Anda di halaman 1dari 27

Sosiologi-Antropologi

Terapan
Selo Soemardjan

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial (social


strcture) dan proses sosial (social process) termasuk perubahanperubahan sosial (social change).
Ciri-ciri utama sosiologi:
a.Bersifat empiris artinya didasarkan pada observasi terhadap
kenyataan dan akal sehat dan tidak spekulatif.
b.Bersifat teoritis artinya ilmu pengetahuan tersusun berdasarkan
abstraksi (teori) sebab-akibat, sehingga dapat menjelaskan
hubungan tersebut.
c. Sosiologi bersifat kumulatif artinya teori-teori yang sudah ada
dibangun sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Objek sosiologi adalah


masyarakat

1. Mac Iver dan Page

Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara dari
wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan
dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia.
Masyarakat merupakan jalinan hubungan social yang selalu berubah.
2. Ralp Linton
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan
bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri dan
menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan social.
3. Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan
kebudayaan.

Unsur-unsur masyarakat
berdasarkan definisi:
1. Manusia

yang hidup bersama

2. Bercampur di suatu tempat yang cukup lama


3. Sadar yang merupakan satu kesatuan
4. Merupakan sistem hidup bersama pada suatu
kelompok
5. Terdapat komunikasi melalui bahasa dan
symbol
6. Terdapat organisasi

SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI TERAPAN

Berdasarkan Bidang:

Berdasarkan wilayah:

- Ekonomi

-Pedesaan

- Politik

-Perkotaan

- Hukum

-Keluarga

- Agama

-Lingkungan

- Pendidikan-psikologi
-Pemerintahan
-Kesehatan
- Pembangunan, dll.

Definisi Desa
Desa merupakan perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh
unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural
setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan
daerah lain.
Desa, atau udik, menurut definisi universal, adalah sebuah
aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural).
Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah
administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin
oleh Kepala Desa-Lurah-Demang.
Sumatera Barat-nagari, Bali-Banjar, dan di Papua dan
Kutai/Kalimantan Tiimur-kampung.

Pengertian Desa menurut para ahli


R.Bintarto. (1977)
(1)
Desa adalah merupakan perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh

unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat


dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain.
Sutarjo Kartohadikusumo (1965)
Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat
yang berhak menyelenggarakan rumahtangganya sendiri merupakan
pemerintahan terendah di bawah camat.
William Ogburn dan MF Nimkoff
Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah
terbatas.

Pengertian Desa menurut para


ahli (2)
S.D. Misra

Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian dengan
batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 1.000 are.
Paul H Landis
Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan
cirri-ciri sebagai berikut :
- Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
- Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
- Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi
alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang
bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Pengertian Desa menurut para


ahli (3)
UU no. 5 tahun 1979
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk
sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan
terendah langsung dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan
rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
UU no. 22 tahun 1999
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam
sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten

Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005

Desa
di Indonesia
Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan
merupakan bagian dari perangkat daerah kabupaten/kota, dan
desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda
dengan Kelurahan, Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih
luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat
diubah statusnya menjadi kelurahan.

Kewenangan Desa

Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah


ada berdasarkan hak asal usul desa
2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi
kewenangan
kabupaten/kota
yang
diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni
urusan pemerintahan yang secara langsung dapat
meningkatkan pelayanan masyarakat.
3. Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
4.
Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan
kepada desa.
1.

Pemerintahan Desa

Desa memiliki pemerintahan sendiri. Pemerintahan Desa terdiri atas


Pemerintah Desa (yang meliputi Kepala Desa dan Perangkat Desa
sebagai eksekutif) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai
legislator.
Kepala Desa merupakan pimpinan penyelenggaraan pemerintahan
desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama (BPD).
Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 tahun, dan dapat diperpanjang
lagi untuk satu kali masa jabatan. Kepala Desa juga memiliki
wewenang menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat
persetujuan bersama BPD.

Mau Jadi Kades ?


Kepala Desa dipilih langsung melalui (Pilkades) oleh penduduk desa setempat.
Syarat-syarat menjadi calon Kepala Desa sesuai Peraturan Pemerintah No. 72
Tahun 2005 sbb:
1. Bertakwa kepada Tuhan YME
2. Setia kepada Pacasila sebagai dasar negara, UUD 1945 dan kepada NKRI,
serta Pemerintah
3. Berpendidikan paling rendah SLTP atau sederajat
4. Berusia paling rendah 25 tahun
5. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa
6. Penduduk desa setempat
7. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan
hukuman paling singkat 5 tahun
8. Tidak dicabut hak pilihnya
9. Belum pernah menjabat Kepala Desa paling lama 10 tahun atau 2 kali masa
jabatan
10. Memenuhi syarat lain yang diatur Perda Kab/Kota

Perangkat Desa

Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa


dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.
Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan
Perangkat Desa Lainnya. Salah satu perangkat desa
adalah Sekretaris Desa (Carik), yang diisi dari biasanya
diisi PNS. Sekretaris Desa diangkat oleh Sekretaris
Daerah Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota.
Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari
penduduk desa, yang ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Desa, perangkat desa juga mempunyai tugas
untuk
mengayomi
kepentingan
masyarakatnya
(RT/RW).

Klasifikasi Desa (1)


Desa dapat diklasifikasikan menurut:

1. Menurut aktivitasnya
- Desa agraris, adalah desa yang mata pencaharian utama
penduduknya adalah di bidang pertanian dan perkebunanan.
- Desa industri, adalah desa yang mata pencaharian utama
penduduknya adalah di bidang industri kecil rumah tangga.
-Desa nelayan, adalah desa yang mata pencaharian utama
penduduknya adalah di bidang perikanan dan pertambakan.

Klasifikasi Desa (2)


2. Menurut tingkat perkembangannya:
a. Desa Swadaya
Desa swadaya adalah desa yang memiliki potensi tertentu tetapi
dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan ciri:
- Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya.
- Penduduknya jarang.
- Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.
- Bersifat tertutup.
- Masyarakat memegang teguh adat.
- Teknologi masih rendah.
- Sarana dan prasarana sangat kurang.
- Hubungan antarmanusia sangat erat.

Klasifikasi Desa (3)


2. Desa Swakarya
Desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya
menuju desa swasembada. Ciri-ciri desa swakarya adalah:
- Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh.
- Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi
- Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh
dari pusat perekonomian.
- Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas
dan prasarana lain.
- Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.

Klasifikasi Desa (4)


3. Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu
memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan
potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Ciri-ciri
desa swasembada
- kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan.
- penduduknya padat modal.
- tidak terikat dengan adat istiadat
- telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju dari
desa lain.
- partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.

Potensi Desa
Potensi desa dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1.Potensi fisik yang meliputi, tanah air, iklim dan cuaca,
flora dan fauna
2. Potensi non fisik, meliputi; masyarakat desa,
lembaga-lembaga sosial desa, dan aparatur desa, jika
potensi dimanfaatkan dengan baik, desa akan
berkembang dan desa akan memiliki fungsi, bagi
daerah lain maupun bagi kota.

Ciri-ciri
Masyarakat
Desa
1. Kehidupan di pedesaan
erat hubungan dengan
alam (mata
pencaharian)

2. Anggota keluarga terlibat aktifitas petani, walupun tugas


3. Masyarakat desa memiliki perasaan rindu sebagai darah kelahiran.
4. Kehidupan rukun, seperasaan, sepenanggungan, memiliki jiwa
sosial tolong menolong.
5. Corak feodalisme masih kuat walaupun mulai berkurang.
6. Kuatnya adat-istiadat sebagai warisan nenek moyang.
7. Kuatnya mitos dan jiwa kerohanian yang sinkretis dan mistis.
8. Mobilitas kehidupan yang lemah, dan kuatnya sikap yang apatis
terhadap perubahan
9. Jangkauan prasarana dan sarana kehidupan yang terbatas

Masyarakat berdasarkan lingkupnya :


Masyarakat pedesaan (rual community)
Masyarakat perkotaan (urban community)
Masyarakat pedesaan memiliki ciri-ciri :
Memiliki hubungan yang lebih erat antar anggota dibanding dengan kelompok lain

Berkelompok atas dasar sistem kebudayaan

Hidup dari pertanian/agraris

Memiliki rasa toleransi yang cukup kuat terhadap anggota

Memegang adapt secara kuat

Memiliki kekawatiran/ kecemasan terhadap perubahan budaya, dll.

Masyarakat kota memiliki ciri-ciri :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Lebih cenderung bidup individualis


Kurangnya rasa kekeluargaan
Cenderung hidup di lingkungan industri dan materialistis
Kurangnya rasa toleransi
Cenderung melupakan budaya tradisi
Menerima perubahan budaya secara cepat, dll.

Proses urbanisasi:
1. Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
2. Bertambahnya penduduk kota karena penduduk desa
merasa tertarik dengan kemajuan kota.

Disebut perkotaan karena kota adalah :


1. Pusat pemerintahan (birokrasi)
2. Pusat perniagaan
3. Tumbuhnya berbagai industri dengan tenaga teknologi
modern, dll.
Sebab terjadinya urbanisasi :
1. Di desa lapangan kerja pada umumnya kurang/terbatas
2. Penduduk desa terutama kalangan muda merasa
tetekan dengan adat istiadat yang masih monoton
3. Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah
dan mengembangkan IPTEK
4. Rekreasi kota menambah pemikiran hidup bertambah
maju
5. Karena penduduk desa memiliki keahlian lain yang
dapat bermanfaat di perkotaan.
6. Penduduk desa beranggapan bahwa kota adalah mudah
untuk mendapatkan uang
7. Kelebihan modal lebih banyak di kota dari pada di desa

Konflik
Terjadinya persaingan berbagai faktor; ekonomi, politik, hukum,
budaya, agama, ideologi, yang saling memaksakan dan tidak
terkendali.

Proses penyelesaian konflik


:
1. Salah satu unsur menyadari dari berbagai ancaman
2. Menggunakan akal pikiran (pendidikan) yang sehat dalam
mengatasi konflik dengan mengedepankan musyawarah
3. Mempergunakan pendekatan agama atau keyakinan dan
toleransi
4. Memegang norma, etika dan nilai sosial
6. Bersikap adil dan bijaksana dengan berlandaskan hukum
7. Menghindari emosional akibat profokator

Arti modernisasi :
1. Ahli ekonomi modernisasi merupakan bentuk usaha penerapan
teknologi oleh manusia untuk menguasai sumber-sumber alam
demi menciptakan peningkatan kesejahteraan penduduk.
2. Ahli sosiologi-antropologi; modernisasi merupakan proses
perubahan diferensiasi yang terjadi di tengah tatanan struktur
masyarakat (berbagai munculnya perkembangan baru).
3. Ahli politik; modernisasi merupakan proses perubahan dengan
arah kekuasaan baru, elit-elit baru, dan teori-teori baru.
Pendapat Schoorl (1980);
Tumbuhnya masyarakat industri modern dan kompleks akan
mengakibatkan tugas sistem administrasi birokrasi menjadi kompleks.
Masalah birokrasi di negara berkembang bersumber pada :
1.Banyaknya aparat birokrasi namun kurangnya kecakapan
2.Luasnya tugas pemerintahan
3. Masih kuatnya anasir-anasir tradisional dan kuatnya sentralisasi
yang kurang merangsang kegiatan

Resiko pembangunan di era modernisasi :


Dampak modernisasi terhadap ekonomi
Dampak modernisasi terhadap politik
Dampak modernisasi terhadap pendidikan
Dampak modernisasi terhadap budaya
Dampak modernisasi terhadap hankam
Dampak modernisasi terhadap lingkungan

Masalah Korupsi:
Korupsi: adalah perbuatan yang buruk (seperti
penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dsb)
Korup: artinya buruk, busuk, suka menerima uang
sogok (memakai kekuasaan untuk kepentingan
sendiri).

Batasan-batasan korupsi :
1. Korupsi sebagai gejala sosial dan politik
2. Korupsi merupakan tindakan atau perbuatan yang
dilakukan oleh seseorang, baik pejabat atau pegawai
pemerintahan, pengusaha.
3. Tindakan atau perbuatan pelanggaran terhadap normanorma yang berlaku di masyarakat
4. Tidakan penyalahgunaan
wewenang/kekuasaan/kesempatan
5. Tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan
pribadi, keluarga, kelompok, dan golongan tertentu
6. Perolehan keuntungan dapat berupa; harta kekayaan,

1. Penyempurnaan struktur dan prosedur administrasi negara


2. Penyempurnaan prosedur dan pengawasan pembelian
pemerintah
3. Larangan pemerintah retour komisi
4. Inventarisasi kekayaan negara
5. Mengharuskan para pejabat memberikan keterangan secara
terbuka terhadap kekayaan yang dimilikinya
6. Pengaturan kembali kekayaan negara
7. Mengharuskan para pejabat memberikan keterangan secara
terbuka terhadap kekayaan yang dimilikinya.
8. Perlu pengawasan lebih ketat terhadap kegiatan bea cukai
dan pajak
9. Penertiban penyimpanan uang negara

Langkah preventif pemberantasan


korupsi :

Anda mungkin juga menyukai