Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN HASIL BACAAN

Studi Islam Komprehensif


Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A.

Oleh:
Citra Rahmadini
11180510000069
KPI 2H

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/2019 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat taufiq
dan hidayah-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam disampaikan kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya, yang dengan usahanya tidak
mengenal lelah, menyebabkan kita dapat hidup dalam naungan Allah SWT serta berada di
jalan yang diridhai-Nya.
Makalah yang berjudul “Studi Islam Komprehensif” karya Prof. Dr. Abuddin Nata,
M.Aini mengacu pada silabus mata kuliah Studi Islam II dengan jumlah SKS sebanyak 2
SKS pada program pendidikan Strata Satu (S-1).
Makalah “Studi Islam Komprehensif” ini dibuat dalam rangka mengembangkan
berbagai pemahaman tentang Islam yang selama ini belum banyak diungkap. Makalah ini
berisi tentang pengertian Islam, sumber ajaran Islam, prinsip-prinsip ajaran Islam, visi, misi,
tujuan dan sasaran ajaran Islam, karakteristik Islam, pokok-pokok ajaran Islam, ilmu-ilmu
Al-Qur’an, ilmu hadits, ilmu pendidikan Islam, dakwah islamiyah, fikih (hukum Islam), ilmu
kalam (theology), filsafat Islam, tasawuf, sejarah Islam, ilmu pengetahuan (sains) dalam
Islam, kedokteran Islam, ekonomi Islam, sosial dan politik dalam Islam, psikologi Islam,
dinamika pemikiran Islam, menyikapi perbedaan pendapat dalam Islam dan kajian Islam di
barat.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah yang
berjudul “Studi Islam Komprehensif” ini penulis ucapkan terima kasih. Segala saran dan
masukan sangat diharapkan. Semoga usaha ini bermanfaat bagi umat manusia, dan mendapat
berkah dari Allah SWT. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Ciputat, 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan Membuat Laporan .................................................................................... 2
C. Pentingnya Membuat Laporan ............................................................................. 2
D. Manfaat Membuat Laporan .................................................................................. 2

BAB II POKOK-POKOK ISI BUKU PER-BAB


A. Pengertian Islam ................................................................................................... 3
B. Sumber Ajaran Islam ............................................................................................ 3
C. Prinsip-Prinsip Ajaran Islam................................................................................. 5
D. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Ajaran Islam ...................................................... 6
E. Karakteristik Islam................................................................................................ 7
F. Pokok-Pokok Ajaran Islam ................................................................................... 8
G. Ilmu-Ilmu Al-Qur’an ............................................................................................ 9
H. Ilmu Hadits ........................................................................................................... 10
I. Ilmu Pendidikan Islam .......................................................................................... 12
J. Dakwah Islamiyah ................................................................................................ 12
K. Fikih (Hukum Islam) ............................................................................................ 13
L. Ilmu Kalam (Theology) ........................................................................................ 14
M. Filsafat Islam ........................................................................................................ 14
N. Tasawuf................................................................................................................. 16
O. Sejarah Islam ........................................................................................................ 16
P. Ilmu Pengetahuan (Sains) dalam Islam ................................................................ 17
Q. Kedokteran Islam .................................................................................................. 18
R. Ekonomi Islam ...................................................................................................... 19
S. Sosial dan Politik dalam Islam ............................................................................. 20
T. Psikologi Islam ..................................................................................................... 21
U. Dinamika Pemikiran Islam ................................................................................... 21
V. Menyikapi Perbedaan Pendapat Dalam Islam ..................................................... 23
W. Kajian Islam Di Barat .......................................................................................... 23

ii
BAB III PENUTUP
A. Manfaat Buku Bagi Pembaca .............................................................................. 24
B. Komentar Kritis .................................................................................................... 24
C. Kesimpulan ........................................................................................................... 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara internal, Islam mengatur tidak hanya hubungan manusia dengan Tuhan
(habl min Allah) melalui sistem ibadah ritual, tetapi juga hubungan manusia (habl min
al-nas); serta berbagai aspek kehidupan. Di samping berdasar kepada pemikiran
sebagaimana terdapat pata kata pengantar tersebut, penulisan makalah ini juga
dilatarbelakangi oleh pemikiran sebagai berikut:
Pertama, Islam sebagaimana dikemukakan Harun Nasution bukan hanya
mengatur hubungan manusia dengan Tuhan melalui ibadah ritual, seperti shalat, puasa,
haji, melainkan mengatur pula hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan
manusia dengan alam jagat raya.
Kedua, Islam sebagaimana dikemukakan Jalaluddin Rachmat, bukan haya
memiliki dimensi akidah dan ibadah saja, melainkan juga dimensi filosofis, sufistik
transendental dan amaliah.
Ketiga, secara fungsional, Islam memiliki fungsi sebagai faktor kreatif, inovatif,
sublimatif dan integratif.
Keempat, Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAAW saat ini usianya lebih
kurang 15 abad. Dalam perjalanannya yang panjang itu, Islam selain telah memengaruhi
seluruh aspek kehidupan manusia: sosial, ekonomi, hukum, politik, budaya, tradisi, dan
lainnya.
Kelima, sebagai akibat dari semakin saling mendekatnya berbagai disiplin ilmu,
serta beragamnya kemampuan akademik di kalangan umat Islam, telah melahirkan
ajaran Islam dengan menggunakan berbagai pendekatan.
Keenam,seiring dengan kemajuan yang terjadi dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi telah dihasilkan berbagai temuan baru dalam berbagai bidang kehidupan.
Ketujuh,Ke depan diperlukan sebuah upaya untuk mengislamkan orang Islam,
yakni menjadikan umat Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
Islam dalam seluruh aspeknya, yakni bukan hanya dalam bidang akidah dan ibadah saja
melainkan juga berbagai aspek kehidupan lainnya secara lebih luas.

1
B. Pentingnya Membuat Laporan
Untuk menggambarkan, memahami, menjelaskan dan memprediksi permasalahan
yang berkaitan dengan materi Studi Islam II yang dianggap memiliki potensi baik untuk
teoritis dan praktik, maupun pengembangan keilmuan itu sendiri. Seperti upaya dalam
menjadikan umat Islam menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam seluruh
aspeknya.

C. Tujuan Membuat Laporan


1. Untuk memenuhi tugas Ulangan Tengah Semester (UTS) mata kuliah Studi Islam II.
2. Untuk mengetahui penggambaran dan penjelasan dari buku Studi
IslamKomprehensif sebagai salah satu buku rujukan mata kuliah Studi Islam II.
3. Untuk menjawab berbagai masalah pada umat Islam.

D. Manfaat Membuat Laporan


Manfaat yang diperoleh dari penulisan laporan hasil baca ini tentulah sangat
banyak. Bagi penulis sendiri, penulisan laporan hasil baca ini telah menambah wawasan
dan minat penulis dalam mempelajari Studi Islam II dengan segala aspek-apeknya.
Setelah mengetahui, penulis dipermudah dalam pengamalan dan praktik di kehidupan
sehari-hari.
Selain itu, manfaat yang diperoleh adalah membuat pembaca lebih memahami
berbagai permasalahan dan dapat menyelesaikannya secara mandiri. Pula membuat
pembaca mengerti akan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta munculnya
filsafat dan ideologi baru serta hubungan studi Islam dengan visi, misi, dan tujuan ajaran
Islam.
Kemudian, lebih mantapnya pemahaman penulis tentang materi “Studi Islam II”
yang dibahas dalam perkuliahan karena buku yang dibaca sangatlah mendukung. Melalui
penulisan laporan hasil baca ini pula membuat penulis dapat melatih dan
mengembangkan kekreatifan dalam menulis.

2
BAB II
POKOK-POKOK ISI BUKU PER-BAB
A. Pengertian Islam
1. Pengertian Islam dari Segi Bahasa
Secara etimologi, Islam berasal dari bahasa Arab, terambil dari kosakata
salima yang berarti selamat sentosa. Dari kata ini kemudian dibentuk menjadi kata
aslama yang berarti memeliharakan dalam keadaan selamat, sentosa dan berarti
pula berserah diri, patuh, tunduk dan taat. Dari kata aslama ini dibentuk kata
Islam (aslama yuslimu islama), yang mengandung arti yaitu selamat, aman,
damai, patuh, berserah diri dan taat.
Orang yang sudah masuk Islam dinamakan muslim, yaitu orang yang
menyatakan dirinya telah taat, menyerahkan diri, dan patuh kepada Allah SWT.
2. Pengertian Islam dari Segi Istilah
a. Menurut Harun Nasution, Islam adalam agama yang ajaran-ajarannya
diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad
SAW sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang
bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari
kehidupan manusia.
b. Dalam Hadis yang diriwayatkan Ibn Umar menyatakan: “Islam dibangun di
atas lima perkara, yaitu (1) bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan
bahwa Muhammad adalah Rasulnya; (2) mendirikan shalat; (3) mengeluarkan
zakat; (4) menunaikan ibadah haji; dan (5) puasa di bulan Ramadhan” (HR.
Muslim dan Tirmidzi)
B. Sumber Ajaran Islam
1. Pengertian Sumber Ajaran Islam
Segala sesuatu yang darinya dapat diambil bahan-bahan yang dapat
digunakan untuk merumuskan dan mengembangkan ajaran Islam.
2. Macam-Macam Sumber Ajaran Islam
a. Al-Qur’an
Mengandung penjelasan bahwa:
1) Isi Al-Qur’an yaitu seluruhnya firman Allah SWT yang mutlak dan
pasti benar.

3
2) Cara diturunkannya yaitu dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad
SAW melalui Malaikat Jibril.
3) Nabi Muhammad SAW adalah orang yang dipercaya untuk
menjelaskan kandungan Al-Qur’an kepada umat manusia.
4) Memiiki fungsi sebagai dalil, petunjuk dan bukti yang kuat atasa
kerasulan Nabi Muhammad SAW.
5) Disusun berdasarkan tauqify (ketetapan petunjuk Rasulullah), dimulai
dari surat al-Fatihah dan diakhiri surat an-Naas.
6) Penyampaianya dilakukan secara mutawatir.
b. As-Sunnah
Terdapat sejumlah alasan tentang perlunya As-Sunnah sebagai sumber
ajaran Islam, yakni:
1) As-Sunnah dibutuhkan oleh Al-Qur’an, karena:
a) Memperkuat ajaran yang tedapat di dalam Al-Qur’an
b) Memberikan contoh, peragaan atau praktik erhadap ajaran yang
terdapat dalam Al-Qur’an
c) Melakukan pengkhususan terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang
bersifat umum.
d) Memberikan penjelasan terhadap makna dari suatu lafaz yang
di maksud oleh Al-Qur’an.
e) Menjelaskan ayat yang lebih dulu turun dan belakangan turun.
c. As-Sunnah berasal dari Nabi Muhammad SAW
Adalah segala sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad SAW, baik
dalam bentuk ucapan, perbuatan, maupun ketetapan.
d. Al-Ra’yu (Hasil Ijtihad Pemikiran)
Beberapa istilah yang berkaitan dengan penggunaan istilah ini adalah:
1) Ijma’ ulama: kesepakatan para ulama.
2) Qiyas: analogi atau mengumpamakan.
3) Al-Mashlahat al-Mursalah: sesuatu yang membawa kebaikan bagi
orang banyak.
4) ‘Urf: sesuatu yang berlaku atau yang sudah dibiasakan.
5) Istihsan: memandang sesuatu sebagai yang baik.
6) Qaul al-Shahabat: ucapan sahabat.

4
7) Syar’un man qablana: agama sebelum kita.
e. Fakta Sejarah (segala sesuatu peninggalan masa lalu)
Seperti dokumen tertulis berupa surat perjanjian, peraturan perundang
undangan, buku, naskah pidato, surat kabar, majalah, dan segala hal-hal
yang dapat menjelaskan berbagai peristiwa di masa lalu.

C. Prinsip-Prinsip Ajaran Islam


1. Pengertian Prinsip Ajaran Islam
Nilai-nilai yang jadi pandangan hidup, pedoman dan pegangan utama dalam
melakukan berbagai aktivitas dalam kehidupan yang sesuai dengan syariat Islam,
sehingga berbagai aktivitas ini memiliki arah, makna dan tujuan yang lurus dan
sekaligus memiliki karakter yang berbeda dengan aktivitas lainnya yang tidak
didasarkan pada prinsip-prinsip tersebut.
2. Macam-Macam Prinsip Ajaran Islam
a. Sesuai dengan fithrah manusia (Muthabaqah li Fithrah al-Naas)
b. Keseimbangan (al-Tawazun)
c. Sesuai dengan keadaan zaman dan tempat (Shalihun li Kulli Zaman wa
Makan)
d. Tidak menyusahkan manusia (La Tu’assir lin-Naas)
e. Sesuai dengan Perkembangan IPTEK (Muthabaqah li Tanmiyah al-Ilm wa
Tekcnologiya)
f. Berbasis Pada Penilitian (Muwaqif ‘Ala al-Hashil al-Tabayyun)
g. Berorientasi Pada Masa Depan (Muwajjih Ala al-Waqt al-Atiyah)
h. Kesederajatan (Al-Musawah)
i. Keadilan (Al-‘Adl)
j. Musyawarah
k. Persaudaraan (Ukhuwah)
l. Keterbukaan (Iftatiyah)
3. Inti dari seluruh prinsip ajaran Islam tersebut adalah akhlak mulia dalam arti yang
seluas-luasnya, yakni akhlak mulia bukan dalam arti tata krama dan sopan santun
saja, melainkan akhlak mulia dalam arti moral dan etika yang membentuk
karaktekr seluruh aspek kehidupan manusia.

5
D. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Ajaran Islam
1. Visi Ajaran Islam
a. Memperbaiki dan mengubah keadaan dunia yang pada saat kedatangan
Islam sangat menyedihkan.
b. Memengaruhi umat manusia agar jiwa, perasaan dan pola pikirnya berubah
sesuai dengan ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya, sehingga seluruh aspek
kehidupannya dapat berubah ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
c. Mewujudkan sebuah kehidupan yang madani (beradab dan bermartabat)
yang berdasarkan keimanan (akidah) kepada Allah SWT.
d. Sejalan dengan pengertian Islam, yakni membawa rahmat bagi seluruh
alam.
2. Misi Ajaran Islam
a. Mengeluarkan manusia dari kehidupan dzulumat (gelap gulita) ke pada
kehidupan yanng terang benderang.
b. Memberantas sikap jahiliah.
c. Menyelamatkan manusia dari tepi jurang kehancuran yang disebabkan
pertikaian dalam memperebutkan hal-hal yang tidak esensial, yaitu
memperebutkan harta, tahta, dan kasta.
d. Melakukan pencegahan batin dan pikiran kepada manusia agar sehat jiwa,
akal dan jasmani.
e. Memperbaiki akhlak buruk supaya menjadi akhlak yang mulia.
f. Mencegah timbulnya bencana dan kerusakan di muka bumi, seperti
permusuhan, peperangan, merusak lingkungan, dll.
g. Mengangkat harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna di muka bumi.
3. Tujuan Ajaran Islam
a. Untuk memelihara agama (Hifdz al-Din)
b. Untuk memelihara akal (Hifdz al-Aql)
c. Untuk memelihara jiwa (Hifdz al-Nafs)
d. Untuk memelihara harta (Hifdz al-Maal)
e. Untuk menjaga keturunan (Hifdz al-Nasl)
f. Upaya memelihara HAM
4. Sasaran Ajaran Islam

6
Yang menjadi sasaran ajaran Islam adalah umat manusia, yakni
membimbing, mengarahkan, membina dan mengingatkan manusia.

E. Karakteristik Ajaran Islam


1. Pengertian Karakteristik
Berasal dari bahasa Inggris “character”, yang berarti watak, karakter, sifat.
Selanjutnya, kata ini menjadi “characteristic” yang berarti sifat yang khas, yang
membedakan antara satu dan lainnya.
2. Macam-Macam Karakteristik Ajaran Islam
a. Komprehensif (al-Syumuliah)
Ajaran Islam melengkapi dan menyempurnakan agama-agama samawi yang
sebelumnya itu.
b. Kritis
Menjadi wasit, hakim atau korektor terhadap berbagai kekeliruan yang
pernah dibuat sebagian penganut agama-agama samawi sebelum Islam.
c. Humanis
Upaya Islam yang melindungi HAM, mensejahterakan di dunia dan di
akhirat, bersifat internasional.
d. Militansi Moderat
Ajaran Islam bukan hanya berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah
melainkan juga berpedoman pada pendapat para ulama dan umara (ulu al-
amri), peninggalan sejarah, adat istiadat dan tradisi yang relevan, intuisi dan
IPTEK.
e. Dinamis
Karena keadaan zaman dari waktu ke waktu selalu berubah baik dari segi
pola komunikasi, interaksi, transaksi dan berbagai aspek hidup lainnya,
maka ajaran Islam juga harus mengikuti dinamika ini.
f. Toleran
Islam juga menghormati eksistensi agama lain dan sekaligus memberikan
kesempatan pada agama lain untuk berkembang dan dianut oleh umat
manusia.
g. Kosmopolit

7
Islam bukan hanya untuk suatu bangsa atau kelompok teretentu, melainkan
untuk semua umat manusia.
h. Responsif
Kedatangan Islam pertama kali yang sudah terlibat berbagai masalah yang
dihadapi umat manusia dan dapat terselesaikan.
i. Progresif dan Inovatif
Ajaran Islam harus senantiasa memperbarui dirinya dari waktu ke waktu
dalam bentuk pemikiran baru dan kontekstual dengan berbagai kehidupan
masyarakat.
j. Rasional
“Tonggak seseorang adalah akalnya dan tidak dianggap beragama bagi
orang yang tidak memiliki akal.” (Musnad al-Harits)

F. Pokok-Pokok Ajaran Islam


1. Macam-Macam Ajaran Islam
a. Ajaran Tentang Iman (Teologis)
1) Merupakan segi teori yang bersifat ashl artinya pokok atau asas. Iman
juga disebut aqaid artinya kepercayaan.
2) Sebagai faktor motivasi, kreatif, produktif, inovatif, inspiratif,
sublimatif, integratif dan evaluatif.
3) Mendorong manusia melakukan amal saleh.
4) Melahirkan visi transendental, optimisme dan rasa percaya diri.
Meningkatkan sikap jujur (shiddiq) dan terpercaya (amanah),
melahirkan semangat juang yang gigih dalam rangka jihad di jalan
Allah SWT dan melahirkan akhlak mulia.
2. Ajaran Tentang Ibadah
Dalam Islam ibadah sebagai refleksi atau manifestasi keimanan
kepada Allah SWT. Ibadah merupakan salah satu aspek dari ajaran pada
seluruh agama yang ada di dunia dan aspek inilah yang membedakan atau
mencirikan antara satu agama dan agama lainnya.
3. Ajaran Tentang Ihsan
Dalam hadis dinyatakan, bahwa ihsan adalah perasaan selalu merasa
dilihat dan diperhatikan oleh Allah SWT. Melakukan berbagai amal

8
kebaikan kemanusiaan yang didasarkan atas ibadah semata-mata karena
Allah SWT. Suatu perbuatan dapat dikatakan berakhlak jika memiliki ciri:
1) Telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang.
2) Dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran lagi.
3) Timbul atas kemauan sendiri.
4) Dilakukan dengan sungguh-sungguh.
5) Dilakukan karena semata-mata atas panggilan Allah SWT.

