Anda di halaman 1dari 21

FISIOLOGI HEWAN

SISTEM EKRESI PADA HEWAN

Start!
KELOMPOK 4

Delvia Desta Andriani 195040026

Ugi Hermawati 195040028

Wulan Rosdiana 195040038

Aliya Suci R 195040040


DEVINISI & FUNGSI SISTEM 1
EKSRESI
Sistem Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang
sudah terakumulasi dalam tubuh agar kesetimbangan tubuh tetap terjaga.
Sistem ekskresi merupakan hal yang pokok dalam homeostasis karena 2
sistem ekskresi tersebut membuang limbah metabolisme dan merespon
terhadap ketidakseimbangan cairan tubuh dengan cara mengekskresikan
ion-ion tertentu sesuai kebutuhan.
Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara,
3
yaitu :
• melakukan osmoregulasi
• mengeluarkan sisa metabolisme
• mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh.
4
ORGAN SISTEM EKSRESI
a.Ginjal

Struktur Ginjal
1)Korteks (Bagian luar)
2)Medulla (Sumsum ginjal)
3)Pelvis renalis (Rongga ginjal)

Proses-proses Di Dalam Ginjal


1)Penyaringan (filtrasi)
2)Penyerapan kembali (Reabsorbsi)
3)Augmentasi

Fungsi Ginjal
1)Mengeksresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya ammonia
2)Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air
3)Mempertahankan cairan ekstraseluler dengan jalan mengeluarkan air bila berlebihan
4)Mempertahankan keseimbangan asam dan basa
ORGAN SISTEM EKSRESI 1

b.Paru-paru
Karbon dioksida dan air hash metabolisme di jaringan diangkut oleh darah
3
lewat vena untuk dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan
ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2
dapat berdifusi atau dapat dieksresikan di alveolus paru-paru karena pada
alveolus bermuara banyak kapiler yang mempunyai selaput tipis.
4
ORGAN SISTEM EKSRESI
c.Kulit

Fungsi kulit
1.Mengeluarkan keringat 5%-10% dari seluruh sisa metabolisme
2)Pelindung tubuh
3)Menyimpan kelebihan lemak
4)Mengatur suhu tubuh
5)Tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet

d.Hati
Fungsi
1)Kelenjar dalam sistem pencernaan
2)Mejadi bagian dari sistem ekskresi karena menghasilkan empedu
3)Merombak hemoglobin menjadi bilirubin, dap dan biliverdin.

Dap setelah mengalami oksidasi akan berubah jadi urobilin yang memberi warna pada feses menjadi kekuningan.
Demikian juga kreatinin hasil pemecahan protein, pembuangannya diatur oleh hati kemudian diangkut oleh darah ke
ginjal.
FUNGSI SISTEM EKSRESI 1

1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh 2
2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal
(termoregulasi)
4. Homeostasis
3

4
KELAINAN & PENYAKIT PADA SISTEM EKSRESI
1)Batu ginjal
Batu ginjal merupakan gangguan berupa terbentuknya endapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau
kantung kemih.

2)Penyakit kuning
Penyakit kuning merupakan penyakit yang disebabkan oleh saluran empedu yang tersumbat sehingga mengakibatkan
cairan empedu tidak bisa dialirkan ke usus dua belas jari.

3)Diabetes melitus
Diabetes melitus bisa dialami seseorang karena pankreas tidak menghasilkan insulin atau menghasilkan sedikit insulin.

4)Biang keringat
Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat. Kondisi ini menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan
dan disertai gatal.

5)Albuminuria
Albuminuria merupakan gangguan ginjal di mana terdapat kadar albumin yang tinggi dalam urin.
SISTEM EKSRESSI PADA HEWAN 1

Hewan Invertebrata
Sistem ekskresi pada hewan invertebrata lebih sederhana dibandingkan 3
hewan vertebrata. Alat ekskresinya ada yang berupa saluran Malphigi,
nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari struktur
ekskresi khusus pada invertebrata. Nefridium merupakan organ
invertebrata yang berpasangan dan melakukan fungsi yang mirip dengan
ginjal vertebrata. 4
INVEBRATA
1.Protozoa
Protozoa tidak memiliki organ pengeluaran khusus sehingga zat sisa
metabolismenya dikeluarkan melalui rongga berdenyut (vakuola
kontraktril) atau melalui kulit secara difusi.

2.Platyhelminthes
Proses pengeluaran zat sisa pada cacing pipih, dilakukan melalui
pembuluh bercabang-cabang yang memanjang pada bagian samping kiri
dan kanan disepanjang tubuhnya. Setiap cabang berakhir pada sel-sel api
(solenosit) yang di lengkapi dengan silia (bulu getar) dan beberapa
flagella yang gerakannya seperti gerakan api lilin. Silia pada sel api akan
selalu bergerak. Akibat gerakan silia tersebut, air atau cairan tubuh dan
zat sisa yang sudah disaring didalam sel api akan terdorong masuk ke
dalam saluran ekskresi. Cairan tubuh dan zat sisa kemudian dikeluarkan
dari tubuh melalui suatu lubang yang disebut nefridiofor.
INVETEBRATA 1

3.Annelida
Cacing tanah, memiliki struktur ginjal sederhana yang
disebut nefridia. Air dan zat-zat buangan dikumpulkan 2
dalam tubulus pengumpul, suatu wadah yang
merupakan bagian dari nefridia untuk selanjutnya
dikeluarkan melalui lubang ekskretori di dinding
tubuh, yang biasa disebut nefridiofor.
3
4.Mollusca
Sistem ekskresi Mollusca sama dengan sistem ekskresi
annelida yaitu berupa Nefridia yang berperan mirip
dengan ginjal, Nefridia mengeluarkan sisa metabolisme
4
dalam bentuk cairan.
INVETEBRATA
5.Crustacea
Sistem ekskresi pada Crustacea terdiri dari pasangan kelenjar
hijau (semacam nephridium) yang terletak di bagian ventral
kepala sebelah depan esophagus. Masing-masing kelenjar
hijau terdiri dari kelenjar-kelenjar yang berwarna hijau,
kantung dan saluran yang terbuka kebagian luar melalui
lubang pembuangan pada bagian dasar segmen antenna.
Fungsi kelenjar hijau adalah membuang sisa metabolisme
tubuh.

6.Insecta
Alat ekskresi pada serangga, contohnya belalang adalah
tubulus Malpighi, yaitu alat pengeluaran yang berfungsi
seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malphigi berupa
kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan
pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping
pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea
untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2.
Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata.
SISTEM EKSRESI HEWAN 1
VETEBRATA

Sistem ekskresi vertebrata melibatkan organ paru-paru, kulit, ginjal, dan


2
hati. Pada vertebrata terdapat beberapa tipe ginjal:

1. Pronefros
2. Mesonefros
3. Metanefros
3

4
SISTEM EKSRESI PADA PISCES

Fungsi sistem eksresi ikan:

• untuk regulasi kadar air tubuh


• mengeliminasi sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein
• menjaga keseimbangan garam

Alat ekskresi ikan terdiri atas:


• Insang ikan yang berfungsi untuk mengeluarkan CO2 dan H2O
• Kulit, kelenjar kulit mengeluarkan lendir agar tubuh ikan menjadi licin sehingga memudahkan ikan bergerak dalam air
• Sepasang ginjal. Ginjal pada ikan adalah sepasang ginjal sederhana yang disebut mesonefros. Setelah dewasa,
mesonefros akan berkembang menjadi ginjal opistonefros.
SISTEM EKSRESI PADA PISCES 1

4
SISTEM EKSRESI PADA AMPHIBI

Organ eksresi pada amphibi yaitu:

• Ginjal
Alat ekskresi pada katak adalah ginjal opistonefros yang dihubungkan dengan
ureter saat di vesika urinaria. Terletak di kanan dan di kiri tulang belakang.
Ginjal ini berwarna merah kecoklat-coklatan. Ginjal sebagai alat penyaring
akan mengeluarkan zat sisa berupa garam mineral dan cairan dari darah.

• Paru-paru
Pada katak, pulmo berjumlah sepasang dan berlobus 3. Tugas paru-paru
adalah untuk membuang karbon dioksida serta uap air yang tidak berguna
bagi tubuh.
SISTEM EKSRESI PADA REPTIL 1

Alat ekskresi pada reptil terdiri dari paru-paru, kulit, dan ginjal. Namun, 3
yang utama adalah ginjal, ginjal pada reptil berupa sepasang ginjal
metanefros. Hasil ekskresi reptil adalah asam urat yang dikeluarkan dalam
bentuk pasta berwarna putih.

4
SISTEM EKSRESI PADA REPTIL

Mekanisme ekskresi reptil:

Urin reptil akan masuk lewat pembuluh pembuluh ke metanefros. Lalu disanalah urin akan
disaring. Metanefros mengekskresikan sebagian besar metabolisme reptil ke dalam bentuk
asam urat. Sebab pembuangan di dalam bentuk asam urat tersebut maka reptil tidak
membutuhkan banyak air guna membuang nitrogen di dalam darah.
Asam urat diproses lebih dulu di dalam metanefros. Jadi asam urat yang sudah keluar di
dalam tubuh reptil ini warnanya akan putih dan tak beracun lagi untuk tubuhnya. Sedangkan
itu, air yang masih diperlukan akan diserap lagi oleh saluran metanefros kemudian
diedarkan lagi di dalam tubuh reptil.
Beberapa jenis Reptil juga menghasilkan amonia misalnya pada buaya, karena buaya tidak
memiliki kandung kemih maka asam urat yang dihasilkan ginjalnya keluar bersama feses
melalui kloaka.
SISTEM EKSRESI PADA AVES 1

alat ekskresi pada burung:


- kulit
- paru-paru
2
- ginjal

Burung memiliki ginjal dengan tipe metanefros.


Burung tidak memiliki kandung kemih sehingga
urine dan fesesnya bersatu dan keluar melalui
3
lubang kloaka. Urine pada burung diekskresikan
dalam bentuk asam urat. Pada burung laut,
selain mengekskresikan asam urat juga
mengekskresikan garam. Burung laut
mempunyai kelenjar yang berguna sebagai 4
ekskresi pada garam di atas mata.
SISTEM EKSRESI PADA MAMALIA

Alat ekskresi pada mamalia adalah


-kulit
-paru-paru
-ginjal
-hati
Setiap mamalia pasti mengalami yang namanya
pembuangan urine. Urine terjadi dalam 3 proses:
1. Proses filtrasi
2. Proses reabsopsi
3. Augmentasi
Thanks

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai