Anda di halaman 1dari 35

Materi Kuliah – 4, Sosiologi Umum

MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN

1
Sub-Pokok Bahasan

1. Tipologi Masyarakat dan


Kebudayaan
2. Kebudayaan: Rumusan dan Unsur-
Unsurnya
3. Integrasi dan Diversitas
Kebudayaan
4. Tradisi dan Inti Kebudayaan
Ilustrasi
Pada suatu hari datanglah seorang antropolog ke suatu kelompok masyarakat
kecil (komunitas), yang menetap di suatu tempat terpencil di benua Amerika
(selatan), hendak melakukan suatu penelitian. Pada hari-hari pertama yang
dilakukan oleh sang antropolog adalah berkenalan dengan tokoh-tokoh setempat
sambil memberikan cindera mata yang dibawanya dari negeri asalnya Belanda,
berharap semuanya akan melicinkan rencana kegiatan penelitiannya pada hari-
hari berikut. Namun anehnya semua tindakannya, termasuk memberi
cinderamata selalu disambut-balas tuan rumah dengan meludah. Setiap kali
cinderamata yang diberikan berharga lebih mahal, mula-mula dengan permen,
tembakau, makanan kaleng, sampai dengan radio transistornya, maka balasan
yang diterima adalah justru semakin membesarnya volume dan mengentalnya
ludah yang disemburkan dari mulut si tuan rumah ke arah bawah (bukan ke
wajah sang tamu lho). Sang antropolog pun kemudian frustrasi karena merasa
mendapatkan penghinaan hebat, hingga memilih pulang ke negerinya. Setiba di
negerinya ia pun segera menulis di berbagai media masa minta nasehat pada
siapa saja tentang apa yang harus ia lakukan untuk menarik hati warga komunitas
tersebut agar ia sukses melakukan penelitian. Suatu hari muncullah surat dari
Antropolog lain yang berpengalaman meneliti di komunitas yang memiliki ciri
serupa. Ia katakan bahwa menyemburkan ludah adalah suatu cara pemberian
penghormatan yang lazim diberikan kepada tamu. Lazimnya sang tamu
diharapkan membalas meludah pula demi saling-menghormati.
1. TIPOLOGI MASYARAKAT &
KEBUDAYAAN (Koentjaraningrat, 1979)

1. Pola adaptasi ekologi


2. Sistem dasar kemasyarakatan
3. Pengaruh luar
Kriteria
Contoh
Tipologi
Pola Adaptasi Sistem Dasar Masyarakat dan
Masyarakat Pengaruh Luar
Ekologi Kemasyarakatan Kebudayaan

Sistem berkebun Sangat sederhana (desa Kebudayaan menanam  Mentawai


sederhana; padi dan terpencil); tanpa padi, Kebudayaan
ubi jalar sebagai differensiasi dan Perunggu, Agama Hindu  Papua
Tipe-1 tanaman pokok
kombinasi dengan
stratifikasi yang berarti dan Islam tidak dialami;
isolasi dibuka oleh
berburu dan meramu; Zending atau Missionaris
padi tak dibiasakan
Masyarakat pedesaan Differensiasi dan Bagian dari (berorientasi  Nias
bercocok tanam di stratifikasi sosial sedang kepada) kebudayaan
ladang atau di sawah; kota (peradaban  Batak
padi sebagai tanaman kepegawaian) yang

Tipe-2 pokok dibawa oleh Kolonial


beserta Zending
(Missionaris) dan
Pemerintah Indonesia;
pengaruh Agama Hindu
dan Islam tidak dialami
Kriteria
Contoh
Tipologi
Pola Adaptasi Sistem Dasar Masyarakat dan
Masyarakat Pengaruh Luar
Ekologi Kemasyarakatan Kebudayaan

Masyarakat pedesaan Komunitas desa dan Masyarakat kota menjadi  Minangkabau


dengan bercocok petani; differensiasi dan arah orientasinya
tanam padi (tanaman stratifikasi sedang mewujudkan peradaban  Bugis
pokok) di ladang atau bekas kerajaan

Tipe-3 di sawah berdagang; pengaruh


kuat Agama Islam;
bercampur dengan
peradaban kepegawaian
yang dibawa Pemerintah
Kolonial
Masyarakat pedesaan Komunitas petani dengan Masyarakat kota menjadi  Jawa
berdasarkan bercocok differensiasi dan arah orientasinya
tanam di sawah stratifikasi sosial yang mewujudkan peradaban  Sunda
dengan tanaman padi agak kompleks bekas kerajaan pertanian
sebagai tanaman bercampur peradaban

Tipe-4 pokoknya. kepegawaian di bawah


Sistem Kolonial; semua
gelombang pengaruh
kebudayaan asing
dialami dan pengaruh
Agama Hindu, Nasrani,
dan Islam
Kriteria
Contoh
Tipologi
Pola Adaptasi Sistem Dasar Masyarakat dan
Masyarakat Pengaruh Luar
Ekologi Kemasyarakatan Kebudayaan

Masyarakat Differensiasi dan Mengalami seluruh  Kota-kota


kekotaanyang stratifikasi sosial kompleks gelombang pengaruh
mempunyai ciri-ciri kebudayaan asing kabupaten
Tipe-5 pusat pemerintahan
dengan sektor
erdagangan dan
oindustri yang lemah
Masyarakat Differensiasi dan Mengalami seluruh  Jakarta
Metropolitan yang stratifikasi sosial sangat gelombang pengaruh
mulai kompleks kebudayaan asing  Surabaya
mengembangkan
sektor perdagangan  Bandung
dan industri tetapi
Medan
Tipe-6 masih didominasi
kehidupan

 Makassar
pemerintahan; sektor
kepegawaian yang
luas; kesibukan politik
aras daerah dan
nasional
TYPE 1
TYPE 2
TYPE 3
TYPE 4
TYPE 5
TYPE 6
Masyarakat Agraris

Tipe masyarakat agraris Indonesia


berdasarkan adaptasi ekologi :
Masyarakat pemburu peramu:
masyarakat 'pra-agraris‘
Masyarakat peladang berpindah:
masyarakat 'agraris awal',
Masyarakat petani swah irigasi:
masyarakat 'agraris majau'
Masyarakat Agraris Dalam Pola Adaptasi Ekologi
Masyarakat Pemburu Masyarakat Peladang Masyarakat Petani Sawah
Meramu Berpindah Irigasi
 Tidak ada kegiatan budidaya  Budidaya pertanian heterokultur  Mono kultur tanaman pangan
pertanian (domestikasi), yang 'tertutup' pangan terbuka
ada hanya berupa berburu satwa
liar & mengumpulkan/me-ramu
hasil hutan (tumbuhan, biji-biji-
an, getah, dll)
 Ekosistem alam yang ada  Kesuburan tanah dipulihkan  Kesuburan tanah
dipertahankan kelestariannya dengan rotasi dipertahankan dengan irigasi
 Berpindah-pindah mengikuti  Berpindah-pindah mengikuti  Menetap
pergerakan satwa dan atau siklus rotasi ladang
produksi hasil hutan
 Cenderung subsisten  Cenderung subsisten  Cenderung komersial
 Permukiman tersebar dalam  Permukiman berkelompok  Permukiman berkelompok
kelompok kecil dalam satu lokasi membentuk desa
 Relatif tidak diferensiasi sosial  Diferensiasi sosial mulai  Diferensiasi sosial tinggi
tampak/sedang
 Egaliter  Stratifikasi sederhana  Sistem sosial sangat
berstratifikasi
Masyarakat Pemburu dan Peramu
Peladang Berpindah
Petani Sawah Beririgasi
Orientasi Nilai Budaya (Klucklohn, 1953)

1. Pasrah/takluk terhadap kekuatan alam:


manusia dipandang tidak mempunyai
kekuatan yang menaklukan alam
2. Menaklukan alam: alam harus ditaklukan dan
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia
3. Selaras alam: alam dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia dengan cara
mengembangkan cara-cara hidup dan
teknologi yang selaras dengan alam
2. KEBUDAYAAN
Suatu kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan lain kemampuan
yang diperoleh manusia selaku anggota masyarakat, meliputi
semua pola berpikir, merasakan, dan bertindak ( E.B. Tylor, 1987).
Sesuatu yang superorganik, artinya diwariskan. Kebudayaan
diturunkan dari generasi-generasi dan tetap akan hidup terus
(M.J. Herskovits 1955).

Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya


manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik manusia dengan cara mempelajarinya (Koentjaranigrat, 1979)
Unsur Kebudayaan Universal
Mulai dari abstrak sampai kongkrit:
 (1) bahasa, (2) sistem teknologi, (3) sistem
ekonomi, (4) organisasi sosial, (5) sistem
pengetahuan, (6) kesenian, dan (7) sistem religi
Setiap unsur universal kebudayaan itu memiliki tiga
wujud:
 Idiil (kompleks gagasan, dan nilai-nilai)
 Aktivitas (kompleks tindakan berpola,
terorganisasi, terstruktur)
 Fisik (benda-benda hasil karya manusia)
Unsur-Unsur & Wujud Kebudayaan
Unsur Idiil Aktivitas Fisik
Bahasa
Sistem Teknologi
Sistem Ekonomi
Organisasi Sosial
Sistem
Pengetahuan
Kesenian
Sistem Religi
BANGUNAN KHAS
ALAT TRANSPORTASI
PAKAIAN JEPANG
BANGUNAN TRADISIONAL
MAKAN ALA JEPANG
MAKAN BERSAMA ALA…
3. INTEGRASI DAN DIVERSITAS
KEBUDAYAAN
Penyatuan beberapa kebudayan
berbeda dapat menghasilkan dua
gerak kebudayaan:
 Integrasi Kebudayaan
 Diversitas Kebudayaan
Integrasi Kebudayaan
 Pembauran (asimilasi)
 Kebudayaan sebagai sistem fungsional yang terintegrasi
(kelompok masyarakat berupaya saling-menyesuaikan)
 Wujud struktur sosial dan relasi kekuasaan
 Bentuk asimilasi
 Asimilasi struktural (masuknya golongan-golongan
minoritas secara besar-besaran dalam perkumpulan-
perkumpulan dan lembaga-lembaga tingkat primer dari
golongan mayoritas)
 Asimilasi “Civic” (yang berkaitan dengan tidak adanya
bentrokan mengenai nilai-nilai dan pengertian
kekuasaan)
ASIMILASI
Diversitas Kebudayaan
Proses penyatuan kebudayaan dimana masing-masing
budaya mempertahankan jatidirinya (dengan mewujudkan
kemajemukan (diversitas kebudayaan)
Terjadi jika kebudayaan-kebudayaan tersebar dalam
kelompok-kelompok masyarakat yang saling berbeda
antara lain dari segi latar belakang pendidikan,
pekerjaan, jenis kelamin, umur, dan sebagainya.
Bisa muncul ketika budaya minoritas tidak bersedia
berasimilasi ke dalam budaya dominan melalui hukum
anti-diskriminasi, atau mempertahankan privilese dan
kekuasaan melalui pembedaan kelompok
DIVERSITAS
4. TRADISI/INTI KEBUDAYAAN

Pada dasarnya pengertian kebudayaan tercakup unsur


immanent  tradisi  'inti kebudayaan' (culture core), bila
'tradisi' diterjemahkan sebagai pewarisan norma-norma, adat-
istiadat, dan kaidah-kaidah
Tidak berarti tradisi tidak dapat berubah (diubah)
Integrasi unsur-unsur budaya lama dengan baru yang
saling menyesuaikan  dapat membentuk suatu 'tradisi
baru'
Kebudayaan  tentang perubahan-perubahan riwayat
manusia yang selalu memberi ciri baru kepada pola-pola
kehidupan yang sudah ada  ciri-ciri pokok inti budaya
sulit digeser & akan memakan waktu relatif panjang

Anda mungkin juga menyukai