Makalah ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah : Anatomi Fisiologi
Dosen Pengampu : dr. Yudhan. S.ked MMRS
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
6 Oktober 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASLAH
C. TUJUAN PENULIASAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kardiovascular terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vascular. Cardiac
yang berarti jantung dan Vascular yang berarti pembuluh darah. Dalam hal
ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung komponen
darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini
berawal di jantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara
ritmis dan berulang 60-100x/permenit. Setiap denyut menyebabkan darah
mengalir dari jantung, keseluruh tubuh dalam satu jaringan tertutup yang
terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui
venula dan vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah
lingkungan sebagai sistem transforoksigen, karbon dioksida, makanan, dan
hormon serta obat-obatan keseluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan
metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan
volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem
kardiovascular baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi
fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami
berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardiovascular tanpa ada
kesalahan yang membuat kita melakukan neglicent (kelalaian). Oleh karena
itu, sangat penting sekali memahami anatomi fisiologi kardiovascular yang
berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi dalam
tubuh dalam proses kehidupan
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud Kardiovascular ?
b. Apa saja penyakit Kardiovascular ?
c. Apa saja faktor pemicu penyakit Kardiovascular ?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk menyelesaikan tugas kelompok anatomi fisiologi
b. Untuk mengetahui lebih dalam apa pengertian, penyakit, dan faktor
pemicu Kardiovascular
BAB II
PEMBAHASAN
Organ ini terdiri dari 4 ruang, yaitu: 2 atrium dan 2 ventrikel. Jantung juga
terbagi menjadi 2 bagian, jantung kanan dan kiri. Masing-masing bagian
memiliki 1 atrium dan 1 ventrikel.
Atrium dan ventrikel terpisah oleh sebuah katup. Katup ini disebut
sebagai katup atrioventricular.
Trikuspid merupakan nama katup pada sisi kanan jantung. Katup ini
terdiri dari 3 daun katup (leaflets).
Mitral merupakan nama katup pada sisi kiri jantung. Katup mitral
terdiri dari 2 daun katup (leaflets).
Chordae tendineae adalah jaringan ikat berbentuk mirip benang atau tali
yang melekatkan daun katup (leaflets) atrioventricular pada dinding
ventrikel.
Jaringan ikat ini mencegah prolaps katup (darah kembali mengalir kembali
ke atrium) selama fase sistolik.
Fase sistolik adalah kondisi ketika ventrikel berkontraksi dan tekanan dalam
ventrike meningkat.
Perikardium adalah kantong jaringan ikat fibrosa yang menyelubungi jantung serta
pembuluh darah besar (aorta dan trunkus pulmonaris). Lapisan pelindung jantung
ini terdiri dari 3 lapis:
1. Fibrosa adalah lapisan paling luar. Lapisan ini keras dan kaku.
2. Serosa terdiri dari lapisan luar dan dalam, yaitu: lapisan Parietal dan lapisan
viseral. Keduanya terbentuk dari jaringan mesotelium.
2. Media – terdiri dari otot polos dengan serabut elastis. Lapisan ini berperan dalam
vasokontriksi dan vasodilatasi pembuluh darah.
3. Adventisia (atau lapisan eksterna) – tersusun atas jaringan ikat yang mengandung
kolagen dan serat elastin. Lapisan ini membantu melekatkan pembuluh darah ke
struktur terdekat.
Pada anatomi sistem kardiovaskular, pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah
arteri dan vena.
Arteri merupakan pembuluh darah dengan tekanan darah yang tinggi. Sementara
vena memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Perbedaan tekanan ini
menyebabkan sedikit perbedaan struktur keduanya.
Perbedaan tersebut antara lain:
Arteri memiliki dinding otot yang lebih tebal (tunika media) dari vena.
Vena memiliki katup untuk mencegah aliran balik darah.
Arteri memiliki lumen yang lebih kecil karena harus menjaga tekanan darah tetap
tinggi, tetapi vena memiliki lumen yang lebih besar.
Arteri menjadi lebih kecil saat mereka bergerak menuju bantalan kapiler. Kapiler
adalah pembuluh darah terkecil.
Kapiler terdiri dari satu lapisan sel endotel pipih yang dikelilingi oleh membran
basal. Ada celah kecil antara sel-sel yang disebut fenestrasi. Fenestrasi
memungkinkan pertukaran substansi antara kapiler dan interstitium.
Kapiler menyatu untuk membentuk vena yang kemudian berjalan menuju jantung.
Vena menjadi lebih besar dan mampu membawa lebih banyak darah.
Arteri koroner kiri bercabang menjadi arteri decendens anterior kiri dan arteri
sirkumfleksa kiri pada aspek medial jantung. Dari sini, arteri sirkumfleksa berputar
ke bagian belakang jantung, dan melepaskan cabang marginalis kiri.
Berbagai aspek jantung disuplai oleh arteri koroner tertentu:
Trunkus brachiocephalica
Arteri carotis communis sinistra
Arteri carotis subklavia sinistra
Ketiga cabang ini memberikan suplai darah pada bagian kepala dan tungkai atas
(lengan dan tangan).
Trunkus brachiocephalica akan terbagi menjadi arteri subklaiva dextra dan arteri
carotis communis dextra.
Aorta decendens terbagi menjadi 2 bagian yaitu: pars thoracalis dan pars
abdominalis. Dalam perjalanan aorta decendens memiliki berbagai cabang yang
memperdarahi berbagai organ.
Pada setingkat vertebra lumbalis IV (L4) aorta akan bercabang menjadi arteri iliaka
communis sinistra dan dextra yang memberikan perdarahan pada tungkai bawah
(paha, betis, dan kaki).
Darah vena kembali ke jantung melalui vena dengan mengikuti jalur yang mirip
dengan arteri. Darah akan masuk melalui vena cava inferior dan vena cava superior
yang
B. MACAM-MACAM PENYAKIT KARDIOVASCULAR
Diantaranya :
Aritmia
Penyakit Arteri Perifer
Serangan Jantung
Gagal Jantung
a. Aritmia
Kondisi ini terjadi ketika detak jantung berlangsung dengan tidak teratur.
Detak jantung bsa terjadi dengan sangat cepat atau sangat lambat. Sebaiknya
jangan abaikan jik kamu merasa ada perubahan pada detak jantung yang
disertai dengan gejala lainnya, seperti :
Penyakit ini terjadi ketika terdapat penyumbatan pada arteri yang menuju
salah satu anggota tubuh. Biasanya terjadi pada bagian kaki. Kondisi ini
dapat menyebabkan beberapa keluhan kesehatan, seperti :
Nyeri kaki
Tidak nyaman saat berjalan
Mati rasa pada kaki
Kaki terasa lemas
Muncul luka yang terbuka pada bagian kaki
c. Serangan Jantung
Serangan jantung bisa terjadi akibat terputusnnya aliran darah menuju otot
jantung secara tiba-tiba. Kondisi ini biasanya akan disertai dengan keluhan,
seperti :
d. Gagal Jantung
Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Kondisi ini dapat dialami siapa saja, tetapi
lebih sering dialami oleh kelompok usia lanjut.
Kerusakan atau gangguan pada katup jantung dapat memicu kondisi ini.
Selain itu, darah tinggi, aterosklerosis, hingga kebiasaan mengkonsumsi
alkohol berlebihan dapat memicu kondisi ini.
Penyakit ini terjadi ketika aliran darah yang kaya akan oksigen mengalami
penyumbatan atau berkurang menuju otot jantung. Biasanya, kondisi ini
terjadi akibat adanya penumpukan plak yang dapat mempersempit atau
menyumbat arteri.
f. Stroke
Terjadi ketika aliran darah menuju otak terputus secara tiba-tiba. Kondisi
ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan kematian. Ada beberapa
gejala yang terkait dengan penyakit ini, seperti :
a. Stres
b. Diabetes
c. Hipertensi
e. Obesitas
Obesitas sering kali terjadi karena kalori yang masuk lebih banyak dari
pada yang di bakar melalui olahraga dan kegiatan normal sehari-hari.
f. Merokok
c. Usia
Faktor usia, semakin bertambah uisa seseorang, maka makin tinggi rasio
penyakit jantung. Peria memasuki usia 45 tahun, wanita memasuki uisa
55 tahun atau yang mengalami menopause dini (akibat operasi).
Memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga, jika ada salah satu
anggota keluarga inti mrnghidap penyakit jantung, maka anggota
keluarganya beresiko terkena penyakit jantung.
Kesimpulan
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Darah terdiri atas plasma dan sel darah
( eritrosit, leukosit dan trombosit), yang masing-masing memiliki fungsi yang
berbeda. Metabolisme yang tinggi akan terjadi apabila pemasokan sari makanan
dan oksigen berlangsung secara konstan, serta tersedia sistem kapiler yang
bertanggung jawab atas pertukaran gas dan pembuangan zat sisa secara cepat.
Komponen penyusun sistem sirkulasi yaitu jantung, pembuluh darah, dan cairan
tubuh. Jantung dan pembuluh darah merupakan komponen yang sangat penting
untuk menjamin kelancaran aliran darah ke berbagai jaringan. Jantung berperan
sebagai pemompa cairan yang bersirkulasi, sedangkan pembuluh darah berfungsi
sebagai jalan aliran darah.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari hasil pemaparan tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1.Kardiovaskuler terdiri dari 2 kata yaitu jantung dan pembuluh darah dan 3
komponen yaitu salah satunya adalah hemoglobin dalam darah yang juga
berperan dalam sistem sirkulasi.
2.Jantung telah aktif dalam masa janin ketika berusia 3 bulan dalam kandungan
dengan proses sirkulasi melalui plasenta.
3.Anatomi fisiologi system kardiovaskuler sangat penting di pelajari karena perlu
adanya pengetahuan dalam menyelesaikan berbagai problematika kesehatan
terkait system kardiovaskuler.
3.2 Saran
Dari pemaparan diatas, penulis memberikan saran agar dalam ilmu
kesehatan maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahai anatomi sistem
kardiovaskuler secara tepat agar terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakit
maupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya
aktifitas positif untuk memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai pusat
kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/c74dcbefb92c3d50bc90736
d17bcea57.pdf
http://www.scribd.com/doc/55255412/Anatomi-FisiologiSistemKardiovaskular/
07/04/20120_11.00
Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk keperawatan
dan kebidanan.Jakarta:Penerbi EKG
Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta
Penerbit:EKG
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta
Penerbit: Salemba Medika.
Muttaqin,Arif.2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
kardiovaskuler. . Jakarta. Penerbit: Salemba Medika