Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TERNAK DASAR

PRAKTIKUM X
FUNGSI OTAK DAN ITEGRASI SARAF

OLEH :

NAMA : ANUGRAH WIJAYANTI MASSE


NIM : I011 18 1377
KELOMPOK : III (TIGA)
GELOMBANG : I (SATU)
ASISTEN : DIFA JOHANES

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
PRAKTIKUM X
FUNGSI OTAK DAN ITEGRASI SARAF

Anugrah Wijayanti Masse¹, Difa Johanes²

¹Praktikan Laboratorium Fisiologi Ternak


²Asisten Laboratorium Fisiologi Ternak

Laboratorium Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin


Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Makassar, Sulawesi Selatan
No. Hp 085299565335, Kode pos 90245
Email :anugrahwijayanti00@gmail.com

ABSTRAK
Sistem saraf terdiri atas semua jaringan saraf, otak, medulla spinalis, saraf dan ganglion.
Otak adalah salah organ dalam tubuh manusia yang sangat penting dalam mengatur dan
mengontrol sistem dalam tubuh manusia, dan pusat kendali. Otak memiliki volume
sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan
mengkordinir sebagian besar gerakan, prilaku dan fungsi tubuh homeosttis seperti detak
jantung, tekanan daarah, dan keseimbanngan cairan tubuh dan suhu tubuh. Saraf
berfungsi mengatur bebagai fungsi organ didalam tubuh secara terintegrasi sehingga
memungkinkan makhluk hidup dapat beradatasi terhadap peubahan yang terjadi.Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana respon otak saat normal, setelah
diberi perlakuakuan penusukan atau perusakan otak (katak spinal), dan setelah otak
diputuskan dari tubuh terhadap aktivitas berupa sikap badan, gerakan-gerakan spontan,
keseimbangan badan, kemampuan berenang, dan frekuensi nafas. Pada percobaan Fungsi
Otak dan Integrasi Saraf di lakukan tiga perlakuakuan dalam mengamati sikap badan,
gerakan-gerakan spontan, keseimbangan badan, kemapuan beranang, dan frekuensi nafas.
Pelakuakuan pertama yaitu mengamati aktivitas katak saat otak dalam keadaaan normal.
Perlakuakuan ke-dua, yaitu dengan menusukkan jarum hinggan menembus otak untuk
merusak serabut-serabut otak (Katak Spinal). Perlakuan ke tiga yaitu memotong kepala
secara melintang (Deserebrasi). Pada perlakuakn pertama semua aktivitas yang dilakukan
katak termasuk dala kategori baik, setelah diberi perlakuan dua keseimbangan menjadi
kurang baik, dan aktivitas lainnya dikategorikan cukup baik, setelah perlakuan tiga
dilakukan semua aktifitas katak terhenti. Kesimpulan yang diperoleh yaitu katak normal
akan beraktivitas normal atau daya aktivitasnya sangat baik, katak yang di spinal akan
beraktivitas kurang baik karena telah dirusak foramen ocipitalnya sedangkan katak yang
telah di desebrasi tidak dapat melakukan aktivitas lagi karena telah diputus sarafnya.

Kata Kunci : Fungsi otak, integrasi saraf, posisi badan, keseimbangan dan frekuensi
nafas.
PENDAHULUAN

Secara garis besar otak yang saling berhubungan dan

hewan dewasa dibagi atas tiga bertanggung jawab atas fungsi

bagian, yaitu otak muka, otak mental dan intelektual kita.Otak

tengah, dan otak belakang. Otak terdiri dari sel-sel otak yang disebut

muka terbagi atas dua yaitu neuron.

