Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 1

BIOLOGI A

ANGGOTA KELOMPOK:
Galih Nurdiansyah
Ervin Khoemeisa R
Meilani Fitri
Ugi Hermawati
Muhammad Ilham
Dini Nur Azizah

1. Definisi wiraswasta
Wiraswasta adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam melihat dan
menilai peluang usaha dan kemampuan dalam mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan kentungan dari peluang usaha tersebut. Wiraswasta
hasil penggabungan dari dua kata “wira” dan “swasta”. Wira artinya berani,
sedangkan swasta berarti berdiri sendiri. Jadi, dapat disimpulkan wiraswasta
merupakan seseorang yang berani mendirikan usaha sendiri.
2. Karakteristik wiraswasta
Seseorang dikatakan memiliki karakter wiraswasta, bila:
1. Memiliki kepercayaan diri
2. Kreatif dan inovatif
3. Memiliki keahlian di beberapa bidang
4. Memiliki pengetahuan dalam dunia usaha/ industri
5. Dapat melihat kebutuhan pasar
6. Memiliki tekad dan kemauan yang kuat
7. Tekun dan tidak mudah menyerah
8. Menyukai tantangan
9. Pandai bergaul
10. Memiliki karakter sebagai pemimpin
3. Tujuan wiraswasta
1) Turut membantu bagi yang membutuhkan baik melalui jasa maupun hal
lainnya,
2) Menciptakan sebuah lapangan kerja sebagai wadah kurangnya pengangguran
sehingga nilai dari perekonomian pun turut meningkat
3) Mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri tanpa ada unsur merugikan orang
lain.
4. Contoh wiraswasta
Beberapa contoh usaha wiraswasta adalah sebagai berikut
1) Menjual Jasa
contoh usaha jasa yang banyak ditawarkan oleh pelaku wiraswasta:
 Jasa laundry
 Jasa mencuci mobil/ motor
 Jasa menulis artikel
 Jasa membuat video
 Jasa edit gambar
 Dan lain-lain
2) Menjual Barang
 Menjual produk makanan
 Menjual produk suplemen
 Menjual produk meubel
 Menjual produk kebutuhan rumah tangga
 Dan lain-lain
5. Faktor keberhasilan wiraswasta
1) Faktor modal
Modal atau jumlah anggaran yang dimiliki oleh seorang pebisnis dapat
menjadi faktor pendukung keberhasilan usaha yang tengah dijalankan.
2) Faktor produk
Sebagai seorang produsen yang membuat produk. Pemilihan produk yang
akan diluncurkan ke pasaran juga bisa menjadi faktor penentu kesuksesan atau
kegagalan bisnis. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk memilih jenis
produk yang memang dijamin terus laku dan diminati
3) Faktor pasar
Hal tersulit dalam berwirausaha adalah menyesuaikan produk yang dibuat
dengan selera pasar. Sebelum gegabah melakukan produksi besar-besaran,
sebaiknya lakukan uji coba produk di pasar. Jika hasilnya positif, maka
lanjutkan. Tapi jika berbanding terbalik dengan ekspektasi, maka pikirkanlah
lagi. 
4) Faktor perencanaan
Bussines planning salah satu komponen terpenting untuk menentukan
kesuksesan berwirausaha. Tanpa perencaan yang tepat, akurat, dan jelas maka
usaha yang dibangun tidak akan bisa maju. Karena dalam proses perencanaan
inilah kita dapat membuat tujuan usaha beserta visi dan misi-nya.
5) Faktor manajemen
Dalam membangun sebuah usaha, kita harus memiliki manajemen yang jelas
sehingga sumber daya manusia dapat terorganisir. Ini sangat penting, agar
setiap orang mengetahui apa peran fungsinya dalam usaha yang sedang
dirintis. Sehingga tercipta keselarasan dalam pekerjaan dan SDM menjadi
lebih optimal.
6) Faktor persaingan
Belakangan ini, tingkat pembangunan industri di Indonesia memang menanjak
cukup drastis, dan sialnya adalah bahwa hal tersebut juga diikuti dengan
ekspansi pasar bebas atau kebanjiran produk import dengan harga lebih
murah. Sehingga persaingan bisnis juga menjadi semakin ketat. Oleh sebab
itu, maka dianjurkan membuat produk yang inovatif dan kreatif.
7) Faktor SDM
Pemilihan pekerja atau sumber daya manusia memang memberikan dampak
sangat besar bagi kemajuan sebuah bisnis. Oleh karenanya, maka sangat
dianjurkan untuk berhati-hati melakukan perekrutan. Pastikan hanya para
profesional yang menempati bidang yang membutuhkan keahlian tertentu, dan
jangan asal memilih karena bisa berdampak negatif.
6. Faktor kegagalan wiraswasta
1) Tidak kompeten dalam menejerial
2) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan
4) Kegagalan dalam perencanaan
5) Lokasi yang kurang memadai
6) Kurang sungguh-sungguh dalam ber usaha
7) Tidak bisa menyelesaikan konsep
7. Kategori wiraswasta
Wiraswasta dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu berdasarkan tindakan dan
berdasarkan keahlian dan sumber penghasilan.
1. Berdasarkan tindakan
1) Innovating entrepreneur
Umumnya melibatkan orang lain yang memiliki sifat agresif dalam melakukan
berbagai uji coba. Selain itu, mereka sangat tertarik dan ingin memanfaatkan
berbagai kemungkinan yang bisa dipraktikkan.
2) Initiative entrepreneur
orang yang memiliki sifat inisiatif untuk memanfaatkan berbagai inovasi yang
telah ditemukan.
3) Fabian entrepreneur
memiliki sikap yang mirip seorang fobia. Mereka lebih berhati-hati atau ragu
dalam mengelola usahanya. Sering kali orang ini berusaha meniru usaha atau
produk yang sudah dianggap menguntungkan.
4) Done entrepreneur
Jenis ini memanfaatkan suatu potensi yang bisa diubah menjadi sebuah inovasi
yang mana inovasi tersebut membutuhkan dorongan efektif untuk mencapai
hasil yang maksimal.
2. Berdasarkan keahlian dan sumber penghasilan
1) Ìntŕapreneur
Mampu mempengaruhi, mengajak, dan memimpin orang lain. Contoh
pekerjaan seorang intrapreneur umumnya sebagai berikut:
 Agen asuransi.
 Agen sekuritas.
 Konsultan.
 Pemasaran.
2) Extrapreneur
Mampu menghibur dan lebih unggul dalam hal-hal berbau kreativitas.
Contoh pekerjaan seorang extrapreneur umumnya sebagai berikut:
 Seniman.
 Penulis lagu.
 Aktor.
3) Infopreneur
Mampu mengajar, menyederhanakan, menata, dan mengorganisasi.
BIasanya yang menjadi produk utama usaha ini adalah informasi,
pengetahuan, dan data-data. Contoh pekerjaan seorang infopreneur
umumnya sebagai berikut:
 Pengarang buku.
 Konsultan marketing.
 Pencipta software.
 Penyedia konten digital berbasis internet
4) Autopreneur
Mampu menanamkan modal, menganalisis, serta melihat nilai tersembunyi
dari suatu hal. Contoh pekerjaan seorang autopreneur umumnya sebagai
berikut:
 Orang yang menaruh deposito di bank.
 Investor.
 Mitra kerja yang mendapatkan keuntungan.
 Pemilik real estate.
 Pemilik rumah sewaan, kontrakan, dan indekos.
 Pengusaha yang mendapatkan profit usaha sehingga mendapatkan
kepemilikan.
 Pemegang saham.

Anda mungkin juga menyukai