Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANATOMI SISTEM KARDIOVASCULAR

Makalah ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah : Anatomi Fisiologi
Dosen Pengampu : dr. Yudhan. S.ked MMRS

Disusun Oleh : Kelompok 2


Indryani Nazwan
Sifa Fadilah Insan Nafisah
Riksa Agil Arki jianul m
Yuda Praja

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN INDONESIA WIRAUTAMA


FAKULTAS KESEHTAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
Kata Pengantar

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis
6 Oktober 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASLAH
C. TUJUAN PENULIASAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM KARDIOVASCULAR


B. MACAM-MACAM PENYAKIT KARDIOVASCULAR
C. FAKTOR PEMICU PENYAKIT KARDIOVASCULAR

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kardiovascular terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vascular. Cardiac
yang berarti jantung dan Vascular yang berarti pembuluh darah. Dalam hal
ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung komponen
darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini
berawal di jantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara
ritmis dan berulang 60-100x/permenit. Setiap denyut menyebabkan darah
mengalir dari jantung, keseluruh tubuh dalam satu jaringan tertutup yang
terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui
venula dan vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah
lingkungan sebagai sistem transforoksigen, karbon dioksida, makanan, dan
hormon serta obat-obatan keseluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan
metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan
volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem
kardiovascular baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi
fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami
berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardiovascular tanpa ada
kesalahan yang membuat kita melakukan neglicent (kelalaian). Oleh karena
itu, sangat penting sekali memahami anatomi fisiologi kardiovascular yang
berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi dalam
tubuh dalam proses kehidupan

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud Kardiovascular ?
b. Apa saja penyakit Kardiovascular ?
c. Apa saja faktor pemicu penyakit Kardiovascular ?

C. Tujuan Penulisan
a. Untuk menyelesaikan tugas kelompok anatomi fisiologi
b. Untuk mengetahui lebih dalam apa pengertian, penyakit, dan faktor
pemicu Kardiovascular
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Kardiovascular


Sistem Kardiovascular adalah kumpulan organ yang bekerja sama untuk
melakukan fungsi transfortasi dalam tubuh manusia. Sistem ini bertanggung
jawab untuk mentransfortasikan darah, yang mengandung nutrisi, bahan
sisa metabolisme harmoni, zat kekebalan tubuh dan zat lain keseluruh
tubuh. Sehingga, tiap bagian tubuh akan mendapatkan nutrisi dan dapat
membuang sisa metabolismenya ke dalam darah.
Penyakit kardiovacular adalah penyakit yang di sebabkan adanya gangguan
pada fungsi jantung dan pembuluh darah. Ketika ditanyai prnyakit
kardiovacular apa saja, orang awam biasa menyebutnya penyakit jantung
koroner dan stroke.
Gejala penyakit kardiovacular ini bisa beragam, tergantung masalah jenis
kesehatannya.

Anatomi Sistem Kardiovaskular: Jantung


Ruang Jantung

Jantung adalah organ muskular (berotot) pada rongga toraks yang


memompa darah melalui pembuluh darah pada tubuh.

Organ ini terdiri dari 4 ruang, yaitu: 2 atrium dan 2 ventrikel. Jantung juga
terbagi menjadi 2 bagian, jantung kanan dan kiri. Masing-masing bagian
memiliki 1 atrium dan 1 ventrikel.

Septum interventricularis adalah sekat antara ventrikel kanan dan kiri.


Septum interatrialis adalah sekat antara atrium kanan dan kiri.

Jantung dan pembuluh darah membentuk sistem organ yaitu: sistem


kardiovaskular.
 Atrium kanan menerima darah deoksigenasi (miskin oksigen) dari
tubuh melalui vena cava superior dan inferior. Atrium kanan
kemudian memompa darah ke ventrikel kanan.
 Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan memompa
darah tersebut ke trunkus pulmonalis yang mengarah ke Paru.
 Atrium kiri menerima darah kaya oksigen (teroksigenasi) dari Paru
melalui Vena Pulmoner dan memompa darah melalui ventrikel kiri.
 Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan kemudian
memompa darah dari Aorta. Jantung kemudian memompa darah
melalui sirkulasi sistemik (seluruh tubuh) dan kembali ke atrium
kanan.
Anatomi Jantung: Katup Jantung

Atrium dan ventrikel terpisah oleh sebuah katup. Katup ini disebut
sebagai katup atrioventricular.

 Trikuspid merupakan nama katup pada sisi kanan jantung. Katup ini
terdiri dari 3 daun katup (leaflets).
 Mitral merupakan nama katup pada sisi kiri jantung. Katup mitral
terdiri dari 2 daun katup (leaflets).

Chordae tendineae adalah jaringan ikat berbentuk mirip benang atau tali
yang melekatkan daun katup (leaflets) atrioventricular pada dinding
ventrikel.

Jaringan ikat ini mencegah prolaps katup (darah kembali mengalir kembali
ke atrium) selama fase sistolik.

Fase sistolik adalah kondisi ketika ventrikel berkontraksi dan tekanan dalam
ventrike meningkat.

Papillary muscles atau muskulus Papilaris adalah otot pada dinding


ventrikel dan menjadi penahan serta melekatkan Chordae tendineae. Otot
ini membantu Chordae tendineae untuk mencegah prolaps katup.

Katup semilunar adalah katup pemisah antara ventrikel dan arteri.


Terdapat 2 katup semilunar, yaitu:

 katup pulmonal pada sisi kanan jantung


 katup aorta pada sisi kiri jantung

Kedua katup ini memiliki 3 daun katup (leaflets).

Masalah pada katup dapat menyebabkan turbulensi aliran darah.


Gangguan aliran darah ini dapat terdengar melalui pemeriksaan auskultasi
sebagai bising jantung atau murmur.
Perikardium: Lapisan Pelindung Jantung

Pada anatomi sistem kardiovaskular, terdapat lapisan yang melindungi jantung.


Lapisan ini adalah perikardium.

Perikardium adalah kantong jaringan ikat fibrosa yang menyelubungi jantung serta
pembuluh darah besar (aorta dan trunkus pulmonaris). Lapisan pelindung jantung
ini terdiri dari 3 lapis:

1. Fibrosa adalah lapisan paling luar. Lapisan ini keras dan kaku.

2. Serosa terdiri dari lapisan luar dan dalam, yaitu: lapisan Parietal dan lapisan
viseral. Keduanya terbentuk dari jaringan mesotelium.

 Parietal adalah nama lapisan yang menempel pada lapisan fibrosa


 Viseral adalah nama lapisan melekat pada miokardium (otot jantung). Epicardium
adalah nama lain untuk lapisan viseral.
 Cavitas perikardial terbentuk antara kedua laposan serosa dan mengandung
sedikit cairan perikardium (serosa). Cairan ini berperan sebagai pelumas
perikardium untuk mengurangi friksi (gesekan).

Anatomi Sistem Kardiovaskular: Struktur Pembuluh


Darah
Pembuluh darah besar memiliki 3 lapisan. Lapisan tersebut adalah Tunika:

1. Intima – terdiri dari endotel dan lamina elastika interna

2. Media – terdiri dari otot polos dengan serabut elastis. Lapisan ini berperan dalam
vasokontriksi dan vasodilatasi pembuluh darah.

3. Adventisia (atau lapisan eksterna) – tersusun atas jaringan ikat yang mengandung
kolagen dan serat elastin. Lapisan ini membantu melekatkan pembuluh darah ke
struktur terdekat.

Pada anatomi sistem kardiovaskular, pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah
arteri dan vena.

Arteri merupakan pembuluh darah dengan tekanan darah yang tinggi. Sementara
vena memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Perbedaan tekanan ini
menyebabkan sedikit perbedaan struktur keduanya.
Perbedaan tersebut antara lain:

 Arteri memiliki dinding otot yang lebih tebal (tunika media) dari vena.
 Vena memiliki katup untuk mencegah aliran balik darah.
 Arteri memiliki lumen yang lebih kecil karena harus menjaga tekanan darah tetap
tinggi, tetapi vena memiliki lumen yang lebih besar.

Arteri menjadi lebih kecil saat mereka bergerak menuju bantalan kapiler. Kapiler
adalah pembuluh darah terkecil.

Kapiler terdiri dari satu lapisan sel endotel pipih yang dikelilingi oleh membran
basal. Ada celah kecil antara sel-sel yang disebut fenestrasi. Fenestrasi
memungkinkan pertukaran substansi antara kapiler dan interstitium.

Secara umum ada tiga jenis kapiler:

 Kontinu – sebagian besar lapisan endotelium tidak terputus dengan beberapa


celah kecil antara sel (celah antar sel). Membran basal sama sekali tidak terputus.
 Fenestrated – endotel berisi sejumlah lubang kecil (fenestrasi) serta celah antar
sel.
 Sinusoid – hanya ditemukan pada hati, limpa dan sumsum tulang. Ada celah
antarsel yang besar antara sel-sel endotelium dan membran basal tidak lengkap.

Kapiler menyatu untuk membentuk vena yang kemudian berjalan menuju jantung.
Vena menjadi lebih besar dan mampu membawa lebih banyak darah.

Anatomi Sistem Kardiovaskular: Arteri Koroner


Arteri koroner kiri dan kanan muncul dari sinus aorta kiri dan kanan pada dinding
aorta tepat di atas daun katup aorta. Arteri koroner adalah cabang pertama aorta.

Pembuluh darah koroner kanan mengelilingi jantung ke aspek posterior menjadi


arteri decendens yang turun ke posterior (pada beberapa orang, arteri decendens
posterior muncul dari arteri sirkumfleks kiri). Dalam perjalanannya arteri ini
bercabang menjadi cabang nodus sino-atrium, dan cabang marginalis kanan.

Arteri koroner kiri bercabang menjadi arteri decendens anterior kiri dan arteri
sirkumfleksa kiri pada aspek medial jantung. Dari sini, arteri sirkumfleksa berputar
ke bagian belakang jantung, dan melepaskan cabang marginalis kiri.
Berbagai aspek jantung disuplai oleh arteri koroner tertentu:

 Aspek lateral – arteri sirkumfleksa


 Inferior – arteri koroner kanan
 Anterior – arteri koroner kanan
 Septum – decendens anterior kiri

Pembuluh Darah Sistemik


Ventrikel kiri akan memompa darah keluar dari jantung melalui aorta. Aorta
ascendens akan membentuk lengkungan (arcus aorta) sebelum menjadi aorta
decendens dan terus turun hingga ke abdomen.

Arcus aorta memiliki 3 cabang pembuluh darah utama, yaitu:

 Trunkus brachiocephalica
 Arteri carotis communis sinistra
 Arteri carotis subklavia sinistra

Ketiga cabang ini memberikan suplai darah pada bagian kepala dan tungkai atas
(lengan dan tangan).

Trunkus brachiocephalica akan terbagi menjadi arteri subklaiva dextra dan arteri
carotis communis dextra.

Aorta decendens terbagi menjadi 2 bagian yaitu: pars thoracalis dan pars
abdominalis. Dalam perjalanan aorta decendens memiliki berbagai cabang yang
memperdarahi berbagai organ.

Pada setingkat vertebra lumbalis IV (L4) aorta akan bercabang menjadi arteri iliaka
communis sinistra dan dextra yang memberikan perdarahan pada tungkai bawah
(paha, betis, dan kaki).

Darah vena kembali ke jantung melalui vena dengan mengikuti jalur yang mirip
dengan arteri. Darah akan masuk melalui vena cava inferior dan vena cava superior
yang
B. MACAM-MACAM PENYAKIT KARDIOVASCULAR

Ketika ditanyai penyakit kardiovascular apa saja, orang awam biasa


menyebutnya penyakit jantung koroner dan stroke.

Tapi, ada banyak jenis penyakit Kardiovascular lainnya. Gejala penyakit


Kardiovascular ini bisa beragam, tergantung jenis masalah kesehatannya.

Diantaranya :

 Aritmia
 Penyakit Arteri Perifer
 Serangan Jantung
 Gagal Jantung

a. Aritmia

Kondisi ini terjadi ketika detak jantung berlangsung dengan tidak teratur.
Detak jantung bsa terjadi dengan sangat cepat atau sangat lambat. Sebaiknya
jangan abaikan jik kamu merasa ada perubahan pada detak jantung yang
disertai dengan gejala lainnya, seperti :

 Dada yang berdebar


 Pusing
 Sesak napas
 Tidak nyaman pada bagian dada
 Kelelahan
b. Penyakit Arteri Perifer

Penyakit ini terjadi ketika terdapat penyumbatan pada arteri yang menuju
salah satu anggota tubuh. Biasanya terjadi pada bagian kaki. Kondisi ini
dapat menyebabkan beberapa keluhan kesehatan, seperti :

 Nyeri kaki
 Tidak nyaman saat berjalan
 Mati rasa pada kaki
 Kaki terasa lemas
 Muncul luka yang terbuka pada bagian kaki

c. Serangan Jantung

Serangan jantung bisa terjadi akibat terputusnnya aliran darah menuju otot
jantung secara tiba-tiba. Kondisi ini biasanya akan disertai dengan keluhan,
seperti :

 Nyeri dada dengan sensasi tertekan


 Muncul keringat dingin
 Kelelahan
 Heratburn
 Mual
 Pusing
 Napas yang menjadi lebih pendek

d. Gagal Jantung

Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Kondisi ini dapat dialami siapa saja, tetapi
lebih sering dialami oleh kelompok usia lanjut.

Kerusakan atau gangguan pada katup jantung dapat memicu kondisi ini.
Selain itu, darah tinggi, aterosklerosis, hingga kebiasaan mengkonsumsi
alkohol berlebihan dapat memicu kondisi ini.

e. Penyakit Arteri Koronerr

Penyakit ini terjadi ketika aliran darah yang kaya akan oksigen mengalami
penyumbatan atau berkurang menuju otot jantung. Biasanya, kondisi ini
terjadi akibat adanya penumpukan plak yang dapat mempersempit atau
menyumbat arteri.
f. Stroke

Terjadi ketika aliran darah menuju otak terputus secara tiba-tiba. Kondisi
ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan kematian. Ada beberapa
gejala yang terkait dengan penyakit ini, seperti :

 Bagian wajah terlukai pada satu bagian sisi

 Mengalami mati rasa pada salah satu bagian tubuh

 Tidak mampu berbicara secara normal

Itulah jenis penyakit Kardiovascular yang dapat menyebabkan sejumlah gangguan


pada kesehatan. Jangan abaikan keluhan kesehatan yang kamu alami terkait
penyakit ini.

C. FAKTOR PEMICU PENYAKIT KARDIOVASCULAR

a. Stres

Ketika seseorang stres, tubuh mereka mengeluarkan hormon kortisol


yang berakibat kakunya pembuluh darah. Hormon norepinephine yang
akan mengakibatkan naiknya tekanan darah, sehingga sebaiknya hindari
stres dirumah maupun diluar rumah.

b. Diabetes

Diabetes dapat menyebabkan penebalan pada dinding pembuluh darah


sehingga dapat menghambat aliran darah.Oleh karena itu, penderita
diabetes beresiko lebih tinggi mengidap penyakit jantung.

c. Hipertensi

Hipertensi mampu melukai dinding arteri dan memungkinkan kolestrol


LDL masuk saluran arteri dan meningkatkan peninpunan plak.

d. Pola Hidup Buruk


Pola hidup buruk menjadi faktor pemicu gejala jantung, seperti
kekurangan olahraga, meroko, dan banyak mengkonsumsi makanan
berlemak.

e. Obesitas

Suatu ngangguan yang melibatkn gangguan lemak tubuh berlebihan


yang meningkatkan resiko masalah kesehatan.

Obesitas sering kali terjadi karena kalori yang masuk lebih banyak dari
pada yang di bakar melalui olahraga dan kegiatan normal sehari-hari.

f. Merokok

Merokok dapat menyebabkan penebalan dinding arteri. Akibatnya,


ukuran arteri menyempit dan aliran darah serta suplai oksigen menuju
jantung menjadi terhambat. Kurangnya aliran darah ini menyebabkan
rasa nyeri pada dada (angina) dan sesak napas.

c. Usia

Faktor usia, semakin bertambah uisa seseorang, maka makin tinggi rasio
penyakit jantung. Peria memasuki usia 45 tahun, wanita memasuki uisa
55 tahun atau yang mengalami menopause dini (akibat operasi).

Memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga, jika ada salah satu
anggota keluarga inti mrnghidap penyakit jantung, maka anggota
keluarganya beresiko terkena penyakit jantung.

Kesimpulan

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Darah terdiri atas plasma dan sel darah
( eritrosit, leukosit dan trombosit), yang masing-masing memiliki fungsi yang
berbeda. Metabolisme yang tinggi akan terjadi apabila pemasokan sari makanan
dan oksigen berlangsung secara konstan, serta tersedia sistem kapiler yang
bertanggung jawab atas pertukaran gas dan pembuangan zat sisa secara cepat.
Komponen penyusun sistem sirkulasi yaitu jantung, pembuluh darah, dan cairan
tubuh. Jantung dan pembuluh darah merupakan komponen yang sangat penting
untuk menjamin kelancaran aliran darah ke berbagai jaringan. Jantung berperan
sebagai pemompa cairan yang bersirkulasi, sedangkan pembuluh darah berfungsi
sebagai jalan aliran darah.
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Dari hasil pemaparan tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1.Kardiovaskuler terdiri dari 2 kata yaitu jantung dan pembuluh darah dan 3
komponen yaitu salah satunya adalah hemoglobin dalam darah yang juga
berperan dalam sistem sirkulasi.
2.Jantung telah aktif dalam masa janin ketika berusia 3 bulan dalam kandungan
dengan proses sirkulasi melalui plasenta.
3.Anatomi fisiologi system kardiovaskuler sangat penting di pelajari karena perlu
adanya pengetahuan dalam menyelesaikan berbagai problematika kesehatan
terkait system kardiovaskuler.

3.2 Saran
Dari pemaparan diatas, penulis memberikan saran agar dalam ilmu
kesehatan maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahai anatomi sistem
kardiovaskuler secara tepat agar terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakit
maupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya
aktifitas positif untuk memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai pusat
kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/c74dcbefb92c3d50bc90736
d17bcea57.pdf
http://www.scribd.com/doc/55255412/Anatomi-FisiologiSistemKardiovaskular/
07/04/20120_11.00
Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk keperawatan
dan kebidanan.Jakarta:Penerbi EKG
Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta
Penerbit:EKG
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta
Penerbit: Salemba Medika.
Muttaqin,Arif.2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
kardiovaskuler. . Jakarta. Penerbit: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai