Anda di halaman 1dari 19

Hubungan

MANUSIA & AGAMA


TRILOGI 2022

1. Pengertian Manusia dan Agama


2. Aspek-aspek Ajaran Agama
3. Asal-Usul Agama
Manusia:
 Dimensi fisik
 Dimensi non-fisik
- jiwa (psyche),
- fikiran (ratio),
- rasa (sense).
1. sense of ethic
2. sense of aesthetic
3. sense of theistic
Tiga argumen pembuktian
adanyaTuhan:
 Material experience of humanity.
melalui kajian terhadap fenomena alam
semesta.
 Inner experience of humanity.
melalui kesadaran bathiniyyah .
 Spiritual experience of humanity.
didasarkan pada wahyu yang diturunkan oleh
Tuhan melalui utusannya.
Aspek-Aspek Ajaran Agama
 Kredial: Menyangkut doktrin-doktrin
teologis.
 Ritual : Tata-cara menjalin hubungan
dengan Tuhan.
 Moral : Aturan perilaku individual
yang benar dan baik.
 Sosial : Aturan hidup bermasyarakat.
Berdasarkan sumbernya, agama dapat
dikategorikan ke dalam tiga jenis:
 Agama Wahyu: Disampaikan oleh orang-orang
yang mengaku mendapat wahyu dari Tuhan, yang
disebut Nabi atau Rasul,
 Agama Budaya: Muncul dari perkembangan
budaya suatu masyarakat,
 Agama Filsafat. Lahir dari pemikiran-pemikiran
filsuf besar, dan dijadikan jalan hidup oleh
sekelompok masyarakat.
~Yang pertama disebut Agama Langit (Samawi),
~Yang kedua dan ketiga disebut Agama Bumi (Ardli)
Agama Wahyu
(Samawi):

 Disampaikan oleh orang-orang yang


mengaku mendapat wahyu dari Tuhan, yang
disebut Nabi atau Rasul.

1. Yahudi,
2. Nasrani, dan
3. Islam.
Agama Budaya
(Ardli):

 Muncul dari perkembangan budaya suatu


masyarakat,
1. Hindu di India,
2. Shinto di Jepang, atau
3. Agama-agama primitif dan tradisional
Agama Filsafat
 Lahirdari pemikiran-pemikiran filsuf besar,
dan dijadikan jalan hidup oleh sekelompok
masyarakat,
1. Konghucu,
2. Tao,
3. Zoroaster, dan
4. Budha.
Islam: Agama Fitrah
 “Maka hadapkanlah arah hidupmu secara
lurus pada ajaran agama ini (Islam). Agama
yang selaras dengan fitrah manusia yang telah
ditetapkan padanya sejak awal penciptaan”.
(Ar-Rum : 30).
 Fitrah = pembawaan asali manusia sejak
kelahiran (bahkan sejak awal penciptaan)
dengan segala karakteristiknya yang masih
bersifat potensial dan perlu dikembangkan dan
diarahkan oleh ikhtiar manusia.
Nama Resmi
ISLAM
adalah nama formal yang ditetapkan Allah swt. untuk
agama yang diturunkan-Nya bagi umat manusia.
Aku ridla ISLAM sebagai agama bagi kalian” (Al-
Maidah: 3)
Orang yang menganut, memeluk dan mengikuti ajaran
Islam disebut
MUSLIM.
Dan Ia telah menamai kalian sebagai MUSLIM
Pengertian ISLAM

ISLAM secara etimologis berasal dari tiga


akar kata :
– Salâm ( ), artinya damai atau kedamaian
– Salâmah ( ), artinya keselamatan,
– Aslama ), artinya berserah diri atau
tunduk patuh.
Makna ISLAM

 Memasuki kedamaian dan menciptakan rasa


damai dalam kehidupan.
 Mencari selamat atau kebebasan dari
bencana, baik di dunia atau di akhirat.
 Berserah diri atau tunduk patuh pada aturan-
aturan hidup yang ditetapkan oleh Allah swt.
Misi Agama
 Mengajak manusia untuk tunduk patuh
(aslama) pada aturan-aturan hidup yang
ditetapkan Allah.
 Membimbing manusia menemukan
kedamaian lahir-batin dan menciptakan
kedamaian hidup bersama.
 Memberikan jaminan untuk mendapatkan
keselamatan dan terbebas dari bencana
hidup, baik di dunia atau di akhirat.
AGAMA
Sebagai Petunjuk bagi Manusia

 Pengertian Petunjuk (hudan)


 Jenis-jenis Petunjuk bagi Makhluk Hidup
 AGAMA, Petunjuk dari Tuhan Yang
Maha Esa, Allah swt.
 Peran dan Fungsi Agama sebagi Hidayah
Pengertian Hidayah
1. Secara etimologis berarti “petunjuk” dari kata
hidâyah atau hudan.
2. Secara terminologis berarti “petunjuk yang
diberikan oleh Allah kepada makhluk
hidup agar sanggup menghadapi tantangan
hidup dan menemukan solusi bagi
persoalan hidup yang dihadapinya”.
3. Hidayah merupakah alat bantu yang diberikan
oleh Allah swt. kepada makhluk hidup untuk
mempermudah menjalani kehidupannya.
Jenis-jenis Hidayah bagi Manusia
1. Hidayah ghariziyyah (bersifat instinktif) --
kemampuan bawaan.
2. Hidayah hissiyyah (bersifat indrawi) --
kemampuan mengenal lingkungan.
3. Hidayah aqliyyah (bersifat intelektual) --
kemampuan berfikir dan memikirkan.
4. Hidayah diniyyah (bersifat doktrinal) --
kemampuan memilih kebenaran.
Tafaqquh fid Dien.

 Nanti akan Aku berikan kepadamu


hidayah (petunjuk dalam menempuh
kehidupan). Barang siapa yang mengikuti
hidayah-Ku, mereka tidak akan ditimpa
rasa khawatir (dalam kehidupan) dan
tidak akan bersedih hati.
 “Innad diena ‘inda Allahi al
Islam”.
“Wa ma arsalnaka illa rahmatan
lil’alamin”.
Agama sebagai Petunjuk (hudan)
bagi Manusia

 Pemberi makna bagi perbuatan manusia.


 Alat kontrol bagi rasa dan emosi.

 Pengendali bagi nafsu yang berkembang.

 Pemberi reinforcement (dorongan) terhadap


kecenderungan berbuat baik pada manusia.
 Penyeimbang bagi kondisi psikis yang
berkembang.
Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq.

Anda mungkin juga menyukai