HIDRODINAMIKA

LAJU ENDAP DAN GAYA APUNG

OLEH,
SD. ANTONO
PRODI KEBIDANAN KEDIRI
POLTEKKES KEMENKES MALANG
2020

1 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 LAJU ENDAP DAN
GAYA BUOYANSI /APUNG
 BILA 2 buah kerikil dg massa yang sama ➨
dimasukkan ke dalam 2 BUAH TABUNG yg
berisi MINYAK dan AIR ➨ MAKA TERLIHAT
kedua KERIKIL MENCAPAI DASAR TABUNG
dalam waktu yg berbeda.

 Disebabkan: MASSA JENIS AIR dengan

MASSA JENIS MINYAK BERBEDA.

 GERAK JATUH ➨ dipengaruhi GAYA

GRAVITASI

2 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 GAYA JATUH

 G = 4/3 ∏r³ ƒ g

Keterangan:
ƒ = massa jenis benda
g = gravitasi
r = jari-jari

3 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 GAYA KE ATAS
 BENDA YG JATUH DALAM ZAT CAIR MENDAPAT GAYA
KE ATAS (Buoyant force)

 G ke atas = 4/3 ∏r³ ƒº g

Keterangan:
ļ = massa jenis benda
g = gravitasi
r = jari-jari
∏ = 22/7 = 3,14

4 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 GAYA HAMBAT
 Penelitian Stokes (1845): Sebuah obyek dengan jari-jari r
mendapat GAYA HAMBATAN (RETARDING FORCE)
sebesar:

G hambat = 6 ∏ r n v
v = kecepatan
r = jari-jari
n = vikousitas

5 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 GAYA HAMBAT
 SAMA DENGAN: Selisih antara GAYA GRAVITASI (JATUH) dengan
GAYA KEATAS.

6∏rnv = 4 ∏r³ƒg – 4 ∏ r³ ƒo g
3 3
v = 2r² g (ƒ – ƒo)
9n
r = jari-jari sel darah merah
v = kecepatan endap/sedimentasi
ƒ = massa jenis sel darah
ƒo = massa jenis plasma
n = viskousitas (koefisien gesekan dalam)

6 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 KECEPATAN SEDIMENTASI
 SANGAT PENTING ➨ PADA BEBERAPA PENYAKIT,
SEPERTI:
1. RHEUMATIC
2. RHEUMATIC FEVER
3. RHEUMATIC HEART DISEASE
4. GOUT

 ERITROSIT ➨ CENDERUNG BERKUMPUL /

BERGEROMBOL BERSAMA dan JARI-JARI
EFEKTIF MENINGKAT ➨ Pada waktu pengetesan ➨
KECEPATAN SEDIMENTASI TAMPAK MENINGKAT.

7 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 Pada HEMOLYTIC JAUNDICE (pemecahan hemoglobin
berlebihan) dan SICKLE SEL ANEMIA (Eritrosit menjadi
ceper/shape dan pecah shg radiusnya berkurang) ➨
KECEPATAN SEDIMENTASI ERITROSIT
menurun dari normal.

 PENENTUAN KECEPATAN SEDIMENTASI

DIKENAL dengan nama;
1. BBS (Blood Bezinking Snellheid), atau
2. BSR (Basal Sedimentasi Rate), atau
3. LED (Laju Endapan Darah), atau
4. KPD (Kecepatan Pengendapan Darah)

8 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 CARA MENGHITUNG LED
 DI RS/KLINIK/PKM/BPS DILAKUKAN DENGAN CARA:
MENGAMBIL DARAH YG SUDAH DICAMPURKAN DENGAN
Na-Citrat (ANTI PEMBEKUAN) ➨ dimasukkan dalam
TABUNG WESTERGEN ➨ TABUNG DIBIARKAN
TEGAK LURUS selama ½ jam ➨ KECEPATAN
SEDIMENTASI ERITROSIT dilihat:
1. Laki-laki : 2 - 7 mm / ½ jam
2. Wanita : 3 -10 mm / ½ jam

9 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 CARA MENGHITUNG LED
 SECARA ARTIFISIAL untuk peningkatan/akselerasi GRAVITASI ➨
Dengan cara SENTRIFUGIR:
➽ SELAMA 30 MENIT PADA 3.000 rpm (rotasi per menit)
dengan jari-jari = 22 cm ➨ Diperoleh Hematokrit 40 – 60 %
(% sel darah merah di dalam darah).
… < 40% ➨ ANEMIA
… > 60% ➨ POLYCYTHEMIA

 SUATU RESEARCH ➨ Dikerjakan ULTRASENTRIFUGER

(40.000 – 100.000 rpm) ➨ Tujuan Untuk menentukan
BERAT MOLEKUL dari molekul-molekul yang besar.

10 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 ALIRAN LAMINER DAN
TURBULENSI (gerak putaran)
 ALIRAN DARAH biasanya m’galir scr LAMINER /
STREAM LINE ➨ tetapi pd beberapa tempat
terjadi TURBULENSI.
 Misal: pada valvula / katub jantung.
 Apabila aliran darah HANYA SECARA
LAMINER SAJA ➨ Tidak mungkin m’peroleh
informasi ttg KEADAAN JANTUNG dg
m’gunakan STETOSKOP yg diletakkan pd
ARTERI BRACHIALIS.

11 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

PERLAHAN
CEPAT

ALIRAN TURBULENSI
ALIRAN LAMINER
(GERAK PUTARAN)

ANTON PRODI KEBIDANAN 12

KDR
 ALIRAN LAMINER DAN
TURBULENSI (gerak putaran)
 Dengan SPHYGMOMANOMETER, dimana m’gunakan
PRESSURE CUFF ➨ ALIRAN DARAH DIBUAT
TURBULENSI dan M’HASILKAN FIBRASI ➨ BUNYI
JANTUNG dapat didengar dg STETOSKOP.

 ALIRAN LAMINER bisa diubah mjd ALIRAN

TURBULENSI ➨ Apabila tabung / pembuluh scr
berangsur-angsur DICIUTKAN JARI-JARINYA dan
KECEPATAN ALIRAN scr bertahap ditingkatkan ➨
mencapai KECEPATAN KRITIS.

13 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 OSBORNE REYNOLDS (1883)
 MENENTUKAN:
 KECEPATAN KRITIS (vc) berbanding langsung dengan
KEKENTALAN (viskous = n)
 Dan berbanding terbalik terhadap MASSA JENIS (ƒ) dan JARI-
JARI (r) TABUNG.
 KECEPATAN DARAH di Aorta berkisar :
0-0,5 m/sec.
 Apabila terjadi OBSTRUKSI/PENYEMPITAN pembuluh
darah ➨ maka DEBIT (flow rate) lebih kecil dari
PEMBULUH DARAH NORMAL

14 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 OSBORNE REYNOLDS (1883)
 Ditinjau dari segi DEBIT & TEKANAN ➨ ALIRAN
LAMINASI Lebih Efisien daripada ALIRAN
TURBULENSI

LAMINER
DEBIT (v)

TURBULENSI

Pc TEKANAN

15 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 BUNYI JANTUNG
 SUARA JANTUNG dapat didengar melalui stetoskop ➨
ADA VIBRASI pada JANTUNG & PEMBULUH
DARAH BESAR.
 Membuka menutupnya katub jantung akan
terdengar suara ➨ juga dapat didengar ALIRAN
TURBULENSI pada saat-saat tertentu

16 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 BUNYI JANTUNG
 Pada saat tjd KONSTRAKSI JANTUNG dan VALVULA
MEMBUKA ➨ Tekanan VENTRIKEL & AORTA
Meningkat ➨ Terdengar BUNYI JANTUNG
PERTAMA.
 Pada saat tertutupnya VALVULA AORTA
terdengar BUNYI JANTUNG kedua.

17 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 TEKANAN DARAH
 Dalam m’pelajari SIRKULASI/ALIRAN DARAH ➨
bertolak dari HUKUM POISEUILLE &
BERNOULLI: Hubungan antara Tekanan,
Kekuatan Aliran & Tahanan yg berlaku pada
susunan pembuluh darah.
 DARAH MENGALIR kearah TURUNNYA
TEKANAN yg BERLAKU SEPANJANG
Pembuluh Darah.

18 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 TEKANAN DARAH
 Tekanan darah VENTRIKEL KIRI yg paling tinggi.
 Tekanan darah Vena yg rendah & tekanan darah pada SISTEM
PARU yg relatif rendah.
 Jumlah darah pd orang dewasa ± 4,5 liter

19 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 TEKANAN DARAH
 Setiap KONSTRAKSI JANTUNG akan terpompa 80 ml
darah dan setiap SATU MENIT ➨ SEL DARAH MERAH
telah beredar komplit satu siklus dalam tubuh
 Pada setiap saat 80% DARAH ➨ berada dalam
sirkulasi sistemik ➨ Terbagi: 20% di arteri, 10%
kapiler & 70% vena.

20 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 TEKANAN DARAH
 Dan 20% ➨ dalam sistem SIRKULASI PARU,
terbagi dalam: 7% di dalam kapiler paru &
93% berada antara arteri paru & pembuluh
vena paru.
 REV STEPHEN HALES (1733) ➨ Mengukur
tekanan darah dg m’gunakan pipa gelas yg
panjangnya 9 ft dihubungkan langsung ke
pembuluh arteri kuda dengan pengantara
trachea angsa.

21 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 TEKANAN DARAH
 Para AHLI BEDAH ➨ Sering mengukur pembuluh
darah dengan MEMASANG KATETER scr
langsung pd pembuluh darah.
 Sebelumnya salah satu ujung KATETER
dihubungkan dg Tekanan.

22 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 TEKANAN DARAH
 Pengukuran oleh STEPHEN & Para AHLI BEDAH ➨
SANGAT TIDAK EFEKTIF.
 Akhirnya diciptakan SFIGMOMANOMETER,
terdiri dari: Manometer, Pressure Cuf &
Stetoskop.

23 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 CARA PENGUKURAN
dengan SFIGMOMANOMETER
 Pressure Cuff dipasang pada lengan kemudian dipompa
perlahan-lahan ➨ Tujuan: ALIRAN DARAH dapat
Distop ➨ Tampak air raksa dalam tabung naik
pada skala ttt ➨ Pressure Cuff dilepas secara
PERLAHAN.
 Stetoskop diletakkan TEPAT DIATAS ARTERI
BRAKHIALIS ➨ terdengar SUARA VIBRASI
TURBULENSI DARAH ➨ disebut Bunyi
KOROTKOFF (Suara K).

24 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 CARA PENGUKURAN
dengan SFIGMOMANOMETER
 Suara K ➨ TEKANAN SISTOLIK.
 Tekanan diturunkan terus ➨ sampai suara K
tidak terdengar ➨ Tekanan Diastolik.

25 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 PEMBULUH DARAH NORMAL

PEMBULUH DARAH
DEBIT (v)

OBSTRUKSI
VB

VA

P1 P2
TEKANAN

26 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR

 Hari gini kok
susah..?

27 ANTON PRODI KEBIDANAN KDR