Anda di halaman 1dari 23

Nama : ZULKIFLI, M.

P
Alamat : Jln. Hasta Karya II Desa Pagaruyung
Kec. Kusan Hilir
Pekerjaan : PNS di Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kab. Tanah Bumbu
Pendidikan : S-2 Program Study Magister Ekonomi
Pertanian di Universitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru
Hp. : 085251164129
KONTRAK BELAJAR

1. Pakaian : Baju berkerah dan Pakai Sepatu


2. Sistem Penilaian
a. Tugas (30%)
b. UTS (30%)
c. UAS (40%)
SOSIOLOGI PEDESAAN

Oleh
ZULKIFLI

UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA KALIMANTAN SELATAN


BATULICIN
2022
Pengertian Sosiologi Pedesaan

Kata sosiologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata
'socius' yang artinya masyarakat, dan 'logos' yang artinya ilmu.

Istilah dari sosiologi pertama kali dikemukakan oleh seorang


filsafat dari Prancis, bernama Auguste Comte pada tahun 1839.
Oleh karena itu, Auguste Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi
Dunia.
Ruang Lingkup Sosiologi Pedesaan
Ruang lingkup materi sosiologi pedesaan, antara lain;

1. Kajian Mengenai Penduduk di Pedesaan


Kajian utama dilakukan dalam sosiologi pedesaan adalah mengenai perkembangan
penduduknnya, perkembangan ini antara lain tatacara masyarakat
mempertahankan keteraturan sosial, hubungan sosial, dan cara masyarakat desa
dalam menghadapi perubahan sosial.

2. Sistem Dasar Masarakat


Sistem sosial dasar yang ada dalam masyarakat, menjadi fokus kajian dalam
sosiologi pedesaan. Sistem ini meliputi tentang pembentukan sejarah pedesaan
dan juga kebiasaan atau segenap adat istiadat yang ada di pedesaan yang
bersangkutan.
3. Struktur dan Organisasi Sosial
Struktur dan organisasi pedesaan adalah salah satu ruang
lingkup kajian dalam sosiologi pedesaan, struktur ini
sendiri seperti aparatur kampung, organisasi pertanian,
kepemudaan, dan organisasi di masyarakat lainnya. Tak
luput juga dalam sosiologi pedesaan mengkai tentang
perkembangan organisasi sosial dan struktur sosial
tersebut.
4. Pola Pemukiman Desa

Pola pemukiman desa menjadi ruang lingkup kajian yang


didalami sosiologi pedesaan. Pola pemukiman ini biasanya
dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian
sosial sehingga diharapkan bisa menjadi refrensi ilmiah
dalam memperkaya kajian ilmu sosiologi.
Pengertian Sosiologi Pedesaan Menurut Para Ahli
Adapun untuk definisi sosiologi pedesaan menurut para ahli,
antara lain;

Samderson, Pengertian sosiologi pedesaan adalah ilmu-ilmu


sosial yang memberikan kajian dan pembahasan dalam
kemasyarakatan, kajian yang dilakukan tentunya mengenai
kehidupan yang ada di lingkungan pedesaan.

Smit dan PE zopt, Arti sosiologi pedesaan adalah wawasan


yang disusun secara sistematis (berurut-urut) dengan
menggunakan penerapan metode penelitian sosial yang ilmiah,
penelitian tersebut terutama tentang kehidupan masyarakat
desa.

Jhon M. Gillette (1922), sosiologi pedesaaan adalah cabang


ilmu sosiologi yang memberikan wawasan dan pengetahuan
mengenai bentuk komunitas atau bentuk kelompok sosial yang
ada di dalam pedesaan.
Priyotamtomo (2001), pengertian sosiologi pedesaan adalah studi
ilmiah yang memberikan gambaran terhadap hubungan manusia
dengan kelompok serta dinamika yang dialami di dalam
masyarakat.

Rogers, Pengertian sosiologi pedesaan adalah cabang ilmu sosial


yang memberikan bahasan dan pengetahuan mengenai segala
contoh fenomena sosial kehidupan dalam masyarakat, fenomena
kehidupan tersebut khususnya dilakukan di dalam pedesaan.

Gillette (1922), Sosiologis desa adalah merupakan cabang ilmu


sosiologi membahas terkait komunitas masyarakat desa dengan
sistematis yang mempergunakan prinsip-prinsip kemajuan.
DESA, MASYARAKAT DAN
MASYARAKAT DESA
1. PENGERTIAN DESA

Desa dapat di artikan sebagai suatu kesatuan


wilayah yang cenderung memiliki sifat-sifat
homogen, baik dalam hal karakter
demografis, tingkatan pendidikan antar
penduduk, perkembangan teknologi, ragam
pekerjaan maupun basis ekonomi
penghuninya.
• Pada tingkat pendidikan dan tingkat teknologi, penduduknya masih tergolong
belum berkembang sehingga kenampakannya adalah suatu wilayah yang tidak luas,
dengan kehidupan yang bercorak agraris dengan tingkat kehidupan yang
sederhana.
• Jumlah penduduknya tidak besar dan letaknya relatif jauh dari kota. Wilayah desa
pada umumnya mencakup areal pemukiman, pekarangan dan persawahan/
perladangan.
• Jaringan jalan belum begitu padat dan sarana transportasi masih sangat langka.
• Sutardjo Kartohadikusumo: “desa adalah suatu kesatuan hukum dimana
bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan
sendiri”.
• C. S. Kansil: “desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk
sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah camat dan
berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia”.
• UU Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa “Desa adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.”
2. Unsur-unsur Desa
a. Daerah atau wilayah
Keseluruhan tanah baik tanah-tanah baik yang
produktif dan yang tidak, beserta penggunaannya,
termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang
merupakan lingkungan geografis setempat.
b. Kependudukan
Unsur yang kedua ini menyangkut keseluruhan
jumlah, pertambahan, kepadatan, persebaran dan
mata pencaharian penduduk setempat.
c. Keseluruhan Tata Kehidupan
Dalam hal ini pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan
pergaulan warga desa. Jadi, menyangkut seluk beluk
kehidupan masyarakat desa.
3. Fungsi dan Potensi Desa
a. Fungsi Desa
- Dalam hubungan dengan kota desa
merupakan Hitterland atau daerah
pendukung atau penyangga.
- Desa berfungsi sebagai sumber bahan
baku/mentah dan tenaga kerja
- Merupakan desa agraris (lokasi aktivitas
pertanian) Sutopo Yuwono: Salah satu
peran pokok desa terletak di bidang
ekonomi yaitu sebagai daerah produksi
pangan dan produk eksport
b. Potensi desa

1) Fisik: tanah, air, Iklim, manusia, Hutan


2) Non fisik: kegotong-royongan, kekeluargaan,
lembaga sosial
- Potensi antar desa tidak sama karena
lingkungan geografis dan keadaan penduduknya
berbeda dan corak kehidupannya juga berbeda.

- Maju mundurnya desa tergantung pada beberapa


faktor yaitu : potensi desa, interaksi desa dengan
kota atau antara desa dengan desa dan lokasi
desa terhadap daerah sekitarnya yang lebih maju
4. Type-type Desa

 Pra desa, Desa Swadaya (desa


tradisional),
 Desa Swakarya (desa transisi)
 Desa Swasembada (desa maju)
B. MASYARAKAT
1. Pengertian Masyarakat

 Bahasa Inggris = society, asal katanya socius yang berarti


kawan.
 Bahasa Arab, yaitu syiek yang artinya bergaul.
 MASYARAKAT dalam istilah sosiologi adalah sejumlah manusia
yang telah hidup bersama di suatu wilayah tertentu dengan
menciptakan sejumlah aturan, system dan kaidah-kaidah
pergaulan serta melahirkan kebudayaan masyarakat tersebut.
 Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk
aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai
perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain
dalam lingkungan sosial yang merupakan satu kesatuan.
 Adanya saling bergaul dan interaksi melahirkan nilai-nilai,
norma-norma, cara-cara dan prosedur yang merupakan
kebutuhan bersama sehingga masyarakat merupakan
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu, yang bersifat kontinyu dan
terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
C. MASYARAKAT DESA

1. KARAKTERISTIK UMUM MASYARAKAT DESA


• Masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup
bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku
keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian
karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan
masyarakat desa di Jawa.
• Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan
perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang
sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”.
• Berikut ini disampaikan sejumlah karakteristik masyarakat desa,
yang terkait dengan etika dan budaya mereka, yang bersifat
umum yang selama ini masih sering ditemui.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT DESA
1. Sederhana. Sebagian besar masyarakat desa hidup bersahaja (apa
adanya). Kesederhanaan ini terjadi karena dua hal: Secara ekonomi
memang tidak mampu dan secara budaya memang tidak senang
menyombongkan diri.
2. Mudah curiga. Secara umum, masyarakat desa akan menaruh
curiga pada: hal-hal baru di luar dirinya yang belum dipahaminya
dan seseorang/ sekelompok yang bagi komunitas mereka dianggap
asing.
3. Menjunjung tinggi kesopanan apabila bertemu dengan tetangga,
pejabat, orang yang lebih tua/dituakan, yang lebih mampu secara
ekonomi atau orang yang tinggi tingkat pendidikan/ jabatannya
4. Guyub, kekeluargaan.
Sudah menjadi karakteristik khas bagi masyarakat desa bahwa
suasana kekeluargaan dan persaudaraan telah “mendarah-daging”
dalam sanubari mereka.
5. Lugas. “Berbicara apa adanya”, itulah ciri khas lain yang dimiliki
masyarakat desa.
Mereka tidak peduli apakah ucapannya menyakitkan atau tidak bagi
orang lain karena memang mereka tidak berencana untuk menyakiti
orang lain. Kejujuran, itulah yang mereka miliki.
6. Tertutup dalam hal keuangan.
Biasanya masyarakat desa akan menutup diri manakala ada orang
yang bertanya tentang sisi kemampuan ekonomi keluarga. Apalagi
jika orang tersebut belum begitu dikenalnya. Katakanlah, mahasiswa
yang sedang melakukan tugas penelitian survei pasti akan sulit
mendapatkan informasi tentang jumlah pendapatan dan pengeluaran
mereka.
TUGAS INDIVIDU

BUAT MAKALAH
TEMA “ ASPEK KULTURAL DAN STRUKTURAL PADA MASYARAKAT DESA
(Desa tempat tinggal saudara)

Ketentuan:
1. Makalah dibuat minimal 5 lembar
2. Font 12. Huruf Times new roman
3. Batas atas 3 cm, kanan 3 cm, kiri 4 cm, bawah 3 cm
4. Dijilid dan dikumpul pada perkuliahan akan datang
TUGAS KELOMPOK

BUAT MAKALAH
TEMA “
Kelompok Tema

I ASPEK KULTURAL DAN STRUKTURAL PADA


MASYARAKAT DESA (Hubungkan dengan
Makalah
Desa tempat tinggal saudara)
dipresentasikan per
II Hubungan Manusia dengan pola kepemilikan kelompok secara
tanah di pedesaan (Hubungkan dengan Desa
bergantian dan
tempat tinggal saudara)
kelompok lain
III Paranata sosial pada masyarakat pedesaan menanggapi
(Hubungkan dengan Desa tempat tinggal
saudara)
IV Masalah- masalah yang terjadi pada
masyarakat desa (Hubungkan dengan Desa
tempat tinggal saudara)

Anda mungkin juga menyukai