G. Ilmu-Ilmu Al-Qur’an
1. Pengertian Ilmu-Ilmu Al-Qur’an
Dari segi content atau isinya, dapat diketahui bahwa ulum Al-Qur’an adalah
ilmu yang membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan Al-Qur’an atau
ilmu yang berkaitan dengan kebutuhan untuk menjelaskan atau menafsirkan Al-
Qur’an.
2. Kedudukan Ulum Al-Qur’an atau Ulum Al-Tafsir
Imam ash-Syirbashi mengatakan bahwa “kedudukan tafsir sangat
tergantung pada materi atau masalah yang ditafsirkan”.Ulum Al-Qur’an atau
Ulum al-Tafsir merupakan ilmu yang paling tinggi kedudukannya di antara ilmu-
ilmu keislaman lainnya.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Ulum Al-Qur’an atau Ulum Al-Tafsir
Ulum Al-Qur’an atau Ulum al-Tafsir sudah tumbuh dari semenjak zaman
khulafaur Rasyidin, zaman sahabat, tabi’in dan tabi’it tabi’in, yaitu sejak abad
pertama hijriah (abad 7 M), hingga abad 15 H (abad 21 M). Dilihat dari segi
pertumbuhan dan perkembangannya, Ulum Al-Qur’an atau Ulum al-Tafsir, sama
dengan ilmu-ilmu lainnya, yakni tumbuh dan berkembang dari keadaan yang
sederhana dan bercampur dengan ilmu lainnya, hingga menjadi sebuah ilmu yang
berdiri sendiri.
4. Metodologi Penafsiran Al-Qur’an
a. Metode Tahlily (Baqir al-Shadr)
Menjelaskan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dari berbagai seginya dengan
memerhatikan runtutan ayat-ayat Al-Qur’an sebagaimana tercantum di
dalam mushaf.
b. Metode Ijmaly (scr. garis besar)

9
Metode penafsiran Al-Qur’an dengan berpegang pada pokok-pokok pikiran
utama yang terdapat dalam suatu ayat atau surat.
c. Metode Maudhuiy (tema atau judul)
Menghimpun ayat-ayat Al-Qur’an dari berbagai surat dan yang berkaitan
dengan persoalan atau topik yang ditetapkan sebelumnya, kemudian
penafsir membahas dan menganalisis kandungan ayat-ayat ini sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh.
d. Metode Komparasi (perbandingan)
Membandingkan ayat-ayat Al-Qur’an yang memiliki persamaan redaksi,
yang berbicara tentang masalah yang berbeda dan yang memiliki redaksi
yang berbeda bagi masalah yang sama atau diduga sama.
e. Metode Analisis (penjelasan)
Menjelaskan ayat demi ayat sesuai urutan dalam mushaf melalui penafsiran
kosakata, penjelasan sebab nuzul, munasabah, serta kandungan ayat-ayat
tersebut sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufasir itu.
5. Syarat-Syarat Mufasir
a. Memiliki pengetahuan tentang bahasa Arab dalam berbagai cabangnya,
seperti nahu, sharaf, balaghah (retorika) dengan cabangnya yaitu ma’aniy,
bayan dan badi’.
b. Memiliki pengetahuan tentang ilmu-ilmu Al-Qur’an, sejarah turunnya Al-
Qur’an, Hadis Nabi dan ushul fiqh.
c. Memiliki pengetahuan disiplin ilmu yang menjadi materi bahasan ayat.

H. Ilmu Hadis
1. Pengertian Ilmu Hadis
Ilmu yang membahas berbagai hal yang berkaitan dengan hadis, baik dari segi
matan, sanad maupun perawinya dengan tujuan untuk memilah dan memilih
antara hadis yang benar-benar berasal dari Rasulullah SAW atau hadis buatan.
2. Macam-Macam Ilmu Hadis
a. Ilmu Hadis Riwayah
Menurut pendapat Ibn al-Akfani, Ilmu Hadis Riwayah adalah “Ilmu yang
khusus berkaitan dengan riwayat, ilmu yang mencakup atas ucapan,
perbuatan,periwayatan, penguatan, dan keutamaan hafalnya”

10
b. Ilmu Hadis Dirayah
Ilmu yang berkaitan dengan kaidah-kaidah atau aturan yang digunakan
untuk mengetahui keadaan sanad dan matan.
Dari kedua ilmu Hadis ini muncul pula cabang-cabang ilmu Hadis lainnya, yaitu:
1) Ilmu Rijal al-Hadits 6) Ilmu Gharib al-Hadits
2) Ilmu Jarh wa al-Ta’dil 7) Ilmu Nasikh wa al-Mansukh
3) Ilmu Fann al-Mubhamat 8) Ilmu Ashab Wurud al-Hadits
4) Ilmu Tashif wa Tahrif 9) Ilmu Talfiq al-Hadits
5) Ilmu Ilal al-Hadits 10) Ilmu Mushthalah ahl al-Hadits
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Ulum Hadits
a. Periode pertama (masa Rasul).
b. Periode kedua (Khulafaur Rasyidin).
c. Periode ketiga (masa sahabat kecil dan tabi’in besar).
d. Periode keempat (masa pembukuan dan pengumpulan Hadis).
e. Periode kelima (masa pentashihan Hadis dan menyusun kaidah-kaidahnya).
f. Periode keenam (dari abad IV hingga tahun 656 H).
g. Periode ketujuh (tahun 656 H hingga sekarang).
4. Macam-Macam Tingkatan Hadis
1) Hadis Mutawatir
a. Berdasarkan Jumlah Perawi
2) Hadis Ahad
1) Hadis Shahih
b. Berdasarkan Kekuatan Perawinya 2) Hadis Hasan
3) Hadis Dha’if
1) Hadis al-Marfu’
c. Berdasarkan Sambungannya kepada Nabi SAW 2) Hadis Mauquf
3) Hadis al-Maqthu’
d. Macam-Macam Hadis Dha’if
1) Hadits al-Mursal 6) Hadits al-Maqlub
2) Hadits al-Munqathi’ 7) Hadits al-Syadz
3) Hadits al-Mu’dlal 8) Hadits al-Munkar
4) Hadits al-Mudallis 9) Hadits al-Matruk
5) Hadits al-Mudtharib 10) Hadits al-Mu’alli
e. Hadits Maudhu’:
11
Hadis yang dibuat-buat atau diciptakan kemudian dengan sengaja
dihubungkan kepada Rasulullah SAW dan seterusnya.
I. Ilmu Pendidikan Islam
1. Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu yang membahas tentang berbagai aspek pendidikan dengan berdasar pada
ajaran Islam.
a. Ilmu Pendidikan Islam Normatif Perenialis
Dibangun dengan berdasarkan pada ayat-ayat Al-Qur’an dan As-Sunnah
yang bersifat abadi.
b. Ilmu Pendidikan Islam Bercorak Historis
Dibangun dengan berdasarkan pada sumber-sumber sejarah Islam zaman
klasik, pertengahan, hingga zaman modern.
c. Ilmu Pendidikan Islam Bercorak Filosofis
Kajian yang menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam pemikiran
para filsuf sebagaimana yang terdapat dalam berbagai kitab yang mereka
susun.
d. Ilmu Pendidikan Islam Bercorak Aplikatif
Pembahasan yang didasarkan pada hasil penelitian eksperimen atau uji coba
dan dapat diterapkan secara langsung dalam kegiatan pendidikan.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu pendidikan Islam termasuk yang terlambat kehadirannya,
dibandingkan dengan bidang studi Islam lainnya. Hal ini agak ironis jika dikaitkan
dengan kehadiran ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun dan upaya-upaya yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang justru membicarakan dan
melaksanakan kegiatan pendidikan.
J. Dakwah Islamiyah
1. Ilmu Dakwah Islam
Pengetahuan atau cara yang membahas tentang berbagai aspek yang
berkaitan dengan dakwah yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Prinsip-Prinsip Dakwah Islam
a. Sukarela tanpa paksaan. b. Memberikan kemudahan.
c. Bijaksana, lemah lembut, beradab. d. Menggembirakan.
e. Sesuai dengan tingkatan masyarakat. f. Saling menghargai dan toleransi.

12
K. Fikih (Hukum Islam)
1. Latar Belakang Lahirnya Fikih
a. Perluasan wilayah
b. Perlunya rujukan untuk menjalankan syariat Islam
c. Semangat kaum muslimin
d. Kondusif (perkembangan ilmu keislaman)
e. Dukungan khalifah untuk kegiatan keilmuan (memfasilitasi)
2. Pengertian Ilmu Fikih dan Ushul Fiqh
Ilmu yang membahas tentang hukum syariat yang berhubungan dengan
perbuatan mukalaf yang diambil dari dalil-dalil yang bersifat terperinci. Fikih pula
merupakan refleksi penerapan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan umat
manusia, yang tidak hanya menyangkut bidang ibadah, melainkan juga ekonomi,
hukum, pemerintahan dan sebagainya.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Fikih dan Ushul Fiqh
Periode pertumbuhan dan perkembangan Ilmu Fikih dan Ushul Fiqh
berdasarkan pembagian yang diberikan oleh Harun Nasution dan Sobhi
Mahmassani yaitu:
a. Zaman Nabi Muhammad SAW.
b. Zaman Khulafaur Rasyidin/sahabat.
c. Periode Umayyah dan Abbasiyah.
d. Periode Taqlid atau penutupan pintu ijtihad.
e. Zaman kebangkitan.
4. Penerapan Hukum Islam di Indonesia
a. Zaman penjajahan Belanda penerapan hukum Islam belum berhasil, karena
Belanda memandang bahwa hukum yang hidup dan berlaku di dalam
masyarakat Indonesia adalah hukum adat.
b. Zaman pemerintahan orde lama mengalami kegagalan pula, karena
Soekarno menerapkan demokrasi terpimpin yang dalam kenyataannya
menyumbat aspirasi politik pihak-pihak yang berseberangan dengan
Soekarno.

13
c. Zaman orde baru, dianggap mengecewakan, karena upaya-upaya pemusatan
kekuasaan oleh Soeharto dan sikap tidak bersahabat terhadap umat Islam
mulai kelihatan.
d. Zaman era reformasi, penerapan demokrasi semakin luas, dimanfaatkan
umat Islam untuk menerapkan syariat Islam sehingga muncul hukum Islam
di tandai dengan adanya perundang-undangan yang berkaitan dengan
kebutuhan umat Islam, seperti undang-undang tentang zakat.
L. Ilmu Kalam (Theology)
1. Pengertian dan Tujuan Ilmu Kalam
Ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan keagamaan
(agama Islam) dengan bukti-bukti yang meyakinkan, dengan tujuan menetapkan
keesaan Allah dalam zat dan perbuatannya dalam menjadikan alam semesta dan
hanya Ialah yang menjadi tempat tujuan terakhir alam ini.
2. Latar Belakang Lahirnya Ilmu Kalam
Berasal dari masalah politik yaitu untuk menentukan siapa penerus atau
siapa pemimpin negara selanjutnya yang terjadi ketika Nabi Muhammad SAW
wafat. Kemudian munculmya golongan Muktazilah, yang memusatkan
perhatiannya untuk oenyiaran Islam.
3. Aliran-Aliran dan Paham dalam Ilmu Kalam
a. Aliran Khawarij
b. Aliran Murjiah
c. Aliran Mu’tajilah
d. Aliran Ahlu Sunnah Wal Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiah)
M. Filsafat Islam
1. Latar Belakang Munculnya Filsafat Islam
a. Perluasan Wilayah
b. Akulturasi Budaya Islam dan Non-Islam (Abad 9-15 M)
c. Islamisasi Filsafat Yunani
d. Al-Qur’an memerintahkan untuk menggunakan akal
e. Usaha membela akidah
2. Pengertian dan Tujuan Filsafat
a. Secara Praktik: berfikir menurut tata tertib logika dengan bebas hingga
dasarnya.

14
b. Secara Teoritis: usaha akal untuk mengetahui yang sebenarnya tentang
realitas.
c. Sebagai metode: spekulatif, sistematis, radikal dan universal.
3. Para Filsuf Muslim
a. Al-Kindi
1) Filsafat Tentang Tuhan 3) Hubungan Filsafat dan Agama
2) Filsafat Tentang Alam 4) Filsafat Tentang Jiwa
b. Al-Farabi
1) Filsafat Tentang Penciptaan Alam 3) Filsafat Tentang Politik
2) Filsafat Jiwa dan Akal 4) Filsafat Tentang Wujud
c. Ibn Sina
1) Paham Emanasi 3) Paham Jiwa
2) Paham Wujud 4) Paham Akal
d. Ibn Maskawaih
1) Filsafat Tentang Akhlak 3) Filsafat Tentang Kebahagiaan
2) Filsafat Tentang Jiwa 4) Filsafat Tentang Etika

e. Al-Ghazali
1) Tentang Filsafat.
2) Tentang Tasawuf.
3) Tentang Ilmu-ilmu Keagamaan lainnya.
f. Ibn Bajjah
1) Filsafat Tentang Akal 3) Filsafat Tentang Akhlak
2) Filsafat Tentang Jiwa 4) Rekonsiliasi al-Farabi
g. Ibn Tufail
h. Ibn Rusyid
4. Tema-Tema Pemikiran Filsafat Islam
a. Hubungan filsafat (akal) dan agama
b. Tentang kejadian alam (timbulnya yang banyak dari yang mahasatu)
c. Tentang roh dan kelangsungan hidup

15
N. Tasawuf
1. Pengertian dan Asal Usul Tasawuf
Membersihkan jiwa dan batin dari berbagai sifat yang buruk, seperti takabbur,
syirik, dusta, fitnah, buruk sangka, berbuat dosa dan maksiat. Sebagian ada yang
berpendapat, tasawuf lahir dari luar Islam, dan sebagian bahwa tasafuw lahir dari
kalangan islam sendiri
2. Tokoh-Tokoh Tasawuf
a. Al-Hasan al-Basri (Tokoh teologi)
b. Ibrahim Ibn Adham
c. Rabi’ah al-Adawiyah (Tokoh yang mengembangkan Mahabbah)
d. Zun al-Nun al-Misri (Tokoh yang mengembangkan Ma’rifah)
e. Abu Hamid Muhammad al-Ghazali (al-Ghazali)
1) Tokoh yang mengembangkan Ma’rifah.
2) Tokoh yang mengembangkan Tasawuf Suni.
f. Abu Yazid al-Bustami (Tokoh yang mengembangkan Fana’ dan Baqa’)
g. Husein bin Mansur al-Hallaj (Tokoh yang mengembangkan paham al-
Hulul)
h. Muhyiddin Ibn ‘Arabi (Tokoh yang mengembangkan Wahdatul Wujud)
i. Al-Jilli(Tokoh yang mengembangkan faham Insan Kamil)
3. Fungsi Tasawuf dalam Kehidupan Masyarakat Modern
a. Bisa merasakan kedekatan dengan Allah SWT
b. Membersihkan hati dalam berinteraksi dengan Allah SWT dan manusia
c. Memperkuat dan menyempurnakan agama
d. Membersihkan diri dari pengaruh materi
e. Menerangi jiwa dari kegelapan
f. Menghilangkan kesulitan
g. Mempertinggi akhlak manusia

O. Sejarah Islam
1. Dasar Pemikiran
a. Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang memerintahkan manusia agar
melakukan perjalanan ilmiah, studi dan penelitian untuk mempelajari
sejarah atau kisah umat manusia.

16
b. Sebagian besar umat Islam belum mengetahui sejarah perjalanan Islam dan
umatnya sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga saat ini.
2. Pengertian Sejarah Islam
Ilmu yang berupaya mengkonstruksikan atau menceritakan kembali
kejadian atau peristiwa masa lalu beserta waktu, tempat, pelaku, tujuan dan latar
belakangnya yang dilakukan secara sistematis didasarkan pada data dan fakta
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3. Periodisasi Sejarah
a. Periode Klasik (650-1250 M)
1) Masa kemajuan Islam I (650-1000 M)
2) Masa disintegrasi (1000-1250 M)
b. Periode Pertengahan (1250-1800 M)
1) Masa kemunduran I (1250-1500 M)
2) Masa tiga kerajaan besar
a) Fase kemajuan (1500-1700 M)
b) Fase kemunduran II (1700-1800 M)
c. Periode Modern atau Zaman Kebangkitan Islam (1800 M-Sekarang)
P. Ilmu Pengetahuan (Sains) dalam Islam
1. Pengertian dan Tujuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Islam
Ilmu pengetahuan dapat pula disebut sebagai scientific knowledge, yakni
pengetahuan yang bersifat ilmiah, yakni pengetahuan yang bersifat ilmiah, yakni
pengetahuan yang dihasilkan melalui proses penelitian, pembuktian, pengujian
dan percobaan secara mendalam, sistemmatik, objektif, dan kompherensif.
2. Faktor-Faktor yang Mendorong Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
dalam Islam
a. Faktor ajaran Islam
b. Faktor lingkungan dan budaya yang ada diberbagai daerah dimana Islam
berkembang.
c. Semangat berlomba lomba untuk mencapai kemajuan dari masing masing
negara Islam.
d. Adanya tradisi ilmiah yang kuat..
e. Secara historis timbul dorongan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
karena hal-hal yang bersifat pragmatis.

17
f. Adanya pandangan yang bersifat integrated, komprehensif dan holistis dalam
memandang ilmu pengetahuan dengan agama.
3. Berbagai macam ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Islam
a. Al-Qur’an (ayat qauliyah)
b. Alam jagat raya (ayat kauniyah)
c. Perilaku masyarakat (ayat insaniyah)
d. Akal pikiran (al-Ra’yu)
e. Intuisi atau ilham
4. Prinsip Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Islam
a. Prinsip Tauhid e. Prinsip Berpegang pada kebenaran
b. Prinsip Integrated f. Prinsip Kesesuaian dengan agama
c. Prinsip Pengamalan g. Prinsip Terbuka
d. Prinsip Pengajaran h. Prinsip Manfaat

Q. Kedokteran Islam
1. Pengertian Ilmu Kedokteran Islam
Ilmu yang mempelajari tentang sebab sebab terjadi penyakit dan cara
penyembuhannya, serta cara mencegahnya dengan berdasar nilai nilai moral dan
akhlak pada ajaran Islam.
2. Prinsip Ilmu Kedokteran Islam
a. Berbaik-baik (ihsan) terhadap pasien dan tidak melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan Al-Qur’an da As-Sunnah.
b. Tidak sekali-kali menggunakan obat-obatan yang haram atau bercampur
bahan yang haram.
c. Tidak mencacatkan tubuh atau badan, kecuali dalam keadaan darurat dan
tidak ada pengobatan lain saat itu.
d. Tidak berbau takhayul, khurafat dan bid’ah.
3. Perhatian Islam Terhadap Ilmu Kedokteran
a. Al-Qur’an dan Hadis senantiasa mengimbau manusia agar memerhatikan
seluk-beluk jasmaninya agar menemukan kebijaksanaan Tuhannya serta
memahami tujuan dari seluruh ciptaan-Nya.
b. Al-Qur’an dan Hadis menghimbau manusia agar mempelajari cara cermat
jasmani dan jiwanya serta sifat-sifat saling hubungan antara keduanya.

18
c. Al-Qur’an dan Hadis mengingatkan tentang perlunya menerapkan pola
makan yang seimbang.
4. Karakteristik Ilmu Kedokteran Islam
a. Menekankan pada aspek pencegahan.
b. Berbasis pada penelitian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara
akademik.
c. Bersifat integrated dan holistis.
d. Menekankan pola hidup sederhana dan seimbang.
R. Ekonomi Islam
1. Pengertian Ekonomi Islam
Upaya pengalokasian sumber daya untuk memproduksi barang atau jasa
dengan petunjuk Allah SWT, dalam rangka memperoleh ridha-Nya.
2. Landasan Filosofis Ekonomi Islam
a Tauhid c Kebebasan
b Keadilan dan Keseimbangan d Pertanggungjawaban
3. Pandangan Islam Terhadap Harta/Ekonomi
a Perintah mencari harta e Harta sebagai bekal ibadah
b Perintah hidup seimbang Harta sebagai alat pemenuh
f
c Mencari harta sebagai ibadah naluri manusia
d Harta sebagai amanah g Harta sebagai ujian keimanan
4. Lembaga Keuangan dalam Islam
a. Al-Wadiah (titipan/simpanan)
b. Al-Musyarakah (kerja sama modal usaha)
c. Al-Mudharabah (kerja sama mitra usaha dan investasi)
d. Al-Muzara’ah (kerja sama bagi hasil pengelolaan pertanian)
e. Al-Musaqah (Kerja sama pemeliharaan pertanian)
f. Bai’ al-Murabahah (jual beli dengan pembayaran tangguh)
g. Bai’ al-Salam (jual beli dengan pembayaran di muka)
h. Bai’i al-Istishna’ (jual beli berdasarkan pesanan)
i. Al-Ijarah (sewa)
j. Al-Ijarah al-Muntahia Bittamlik (sewa beli)
k. Al-Wakalah (jasa perwakilan)
l. Al-Kafalah (jasa penjaminan)

19
m. Al-Hawalah (jasa transfer, pengalihan hak dan tanggung jawab).
n. Al-Rahn (gadai)
o. Al-Qardh (pinjaman kebajikan)
5. Penerapan ekonomi islam di dalam dan luar negeri
Minat umat Islam untuk menerapkan sistem ekonomi Islam baik di dalam maupun
diluar negeri, dari waktu ke waktu menunjukan perkembangan yang
menggembirakan. Penerapan ekonomi yang berbasis syariah di indonesia mulai
dirintis pada tahun 1980-an, yaitu dimulai dengan menyelenggarakan diskusi
mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam
S. Sosial dan Politik dalam Islam
1. Pengertian Sosial-Politik
Sosial adalah perilaku manusia yang berkaitan dengan hubungan antara
sesama manusia, tolong-menolong, kerja sama, ikut serta dan kepedulian terhadap
orang lain. Adapun politik adalah perilaku manusia yang berkaitan dengan urusan
pengaturan, pengelolaan, pengendalian, pemanfaatan, penentuan kebijakan, siasat,
atau kecerdikan akal dalam mengatur kekuasaan dan ketatanegaraan.
2. Pandangan Islam tentang Sosial-Politik
Islam tidak menetapkan sebuah struktur atau sistem politik tertentu untuk
digunakan oleh seluruh bangsa di dunia, melainkan menganut paham yang
fleksibel, akomodatif dan sesuai dengan keadaan masyarakat. Islam lebih
mementingkan moral, etika dan spiritual sosial dan politik tersebut, daripada
mementingkan sistem atau bentuknya.
3. Prinsip-Prinsip/Hukum-Hukum Sosial dan Politik dalam Islam
a. Prinsip-Prinsip/Hukum-Hukum Sosial
1) Perubahan sikap mental 4 Saling menghormati 7) Keadilan

2) Perubahan akhlak 5 Manusiawi 8) Kebaikan


3) Saling kerja sama 6 Egaliter
b. Prinsip-Prinsip/Hukum-Hukum Politik
1) Amanah 4) Keadilan dan kebaikan
2) Musyawarah 5) Egaliter/Persamaan derajat
Hubungan antara umat dari
3) Ketaatan kepada pemimpin 6)
berbagai agama.

20
T. Psikologi Islam
1. Pengertian Psikologi Islam
Psikologi didasarkan pada ajaran Islam, terutama ajaran Islam tentang
manusia, yaitu ajaran yang melihat manusia sebagai makhluk yang utuh, yakni
makhluk yang bukan hanya dapat ditentukan oleh berbagai faktor yang datang
dari luar, melainkan juga faktor dari dalam dirinya sendiri dan sebagai makhluk
yang tidak dapat didefinisikan kejiwaannya berdasarkan perilakunya yang dapat
diamati, melainkan juga sebagai makhluk yang memiliki berbagai potensi
kejiwaan.
2. Objek Kajian Psikologi Islam
a. Nafs (untuk menunjukkan manusia sebagai makhluk hidup yang asalnya
satu, kemudian berkembang biak, bekerja dan terkadang menunjukkan
watak atau inti manusia).
b. Qabl (perasaan (emosi) dan intelektual manusia).
c. Ruh (menunjukkan pemberian Hidup oleh Allah kepada manusia).
d. ‘Aql (menunjukkan aspek pemikiran pada manusia).
e. Al-Insan (digunakan dalam berbagai kegiatan manusia).
f. Al-Naas (menggambarkan manusia sebagai makluk yang beriman dan
kafir).
g. Al-Basyar (Untuk menyebut manusia dalam pengertian lahiriahnya).
h. Al-Fithrah (bersih atau suci).
i. Dhamir (sesuatu yang tersimpan dalam jiwa manusia).
3. Karakteristik Psikologi Islam
a. Salah satu kajian masalah-masalah keislaman.
b. Membicarakan aspek-aspek dan perilaku kejiwaan manusia.
c. Psikologi Islam bukan psikologi yang neutral ethict, melainkan sarat dengan
nilai etik.
U. Dinamika Pemikiran Islam
1. Corak Pemikiran Islam
a. Islam Normatif (aturan, ajaran, hukum, ketentuan yang pasti).
b. Islam Ideologis (faham, ide, cita-cita, pemikiran atau pandangan hidup).
c. Islam Politis (bijaksana, tipu daya, siasat, muslihat).
d. Islam Formalistis (resmi, formil, kaku).

21
e. Islam Dogmatis (sikap fanatik terhadap ajaran yang dianutnya/ajaran agama
yang sudah baku).
f. Islam Eksklusif (memandang bahwa keyakinan yang dianut diri sendirilah
yang paling besar).
g. Islam Tektualis-Literalis (corak keislaman yang semata-mata mengandalkan
ajaran yang tertulis di dalam Al-Qur’an).
h. Islam Radikal (keras, tidak mau kompromi, temperamental).
i. Islam Fundamentalis (dasar, pokok, asas).
j. Islam Tradisionalis (adat, kepercayaan, kebiasaan, ajaran yang turun-
temurun dari nenek moyang).
k. Islam Historis dan Kultural (kebudayaan/peristiwa yang terjadi di masa
lalu).
l. Islam Rasional dan Intelektual (masuk akal atau berakal).
m. Islam Substantif (sesungguhnya, sebenarnya atau sebetulnya).
n. Islam Moderat (orang yang lunak, cukupan dan sedang).
o. Islam Humanis (penganut paham humanisme, budayawan).
p. Islam Transformatif (perubahan atau menjadi yang lain).
q. Islam Nusantara (kumpulan antara berbagai wilayah yang ada di Indonesia
yang terikat oleh persamaan visi, misi dan tujuan sebagaimana tercantum
dalam falsafah Pancasila).
r. Islam Dinamis (dinamik, semangat).
s. Islam Aktual (yang sebenarnya, memang betul-betul dan sesungguhnya).
t. Islam Reformis (perbaikan, pembaharuan).
u. Islam Alternatif (pilihan antara dua hal, jalan lain, cadangan).
v. Islam Interpretatif (tafsiran, penerjemahan).
w. Islam Inklusif-Pluralis (islam yang mengakui, menghayati dan
mengamalkannya hanya ajaran agama yang dianutnya saja, namun pada saat
bersamaan ia menghormati, membiarkan, dan tidak mengganggu
keberadaan agama lain)
x. Islam Modernis (kemajuan).
y. Islam Kosmopolitan (internasional, tersebar di seluruh dunia).
z. Islam Esoteris (aspek dalam, batin hakikat atu substansi sebagai lawan dari
aspek luar, lahir, syariat atau materi).

22
aa. Islam Liberal (serba bebas, luas dan tidak picik dalam memahami Islam).
ab. Islam Warna-Warni (Berbagai gagasan yang sesuai dengan pemikiran
masyarakat).
ac. Islamku, Islam Anda, Islam Kita (Bersatu dalam keragaman)
ad. Islam Mazhab HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).
ae. Islam Rahmatan Lil Alamin
V. Menyikapi Perbedaan Pendapat dalam Islam
1. Memandang bahwa berbagai pendapat yang terdapat dalam mazhab tersebut
sebagai hasil ijtihad yang memandang kebenaran dan kesalahan.
2. Memandang bahwa semua pendapat dalam mazhab tersebut tidak keluar dari
syariat Islam.
3. Memandang bahwa perbedaan dalam hal yang bersifat furu’iyah (cabang) tidak
boleh menghalangi seseorang untuk saling berbuat baik.
4. Bersikap saling toleransi atau menghormati.
5. Membangun dialog dan kerja sama di antara para penganut mazhab tersebut
dalam berbagai aspek.
6. Memandang bahwa perbedaan mazhab merupakan sebuah realitas dan
keniscayaan yang tidak dapat ditolak.
7. Memandang bahwa adanya mazhab yang beragam itu merupakan sebuah
kekayaan intelektual dan kultural yang sangat berharga.
W. Kajian Islam di Barat
1. Bidang Kajian Studi Islam di Barat
a. Al-Qur’an d. Tasawuf g. Pendidikan Islam
b. Hadis e. Dakwah h. Pemikiran politik Islam
c. Fikih f. Bahasa Arab i. Sejarah kebudayaan dan peradaban Islam

2. Tujuan Barat Mempelajari Islam


a. Untuk menarik simpati kalangan umat Islam.
b. Untuk melemahkan Islam dari dalam.
c. Untuk menunjukkan superioritas mereka sebagai orang Barat.
d. Untuk memperjuangkan doktrin-doktrin mereka yang tidak boleh dikritik.
e. Untuk kepentingan negara-negara tertentu yang mendanai kajian tersebut.

23
BAB III
PENUTUP
A. Manfaat Buku Bagi Pembaca
Manfaat penulisan buku bagi pembaca yaitu supaya pembaca dapat
mengetahui gambaran umum tentang permasalahan dalam Islam dan dapat
menyelesaikannya secara mandiri serta dapat merealisasikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pembaca juga diharapkan dapat memahami esensi dari aspek teoritis
maupun praktik dari berbagai macam aspek kehidupan sebagaimana telah
dijabarkan secara ringkas dalam kajian laporan diatas.
B. Komentar Kritis
1. Desain cover yang kurang menarik, karena sebagian orang melihat cover dahulu
sebelum membaca buku.
2. Isi bukunya sangat menarik untuk dipelajari tetapi karena jumlah halamannya
yang terlalu banyak itu, maka kemungkinan orang untuk membacanya sedikit
3. Buku yang lumayan berat dan besar sehingga memungkinkan sebagian orang
untuk malas membaca dan membawanya kemana-mana.
C. Kesimpulan
Islam yang komprehensif adalah islam yang sesuai dengan ajaran yang terdapat
dalam Al-Qur’an yang antara satu ayat dan ayat lainnya saling menjelaskan, Al-Qur’an
yusfassiru ba’dhan (al-qur’an menafsirkan bagiannya atas sebagian yang lain), serta
didasarkan pada Al-Hadis yang mendampingi Al-Qur’an dengan fungsi yang terkadang
menguatkan, menafsirkan ayat Al-Qur’an yang global, menguraikan ayat Al-Qur’an
yang umum, mengususkan ayat Al-Qur’an yang mutlak, mengecualikan ayat Al-Qur’an
yang tidak terbatas, dan menetapkan sesuatu yang belum ditetapkan Al-Qur’an.
Ajaran Islam yang bersifat komprehensif adalah ajaran Islam yang tidak
memperlihatkan kontradiksi antara satu aspek ajaran dengan aspek ajaran lainnya. Tidak
terlepas dari visi, misi dan tujuan ajaran Islam yang Rahman Lil Alamin.

24

Anda mungkin juga menyukai