanker, Infeksi, Kondisi Peradangan, Penyakit kardiovaskular, Cedera dan
Trauma. Kondisi ini dapat disebabkan oleh terbentuknya jaringan parut pada
pembuluh getah bening yang rusak, misalnya akibat cedera, radioterapi, atau
operasi pengangkatan kelenjar getah bening. Penyumbatan saluran limfa juga dapat
disebabkan oleh infeksi cacing, misalnya pada filariasis.

Kekebalan tubuh adalah kemampuan dari tubuh seseorang agar dapat


mempertahankan dirinya terhadap berbagai musuh atau benda asing yang masuk
kedalam tubuh. Tubuh makhluk hidup akan menjadi tempat untuk segala bakteri
ataupun virus untuk mencari peluang hidup ketika terjadi penularan maka tubuh
yang rentan yang tidak mempunyai kekebalan maka nantinya akan mudah terinfeksi
oleh bakteri dan juga virus. Maka dari itu kita sangat diperlukan untuk menjaga
sistem imunitas tubuh kita. Lalu adanya yang dinamakan penyebab kekebalan tubuh
yang menurun itu sebabkan oleh kurangnya nutrisi yang baik.

( https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_limfatik)
BAB III
PENUTUPAN
A. Simpulan
Limfatik adalah cairan getah bening yang didorong melalui pembuluh getah
bening oleh kontraksi otot saat bergerak melalui pompa kecil di dinding pembuluh
getah bening sementara itu limfedema terjadi ketika pembuluh getah bening tidak
mampu mengalirkan cairan getah bening ini secara memadai, biasanya melalui
dari lengan ataupun kaki. Dan juga kekebalan tubuh yaitu sistem imun yang harus
kita miliki agar terhindar dari bakteri ataupun virus yang akan masuk kedalam
tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
Wardhani, Laksmi K. dan Widodo Ario Kentjono. (2011). Aliran Limfatik Daerah
Kepala Dan Leher Serta Aspek Klinisnya. Surabaya: Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga.

Hidayat, Sopyan. Achmad Alvian Syahputa. (2020). Sistem Imun Tubuh Pada
Manusia. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya. Vol. 2 No. 03.
Hal. 144-149.

Oktavia, Dinda. dan Nani Nurani Muksin. (2021). Edukasi Tentang Upaya
Meningkatkan Imunitas Tubuh Di Masa Pandemi Covid-19. Jakarta:
Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai