Anda di halaman 1dari 9

‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِحيم‬

ْ ِ‫ب‬
Nama : Ugi Hermawati
NPM : 195040028
Kelas : Biologi A

Lembar Jawaban UTS Budaya Sunda


1) Hakekat manusia
Manusia adalah merupakan salah satu mahluk yang Allah ciptakan dengan
berbagai keunikan dan keistimewaanya. Oleh karena itu manusia dilihat secara
hakekatnya merupakan makhluk pilihan yang paling sempurna yang diciptakan oleh
Allah Swt dibandingkan makhluk yang lainnya. Diantaranya manusia sebagai
makhluk Individu yang memiliki dua dimensi yakni dimensi lahiriyah ( Jasminai) dan
dimensi batiniah (psikologis) untuk dapat memahami apa dan bagaimana manusia
dilihat dari hakekatnya dapat dipelajari melalui dua pendekatan yakni Ilmiamiah dan
ilahiyah :
 Pendekatan ilmiah
Pendekatan ilmiah adalah merupakan ilmu yang mempelajari manusia
bersadarkan akal, logika, nalar . Manusia dilihat dari berbagai disiplin ilmu
misalnya, biologi, sosialog, psikologi dan lain-lain.
Ciri dan karakteristik perbedaan manusia dengan hewan :
1. Socrates, menamakan manusia sebagai Zoon Politicon artinya
hewan yang bermasyarakat.
2. Max Scheller, menggambarkan manusia sebagai Das Kranke Tier
artinya (hewan yang sakit) yang selalu gelisah dan bermasalah.
3. Charles Darwin, dengan Teori Evolusinya manusia berasal dari
primat atau kera namun terjadi missing link (terputus)

 Pendekatan IIahiyah
Pendekatan iiahiyah merupakan upaya untuk memahami manusia
dengan melalui unsur Keimanan (keyakinan) terhadap pencotaannya
berdasarkan hukum Sar’I (hukum Allah) bedasarkan Quran dan Hadist Nabi
Muhammad SAW.
Pendekatan Ilahiyah :
1. Manusia sebagai khlifah di muka bumi (Q.S. Al-Baqoroh , 2:30)
2. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling mulia (Q.S. At-
Tiin, 95:4)
3. Manusia diciptakan hanya untuk beribadah (Q.S. Az-Zariat, 51: 56)

2) QS. Az-Zariat, 51: 56

َ ‫ت ْال ِج َّن َوااْل ِ ْن‬


‫س اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدوْ ِن‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬
Artinya : Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada Ku.

Allah SWT menciptakan bangsa jin dan manusia dengan tujuan agar mereka
beribadah kepada Allah SWT. Arti ibadah dalam ayat ini memiliki pengertian yang
luas. "Termasuk bagaimana perkataan kita berbuah ibadah, bagaimana pandangan kita
penuh dengan kasih sayang berbuah ibadah, datangnya kita ke tempat-tempat yang
diridhai Allah juga diganjar pahala. Pun dengan niat kita untuk menauhidkan Allah
dalam beribadah dan meninggalkan selain Allah dalam beribadah,"
Muara ibadah dalam pengertian tersebut termasuk juga menauhidkan Allah,
yaitu tidak menyembah atau bersujud kepada selain dari Allah SWT. Kalimat tauhid
inilah yang memiliki makna yang begitu besar. Rasulullah SAW bahkan
menghabiskan waktu selama 10 tahun berdakwah di Makkah guna mengajak kaum
Quraisy dan sekitarnya untuk menegakkan kalimat tauhid.
Manusia secara Sunatullah dalam proses kehidupannya mengalami dua pases,
lahir dan mati. Dalam menjalani kehidupan ini ada yang bersiafat alamiah
berdasarkan hukum-hukum kealaman, dan proses kehidupan yang akan melahirkan
produk (budaya). Dari kedua sistem kehidupan ini memiliki nilai-nilai tersendiri ada
yang berkaitan langsung dengan Yang Maha Pencipta yang bersifat religius (agama)
dan ada yang berkaitan dengan alam (manusia), yang mengatur bagaimana cara-cara
berhubungan anatar sesasa makhluk terutama dengan manusia yang disbut dengan
budaya. Keduanya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Karena Agama
dan budaya merupakan dasar dan sumber nilai kehidupan manusia.
Contoh perilakunya yaitu melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya
seperti melaksanakan solat 5 waktu dan tidak mengkonsumsi daging babi.

3) Universitas Pasundan memiliki identitas, Memuliakan dan mengembangkan syiar


Islam, melestarikan serta mengembankan budaya Sunda untuk kepentingan persatuan
dan kesatuan bangsa.
Identitas ini dijadikan sebagai Jati Diri Universitas Pasundan dikembangkan
dan dijabarkan menjadi tri jati diri Universitas Pasundan yakni, Pengkung Agamana,
Luhung Elmuna dan jembar budayana

 Pengkuh Agamana (Agama kuat)


- Muslimin: Orang Menyerahkan diri pada Allah swt’ dengan hanya
menyembah dan meminta pertolongan kepada-Nya terhadap segala yang
ada di langit dan di bumi. Kata Muslim merujuk pada orang Islam saja.
Pemeluk Islam pria disebut muslimindan Wanita disebut Muslimat
- Mu’min: Manusia yang percaya sepenuhnya pada Allah swt. adalah orang
yang beriman, merupakan seorang muslim yang dapat memenuhi seluruh
kehendak Allah, dan memiliki iman yang kuat dalam hatinya.

 Luhung Elmuna (Tinggi Ilmunya)


- Arrasihun = Berilmu tinggi dan mampu menyesuaikan ilmunya sesuai
kehendak zaman (lebih lengkapnya lihat Alquran) * QS. Ali Imran: 7 QS.
Annisa : 162
- Ulul Albab: Manusia yang mampu menggunakan akalnya untuk
merealisasikan ilmunya terhadap kekuasaan Allah swt (lebih lengkapnya lihat
Alquran) * QS. Ali Imran 190-191
- Ulul Ilma: Yang menguasai ilmu dan mempelajarinya * QS. Ali Imran: 18

 Jembar Budayana (luas, dalam Budayanya)


- Solihin: Orang yang selalu berbuat baik dan tidak pernah menyusahkan
orang lain. Ia cenderung hidupnya lebih banyak mendatangkan mafaat
dibandingkan mudhorot, bagi dirinya, orang lain maupun lingkungannya
- Muhsinin: Orang baik yang tidak mengharapkan pujian, sanjungan atau
pamrih apapun dari siapan hanya pada Allah-lah dia berharap.
- Muhlisin : Orang yang tidak mengharapkan pujian atau pamrih Dia berbuat
semata-mata hanya untuk Allah. Pandangan hidupnya semua urusan Allah yg
mengaturnya.

4) Manusia dalam proses kehidupannya memerlukan agama dan budaya karena agama
dan budaya merupakan dasar dan sumber nilai kehidupan manusia.
 Agama
Agama adalah aturan hidup agar manusia tidak kacau (Sangsi-kerta),
ketundukan yang tulus (al-din) seorang manusia kepada Tuhan (Arab),
berpegang kepada norma-norma (relegere/religion) (Latin). Dari tiga kata itu
mempunyai kesimpulan yang sama bahwa agama adalah jalan hidup atau
pedoman hidup (way of live) agar manusia hidup teratur, terarah dan tidak
terombang-ambing, dan tidak kacau. Pertanyaannya adalah; Benarkah agama
telah berhasil membuat manusia teratur, terarah dan tidak terombang ambing?
Untuk menjawab pertanyaan itu saya teringat dengan seorang wartawan
Inggris yang bernama A.N. Wilson yang sering disebut-sebut Nurcholish
Madjid (Cak Nur) beberapa dekade yang lalu. A.N Wilson menyatakan bahwa
agama lebih berbahaya daripada candu, melebihi apa yang pernah diungkap
oleh Karl Mark. Penyebabnya adalah jika dengan candu manusia menjadi tidur
(Karl Marks), namun dengan agama manusia justru bangun dan saling
membunuh sesamanya atas nama iman (A.N. Wilson).
 Budaya
Budaya adalah perilaku sosial dan norma sosial yang ditemukan dalam
masyarakat manusia. Budaya dianggap sebagai konsep sentral dalam
antropologi, yang mencakup berbagai fenomena yang ditularkan melalui
pembelajaran sosial dalam masyarakat. Kebudayaan universal ditemukan di
semua masyarakat, termasuk bentuk ekspresif seperti seni, musik, tari, ritual
dalam pengertian adat istiadat, agama, dan teknologi seperti penggunaan alat,
memasak, tempat tinggal, dan pakaian.
Konsep budaya material meliputi ekspresi fisik budaya, seperti
teknologi, arsitektur dan seni, sedangkan aspek immaterial budaya seperti
prinsip organisasi sosial (termasuk praktik organisasi politik dan lembaga
sosial), mitologi, filsafat, sastra (keduanya tertulis dan lisan), dan sains
merupakan warisan budaya non-benda dari masyarakat.