telecephalon (terdiri atas pleksus Sistem saraf terdiri atas

koroid, pallium, bulbus olfaktorius, semua jaringan saraf, otak, medulla

dan nukleus basal), serta spinalis, saraf dan ganglion. Fungsi

diencephalon terdiri atas talamus dari sistem saraf adalah untuk

hipotalamus pleksus anterior dan menerima rangsangan dan

epifisis. Otak belakang terdiri atas mentransmisi informasi ke pusat

dua bagian, yaitu meencephalon saraf untuk dihasilkan respons yang

(serebellum) dan myelencephalon sesuai. Ada dua jenis sistem saraf

(medula oblongata). Secara umum yaitu sistem saraf pusat terdiri dari

otak dibagi dalam tiga wilayah, otak dan medulla spinalis, mengatur

yaitu serebrum, serebelum, dan fungsi-fungsi tubuh, dan sistem

batang otak. Batang otak termasuk saraf tepi yang terdiri dari sistem

medula dan pons merupakan pusat saraf somatic dan sistem saraf

untuk berbagi sistem kontrol yang otonom yang berfungsi tanpa

penting, misalnya pengaturan kendali yang kita sadari, dan

respirasi dan tekanan darah. mempunyai dua subdivisi simpatis

Otak adalah organ vital yang dan parasimpatis. Sistem saraf

terdiri dari 100-200 milyars elaktif adalah pusat pengendali dari


jaringan komunikasi tubuh. Melalui Integrasi Saraf dilaksanakan pada

sensasi, integrasi dan respons. hari Jum’at, 1 November 2019

Sistem saraf memerankan cara pukul 13.30 WITA sampai selesai

untuk menyeimbangkan kembali bertempat di Laboratorium Fisiologi

kondisi tubuh dengan lanjutnya Ternak, Fakultas Peternakan,

impuls saraf. Hal inilah yang Universitas Fasanuddin, Makassar.

melatarbelakangi dilakukan
Alat dan Bahan
praktikum Fisiologi Ternak. Alat yang digunakan pada
Tujuan dilakukannya praktikum Fisiologi Ternak Dasar
praktikum Fisiologi Ternak Dasar mengenai Fungsi Otak dan Integrasi
mengenai Fungsi Otak dan Integrasi Saraf adalah scalpel, gunting bedah
Saraf yaitu untuk mengetahui dan ember.
bagaimana respon otak saat normal, Bahan yang digunakan pada
setelah diberikan perlakuan praktikum Fisiologi Ternak
perusakan otak (katak spinal), dan mengenai Fungsi Otak dan Integrasi
setelah otak diputuskan dari tubuh Saraf adalah air, katak dan jarum
terhadap aktivitas berupa sikap pentul.
badan, gerakan spontan
METODE PRAKTIKUM
keseimbangan badan, kemampuan

berenang dan frekuensi nafas. Aktivitas Tubuh Katak Normal


Pada praktikum Fisiologi Te
METODOLOGI PRAKTIKUM
rnak mengenai aktivitas tubuh katak

Waktu dan Tempat normal adalah mengamati reaksi


Praktikum Fisiologi Ternak
katak seperti sikap badan, gerakan-
Dasar mengenai Fungsi Otak dan
gerakan, spontan, keseimbangan
badan, kemampuan berenang, dan HASIL DAN PEMBAHASAN

frekuensi nafas. Setelah itu,


Aktivitas Tubuh Katak Normal
mencatat hasilnya. Aktivitas tubuh katak normal

merupakan percobaan yang


Katak Spinal
dilakukan pada katak untuk
Pada praktikum Fisiologi
mengamati reaksi katak seperti
Ternak mengenai spinal adalah
sikap badan, gerakan-gerakan,
mengambil jarum kemudian
spontan, keseimbangan badan,
menusuk otak bagian foramen occi-
kemampuan berenang, dan frekuensi
pitale kemudian mengamati reaksi
nafas. Aktivitas tubuh katak normal
katak seperti sikap badan, gerakan-
dapat dilihat pada tabel 11.
gerakan, spontan, keseimbangan
Tabel 11. Hasil Pengamtan Aktivitas
badan, kemampuan berenang, dan Tubuh Katak Normal
No. Aktivitas Skor
frekuensi nafas. Setelah itu, 1. Sikap badan +++
2. Gerakan spontan ++
mencatat hasilnya. 3. Keseimbangan +++
badan
4. Frekuensi nafas +++
Deserebrasi 5. Kemampuan +++
Pada praktikum Fisiologi berenang
Sumber : Data Hasil Praktikum
Ternak mengenai deserebrasi adalah Laboratorium Fisiologi
Ternak, 2019.
dengan katak yang sama, memotong
Ket: +++ = Sangat Aktif
++ = Aktif
bagian kepala katak lalu mengamati
+ = Kurang Aktif
- = Tidak Aktif
reaksi katak seperti sikap
Berdasarkan tabel diatas
badan, gerakan-gerakan, spontan,
mengenai aktivitas tubuh katak
keseimbangan badan, kemampuan
normal dapat diperoleh hasil bahwa
berenang, dan frekuensi nafas.
sikap badan, keseimbangan badan,
Setelah itu, mencatat hasilnya.
frekuensi nafas dan kemampuan suhu tubuh. Otak juga bertanggung

berenang termasuk dalam kategori jawab atas pengenalan, emosi,

sangat aktif sedangkan gerakan ingatan, pembelajaran motorik, dan

spontan tergolong aktif. Hal ini segela bentuk pembelajaran lainnya

disebabkan fungsi otak masih (Sari dkk, 2014).

berjalan dengan baik sesuai dengan


Katak Spinal
katak pada umumnya karena masih Katak spinal adalah katak

dapat mengatur semua kegiatan alat- yang tinggal memiliki medula

alat tubuh sehingga mengakibatkan spinalis sedangkan serebrum,

aktivitas keadaan normal. Hal ini serebellum, dan medula oblongata

sesuai dengan pendapat Wahono telah dirusak. Katak spinal pada katak

dkk (2011) yang menyatakan bahwa dapat dilihat pada tabel 12.

fungsi otak yaitu sebagai pusat Tabel 12. Hasil Pengamatan Katak
Spinal
pengatur semua kegiatan alat-alat No. Aktivitas Skor
1. Sikap badan ++
tubuh, tempat kesadaran, memori, 2. Gerakan spontan +
3. Keseimbangan ++
intelegensi, dan emosi. Serta tempat badan
4. Frekuensi nafas ++
untuk menerjemahkan semua 5. Kemampuan +
berenang
rangsangan yang diterima. Sumber : Data Hasil Praktikum
Laboratorium Fisiologi
Otak ikut mengatur dan Ternak, 2019.

mengkoordinir sebagian besar Ket: +++ = Sangat Aktif


++ = Aktif
gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh, + = Kurang Aktif
- = Tidak Aktif
serta berperan dalam homeostasis
Berdasarkan tabel diatas
seperti detak jantung, tekanan darah,
mengenai katak spinal dapat
keseimbangan cairan tubuh, dan
diperoleh hasil bahwa sikap badan,
keseimbangan badan dan frekuensi kelenjar pencernaan, mengkoordinir

nafas termasuk dalam kategori aktif gerak refleks.

sedangkan gerakan spontan dan Medula oblongata (sumsum

kemampuan berenang dikategorikan lanjutan) yang menghubungkan

kurang aktif. Aktivitas katak secara otak dengan sumsum tulang

keseluruhan mengalami penurunan belakang dan berfungsi mengatur

dibandingkan ketika katak dalam denyut jantung, pelebaran

keadaan normal. Hal ini disebabkan pembuluh darah, penyempitan

serebrum, serebellum, can medula pembuluh darah, gerak menelan,

oblongata dari katak telah dirusak, bersin, bersendaawa, batuk, dan

sehingga aktivitas katak menurun mental. Medula spinalis (sumsum

dan tidak karuan. Medula oblongata tulang belakang) terletak

berfungsi mengkoordinir detak memanjang dalam rongga tulang

jantung dan gerak refleks. Hal ini belakang hingga diantara ruas

sesuai dengan pendapat Tim tulang belakang kedua dan

Grasindo (2014) yang menyatakan berfungsi dalam gerak refleks (Tim

bahwa medula oblongata berfungsi Grasindo, 2017).

