Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Proses Patofisiologi Pada Sistem Pernafasan

Dosen Pengampu:

Dr. Dedi Damhudi, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Lulu Niswatin Azkia 221121039

Rifki Al Hijri 221121051

Refi Mariska 221121048

Siti Nurhaliza Sawitri 221121062


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke-Hadirat Allah SWT,


yang telahmelimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Pathofisiologi dengan judul Penyakit Pada
Sistem Pernafasan.Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
tidak terlepas dari bantuanbanyak pihak yang dengan tulus memberikan kritik
dan saran sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu


terwujudnya makalah ini. Serta kami ucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing yangtelah memberikan bimbingannya yaitu .Kami juuga menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karenaterbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta kritikan yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
pengetahuan tentang patofisiologi sistem pernafasan manusia yaitu dispnea atau
sesak nafas

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii

BAB I ............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................................... 1

BAB II ............................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3

1. PATOFISIOLOGI PERNAFASAN ........................................................................................... 3

2. DISPNEA ( SESAK NAFAS ) ................................................................................................... 3

BAB III........................................................................................................................................... 7

PENUTUP ...................................................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 7

B. Saran ........................................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pernafasan merupakan sistem organ yang digunakan untuk proses


pertukaran gas, yang di mana sistem ini adalah salah satu sistem yang
berperan sangat penting pada tubuh manusia untuk menunjang
kelangsungan hidup. Sistem pernafasan ini dibentuk dalam beberapa
struktur, seluruh struktur tersebut terlibat di dalam proses respirasi eksternal
yaitu pertukaran oksigen antara atmosfer, selain itu terdapat juga respirasi
internal yaitu proses pertukaran gas antara darah sirkulasi dan sel jaringan
dimana system respirasi internal itu terjadi pada seluruh system tubuh.
Sistem pernafasan utama terdiri dari saluran udara pernafasan, saluran-
saluran ini terdiri dari jalan nafas, saluran nafas, serta paru-paru. Struktur
saluran nafas dibagi menjadi system pernafasan bagian atas dan bawah.
Organ-organ pernafasan seperti hidung, serta yang lainnya sangat berperan
penting dalam proses pertukaran gas, dimana proses pertukaran ini yang
memerlukan 4 proses yang mempunyai ketergantungan satu sama lain.

system pernafasan ini jika tidak di jaga dengan baik maka akan
menimbulkan beberapa penyakit seperti DISPNEA ( Sesak nafas ) yang
sering muncul di masyarakat. Dispnea atau sesak nafas adalah gejala yang
umum terlihat seperti terasa nyeri karena kesulitan bernafas, nafas berubah
menjadi pendek atau sesak nafas dan merasa tercekik pada saat bernafas.
Adanya penggunaan otot-otot pernafasan seperti otot sterno-
kleidomastoideus, scalenus, trapeziuz, dan pectoralis mayor. Biasanya juga
disertai pernafasan cuping hidung, akipnea. Akipnea adalah meningkatnya
frekuensi pernafasan melebihi frekusensi pernafasan normal yaitu 20 kali
per menit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa patofisiologi pernafasan ?

1
2

2. Apa Dispnea pada penyakit pernafasan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui patofisiologi pernafasan
2. Untuk mengetahui Dispnea pada penyakit pernafasan
BAB II

LANDASAN TEORI

1. PATOFISIOLOGI PERNAFASAN

Patofisiologi terjadinya infeksi saluran pernafasan atas ( ISPA ) adalah


invasi patogen sehingga terjadinya reaksi infalamasi atau radang akibat
respon imun. Infeksi saluran pernafasan atas dapat ditularkan melalui udara
terutama, jika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. virus dan bakteri
akan melewati beberapa tahapan saluran pernafasan seperti barrier fisik
atau pertahanan fisik yang mencegah patogen masuk ke dalam tubuh,
mekanis, system imun humoral ( Antibodi ) dan seluler ( Makrofag,
Limposit, Neotrofil ). Barrier yang terdapat pada saluran pernafasan atas
adalah rambut-rambut halus pada lubang hidung yang akan memfiltrasi
pathogen lapisan mukosa struktur anatomis persimpangan hidung posterior
ke laring, dan sel-sel silia. (https://www.alomedika.com/penyakit/telinga-
hidung-tenggorokan/ispa/patofisiologi 2013).