‫هَّٰلِل‬
َ‫ْٱل َح ْم ُد ِ َربِّ ْٱل َعالَ ِمين‬
Dasar religi orang Baduy ialah penghormatan ruh nenek moyang dan kepercayaan kepada
satu kuasa, Batara Tunggal. Keyakinan mereka itu disebut Sunda Wiwitan atau agama
Sunda Wiwitan. Orientasi, konsep konsep dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya
ditujukan kepada pikukuh Baduy untuk bekerja menurut alur itu dalam mensejahterakan
kehidupan Baduydan dunia ramai. Perjalanan hidup manusia di dunia fana menurut Sunda
Wiwitan tidak terpisah dari wadah "tiga buana‟, yaitu :

1. Buana Nyungcung sama dengan Buana Luhur atau Ambu Luhur


2. Buana Panca Tengah sama dengan Buana Tengah atau Ambu Tengah
3. Buana Larang sama dengan Buana Handap atau Ambu Handap

Manusia yang hidup mengembara di Buana Panca Tengah suatu saat akan menemui Buana
Akhir yakni Buana Larang. Sedangkan proses kelahirannya ditentukan di Buana Luhur.
Dalam pelaksanaan ajaran Sunda 10 Wiwitan di kanekes seperti tidak berpatokan pada hal-
hal tertentu, karena tidak memiliki kitab suci sebagaimana agama-agama lain. Kitab suci
mereka terpatri dalam “pikukuh” yang didalamnya sarat dengan berbagai ajaran Sunda
Wiwitan
          Pusat pemujaan mereka berada di puncak gunung yang disebut Sasaka Domas atau
Sasaka Pusaka Buana. Objek pemujaan ini pada dasarnya merupakan sisa komplek
peninggalan megalitik berupa bangunan berundak atau teras-teras dengan sejumah menhir
dan arca di atasnya. Itulah yang menjadi tempat para karuhun “nenek moyang’ berkumpul.
         Keturunan karuhun yang langsung mewakili mereka di dunia adalah puun, yang
merupakan Batara Panjala. Selain sebagai pemimpin tertinggi, puun juga merupakan
penguasa agama Sunda Wiwitan, serta pemuka yang paking suci yang 6 harus ditaati
segala perintah dan perkataannya. Puun juga memimpin berbagai upacata tradisional di
Baduy, seperti kawalu, ngalaksa, seba, muja dan tolak bala.

 Kekayaan geografis serta budaya yang ada di Tatar Sunda mempengaruhi bentuk dan
ragam hias arsitekturnya. Secara umum karakteristik arsitektur Sunda dapat dilihat dari
bentuk huniannya. Mulai dari ragam bentuk atap, model rumah panggung, material, elemen
dominan, dan ragam hias atau ornamen serta tata ruang dan orientasi arah hadap hunian.

 atap 

material : ijuk 
alasan : material yang dapat menyerap panas dengan baik sehingga tidak menimbulkan
suasana gerah di dalam rumah. Hal ini membuat dinding bangunan tidak langsung terkena
cahaya matahari sehingga dinding sebagai penyekat tidak panas dan ruang di dalamnya
tetap dingin. Selain itu ada juga sisi yang disebut sebagai bidang atap terbuat dari anyaman
bambu dan berfungsi sebagai ventilasi atap
       Bentuk atap :

1. jolopong
2. parahu kumureb
3. julang ngapak
4. badak heuay
5. tagog anjing
6. capit gunting 

 lantai 

material : pelupuh (bambu yang sudah dibelah) 


alasan    : agar udara yang melewati kolong rumah dapat masuk ke ruang – ruang, selain itu
5 dengan mengunakan lantai bambu, tingkat kelembaban di dalam rumah juga akan
berkurang, mengingat ketinggian lantai rumah tradisional Sunda tidak seperti rumah
tradisional lain pada umumnya yaitu berkisar antara 50 – 60 meter dari permukaan tanah.
 Dinding, pintu, dan jendela 

material : anyaman bambu


         Dinding bangunan terbuat dari anyaman bambu yang dapat dilewati udara, jendela
yang selalu terbuka dan hanya ditutupi kisi-kisi bambu maka udara dapat bebas masuk
dalam ruangan, sehingga suhu didalam ruangan tidak panas. Dinding yang ringan terbuat
dari anyaman bambu yang dapat menyerap dan mencegah terjadinya panas akibat radiasi
matahari sore hari. Selain itu material dinding yang terbuat dari anyaman bambu
memungkinkan udara untuk masuk ke dalam rumah.

1. Peyeum (Tape Singkong)


2. combro (oncom di jero)
3. misro (amis di jero)
4. putri noong
5. colenak 

1. Peyeum (tape singkong)

 bahan-bahan :

1. singkong 
2. daun pisang 
3. ragi
4. air secukupnya

 cara membuat :

1. Singkong di kupas dan di kerik sampai bersih lalu dipotong atau dibiarkan
memanjang. Setelah itu, bilas singkong sampai bersih dan tiriskan.
2. Rebus singkong hingga matang lalu angkat dan tiriskan.
3. Simpan singkong yang sudah direbus matang dalam wadah ember dan biarkan
dingin.
4. Setelah singkong rebus dingin, taburi singkong dengan ragi yang sudah di halus-kan
sampai merata.
5. Kemudian pindahkan singkong yang sudah bercampur dengan ragi pada wadah
yang sudah diberi alas daun pisang lalu tutup rapat dengan daun singkong dan
wadah penutup.
6. Tunggu selama kurang lebih 3 hari sampai singkong terasa lembek dan menjadi
peuyeum. Keluarkan.
7. Peuyeum siap dihidangkan dan dinikmati.

2. combro 

 bahan-bahan :

1. singkong parut 
2. kelapa parut
3. daun bawang 
4. ketumbar
5. garam 
6. merica 
7. oncom 
8. minyak goreng

 cara membuat :

1. Tumis bumbu halus hingga matang. Tambahkan oncom, kemangi, dan daun
bawang, masak hingga matang dan tercampur rata.
2. Aduk singkong, kelapa dan garam dan daun bawang aduk hingga rata.
3. Ambil 2 sendok makan bahan adonan, tambahkan isi, dan bentuk lonjong. 
4. Goreng dalam minyak panas dengan api sedang hingga kecokelatan.

3. misro 

 bahan-bahan :

1. singkong parut
2. kelapa parut 
3. gula merah 
4. minyak goreng 

 cara membuat :

1. Campur singkong parut,ckelapa dan garam, aduk rata. Bentuk bulat dan isi
tengahnya dengan gula merah. Bentuk bulat panjang.
2. Goreng dalam minyak panas dan banyak hingga kuning keemasan. Tiriskan.

4. putri noong 

 bahan-bahan :

1. singkong parut 
2. gula pasir
3. pewarna makanan
4. pisang 
5. daun pisang 
6. kelapa parut

 cara membuat :

1. campur-kan bahan ke dalam satu wadah seperti singkong parut, gula pasir, garam,
pisang nangka dan daun pisang.
2. Kemudian masukkan bahan tersebut ke dalam kukusan dan kukus sampai 20 menit.
3. Bagi adonan kue noong menjadi dua bagian. Untuk adonan pertama di beri pewarna
merah dan adonan ke dua warna hijau. Aduk rata.
4. Masukkan adonan ke dalam selembar daun pisang dan pipih-kan.
5. Letakkan buah pisang yang yang telah di potong-potong ke dalamnya dan tutup
dengan adonan.
6. Untuk sisa adonan ikuti proses tersebut sampai habis.
7. Bungkus rapi dan masukkan adonan ke dalam kukusan. Kukus hingga matang atau
sekitar 30 menit.
8. Jika sudah, angkat kemudian simpan pada piring dan taburi menggunakan beberapa
bahan taburan yang telah di siapkan. Kue putri noong siap disajikan.
5. colenak

 bahan-bahan :

