PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atau organ dalam tubuhnya, dimana sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta
manfaat tertentu bagi makhluk hidup. Salah satu sistem yang ada pada suuatu organisme
Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem utama yang ada pada organisme.
yang ada didalam tubuh agar tetap homeostatis. Organ-organ penyusun sistem
kardiovaskuler terdiri atas jantung sebagai alat pompa utama, pembuluh darah serta
darah. Sistem kardiovaskuler yang sehat ditandai dengan proses sirkulasi yang normal,
kardiovaskuler ini maka akan dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan bias
mematikan.
Tubuh manusia tersusun atas berbagai rgan penting yang saling berhubungan dan
organ yang sangat penting bagi tubuh karena jantung membawa bahan-bahan yang
mutlak dibutuhkan oleh sel-sel seluruh tubuh memalui medium darah, sehingga jantung
Pada saat ini, gangguan pada sistem kardiovaskuler merupakan penyebab kematian
paling tinggi. Pada awalnya gangguan pada sistem kardiovaskuler sering tidak terdeteksi
dan gangguan tersebut baru bias terdeteksi pada saat penyakit sudah dalam keadaan akut,
untuk mengetahui dan mendeteksi tanda-tanda lebih dini bila terdapat kelainan pada
sistem kardiovaskuler sebelum menimbulkanpenyakit yang dapat berakibat fatal, ada
1. Maksud percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini yaitu mahasiswa mampu menegenal sistem
dan spigmomanometer.
2. Tujuan percobaan
Adapun tujuan percobaan ini yaitu untuk mengenal sistem sirkulasi dalam tubuh,
spigmomanometer.
C. Prinsip percobaan.
Prinsip percobaan ini yaitu pengenalan sistem sirkulasi dalam tubuh, pengenalan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
sebagai sistem transpor oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon, serta obat-obatan ke
seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Sistem
kardiovaskular dapat dipengaruhi oeh faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon tertentu
secara langsung atau tidak dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskular (Syaifuddin, 2009
;109).
Sel organisme bersel banyak seperti manusia memerlukan sistem transpor yang efisien
dalam menyuplai nutrien penting bagi sel tersebut dan membawa hasil metabolisme. Sistem
kardiovaskular bersama sistem limfatik juga memberi perlindungan terhadap perubahan yang
merugikan pada lingkungan sel dan serangan dari mikroba (Wylie, 2010 ; 79).
Adapun Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskular yaitu : (Pearce, 2009; 145).
1. Jantung
Jantung tersusun atas otot yang berisfat khusus dan terbungkus sebuah membran yang
disebut perikardium. Membran itu terdiri atas dua lapis yaitu perikardium viseral adalah
membran serus yang lekat seklai pada jantung dan perikardium parietal adalah lapisan fibrus
yang terlipat keluar dari basis jantung dan membungkus jantung sebagai kantong longgar.
Karena susunan ini jantung berada di dalam dua lapis kantong perikardium dan diantra dua
lapisan itu ada cairan serus. Karena sifat meminyaki dari cairan itu, jantung dapat bergerak
bebas.
Jantung adalah organ berotot berongga berbentuk kerucut yang terletak dalam mediatinum.
Sekitar dua per tiga jantung terletak disebelah kiri garis tengah dan meluas ke diafragma. Jantung
orang dewasa beratnya 250-350 g dan diperkirakan berukuran dan berbentuk sama dengan
kepalan tangan orang dewasa. Margin bawah jantung disebut dengan apeks dan bagian bawah
Fungsi jantung sebagai pompa. Tiap siklus jantung terdiri atas sistol dan diastol secara
berurutan dan teratur dengan adanya katup jantung yang terbuka dan tertutup. Selama satu siklus
kerja jantung terjadi perubahan tekanan dalam rongga jantung sehingga terdapat perubahan
tekanan. Perbedaan ini menyebabkan darah mengalir dari rongga tekanan yang lebih tinggi ke
Dinding jantung tersusun atas tiga lapisan yaitu lapisan serosa luar, otot tengah miokardium,
a. Epikardium, adalah bagian perikardium yang merupakan lapisan yang penunjang gand
ayang melindungi jantung. Lapiasan luar perikardium terdiri atas jaringan ikat kuat, yang
melekatkan jantung ke diafragma dan berhubungan erat dengan pleura. Lapisan dalam
perikardium serosa adalah membran ganda paling tipi dan merupakan bagian terluar yang
melekat pada perikardium fibrosan dan lapisan bagian dalam yang membentuk epikardium
jantung.
