Anda di halaman 1dari 12

Laporan Resmi

Praktikum Biologi

Mitosis dan Meiosis

Disusun oleh:

Nama: Tuti Ratnasari

Kelas/No: XII IPA 2/ 29

SMA Negeri 6 Yogyakarta

Tahun 2013

1
Lembar Pengesahan

Laporan Resmi Praktikum Biologi dengan judul mitosis dan meiosis ini disusun
untuk menyelesaikan tugas praktikum biologi

SMA Negeri 6 Yogyakarta

Oleh:

Nama: Tuti Ratnasari

Kelas/No: XII IPA 2/ 29

Yogyakarta, 4 desember 2013

Guru Pembimbing, Praktikan,

Harsono, S.Pd Tuti Ratnasari

NIP: 19581025 198602 1 003 NIS: 16153

2
A. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami tahapan mitosis pada ujung akar.
B. Dasar Teori
Organisme dapat mengalami pertumbuhan, bertambah besar, bertambah
tinggi, bertambah sempurna karena adanya pembelahan sel. Sel memebelah secara
meiosis yang terdapat pada alat reproduksi dan membelah secara mitosis terdapat
pada sel tubuh/somatic.
Mitosis pada tumbuhan terletak pada ujung akar, ujung batang, lingkar
cambium, antar ruas batang, sel yang akan mengalami pembelahan karena bersifat
embrional/meristem matis. Sel membelah karena adanya bertambah volume dan
material genetis.
Salah satu sifat yang membedakan tipe sel dalam suatu organisme adalah
kapasitasnya untuk tumbuh dan membelah. Jaringan tertentu pada tubuh adalah
subjek peruskana perkesenimbungan dan baru diganti sehingga sel tumbuh dan
memperbanyak diri. DNA merupakan material genetik yang terkandung didalam
setiap sel. Transfer material genetik pada eukariot dapat dilakukan pada proses
pembelahan mitosis dan miosis. Keduanya merupakan proses pembagian inti yang
melibatkan sistem yang akurat untuk membagi kromosom-kromosom dari sel
induk ke sel-sel keturunannya.
Saat inti sel membelah menjadi dua bagian, kromosom-kromosom dalam
inti sel induk di wariskan pada sel anak. Oleh karena itu, gen-gen dari sel induk
juga diwariskan kepada sel anak. Pada dasarnya pembelahan sel di bedakan
menjadi pembelahan sel secara langsung dan pembelahan sel secara tidak
langsung.
Pembelahan sel secara langsung adalah proses pembelahan sel yang terjadi
tanpa melalui tahap-tahap pembelahan yang rumit. Pembelahan sel secara
langsung di sebut juga pembelahan amitosis. Pada pembelahan amitosis, setiap sel
yang membelah akan mnghasilkan dua sel anak yang sama (identik) sehingga di
sebut juga pembelahan biner. Sel-sel anak yang di hasilkan oleh pembelahan biner
memiliki sifat yang sama dengan sel induk. Proses pembelahan biner diawali
dengan pembelahan inti menjadi dua yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Akhirnya, sel terbagi menjadi dua sel anak. Pembelahan sel secara langsung

3
terjadi pada organism uniseluler, misalnya bakteri, amoeba, dan paramecium.
Sementara itu pembelahan sel secara tidak langsung terjadi melalui tahap-tahap
tertentu, pembelahan sel secara tidak langsung di bedakan menjadi pembelahan
mitosis dan pembelahan
1. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua sel
anak dengan jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom sel induk.
Oleh karena itu, mitosis disebut juga pebelahan replikasi. Sel-sel anak yang
dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan sel induk, pembelahan mitosis
terjadi pada sel-sel tubuh (sel-sel somatis) terutama pada jaringan embrional
( pada hewan) dan jaringan meristem (pada tumbuhan). Pembelahan mitosis
terjadi pada saat organisme mengalami pertumbuhan dan pada saat jaringan
tubuh mengalami perbaikan atau mengganti sel-sel.
2. Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat sel
anak yang masing-masing mengandung setengah jumlah kromosom sel induk.
Oleh karena itu, meosis disebut juga pembelahan reduksi. Meiosis terjadi pada
saat pembentukan gamet (sel-sel kelamin) dengan tujuan menjaga agar jumlah
kromosom tetap konstan dari generasi ke generasi. Meiosis juga terjadi pada saat
pembentukan spora pada tumbuhan.Pada meiosis, terjadi perpasangan dari
kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap
sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel,
yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II). Meiosis I dan
meiosis II terjadi pada sel tumbuhan. Demikian juga pada sel hewan terjadi
meiosis I dan meiosis II. Baik pada pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase-
fase pembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal adanya profase I,
metafase I, anafase I , telofase I, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase
II. Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel
induk akan menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel
mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.
C. Alat dan Bahan

4
1. Botol jam 1 buah 9. Jarum preparat
2. Bawang segar 1 buah 10. Mikroskrop
3. Preparat awetan mitosis 3 buah 11. Kertas tissue
4. Gelas obyek dan gelas penutup 3 12. Karton hitam 1 lembar
13. Larutan HCl 1 M
buah
14. Larutan fiksatif carnoy
5. Silet 1 buah
6. Pipet tetes 1 buah (campuran etanol : kloroform :
7. Gelas arloji 1 buah
asam asetat glacial = 6:3:1)
8. Lampu spirtus
15. Larutan Acetocarmin

5
16.
D. CARA KERJA
1. Bersihkan bagian pangkal bawang dari sisa akar, tusuk bagian tengah umbi
dengan lidi letakkan pangkal kedalam botol jam yang berisis air hingga
terendam.
2. Bungkus botol jam dengan kertas karton hitam agar gelap, biarkan satu
minggu.
3. Ambil bawang yang sudah tumbuh akar, potong ujung akar dengan silet
sepanjang 5 mm (bila preparat tak segera digunakan dapat di awetkan dalam
larutan fiksatif carnoy)
4. Pindahkan potongan 5 mm ujung akar ke dalam gelas arloji dan tetesi 3 tetes
HCl 1M tunggu 5 menit hingga ujung akar lunak.
5. Ambil ujung akar dari gelas arloji letakkan pada objek gelas dengan bantuan
jarum dan tetesi acetokarmin 2 tetes.
6. Haluskan preparat dengan jarum atau dengan gelas objek, letakkan preparat
di atas spiritus yang menyala beberapa kali tetapi jangan sampai mendidih.
7. Tutup preparat dengan deck glas, jika masih ada kelebihan acetokarmin
serap dengan menempelkan kertas tissue pada ujung deck gelas.
8. Mengamati dibawah mikroskop lalu menggambar tahap-tahap pembelahan
mitosis yang terjadi.
9. Carilah gambar sel yang menunjukkan fase mitosis Profase, Metafase,
anaphase dan telofase
10. Bandingkan hasil pengamatan anda dengan preparat awetan.
17.
E. Hasil Pengamatan
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27. Gambar 1 : Pembelahan Mitosis Gambar 2 : Gambar
Tangan
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38. Gambar 3 : gambar tangan
39.
F. Pembahasan
40. Dari hasil pengamatan dapat simpulkan bahwa pembelahan mitosis
dibedakan menjadi beberapa tahap, yaitu profase, metafase, anafase, telofase, dan
interfase. Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah
sebagai berikut:

1. Profase :
41. pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal
menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.
2. Metafase:
42. pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan
(bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom/kromatid mudah
diamati dan dipelajari.
3. Anafase:
43. pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke
kutub-kutub pembelahan sel.
4. Telofase:
44. pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti
menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua
bagian).
45. meiosis (pembelahan reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-
tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi
pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.
46. Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan
Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap
seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan
reduksi adalah sebagai berikut :
47.

48.
49.
G. Diskusi dan Pertanyaan
1. Sebutkan macam fase mitosis yang anda temukan!
2. Sebutkan perbandingan jumlah antar fase mitosis
3. Mengapa pada pengamatan ditemukan sel yang tidak menunjukkan fase
pembelahan jelaskan !
4. Jelaskan hormone yang merangsang pembelahan sel !
5. Apa aplikasi dari kegiata ini dalam kehidupan?
50.
51. Jawaban pertanyaan :
1. Macam mitosis ada Profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Akan tetapi,
tahap mitosis yang terlihat atau nampak pada pengamatan ini adalah :
a) Profase
52. Profase merupakan tahap ketika sel akan membelah diri. Pada
tahap ini, kromosom mula-mula terlihat sebagai benang-banang kromatin yang
tipis dan pnjang. Selanjutnya benang-benang itu memendek dan menebal menjadi
kromosom. Tiap-tiap benang kromosom menggandakan diri membentuk struktur
simetris yang disebut kromatid. Setiap kromosom yang terduplikasitampak
sebagai dua (sepasang)kromatid yang identikdan melekat pada sentromer.
53. Pada tahap profase, mebran nucleus dan nucleolus (anak inti)
menghilang. Pada sel hewan, sentriol membelah diri menjadi dua kemudian
masing-masing sentriol menuju kutub-kutub yang berlawanan. Selanjutnya
sentriol membentuk serabut-serabut gelendong tau benang-benag sepindel di
antara dua kutub pembelahan.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62. Gambar 4 : Profase
b) Metafase
63. Metaphase merupakan tahap terlama dalam mitosis yaitu berlangsung
sekitar 20 menit. Pada tahap metaphase, sentrosom berada pada dua kutub
berlawanan, sister kromatid berjajar pada bidang equator. Untuk setiap
kromosom, kinektokor dari sister kromatid melekat pada mikrotubulus
kinektokor. Sentromer mengalami pembelahan.
c) Anafase
64. Pada anafase, sentromer membelah diri menjadi dua, masing-
masing dengan satu kromatid. Kemudian, setiap kromatid bergerak setiap kutub-
kutub yang berlawanan karena adanya pengaruh enzim dinein. Pada ahir anafase ,
semua kromatid telah sampai pada kutub masing-masing.
d) Telofase
65. Ketika tahap ini terjadi, kromosom-kromosom yang ada di kutub
masing-masingkutub makin menipis dan berubah menjadi benang-benang yang
tipis. Serabut-serabut gelendong menghilang. Selanjitnya, terbentuk membrane
nucleus dan nucleolus sehingga terbentuk dua nucleus baru. Kemudian tertjadi
penebalan plasma di bagianekuator yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma
(sitokenesis).
2. Jumlah semua sel pada fase mitosis adalah 2 sel anakan.
3. Pada sel ditemukan sel yang tidak menunjukkan fase pembelahan
dimungkinkan karena kondidsi sel yang sudah mengalami tahap pemanjangan
dan pendewasaan atau mengalami deferensiasi
4. Hormone yang merangsang pembelahan sel adalah:
a) Auksin
66. Auksin adalah zat aktif dalam system perakaran. Senyawa ini membantu
proses pembiakkan vegetatif. Pada satu sel auxins dapat mempengaruhi
pemanjangan cell, pembelahan sel dan pembentukan akar. beberapa type
auksin aktif dalam konsentrasi yang sangat rendah antara 0.01 to 10 mg/L.
b) Sitokinin
67. Sitokinin merangsang pembelahan sel, pertumbuhan tunas, dan
mengaktifkan gen serta aktifitas metabolis secara umum.pada saat yang
sama cytokinins menghambat pembentukan akar. oleh karenanya cytokinin
sangat berguna pada proses kultur jaringan dimana dibutuhkan pertumbuhan
yang cepat tanpa pembentukan perakaran. secara umum konsntrasi sitokinin
yang digunakan antara 0.1 sampai 10 mg/L
5. Aplikasi dari kegiatan ini adalah perkembangbiakan generative pada hewan
dan tumbuhan yaitu pembelahan gametogenesis. Atau pembelahan pada sel
ovum dan sperma yaitu oogenesis dan spermatogenesis.
68.
H. Kesimpulan
69. Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan :
1. Pembelahan mitosis dapat diamati dengan terlihatnya tahap profase,
metafase, anafase dan telofase.

2. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anak, hal tersebut dibuktikan


dengan hasil pengamatan dan fase meiosis menghasilkan empat sel
anakkan.

3. Terdapat beberapa perbedaan mitosis dan meiosis, yaitu pertama mitosis


terjadi satu tahap, sedangkan meiosis terjadi dua tahap. Kedua mitosis
terjadi pada sel-sel somatik untuk pertumbuhan sementara meiosis terjadi
pada sel-sel germinal untuk pembentukan gamet. Ketiga mitosis
menghasilkan dua sel anakan, sedangkan meiosis menghasilkan empat sel
anakan. Keempat sel mitosis identik dengan induknya, sedangkan sel
anakan dari meiosis berbeda dengan induknya. Kelima kromosom sel
anakan pada mitosis sama dengan induknya, sementara pada meiosis
kromosom sel anakan setengah dari sel induknya.
70.
71.

72. Perbedaan Mitosis dan Meiosis


73.
74. DAFTAR PUSTAKA
75. Anonim, 2011. http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/jaringan-
ikat.html.
76. Anonim, 2011. http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/
Praweda/ Biologi.htm.
77. Anonim, 2011. http://www.anneahira.com/jaringan-ikat.htm.

Anda mungkin juga menyukai