1. tape singkong 
2. margarine
3. santan kelapa
4. kelapa parut
5. gula merah

 cara membuat :

1. Langkah pertama pipih-kan dahulu tape singkong dengan menggunakan sendok


makan.
2. Berikutnya siapkan wajan datar yang telah dipanaskan dan diberi olesan margarin
lalu panggang tape singkong yang telah dipipihkan di atasnya
3. Sering di bolak-balik agar tape tidak gosong. Lalu disisihkan dahulu.
4. Langkah berikutnya untuk membuat saus campur-kan santan kelapa, gula merah
dan daun pandan lalu rebus dan aduk hingga mendidih.
5. Masukan garam dapur halus aduk hingga rata dan gula merah larut.
6. Tambahkan kelapa parut aduk rata dan kuah mengental. Angkat.
7. Letakkan tape singkong dan tata pada piring saji.
8. Kucuri saus gula kelapa dan colenak Bandung siap di sajikan.

1. dahar 

 keur ka sorangan : abdi nuju neda make sayur haseum

 keur ka babaturan : Urang hayang dahar, maneh rek dahar moal?

 keur ka kolot : Pun bapa nuju tuang sareng pun biang.

        2. indit 

 keur ka sorangan : abdi bade wangsul ka Karawang 

 keur ka babaturan : "ari dinar bade indit ayeuna?"

 keur ka kolot : Pun biang teu acan mulih ti Bandung

      3. datang

 keur ka sorangan : kuring kakara datang ti sakola 


 keur ka babaturan :  budi nembe dongkap ti warung
 keur ka kolot : pun biang nembe sumping ti sawah 
      4. dangu

 keur ka sorangan : abdi ngadenge sora ti luar imah 


 keur ka babaturan : ari dinar teur ka kuping sora abdi?
 keur ka kolot : pun bapa nuju ngadangukeun pun biang 

 Bagi saya kebudayan sunda sangat penting dalam kehidupan. salah satu contohnya yaitu
kesenian tradisional yang merupakan hasil kreasi yang berasal dari masyarakat asli yang
ada pada suatu bangsa, yang penciptaannya tidak terlepas dari tradisi masyarakat tersebut,
dan di dalamnya terkandung nilai-nilai sosial budaya, serta telah ada turun temurun dari
generasi ke generasi.
          Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan
budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa mahasiswa merupakan anak bangsa
yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada
mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa
Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain
dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya
daerah.

             Kebudayaan sangat penting juga  bagi suatu komunitas masyarakat. Hal itu
dikarenakan budaya mengambil peran sebagai identitas atau ciri komunitas atau suku
tersebut. Salah satu suku yang kaya akan budaya adalah Sunda. Masyarakat ini sebagian
besar bertempat tinggal di Jawa Barat dan Banten. Dalam perjalanan masyarakat Sunda
dengan segala kearifannya, terciptalah kebudayaan unik dan berkarakter.

 Culture Experience : Cara ini adalah dengan cara kita terjun langsung untuk
mempelajari budaya masing-masing daerah sesuai daerahnya. Contoh suku sunda
mempelajari tari jaipong atau pencak silat. Hal ini penting untuk dipelajari dari
generasi ke kegenari agar tetap lestari sehingga kita dapat memperkenalkan
sekaligus mempertontonkan budaya kepada orang banyak bahkan pada dunia.
 Culture Knowledge : Cara ini yaitu dengan membuat pusat informasi kebudayaan
masing-masing, sehingga setiap orang dapat dengan mudah untuk menemukan
informasi tentang suatu kebudayaan suatu daerah. Di era modern sekarang ini situs
website bisa menjadi alternatif yang mudah untuk dijadikan sarana menyediakan
segalan sumber informasi tersebut.

karena status saya saat ini yaitu menjadi mahasiswa maka cara saya untuk melestarikan
kebudayaan sunda, pertama dengan cara mempelajari mata kuliah ilmu sosial dan budaya
dasar atau biasa disebut mata kuliah budaya sunda hal ini hguna meningkatkan
pemahaman bahkan mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestariian seni dan budaya
sunda. kedua, dengan pembentukan dan pemanfaatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
contohnya UKM yang ada di Unpas yaitu Lisma.

Anda mungkin juga menyukai