ruang atau bilik yang mendasarinya. Miokardium tersusun atas otot jantung. Sel otot ini
bercabang dan lurik dan berhubungan erat dengan sel otot yang berdekatan melalui saluran kecil
c. Endokardium merupakan lapisan terdalam dinding jantung, katup antara ruang jantung dan
a. Atrium dekstra merupakan ruang jantung yang dindingnya palong tipis dan terdiri atas dua
ruang yaitu sinus venarum dan aurikula deksra. Batas kedua ruang ini pada dinding atrium
sebelah luar adalah sulkus terminalis yang pada dinding atrium sebelah dalam sesuai dengan
krista terminalis.
b. Atrium sinistra dindingnhya lebih tebal dari pada atrium dekstra, juga terdiri dari sinus
venarum yang berdinding licin dan aurikula sinistra yang berdinding kasar.
c. Ventrikel dekstra memiliki dinding yang kasar karena adanya trabeculae carneae yang
mempunyai 3 bentuk yaitu ridges yang berupa penebalan yang menempel pada dinding ventrikel,
bridges berupa juar-jurai bulat yang kedua ujungnya menempel pada dinding ventrikel, muskuli
papilaris anterior, medius, dan posterior berupa otot-otot berorigo pada dinding ventrikel dan
d. Ventrikel sinistra memiliki tekanan darah pada sirkulasi sistemik jauh lebih besar daripada
sirkulasi pulmonal sehingga ventrikel sinistra bekerja lebih keras dari ventrikel dektra. Hal ini
berakibat dinding ventrikel sinistra tiga kali lebih tebal dari ventrikel dekstra.
Katup trikuspidalis yang terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan, katup ini
terdiri atas tiga pintu atau kuspid. Katup mitralis yang terletak antara atrium kiri dan ventrikel
kiri biasa disebut katup bikuspidalis yang terdiri atas dua kuspid. Dua katup semilunaris terletak
pada arteri pulmonalis dan aorta kemudian darah meninggalkan jantung. Katup ini terdiri atas
tiga kuspid semisirkularis yang melkat pada permukaan dalam jantung (Wylie, 2010 : 82).
dari ventrikel ke atrium selama sistol, sedangkan katup semilunaris (aorta dan pulmonalis)
mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis ke dalam ventrikel selama periode diastol.
Adapun sistem konduksi pada jantung yaitu merupakan modifikasi (perubahan) dari otot
jantung yang disertai dengan tenaga ritmis spontan dari serabut saraf tertentu (Syaifuddin, 2010;
114).
1. Serabut purkinje : Serabut otot jantung yang khusus mempunyai penghantaran impuls
dengan kecapatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Hantaran yang cepat
ventrikular yang serempak, sehingga terbentuk kerja pompa darah yang terkoordinasi.
2. Sino Atrial Node (SA Node) : Suatu tumpukan jaringan neuron muskular kecil yang
berada dalam dinding posterior atrium kanan di ujung krista terminalis. Nodus ini merupakan
awal dari kontraksi jantung selanjutnya impuls diteruskan ke atrioventrikular dan melepaskan
impuls sebanyak 72 kali/menit. Frekuensi iramanya lebih cepat dalam atrium (40-60 kali/menit)
daripada ventrikel (20 kali/menit). Nodus ini dipengaruhi oleh saraf simpatis dan parasimpatis
3.Atrioventrikular Node (AV Node) : Susunannya sama dengan SA Node berada dalam
septum atrium, dibawah dindong posterior atrium kanan dekat muara sinus koronarius.
menunda impuls seperseratus detik sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi
ventrikular.
pinggir posterior, dan pinggir bawah pars membransea septuminterventrikular. Pada bagian
cincin yang terdapat antara atrium dan ventrikel disebut analus vibrosus. Rangsangan berhenti
1/10 detik, dan selanjutnya menuju apkes kordis dan bercabang menjadi dua yaitu pars septalis
a) Luar/pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus jantung yang
terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri
dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung
ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu
jantung.
b) Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan miokardium yaitu:
i. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan dalam
mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.
ii. Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler sampai ke
apeks jantung.
iii. Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium dan ventrikel).
c) Dalam / Endokardium
Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari jaringan
endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava
Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra yang
datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke
paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula
semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium
sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari ventrikel sinistra dan aorta
terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta.
1. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus
pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra dan ventrikel kanan.
2.Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra
3. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan
melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan
lanjutan dari vena (Syaifuddin,2002: 57).
Selisih diastolic dan sistolik disebut pulse pressure. Misalnya tekanan sistolik 120 mmHg
dan diastolic 80 mmHg maka tekanan nadi sama denga 40 mmHg. Tekanan darah tidak selalu
sesuai karena salah satu factor yang mempengaruhinya adalah keadaan kesehatan dan aktivitas.
1. Sistem saraf
a. Presoreseptor dan kemoreseptor: serabut saraf aferen yang menuju pusat vasomotor
berasal dari baroreseptor arteri dan kemoreseptor aortadan karotis dari korteks serebri.
b. Hipotalamus: Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang berhubungan
dengan pengaturan kardiovaskuler
c. Serebrum: Mempengaruhi tekanan dari karena penurunan respons tekanan, vasodilatasi,
dan respons depressor meningkat.
d. Reseptor nyeri: bergantung pada intensitas dan lokasi stimulus
e. Reflex pulmonal: inflasi paru menimbulkan vasodilatasi sistemik dan penurunan tekanan
darah arteri dan sebaliknya kolaps paru menimbulkan vasokonstriksi sistemik
2. Sistem humoral atau kimia: berlangsung local atau sistemik, misalnya rennin-angiotensin,
vasopressin, epineprin, asetikolin, serotonin, adenosine, kalsium, magnesium, hydrogen dan
kalium.
3. Sistem hemodinamik: lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan kapiler,
perubahan tekanan osmotic, dan hidrostatik bagian luar, dan dalam sistem vaskuler.
4. Sistem limfatik: komposisi sistem limfatik hampir sama dengan komposisi kimia plasma
darah dan mengandung sejumlah besar limfosit yang mengalir sepanjang pembuluh limfe untuk
masuk ke dalam aliran (Syaifuddin, 2006:100)
BAB III
METODE KERJA
1. Alat
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu air panas,ekstra joss,
B. Cara kerja
1. Disiapkan probandus
2. Diukur tekanan darah awal dan denyut nadi probandus sebelum perlakuan.
3. Diberi perlakuan pada probandus yaitu sampel extra joss, kopi, creating
5. Dicatat hasil.
BAB IV
B. Pembahasan
Sistem peredaraan darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah, termasuk arterivena dan
kapiler. Arteri dan vena memainkan peran penting dalam sirkulasi darah bersama denagn
jantung. Jantung adalah organ utama dalam sistem peredaran darah. Fungsi utamanya adalah
untuk memompa darah keseluruh tubuh. Biasanya berdetak 60-100 kali per menit, tapi bias lebih
cepat bila diperluka. Jantung berdetak sekitar 100.000 kali sehari, lebih dari 30 juta kali
pertahun, dan sekitar 2,5 miliar kali dalam 70 tahun seumur hidup (Siddiqui,2011:1).
Dari percobaan yang kami lakukan yakni percobaan kardiovaskular probandus masing-
masing mengalami perlakuan yang berbeda-beda untuk dapat membandingkan denyut nadi awal
dan akhir serta tekanan darah probandus. Adapun hasil yang diperoleh yaitu untuk probandus
pertama bernama Winni Alfionita dengan perlakuan meminum extra joss. Untuk tekanan darah
awal yaitu 140/80 dan menurun menjadi 100/80. Untuk denyut nadi awal yaitu 86/menit setelah
meminum sampel tersebut denyut nadi berkurang menjadi 82/menit. Prbandus yang kedua
bernama Isna dengan perlakuan meminum kopi hitam. Untuk tekanan darah awal yaitu 110/90
dan tekanan darah akhir menurun drastis untuk tekanan darah diastolnya yaiitu 100/20. Pada
pengukuran denyut nadi yang awal didapatkan 86/menit dan turun menjadi 47/menit. Probandus
ketiga bernama Niar Susanti dengan perlakuan yaitu meminum kreating daeng didapatkan hasil
untuk tekanan darah awal yaitu 110/60 dan tekanan darah akhir yaitu 120/80. Untuk pengukuran
denyut nadi hasilnya yaitu denyut nadi awal 60/menit dan darah yan akhir mengalami kenaikan
yaitu 67/menit. Probandus selanjutnya bernama Muh. Akmil Apriandy dengan perlakuan lari
sebanyak 5 kali putaran keliling lantai. Dengan tekanan darah awal 105/90 dan tekanan darah
akhir 120/80. Untuk denyut nadi awal 31/menit dan denyut nadi akhir yaitu 119/menit.
Probandus kelima bernama Sitti Marwah Sain dengan perlakuan berjalan menuruni lantai
sebanyak 1 kali putaran. Didapatkan tekanan darah awal yaitu100/80 dan tekanan darah akhir
yaitu 100/90 serta denyut nadi awal yaitu 81/menit dan denyut nadi akhir yaitu 71/menit.
Probandus yang terakhir bernama Yustika Annisa Hamzah dengan perlakuan tidur/baring selama
20 menit. Didapatkan hasil tekanan darah awal sebelum perlakuan yaitu 98/40 dan tekanan darah
akhir setelah perlakuan yaitu 80/40. Untuk denyut nadi awal sebanyak 81/menit dan denyut nadi
Alasan dilakukannya perlakuan tersebut kepada probandus untuk melihat adanya efek yang
berbeda-beda yang berpengaruh pada jantung terutama pada perlakuan yang mengarah pada
olahraga. Sesuai dengan literatur (Kenny et al: 2011:156) menjelaskan bahwa selama
olahraga/latihan fisik akan terjadi kontol terintegrasi pada tekanan darah. Tekanan dikendalikan
secara reflex melalui sistem saraf otonom,khususnya sensor khusus yang berlokasi di aortic arch
menghitung denyut nadi probandus dan dalam menetukan tekanan darah pada probandus
dikarenakan kondisi suasana saat itu ramai sehingga untuk mendengarkan bunyi nadi dari
Hubungan praktikum ini dengan farmasi yaitu adanya pengetahuan tentang fisiologi dan
anatomi tentang khususnya bagian-bagian jantung untuk memudahkan pembuatan obat dan tetap
Adapun ayat yang berhubungan dengan percobaan ini yaitu dalam Q.S Al-Qaff ayat 16 yang
berbunyi:
Artinya:ِ “ِ Danِ sesungguhnyaِ kamiِ telahِ menciptakanِ manusiaِ danِ mengetahuiِ apaِ yangِ
dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
Ayat ini mendeskripsikan bagaimana Allah SWT menciptakan manusia dan betapa dekat
Allah dengan hati hamba-Nya. Selain itu, integrasi keislaman dengan sistem kardivaskular dapat
dilihat dari sebuah studi penelitian yang dibuktikan Ahmad Al-Qur’anِ padaِ manusiaِ dalamِ
menunjukkan hasil positif bahwa mendengarkan ayat suci Al-Qur’anِ memilikiِ pengaruhِ yangِ
signifikan dalam menurunkan ketegangan urat saraf serta dapat memberi efek ketenangan pada
hati.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem kardiovaskuler sangatlah penting dalam kehidupan manusia yang tidak akan
pernah bisa lepas dari sistem ini walaupun hanya beberapa detik saja.
kuantitas dari cairan yang ada di dalam tubuh agar tetap dalam keadaan homeostatis
4. Pada sistem kardiovaskuler terjadi dua mekanisme utama yeng terjadi di dalam jantung
6. Penting sekali menjaga tekanan sistole, diastole dan frekuensi nadi agar tetap dalam
B. Saran
1. Untuk laboratorium
Agar kiranya melengkapi alat dan bahan yang digunakan dalam laboratorium agar tidak
adanya hambatan yang terjadi serta aliran air diwestafel agar lebih lancar lagi untuk
2. Untuk asisten
3. Agar lebih bersabar lagi dalam menghadapi karakter praktikan yang berbeda-beda.
KEPUSTAKAAN
Mashudi, Sugeng. Buku Ajar Anatomi Dan Fisiologi Dasar Aplikasi Model Pembelajaran
Pearce, Evelyn C. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis . Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama. 2009
Medika . 2009
Wylie, Linda. Esensial Anatomi Dan Fisiologi Dalam Asuhan Maternitas Edisi Ke Dua .
A. Skema Kerja
Disiapkan probandus
Dicatat hasil.