2. DISPNEA ( SESAK NAFAS )

Dipsnea atau sesak nafas adalah kondisi ketika seseorang mengalami


kesulitan dalam bernafas. Didalam isitilah medis, keadaan ini juga dikenal
sebagai Dyspnea. Dispnea dapat menjadi tanda suatu penyakit. Dispnea
dapat terjadi secara tiba-tiba pada jangka waktu yang singkat ( akut ), tetapi
juga dapat terjadi dalam jangka waktu yang Panjang atau berulang ( Kronis
). Bila hal ini tidak dapat penanganan yang tepat, Dispnea juga dapat
mengakibatkan tubuh manusia kekurangan oksigen serta menimbulkan
komplikasi serius.

3
4

a. Penyebab Dispnea ( Sesak Nafas )

Dispnea dapat terjadi karena diakibatkan system pernafasan dan sirkulasi


darah tidak mampu mengedarkan cukup oksigen untuk tubuh manusia.
Selain itu, dispnea juga bisa menjadi gejala pisikis seseorang. Dibawah ini
yang mengenai penjelasan jenis gangguan yang dapat menyebabkan sesak
nafas

1. Gangguan pada paru-paru

Sesak nafas diakibatkan karena gangguan paru-paru dapat terjadi karena


adanya hambatan pada saluran udara, luas permukaan paru-paru yang
berkurang, atau paru-paru yang tidak elastis.

Berikut ini gangguan pada paru yang dapat menimbulkan sesak nafas
kronis adalah Asma, penyakit interstisial, brnkiektasis, asbestosis, Kangker
paru-paru.

Sementara gangguan pada paru dapat menimbulkan sesak nafas akut


diantaranya serangan asma, emboli paru, infeksi paru, seperti covid 19,
penumpukan cairan di paru-paru

2. Faktor resiko Dispnea (sesak nafas)

Dispnea dapat menyerang siapa saja, berikut ini beberapa faktor yang
dapat terjadinya sesak nafas, yaitu :

a. memiliki berat badan atau obesitas

b. terlalu kurus
5

c. menderita penyakit yang melemahkan otot

d. menderita anemia

e. merokok

f. bekerja di lingkungan yang penuh polusi atau debu

g. berada di dataran tinggi

3. Gejala Dispnea (sesak nafas)

Dispnea atau sesak nafas merupakan kondisi ketika seseorang kesulitan


dalam bernafas. Kondisi ini bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu,
misalnya gangguan pada paru. Seseorang yang menangani sesak nafas akan
mengalami keluhan sepeti berikut :

a. Sensasi dada seperti terikat atau tidak bisa bergerak bebas

b. perasaan seperti perlua menarik nafas lebih banyak atau cepat

c. tubuh merasa tidak cukup mendapatkan udara

d. sulit menarik nafas yang dalam


6
7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari hasil penjelasan penyakit dispnea atau sesak nafas dapat di Tarik
kesimpulan bahwa dimana kondisi Kesehatan ketika sesorang mengalami
kesulitan bernafas. Dispnea terjadi karena tidak terpenuhinya pasukan
oksigen ke paru-paru sehingga hal tersebut menyebabkan pernafasan
seseorang menjadi lebih cepat, pendek dan dangkal.

B. Saran

Dari penjelasan makalah ini kita sudah mengetahui tentang patofisiologi


pernafasan yaitu dispnea atau sesak nafas dimana kita juga tahu penyebab
penyakit ini, oleh karena itu kita di haruskan untuk menjaga system
pernafsan tubuh kita agar terhindar dari penyakit dispnea dan penyakit
pernafasan lainnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alomedika.com/author/general_alomedika, “Patofisiologi,”
Alomedika (Alomedika, February 19,
2019), https://www.alomedika.com/penyakit/pulmonologi/infeksi-saluran-
pernapasan-bawah/patofisiologi.
https://www.studocu.com/id/document/poltekkes-kemenkes-
aceh/keperawatan/patofisiologi-sistem-pernafasan/31236233
Kontributor dari, “Sulit Bernapas,” Wikipedia.org (Wikimedia Foundation,
Inc., May 29, 2014), https://id.wikipedia.org/wiki/Dispnea.

8
9

Anda mungkin juga menyukai