Anda di halaman 1dari 26

LOGIKA

By Syahrir Ibnu
PENALARAN
(REASONING)

salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu


kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa
pernyataan lain yang telah diketahui
Unsur penalaran yang dimaksud adalah pengertian (ide
atau konsep) yang merupakan pembagian (analisis) dari
pengertian yang bersifat umum menjadi unsur yang
terkecil sehingga tidak lagi terjadi kekaburan arti.
ide (Yunani eidos) atau konsep (concipere) yang artinya
gambar, rupa yang dilihat, ditangkap.oleh Akal budi
manusia saat menangkap sesuatu obyek melalui bentuk
gambarnya.
Ide atau konsep harus memiliki arti denotasi , bukan
konotasi
DEFINISI
Logika berasal dari kata Yunani logos. Kata logos berarti
kata, nalar, teori, atau uraian. Logika juga didefinisikan
sebagai kecakapan bernalar yang berkenaan dengan
ungkapan lewat bahasa, atau alat untuk berpikir
secara lurus
logika juga merupakan sarana ilmu. Sama halnya
dengan matematika dan statistika.
Objek material logika adalah manusia itu sendiri
(pemikiran), sedangkan objek formalnya ialah
kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang
lurus, tepat dan teratur yang terlihat lewat ungkapan
pikirnya yang diwujudkan dalam PRINSIP, HUKUM
Konotasi
Konotasi manusia adalah hewan
(substansi: unsur dasar sebagai
organisme yang berbadan dan
berkembang) yang berakal budi
(berperasaan dan berakal sebagai
sifat pembeda) berpikir secara lurus.
Guna Logika
1. Untuk berfikir rasional, kritis, tertib, metodis, tepat dan koheren
2. Meningkatan kemampuan berpikir abstrak, cermat dan objektif
3. Menambah kecerdasan, meningkatkan ketajaman dan
kemandirian berpikir
4. Cinta ilmu pengetahuan dan menghindari kekeliruan serta
kesesatan
Unsur Logika
Unsur utama, yaitu
1. pernyataan awal yang telah diketahui kebenarannya dan
disebut sebagai pangkal pikir (premise),
2. Pernyataan berikutnya yang merupakan kesimpulan
(conclusion).
3. Peran matematika sangat kuat
Pengertian lahirilah
(Kata atau tanda)
Keputusan
(Kalimat, term, premis)

Pengertian lahirilah
(Kata atau tanda) Penyimpulan
(Asas, hukum)

Pengertian lahirilah
(Kata atau tanda)
Keputusan
(Kalimat, term, premis)
Pengertian lahirilah
(Kata atau tanda)

Gambar Unsur dan Asas Bernalar


Persoalan logika
Apa yang dimaksud dengan pengertian (Konsep)?
Apa yang dimaksud dengan putusan (proposisi)?
Apa yang dimaksud dengan penyimpulan (inferensi)?
Apa aturan untuk dapat menyimpulan secara lurus?
Apa macam silogisme?
Apa macam sesat pikir (fallacy)?
PREDIKABEL

Genus
Genus
Hewan
Hewan
(jenis)
(jenis)

Manusia
Manusia Monyet
Monyet Kuda
Kuda
(hewan
(hewanberakal
berakalbudi)
budi) (hewan
(hewantidak
tidak (hewan
(hewantidak
tidak
differentia
differentia berakal)
berakal) berakal)
berakal)

Bisa
Bisa memecahkan
memecahkanmasalah
masalah
matematika
matematika(propium
(propium=sifat
=sifat
khusus)
khusus)
LOGIKA

Generalisaisi
PROPOSISI:
Pro. Analitik
Pro. Sintetik
Analogi

OPOSISI: INFERENSI
Hub.Independen Langsung Sebab-Akibat
Hub.Equivalen Konversi (Canon Mill)
Hub.Kontradiktori Obversi
Hub.Kontrari Kontraposisi
Hub.Sub.-Knontrari InversiI
Hub.Implikasi Oposisi

Tidak langsung
Silogisme
LOGIKA DEDUKTIF
Deduksi adalah penyimpulan yang
bertolak dari hal umum menuju pada
fenomena khusus atau satu kasus
Logika deduktif disebut logika
formal, karena yang dibicarakan
hanya bentuknya saja dan terlepas
isi apa yang dibicarakan
PREMIS

Premis dapat berupa pernyataan positif atau negatif


Kedua premis dapat positif, tetapi keduanya tidak boleh
negatif
Kedua premis tidak boleh partikular

Premis A : proposisi pernyataan positif universal


(semua..) atau Singular (individu)
Premis E : Proposisi pernyataan negatif universal atau
singular
Premis I : Proposisi pernyataan positif particular
(beberapa .)
Premis O : Proposisi pernyataan negatif partikular
PENYIMPULAN

1. Kedua premis positif, penyimpulan juga positif


2. Penyimpulan harus mengacu pada premis yang lemah
3. Jika salah satu premis negatif, maka penyimpulan
harus negatif
Contoh silogisme tunggal :

Semua manusia dapat mati (A)


Semua orang Indonesia adalah manusia (A)
Jadi, semua orang Indonesia dapat mati (A)

Semua anjing menggonggong ( )


Bruno adalah anjing ( )
Jadi, . ( )
Tidak ada kucing yang mempunyai sayap ( )
Semua burung mempunyai sayap ( )
Jadi, .( )

Semua manusia berakal budi ( )


Kera tidak berakal budi ( )
Jadi, ( )
Semua manusia bukanlah abadi ( )
Semua orang Indonesia adalah manusia ( )
Jadi, .. ( )

Semua manusia berakal budi ( )


Semua manusia adalah hewan ( )
Jadi, .. ( )
Epicherema
Silogisme yang salah satu premisnya atau juga kedua
duanya disambung dengan pembuktian.
Soekarno pahlawan

Jadi soekarno adalah agung

Pembuktiannya. Setiap pahlawan adalah agung, karena


pahlawan adalah orang yang berani mengerjakan hal hal
yang mengatasi tuntutan kewajibannya

Enthymema
Silogisme enthymema atau silogisme yang
dipersingkat adalah silogimse yang salah satu premisnya
atau kesimpulannya dilampaui.
Jiwa manusia adalah rohani
Jadi, tidak akan mati
Polysillogisme

Deretan silogisme, disusun sedemikian rupa, sehingga


penyimpulannya yang satu menjadi premis untuk silogisme
lainnya.
Seorang, yang komitmen, memberikan kontribusi lebih

daripada yang dimiliki, merasa puas.


Seorang yang loyal adalah seorang yang memberikan

lebih daripada yang dimilikinya


Jadi, seorang yang loyal memberikan lebih daripada

yang dimiliknya.
Seorang yang loyal adalah serorang yang puas
Jadi seorang yang puas akan menjadi loyal
Joko adalah pelanggan yang puas.
Jadi Joko menjadi loyal
LOGIKA INDUKTIF

Metodologi penelitian - pend.


Induktif
( Empiris Rasional ).
Ciri Pokok Penelitian : Logis.
Logika induktif : proses penalaran
dari
jumlah fenomena menuju
kesimpulan umum
INDUKSI

GENERALISASI
1..Generalisasi sempurna SEBAB-AKIBAT
2..Generalisasi 1. .Metode persetujuan
probabilitas 2. .Metode perbedaan
3. .Metode persamaan
ANALOGI
variasi
1..Analogi
.4. Metode sisasisihan
argumentasi
.5. Metode gabungan
2..Analogi deklaratif
persetujuan dan
(estimasi)
perbedaan
HIPOTESIS DAN TEORI
3. HUBUNAN SEBAB AKIBAT
Ada dua pengertian :
- Necessary causa.
- Sufficient causa.
Metode induksi menurut filosof John Stuart Mill dari
Inggris.
a. Metode persetujuan. Hukum Identitas (Principium
Identitatis atau Law of Identity) atau hukum persamaan
b. Metode perbedaan. Hukum Kontradiksi (Principium
Contradictionis atau Law of Contradiction) atau hukum
perbedaan
c. Metode persamaan variasi. Hukum Cukup Alasan
(Principium Rationis Sufficientis atau Law of Sufficinet
Reason)
d. Metode sisa-sisihan (residu). Hukum Tiada Jalan
Tengah (Principium Exclusi Tertii atau Law of Excluded
Middle)
Necessary Cause ; Adanya sesuatu tidak harus
terjadi loss (penyakit, kecelakaan, kebakaran)

Sufficient cause adanya sesuatu itu yang


menyebabkan terjadinya loss

NC SC Dampak
Kebakaran Bensin Puntung
SPBU rokok
Minamata mercuri Makan Lumpuh
Desease ikan
tercemar
BGM Bayi
Tidak lulus Mhs Tdk ikut
ujian
Hamil Laki & Sanggama
Hukum Logika (John Stuart Mill)
Ada empat hukum dasar dalam logika (Aristotoles, ;G.W. Leibniz, 1646-
1716; John Stuart Mill, 1806-1873.

1. Hukum Identitas (Principium Identitatis/Law of Identity ) yang


menegaskan bahwa sesuatu itu adalah sama dengan dirinya sendiri.
Hukum ini adalah hukum kesamaan yang artinya bahwa jika a=b dan
b=c, maka a=c atau a terjadi maka c juga terjadi.
2. Hukum Kontradiksi (Principium Contradictionis/Law of Contradiction)
atau hukum perbedaan, yang menyatakan bahwa sesuatu itu pada saat
yang sama tidak dapat sekaligus memiliki sifat tertentu dan juga tidak
memiliki sifat tertentu itu. Jika a tidak sama dengan b, dan b tidak sama
dengan c, maka tidak mungkin a dan c terjadi bersamaan pada waktu
yang sama.
3. Hukum Tiada Jalan Tengah (Principium Exclusi Tertii/Law of Excluded
Middle) yang mengungkapkan bahwa sesuatu itu pasti memiliki suatu
sifat tertentu atau tidak memiliki sifat tertentu itu dan tidak ada
kemungkinan lain. Jika a diketahui dan b diketahui, maka adanya
kejadian tersebut (c) mesti karena sebab lain.
4. Hukum Cukup Alasan (Principium Rationis Sufficientis/Law of
Sufficinet Reason) yang menjelaskan bahwa jika terjadi perubahan pada
sesuatu, perubahan itu haruslah berdasarkan alasan yang cukup. Artinya
tidak ada perubahan yang tiba tiba tanpa alsan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara rasional. Hukum ini merupakan hukum
pelengkap hukum identitas.
J Stuart Mill
Bakm Rujak Nasi Es Sala Baks Es
i cingu gore Krim D o Dawe
Goren r ng t
g
x x TD
x x x x x x x D
x x TD
X X D
X TD
X X TD
Pengetahuan Pengetahuan
dengan khusus/spesifik
keumuman Deduksi
Pengetahuan
tinggi khusus/spesifik
Pengetahuan
khusus/spesifik

Induksi
TEKNIK LOGIKA
INDUKSI
1. GENERALISASI -- mengikat seluruh
fenomena sejenis dengan fenomena
individual yang diselidiki.
Dasar pengujian :
a. Jumlah faktor yang representatif
b. Jumlah variasi fenomena
c. Hal hal yang menyimpang.
d. Konsistensi dalam penyimpulan.
2. ANALOGI bertolak dari satu
atau
sejumlah peristiwa menuju
kepada satu peristiwa lain yang
sejenis.
Unsur pokok dalam penyimpulan Analogi
a. Peristiwa pokok yang menjadi dasar.
b. Peristiwa prinsipal yg menjadi pengikat
c. Peristiwa yg akan dianalogikan.
Cara menilai analogi:
a. Jumlah peristiwa sejenis.

b. Sedikit aspek yg menjadi dasar


analogi
c. Sifat analogi yg dibuat

d. Mempertimbangkan unsur yg
berbeda.
e. Relevan.
4. HIPOTESIS DAN TEORI

Hipotesis proposisi yg masih perlu


diuji
Teori proposisi yg telah teruji.

Anda mungkin juga menyukai