menstimulus otot-otot antartulang


Desebrasi
rusuk dan diafragma sehingga dapat
Desebrasi adalah katak yang
memungkinkan untuk pernapasan,
telah dihilangkan sereberum-nya.
mengkoordinir saraf yang mengatur
Desebrasi pada katak dapat dilihat pada
detak jantung diameter arteriola,
tabel 13.
tekanan darah, suhu tubuh, gerakan

alat-alat pencernaan, dan sekresi


Tabel 13. Hasil Pengamatan Desebrasi (2018) yang menyatakan bahwa
No. Aktivitas Skor
1. Sikap badan - otak besar (serebrum) mempunyai
2. Gerakan spontan -
3. Keseimbangan - fungsi dalam mengatur semua
badan
4. Frekuensi nafas - aktivitas mental, yang berkaitan
5. Kemampuan -
berenang dengan kesadaran.
Sumber : Data Hasil Praktikum
Laboratorium Fisiologi Otak besar (serebrum)
Ternak, 2019.
mempunyai fungsi dalam
Ket: +++ = Sangat Aktif
++ = Aktif pengaturan semua aktivitas mental,
+ = Kurang Aktif
- = Tidak Aktif yaitu yang berkaitan dengan
Berdasarkan tabel diatas ingatan, kesadaran, dan sebagainya.
mengenai desebrasi dapat diperoleh Otak besar merupakan sumber dari
hasil bahwa sikap badan, gerakan semua gerakan sadar atau sesuai
spontan, keseimbangan badan dan dengan kehendak (Hanna dan Asisi
frekuensi nafas sudah tergolong 2013).
tidak aktif. Aktivitas katak secara
PENUTUP
keseluruhan mengalami penurunan
Kesimpulan
drastis dimana tanda-tanda keaktifan
Berdasarkan hasil Praktikum
sudah tidak terlihat. Hal ini
Fisiologi Ternak mengenai Fungsi
disebabkan cerebrum dari katak
Otak dan Integrasi Saraf dapat
telah dihilangkan. Serebrum yang
disimpulkan bahwa katak yang
telah dihilangkan akan
dirusak cerebrum, cerebellum, dan
mengakibatkan penurunan aktivitas
medulla oblongata-nya mengalami
bahkan kematian. Hal ini sesuai
penurunan aktivitas dibandingkan
dengan pendapat Husamah dkk
pada saat katak masih dalam
keadaan normal dan ketika Tim grasindo. 2014. Pendalaman
Materi Biologi SMA. Jakarta:
cerebrum katak dihilangkan, Grasindo.

aktivitasnya mengalami penurunan Tim grasindo. 2017. Kuasai Materi


Biologi. Grasindo. Jakarta.
drastis hingga berujung pada
Hanna. S., dan Asisi. F. 2013.
Komik 60 Detik
kematian.
Biologi. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Saran Husamah., Y. Pantiwati., A.
Adapun saran yang diberikan Restian., dan P. Sumarsono.
2018. Belajar dan
untuk Laboratorium Fisiologi Pembelajaran. Malang: UMM
Press.
Ternak adalah khususnya pada

praktikan yaitu untuk lebih

memperhatikan alat dan bahan yang

digunakan agar kesalahan tidak

terjadi dengan begitu akan

diperoleh hasil yang sesuai

dengan teori.

DAFTAR PUSTAKA

Sari, K. M., Khomariah. S., Arofah


N., Wardhani. S. W., dan
Pangestiningsih. T. W. 2014.
Studi anatomi otak codot
(Rousettus sp) sebagai satwa
liar reservoir alami penyakit
rabies. JSV. 32 (2) : 153 – 161.
Wahono., Rusmiyanto., J. Priyana.,
N. Sugesti., D. S.
Ciptaningrum., M. R. Adlan.,
A. Nugroho., dan Supliyadi
2011. Siap Menghadapi
UN SMP/MTs 2011.
Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai