BAWAH UMUR
NAMA KELOMPOK
1. HIJRATUL HAQ
Bismillah, segala puji kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang memberikan rahmat dan
hidayahnya hingga mempermudah penulis dalam menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah
Sejarah pemikiran islam yang dibimbing oleh bapak dengan judul “PERSPEKTIF DALAM
perspektif dalam sosiologi keluarga. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada semua
pihak yang telah bersedia membantu dalam penyelesaian tugas makalah ini. Yang semoga
dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan pembaca terkait perekonomian serta
Meski demikian makalah ini juga tidak luput dari kekurangan, maka dari itu penulis
memohon maaf, serta meminta masukan serta saran dari pembaca guna memperbaiki karya-
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
satuan sosial memiliki bentuk dan sifatnya masing-masing. Salah satu satuan sosial
tersebut adalah berupa kelompok primer atau kelompok utama, yang umumnya dikenal
dengan keluarga. Keluarga disebut kelompok utama karena mereka adalah satuan sosial
paling kecil yang membentuk satuan sosial yang lebih besar, satuan mereka ini
merupakan wujud dari sebuah masyarakat. Maka keluarga dan masyarakat memiliki
ikatan kehidupan bersama, dan bahkan dapat dikatakan bahwa tidak ada masyarakat
Pembicaraan studi mengenai keluarga tidak dapat dilepaskan dari studi tentang
Sosiologi. Oleh sebab itu, studi tentang sosiologi keluarga tentu tidak lepas atau
adanya sejumlah besar ahli di bidang Sosiologi dan memberikan beberapa pengertian
definitif mengenai sosiologi. Secara umum definisi Sosiologi dapat dikemukakan sebagai
pengaruh hubungan timbal balik gejala-gejala sosial, pola tingkah laku, proses dan
2. Structural Fungsionalisme
3. Konflik
4. Interaksionis Simbolik
B. TUJUAN PENULISAN
3. Agar bisa mengetahui konflik apa sajakah yang terdapat pada sosiologi keluarga
PEMBAHASAN
Secara historis, sejak awal masehi hingga abad XIX, Eropa menjadi pusat
tumbuhnya peradaban dunia. Pada saat itu para ilmuwan menyadari perlunya
berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan cirri-ciri pokok masyarakat pada
dengan ciri sesuai dengan kondisi kehidupan masing-masing, serta kehidupan keluarga-
rasionalitasnya.
hubungan timbal balik gejala-gejala sosial, pola tingkah laku, proses dan perubahan
yang terarah oleh proses pembangunan. Dasar pemikiran ini juga yang
masyarakat luas.
tubuh manusia atau memahaminya menurut analogi organik; di mana antara bagian yang
satu berhubungan secara fungsional dengan bagian lainnya. Masyarakat sebagai suatu
organisasi yang terdiri atas bagianbagian yang memiliki hubungan ketergantungan satu
sama lain atau bersifat organik. Maka cara pandang dan pemahaman yang sama
Keluarga.
pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala
ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang
sosial.
J.A.A. Van Dorn dan C.J. Lammers Sosiologi adalah ilmu pengetahuan
stabil.
tindakan sosial.
kehidupan kelompok.
pemilihan jodoh,.
gambaran sebuah organisasi yang terdiri dari unsur-unsur, seperti orang tua (ayah dan
ibu) serta anak. Dalam kehidupan rutin (setiap hari) ayah, ibu, dan anak memiliki
hubungan yang bersifat dinamis di antara satu dengan lainnya. Status dan peranan ayah,
ibu dan anak berbeda, namun dalam kehidupan rutin, mereka saling membutuhkan.
Keluarga juga bisa diartikan sebagai satu kumpulan manusia yang dihubungkan
(pengambilan) anak angkat. Di Barat (negara-negara industri Eropa dan Amerika Utara)
yang masyarakatnya hidup dan bekerja di bidang industri maka keluarga didefinisikan
sebagai satu satuan sosial terkecil yang mempunyai hubungan darah atau memiliki
pertalian hubungan sah melalui perkawinan, pengambilan anak angkat dan sebagainya.
Secara umum, keluarga inti yang kita kenal, memiliki komposisi unsur yang terdiri atas
berdasarkan ikatan perasaan dan batin yang kuat, di mana orang tua berperan mengawasi
serta memotivasi untuk mengembangkan tanggung jawab sosial dalam keluarga dan
masyarakat.
