Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PROSES PATOFISIOLOGI PADA SISTEM TUBUH MANUSIA


SISTEM KARDIOVAKULER
Mata Kuliah Patofisiologi Diampuh Oleh : Dr. Dedi Damhudi, S.Kp,
M.Kep, Sp.KMB

Disusun Oleh:
Nabila Rosalinda (221121042)
Nova Ramadhani (221121046)
Naufal Nabilliza (221121041)
Riska Padila (221121052)

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN + NERS


POLTEKES KEMENKES PONTIANAK
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari
dosen mata kuliah Patofisiologi. Selain itu, makalah ini dibuat agar kiranya dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran lebih lanjut mengenai Proses Patofisiologi Pada
Sistem Tubuh Manusia Sistem Kardiovakuler.
Makalah ini disusun berdasarkan kepentingan-kepentingan dan pembahasan pokok
terkait dengan Proses Patofisiologi Pada Sistem Tubuh Manusia Sistem Kardiovakuler.
Dengan selesainya makalah ini, pembaca diharapkan mampu memahami tentang Proses
Patofisiologi Pada Sistem Tubuh Manusia Sistem Kardiovakuler dan setelah pembaca
mampu memahami Proses Patofisiologi Pada Sistem Tubuh Manusia Sistem
Kardiovakuler, pembaca juga diharapkan mampu menerapkan pemahamannya.

Pontianak, 8 Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2


BAB 1............................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN......................................................................................................................... 4
1.1.Latar Belakang .................................................................................................................... 4
1.2.Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5
BAB 2............................................................................................................................................ 6
LANDASAN TEORI ................................................................................................................... 6
Anatomi dan Fisiologi Kardioveskuler ..................................................................................... 6
2.1.Anatomi dan fisiologi Sistem Kardiovaskular ...................Error! Bookmark not defined.
2.2.Penyakit Jantung ............................................................................................................... 12
BAB 3.......................................................................................................................................... 16
PENUTUP ................................................................................................................................... 16
Kesimpulan ............................................................................................................................. 16
SKEMA PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG...................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 16
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sistem kardiovaskular adalah kumpulan organ yang bekerja sama untuk
melakukan suatu fungsiTransportasi dalam tubuh manusia. Sistem ini bertanggung
jawab untuk mengangkut Darah, mengandung nutrisi, sisa metabolisme, hormon,
zat imun,
dan zat lain di seluruh tubuh. Dengan cara ini, setiap bagian tubuh terpelihara dan
Ia dapat membersihkan sisa metabolismenya ke dalam darah. Dengan pengiriman
hormon ke berbagai bagian tubuh, laju metabolisme juga bisa diatur. Sistem
tersebut juga memastikan suplai zat imun yang cukup ke bagian tubuh yang cedera,
baik itu kecelakaan maupun pembedahan, dengan tujuan mencegah infeksi pada
area tersebut. Terlihat bahwa fungsi utama sistem kardiovaskular adalah untuk
mengangkut darah dan zat-zat yang dikandungnya ke seluruh bagian tubuh.
komponen sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Sistem tersebut
berfungsi seperti sistem irigasi di rumah, dengan jantung sebagai pompa dan
pembuluh darah sebagai saluran atau pipa. Sistem ini bertanggung jawab untuk
mengangkut darah dan zat yang dikandungnya ke seluruh bagian tubuh. Agar darah
dapat mencapai seluruh bagian tubuh dalam aliran yang stabil, jantung sebagai
pompa juga harus berdenyut secara terus menerus. Detak jantung diatur oleh sistem
saraf otonom (ANS), yang berada di luar kesadaran atau kendali kita, jadi kita tidak
dapat mengatur detak jantung seperti yang kita inginkan. Sistem kardiovaskular
adalah sistem tertutup, artinya darah yang dialirkan akan berada di dalam jantung
dan pembuluh darah, bukan di luar pembuluh darah. Menurut arah aliran darah,
pembuluh darah dapat dibagi menjadi dua jenis. Pertama adalah pembuluh darah
yang meninggalkan jantung (arteri) dan yang menuju ke jantung (vena). Pembuluh
darah (arteri dan vena) diklasifikasikan menjadi pembuluh besar, sedang dan kecil
menurut ukuran penampang (diameter). Contoh arteri besar adalah aorta, a. otot
iliaka umum; arteri tengah adalah satu. tibia, a.radial, dan contoh vena besar adalah
lima. Kafe kelas tinggi dan rendah. Antara arteriol (arteriol) dan vena Pembuluh
darah kecil (venula) memiliki saluran kecil yang disebut kapiler. Kapiler ini
menghubungkan arteri dan vena. Kapiler ini memiliki struktur histologis
tertentu.(Dr.I Putu Adiartha Griadhi, M.Fis. 2016)

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa saja anatomi dan fisiologi yang terdapat pada sistem kardiovaskular?
2. Apa saja kelainan penyakit pada sistem kardiovaskular?
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Anatomi dan Fisiologi Kardioveskuler
Sistem kardiovaskular menjadi aktif saat janin baru berusia 4 minggu dan merupakan
sistem terakhir yang menghentikan aktivitasnya pada akhir hidup seseorang. Jantung
terdiri dari organ berotot, apex dan base, atrium kiri dan kanan, serta ventrikel kiri dan
kanan. Jantung terletak di dalam rongga dada, dilindungi oleh tulang rusuk, agak ke kiri
dari tulang dada. (Kaulak, 2014 :138)
Jantung, arteri, vena, dan sistem limfatik membentuk jaringan kardiovaskular yang
berfungsi sebagai sistem transportasi dalam tubuh, yaitu dengan memompa darah ke
seluruh tubuh, dan ketika darah dipompa, otot jantung (miokardium) bergerak. Sistem
ini membawa oksigen dan nutrisi penunjang kehidupan ke dalam sel, membuang sisa
metabolisme, dan mengangkut hormon dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.
(Kaulak,2014:138)
Jantung adalah organ berotot, berbentuk kerucut dan berongga, dengan pangkal di
atas dan puncak di bawah. Puncaknya (puncak) miring ke kiri. Jantung beratnya sekitar
300 gram. Jantung memiliki empat ruang dan terletak di tengah rongga dada antara dua
paru-paru.Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal. Jantung
dilindungi oleh mediastinum.Jantung itu seukuran kepalan tangan pemiliknya.
Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (bawah) mengarah ke bahu
kanan, dan ujung bawah yang sempit (apex) mengarah ke pinggul kiri.
A. Kedudukan Jantung
Jantung berada di rongga dada, di antara paru-paru dan di belakang tulang
dada, dan lebih ke kiri daripada ke kanan. Dari kartilago kosta ketiga di sebelah
kanan, berjarak 2 cm dari tulang dada, hingga kartilago kosta kedua di sebelah
kiri, berjarak 1 cm dari tulang dada di bagian atas, yaitu bagian bawah jantung
dan tempat masuk dan keluarnya pembuluh darah. Antara tulang rusuk kelima
dan keenam di sebelah kiri.
B. Struktur Jantung
Jantung adalah organ seukuran kepalan tangan. Jantung memiliki empat
ruang, sebagai berikut:
1. Serambi (atrium) kanan
2. Serambi kiri
3. Bilik (ventrikel) kanan
4. Bilik kiri
Serambi berada di bagian atas jantung dan ruang depan berada di bagian
bawah jantung. Selain memiliki bilik, jantung juga memiliki katup yang
mencegah darah bercampur. Katup di jantung disebut katup trikuspid dan mitral.
Darah sarat karbon dioksida dari seluruh tubuh masuk ke jantung terlebih dahulu
melalui atrium kanan. Darah kemudian akan melewati katup trikuspid ke
ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan, arah dipompa ke paru-paru, menukar
karbon dioksida dengan oksigen yang baru dihirup. Setelah membawa oksigen,
darah mengalir ke atrium kiri. Darah kemudian akan turun melalui katup mitral
ke ventrikel kiri, yang memompa darah ke seluruh tubuh.
C. Ruang Jantung
Hati terbagi menjadi dua bagian kiri dan kanan. Ada 2 kamar di sebelah
kanan Itu adalah atrium kanan dan ventrikel kanan. Ada 2 kamar di sebelah kiri,
serambi kiri dan ventrikel kiri. Atrium terletak di atas ventrikel dan berdekatan
satu sama lain. atrium dan ventrikel dipisahkan satu sama lain oleh katup satu
arah. sisi kiri dan kanan jantung Sebuah dinding jaringan yang disebut septum.
Ini tidak terjadi dalam keadaan normal Pencampuran darah antara dua ventrikel
dalam jantung yang sehat. semua ruang jantung Dikelilingi oleh jaringan ikat.
1. Atrium kanan
Atrium kanan bertindak sebagai reservoir dan pembuluh darah
Vena sistemik memasuki ventrikel kanan dan kemudian paru-paru. Itu muncul
dari vena-vena ini dan memasuki atrium kanan melalui vena cava superior.
Sinus inferior dan sinus koroner.

2. ventrikel kanan
adalah rongga berdinding tipis yang menempati sebagian besar bagian depan
jantung.Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan melalui katup
trikuspid dan mendorong Darah memasuki paru-paru melalui arteri pulmonalis.

3. .atrium kiri
Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui empat vena
paru-paru. Tidak ada katup antara vena pulmonal dan atrium kiri, yang
mengakibatkan
Tekanan di atrium kiri mudah direfleksikan karena status vaskular yang
memburuk paru-paru. Darah dari atrium kiri kemudian akan melewati katup ke
ventrikel kiri katup mitral (katup mitral).
4. ventrikel kiri
Dinding ventrikel kiri jauh lebih tebal dari ventrikel kanan, tetapi strukturnya
sama. Dinding tebal diperlukan untuk memompa darah beroksigen di bawah
tekanan
Tinggi melalui sirkulasi sistemik. Selain itu, ventrikel kiri memiliki otot yang
lebih tebal dan Bentuknya seperti lingkaran.

D. Katup Jantung
Katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah satu arah, katup
jantung terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Katup Atrioventrikuler (AV) Merupakan katup yang memisahkan antara
atrium dan ventrikel. Katup atrioventrikuler terbagi dua, antara lain :
i.Katup tricuspidalis, katup ini memisahkan antara atrium kanan dan
ventrikel kanan.
ii.Katup bicuspidalis atau katup mitral, ini memisahkan antara atrium kiri
dan ventrikel kiri.

2. Katup semilunaris Merupakan katup yang memisahkan antara ventrikel


dengan arteri pulmonalis dan aorta. Katup terdiri dari :
i.Katup aorta, katup ini memisahkan antara ventrikel kiri dan aorta,
ii.Katup pulmonalis, katup ini memisahkan antara ventrikel kanan dengan
arteri pulmonalis

E. Lapisan-lapisan Jantung
Jantung tersusun atas otot yang bersifat khusus, dan terbungkus sebuah
membran yang disebut perikardium Membran itu terdiri atas tiga lapisan, yakni:
1. Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang
melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan
fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian
dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini
termasuk penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar
yang menghubungkan dengan lapisan ini.
2. Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa.
3. Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan
luar dari otot jantung atau epikardium
Jantung berada di dalam dua lapis kantong perikardium, dan di antara tiga
lapisan itu ada cairan serus. Di sebelah dalam jantung terdapat otot jantung. Otot
jantung terdiri atas tiga lapisan, di antaranya: Epikardium, yaitu bagian luar otot
jantung atau pericardium visceral. Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung
yang bertanggung jawab atas kemampuan kontraksi jantung. Endokardium, yaitu
lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis endotel sel yang
berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat licin untuk aliran darah,
seperti halnya pada sel-sel endotel pada pembuluh darah lainnya. Dinding otot
jantung tidak sama tebalnya. Dinding ventrikel paling tebal dan dinding di sebelah
kiri lebih tebal dari dinding ventrikel sebelah kanan, sebab kekuatan kontraksi
ventrikel kiri jauh lebih besar daripada yang kanan. Dinding atrium tersusun atas
otot yang lebih tipis.

F. Pembuluh Darah Jantung


1. Vena Vena adalah saluran yang berdinding relatif tipis dan berfungsi
menyalurkan darah dari kapiler melalui sistem vena masuk ke atrium kanan.
Pembuluh vena dapat menampung darah dalam jumlah yang banyak dengan
tekanan yang relatif rendah, karena itu maka sistem vena disebut sistem
kapasitas.

2. Venula Venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dengan dinding otot


yang relatif lemah namun peka. Pada pertemuan antara kapiler dan venula
terdapat sfingter postkapiler.

3. Arteri Dinding aorta dan arteri besar mengandung banyak jaringan elastis
dan sebagian otot polos. Ventrikel kiri memompa darah masuk ke dalam
aorta dengan tekanan tinggi. Dorongan darah secara mendadak ini meregang
dinding arteri yang elastis tersebut, selama ventrikel beristirahat maka
kembalinya dinding yang elastis tersebut pada keadaan semula akan
memompa darah ke depan ke seluruh sistem sirkulasi. Jaringan arteri ini
terisi sekitar 15% dari volume total darah. Karena itu sistem arteri ini
dianggap sebagai sirkuit yang rendah volumenya tetapi tekanan tinggi.
Karena sifat isi dan tekanan ini maka cabang-cabang arteri disebut sirkuit
resistensi.

4. Arteriola Dinding arteriola terutama terdiri dari otot polos dengan sedikit
serabut elastis. Dinding berotot ini sangat peka dan dapat berdilatasi atau
berkontraksi untuk mengatur aliran darah ke jaringan kapiler. Sebagai akibat
dari kemampuan otot pembuluh darah untuk mengubah-ubah diameter
dengan cukup bermakna maka arteriola menjadi tempat resistensi utama
aliran darah dari seluruh percabangan arteri. Akibatnya tekanan pada kapiler
akan turun mendadak dan aliran berubah dari berdenyut menjadi aliran yang
tenang, sehingga memudahkan pertukaran nutrient pada tingkat kapiler. Pada
persambungan antara arteriola dan kapiler terdapat sfingter prekapiler yang
berada dibawah pengaturan fisiologis yang cukup rumit.
5. Kapiler Kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus yang
menghubungkan arteriola dengan venula. Dindingnya yang sangat tipis
memungkinkan pertukaran zat-zat lain (seperti oksigen dan karbon dioksida)
antara darah dan sel-sel tubuh.

G. Siklus peredaran darah


1. Peredaran Darah Kecil Darah yang berasal dari seluruh tubuh dan banyak
mengandung CO2, dipompakan oleh vena cava superior dan vena cava
inferior masuk ke atrium kanan, kemudian darah dipompa kembali menuju
ventikel kanan melaui katup tricuspidalis. Darah ini akan dipompa ke paru-
paru melalui arteri pulmonalis untuk dilakukan proses re-oksigenasi.
Sehingga darah yang mengandung CO₂ akan dioksigenasi menjadi darah
yang kaya akan O2. Darah yang bersih ini selanjutnya dipompa ke atrium
kiri melalui vena pulmonalis
2. Peredaran Darah Besar Darah yang sudah masuk ke atrium kiri, akan
dipompakan ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid utuk diedarkan ke
seluruh tubuh melalui aorta. Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil
yang menghantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri ini bercabang
lebih kecil lagi hingga sampai pada arteriola. Kemudian kapiler-kapiler
bergabung dan membentuk pembuluh yang lebih besar, disebut venula, yang
kemudian juga bersatu menjadi vena, untuk menghantarkan darah kembali
ke jantung. Semua vena bersatu hingga terbentuk dua batang vena, yakni
vena cava superior dan vena cava inferior, vena-vena ini membawa zat- zat
sisa dan darah yang tinggi CO2 untuk kembali ke jantung, yakni atrium
kanan.

F. Kelistrikan Jantung
Jantung mempunyai otot yang mempunyai sifat otomatisasi artinya dapat
membentuk pusat denyut jantung sendiri. Pusat utama denyut jantung ini disebut
Simpul Atrial Nodus (SA Node)., yang terletak di atrium kiri Jantung. pusat
denyut jantung ini akan mengeluarkan impuls atau denyut kemudian denyut ini
mengeluarkan arus listrik yang selanjutnya arus lisrik ini diteruskan kesetiap sel
otot jantung sehingga jantung dapat berdenyut secara otomatis secara terus
menerus, dan sehingga darah dapat dipompa keseluruh tubuh setiap saat tanpa
henti. Jantung mempunyai kemampuan menghantarkan arus listrik yang berasal
dari pusat denyut jantung dan masing-masing bagian mempunyai kemampuan
berbeda dalam menghantarkan arus listrik. Disamping itu arus listrik yang
berasal dari pusat denyut jantung dikontrol oleh Atrio-Ventrikel Nodus (AV
Node), AV Node ini akan mengendalikan arus listrik yang akan diteruskan
kebagian jantung lain (ventrikel). Selanjutnya impuls akan diteruskan menuju
Bundle of His, yaitu suatu gelombang listrik yang diteruskan antara atrium dan
ventrikel. Titik akhir yaitu Purkinje of Fibers akan mendistribusikan impuls ke
ventrikel, sehingga jantung akan berkontraksi dan darah dapat dialirkan ke
seluruh tubuh.

2.2.Penyakit Jantung
A. Hipertensi
Hipertensi didefinisikan dengan meningkatnya tekanan darah arteri yang
persisten. Penyakit jantung hipertensi atau Hipertensi heart disease (HHD)
merupakan istilah yang diterapkan untuk menyebutkan penyakit jantung secara
keseluruhan, mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH), aritmia jantung,
penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung kronis (CHF), yang disebabkan
karena peningkatan tekanan darah, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penyakit jantung hipertensi adalah suatu penyakit yang berkaitan dengan


dampak sekunder pada jantung karena hipertensi sistemik yang lama dan
berkepanjangan. Penyakit jantung hipertensi merujuk kepada suatu keadaan
yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah (hipertensi). Hipertensi yang
berkepanjangan dan tidak terkendali dapat mengubah struktur miokard,
pembuluh darah dan sistem konduksi jantung. Perubahan- perubahan ini dapat
mengakibatkan hipertrofi ventrikel kiri, penyakit arteri koroner, gangguan
sistem konduksi, disfungsi sistolik dan diastolik miokard yang nantinya
bermanifestasi klinis sebagai angina (nyeri dada), infark miokard, aritmia
jantung (terutama fibrilasi atrium) dan gagal jantung kongestif.

Hipertensi berat dan kronik dapat menyebabkan dilatasi pada pangkal aorta
sehingga menyebabkan insufisiensi katup. Hipertensi yang akut mungkin
menyebabkan insufisiensi aorta, yang akan kembali normal jika tekanan darah
dikendalikan. Selain menyebabkan regurgitasi (aliran balik) aorta, hipertensi
juga akan mempercepat proses sklerosis aorta dan regurgitasi katup mitral.

Tata Laksana Terapi:


Terapi non-farmakologi Penderita hipertensi sebaiknya dianjurkan untuk
memodifikasi gaya hidup termasuk:
1. Penurunan berat badan, melakukan diet makanan menurut pola DASH
(Dietary Approaches untuk Menghentikan Hipertensi).
2. Mengurangi asupan natrium hingga ledih kecil sama dengan 2,4 gram/hari,
3. Melakukan aktifitas fisik (olah raga),
4. Mengurangi konsumsi alkohol dan Menghentikan kebiasaan merokok.

B. Arithmia Jantung
Arithmia didefinisikan sebagai hilangnya ritme jantung terutama ketidak
teraturan pada detak jantung, mencakup kondisi yang disebabkan ketidak
normalan laju, keteraturan, atau urutan aktifasi jantung

C. Gagal Jantung
Gagal jantung adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh ketidakmampuan
jantung dalam memompa darah pada jumlah yang cukup bagi kebutuhan
metabolisme tubuh.
Terapi :
1. Golongan ẞ-Bloker
2. Diuretik
3. Digoksin
4. Antagonis Aldosteron
5. Reseptor Angiotensin II Bloker (ARB)
6. Nitrat dan Hidralazin

D. Sindrome Koroner Akut


Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah kejadian kegawatan pada pembuluh
darah koroner yaitu suatu fase akut dari Angina Pectoris Tidak Stabil/ APTS
yang disertai Infark Miocard Akut/ IMA gelombang Q (IMA-Q) dengan non ST
elevasi (NSTEMI) atau tanpa gelombang Q (IMA-TQ) dengan ST elevasi
(STEMI) yang terjadi karena adanya trombosis akibat dari ruptur plak
aterosklerosis yang tak stabil. Sindrom Koroner Akut (SKA) tersebut merupakan
suatu sindrom yang terdiri dari beberapa penyakit koroner yaitu angina tak stabil
(unstable angina), infark miokard non-elevasi ST, infark miokard dengan elevasi
ST, maupun angina pektoris pasca infark atau pasca tindakan intervensi koroner
perkutan ditandai dengan manifestasi klinis rasa tidak enak di dada atau gejala
lain sebagai akibat dari iskemia. miokardium.
Terapi prinsip umum :
1. Mengembalikan aliran darah koroner dengan trombolitik/PTCA primer
untuk menyelamatkan oto jantung dari infark miokard
2. Membatasi luasnya infark miokard
3. Mempertahankan fungsi jantung
4. Memperlambat atau menghentikan progresifitas penyakit
5. Memperbaiki kualitas hidup dengan mengurangi frekuensi serangan
angina
6. Mengurangi atau mencegah infark miokard dan kematian mendadak.

E. Arterosklerosis
Arterosklerosis adalah istilah umum bagi penyakit dimana dinding arteri
menjadi lebih tebal dan kurang lentur.Penyakit yang yang paling sering
ditemukan ateroklerosis,dimana bahan bahan lemak terkumpul di bagian bawah
lapisan sebelah dalam dinding arteri. Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di
otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan lengan serta tungkai. Jika
aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka
bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri
koroner), bisa terjadi serangan jantung.

Pria memiliki resiko lebih tinggi dari wanita. Penderita penyakit keturunan
homosistinuria memiliki ateroma yang meluas, terutama pada usia muda.
Penyakit ini mengenai banyak arteri tetapi tidak selalu mengenai arteri koroner
(arteri yang menuju ke jantung). Sebaliknya, pada penyakit keturunan
hiperkolesterolemia familial, kadar kolesterol yang sangat tinggi menyebabkan
terbentuknya ateroma yang lebih banyak di dalam arteri koroner dibandingkan
arteri lainnya.

Ada 7 resiko terjadinya peningkatan arterosklerosis yaitu :


1. Tekanan Darah Tinggi
2. Kadar Kolestrol Tinggi
3. Diabetes
4. Kegemukan (obesitas)
5. Malas berolahraga

F. Tromboemboli Vena Jantung


Tromboemboli vena (TEV) dihasilkan dari pembentukan bekuan dalam
sirkulasi vena dan gejala trombosis vena dala (TVD) dan emboli pulmonari
(EP).

Terapi :
Tujuan Terapi
Pengobatan objektif TEV adalah untuk mencegah perkembangan EP dan gejala
pascatrombosis, untuk mengurangi morbilitas dan mortalitas dari kejadian akut,
dan untuk meminimalisir efek samping dan biaya pengobatan.

Terapi farmakologi
1. Warfarin
2. Natrium danaparoid
3. Natrium fondaparinuk
4. Inhibitor trombin langsung, contoh: lepirudin, argatroban, bivalirudin,
desirudin, ximelagatran.

SKEMA PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG


BAB 3

PENUTUP
Kesimpulan
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler
merupakan salah satu sistem utama yang ada pada organisme. Sistem kardiovaskuler
berfungsi untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas cairan yang ada di dalam tubuh
agar tetap homeostatis.

Organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung sebagai alat pompa
utama, pembuluh darah, serta darah.Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk
kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Ukuran
jantung kira-kira sebesar kepalan tangan. Pada wanita normal berat jantung kira-kira
250-300 gram dan pada pria sekitar 300-350 gram. Jantung dibedakan menjadi bagian
kanan dan bagian kiri. Bagian kanan ada 2 ruang yaitu Atrium kanan dan Ventrikel
kanan. Bagian kiri ada 2 ruang yaitu Atrium kiri dan Ventrikel kiri.

Bagian-bagian pembuluh darah, terdiri dari :


1. Vena, merupakan embuluh vena dapat menampung darah dalam jumlah
yang banyak dengan tekanan yang relatif rendah, karena itu maka sistem vena
disebut sistem kapasitas.
2. Venula, berfungsi sebagai saluran pengumpul dengan dinding otot yang
relatif lemah.
3. Arteri, adalah pembuluh darah yang mengangkut darah kaya O₂
4. Arteriola, dinding arteriola terutama terdiri dari otot polos dengan sedikit
serabut elastis.

DAFTAR PUSTAKA
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/c74dcbefb92c3d50bc90736d17bc
ea57.pdf
https://eprints.umm.ac.id/42198/3/jiptummpp-gdl-suryadwiat-51712-3-babii.pdf
https://id.scribd.com/document/356349325/PATOFISIOLOGI-KARDIOVASKULER

Anda mungkin juga menyukai