Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBELAHAN SEL MITOSIS DAN MEIOSIS

DI SUSUN OLEH :
 Munawaroh
 Fara Nanda Aprilia
 Faridatus Solehah

i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena semata-mata atas berkat
rahmat dan karunialah salah satu tugas mata kuliah Biologi Sel dan Genetika ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Semoga makalah ini dapat membantu para pembaca dalam mempelajari dan memahami
tentang “Pembelahan Sel Mitosis dan Meiosis”. Dan mungkin makalah ini masih memiliki
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami memohon segala kritik dan saran
yang membangun tentang makalah ini agar kedepannya makalah ini menjadi lebih baik dari
sebelumnya dan dapat berguna bagi kami dan pembaca nantinya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................iii

A. Latar Belakang...............................................................................................................iii

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................iii

C. Tujuan..............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………… 2

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................................7

A. Kesimpulan......................................................................................................................7

B. Saran................................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Setiap sel dapat mengembangkan atau memperbanyak diri membentuk sel-sel yang baru
dengan proses pembelahan. Pada makhluk hidup bersel tunggal, pembelahan sel tersebut
merupakan cara untuk berkembang biak. Contohnya pada bakteri maupun pada protozoa,
terjadi proses pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, empat, delapan, dan seterusnya.
Sedangkan pada makhluk hidup bersel banyak, reproduksi sel mengakibatkan
bertambah banyaknya sel-sel pada tubuh, dengan demikian terjadilah pertumbuhan makhluk
hidup. Contoh, sel-sel pada tubuh anak kambing yang terus menerus membelah diri yang
mengakibatkan tubuh anak kambing tersebut bertambah besar. Selain itu, reproduksi sel juga
menyebabkan dihasilkannya sel-sel gamet (sel kelamin); kambing jantan menghasilkan
sperma, dan kambing betina menghasilkan ovum.
Pembelahan sel dibagi menjadi 2, yaitu pembelahan sel secara langsung dan
pembelahan sel secara tidak langsung. Di dalam pembahasan ini hanya akan menjelaskan
tentang pembelahan sel secara tidak langsung. Pembelahan sel secara tidak langsung adalah
pembelahan yang melalui tahapan-tahapan tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai
dengan penampakan kromosom yang berbeda-beda. Ketika sel akan membelah, benang-
benang kromatin menebal dan memendek, yang kemudian disebut kromosom. Kromosom
dapat berikatan dengan warna tertentu, sehingga dapat diamati dengan mikroskop. Hasil
penelitian para ahli menunjukan bahwa kromosom merupakan benang pembawa sifat. Dan di
dalam kromosom terdapat gen sebagai faktor pembawa sifat.

1
B. RumusanMasalah
1. Apa itu pembelahan Meiosis?
2. Apa itu pembelahan Mitosis?
3. Apa perbedaan Mitosis dan Meiosis?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pembelahan sel meiosis
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang pembelahan sel mitosis
3. Untuk mengetahui perbedaan antara mitosis dan meiosis

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mitosis
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel
identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi
sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki
distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa
mitosis (fase M) pada siklus sel, dimana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki
genetik yang sama dengan sel awal.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami
mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada
betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang
tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang
teratur, yaitu Profase-Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap
pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. Secara garis
besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:

1. Interfase
Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk pembelahan sel, karena
pada tahap ini kromosom direplikasi. Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat
padat/kompak sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak
terlalu terkondensasi untuk ekspresi informasi genetik.
2. Profase
 Nukleolus melebur dan kromatin (gabungan hasil replikasi DNA dengan protein)
terkondensasi menjadi kromosom
 Masing-masing kromosom hasil replikasi mengandung 2 kromatid yang mengandung
informasi genetik yang sama

3
 Mikrotubulus sitoskeleton berubah fungsi dari mempertahankan bentuk sel menjadi
fungsi membangun spindel mitotik dari bagian sentrosom.
3. Metafase
 Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas
 Terdapat bidang pembelahan (ekuator)
 Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul/berderet pada bidang pembelahan
 Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom (interzonal)
 Tegangan serat spindel membuat kromosom berada satu bidang pada pusat sel.
4. Anafase
 Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya
 Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua
 Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson
 Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan (pergerakan ini dibantu oleh kontraksi
benang kromosom dan dorongan benang interkromosomal).

5. Telofase
 Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali kromatid
 Anak inti dibentuk kembali
 Dinding inti dibentuk kembali
 Benang-benang gelendong hilang.

4
5
B. Meiosis
Meiosis adalah bentuk pembelahan inti yang sangat penting diantara reproduksi seksual
organisme. Meiosis terjadi pada organisme eukariot, yang selnya mengandung jumlah kromosom
diploid. Dioploid berarti rangkap, dalam artian bahwa informasi genetik pada salah satu
kromosom dapat dijumpai pada bentuk yang sama (termodifikasi) pada kromosom kedua di
dalam inti. Kedua kromosom membentuk pasangan sedemikian yang dinamakan homolog. Sel
diploid manusia mengandung 46 kromosom, atau 23 pasang homolog ke 46 kromosom dari
zigote terbentuk dari fertilisasi, yang berasal dari sel sperma dan sel telur yang masing-masing
gamet memberikan satu anggotanya dari setiap pasangan homolognya.

Ciri pembelahan secara meiosis adalah:


Terjadi di sel kelamin. Jumlah sel anaknya 4, jumlah kromoson 1/2 induknya.
Pembelahan terjadi 2 kali. Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan
nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan
jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode
pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II).
Meiosis I, fase-fasenya meliputi:
1. Profase I
Profase I terbagi lagi menjadi fase-fase sebagai berikut:
a. Leptonema: Benang-benang kromatin menjadi kromosom.
b. Zigonema: Kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan
dan bergandengan. Setiap pasang kromosom homolog disebut bivalen.
c. Pakinema: Tiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu
ikatan sentromer, sehingga terbentuk tetrad.
d. Diplonema: kromatid dari tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar.
e. Diakinesis: Sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membentuk
benang gelendong pembelah (benang spindel). Satu sentriol tetap, sedangkan
sentriol yang lain bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Membran inti dan
nukleolus menghilang. Empat kromatid bivalen tadi disebut tetrad dan terjerat
oleh benang spindel yang dibentuk oleh sentriol-sentriol.

6
2. Metafase I
Tetrad berkumpul di bidang ekuator,
3. Anafase I
Benang gelendong pembelah dari masing-masing kutub menarik kromosom homolog,
sehingga setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub yang
berlawanan. Sentromer belum membelah, setiap kutub menerima campuran acak
kromosom dari ibu dan bapak.
4. Telofase I
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleolus muncul lagi, kemudian
sitokinesis berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah 4
kromatid, sehingga terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi di setiap kutub. Benang
gelendong lenyap, kromatid muncul kembali; setriol berperan sebagai sentrosom
kembali.
Meiosis II, fase-fasenya meliputi:
1. Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan dan
digabungkan oleh benang gelendong. Membran inti dan nukleolus lenyap, kromatid
berubah menjadi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
2. Metafase II
Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi
pembelahan sentromer.
3. Anafase II
Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendon, lalu ditarik oleh benang
gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terelah.
Sebagai akibatnya, masing-masing kromatidnya bergerak ke arah yang berlawanan.
4. Telofase II
Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan, lalu berubah menjadi kromatid
kembali. Bersama dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat
pemisah semakin jelas, sehingga akhirnya terjadilah dua sel anakan.

7
8
C. Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Mitosis :
1. Terjadi pada semua sel tubuh (autosom) yang sedang memperbanyak diri.
2. Hanya terdapat satu tahap pembelahan dalam satu siklus pembelahan sel.
3. Tidak terdapat pasangan kromosom homolog, yang berpisah adalah kromatid-kromatid
yang bergerak menuju kutub yang berbeda.
4. Tidak terjadi pertukaran segmen kromosom.
5. Terjadi di sel romantik.
6. Tahapan mitosis : “profase-metafase-anafase dan telofase diselingi oleh interfase”.
7. Tujuan prosesnya adalah untuk masa pertumbuhan seseorang.
8. Sifat sel anak berupa diploid atau 2n.
9. Sel baru yang dihasilkan sari suatu mitosis akan mempunyai struktur genetik yang sama
dengan sel awal.
10. Pembelahan sel waktunya berlangsung singkat.
11. Jumlah kromosom per nukleus tetap dipertahankan pada sel anak.
12. Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah dua sel baru yang sama.

Meiosis :
1. Hanya terjadi pada sel gonad pada saat pembentukan gamet.
2. Terdapat dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.
3. Terdapat pasangan kromosom homolog pada meiosis I, kemudian setiap anggota
pasangan kromosom akan bermigrasi menuju kutub yang berbeda. pada meiosis II baru
terjadi pemisahan kromatid seperti pada mitosis.
4. Terjadi pindah silang antara kromosom homolog yang berpasangan.
5. Terjadi pada sel gonad di dalam tubuh.
6. Tahapan meiosis: “profase I – metafase I – anafase I – telofase I – profase II – metafase II
– anafase II – telofase II tanpa interfase”.
7. Bertujuan untuk mempertahankan adanya diploid.
8. Sifat sel anak berupa haploid atau n.
9. Sel yang dihasilkan melalui proses meiosis akan mempunyai jumlah kromosom separuh
dari sel semula.
10. Pembelahan sel waktunya berlangsung cepat.
11. Jumlah kromosom setengah dari nukleus semula.
12. Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah empat sel baru yang mempunyai jumlah
kromosom separuh dari sel induk.

9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada pembelahan sel secara tidak langsung mitosis, pembelahan terjadi di sel-sel somatis
(sel tubuh). Sebagai contoh pembelahan mitosis yaitu pada saat penyalinan DNA sebelum
pembelahan sel terjadi. Penyalinan DNA ini diharuskan agar setiap sel anak memiliki ganom
yang lengkap. Replikasi dan distribusi DNA dalam jumlah banyak itu terkelola dengan baik,
karena molekul-molekul DNA dikemas menjadi kromosom. Setiap spesies sel eukariotik
memiliki jumlah kromosom yang khas di dalam setiap nukleus sel. Misalnya sel somatik pada
manusia (semua sel tubuh kecuali sel reproduktif atau gamet) mengandung 46 kromosom. Sel
sperma dan sel telur manusia memiliki jumlah kromosom setengah kromosom sel somatik, yaitu
23 kromosom.
Sedangkan pada pembelahan sel secara meiosis, pembelahan terjadi pada alat kelamin.
Oogenesis dan Spermatogenesis merupakan contoh dari pembelahan meiosis, dimana jumlah
kromosom yang dihasilkan yaitu setengah jumlah kromosom sel induknya (haplaoid).

B. Saran
Kami selaku penyusun menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali
kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya
kemampuan kami. Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat
bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

10

Anda mungkin juga menyukai