Menurut perspektif burgess (dalam Eshleman) mengemukakan tentang
sebagai suami, istri, ayah, ibu, anak laki-laki, anak perempuan, kakak atau
1. Struktural-Fungsional
Salah satu teori yang melandasi studi keluarga diantaranya adalah Teori Struktural
digunakan oleh Spencer dan Durkheim yang menyangkut struktur (aturan pola sosial) dan
1
Prof. Dr R.B Soemanto, M.A Modul 1 Pengertian Dan Ruang Lingkup Sosiologi Keluarga
Struktural Fungsional dalam Keluarga meliputi :
Berkaitan dengan pola kedudukan dan peran dari anggota keluarga tersebut,
hubungan antara orangtua dan anak, ayah dan ibu, ibu dan anak perempuannya,
dll.
Tipe keluarga terdiri atas keluarga dengan suami istri utuh beserta anak-anak
families), keluarga dengan anggota normal atau keluarga dengan anggota yang
(social order). Ketertiban keluarga akan tercipta kalau ada struktur atau strata
Struktur dalam keluarga dapat dijadikan institusi keluarga sebagai sistem kesatuan
Status social yaitu Pencari nafkah, ibu rumahtangga, anak sekolah, dan
lain-lain.
Fungsi dan peran social yaitu Perangkat tingkah laku yang diharapkan
2. Konflik
Teori konflik sosial muncul pada Abad ke-18 dan 19 sebagai respon dari lahirnya
konflik modern, di Amerika khususnya, merupakan pengikutan, atau akibat dari, realitas
konflik dalam masyarakat Amerika (Mc Quarrie 1995). Teori konflik sosial mulai
populer pada Tahun 1960an sejalan dengan gelombang kebebasan individu di Barat,
Selain itu teori sosiologi konflik adalah alternatif dari ketidakpuasaan terhadap
analisis fungsionalisme struktural Talcott Parsons dan Robert K. Merton, yang menilai
teori strukturalfungsional berkisar pada sistem sosial yang berstruktur, dan adanya
perbedaan fungsi atau diferensiasi peran (division of labor). Institusi keluarga dalam
aturan atau tertib sosial. Teori ini tidak bertujuan untuk menganalisis asal usulnya
Konfllik dipandang sebagai suatu proses sosial, proses perubahan dari tatanan
sosial yang lama ke tatanan sosial yang baru yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi masyarakat. Perspektif konflik dianggap sebagai “the new sociology” sebagai
kritik terhadap teori struktural fungsional yang berkaitan dengan sistem sosial yang
terstruktur dan adanya perbedaan fungsi dan diferensiasi peran (division of labor).
bertentangan, pertikaian, dan perubahan. Semua itu adalah sebagai bagian dari terlibatnya
menggunakan nilai-nilai dan ide (ideologi) sebagai alat untuk meraihnya (Wallace dan
Wolf 1986). 2
Asumsi dasar yang melandasi Teori Konflik Sosial (Klein dan White 1996)
adalah:
harus tunduk kepada norma dan nilai. Manusia secara garis besar
daripada harmoni.
2
Blumer, helbert, Sosiologi lImu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta Rajawali
Konflik merupakan suatu proses konfrontasi antara individu, grup atas
sumber daya yang langka, konfrontasi suatu pegangan hidup yang sangat
berarti. Oleh karena itu konsensus dan negosiasi adalah tehnik yang
Paradigma sosial konflik yang dikembangkan oleh Karl Marx didasarkan pada
masyarakat.
ekonomi sebagai basis struktur yang dalam proses relasi sosial dalam
tubuh masyarakat akan menimbulkan konflik antara kelas atas dan kelas
bawah.
Ringkasnya, ada sedikitnya empat hal yang penting dalam memahami teori
kompetisi.
keluarga konservatif dan Teori konflik sosial lebih dijadikan pegangan bagi keluarga
kontemporer.
Konflik komunikasi antara suami dan istri atau antara orangtua dan anak
Konflik kelas dalam masyarakat (kelas borjuis vrsus proletar, kelas gender
3. Interaksionis simbolik
Teori interaksionis simbolik merupakan salah satu teori keluarga yang terkait
dengan ilmu psikologi dan komunikasi. Menurut kerangka psikologi sosial, terdapat dua
hal yang sangat penting dalam keluarga, yaitu sosialisasi dan personalitas.
kemudian menerapkan perilaku menurut pola dan cara berfikir serta perasaan masyarakat.
Sedangkan personalitas menitikberatkan pada sikap, nilai, dan perilaku yang telah
diorganisir.
Teori ini terfokus pada hubungan antara simbol (pemberian makna) dan interaksi
dan perilaku individu sebagai makhluk hidup. Interaksi simbolik memberikan sumbangan
khusus kepada family studies dalam dua hal. Pertama, menekankan proposisi bahwa
konsep jati diri (self) dan identitas mereka melalui interaksi sosial, serta memungkinkan
mereka untuk secara independen menilai dan memberikan value kepada keluarganya
Klein dan White (1996) mengemukakan empat asumsi yang mendasari teori
makna atau arti dari perilaku tersebut. Para penganut teori ini percaya
dalam dunia simbol dan apa yang kita lakukan memiliki bentuk fisik dan
simbol.
Aktor (pelaku) mendefinisikan arti atau makna dari konteks dan situasi.
Asumsi yang pertama bahwa manusia hidup dalam dunia simbol dan dengan
lain, ketika seorang manusia lahir, ia berada di tengahtengah masyarakat yang sudah
memiliki simbol. Menurut konsep Mead tentang mind, pikiran individu merupakan hasil
Teori interaksi simbolik merupakan salah satu teori keluarga yang terkait dengan
ilmu psikologi dan komunikasi. Menurut kerangka psikologi sosial, terdapat dua hal yang
sangat penting dalam keluarga, yaitu sosialisasi dan personalitas. Sosialisasi menitik
perilaku menurut pola dan cara berfikir serta perasaan masyarakat. Sedangkan
personalitas menitikberatkan pada sikap, nilai, dan perilaku yang telah diorganisir.
Teori ini terfokus pada hubungan antara simbol (pemberian makna) dan interaksi
(aksi verbal dan non verbal, dan komunikasi). Interaksi simbolik mengindikasikan suatu
pendekatan yang mempelajari kehidupan grup dan perilaku individu sebagai makhluk
hidup. Interaksi simbolik memberikan sumbangan khusus kepada family studies dalam
dua hal.
menegaskan bahwa individu mengembangkan konsep jati diri dan identitas mereka
melalui interaksi sosial, serta memungkinkan mereka untuk secara independen menilai
dan memberikan value kepada keluarganya (Burgess dan Handel 1985 dalam LaRossa
Klein dan White mengemukakan empat asumsi yang mendasari teori interaksi
simbolik, yaitu:
dalam dunia simbol dan apa yang kita lakukan memiliki bentuk fisik dan
simbol.
Aktor (pelaku) mendefinisikan arti atau makna dari konteks dan situasi.
simbol.
Menurut konsep Mead tentang mind, pikiran individu merupakan hasil dari
masyarakat, bukan sebaliknya. Teori interaksi simbolik merupakan salah satu teori
Menurut kerangka psikologi sosial, terdapat dua hal yang sangat penting dalam
keluarga, yaitu sosialisasi dan personalitas. Sosialisasi menitik beratkan pada bagaimana
cara manusia menerima sesuatu, kemudian menerapkan perilaku menurut pola dan cara
(aksi verbal, non verbal, dan komunikasi). Interaksi simbolik mengindikasikan suatu
pendekatan yang mempelajari kehidupan grup dan perilaku individu sebagai makhluk
hidup. Interaksi simbolik memberikan sumbangan khusus kepada family studies dalam
dua hal.
menegaskan bahwa individu mengembangkan konsep jati diri (self) dan identitas mereka
melalui interaksi sosial serta memungkinkan mereka untuk secara independen menilai
Klein dan White (1996) mengemukakan empat asumsi yang mendasari teori
makna atau arti dari perilaku tersebut. Para penganut teori ini percaya
dalam dunia simbol dan apa yang kita lakukan memiliki bentuk fisik dan
simbol.
Aktor (pelaku) mendefinisikan arti atau makna dari konteks dan situasi.
Individu memiliki mind (jiwa). Mind adalah kemampuan seseorang untuk
Asumsi yang pertama bahwa manusia hidup dalam dunia simbol dan dengan
lain, ketika seorang manusia lahir, ia berada di tengahtengah masyarakat yang sudah
memiliki simbol. Menurut konsep Mead tentang mind, pikiran individu merupakan hasil
3
Ibid
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
hubungan timbal balik gejala-gejala sosial, pola tingkah laku, proses dan perubahan
gambaran sebuah organisasi yang terdiri dari unsur-unsur, seperti orang tua (ayah dan
ibu) serta anak. Dalam kehidupan rutin (setiap hari) ayah, ibu, dan anak memiliki
hubungan yang bersifat dinamis di antara satu dengan lainnya. Status dan peranan ayah,
ibu dan anak berbeda, namun dalam kehidupan rutin, mereka saling membutuhkan.
bertentangan, pertikaian, dan perubahan. Semua itu adalah sebagai bagian dari terlibatnya
Teori interaksionis simbolik merupakan salah satu teori keluarga yang terkait
dengan ilmu psikologi dan komunikasi. Menurut kerangka psikologi sosial, terdapat dua
hal yang sangat penting dalam keluarga, yaitu sosialisasi dan personalitas.
DAFTAR PUSTAKA
Prof Dr Soemanto R.B. M.A, Modul 1 Pengertian Dan Ruang Lingkup Sosiologi
Keluarga